SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
KEBIJAKAN JAMKESDA
JAMINAN KESEHATAN
BAGI PESERTA
PENERIMA BANTUAN
IURAN
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmatnya sehingga buku Kebijakan Kepala
Daerah tentang JKN bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dapat diselesaikan.
Penyusunan buku ini, sebagai upaya tindak lanjut dalam
rangka memenuhi hak masyarakat miskin dalam pelayanan
kesehatan.
Pelaksanaan JKN pada Jamkesda Kabupaten Pakpak
Bharat telah berjalanan selama 5 (lima) tahun dan
memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses
pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu.
Dimana, tiap tahun ada penambahan peserta Jamkesda
Kabupaten Pakpak Bharat mulai Tahun 2010 sebanyak 200
jiwa sampai Tahun 2014 menjadi 1200 jiwa. Buku kebijakan ini
menjelaskan tentang aspek-aspek peyelenggaraan Jamkesda
Kabupaten Pakpak Bharat.
Akhir kata, kami menghargai dan berterima kasih atas
kontribusi semua pihak dalam penyusunan buku ini. Masukan
dan saran dengan senang hati kami terima untuk
penyempurnaan buku ini.
Salak,
Kadis Kesehatan Kab. Pakpak
Bharat
ii
BUPATI PAKPAK BHARAT
SAMBUTAN
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu
program penanggulangan kemiskinan dan masyarakat yang
kurang mampu yang belum menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maupun Askes
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan Pemerintah ini
prioritas dimanfaatkan untuk promotif, preventif dan
pelayanan kesehatan (pengobatan) secara gratis disemua
fasilitas kesehatan.
Buku kebijakan ini dikeluarkan agar para pembaca
dapat melihat perkembangan dari program Jamkesda yang
sudah terlaksana sejak Tahun 2010 hingga pada saat
sekarang ini. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
berkomitmen menganggarkan dana untuk pelaksanaan
Jamesda setiap tahunnya. Dilihat dari jumlah yang
ditampung menjadi peserta Jamkesda juga mengalami
penambahan dimana Tahun 2010 peserta Jamkesda
iii
Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 2.200 jiwa dan
bertambah sampai menjadi 12.000 jiwa pada Tahun 2014.
Sedangkan Tahun 2015 peserta jamkesda dianggarkan
sebanyak 18.000 jiwa.
Kepada seluruh petugas kesehatan baik di tingkat
puskesmas, puskesmas pembantu, pos kesehatan desa,
juga yang ada di rumah sakit agar memberikan pelayanan
yang maksimal dan profesional bagi peserta yang telah
memiliki kartu jaminan kesehatan tanpa membedakan latar
belakang..
Demikian sambutan ini saya sampaikan, kiranya
buku kebijakan ini dapat memberikan motivasi dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah
merampungkan penyusunan Buku Kebijakan Kepala
Daerah Tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014.
Salak,
Bupati Pakpak Bharat,
Remigo Yolando Berutu, MBA
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menjamin
akses penduduk miskin dan tidak mampu agar
mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah
dan gratis.
2. Jumlah peserta Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat
selalu bertambah setiap tahunnya. Tahun 2012
Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dikenal dengan
nama Jamkesda “Njuah Karina”.
3. Tahun 2010 peserta Jamkesda berjumlah 2.200
orang dengan biaya premi yang ditanggung oleh
pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp.
10.000 per jiwa perbulannya.
4. Tahun 2011 terjadi penambahan peserta sebanyak
4.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 6.200 jiwa
dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per
jiwa perbulannya.
5. Tahun 2012 jumlah masyarakat yang mendapat
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bertambah lagi
2.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 8.000 jiwa
dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per
jiwa perbulannya.
6. Tahun 2013 bertambah lagi sebanyak 4.000 jiwa
sehingga total peserta Jamkesda “Njuah Karina
menjadi 12.000 jiwa dengan biaya premi yang
v
ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat sebanyak Rp.12.000/jiwa/ bulan” .
7. Tahun 2014 peserta Jamkesda sebanyak 12.000 jiwa
dengan premi sebesar Rp. 19.225 dengan total
anggaran sebanyak Rp.2.768.000.000,-.
8. Manfaat Jamkesda dilihat dari ruang lingkupnya
antara lain :
a. Pelayanan kesehatan di FKTP.
b. Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tindak
Lanjutan.
c. Manfaat Pelayanan Promotif dan Preventif.
d. Manfaat Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dan
JKN.
e. Pelayanan Alat Kesehatan.
9. Untuk mendukung Kebijakan Strategis Kepala
Daerah, telah dilakukan Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo
dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat setiap
tahunnya.
10.Dampak yang dirasakan oleh peserta Jamkesda
adalah peserta Jamkesda sangat terbantu karena
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara
gratis dari pemberi pelayanan kesehatan. Petugas
kesehatan tidak membeda-bedakan pelayanan
kepada peserta Jamkesda maupun non Jamkesda.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buku kecil ini merupakan buku yang berisi kebijakan
Kepala Daerah terhadap suatu Satuan Perangkat Kerja
Daerah (SKPD) yang menggambarkan pembangunan yang
telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala Daerah
tersebut.
Buku kecil ini berisi kebijakan dibidang kesehatan
khususnya kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah di
Kabupaten Pakpak Bharat. Meskipun demikian, buku ini
juga memuat data tentang masyarakat yang mendapatkan
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Askes
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya buku ini adalah agar
diperoleh gambaran mengenai mayarakat Pakpak Bharat
yang mendapat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat.
2
1.3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup buku ini membahas tentang kebijakan
Kepala Derah Pakpak Bharat tentang peserta Jaminan
Kesehatan (Jamkesda), yang selanjutnya akan dibahas
secara lengkap pada bab-bab berikutnya.
1.4. Peraturan perundangan
Kebijakan Pemerintah Pakpak Bharat tentang peserta
Jamkesda mengacu pada :
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Tahun 2008;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan penyelenggara Jaminan Kesehatan (Lembaran
3
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5372). Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun
2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2014 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah.
4
BAB II
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
2.1. Gambaran Umum Kabupaten
2.1.1. Visi Misi
Visi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah
terwujudnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang
sejahtera serta kepemimpinan yang adil dan demokrasi
didukung pemerintahan yang profesional yang berfokus
kepada peningkatan perekonomian masyarakat, Sumber
Daya Manusia (SDM), ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai budaya
Pakpak dan agama.
Misi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah :
1. Mewujudkan percepatan peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat;
2. Mewujudkan pemerintahan yang profesional, kreatif dan
fasilitatif;
3. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pendidikan
masyarakat;
4. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat;
5
5. Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan
pemerintah atasan dan kerja sama saling
menguntungkan dalam peningkatan aksesbilitas
dengan daerah lain khususnya yang berbatasan
langsung;
6. Meningkatkan iklim keterbukaan dan partisipatif dalam
sosial dan birokrasi;
7. Meningkatkan sinergitas para pihak dalam
pemberdayaan masyarakat;
8. Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran
perempuan dalam pembangunan;
9. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan
hukum secara konsisten dan konsekuen;
10. Mengembangkan hubungan yang dinamis dengan
masyarakat Pakpak perantau;
11. Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam
kebijakan publik;
12. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam
menggali sumber Pendapatan Asli Daerah.
2.1.2. Geografis
Kabupaten Pakpak Bharat secara geografis terletak
pada garis 2°15’00” - 3°32’00” Lintang Utara dan 90°00’-
6
98°31’ Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Dairi, sebelah Timur dengan Kabupaten Toba
Samosir, sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Singkil
dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan sebelah Barat
dengan Kabupaten Aceh Singkil. Bila dilihat dari letak
geografisnya yang terletak di dekat garis khatulistiwa maka
Kabupaten pakpak Bharat dapat digolongkan sebagai
daerah beriklim tropis, dengan rata-rata suhu 28 °C dengan
curah hujan per tahun sebesar 311 MM.
2.1.3. Administratif
Dilihat dari luas wilayahnya, Kabupaten Pakpak
Bharat memiliki luas wilayah 1.218,30 km². secara
umum topografi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat
merupakan daerah perbukitan dan lembah serta
dataran tinggi antara 700-1.400 m diatas permukaan
laut. Sedangkan secara administratif Kabupaten Pakpak
Bharat sejak Tahun 2007 memiliki 8 (delapan)
Kecamatan dan 52 (lima puluh dua) Desa.
2.1.4. Kependudukan
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki penduduk
sebanyak 50.954 jiwa Tahun 2014. Secara umum
penduduk yang berumur 10 Tahun lebih banyak tamat
7
pada tingkat pendidikan SD/MI (23,74%) kemudian
SMA/SMK/SMA (18,62%), SMP/MTs (16,78%) dan
pada tingkat akademi/universitas hanya sekitar 3,39 %.
Di Kabupaten Pakpak Bharat, jumlah penduduk
miskin dari data BPS Kabupaten Pakpak Bharat adalah
26.022 jiwa yang terbanyak terdapat di Kecamatan
sitellu Tali Urang Jehe yaitu sebesar 6.206 jiwa dan
yang terkecil penduduk miskinnya adalah Kecamatan
Pagindar sebesar 2.184 jiwa. Tahun 2012 penduduk
miskin yang tercatat telah memiliki kartu Jamkesmas
sebanyak 23.243 jiwa.
2.1.5. Sosial Ekonomi Kemasyarakatan
Dilihat dari mata pencahariannya, masyarakat
Kabupaten Pakpak Bharat bermata pencaharaian
sebagai petani sebanyak 16.517 orang,
bangunan/konstruksi sebanyak 205 orang, berdagang
sebanyak 974 orang, angkutan/transportasi 257 orang,
keuangan 29 orang, jasa kemasyarakatan 1.782 orang,
listrik, gas dan air bersih 51 orang.
2.2. Gambaran Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat
Sejak tahun 2008 hingga sekarang Kabupaten
Pakpak Bharat memiliki jumlah anggota rumah tangga
8
miskin sebanyak 26.022 jiwa (Kepmenkes RI
No125/Menkses/SK/II/2008). Sementara sejak tahun 2008
hingga Tahun 2014 masyarakat yang mendapatkan kartu
Jaminan Masyarakat (Jamkesmas) hanya 23.243 jiwa. Itu
artinya jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya pada
Tahun 2008 yang berjumlah 39.690 jiwa yang memiliki
peserta Askes PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 2.718
jiwa, maka terdapat. 10.950 jiwa lagi yang belum memiliki
kartu jaminan kesehatan dimana 2.779 adalah bagian dari
masyarakat miskin 26.022 yang belum mendapatkan kartu
Jamkesmas. Sedangkan jumlah masyarakat yang tidak
mendapat pelayanan kesehatan ini semakin bertambah
setiap tahunnya seiring pertambahan penduduk.
Melihat kenyataan ini, jelas sekali mempengaruhi
derajat kesehatan bagi masyarakat miskin. Masyarakat
miskin yang tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan akan
sangat sulit untuk mendapatkan akses pelayanan
kesehatan. Mereka harus membayar mahal untuk biaya
kesehatannya. Disamping itu, kebutuhan hidup, pemenuhan
gizi bagi anak dan keluarga serta biaya pendidikan terus
saja meningkat, sementara ekonomi keluarga mereka
masih memprihatinkan. Derajat kesehatan yang rendah
akan sangat mempengaruhi terhadap rendahnya
produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
9
masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan masalah inilah,
Tahun 2010, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
mengambil kebijakan untuk menjamin akses penduduk
miskin dan tidak mampu agar mendapatkan pelayanan
kesehatan secara mudah dan gratis. Kebijakan yang
dilakukan adalah menjamin kesehatan masyarakat diluar
peserta Jamkesmas dan Askes PNS dengan Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat.
Dana Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah berasal dari
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Pakpak Bharat. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat bekerja sama dengan PT. Askes
(Persero) Cabang Kabanjahe. Tahun 2012 Program
Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dikenal dengan nama
Jamkesda “Njuah Karina”.
Peserta Jamkesda “Njuah Karina” setiap tahun
mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010 peserta
Jamkesda “Njuah Karina” berjumlah 2.200 orang dengan
biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya.
Tahun 2011 terjadi penambahan peserta sebanyak 4.000
jiwa sehingga jumlahnya menjadi 6.200 jiwa dengan biaya
premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. Tahun
10
2012 jumlah masyarakat yang mendapat Jaminan
pemeliharaan Kesehatan bertambah lagi 2.000 jiwa
sehingga jumlahnya menjadi 8.000 jiwa dengan biaya premi
yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya dan
pada tahun 2013 bertambah lagi sebanyak 4.000 jiwa
sehingga total peserta Jamkesda “Njuah Karina menjadi
12.000 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh
pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp.12.000
per jiwa perbulannya”.
Seiring dengan perubahan nama PT. Askes (Persero)
menjadi Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan yang dimulai sejak 1 Januari Tahun 2014, maka
Peserta Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat juga berubah
menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang hal ini
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5372). Jumlah peserta JKN sebagai Penerima
Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda di Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2014 yang dananya berasal dari APBD Kabupaten
Pakpak Bharat sebanyak 12.000 jiwa dengan biaya premi
yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak
11
Bharat sebanyak Rp. 19.225 per jiwa perbulan, dengan total
anggaran sebanyak Rp. 2.768.000.000,- .
Adapun manfaat JKN Penerima Bantuan Iuran
Jamkesda antara lain :
a. Pelayanan kesehatan di FKTP merupakan
pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi:
1. Administrasi pelayanan;
2. Pelayanan promotif dan preventif;
3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
medis;
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif
maupun non operatif;
5. Pelayanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai;
6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
medis;
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan;
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan
indikasi medis.
b. Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tingkat
Lanjutan yang mencakup :
1. Administrasi pelayanan;
12
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi
spesialistik oleh dokter spesialis dan sub
spesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah
maupun non bedah sesuai dengan indikasi
medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan
sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik;
9. Pelayanan jenazah (pemulasaran jenazah)
pada pasien yang meninggal di fasilitas
kesehatan (tidak termasuk peti jenazah);
10. Perawatan inap non intensif;
11. Perawatan inap intensif; dan
12. Akupuntur medis.
c. Manfaat Pelayanan Promotif dan Preventif
1. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi
paling sedikit penyuluhan menegenai
pengelolaan faktor resiko penyakit dan
perilaku hidup bersih dan sehat;
13
2. Imunisasi dasar, meliputi Bacille Calmett
Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan
Hepatitis–B (DPT-HB), Polio dan campak;
3. Keluarga Berencana, meliputi konseling,
kontrasepsi dasar, vasektomi, tubektomi,
termasuk komplikasi KB bekerja sama dengan
lembaga yang membidangi keluarga
berencana;
4. Vaksin untuk imunisasi dasar disediakan oleh
pemerintah dan/atau pemerintah daerah;
5. Pelayanan skrining kesehatan tertentu
diberikan secara selektif untuk mendeteksi
resiko penyakit dan mencegah dampak
lanjutan, yaitu :
a) Diabetes mellitus tipe II;
b) Hipertensi;
c) Kanker leher rahim;
d) Kanker payudara;
e) Penyakit lain yang ditetapkan menteri.
6. Pelayanan skrining kesehatan tertentu dalam
poin (5) merupakan pelayanan yang termasuk
dalam lingkup non kopiasi, yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan. Pemeriksaan
14
penunjang pelayanan skrining kesehatan
meliputi :
a) Pemeriksaan gula darah;
b) Pemeriksaan IVA untuk kasus Ca cervix;
dan
c) Pemeriksaan papsmear.
7. Khusus untuk kasus dengan pemeriksaan IVA
positif dapat dilakukan pelayanan terapi Krio.
d. Manfaat Pelayanan Kebidanan dan Neonatal
dalam JKN :
1. Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan fisik,
pengukuran tinggi badan dan berat badan,
pemeriksaan tekanan darah, pengukuran
tinggi fundus uteri, pemeriksaan denyut
jantung janin, pemeriksaan posisi janin,
pemeriksaan Hb, pemeriksaan golongan
darah, tes celup glukoprotein urine, imunisasi,
pemberian suplemen besi dan asam folat, dan
konseling, serta mengkonsultasikan ke dokter
pada trimester pertama atau sedini mungkin.
2. Pemeriksaan ANC sesuai standar diberikan
dalam bentuk paket minimal 4 (empat) kali
pemeriksaan.
15
3. Pemeriksaan PNC/neonatus sesuai standar
diberikan dalam bentuk paket minimal 3 (tiga)
kali kunjungan ibu bayi.
4. Pelayanan kebidanan dan neonatal yang
dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai
kompetensi dan kewenangannya.
e. Pelayanan alat kesehatan
Pelayanan alat kesehatan yang jenis dan plafon
harga ditetapkan oleh menteri, pelayanan alat bantu
kesehatan yang dijamin meliputi :
16
No Alat Kesehatan Ketentuan
1 Kacamata 1. Diberikan paling cepat 2 (dua)
tahun sekali
2. Indikasi medis minimal :
a. Sferis 0,5 D
b. Silindris 0,25 D
2 Alat bantu
dengar
Diberikan paling cepat 5 (lima)
tahun sekali atas indikasi medis
3 Protesa alat
gerak
1. Protesa alat gerak adalah :
a. Kaki palsu
b. Tangan palsu
2. Diberikan paling cepat 5 (lima)
tahun sekali atas indikasi
medis
4 Korset tulang Diberikan paling cepat 2 (dua)
tahun sekali atas indikasi medis
untuk gigi yang sama
5 Korset tulang
belakang
Diberikan paling cepat 2 (dua)
tahun sekali atas indikasi medis
6 Collar neck Diberikan paling cepat 2 (dua)
tahun sekali atas indikasi medis
7 Kruk Diberikan paling cepat 2 (dua)
tahun sekali atas indikasi medis
17
Manfaat yang tidak dijamin dalam program JKN untuk
peserta PBI Jamkesda antara lain :
1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam
peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas
kesehatan yang tidak bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan
darurat.
3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
program jaminan kecelakaan kerja terhadap
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja.
4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh
program jaminann kecelakaan lalu lintas.
5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan diluar
negeri.
6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik.
7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas.
8. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi).
18
9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti
diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang
membahayakan diri sendiri.
10. Pengobatan komplementer, alternative dan
tradisional, belum dinyatakan efektif berdasarkan
penilaian teknologi kesehatan (health technology
assement).
11. Pengobatan dan tindakan medis yang
dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen).
12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan
susu.
13. Perbekalan kesehatan rumah tangga.
14. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa
tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah.
15. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak
diharapkan yang dapat dicegah (preventable
adverse events); yang dimaksudkan preventable
adverse events adalah cedera yang
berhubungan dengan kesalahan/kelalaian
penatalaksanaan medis termasuk keslahan
terapi dan diagnosis, ketidaklayakan alat dan
lain-lain sebagaimana kecuali komplikasi
penyakit terkait.
19
16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada
hubungan dengan manfaat Jaminan Kesehatan
yang diberikan.
Berdasarkan peningkatan jumlah peserta Jamkesda
diatas, membuktikan bahwa pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat sangat perduli dengan Kesehatan masyarakat agar
masyarakat Pakpak Bharat mendapatkan pelayanan
kesehatan secara gratis dan memuaskan. Dengan harapan
biaya kesehatan yang selama ini ditanggung sendiri oleh
masyarakat Pakpak Bharat kini telah ditanggulangi oleh
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sehingga secara
tidak langsung dana pribadi masyarakat yang seharusnya
digunakan untuk membayar biaya kesehatan dapat
digunakan untuk kebutuhan hidup yang lain.
2.3. Permasalahan
Kabupaten Pakpak Bharat adalah Kabupaten pemekaran
dari Kabupaten Dairi. Masyarakatnya yang mayoritas
bersuku Pakpak mempunyai mata pencaharian sebagai
petani. Dari 50.954 jiwa penduduknya masih banyak
masyarakatnya masuk kedalam kategori masyarakat
miskin yaitu 26. 022 jiwa. dan yang mendapat kartu
Jamkesmas sebanyak 23.243 jiwa. Dari 50.954 jiwa
20
terdapat peserta asuransi kesehatan Pegawai Negeri Sipil
sebanyak 4.730 jiwa. Jika dikurangkan selisihnya maka
terdapat 22.981 jiwa lagi yang belum memilki Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan.
Melihat permasalahan diatas, maka kepala Daerah Pakpak
Bharat mengambil kebijakan untuk menjamin kesehatan
masyarakat dengan Jaminan Kesehatan daerah yang
ditampung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD).
2.4. Tantangan
Menerapkan Kebijakaan Kepala Derah untuk
memasukkan masyarakat Pakpak Bharat yang belum
terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan tidaklah
mudah. Sebab untuk menjadikan masyarakat sebagai
peserta JKN Penerima Bantuan Iuran Jamkesda
mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi masyarakat,
antara lain : foto copy Kartu Keluarga, foto copy Kartu
Tanda Penduduk dengan memakai sistem pendaftaran by
name by address.
Kondisi di masyarakat yang dijumpai petugas
kesehatan ketika membantu Kepala Desa untuk pendataan
penduduk agar dimasukkan menjadi peserta Jamkesda
adalah banyak masyarakat Pakpak Bharat yang belum
21
memiliki Kartu Keluarga juga Kartu Tanda Penduduk meski
sudah berdomisili lama di Kabupaten Pakpak Bharat.
22
BAB III
KEBIJAKAN STRATEGIS
3.1. Strategi Implementasi Kebijakan
Kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan
Jaminan Kesehatan bagi Peserta Jamkesda di Kabupaten
Pakpak Bharat antara lain:
1. Jamkesda adalah Jaminan Kesehatan yang
didanai oleh APBD Kabupaten Pakpak Bharat
dengan sasarannya adalah penduduk miskin dan
yang kurang mampu yang belum memiliki
jaminan kesehatan apapun.
2. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja
sama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo
dengan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
tentang program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat
Tahun 2010 Nomor 24/PKS/0410 dan Nomor
415.4/1338/IV/2010.
3. Melakukan Penandatanganan Perjanjian
Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang
Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten
23
Pakpak Bharat Nomor 02/PKS/0111 dan Nomor
004/MOU-PT. Askes/2011.
4. Melakukan Penandatanganan Perjanjian
Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang
Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat tentang Program Jaminan
kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah
Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Nomor
22/PKS/0112 dan Nomor 001/440.44/PT. Askes
(Persero) Tahun 2012.
5. Melakukan Penandatanganan Perjanjian
Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang
Kabanjahe dengan pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat tentang Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah
Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013
Nomor: 01/PKS/0113 dan Nomor:
001/MOU/Dinkes/I/2013.
6. Melakukan Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dengan BPJS Kesehatan Cabang
Kabanjahe tentang Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten
24
Pakpak Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan
Nomor 0005-MOU-SE/I/2014.
Foto Penanda tanganan Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan BPJS
Kesehatan Cabang Kabanjahe tentang Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan Nomor 0005-
MOU-SE/I/2014.
Foto : Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu,
MBA dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Kabanjahe Menandatangani PKS secara serentak
bersamaan pada acara peluncuran Tema
Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun
2014.
25
7. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat
baik dalam bentuk penyuluhan massal maupun
melalui Radio Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat di frekuensi 95, 7 MHz.
Foto : Kepala BPJS Cab Kabanjahe, Kasie
Kepesertaan BPJS Cabang Kabanjahe
bersama Kasie Promosi Kesehatan dan JKM
Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat
melaksanakan Sosialisasi Jamkesda melalui
Media Radio Pemkab Pakpak Bharat.
8. Kegiatan sosialisasi JKN dalam bentuk
penyuluhan dilaksanakan ke setiap Kecamatan.
Peserta sosialisasi penyuluhan terdiri dari
masyarakat, Kepala Desa, perangkat desa, dari
kecamatan dan oleh petugas kesehatan.
26
Narasumber untuk kegiatan sosialisasi ini berasal
dari Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan
cabang Kabanjahe.
Gambar: Sosialisasi JKN/ BPJS Kesehatan dilaksanakan
di Kecamatan Salak dihadiri oleh masyarakat,
aparat desa, kepala desa dan petugas
kesehatan.
27
Gambar :BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe
menyampaikan materi kepada peserta
sosialisasi di kecamatan Salak.
9. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat
menerbitkan Keputusan Bupati Pakpak Bharat
Nomor 252 Tahun 2014 tentang Alokasi Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada
Puskesmas di Kabupaten Pakpak Bharat, guna
untuk penunjang dalam memaksimalkan
Pelayanan Kesehatan. (Lampiran 1)
10. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui
dinas Kesehatan merencanakan anggaran dana
untuk Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015
bagi peserta PBI Jamkesda 2015 sebanyak
18.000 jiwa ke dalam RAPBD 2015.
28
3.2. Penyelenggaraan Kebijakan
Tabel 3.1 : Data Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d 2014.
No Tahun
Jlh
Penduduk
Askes Jamkesmas Jamkesda
Total
dpt
Jamkes
Belum
Pemilik
JamKes
1 2010 40.505 3.214 23.243 2.200 28.657 11.848
2 2011 40.884 4.012 23.243 6.200 33.455 7.429
3 2012 48.652 4.467 23.243 8.000 35.710 12.942
4 2013 50.954 4.467 23.243 12.000 39.710 11.244
5 2014 52.453 4.730 23.243 12.000 39.973 12.480
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak
Bharat .
Berdasarkan tabel 3.1. diatas, dapat kita lihat bahwa
berdasarkan total masyarakat yang mendapatkan jaminan
kesehatan mengalami peningkatan dari 28.657 jiwa Tahun
2010 sampai menjadi 39.973 jiwa Tahun 2014. Dan
berdasarkan Jumlah peserta Jamkesda, juga mengalami
peningkatan dari 2.00 jiwa Tahun 2010 sampai menjadi
12.000 jiwa Tahun 2014.
29
Grafik 3.1 : Data Jaminan Kesehatan Nasional
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d
2014
Tabel 3.2 : Persentase Penduduk Mendapatkan
Jaminan Kesehatan di Kab. Pakpak Bharat
Tahun 2010 s/d 2014.
No Tahun
Jlh
Penduduk
Total Mendapat
Jaminan
Kesehatan
Persentase
Mendapat
Jaminan
Kesehatan (%)
1 2010 40.505 28.657 70.75
2 2011 40.884 33.455 81.83
3 2012 48.652 35.710 73.4
4 2013 50.954 39.710 77.93
5 2014 52.453 39.973 76.21
Sumber :Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak
Bharat.
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik Data JKN Kabupaten
Pakpak Bharat
Jlh Penduduk
Askes
Jamkesmas
30
Berdasarkan table 3.2 dapat kita lihat persentase seluruh
peserta yang mendapatkan Jaminan Kesehatan mengalami
peningkatan yaitu dari 70,75 % Tahun 201 sampai menjadi
76,21 Tahun 2014.
Grafik 3.2 . Persentase Penduduk Mendapatkan
Jaminan Kesehatan di Kab. Pakpak Bharat
Tahun 2010 s/d 2014
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
2010 2011 2012 2013 2014
Persentase Mendapat Jaminan
Kesehatan (%)
Persentase
Mendapat Jaminan
Kesehatan (%)
81.83
73.4
77.93
76.21
70,75
31
BAB IV
DAMPAK DAN MANFAAT
4.1. Dampak
Dengan adanya Kebijakan Kepala Daerah menjamin
kesehatan masyarakat Pakpak Bharat dengan JKN
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda maka masyarakat
Kabupaten Pakpak Bharat mendapatkan Jaminan
Pelayanan Kesehatan bagi dirinya secara gratis. Sehingga
derajat kesehatan di Kabupaten Pakpak Bharat meningkat.
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Jamkesda
secara gratis, peserta Jamkesda harus mengetahu
terlebih dahulu hal-hal yang diuraikan dibawah ini :
1. Peserta adalah masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat
yang diikut sertakan dalam Jaminan Kesehatan
Nasional, yang merupakan penduduk Kabupaten
Pakpak Bharat yang didaftarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 12.000 jiwa sesuai
nama dan alamat (by name by address) dan nomor
induk Kependudukan yang didaftarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat.
32
2. Kartu Peserta merupakan Identitas yang diberikan
kepada setiap peserta sebagai bukti peserta yang sah
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan berupa Rawat
Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilakukan pada
Puskemas dan Jaringannya, Rawat Inap Tingkat
Pertama (RITP) dilaksanakan pada Puskesmas Rawat
Inap, Rawat Jalan Tingkat Lanjutan, Rawat Inap Tingkat
lanjutan (RITL) dilaksanakan pada rawat inap kelas 3
(tiga) di Rumah Rakit Umum Daerah Salak dan Rumah
Sakit Luar Daerah yang telah menjalin Kerja sama
dengan BPJS Kesehatan, Pelayanan Persalinan/
Maternal Neonatal, pelayanan alat bantu kesehatan dan
pelayanan kesehatan lainnya yang mengacu kepada
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
4. Hak kelas perawatan rawat inap di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan adalah Kelas 3 (tiga).
4.2. Manfaat
Berdasarkan hasil wawancara tim penulis dengan
peserta Jamkesda, bahwa masyarakat sangat terbantu
dengan adanya Jamkesda ini. Hal ini sesuai yang
disampaikan oleh Ibu Idem Cibro pada saat dijumpai oleh
33
Dinas Kesehatan di RSUD Salak yang beralamat Desa
Aornakan I Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, Ibu
tersebut mengatakan bahwa sangat terbantu dengan
adanya Jamkesda sebab Ibu Idem Cibro dan keluarga tidak
lagi harus membayar untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Pelayanan yang didapat juga memuaskan bagi
keluarga. Sebab meski dengan kartu Jamkesda, petugas
kesehatan di Puskesmas maupun di Rumah Sakit tidak
membeda-bedakan pelayanan. Hal serupa juga
disampaikan oleh Taqwa manik yang juga sedang
membutuhkan pelayanan kesehatan di RSUD. Salak.
Taqwa menuturkan bahwa pelayanan Jamkesda sangat
membantu masyarakat yang miskin dan kurang mampu,
karena bisa menggunakan kartu Jamkesda untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. sehingga
dana yang seharusnya dikeluarkan untuk kesehatan dapat
digunakan untuk membiayai gizi dan pendidikan anak.
34
Foto : Ibu Idem Cibro (baju coklat) merupakan salah
satu Peserta Jamkesda Pasien Rawat Jalan di
RSUD Salak.
Foto : Salah seorang pasien peserta BPJS Kesehatan di
RSUD Salak Kab. Pakpak Bharat.
35
BAB V
PENUTUP
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat, dan
untuk menyehatkan masyarakatnya, Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat sangat memperhatikan
kesehatan masyarakat Pakpak Bharat baik dengan
memberikan Pelayanan Kesehatan kuratif, rehabilitative
juga promitf dan preventif. Ini telah terbukti dengan
adanya Jaminan kesehatan daerah yang bersumber dana
dari Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe.
Program ini haruslah mendapat dukungan dari semua pihak
yang berkompeten agar peserta Jamkesda dapat
memenuhi hak-haknya sebagai peserta JKN secara gratis.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan maaf jika
penulisan ini jauh dari kesempurnaan dan kami sangat
berterim kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu sehingga masyarakat di Kabupaten Pakpak
Bharat selalu mendapatkan jaminan kesehatan dari
Pemerintah Kabupaten Pakapk Bharat, terlebih lagi kepada
Bapak Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu,MBA
yang selalu mendukung program-program dari Dinas
Kesehatan untuk kesehatan masyarakat Pakpak Bharat.
36
Akhir kata, ada pepatah mengatakan kesehatan bukanlah
segala-galanya namun tanpa kesehatan segala-galanya
tidak berarti apa-apa. Oleh karena itu, mari kita jaga
kesehatan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
Salam sehat,
Njuah-juah banta karina.
37
LAMPIRAN. 1
38
39
Tim Penyusun :
1. dr. Tomas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Pakpak Bharat .
2. Basta Elita Sebayang SKM, Kabid Binkesmas.
3. Elisabeth Isima Banjarnahor SST, Kasi Promkes dan
JKM.
4. Denni Boangmanalu SKM, Staf Seksi Promkes dan
JKM.
5. Eferienki Tumangger SKM, Staf Seksi Promkes dan
JKM.
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor Nomor 4456);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5372). Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun
2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Jaminan
Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
41
Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 125/MENKES/
SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2008;
6. Kumpulan Peraturan Jaminan Kesehatan Tahun 2014.
7. Perjanjian Kerja sama antara PT. Askes (Persero)
Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat tentang Program Jaminan kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2010 Nomor 24/PKS/0410 dan Nomor
415.4/1338/IV/2010.
8. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (Persero)
Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak
Bharat Nomor 02/PKS/0111 dan Nomor 004/MOU-PT.
Askes/2011.
9. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (Persero)
Cabang Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina”
Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 22/PKS/0112 dan
Nomor 001/440.44/PT.Askes (Persero) Tahun 2012.
42
10. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (persero)
Cabang Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina”
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 Nomor
01/PKS/0113 dan Nomor 001/MOU/ Dinkes/I/2013.
11. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat dengan BPJS Kesehatan Cabang
Kabanjahe tentang Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten Pakpak
Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan Nomor 0005-
MOU-SE/I/2014.

More Related Content

What's hot

Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Muh Saleh
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanAnggit T A W
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS Zakiah dr
 
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2hasanslide
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013IdnJournal
 
Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013IdnJournal
 
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaPerdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaari saridjo
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1DR Irene
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013IdnJournal
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratRencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...pelayanan
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
 
Buku sehat untuk semua
Buku sehat untuk semuaBuku sehat untuk semua
Buku sehat untuk semuapandirambo900
 
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)fadli jovial
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Muh Saleh
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposalMerlyn Rumthe
 
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaari saridjo
 

What's hot (20)

Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
Draft standar pelayanan minimal kesehatan 2015
 
Panduan desa siaga
Panduan desa siagaPanduan desa siaga
Panduan desa siaga
 
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional KesehatanBuku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
Buku Juknis Bantuan Operasional Kesehatan
 
Bab i dan ii
Bab i dan iiBab i dan ii
Bab i dan ii
 
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS  SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
SK TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PADA PUSKESMAS
 
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
Profil editan hasan profil desa bantarsari 2019 tgl 2 pagi2
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
 
Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013
 
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desaPerdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
Perdes no. 2 tahun 2017 tentang kesehatan desa
 
Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1Buku saku-bok-edit-15-feb1
Buku saku-bok-edit-15-feb1
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratRencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
 
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
Kepmen pan nomor 25 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan ikm unit pelay...
 
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan
 
Buku sehat untuk semua
Buku sehat untuk semuaBuku sehat untuk semua
Buku sehat untuk semua
 
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Kepesertaan Mandiri)
 
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 201...
 
Spm kesehatan
Spm kesehatanSpm kesehatan
Spm kesehatan
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposal
 
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibblaPerdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
Perdes no. 6 tahun 2017 tentang kibbla
 

Similar to Buku jamkesda

bantuan sosial.docx
bantuan sosial.docxbantuan sosial.docx
bantuan sosial.docxAdiSahlan1
 
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018Strobillus Found
 
LAPORAN PROMKES 2022.doc
LAPORAN PROMKES 2022.docLAPORAN PROMKES 2022.doc
LAPORAN PROMKES 2022.docAulia TAn
 
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18Buletin Pakpak Bharat Edisi 18
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18pakpakbh
 
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Suprijanto Rijadi
 
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-com
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-comBuletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-com
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-comLalu Suhaedi
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxhadisulistiyawan
 
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014Muh Saleh
 
Lap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiLap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiIda Koe
 
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdf
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdfBAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdf
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdfephinnatalia
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013Muh Saleh
 
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docx
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docxPERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docx
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docxjumratulseftriani1
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilyandas
 
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencana
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencanaPerbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencana
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencanappbkab
 

Similar to Buku jamkesda (20)

Buku pmt
Buku pmtBuku pmt
Buku pmt
 
Dinkes omom
Dinkes omomDinkes omom
Dinkes omom
 
Buku omom
Buku omomBuku omom
Buku omom
 
Desa siaga book
Desa siaga bookDesa siaga book
Desa siaga book
 
Buku rtlh
Buku rtlhBuku rtlh
Buku rtlh
 
bantuan sosial.docx
bantuan sosial.docxbantuan sosial.docx
bantuan sosial.docx
 
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018
PROPOSAL BANKEU KETAHAN MASYARAKAT 2018
 
LAPORAN PROMKES 2022.doc
LAPORAN PROMKES 2022.docLAPORAN PROMKES 2022.doc
LAPORAN PROMKES 2022.doc
 
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18Buletin Pakpak Bharat Edisi 18
Buletin Pakpak Bharat Edisi 18
 
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
Puskesmas - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Pusat Kesehatan Perorangan?
 
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-com
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-comBuletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-com
Buletin perdesaan-sehat-2-perdesaansehat-com
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
 
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014
LPPD Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014
 
Lap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiLap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagi
 
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdf
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdfBAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdf
BAHAN ORIENTASI INTEGRASI LAYANAN KESEHATAN PRIMER 060722 TM.pdf
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
 
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docx
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docxPERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docx
PERBUP NON KAPITASI JKN PADA PKM DI KAB. BENGKULU SELATAN 2022.docx
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecil
 
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencana
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencanaPerbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencana
Perbup no.-26-ttg.-pelayanan-keluarga-berencana
 

More from pandirambo900 (20)

Setda
SetdaSetda
Setda
 
Satpol pp
Satpol ppSatpol pp
Satpol pp
 
Kec tinada
Kec tinadaKec tinada
Kec tinada
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Kec sttu jehe
Kec sttu jeheKec sttu jehe
Kec sttu jehe
 
Kec siempat rube
Kec siempat rubeKec siempat rube
Kec siempat rube
 
Kec salak
Kec salakKec salak
Kec salak
 
Kec pggs
Kec pggsKec pggs
Kec pggs
 
Kec pagindar
Kec pagindarKec pagindar
Kec pagindar
 
Kec kerajaan
Kec kerajaanKec kerajaan
Kec kerajaan
 
Kdh wkdh
Kdh wkdhKdh wkdh
Kdh wkdh
 
Inspektorat
InspektoratInspektorat
Inspektorat
 
Dprd
DprdDprd
Dprd
 
Dinas sosial
Dinas sosialDinas sosial
Dinas sosial
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 
Dinas pmdppa
Dinas pmdppaDinas pmdppa
Dinas pmdppa
 
Dinas pertanian
Dinas pertanianDinas pertanian
Dinas pertanian
 
Dinas perkim
Dinas perkimDinas perkim
Dinas perkim
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 

Recently uploaded

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 

Buku jamkesda

  • 1. KEBIJAKAN JAMKESDA JAMINAN KESEHATAN BAGI PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga buku Kebijakan Kepala Daerah tentang JKN bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dapat diselesaikan. Penyusunan buku ini, sebagai upaya tindak lanjut dalam rangka memenuhi hak masyarakat miskin dalam pelayanan kesehatan. Pelaksanaan JKN pada Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat telah berjalanan selama 5 (lima) tahun dan memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu. Dimana, tiap tahun ada penambahan peserta Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat mulai Tahun 2010 sebanyak 200 jiwa sampai Tahun 2014 menjadi 1200 jiwa. Buku kebijakan ini menjelaskan tentang aspek-aspek peyelenggaraan Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat. Akhir kata, kami menghargai dan berterima kasih atas kontribusi semua pihak dalam penyusunan buku ini. Masukan dan saran dengan senang hati kami terima untuk penyempurnaan buku ini. Salak, Kadis Kesehatan Kab. Pakpak Bharat
  • 3. ii BUPATI PAKPAK BHARAT SAMBUTAN Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan dan masyarakat yang kurang mampu yang belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maupun Askes Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan Pemerintah ini prioritas dimanfaatkan untuk promotif, preventif dan pelayanan kesehatan (pengobatan) secara gratis disemua fasilitas kesehatan. Buku kebijakan ini dikeluarkan agar para pembaca dapat melihat perkembangan dari program Jamkesda yang sudah terlaksana sejak Tahun 2010 hingga pada saat sekarang ini. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat berkomitmen menganggarkan dana untuk pelaksanaan Jamesda setiap tahunnya. Dilihat dari jumlah yang ditampung menjadi peserta Jamkesda juga mengalami penambahan dimana Tahun 2010 peserta Jamkesda
  • 4. iii Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 2.200 jiwa dan bertambah sampai menjadi 12.000 jiwa pada Tahun 2014. Sedangkan Tahun 2015 peserta jamkesda dianggarkan sebanyak 18.000 jiwa. Kepada seluruh petugas kesehatan baik di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu, pos kesehatan desa, juga yang ada di rumah sakit agar memberikan pelayanan yang maksimal dan profesional bagi peserta yang telah memiliki kartu jaminan kesehatan tanpa membedakan latar belakang.. Demikian sambutan ini saya sampaikan, kiranya buku kebijakan ini dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah merampungkan penyusunan Buku Kebijakan Kepala Daerah Tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014. Salak, Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, MBA
  • 5. iv RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menjamin akses penduduk miskin dan tidak mampu agar mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan gratis. 2. Jumlah peserta Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat selalu bertambah setiap tahunnya. Tahun 2012 Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dikenal dengan nama Jamkesda “Njuah Karina”. 3. Tahun 2010 peserta Jamkesda berjumlah 2.200 orang dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. 4. Tahun 2011 terjadi penambahan peserta sebanyak 4.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 6.200 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. 5. Tahun 2012 jumlah masyarakat yang mendapat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bertambah lagi 2.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 8.000 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. 6. Tahun 2013 bertambah lagi sebanyak 4.000 jiwa sehingga total peserta Jamkesda “Njuah Karina menjadi 12.000 jiwa dengan biaya premi yang
  • 6. v ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp.12.000/jiwa/ bulan” . 7. Tahun 2014 peserta Jamkesda sebanyak 12.000 jiwa dengan premi sebesar Rp. 19.225 dengan total anggaran sebanyak Rp.2.768.000.000,-. 8. Manfaat Jamkesda dilihat dari ruang lingkupnya antara lain : a. Pelayanan kesehatan di FKTP. b. Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tindak Lanjutan. c. Manfaat Pelayanan Promotif dan Preventif. d. Manfaat Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dan JKN. e. Pelayanan Alat Kesehatan. 9. Untuk mendukung Kebijakan Strategis Kepala Daerah, telah dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat setiap tahunnya. 10.Dampak yang dirasakan oleh peserta Jamkesda adalah peserta Jamkesda sangat terbantu karena bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis dari pemberi pelayanan kesehatan. Petugas kesehatan tidak membeda-bedakan pelayanan kepada peserta Jamkesda maupun non Jamkesda.
  • 7. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buku kecil ini merupakan buku yang berisi kebijakan Kepala Daerah terhadap suatu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang menggambarkan pembangunan yang telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala Daerah tersebut. Buku kecil ini berisi kebijakan dibidang kesehatan khususnya kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah di Kabupaten Pakpak Bharat. Meskipun demikian, buku ini juga memuat data tentang masyarakat yang mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Askes bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dibuatnya buku ini adalah agar diperoleh gambaran mengenai mayarakat Pakpak Bharat yang mendapat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.
  • 8. 2 1.3. Ruang Lingkup Ruang Lingkup buku ini membahas tentang kebijakan Kepala Derah Pakpak Bharat tentang peserta Jaminan Kesehatan (Jamkesda), yang selanjutnya akan dibahas secara lengkap pada bab-bab berikutnya. 1.4. Peraturan perundangan Kebijakan Pemerintah Pakpak Bharat tentang peserta Jamkesda mengacu pada : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 125/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan penyelenggara Jaminan Kesehatan (Lembaran
  • 9. 3 Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372). Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah.
  • 10. 4 BAB II PERMASALAHAN DAN TANTANGAN 2.1. Gambaran Umum Kabupaten 2.1.1. Visi Misi Visi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah terwujudnya masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang sejahtera serta kepemimpinan yang adil dan demokrasi didukung pemerintahan yang profesional yang berfokus kepada peningkatan perekonomian masyarakat, Sumber Daya Manusia (SDM), ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesehatan dengan menjunjung tinggi nilai budaya Pakpak dan agama. Misi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat adalah : 1. Mewujudkan percepatan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat; 2. Mewujudkan pemerintahan yang profesional, kreatif dan fasilitatif; 3. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pendidikan masyarakat; 4. Meningkatkan dan memantapkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat;
  • 11. 5 5. Memantapkan tata hubungan yang dinamis dengan pemerintah atasan dan kerja sama saling menguntungkan dalam peningkatan aksesbilitas dengan daerah lain khususnya yang berbatasan langsung; 6. Meningkatkan iklim keterbukaan dan partisipatif dalam sosial dan birokrasi; 7. Meningkatkan sinergitas para pihak dalam pemberdayaan masyarakat; 8. Meningkatkan kualitas hidup dan menguatkan peran perempuan dalam pembangunan; 9. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen; 10. Mengembangkan hubungan yang dinamis dengan masyarakat Pakpak perantau; 11. Menjadikan budaya Pakpak sebagai landasan dalam kebijakan publik; 12. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam menggali sumber Pendapatan Asli Daerah. 2.1.2. Geografis Kabupaten Pakpak Bharat secara geografis terletak pada garis 2°15’00” - 3°32’00” Lintang Utara dan 90°00’-
  • 12. 6 98°31’ Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi, sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir, sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Singkil. Bila dilihat dari letak geografisnya yang terletak di dekat garis khatulistiwa maka Kabupaten pakpak Bharat dapat digolongkan sebagai daerah beriklim tropis, dengan rata-rata suhu 28 °C dengan curah hujan per tahun sebesar 311 MM. 2.1.3. Administratif Dilihat dari luas wilayahnya, Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah 1.218,30 km². secara umum topografi wilayah Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah perbukitan dan lembah serta dataran tinggi antara 700-1.400 m diatas permukaan laut. Sedangkan secara administratif Kabupaten Pakpak Bharat sejak Tahun 2007 memiliki 8 (delapan) Kecamatan dan 52 (lima puluh dua) Desa. 2.1.4. Kependudukan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki penduduk sebanyak 50.954 jiwa Tahun 2014. Secara umum penduduk yang berumur 10 Tahun lebih banyak tamat
  • 13. 7 pada tingkat pendidikan SD/MI (23,74%) kemudian SMA/SMK/SMA (18,62%), SMP/MTs (16,78%) dan pada tingkat akademi/universitas hanya sekitar 3,39 %. Di Kabupaten Pakpak Bharat, jumlah penduduk miskin dari data BPS Kabupaten Pakpak Bharat adalah 26.022 jiwa yang terbanyak terdapat di Kecamatan sitellu Tali Urang Jehe yaitu sebesar 6.206 jiwa dan yang terkecil penduduk miskinnya adalah Kecamatan Pagindar sebesar 2.184 jiwa. Tahun 2012 penduduk miskin yang tercatat telah memiliki kartu Jamkesmas sebanyak 23.243 jiwa. 2.1.5. Sosial Ekonomi Kemasyarakatan Dilihat dari mata pencahariannya, masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat bermata pencaharaian sebagai petani sebanyak 16.517 orang, bangunan/konstruksi sebanyak 205 orang, berdagang sebanyak 974 orang, angkutan/transportasi 257 orang, keuangan 29 orang, jasa kemasyarakatan 1.782 orang, listrik, gas dan air bersih 51 orang. 2.2. Gambaran Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat Sejak tahun 2008 hingga sekarang Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jumlah anggota rumah tangga
  • 14. 8 miskin sebanyak 26.022 jiwa (Kepmenkes RI No125/Menkses/SK/II/2008). Sementara sejak tahun 2008 hingga Tahun 2014 masyarakat yang mendapatkan kartu Jaminan Masyarakat (Jamkesmas) hanya 23.243 jiwa. Itu artinya jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya pada Tahun 2008 yang berjumlah 39.690 jiwa yang memiliki peserta Askes PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebanyak 2.718 jiwa, maka terdapat. 10.950 jiwa lagi yang belum memiliki kartu jaminan kesehatan dimana 2.779 adalah bagian dari masyarakat miskin 26.022 yang belum mendapatkan kartu Jamkesmas. Sedangkan jumlah masyarakat yang tidak mendapat pelayanan kesehatan ini semakin bertambah setiap tahunnya seiring pertambahan penduduk. Melihat kenyataan ini, jelas sekali mempengaruhi derajat kesehatan bagi masyarakat miskin. Masyarakat miskin yang tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan akan sangat sulit untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Mereka harus membayar mahal untuk biaya kesehatannya. Disamping itu, kebutuhan hidup, pemenuhan gizi bagi anak dan keluarga serta biaya pendidikan terus saja meningkat, sementara ekonomi keluarga mereka masih memprihatinkan. Derajat kesehatan yang rendah akan sangat mempengaruhi terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban
  • 15. 9 masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan masalah inilah, Tahun 2010, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mengambil kebijakan untuk menjamin akses penduduk miskin dan tidak mampu agar mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah dan gratis. Kebijakan yang dilakukan adalah menjamin kesehatan masyarakat diluar peserta Jamkesmas dan Askes PNS dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Pakpak Bharat. Dana Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat bekerja sama dengan PT. Askes (Persero) Cabang Kabanjahe. Tahun 2012 Program Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat dikenal dengan nama Jamkesda “Njuah Karina”. Peserta Jamkesda “Njuah Karina” setiap tahun mengalami peningkatan. Pada Tahun 2010 peserta Jamkesda “Njuah Karina” berjumlah 2.200 orang dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. Tahun 2011 terjadi penambahan peserta sebanyak 4.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 6.200 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya. Tahun
  • 16. 10 2012 jumlah masyarakat yang mendapat Jaminan pemeliharaan Kesehatan bertambah lagi 2.000 jiwa sehingga jumlahnya menjadi 8.000 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp. 10.000 per jiwa perbulannya dan pada tahun 2013 bertambah lagi sebanyak 4.000 jiwa sehingga total peserta Jamkesda “Njuah Karina menjadi 12.000 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak Rp.12.000 per jiwa perbulannya”. Seiring dengan perubahan nama PT. Askes (Persero) menjadi Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dimulai sejak 1 Januari Tahun 2014, maka Peserta Jamkesda Kabupaten Pakpak Bharat juga berubah menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372). Jumlah peserta JKN sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014 yang dananya berasal dari APBD Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 12.000 jiwa dengan biaya premi yang ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Pakpak
  • 17. 11 Bharat sebanyak Rp. 19.225 per jiwa perbulan, dengan total anggaran sebanyak Rp. 2.768.000.000,- . Adapun manfaat JKN Penerima Bantuan Iuran Jamkesda antara lain : a. Pelayanan kesehatan di FKTP merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi: 1. Administrasi pelayanan; 2. Pelayanan promotif dan preventif; 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 5. Pelayanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai; 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis; 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan; 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis. b. Pelayanan Kesehatan di FKRTL/Rujukan Tingkat Lanjutan yang mencakup : 1. Administrasi pelayanan;
  • 18. 12 2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis; 3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis; 4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis; 6. Rehabilitasi medis; 7. Pelayanan darah; 8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; 9. Pelayanan jenazah (pemulasaran jenazah) pada pasien yang meninggal di fasilitas kesehatan (tidak termasuk peti jenazah); 10. Perawatan inap non intensif; 11. Perawatan inap intensif; dan 12. Akupuntur medis. c. Manfaat Pelayanan Promotif dan Preventif 1. Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit penyuluhan menegenai pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat;
  • 19. 13 2. Imunisasi dasar, meliputi Bacille Calmett Guerin (BCG), Difteri Pertusis Tetanus dan Hepatitis–B (DPT-HB), Polio dan campak; 3. Keluarga Berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar, vasektomi, tubektomi, termasuk komplikasi KB bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana; 4. Vaksin untuk imunisasi dasar disediakan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah; 5. Pelayanan skrining kesehatan tertentu diberikan secara selektif untuk mendeteksi resiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan, yaitu : a) Diabetes mellitus tipe II; b) Hipertensi; c) Kanker leher rahim; d) Kanker payudara; e) Penyakit lain yang ditetapkan menteri. 6. Pelayanan skrining kesehatan tertentu dalam poin (5) merupakan pelayanan yang termasuk dalam lingkup non kopiasi, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pemeriksaan
  • 20. 14 penunjang pelayanan skrining kesehatan meliputi : a) Pemeriksaan gula darah; b) Pemeriksaan IVA untuk kasus Ca cervix; dan c) Pemeriksaan papsmear. 7. Khusus untuk kasus dengan pemeriksaan IVA positif dapat dilakukan pelayanan terapi Krio. d. Manfaat Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dalam JKN : 1. Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan fisik, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan denyut jantung janin, pemeriksaan posisi janin, pemeriksaan Hb, pemeriksaan golongan darah, tes celup glukoprotein urine, imunisasi, pemberian suplemen besi dan asam folat, dan konseling, serta mengkonsultasikan ke dokter pada trimester pertama atau sedini mungkin. 2. Pemeriksaan ANC sesuai standar diberikan dalam bentuk paket minimal 4 (empat) kali pemeriksaan.
  • 21. 15 3. Pemeriksaan PNC/neonatus sesuai standar diberikan dalam bentuk paket minimal 3 (tiga) kali kunjungan ibu bayi. 4. Pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya. e. Pelayanan alat kesehatan Pelayanan alat kesehatan yang jenis dan plafon harga ditetapkan oleh menteri, pelayanan alat bantu kesehatan yang dijamin meliputi :
  • 22. 16 No Alat Kesehatan Ketentuan 1 Kacamata 1. Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali 2. Indikasi medis minimal : a. Sferis 0,5 D b. Silindris 0,25 D 2 Alat bantu dengar Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun sekali atas indikasi medis 3 Protesa alat gerak 1. Protesa alat gerak adalah : a. Kaki palsu b. Tangan palsu 2. Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun sekali atas indikasi medis 4 Korset tulang Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis untuk gigi yang sama 5 Korset tulang belakang Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis 6 Collar neck Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis 7 Kruk Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis
  • 23. 17 Manfaat yang tidak dijamin dalam program JKN untuk peserta PBI Jamkesda antara lain : 1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku. 2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat. 3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja. 4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminann kecelakaan lalu lintas. 5. Pelayanan kesehatan yang dilakukan diluar negeri. 6. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik. 7. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas. 8. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi).
  • 24. 18 9. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri. 10. Pengobatan komplementer, alternative dan tradisional, belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assement). 11. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen). 12. Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu. 13. Perbekalan kesehatan rumah tangga. 14. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa/wabah. 15. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (preventable adverse events); yang dimaksudkan preventable adverse events adalah cedera yang berhubungan dengan kesalahan/kelalaian penatalaksanaan medis termasuk keslahan terapi dan diagnosis, ketidaklayakan alat dan lain-lain sebagaimana kecuali komplikasi penyakit terkait.
  • 25. 19 16. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan. Berdasarkan peningkatan jumlah peserta Jamkesda diatas, membuktikan bahwa pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sangat perduli dengan Kesehatan masyarakat agar masyarakat Pakpak Bharat mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis dan memuaskan. Dengan harapan biaya kesehatan yang selama ini ditanggung sendiri oleh masyarakat Pakpak Bharat kini telah ditanggulangi oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sehingga secara tidak langsung dana pribadi masyarakat yang seharusnya digunakan untuk membayar biaya kesehatan dapat digunakan untuk kebutuhan hidup yang lain. 2.3. Permasalahan Kabupaten Pakpak Bharat adalah Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Dairi. Masyarakatnya yang mayoritas bersuku Pakpak mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Dari 50.954 jiwa penduduknya masih banyak masyarakatnya masuk kedalam kategori masyarakat miskin yaitu 26. 022 jiwa. dan yang mendapat kartu Jamkesmas sebanyak 23.243 jiwa. Dari 50.954 jiwa
  • 26. 20 terdapat peserta asuransi kesehatan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4.730 jiwa. Jika dikurangkan selisihnya maka terdapat 22.981 jiwa lagi yang belum memilki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Melihat permasalahan diatas, maka kepala Daerah Pakpak Bharat mengambil kebijakan untuk menjamin kesehatan masyarakat dengan Jaminan Kesehatan daerah yang ditampung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 2.4. Tantangan Menerapkan Kebijakaan Kepala Derah untuk memasukkan masyarakat Pakpak Bharat yang belum terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan tidaklah mudah. Sebab untuk menjadikan masyarakat sebagai peserta JKN Penerima Bantuan Iuran Jamkesda mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi masyarakat, antara lain : foto copy Kartu Keluarga, foto copy Kartu Tanda Penduduk dengan memakai sistem pendaftaran by name by address. Kondisi di masyarakat yang dijumpai petugas kesehatan ketika membantu Kepala Desa untuk pendataan penduduk agar dimasukkan menjadi peserta Jamkesda adalah banyak masyarakat Pakpak Bharat yang belum
  • 27. 21 memiliki Kartu Keluarga juga Kartu Tanda Penduduk meski sudah berdomisili lama di Kabupaten Pakpak Bharat.
  • 28. 22 BAB III KEBIJAKAN STRATEGIS 3.1. Strategi Implementasi Kebijakan Kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan bagi Peserta Jamkesda di Kabupaten Pakpak Bharat antara lain: 1. Jamkesda adalah Jaminan Kesehatan yang didanai oleh APBD Kabupaten Pakpak Bharat dengan sasarannya adalah penduduk miskin dan yang kurang mampu yang belum memiliki jaminan kesehatan apapun. 2. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo dengan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 Nomor 24/PKS/0410 dan Nomor 415.4/1338/IV/2010. 3. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten
  • 29. 23 Pakpak Bharat Nomor 02/PKS/0111 dan Nomor 004/MOU-PT. Askes/2011. 4. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 22/PKS/0112 dan Nomor 001/440.44/PT. Askes (Persero) Tahun 2012. 5. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang Kabanjahe dengan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 Nomor: 01/PKS/0113 dan Nomor: 001/MOU/Dinkes/I/2013. 6. Melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten
  • 30. 24 Pakpak Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan Nomor 0005-MOU-SE/I/2014. Foto Penanda tanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan Nomor 0005- MOU-SE/I/2014. Foto : Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, MBA dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe Menandatangani PKS secara serentak bersamaan pada acara peluncuran Tema Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2014.
  • 31. 25 7. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat baik dalam bentuk penyuluhan massal maupun melalui Radio Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat di frekuensi 95, 7 MHz. Foto : Kepala BPJS Cab Kabanjahe, Kasie Kepesertaan BPJS Cabang Kabanjahe bersama Kasie Promosi Kesehatan dan JKM Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat melaksanakan Sosialisasi Jamkesda melalui Media Radio Pemkab Pakpak Bharat. 8. Kegiatan sosialisasi JKN dalam bentuk penyuluhan dilaksanakan ke setiap Kecamatan. Peserta sosialisasi penyuluhan terdiri dari masyarakat, Kepala Desa, perangkat desa, dari kecamatan dan oleh petugas kesehatan.
  • 32. 26 Narasumber untuk kegiatan sosialisasi ini berasal dari Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan cabang Kabanjahe. Gambar: Sosialisasi JKN/ BPJS Kesehatan dilaksanakan di Kecamatan Salak dihadiri oleh masyarakat, aparat desa, kepala desa dan petugas kesehatan.
  • 33. 27 Gambar :BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe menyampaikan materi kepada peserta sosialisasi di kecamatan Salak. 9. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menerbitkan Keputusan Bupati Pakpak Bharat Nomor 252 Tahun 2014 tentang Alokasi Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Puskesmas di Kabupaten Pakpak Bharat, guna untuk penunjang dalam memaksimalkan Pelayanan Kesehatan. (Lampiran 1) 10. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui dinas Kesehatan merencanakan anggaran dana untuk Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2015 bagi peserta PBI Jamkesda 2015 sebanyak 18.000 jiwa ke dalam RAPBD 2015.
  • 34. 28 3.2. Penyelenggaraan Kebijakan Tabel 3.1 : Data Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d 2014. No Tahun Jlh Penduduk Askes Jamkesmas Jamkesda Total dpt Jamkes Belum Pemilik JamKes 1 2010 40.505 3.214 23.243 2.200 28.657 11.848 2 2011 40.884 4.012 23.243 6.200 33.455 7.429 3 2012 48.652 4.467 23.243 8.000 35.710 12.942 4 2013 50.954 4.467 23.243 12.000 39.710 11.244 5 2014 52.453 4.730 23.243 12.000 39.973 12.480 Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat . Berdasarkan tabel 3.1. diatas, dapat kita lihat bahwa berdasarkan total masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan mengalami peningkatan dari 28.657 jiwa Tahun 2010 sampai menjadi 39.973 jiwa Tahun 2014. Dan berdasarkan Jumlah peserta Jamkesda, juga mengalami peningkatan dari 2.00 jiwa Tahun 2010 sampai menjadi 12.000 jiwa Tahun 2014.
  • 35. 29 Grafik 3.1 : Data Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d 2014 Tabel 3.2 : Persentase Penduduk Mendapatkan Jaminan Kesehatan di Kab. Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d 2014. No Tahun Jlh Penduduk Total Mendapat Jaminan Kesehatan Persentase Mendapat Jaminan Kesehatan (%) 1 2010 40.505 28.657 70.75 2 2011 40.884 33.455 81.83 3 2012 48.652 35.710 73.4 4 2013 50.954 39.710 77.93 5 2014 52.453 39.973 76.21 Sumber :Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat. 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 2010 2011 2012 2013 2014 Grafik Data JKN Kabupaten Pakpak Bharat Jlh Penduduk Askes Jamkesmas
  • 36. 30 Berdasarkan table 3.2 dapat kita lihat persentase seluruh peserta yang mendapatkan Jaminan Kesehatan mengalami peningkatan yaitu dari 70,75 % Tahun 201 sampai menjadi 76,21 Tahun 2014. Grafik 3.2 . Persentase Penduduk Mendapatkan Jaminan Kesehatan di Kab. Pakpak Bharat Tahun 2010 s/d 2014 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase Mendapat Jaminan Kesehatan (%) Persentase Mendapat Jaminan Kesehatan (%) 81.83 73.4 77.93 76.21 70,75
  • 37. 31 BAB IV DAMPAK DAN MANFAAT 4.1. Dampak Dengan adanya Kebijakan Kepala Daerah menjamin kesehatan masyarakat Pakpak Bharat dengan JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda maka masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi dirinya secara gratis. Sehingga derajat kesehatan di Kabupaten Pakpak Bharat meningkat. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan Jamkesda secara gratis, peserta Jamkesda harus mengetahu terlebih dahulu hal-hal yang diuraikan dibawah ini : 1. Peserta adalah masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang diikut sertakan dalam Jaminan Kesehatan Nasional, yang merupakan penduduk Kabupaten Pakpak Bharat yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 12.000 jiwa sesuai nama dan alamat (by name by address) dan nomor induk Kependudukan yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat.
  • 38. 32 2. Kartu Peserta merupakan Identitas yang diberikan kepada setiap peserta sebagai bukti peserta yang sah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan berupa Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilakukan pada Puskemas dan Jaringannya, Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) dilaksanakan pada Puskesmas Rawat Inap, Rawat Jalan Tingkat Lanjutan, Rawat Inap Tingkat lanjutan (RITL) dilaksanakan pada rawat inap kelas 3 (tiga) di Rumah Rakit Umum Daerah Salak dan Rumah Sakit Luar Daerah yang telah menjalin Kerja sama dengan BPJS Kesehatan, Pelayanan Persalinan/ Maternal Neonatal, pelayanan alat bantu kesehatan dan pelayanan kesehatan lainnya yang mengacu kepada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. 4. Hak kelas perawatan rawat inap di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan adalah Kelas 3 (tiga). 4.2. Manfaat Berdasarkan hasil wawancara tim penulis dengan peserta Jamkesda, bahwa masyarakat sangat terbantu dengan adanya Jamkesda ini. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Ibu Idem Cibro pada saat dijumpai oleh
  • 39. 33 Dinas Kesehatan di RSUD Salak yang beralamat Desa Aornakan I Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, Ibu tersebut mengatakan bahwa sangat terbantu dengan adanya Jamkesda sebab Ibu Idem Cibro dan keluarga tidak lagi harus membayar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan yang didapat juga memuaskan bagi keluarga. Sebab meski dengan kartu Jamkesda, petugas kesehatan di Puskesmas maupun di Rumah Sakit tidak membeda-bedakan pelayanan. Hal serupa juga disampaikan oleh Taqwa manik yang juga sedang membutuhkan pelayanan kesehatan di RSUD. Salak. Taqwa menuturkan bahwa pelayanan Jamkesda sangat membantu masyarakat yang miskin dan kurang mampu, karena bisa menggunakan kartu Jamkesda untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis. sehingga dana yang seharusnya dikeluarkan untuk kesehatan dapat digunakan untuk membiayai gizi dan pendidikan anak.
  • 40. 34 Foto : Ibu Idem Cibro (baju coklat) merupakan salah satu Peserta Jamkesda Pasien Rawat Jalan di RSUD Salak. Foto : Salah seorang pasien peserta BPJS Kesehatan di RSUD Salak Kab. Pakpak Bharat.
  • 41. 35 BAB V PENUTUP Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat, dan untuk menyehatkan masyarakatnya, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat sangat memperhatikan kesehatan masyarakat Pakpak Bharat baik dengan memberikan Pelayanan Kesehatan kuratif, rehabilitative juga promitf dan preventif. Ini telah terbukti dengan adanya Jaminan kesehatan daerah yang bersumber dana dari Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe. Program ini haruslah mendapat dukungan dari semua pihak yang berkompeten agar peserta Jamkesda dapat memenuhi hak-haknya sebagai peserta JKN secara gratis. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan maaf jika penulisan ini jauh dari kesempurnaan dan kami sangat berterim kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu sehingga masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat selalu mendapatkan jaminan kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Pakapk Bharat, terlebih lagi kepada Bapak Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu,MBA yang selalu mendukung program-program dari Dinas Kesehatan untuk kesehatan masyarakat Pakpak Bharat.
  • 42. 36 Akhir kata, ada pepatah mengatakan kesehatan bukanlah segala-galanya namun tanpa kesehatan segala-galanya tidak berarti apa-apa. Oleh karena itu, mari kita jaga kesehatan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Salam sehat, Njuah-juah banta karina.
  • 44. 38
  • 45. 39 Tim Penyusun : 1. dr. Tomas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat . 2. Basta Elita Sebayang SKM, Kabid Binkesmas. 3. Elisabeth Isima Banjarnahor SST, Kasi Promkes dan JKM. 4. Denni Boangmanalu SKM, Staf Seksi Promkes dan JKM. 5. Eferienki Tumangger SKM, Staf Seksi Promkes dan JKM.
  • 46. 40 DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5372). Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
  • 47. 41 Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah. 5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 125/MENKES/ SK/II/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2008; 6. Kumpulan Peraturan Jaminan Kesehatan Tahun 2014. 7. Perjanjian Kerja sama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010 Nomor 24/PKS/0410 dan Nomor 415.4/1338/IV/2010. 8. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (Persero) Cabang Karo dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 02/PKS/0111 dan Nomor 004/MOU-PT. Askes/2011. 9. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (Persero) Cabang Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 22/PKS/0112 dan Nomor 001/440.44/PT.Askes (Persero) Tahun 2012.
  • 48. 42 10. Perjanjian Bersama antara PT. Askes (persero) Cabang Kabanjahe dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) “Njuah Karina” Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 Nomor 01/PKS/0113 dan Nomor 001/MOU/ Dinkes/I/2013. 11. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 05/PKS/I.03/0114 dan Nomor 0005- MOU-SE/I/2014.