BEBAN YANG ADA DIATAS TANAH Seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Penurunan disebabkan oleh :
Deformasi partikel tanah
Relokasi partikel tanah
Keluarnya air dari rongga pori, dan karena hal lain.
Umumnya penurunan tanah dikatagorikan menjadi 2 yaitu :
Penurunan elastik (Elastic Settlement ).
Penurunan Consolidasi Consolidation settlement)
BEBAN YANG ADA DIATAS TANAH Seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Penurunan disebabkan oleh :
Deformasi partikel tanah
Relokasi partikel tanah
Keluarnya air dari rongga pori, dan karena hal lain.
Umumnya penurunan tanah dikatagorikan menjadi 2 yaitu :
Penurunan elastik (Elastic Settlement ).
Penurunan Consolidasi Consolidation settlement)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. DPT
Dinding Penahan Tanah
Oleh
Prof. Ir. I Wayan Redana, MASc, PhD, IPU
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
1
2. Soal Pre-Test 1
Hitung dan Gambar Tekanan vertikal dan Horisontal lapisan tanah pada a)
15,7
20,2
34,2
8,1
20,5
12,1
6,3
24,5
0
Tekanan vertikal Tekanan horisontal
h1=1m
h2=0,5m
h3=2m
Pasir:
=15,7kN/m3
=9,0kN/m3
Ko=0,4
Lempung:
=7kN/m3
Ko=0,6
a) b) c)
σv kPa σh kPa σ (air) kPa
a
b
c
d
d)
2
Gambar 1. Tekanan Tanah Vertikal dan Horisontal
3. Soal Pre-Tes 2
Gambar Lingkaran Mohr dan Hitung tekanan normal dan geser pada bidang
runtuh 30o pada benda (a)
1=50 kPa
=30o
3=10 kPa
1=?
3=?
( = )??
(kPa)
(kPa)
0
A
=30o
20 30 40
P
20
(a)
(b)
kPa
2
3
1
?
kPa
2
3
1
R ?
3
Gambar 2. Lingkaran Mohr
7. v
h h=KPx
v
(kPa)
τ (kPa) o
Gambar 6. Lingkaran Mohr Tekanan Tanah Pasif
A B C
D
h initial
h at Failure
v
h
Angker
7
8. Pikirkan….dan Buktikan………….
Dari Lingkaran Mohr Tekanan Tanah Aktif (Gb.4)
)
aktif
ah
tan
tekanan
koefisien
(
K
sin
1
sin
1
A
1
3
2
jariDC
Jari 3
1
2
AC
TitikPusat 3
1
AC
DC
sin
8
Rankine (1857)
9. Pikirkan….dan Buktikan………….
Dari Lingkaran Mohr Tekanan Tanah Pasif (Gb.6)
)
pasif
ah
tan
tekanan
koefisien
(
sin
1
sin
1
KP
v
h
A
P
K
1
K
2
jariDC
Jari v
h
2
AC
TitikPusat h
v
AC
DC
sin
9
Rankine (1857)
10. KEAMANAN DPT
• Keamanan Terhadap Geser
• Keamanan Terhadap Guling
• Distribusi Tekanan pada DPT
– Tekanan pada dinding
– Momen dan geser pada dasar dinding/kantilever
– RESULTANTE Gaya Jatuh pada B/3
– Tekanan Maksimum dan minimum pada dasar DPT
– Tekanan netto pada dasar DPT
10
11. Contoh Soal 1:
Stabilitas DPT pada Gambar 5
• Hitung Stabilitas Geser
• Hitung Stabilitas Guling
• Hitung Distribusi Tekanan pada DPT
– Tekanan pada dinding
– Momen dan geser pada dasar dinding/kantilever
– RESULTANTE Gaya Jatuh pada B/3
– Tekanan Maksimum dan minimum pada dasar DPT
– Tekanan netto pada dasar DPT
11
12. 12
W1
W2
W3
W4
B/3 B/3 B/3
Rv
V=0
H=0
Gambar 7 Contoh Menghitung Gaya pada DPT
A
q =30 kPa
H=4 m
B=3,2 m
Urugan Tanah :
Unit weight =20 kN/m3, =30o
Unit weight beton b=23,6 kN/m3
t=0.3 m
H/3
H/2
Pb=1/2H2KA
Pq=qHKA
14. Beban (kN/m) Lengan Momen
Terhadap A (m)
Momen terhadap A
(kNm)
W1 = 30x1.9 = 57.0 2.25 128.2
W2 = 16x3.7x1.9 = 112.5 2.25 253.1
W3 = 23.6x0.3x3.7 = 26.2 1.15 30.1
W4 = 23.6x0.3x3.2 = 22.7 1.60 36.3
V = 218.4 M1= 447.7
Ps = 0.5 H2 KA = 42.7 1.33 -56.9
Pq = = 40.0 2.00 -80.0
M2= -136.9
Net Momen MA= 310.8
eA = M/ V = 310.8/218.4 = 1.42m > B/3 = 1.07m (Gaya jatuh pada 1/3B bagian tengah)
Tabel 1Perhitungan beban dan momen
14
15. 15
Sliding Ambil = = 300,
52
1
7
82
30
4
218
H
R
v
R
geser
FS
o
.
,
tan
)
,
(
tan
)
(
Overturning
5
1
89
1
guling
penyebab
25
x
4
9
136
guling
penahan
7
447
guling
F .
.
)
(
.
)
(
.
)
(
16. DISTRIBUSI TEKANAN PADA DPT
KANTILEVER
16
S
M
Luas
Rv
atau
I
My
Luas
Rv
Rumus komponen tekanan axial dan flexural sbb:
My = momen kearah sumbu y
I = momen inergia penampang = 1/12 bh3.
M = M terhadap titik tengah dasar
S = modulus penampang
17. 17
Modulus penampang terhadap titik tengah dasar dinding adalah:
S = 1/6 bd 2
di mana:
b = 1 dan
d = B dan
A = B x 1 = Luas dasar dinding
Sehingga Persamaan menjadi:
B
e
6
1
B
Rv
Tekanan Maximum pada Tanah Dasar
kPa
2
45
2
3
18
0
6
1
2
3
4
218
,
)
,
(
)
,
(
)
,
(
)
,
(
min
kPa
3
91
2
3
18
0
6
1
2
3
4
218
,
)
,
(
)
,
(
)
,
(
)
,
(
max
)
(
,
,
,
kekiridari
m
18
0
42
1
2
2
3
e
2
B
e A
18. Distribusi Tekanan pada DPT
• Tekanan pada DINDING (STEM) DPT seperti pada
Gambar 8 (c)
• Dinding Tegak (Stem) Gambar 8(d)
– Momen terhadap a-a = 0.5x19.7x3.7x3.7/3+
10x3.7x3.7/2 = 113.4 kNm/m.
– Maksimum gaya geser = 0.5x19.7x3.7x3.7 + 10x3.7 =
73.4 kN/m.
• Distribusi Tekanan dibawah dasar DPT seperti
pada Gambar 8 (e)
• Distribusi Tekanan NETTO dibawah dasar DPT
seperti pada Gambar 8 (f)
18
19. 19
Gambar 8. Distribusi Tekanan pada DPT
10
B/3
q =30 kPa
Pq=qHKA
Pb=1/2H2KA
H=4 m
19.7
Beban q
Urugan
B/3
B/3
eA
91.3
45.2
30
3,7x16=59,2
0,3x23,6=7,1
e
(a) DPT
(c) Beban pada Dinding Tegak (Stem)
(b) Difleksi
(d) Sistem Gaya pada Dasar DPT
(e) Distribusi Tekanan pada Dasar DPT (kPa)
(f) Netto Distribusi Tekanan pada Dasar DPT (kPa)
T=3,7 m
H/3
H/2
T/2
T/3
A
51.1
84,2 63,9
30,5
H
V
a a
20. Distribusi Tekanan Maksimum bila
Resultante gaya diluar B/3 bagian tengah
dan Tekanan tidak bisa diteruskan oleh bidang kontak antara beton dan tanah
20
V
e
2
B
3
5
0
v
R
max
.
Sempurnakan persamaan maka:
e
2
B
3
v
R
2
max
Tekanan maksimum harus dihitung dengan menghitung luas segitiga ABC:
max
Rv
e
3eA
A
B
C
Gambar 9. Distribusi Tekanan pada Dasar DPT bila gaya Resultante Diluar B/3 Tengan
21. Gambar 10 DPT dengan Urugan Menyudut
q (beban merata)
Pq
Pb
H*
H*K*
A qK*
A
PA bekerja // slope
21
H
B
2
1
2
2
2
1
2
2
A
K
cos
cos
cos
cos
cos
cos
cos
*
22. TEORI TEKANAN TANAH COULOMB
A
PA
R
W
τ
n
τ n
r
r=R
h=PA
22
A
h
v
h
v
Bila bidang kritis BC membentuk sudut 450 + /2
terhadap horisontal, maka:
A
B
C
PA (mak) = 0,5 H2 KA
PP (mak) = 0,5 H2 KP
Gambar 11. Teori Tekanan Tanah Coulomb
=RANKINE
23. TEKANAN AKTIF COULOMB
δ=20o
A
B
C
H
PA
R
δ
PA
R
W
W
β
ω
(a)
(b) Polygon gaya
-β
1 1
2
1
2
1
23
*
*
.
A
K
2
H
5
0
A
P
2
2
1
2
2
2
cos
cos
sin
sin
1
cos
cos
cos
*
*
A
K
Apabila Tanah Granular dan
Urugan tidak membentuk sudut,
maka KA sama dengan KA Rankine
Gambar 12. Tekanan Aktif Coulomb
24. TEKANAN PASIF COULOMB
δ=20o
A
B
C
H R
δ
PP
PP
W
ω
β
W
R
(a) (b) Polygon gaya
-β
1
1
90o-+δ
+
24
*
*
.
P
K
2
H
5
0
A
P
2
2
1
2
2
2
cos
cos
sin
sin
1
cos
cos
cos
*
*
P
K
Apabila Tanah Granular dan
Urugan tidak membentuk sudut,
maka KP sama dengan KP Rankine
Gambar 13 Tekanan Tanah Pasif Coulomb
25. CONTOH SOAL:
Hitung Tekanan Aktif PA pada DPT dengan Metode Coulomb
W=150 kN/m
1m 1m 2m 3,5m
Urugan pasir
=18 kN/m3
=30o
δ=20o
A
B
C
1m
4m
WT
PA
PA
R
R
δ
δ
(a) (b) Polygon gaya
WT
2 2
1
1
106,8o
1
ω
25
Gambar 14 DPT Gravity dengan Metode Coulomb
26. 26
Berat tanah yang longsor, WABC=1/2x5,5x5x18=247,5 kN/m
Berat beban garis W=150 kN/m
Beban Total WT= WABC+W=397,5 kN/m
Gesekan antara dinding dan tanah serta tanah pada bidang
keruntuhan BC diabaikan, karena urugan adalah pasir.
Poligon gaya digambar seperti pada Gambar 14. Dengan
mengukur panjang garis gaya PA dan R didapat besar masing-
masing R=310 kN/m dan PA=180 kN/m.
27. 27
o
9
34
5
5
3
1
1
,
,
tan
o
8
21
5
2
1
2
,
tan
o
25
1
o
30
o
90
1
o
2
48
2
o
20
o
90
2
,
m
kN
5
175
A
P
T
W
o
8
106
A
P
1 /
,
,
sin
sin
m
kN
5
309
R
T
W
o
8
106
R
2 /
,
,
sin
sin
Besar gaya PA dan R, juga bisa dihitung dengan ilmu ukur sudut sbb:
dan
dan
Jadi, perhitungan dengan poligon gaya dan
dengan ilmu ukur sudut memberikan hasil yang sama
28. ANGKER DEAD MAN
Syarat: h < 1/3 s/d 1/2 H
28
T
XP XA
h
z
dz
H
Sisi pasif Sisi aktif
angker
h1/2H
Gambar 15 Dead Man Angker
29. Angker pada Lapisan Pasir
29
• T = PP – PA
• PP = 0,5 H2 KP = tahanan pasif
• PA = 0,5 H2 KA = tahanan aktif
• T (design) = 0,5 H2K
• K = (KP /F)- KA
• F=1.5-2
30. Angker pada Lapisan Lempung
Parameter tanah: cu dan = 0, KA = KP = 1
H<z = 2 cu/
• Parameter
• H = z + 2 cu
• PP (mak) = 0,5 H2 + 2 cu H
• T (design) = 0,5 H2 + 2 cu H/F
(H>2cu/):
• PA = 0,5 H2 - 2 cu H + 2 cu
2/
30
2
)
(
2
4
F
c
F
H
c
F
P
P
T u
u
A
P
design
31. SOAL LATIHAN
31
1. Perhatikan Contoh Soal 1 dan Gambar 7.
Tentukan eA = B/3 (resultante pada
sepertiga dasar), hitung beban horisontal
H (distribusi tekanan segitiga).
2. Apabila H meningkat dan mencapai H =
30 kN/m, Hitung Stabilitas DPT dan
distribusi tekanan pada DPT Kantilever
tersebut. Beri saran untuk meningkatkan
Stabilitas DPT tersebut.
32. W1
W2
W3
W4
B/3 B/3 B/3
Rv
H=4 m
Gambar 5 DPT Kantilever dengan Urugan menyudut
1
3
3. Diketahui DPT seperti Gambar 5, Hitung Stabilitas
geser, guling dan distribusi tekanan pada DPT tersebut
32
B=3,8 m
Urugan Tanah :
Unit weight =20 kN/m3, =30o
Unit weight beton b=23,6 kN/m3