Pembicara Kunci:
Menko Perekonomian dan Ketua Komite PC PEN, Airlangga Hartarto
Pembahas:
1. dr. Jihan Nurlela, Anggota DPD RI dapil Provinsi Lampung
2. Widhi Hartono, Ketua Umum DPN Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI)
3. Dr. Eko Wahyono, M.Si, Doktor Sosiologi Perdesaan IPB University dan Pengajar di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)
4. Ashari Fakhsirie Radjamilo, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulsel
Moderator:
Iwan Sulaiman Soelasno, Pendiri desapedia.id
Terima kasih
DALAM RANGKA MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN COVID-19, upaya pencegahan harus sudah mulai dilakukan dari rumah. anak2 sebagai kelompok rentan perlu mendapat perhatian khusus
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
DALAM RANGKA MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN COVID-19, upaya pencegahan harus sudah mulai dilakukan dari rumah. anak2 sebagai kelompok rentan perlu mendapat perhatian khusus
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
Persepsi Publik thd Penanganan COVID19 oleh PemerintahIsmail Fahmi
- Persepsi publik terhadap penanganan pandemic COVID-19.
• Penggunaan big data untuk mendorong kolaborasi multi-pihak, dan peran Drone Emprit.
• Saran untuk membangun persepsi publik dalam penanganan COVID-19.
World Health Organization (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID- 19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik penyakitnya. suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi. Dalam menentukan suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak. Istilah pandemi ini menyoroti pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk bekerja secara kooperatif dan terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam upaya untuk mengendalikan situasi ini. Semua negara diminta untuk mendeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi pergerakan masyarakatnya.
Melihat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi bisa dijadikan sebagai ujung tombak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada masyarakat. Sebagai perguruan tinggi yang ada di provinsi Jawa Timur, maka Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) terpanggil untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di lingkungan UNUSIDA merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Masa Pandemi COVID-19 untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan kegiatan yang terjadwal secara akademik di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Oleh karena itu, percepatan penanggulangan COVID-19 sangat srategis jika dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Ninil Jannah
Inklusi sosial dalam penanggulangan COVID-19, dampak da hambatan yang dihadapi perempuan, kelompok terpinggirkan, dan kelompok rentan dalam merespon bencana pandemi COVID-19, dampak pandemi COVID-19 terhadap perempuan, perlunya pengarusutamaan gender dalam pengurangan risiko bencana COVID-19, analisis gender dan inklusi sosial, membangun ketangguhan keluarga
Konsepsi bencana, penanggulangan bencana dan paradigmanya, karakteristik bahaya COVID-19, risiko COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kapasitas penanganan COVID-19, risiko dan dampak COVID-19, penilaian mandiri COVID-19 dengan aplikasi InaRISK
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
Persepsi Publik thd Penanganan COVID19 oleh PemerintahIsmail Fahmi
- Persepsi publik terhadap penanganan pandemic COVID-19.
• Penggunaan big data untuk mendorong kolaborasi multi-pihak, dan peran Drone Emprit.
• Saran untuk membangun persepsi publik dalam penanganan COVID-19.
World Health Organization (WHO) secara resmi menyatakan virus Corona COVID- 19 sebagai pandemi. Menurut WHO, pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik penyakitnya. suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah maupun menangani wabah. Hal ini dikarenakan saat sebuah pandemi dinyatakan, artinya ada kemungkinan penyebaran komunitas terjadi. Dalam menentukan suatu wabah sebagai pandemi, WHO tidak memiliki ambang batas dalam jumlah kematian atau infeksi atau juga jumlah negara yang terkena dampak. Istilah pandemi ini menyoroti pentingnya negara-negara di seluruh dunia untuk bekerja secara kooperatif dan terbuka satu sama lain dan bersatu sebagai front persatuan dalam upaya untuk mengendalikan situasi ini. Semua negara diminta untuk mendeteksi, mengetes, merawat, mengisolasi, melacak, dan mengawasi pergerakan masyarakatnya.
Melihat situasi ini, percepatan penganan COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak termasuk perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi bisa dijadikan sebagai ujung tombak dalam peranannya untuk mensosialisasikan penanganan COVID-19 kepada masyarakat. Sebagai perguruan tinggi yang ada di provinsi Jawa Timur, maka Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) terpanggil untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 yang sedang mewabah di masyarakat. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di lingkungan UNUSIDA merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Masa Pandemi COVID-19 untuk percepatan penanggulangan COVID-19. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan kegiatan yang terjadwal secara akademik di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo. Oleh karena itu, percepatan penanggulangan COVID-19 sangat srategis jika dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Ninil Jannah
Inklusi sosial dalam penanggulangan COVID-19, dampak da hambatan yang dihadapi perempuan, kelompok terpinggirkan, dan kelompok rentan dalam merespon bencana pandemi COVID-19, dampak pandemi COVID-19 terhadap perempuan, perlunya pengarusutamaan gender dalam pengurangan risiko bencana COVID-19, analisis gender dan inklusi sosial, membangun ketangguhan keluarga
Konsepsi bencana, penanggulangan bencana dan paradigmanya, karakteristik bahaya COVID-19, risiko COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kapasitas penanganan COVID-19, risiko dan dampak COVID-19, penilaian mandiri COVID-19 dengan aplikasi InaRISK
PENGARUH PELAKSANAAN CERAMAH DENGAN DUKUNGAN LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA PEKERJA SEKS LANGSUNG UNTUK PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS
Oleh David Marthen Salakory*) & Demsi Wattimena**)
Similar to Diskusi online tv desa eko wahyono acara kades iwan #11 (20)
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...TV Desa
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkatan, Pembinaan Dan Pengembangan, Dan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa Bersama
Permendesa Nomor 3 tahun 2021 Tentang Pendaftaran, Pendataan Dan Pemeringkata...
Diskusi online tv desa eko wahyono acara kades iwan #11
1. Disampaikan dalam Diskusi Virtual dengan Tema “ Warga Desa Sudah Siap Di Vaksin Covid-
19?” TV Desa Gedung Utama Kemendesa PDTT lantai 1 , Selasa 12 Januari 2020, 18.30-20.30.
Oleh
Dr. Eko Wahyono
3. Intensi untuk melakukan vaksinasi lebih besar
datang dari warga laki-laki, pedesaan, usia lebih
tua, pedidikan lebih rendah.
SMRC 2020
70%
populasi perlu
di Vaksin (WHO)
53
4. Tantangan Covid 19 dan Vaksinisasi Desa
Masyarakat desa mulai
lengah dan bosan
terhadap Covid 19
20
TANTANGAN
SOSIALISSI
Masyarakat desa resah
pada ada sebagian
anggota warga/
keluarga yang bekerja
diluar desa/ Perantau
Kurang Sosialisasi
sampai ke akar rumput
Kecurigaan kehalalan &
keamanan Vaksin
Survei nasional Saiful Mujani Research and
Consulting (SMRC) menunjukkan hanya sekitar
37% warga yang menyatakan secara tegas akan
melakukan vaksinasi Covid-19 jika vaksin sudah
tersedia; selebihnya 17% tidak akan, dan 40%
pikir-pikir dulu.
5. High Concept :
kemampuan antisipasi
membaca pola dan
peluang, serta meramu
dari berbagai ide yang
berbeda (bahkan ide-ide
yang tidak lazim
disandingkan bersama)
High Touch:
kemampuan berempati,
memahami seluk beluk
interaksi manusia,
keinginan untuk
menghasilkan manfaat
bagi sesama
Artinya secara Perilaku dan
ketokohan ketiga aktor tersebut
menjadi kunci pada proses
sosialisasi dan pelaksanaan vaksin
di desa.
SecaraSosiologis:Kesadaran
kolektifdanperilaku merujuk
padaketokohan
Desa:Entitas
Paguyubandan
Tradisionil
Distruptive
Innovation
(Tokoh Adat/ lokal, Agama,
kepala Desa/Lurah) + dokter
MEMAKNAI DESA : Sosialisasi dan Vaksinisasi bisa sukses
DESA SEBAGAI
SUBJEK
6. Strategi :
penguatan kualitas manusia menjadi penggerak penyuluhan
sebagai agen perubahan agar semakin kontributif, memimpin
di tengah disrupsi dan pengelola krisis
Disrupsi dan Krisis bukan hal yang
berbahaya, tetapi menjadi bahaya
ketika pengananannya didasarkan
pada Pemikiran Lama yang sda
sebelum menghadapinya
Bangkit dari Ancaman Kejatuhan Akibat Covid
7. AGENSI PENGGERAK VAKSINISASI DESA : REKOMENDASI
KEBIJAKAN
PENGUATAN STRUKTUR DAN PROSESUAL PRINSIP-PRINSIP POKOK
Secara regulasi perlu ada surat keputusan
bersama. Secara makro struktural kementerian
kesehatan, kementerian sosial dan kemenag
perlu membuat putusan bersama sehingga
koordinasi dari atas sampai grassroot bisa
berkoloaborasi secara efektif. Bisa dirumuskan/
DIALOG secara bersama sama muatan ceramah
yang bermuatan kesehatan dan legitimasi
ajaran agama dengan isu mengnai wabah
secara kontemporer untuk memutus mata
rantai covid.
Pada level grassroot kolaborasi antara PKH,
pendamping desa, mubalig/ pendeta menjadi
penting. Artinya langkah yang perlu ditempuh
adalah sosialisasi dari kementerian kesehatan
mengenai vaksin di desa dapat dimulai dari
ketiga tokoh tersebut. Dan selanjutnya ketiga
tokoh tersebut mensosialisasikan vaksin di desa
dan setelahnya tenaga kesehatan masuk untuk
melakukan vaksin masyarakat.
Anggaran/insentif untuk aktor lokal
Kesuksesan
Vaksinisasi
di Desa
Tokoh
Lokal