SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme secara
genetis dan klinis termasuk heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya
efektifitas dari insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata,
ginjal, neurologis dan pembuluh darah.
Adapun salah satu etiologi diabetes melitus (DM) dikarenakan oleh faktor nutrisi
yang berlebihan pada seseorang yaitu obesitas. Kasus yang penulis bina merupakan
contoh salah satu penderita DM yang disebabkan oleh kegemukan (obesitas) dimana
faktor nutrisi yang berlebihan dianggap dapat mengurangi jumlah reseptor di target sel,
menyebabkan resistensi terhadap insulin karena perubahan-perubahan pada post reseptor
sehingga transport glukosa berkurang dan menghalangi metabolisme glukosa
intraseluler. Obesitas

menimbulkan faktor-faktor yang bertanggungjawab terhadap

defek seluler berupa bertambahnya penimbunan lemak, komposisi diet dan inaktifitas
fisik..
Selain itu factor stress neurologis juga dapat dimasukan sebagai factor presipitasi
naiknya kadar gula darah seseorang. Hal ini disebabkan bila seeorang mengalami stress
maka akan terjadi peningkatan sekresi ACTH dengan segera dan bermakna oleh kelenjar
hipofisis anterior, disertai dengan peningkatan sekresi kortisol dari korteks adrenal
(Guyton, 1997 : 1211)

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Keperawatan Anak, juga agar pembaca seperti layaknya penyusun askep ini
mendapatkan informasi atau wawasaan mengenai “Askep pada Klien dengan DM”.

C. Metode Penulisan
Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan askep ini,
penyusun menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi
dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan askep ini sebagai dasar untuk
mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan.

D. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penyusun miliki, sesuai dengan
rujukan materi yang harus dibahas dalam askep ini, maka ruang lingkup makalah ini terbatas
pada pembahasan mengenai konsep penyakit dan konsep askep klien dengan DM.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin yang paling banyak dijumpai.
Gejala- gajala akut diabetes mellitus disebabkan oleh efek insulin yang tidak adekuat.
Salah satu gambaran diabetes mellitus yang paling menonjol adalah peningkatan kadar
glukosa didalam atau hiperglikemia.
Terdapat dua jenis diabetes mellitus yang paling sering nterjadi pada anak .
Diabetes mellitus tipe I ( tergantung insulin )yang mencakup sekitar 10-20% dari semua
kasus diabetes , ditandai dengan tidak adanya sekresi insulin. Pada diabetes mellitus tipe
II ( tidak tergantung insulin) sekresi insulin mungkin normal atau bahkan meningkat,
tetapi sel- sel sasaran insulin mungkin normal atau bahkan meningkat , tetapi sel-sel
sasaran insulin mungkin normal atau bahkan meningkat , tetapi sel-sel sasaran insulin
mungkin kurang peka terhadap hormon ini dibandingkan dengan normal

2. Etiologi
DM tipe 1
Seperti yang dijelaskan diatas , pada dasarnya ada dua hal yang menyebabkan
seorang anak dapat mengidap DM tipe I ini. Factor penyakit auto imun dan
factor yang belum diketahui secara jelas penyebabnya. DM tipe I tidak
diturunkan

namun factor genetic menjadi

salah satu factor yang

dipertimbangkan dapat menyebabkan penyakit ini .dari

kurang lebih 40

sindrom penyakit akibat genetic , DM memang salah satunya (HARIS,2000).
DM tipe II
Tidak adanya yang mengetahui secara pasti penyebab DM tipe II.secara
normal ,

ketika kadar

Glukosa meningkat, pangkreas menghasilkan insulin untuk menurun kadar
glukosa dalam darah . pada DM tipe II, anak kemungkinan mengalami resistensi
terhadap insulin .pada resistensi insulin unakan pancreas memproduksi insulin tetapi
tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara tepat. Pancreas terhadap mengontrol
kadar glukosa dalam darah . setelah beberapa

tahun pancreas anak dapat berhenti

bekerja dan berhenti memproduksi insulin . ketika ini terjadi gula akan meningkat dalam
darah.

2
3. Patofisiologi
Disfungsi dari sel – sel betapulau langerhans yang dapat disebabkan oleh adanya
tumor , pankreatis penggunaan kortikosteroit yang akan mengganggu sekresi insulin.
Tiga efek utama gangguan kekurangan insulin pengurangan penggunaan glukosa oleh
sel – sel tubuh dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah . peningkatan nyata
mobilitas lemak dari daerah – daerah penyimpanan lemak menyebabkan kelainan
metabolism lemak maupun pengendapan lipid pada dinding faskuler. Kekurangan
protein dalam jaringan tubuh, dapat juga devisit insulin terjadi perubahan metabolisme
glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah.
Glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati di
curahkan kedalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.glukoneogenesis
meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurahkan kedalam darah dari
pemecahan asam amino dan lemak sehi ngga menyebabkan konsentrasi glukosa melibihi
ambang ginjal , maka timbul glukosuria.glukosuria ini akan mrnyebabkan dieresis
osmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (poli urine ), timbul rasa haus (poli dipsi)
dan berat badan berkurang dan nafsu makan meningkat (poli fagi).mungkin timbul
sehingga akibat kehilangan kalori .pada anak DM terjadi rata – rata penurunan produksi
insulin akan berakibat penurunan kemampuan memperoleh energy yang berasal dari
nutrisi yang dibutuhkan oleh anak .

4. Manifestasi Klinik
Timbul DM, ada rasa haus, penurunan BB, kencing banyak, lesu, ngompol
waktu malam seperti yang di jelaskan diatas, ada 3 P yang dikenal dalam gejala DM
yaitu: poli uria, poli dipsi , poli fagi.

5. Komplikasi
Setelah jangka panjang dan tanpa perawatan yang memadai , DM dapat memicu
berbagai kompliksasi berupa:
 Gangguan pada mata potensi berakibat pada kebutaan
 Gangguan pada ginjal hingga berakibat pada ginjal
 Gangguan kardiovaskuler, disertai lesi membrane basalis yang dapat diketahui
dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop electron
 Gejala lain antara lain amputasi , dehidrasi , ketoasidosis , ketonuria

3
6. Pemeriksaan Diagnostik
DM dapat di diagnosa dengan tes gula darah , tes dilakukan sebanyak 2 kali
untuk memastikan seorang anak menderita DM .gula darah sewaktu gula lebih ataau
orikan mengalami DM jika kadar gula glukosa lebih atau sama dengan 200 mg/dl.
Gula darah puasa setelah anak puasa selama 8 jam dan diperiksa kadar gula
darahnya menunjukan lebih atau sama dengan 126mg/dl.
OGTT= oral glucose tolerance tes. Setelah puasa dilakukan pengambilan darah
anak kemudian anak diberikan cairan glukosa, 2 jam kemudian darah anak diambil
kembali dan jika hasil pemeriksaan kadar gula darah anak. menunjukan 200mg/dl atau
lebih menunjukan anak mengalami DM.

B. KONSEP ASKEP
1. Pengkajian
Pengumpulan Data
Nutrisi: banyak makan, tetapi BB menurun, rasa haus.
Eliminasi : banyak kencing, enuresis, dehidrasi
Aktivasi : mudah lelah, perhatian menurun, penurunan masa dan kekuatan
otot .
Keamanan : kulit kering, ulkus kulit, kulit rusak, lesi atau ulserasi
Neurosensori : sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, kesemutan,
mengantuk.
Klasifikasi Data
 Data Subyektif
Klien menanyakan banyak makan dan minum, enuresis
Klien mengatakan penglihatan kabur, sakit kepala
Klien mengatakan adanya kelainan pada permukaan kulit
 Data Obyektif
Hasil glukosa meningkat, hematokrit
Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi makanan
Ketidakcukupan insulin
Berat badan menurun, lemah, hiperglikemia
Adanya kerusakan kulit

4
Analisa data
Problem
Nutrisi

Etiologi

kurang

dari

Proses penyakit
↓

kebutuhan tubuh

Symptom
DS
DO :
- BB

Ketidakadekuatan kerja Insulin
dalam tubuh

menurun

,

ketidak mampuan

↓

untuk

Metabolism zat makanan tidak

mengabsosbsi

sempurna

makanan

↓

- Ketidak cukupan

Absorbsi glukosa tidak efektif

insulin

↓

darah

dalam

Nutrias kurang dari kebutuhan
tubuh
Resiko
berhubungan

cedera

Proses penyakit

dengan

↓

hiperglikemia

DS :
- Banyak makan &

Metabolisme zat makanan tidak

minum,

sempurna
↓

enuresi,

lelah, sakit kepala
DO :
- Hasil

Hiperglikemia

glukosa

↓

meningkat

Penglihatan kabur

hematokrit

,

↓
Resiko cedera
Intoleransi aktivitas

Adanya penyakit

DS :

↓

- Klien

Penurunan penyakit insulin

mengatakan

↓

merasa

Penurunan kemampuan
memperoleh energy
↓
Kehilangan berat badan
↓
Kelemahan
↓
Intoleransi aktivitas

5

cepat

lelah
DO :
- Berat

badan

menurun, lemah
Adanya penyakit

DS :

↓

- Klien

Defsit insulin

mengatakan

↓

pengeluaran urine

Glukoneogenesis meningkat,
glukosa hati lebih banyak

meningkat
DO :
- Rasa haus yang

tercurahkan ke dalam darah
pemecahan asam amino &

terus merus

lemak
↓
Kosentrasi glukosa melebihi
ambang ginjal
↓
Glukosuria
↓
Dieresis osmotic
↓
Pengeluaran urine ( poliuria )
↓
Perubahan pola eliminasi
Kerusakan jaringan kulit

Adanya penyakit

DS :

↓

- Klien

Defisiensi hormon insulin

mengatakan

↓

adanya

Peningkatan kadar glukosa darah

perubahan/

( hiperglikemia

kelainan

↓
Suplai nutrias kejaringan
menurun
↓
Iskemi
↓
Neukrotik
↓
Kerusakan jaringan kulit

6

pada

permukaan kulit
DO :
- Adanya
kerusakan
jaringan kulit
2. Diagnosa keperawatan
1. Nutrisa kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kekurangan

cairan aktif, banyak cairan
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan glukosuria
3. Kerusakan jaringan kulit brhubungan dengan iskemik
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan
5. Resiko cedera brhubungan dengan hiperglikemia
3. Perencanan
No
Tujuan
1

Intervensi

Setelah dilakukan tindakan
keperawatan

Rasional

1. Beri makanan

selama 2x24

yang

jam akan didapatkan hasil :

terpilih

tinggi

serat,

 Nutrisi terpenuhi

rendah

 Tidak

1. Dapat membantu untuk
pengambilan

berat

badan

tanpa

karbohidrat.

terjadi

penurunan 20%
 Berat

karbohidrat.

2. Monitor
badan

2. Sebagai

jumlah nutrisi.

meningkat

cara

mengontrol nutrisi atau
kebutuhan nutrisi klien

3. Ajarkan pasien
dan

keluarga

3. Agar

klien

keluarga

bagaimana

lebih

dan

tidak

tergantung

jadwal makan

bias

mandiri

membuat

mampu

perawat.

pada

sesuai dengan
diet DM.
4. Kolaborasi
dengan

4. Upaya untuk pemulihan
ahli

untuk

kebutuhan nutrisi yang
tepat pada klien.

memberikan
diet
5. Lakukan

5. Mengontrol

penimbangan
berat

asupan

nutrisi klien.

badan

tiap hari.
6. Rotasi

area

injeksi

untuk

absorbsi kadar.

7

6. Memastikan
kadar glukosa.

absorbsi
glukosa
2

Setelah diberikan tindakan
keperawatan
minggu

selama

1. Pantau tingkat

1. Untuk

mendapatkan

2

data

pola

perubahan

kelebihan
eliminasi.

intervensi selanjutnya

eliminasi kembali normal

2. Batasi asupan
cairan bila di

Setelah diberikan tindakan

3. Kolaborasi

untuk

2. Meminimalkan

kerja

ginjal.

indikasi.

keperawatan selama 4 hari

dasar

perubahan

pola

eliminasi

3. Mempercepat

dalam

berangsur-angsur membaik

proses

penyembuhan.

pemberian
obat.

3

Setelah diberikan tindakan

1. Kaji integritas

keperawatan selama 5 hari
gangguan

integritas

klien

berangsur-angsur

kulit.

1. Mengetahui
keparahan

kulit

tingkat
gangguan

integritas kulit.
2. Anjurkan klien

membaik

untuk

tidak

2. Mencegah

keparahan

lebih lanjut.

menggaruk
bagian

yang

lecet
3. Berikan advise
pada

klien

3. Mencegah

keparahan

lebih lanjut.

untuk
menghindari
pemakian crem
kulit , minyak ,
bedak

tanpa

rekomendasi
dokter
4. Kolaborasi
dengan
medis
perbaikan
iskemik.

8

4. Pengobatan
tim

untuk

iskemik.

terhadap
4

Setelah diberikan tindakan

1. Kaji

keperawatan selama 5 hari
intoleransi

aktivitas

tingkat

1. Untuk

aktivitas klien.
2. Pantau

menentukan

intervensi selanjutnya
2. Menentukan intervensi

membaik.

kemampuan

Setelah diberikan tindakan

klien

keperawatan selama 1 hari,

melaksanakan

klien

aktivitas

menunjukan

adanya

kemajuan terhadap toleransi

dalam

3. Bantu

aktivitas

selanjutnya.

klien

3. Membantu klien dalam

dalam

pemenuhan kebutuhan.

melakukan
aktivitas untuk
memenuhi
kebutuhan
klien
4. Kolaborasi
dengan
medis

4. Mempercepat
tim

proses

penyembuhan.

dalam

pemberian
obat.
5

Setelah dilakukan tindakan Hiperglikemia
keperawatan

selama 3x24 management

jam, kadar HB, urine, keton,

-

Monitor kadar

kadar glukosa darah normal

-

glukosa darah,

Memberi

petunjuk

dalam pengobatan.

ketonuria,
status cairan.
-

monitor tanda
&

-

gejala

Membantu

mencegah

berlangsungnya

hiperglikemia,

tanda

& gejala.

poliuri,
polidipsi,
polifagi,
malaise
-

Perintahkan

-

Agar

klien

pasien
mengenal

mampu

tanda-tanda

9

berhati-hati

sendiri.

dapat
dan

memanage
lain, mengenal
hiperglikemia,
dan
manajemen
-

-

Beri insulin

Untuk
kadar

meningkatkan
insulin

dalam

darah.
-

Pemberian diet

-

dan latihan.
-

gula

gas
darah

untuk monitor
dini.

10

penunjang

dalam pengobatan.

Ajarkan untuk
mencatat

Faktor

-

Sebagai alat monitor.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin yang paling banyak dijumpai .
gejala- gajala akut diabetes mellitus disebabkan oleh efek insulin yang tidak adekuat.
Salah satu gambaran diabetes mellitus yang paling menonjol adalah peningkatan kadar
glukosa didalam atau hiperglikemia.
Diabetes mellitus mempunyai gejala yang disebut dengan 3P yaitu
Poliuri( pengeluaran urin yang berlebihan)
Polidipsi ( timbul rasa haus )
Polifagi( berat badan berkurang,dan rasa lapar semakin meningkat)

B. Saran
Dalam penulisan askep ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya
referensi yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun
khususnya dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan askep ini kedepannya.

11

More Related Content

What's hot

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
Masben27
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
Warnet Raha
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
NuraWulandari
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
nanang aw aw
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
Hazzan Oratso Aishiteru
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Woc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikWoc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragik
Sihite Hasnul
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargayaenk_ekis
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
BerlianPriliska
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
Yabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 

What's hot (20)

Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
Askep keluarga dengan dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep dm AKPER PEMDA MUNA
Askep dm AKPER PEMDA MUNA Askep dm AKPER PEMDA MUNA
Askep dm AKPER PEMDA MUNA
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Asuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chfAsuhan keperawatan chf
Asuhan keperawatan chf
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNASanti askep dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi askep dm AKPER PEMKAB MUNA
 
Woc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragikWoc stroke hemoragik
Woc stroke hemoragik
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Lp bronkopneumonia
Lp bronkopneumoniaLp bronkopneumonia
Lp bronkopneumonia
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 

Similar to Dm AKPER PEMKAB MUNA

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinOperator Warnet Vast Raha
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
Aulia Kauri
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
Siti Khalilah
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
SofiaNofianti
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Anna Lisstya
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Falah123
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
pjj_kemenkes
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dmSumadin1112
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 

Similar to Dm AKPER PEMKAB MUNA (20)

Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrinAsuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem endokrin
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Materi penyuluhan
Materi penyuluhanMateri penyuluhan
Materi penyuluhan
 
Santi dm
Santi dmSanti dm
Santi dm
 
Santi dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi dm AKPER PEMKAB MUNASanti dm AKPER PEMKAB MUNA
Santi dm AKPER PEMKAB MUNA
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologiDiabetes millitus   tugas kelompok mata kuliah farmakologi
Diabetes millitus tugas kelompok mata kuliah farmakologi
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
Asuhan keperawatan pada luka diabetes mellitus..
 
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes MelitusAsuhan Keperawatan Diabetes Melitus
Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus
 
Asuhan keperawatan pada n1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada n1 AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada n1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada n1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dm AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis termasuk heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah. Adapun salah satu etiologi diabetes melitus (DM) dikarenakan oleh faktor nutrisi yang berlebihan pada seseorang yaitu obesitas. Kasus yang penulis bina merupakan contoh salah satu penderita DM yang disebabkan oleh kegemukan (obesitas) dimana faktor nutrisi yang berlebihan dianggap dapat mengurangi jumlah reseptor di target sel, menyebabkan resistensi terhadap insulin karena perubahan-perubahan pada post reseptor sehingga transport glukosa berkurang dan menghalangi metabolisme glukosa intraseluler. Obesitas menimbulkan faktor-faktor yang bertanggungjawab terhadap defek seluler berupa bertambahnya penimbunan lemak, komposisi diet dan inaktifitas fisik.. Selain itu factor stress neurologis juga dapat dimasukan sebagai factor presipitasi naiknya kadar gula darah seseorang. Hal ini disebabkan bila seeorang mengalami stress maka akan terjadi peningkatan sekresi ACTH dengan segera dan bermakna oleh kelenjar hipofisis anterior, disertai dengan peningkatan sekresi kortisol dari korteks adrenal (Guyton, 1997 : 1211) B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Keperawatan Anak, juga agar pembaca seperti layaknya penyusun askep ini mendapatkan informasi atau wawasaan mengenai “Askep pada Klien dengan DM”. C. Metode Penulisan Dalam memperoleh data atau informasi yang digunakan untuk penulisan askep ini, penyusun menggunakan metode studi kepustakaan yakni dilakukan dengan mengambil referensi dari buku-buku dan internet yang relevan dengan topik penulisan askep ini sebagai dasar untuk mengetahui dan memperkuat teori yang digunakan. D. Ruang Lingkup Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penyusun miliki, sesuai dengan rujukan materi yang harus dibahas dalam askep ini, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan mengenai konsep penyakit dan konsep askep klien dengan DM. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP PENYAKIT 1. Pengertian Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin yang paling banyak dijumpai. Gejala- gajala akut diabetes mellitus disebabkan oleh efek insulin yang tidak adekuat. Salah satu gambaran diabetes mellitus yang paling menonjol adalah peningkatan kadar glukosa didalam atau hiperglikemia. Terdapat dua jenis diabetes mellitus yang paling sering nterjadi pada anak . Diabetes mellitus tipe I ( tergantung insulin )yang mencakup sekitar 10-20% dari semua kasus diabetes , ditandai dengan tidak adanya sekresi insulin. Pada diabetes mellitus tipe II ( tidak tergantung insulin) sekresi insulin mungkin normal atau bahkan meningkat, tetapi sel- sel sasaran insulin mungkin normal atau bahkan meningkat , tetapi sel-sel sasaran insulin mungkin normal atau bahkan meningkat , tetapi sel-sel sasaran insulin mungkin kurang peka terhadap hormon ini dibandingkan dengan normal 2. Etiologi DM tipe 1 Seperti yang dijelaskan diatas , pada dasarnya ada dua hal yang menyebabkan seorang anak dapat mengidap DM tipe I ini. Factor penyakit auto imun dan factor yang belum diketahui secara jelas penyebabnya. DM tipe I tidak diturunkan namun factor genetic menjadi salah satu factor yang dipertimbangkan dapat menyebabkan penyakit ini .dari kurang lebih 40 sindrom penyakit akibat genetic , DM memang salah satunya (HARIS,2000). DM tipe II Tidak adanya yang mengetahui secara pasti penyebab DM tipe II.secara normal , ketika kadar Glukosa meningkat, pangkreas menghasilkan insulin untuk menurun kadar glukosa dalam darah . pada DM tipe II, anak kemungkinan mengalami resistensi terhadap insulin .pada resistensi insulin unakan pancreas memproduksi insulin tetapi tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara tepat. Pancreas terhadap mengontrol kadar glukosa dalam darah . setelah beberapa tahun pancreas anak dapat berhenti bekerja dan berhenti memproduksi insulin . ketika ini terjadi gula akan meningkat dalam darah. 2
  • 3. 3. Patofisiologi Disfungsi dari sel – sel betapulau langerhans yang dapat disebabkan oleh adanya tumor , pankreatis penggunaan kortikosteroit yang akan mengganggu sekresi insulin. Tiga efek utama gangguan kekurangan insulin pengurangan penggunaan glukosa oleh sel – sel tubuh dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah . peningkatan nyata mobilitas lemak dari daerah – daerah penyimpanan lemak menyebabkan kelainan metabolism lemak maupun pengendapan lipid pada dinding faskuler. Kekurangan protein dalam jaringan tubuh, dapat juga devisit insulin terjadi perubahan metabolisme glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah. Glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati di curahkan kedalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurahkan kedalam darah dari pemecahan asam amino dan lemak sehi ngga menyebabkan konsentrasi glukosa melibihi ambang ginjal , maka timbul glukosuria.glukosuria ini akan mrnyebabkan dieresis osmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (poli urine ), timbul rasa haus (poli dipsi) dan berat badan berkurang dan nafsu makan meningkat (poli fagi).mungkin timbul sehingga akibat kehilangan kalori .pada anak DM terjadi rata – rata penurunan produksi insulin akan berakibat penurunan kemampuan memperoleh energy yang berasal dari nutrisi yang dibutuhkan oleh anak . 4. Manifestasi Klinik Timbul DM, ada rasa haus, penurunan BB, kencing banyak, lesu, ngompol waktu malam seperti yang di jelaskan diatas, ada 3 P yang dikenal dalam gejala DM yaitu: poli uria, poli dipsi , poli fagi. 5. Komplikasi Setelah jangka panjang dan tanpa perawatan yang memadai , DM dapat memicu berbagai kompliksasi berupa:  Gangguan pada mata potensi berakibat pada kebutaan  Gangguan pada ginjal hingga berakibat pada ginjal  Gangguan kardiovaskuler, disertai lesi membrane basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop electron  Gejala lain antara lain amputasi , dehidrasi , ketoasidosis , ketonuria 3
  • 4. 6. Pemeriksaan Diagnostik DM dapat di diagnosa dengan tes gula darah , tes dilakukan sebanyak 2 kali untuk memastikan seorang anak menderita DM .gula darah sewaktu gula lebih ataau orikan mengalami DM jika kadar gula glukosa lebih atau sama dengan 200 mg/dl. Gula darah puasa setelah anak puasa selama 8 jam dan diperiksa kadar gula darahnya menunjukan lebih atau sama dengan 126mg/dl. OGTT= oral glucose tolerance tes. Setelah puasa dilakukan pengambilan darah anak kemudian anak diberikan cairan glukosa, 2 jam kemudian darah anak diambil kembali dan jika hasil pemeriksaan kadar gula darah anak. menunjukan 200mg/dl atau lebih menunjukan anak mengalami DM. B. KONSEP ASKEP 1. Pengkajian Pengumpulan Data Nutrisi: banyak makan, tetapi BB menurun, rasa haus. Eliminasi : banyak kencing, enuresis, dehidrasi Aktivasi : mudah lelah, perhatian menurun, penurunan masa dan kekuatan otot . Keamanan : kulit kering, ulkus kulit, kulit rusak, lesi atau ulserasi Neurosensori : sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, kesemutan, mengantuk. Klasifikasi Data  Data Subyektif Klien menanyakan banyak makan dan minum, enuresis Klien mengatakan penglihatan kabur, sakit kepala Klien mengatakan adanya kelainan pada permukaan kulit  Data Obyektif Hasil glukosa meningkat, hematokrit Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi makanan Ketidakcukupan insulin Berat badan menurun, lemah, hiperglikemia Adanya kerusakan kulit 4
  • 5. Analisa data Problem Nutrisi Etiologi kurang dari Proses penyakit ↓ kebutuhan tubuh Symptom DS DO : - BB Ketidakadekuatan kerja Insulin dalam tubuh menurun , ketidak mampuan ↓ untuk Metabolism zat makanan tidak mengabsosbsi sempurna makanan ↓ - Ketidak cukupan Absorbsi glukosa tidak efektif insulin ↓ darah dalam Nutrias kurang dari kebutuhan tubuh Resiko berhubungan cedera Proses penyakit dengan ↓ hiperglikemia DS : - Banyak makan & Metabolisme zat makanan tidak minum, sempurna ↓ enuresi, lelah, sakit kepala DO : - Hasil Hiperglikemia glukosa ↓ meningkat Penglihatan kabur hematokrit , ↓ Resiko cedera Intoleransi aktivitas Adanya penyakit DS : ↓ - Klien Penurunan penyakit insulin mengatakan ↓ merasa Penurunan kemampuan memperoleh energy ↓ Kehilangan berat badan ↓ Kelemahan ↓ Intoleransi aktivitas 5 cepat lelah DO : - Berat badan menurun, lemah
  • 6. Adanya penyakit DS : ↓ - Klien Defsit insulin mengatakan ↓ pengeluaran urine Glukoneogenesis meningkat, glukosa hati lebih banyak meningkat DO : - Rasa haus yang tercurahkan ke dalam darah pemecahan asam amino & terus merus lemak ↓ Kosentrasi glukosa melebihi ambang ginjal ↓ Glukosuria ↓ Dieresis osmotic ↓ Pengeluaran urine ( poliuria ) ↓ Perubahan pola eliminasi Kerusakan jaringan kulit Adanya penyakit DS : ↓ - Klien Defisiensi hormon insulin mengatakan ↓ adanya Peningkatan kadar glukosa darah perubahan/ ( hiperglikemia kelainan ↓ Suplai nutrias kejaringan menurun ↓ Iskemi ↓ Neukrotik ↓ Kerusakan jaringan kulit 6 pada permukaan kulit DO : - Adanya kerusakan jaringan kulit
  • 7. 2. Diagnosa keperawatan 1. Nutrisa kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kekurangan cairan aktif, banyak cairan 2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan glukosuria 3. Kerusakan jaringan kulit brhubungan dengan iskemik 4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan 5. Resiko cedera brhubungan dengan hiperglikemia 3. Perencanan No Tujuan 1 Intervensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Rasional 1. Beri makanan selama 2x24 yang jam akan didapatkan hasil : terpilih tinggi serat,  Nutrisi terpenuhi rendah  Tidak 1. Dapat membantu untuk pengambilan berat badan tanpa karbohidrat. terjadi penurunan 20%  Berat karbohidrat. 2. Monitor badan 2. Sebagai jumlah nutrisi. meningkat cara mengontrol nutrisi atau kebutuhan nutrisi klien 3. Ajarkan pasien dan keluarga 3. Agar klien keluarga bagaimana lebih dan tidak tergantung jadwal makan bias mandiri membuat mampu perawat. pada sesuai dengan diet DM. 4. Kolaborasi dengan 4. Upaya untuk pemulihan ahli untuk kebutuhan nutrisi yang tepat pada klien. memberikan diet 5. Lakukan 5. Mengontrol penimbangan berat asupan nutrisi klien. badan tiap hari. 6. Rotasi area injeksi untuk absorbsi kadar. 7 6. Memastikan kadar glukosa. absorbsi
  • 8. glukosa 2 Setelah diberikan tindakan keperawatan minggu selama 1. Pantau tingkat 1. Untuk mendapatkan 2 data pola perubahan kelebihan eliminasi. intervensi selanjutnya eliminasi kembali normal 2. Batasi asupan cairan bila di Setelah diberikan tindakan 3. Kolaborasi untuk 2. Meminimalkan kerja ginjal. indikasi. keperawatan selama 4 hari dasar perubahan pola eliminasi 3. Mempercepat dalam berangsur-angsur membaik proses penyembuhan. pemberian obat. 3 Setelah diberikan tindakan 1. Kaji integritas keperawatan selama 5 hari gangguan integritas klien berangsur-angsur kulit. 1. Mengetahui keparahan kulit tingkat gangguan integritas kulit. 2. Anjurkan klien membaik untuk tidak 2. Mencegah keparahan lebih lanjut. menggaruk bagian yang lecet 3. Berikan advise pada klien 3. Mencegah keparahan lebih lanjut. untuk menghindari pemakian crem kulit , minyak , bedak tanpa rekomendasi dokter 4. Kolaborasi dengan medis perbaikan iskemik. 8 4. Pengobatan tim untuk iskemik. terhadap
  • 9. 4 Setelah diberikan tindakan 1. Kaji keperawatan selama 5 hari intoleransi aktivitas tingkat 1. Untuk aktivitas klien. 2. Pantau menentukan intervensi selanjutnya 2. Menentukan intervensi membaik. kemampuan Setelah diberikan tindakan klien keperawatan selama 1 hari, melaksanakan klien aktivitas menunjukan adanya kemajuan terhadap toleransi dalam 3. Bantu aktivitas selanjutnya. klien 3. Membantu klien dalam dalam pemenuhan kebutuhan. melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan klien 4. Kolaborasi dengan medis 4. Mempercepat tim proses penyembuhan. dalam pemberian obat. 5 Setelah dilakukan tindakan Hiperglikemia keperawatan selama 3x24 management jam, kadar HB, urine, keton, - Monitor kadar kadar glukosa darah normal - glukosa darah, Memberi petunjuk dalam pengobatan. ketonuria, status cairan. - monitor tanda & - gejala Membantu mencegah berlangsungnya hiperglikemia, tanda & gejala. poliuri, polidipsi, polifagi, malaise - Perintahkan - Agar klien pasien mengenal mampu tanda-tanda 9 berhati-hati sendiri. dapat dan memanage
  • 10. lain, mengenal hiperglikemia, dan manajemen - - Beri insulin Untuk kadar meningkatkan insulin dalam darah. - Pemberian diet - dan latihan. - gula gas darah untuk monitor dini. 10 penunjang dalam pengobatan. Ajarkan untuk mencatat Faktor - Sebagai alat monitor.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Diabetes mellitus adalah gangguan endokrin yang paling banyak dijumpai . gejala- gajala akut diabetes mellitus disebabkan oleh efek insulin yang tidak adekuat. Salah satu gambaran diabetes mellitus yang paling menonjol adalah peningkatan kadar glukosa didalam atau hiperglikemia. Diabetes mellitus mempunyai gejala yang disebut dengan 3P yaitu Poliuri( pengeluaran urin yang berlebihan) Polidipsi ( timbul rasa haus ) Polifagi( berat badan berkurang,dan rasa lapar semakin meningkat) B. Saran Dalam penulisan askep ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya referensi yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan askep ini kedepannya. 11