protein dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, cara yang akan diuji juga banyak dan beragam, ppt uji protein ini akan menjelaskan tentang uji protein dan teori dari hasil uji protein
protein dapat diidentifikasi dengan berbagai cara, cara yang akan diuji juga banyak dan beragam, ppt uji protein ini akan menjelaskan tentang uji protein dan teori dari hasil uji protein
2. DNA ( asam deoksiribonukleat ) merupakan asam nukleat yaitu
makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi,
dan terususun atas rantai nukleotida dimana berfungsi sebagai
tempat penyimpanan informasi genetik/gen. DNA merupakan
suatu polimer yang tersusun dari nukleotida. Asam-asam nukleat
(DNA) terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu
gabungan anatar asam nukleat dengan protein
Pengertian
3. • DNA pertama kali ditemukan oleh F. Miescher (1869) dari
sel spermatozoa dan dari nukleus sel-sel darah merah
burung tetapi ia tidak dapat mengenal sifat kimianya yang
pasti dan menamakannya NUKLEIN.
• Dalam tahun 1880 Fischer dapat mengenal adanya zat-zat
pirimidin dan purin di dalam asam nukleat, Kossel
menemukan 2 pirimidin yaitu Sitosin dan Timin, dan 2 purin
yaitu Adenin dan Guanin
• Levine (1910) ahli dari Rusia mengenal 5 karbon ribose dan
menemukan gula deoksiribose di dalam asam nukleat
• Chargraff (1947) membuktikan bahwa DNA terdiri dari basa
purin dan pirimidin dan bahwa Adenin dan Timin terdapat
dalam proporsi yang sama, begitu pula Sitosin dan Guanin.
Sejarah DNA
4. Jumlah DNA dalam setiap jenis sel dan spesies adalah konstan.
Kandungan DNA di dalam sel tergantung pada jumlah kromosom di
dalam sel.
DNA memiliki beberapa fungsi yaitu :
Sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi
lainnya
Mengontrol aktivitas dalam sel, baik secara langsung maupun tidak
langsung
Menentukan proses pembentukan protein (sintesis protein)
Membentuk RNA
Sifat-sifat DNA
5. Dalam sel eukariotik, DNA dikaitkan dengan sejumlah massa
protein histon yang sama di dalam kompleks nukleoprotein
yang padat bernama kromatin.
6. DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukelotida yang sangat panjang, berulang-ulang, tersusun rangkap,
membetuk heliks ganda dan berpilin ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari 3
molekul yaitu :
Gula pentosa yang disebut deoksiribosa (2-deoksiribosa)
Basa nitrogen
Gugus fosfat
Struktur DNA
7. Basa nitrogen
Basa nitrogen dalam DNA terdiri dari dua golongan, yakni pirin dan puirimidin.
Purin terdiri atas adenin ( Adenine = A) dan guanin ( Guanine = G) sedangkan
golongan Pirimidin terdiri atas sitosisn (Cytocine = C) dan timin (Thimin = T)
Adenin (A) selalu berpasangan
dengan Timin (T), sedangkan
Guanin (G) selalu berpasangan
dengan Sitosin (C))
8. Basa nitrogen berpasangan dengan yang lainnya menggunakan ikatan
hidrogen. Dimana pada adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen,
sedangkan pada sitosin dan timin membentuk 3 ikatan hidrogen.
Stabilitas DNA heliks ganda (double helix) ditentukan oleh suasana basa dan
ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai tersebut. Karen aperbedaan
jumalah ikatan hidrogen ini, tidak mengherankan bahwa ikatan C Ξ G
memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya
9. Baik purin ataupun pirimidin yang berikatan dengan gula deoksiribosa
membentuk nukleosida atau deoksiribonukleosida. Antara basa nitrogen
dengan gula deoksiribosa dihubungkan melalui ikatan β-Glikosida pada
karbon pertama (𝐶1)
10. Ikatan yang menghubungkan antara gula pada suatu nukelotida dengan
gula pada nukleotida lainnya merupakan ikatan kovalen yang disebut
ikatan fosfodiester . Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester karena
secara kimia gugus fosfat berada dalam bentuk diester
Struktur Polinukelotida pada DNA
11. DNA heliks ganda yang panjang memiliki suatu polaritas. Polaritas tersebut
dikarenakan salah satu ujung rantai DNA merupakan gugus fosfat dengan 5’-
deoksiribosa pada ujung terminal nukleotidanya. Kemudian ujung rantai DNA lain
merupakan gugus hidroksil dengan karbon 3’-deoksiribosa.
12. Gugus fosfat menghubungkan gula-gula yang bersebelahan dengan tautan
fosfodiester dari posisi 3’ salah satu gula ke posisi 5’ gula yang satunya lagi yang
dibaca dengan arah yang sama, urutan pertautan itu terbalik yaitu dari 5’ ke 3’ .
Semua rantai asam nukleat berpasangan membentuk rangakaian antiparalel.
13. Pada struktur heliks ganda, utas ganda DNA berpilin searah jarum jam ke
arah kanan. Dalam satu putaran terdapat 10 pasang nukleotida. Panjang satu
putaran 34 Å sehinggan pasangan nukelotida yang satu dengan pasangan
nukleotida berikutnya berjarak 3,4 Å. DNA heliks ganda memiliki diameter 20
Å. Struktur heliks ganda ini mencipatkan suatu celah/ruang kosong. Dalam
satu putaran terdapat satu celah lebar (Major Groove) dengan lebar 22Å dan
satu celah sempit (Minor Groove) dengan lebar 12Å.
Alur DNA
14. Eukariotik vs Prokariotik
DNA Prokariotik
• Ditemukan secara bebas di sitoplasma (di dalam wilayah yang
disebut nukleoid yang tidak memiliki membran)
• Tidak terikat dengan protein dan karenanya tidak membentuk
nukleosom
• Mengandung plasmid
• Berbentuk sirkular yang ukurannya kecil
DNA Eukariotik
• Terdapat didalam nukleus
• Terikat dengan protein histon
• Tidak mengandung plasmid
• Berbentuk Linear
21. Perbedaan antara
Gen dan DNA
• Gen adalah bagian tertentu dari DNA.
• Molekul DNA memiliki dua rantai panjang nukleotida,
sementara gen mewakili wilayah tertentu dari rantai
nukleotida.
• Dalam sel, DNA diatur dalam struktur yang disebut
kromosom.
• Genom manusia terdiri lebih dari 20.000 gen. Setiap sel
manusia memiliki 46 DNA beruntai ganda. Oleh karena itu,
jumlah gen lebih tinggi dari pada DNA dalam satu sel.
• Gen menentukan satu atau beberapa ciri sementara DNA
menentukan banyak sifat.
• Ketika DNA bereplikasi, gen juga meniru dengan itu.