Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
KESEHATAN
1. KEBIJAKAN OMOM
SATU BIDAN DESA
SATU SEPEDA MOTOR
(SABIDA SASEMO)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
2. i
KATA PENGANTAR
Segenap Aparatur Jajaran Dinas Kesehatan mengucapkan
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya
buku ini yang merupakan inovasi para tenaga kesehatan terutama
bidan yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan secara nyata
ditengah – tengah masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat.
Buku ini dibuat untuk menyajikan salah satu program
pemerintah yang merupakan terobosan baru dalam bidang
kesehatan yaitu Kebijakan Strategis One Midwife One Motorcycle
(OMOM) Satu Bidan Satu Sepeda Motor (Sabide Sasemo) yang
bertujuan dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat adalah menyediakan pelayanan
kesehatan yang optimal, berupa puskesmas dan jaringannya
( Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa, Puskesmas Keliling )
dan Rumah Sakit yang didukung Sumber Daya Manusia yang
memadai, pemenuhan kecukupan sarana dan prasarana,
obat – obatan serta peralatan medik sehingga terselenggara
pelayanan kesehatan yang sesuai fungsi sarana pelayanan
kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat berinovasi dan
berusaha untuk mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang lebih baik
dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga
3. ii
Kabupaten Pakpak Bharat dapat berdaya saing dalam pelayanan
kesehatannya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati
Pakpak Bharat,atas motivasi dan saran yang diberikan untuk
perbaikan buku ini, dan kami juga menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami menerima kritik dan saran
untuk perbaikan buku ini.
Semoga buku ini dapat memberi inspirasi kepada pembaca
khususnya dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang
lebih baik.Terimakasih.
4. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………… iii
KATA SAMBUTAN BUPATI………………………………. v
RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………… vii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang………. ……………………………..... 2
1.2. Maksud dan Tujuan……………………………..…... 5
1.3. Ruang Lingkup ………………………………….…... 6
1.4. Peraturan (Perundangan)……………………………. 7
BAB II PERMASALAHAN DAN TANTANGAN……….…. 8
2.1 Gambaran Umum Kabipaten Pakpak Bharat………. 9
2.1.1 Visi dan Misi Kabupaten Pakpak Bharat……. 9.
2.1.2 Letak Geografis…………………………………. 10
.1.3 Administratif………………………………………. 11
2.1.4 Kependudukan ………………………………….. 12
2.2 Gambaran Khusus Sektor Kesehatan ……………. 13
2.3 Permasalahan…………………………………………. 14
2.4 Tantangan …………………………………………….. 15
BAB III KEBIJAKAN STRATEGIS ……………………….. 16
3.1 Strategi Implementasi Kebijakan ……………………. 17
5. iv
BAB IV DAMPAK DAN MANFAAT ……………………... 18
4.1 Dampak ………………………………………………... 19
4.2 Manfaat ………………………………………………... 19
4.2.1 Manfaat bagi masyarakat …………………..… 19
BAB V PENUTUP ……………………………………..… 20
REFERENSI………………………………………………... 22
6. v
BUPATI PAKPAK BHARAT
KATA SAMBUTAN
Sebagaimana kita ketahui dari beberapa pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan nasional serta MDGs kita menghadapi
berbagai hal seperti masalah budaya, pendidikan masyarakat,
pengetahuan, lingkungan, kecukupan fasilitas kesehatan,
sumberdaya manusia dan lainnya. Penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tantangan yang
sulit dibandingkan target MDGs lainnya.
Oleh karena itu, upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi tidak dapat lagi dilakukan dengan intervensi
biasa, diperlukan upaya upaya terobosan serta peningkatan fasilitas
kesehatan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap
persalinan yang sehat. Semua ibu hamil agar dapat mengakses
pemeriksaan persalinan , pemeriksaan nifas dan pelayanan KB oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga pada gilirannya
dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.
Dengan berbagai pertimbangan diatas, munculah kebijakan
pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang One Midwife One
Motorcycle (OMOM) Satu Bidan Satu Sepeda Motor (Sabide
7. vi
Sasemo) diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan sampai kedaerah daerah yang
berdampak dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di
Kabupaten Pakpak Bharat. Seiring dengan itu, saya menyambut
gembira penerbitan buku ini yang diharapkan dapat menjadi usaha
pencapaian derajat kesehatan yang lebih baik dan merata yang
memberikan dampak bagi masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat
menjadi masyarakat yang sehat.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terlibat yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan
buku ini.Semoga kita selalu diberi kekuatan dan Kemampuan oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat melayani masyarakat
dengan sebaik – baiknya.
BUPATI PAKPAK BHARAT
REMIGO YOLANDO BERUTU
8. vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
dan Bayi adalah dengan menempatkan Bidan di 52 desa dengan
jumlah bidan desa ada 67 orang, Jika dilihat dari Jumlah Bidan
Kabupaten Pakpak Bharat tidak kurang Sumber Daya Manusia
Kesehatan,dengan keberadaan Bidan di desa segala permasalahan
tentang kesehatan dapat teratasi dengan baik.
Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten baru, yang
selalu terus mengeksplorasi kemampuannya untuk memajukan
sektor kesehatan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
kininduma. Menyadari pentingnya kesehatan tetapi dilatarbelakangi
tingkat perekonomian ,faktor geografi dan aspek demografi maka
berbagai kebijakan dibuat oleh pemerintah kabupaten Pakpak
Bharat salah satunya adalah kebijakan One Midwife one Motorcycle
( OMOM ) Satu Bidan Satu Sepeda Motor (Sabide Sasemo) yang
menjadi solusi masalah sulitnya sarana transportasi di daerah.
Kondisi Geografis secara umum perbukitan dan lembah dapat
teratasi dan tidak lagi menjadi faktor penyulit akses pelayanan
kesehatan.
Kebijakan One Midwife one Motorcycle ( OMOM ) Satu Bidan
Satu Sepeda Motor (Sabide Sasemo) diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan sampai
9. viii
kedaerah daerah yang berdampak dapat menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Pakpak Bharat.
11. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna
tercapainya kesadaran kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
orang, menyangkut fisik, mental maupun sosial budaya dan
ekonomi. Untuk mencapai derajat yang optimal dilakukan berbagai
upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah dan
berkesinambungan.
Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi.
Pertama : yang laten yaitu kematian Ibu dan kematian Bayi yang
masih tinggi akibat berbagai faktor termasuk pelayanan kesehatan
yang relative kurang baik. Kedua ialah timbulnya penyakit
degenerative yaitu menopause dan kanker.
Dalam globalisasi ekonomi kita dihadapkan pada persaingan
global yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk
menyiapkan manusia Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai
generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sebaik mungkin
secara terencana, terpadu dan berkesinambungan. Upaya tersebut
haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak dalam
kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa
bahkan sampai usia lanjut.
12. 3
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki
posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Bidan
memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan ,
berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama – sama dengan
tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja
yang membutuhkan, kapan dan dimana pun dia berada.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung
jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk
membangun dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil,
masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru
lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan , promosi
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses
bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai serta melakukan
tindakan gawat darurat.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan
pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga
kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup
pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orangtua serta dapat
meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
13. 4
Bidan di Kabupaten Pakpak Bharat tersebar di 8 Kecamatan
yang terdapat di 52 desa, Adapun jumlah bidan desa di Kabupaten
Pakpak Bharat sebanyak 67 orang yang mana tempat tugas dari
bidan desa tersebut ada yang didaerah terpencil dan sangat
terpencil. Jika dilihat dari geografis Kabupaten Pakpak Bharat
terletak pada garis 20
15’00” – 30
32’00” Lintang Utara dan 900
00’ -
980
31’ Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Dairi, sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir, sebelah
Selatan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Humbang
Hasundutan, dan sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Singkil.
Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1.218,30
km2
. Secara umum topografi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
merupakan daerah perbukitan dan lembah serta dataran tinggi
antara 700-1.400 m diatas permukaan laut.
Dengan melihat kondisi geografis yang perbukitan dan
lembah ditambah juga dengan sulitnya sarana transportasi
didaerah, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat membuat suatu
kebijakan One Midwife One Motorcycle (OMOM) Setiap Satu Bidan
Desa mendapatkan Satu Sepeda Motor (Sabide, Sasemo)
kebijakan ini dibuat untuk memperlancar pelayanan kesehatan
terutama Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Pakpak
Bharat.
14. 5
DATA JUMLAH BIDAN DESA
NO PUSKESMAS JUMLAH BIDAN
1. Salak 6
2. Sukaramai 16
3. Sibande 13
4. Siempatrube 7
5. Singgabur 6
6. Tinada 8
7. Kecupak 7
8. Sibagindar 4
T O T A L 67 ORANG
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjamin Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang aman
dan berkualitas diseluruh wilayah Kabupaten Pakpak
Bharat
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung terlaksananya pelayanan Kesehatan
terutama pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
15. 6
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
Balita (AKABA) di Kabupaten Pakpak Bharat.
b. Memfasilitasi Semua Bidan Desa untuk
memperlancar sarana transportasi Bidan untuk
memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas
didesa masing – masing.
c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sampai ke desa yang sangat terpencil
1.3 Ruang Lingkup
Buku ini merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak dengan memfasilitasi setiap bidan desa
mendapatkan satu buah sepeda motor agar bidan desa tidak
kewalahan dalam menjalankan tugasnya sampai kedaerah -
daerah yang terpencil karena dengan melihat kondisi geografis dan
sulitnya sarana transportasi di Kabupaten Pakpak Bharat. Sehingga
pelayanan kesehatan dapat dijamah oleh Tenaga Kesehatan (Bidan)
yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pakpak Bharat.
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan ,
promosi kesehatan , pertolongan persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan
16. 7
sesuai dengan kewenangan atas bantuan lain jika diperlukan, serta
melaksanakan tindakan gawat darurat.
Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan
kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta
melahirkan bayi yang sehat. Oleh karena itu setiap ibu hamil harus
dapat dengan mudah mengakses fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan sesuai standar.
1.4 Peraturan ( Perundangan)
a. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
b. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang Undang Nomor 369/ Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan
d. Undang Undang Nomor 938/ Menkes/SK/III/2007 Tentang
Asuhan Kebidanan
18. 9
BAB II
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
2.1 Gambaran Umum Kabupaten
2.1.1. Visi Misi
Visi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang sejahtera
serta kepemimpinan serta kepemimpinan yang adil dan demokrasi
didukung pemerintahan yang professional yang berfokus kepada
peningkatan perekonomian masyarakat, Sumber Daya Manusia
(SDM), ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesehatan dengan
menjunjung tinggi nilai budaya Pakpak dan agama
Misi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah
1. Mewujudkan percepatan peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat;
2. Mewujudkan pemerintahan yang professional, kreatif dan
fasilitatif;
3. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pendidikan
masyarakat;
4. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat;
19. 10
5. Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan
pemerintah atasan dan kerja sama saling menguntungkan
dalam peningkatan aksesbilitas dengan daerah lain
khususnya yang berbatasan langsung;
6. Meningkatkan iklim keterbukaan dan partisipatif dalam sosial
dan birokrasi;
7. Meningkatkan sinergitas para pihak dalam pemberdayaan
masyarakat;
8. Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran
perempuan dalam pembangunan;
9. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum
secara konsisten dan konsekuen;
10. Mengembangkan hubungan yang dinamis dengan masyarakat
Pakpak Perantau;
11. Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam
kebijakan publik;
12. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam menggali
sumber Pendapatan Asli Daerah.
2.1.2. Letak Geografis
Kabupaten Pakpak Bharat secara geografis terletak pada
garis 20
15’00” – 30
32’00” Lintang Utara dan 900
00’ - 980
31’ Bujur
Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi, sebelah
Timur dengan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Selatan dengan
20. 11
Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan
sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Singkil.
Luas keseluruhan Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1.218,30
km2
. Secara umum topografi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
merupakan daerah perbukitan dan lembah serta dataran tinggi
antara 700-1.400 m diatas permukaan laut.
2.1.3. Administratif
Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat
adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara :KecamatanSilimapungga-pungga,Lae
PariraSidikalangKabupaten Dairi;
Sebelah Selatan :Kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbang
Hasundutan dan Kecamatan
ManduamasKabupaten Tapanuli Tengah;
Sebelah Timur :Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi
danKecamatan Harian Kabupaten Samosir;
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
Dalam wilayah administrasi, Kabupaten Pakpak Bharat terbagi
atas 8 (delapan) kecamatan dan 52 (lima puluh dua) desa yaitu :
1. Kecamatan Salak, beribukota Salak terdiri dari 6 (enam) desa;
21. 12
2. Kecamatan Kerajaan, beribukota Sukarame terdiri dari 10
(sepuluh) desa;
3. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, beribukota Sibande terdiri
dari 10 (sepuluh) desa;
4. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, beribukota Ulu Merah
terdiri dari 5 (lima) desa;
5. Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, beribukota Kecupak
terdiri dari 5 (lima) desa;
6. Kecamatan Pagindar, beribukota Sibagindar terdiri dari 4
(empat) desa;
7. Kecamatan Tinada, beribukota Tinada terdiri dari 6 (enam)
desa;
8. Kecamatan Siempat Rube, beribukota Jambu Rea terdiri dari
6 (enam) desa.
2.1.4 Kependudukan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Pakpak Bharat jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat tahun
2013 ini adalah 50.954 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan dan 52
desa. Jumlah kepala keluarga sebesar 11.583 dengan rata-rata
banyaknya anggota rumah tangga sebanyak 4,40. Rata-rata
anggota rumah tangga semuanya memiliki jumlah yang hampir
sama yaitu 5 orang yang terdapat di 8 kecamatan dan 52 desa.
22. 13
Dibedakan menurut jenis kelamin maka jumlah penduduk laki-
laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan, dengan
angka sex ratio jenis kelamin sebesar 101,44.
2.2 Gambaran Khusus Sektor Kesehatan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi
individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan
fisik, psikologis, biologis maupun budaya. Lingkungan psikologis
sosial meliputi keluarga,kelompok, komunitas dan masyarakat.
Bidan di desa dihadapkan dengan permasalahan mengenai
lingkungan /letak geografis perbukitan dan lembah, yang merupakan
lingkungan tempat kerja dari bidan. Dan juga sulitnya sarana
transportasi dari satu daerah ke daerah lain untuk menjangkau
pelayanan kesehatan diwilayah kerja bidan. Melihat kondisi tersebut
pemerintah membuat suatu kebijakan One Midwife, One Motorcycle
atau disebut OMOM.
Setiap Bidan diwajibkan tinggal diposkesdes untuk memantau
program kesehatan Ibu dan anak di wilayah kerja secara terus
menerus agar dapat dilakukan tindakan yang cepat dan tepat
Poskesdes adalah pelayanan pada jenjang masyarakat yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi yang mampu
memberikan pelayanan obstetri dasar, Poskesdes dikelola oleh
bidan yang telah dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperlukan.Poskesdes merupakansarana pelayanan kesehatan
yang berada di Desa, merupakan pengembanan fungsi dari polindes
23. 14
dan jaringan puskesmas dalam rangka mendekatkan akses untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Tujuan dari Poskesdes adalah meningkatkan akses
pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan menempatkan
tenaga bidan desa, pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan
kompetensi bidan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar.
Ruang lingkup layanan Poskesdes yaitu Promotif, preventif dan
kuratif.
Setiap Ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan optimal, Ibu hamil mendapatkan pelayanan
Antenatal terpadu yang merupakan pelayanan komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil sehingga
mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan
selamat difasilitas kesehatan dan melahirkan bayi yang sehat.
Tenaga kesehatan bidan difasilitas kesehatan harus dapat
memberikan pelayanan yang komprehensif terhadap ibu hamil agar
dapat memastikan kehamilan berlangsung normal, mendeteksi dini
masalah penyakit yang dialami ibu hamil serta melakukan intervensi
secara adekuat.
2.3 Permasalahan
Beberapa kendala terkait kebijakan Strategi One Midwife One
Motorcycle adalah :
1. Sulitnya Sarana transportasi didaerah
24. 15
2. Masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Kesehatan Ibu dan Anak
3. Masih ada persalinan yang ditolong oleh dukun bayi
4. Persalinan belum semua difasilitas kesehatan
2.4 Tantangan
1. Mengajak masyarakat terutama ibu hamil agar
memeriksakan kehamilan kepetugas kesehatan
2. Mewajibkan ibu hamil bersalin di Fasilitas Kesehatan
26. 17
BAB III
KEBIJAKAN STRATEGIS
3.1 Strategi Implementasi Kebijakan
Berbagai upaya telah dilakukan untuk Peningkatan Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Pakpak Bharat, selain dari peningkatan
program pemerintah juga melihat akses jangkauan pelayanan
kesehatan sampai ke daerah yang sangat terpencil, Adapun
kebijakan yang diberikan untuk mendukung pelaksaan program
Poskesdes oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat antara lain
penyediaan kenderaan dinas roda dua untuk Bidan desa, dengan
menggunakan Box dan Stiker , Setiap satu bidan desa mendapatkan
satu sepeda motor (One Midwife, One Motorcycle) atau OMOM
sehingga Bidan desa secara umum tidak boleh tidak tahu tentang
Pelayanan Kesehatan didaerahnya masing masing terutama tentang
Kesehatan Ibu dan Anak.
28. 19
BAB IV
DAMPAK DAN MANFAAT
4.1 Dampak
a. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) dikabupaten Pakpak Bharat.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
sampai ke daerah-daerah yang sulit sarana transportasi
c. Memudahkan Bidan desa untuk melaksanakan Pelayanan
Kesehatan
d. Peningkatan akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu,
bayi baru lahir dan balita yang berkualitas
4.2 Manfaat
4.2.1 Bagi Masyarakat
a. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih cepat karena
bidan bisa datang cepat dengan menggunakan fasilitas roda
dua
b. Meningkatkan efisiensi pelayanan serta optimalisasi
Puskesmas dan Polindes.
c. Masalah Kesehatandi setiap wilayah kerja bidan desa lebih
terpantau dan lebih cepat teratasi.
30. 21
BAB V PENUTUP
Dengan adanya kebijakan ini diharapkan pelayanan
kesehatan dasar di Poskesdes lebih berdaya guna dan berhasil
guna khususnya dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
Ibu dan Bayi di wilayah kerja bidan desa dapat terlaksana dengan
sebaik – baiknya. Semua masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas
sesuai dengan misi dari Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat no.4
adalah meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat.
Dengan melihat sulitnya sarana dan transportasi tidak
menjadi penghambat dalam keberhasilan Pelayanan Kesehatan
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) di Kabupaten Pakpak Bharat. Akan tetapi Pemerintah
Kabupaten Pakpak membuat suatu Kebijakan setiap satu orang
bidan desa mendapatkan satu buah sepeda motor (One Midwife ,
One Motorcycle )
Keberhasilan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pakpak Bharat
sangat memerlukan dukungan kuat dari berbagai pihak, disamping
itu diperlukan sumber daya manusia, ketekunan, kemauan dan
pengabdian para petugas kesehatan sehingga kesemuanya
memegang peranan yang strategis dalam menunjang penurunan
31. 22
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Pakpak Bharat.
REFERENSI
- Buku Panduan Praktis Pelayananan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, direktorat Kesehatan Ibu, departemen Kesehatan,
Jakarta, 2012
- Profil Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat, Salak, 2013
- Buku Standar Profesi Bidan , Jakarta 2010
- Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA), Jakarta 2009
- Pedoman Antenatal Terpadu Kementrian Kesehatan RI 2012
32. 23
TESTIMONIAL
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan dan mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Bupati Remigo Yolando Berutu
karena adanya kebijakan pemerintah memberikan sepeda
motor kepada kami bidan di desa. Semenjak saya menjadi
bidan ( Susila Sitepu) di Pustu Penanggalan Binanga Boang
, pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak di desa saya tidak ada hambatan
mengenai transportasi sampai kepelosok desa dapat
terlayani dengan baik.