Ilmu Sosial Budaya Dasar - Komodifikasi Budaya BaliMargii Utamii
Bali merupakan pulau seribu pura yang kental dengan seni, budaya, dan keramah-tamahan penduduknya. Bali tidak memiliki (SDM) Sumber Daya Alam mineral maupun hasil tambang. Mayoritas Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi Bali berasal dari bisnis pariwisata, baik itu pariwisata seni, pariwisata budaya, pariwisata religi, dan pariwisata alam. Seni dan budaya di Bali telah ada sejak jaman prasejarah dan terus berkembang hingga membawa Bali menjadi salah satu tujuan pariwisata yang terkenal baik dalam negeri maupun mancanegara. Masyarakat Bali menekankan keseimbangan dan harmoni antara alam, manusia dan Tuhan yang dikenal dengan konsep Tri Hita Karana. Selain itu, masyarakat Bali juga percaya akan adanya “rwabhineda”(dua perbedaan yang tak terpisahkan) dan hukum alam “karmapala”(hasil perbuatan) yang menjaga Bali tetap lestari dan harmoni.
Kebudayaan dan keindahan alam Bali merupakan image pariwisata Bali yang dikenal di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya bisnis pariwisata di Bali banyak terjadi perubahan terhadap alam, budaya, dan tingkah laku ekonomi masyarakat Bali. Pesatnya perkembangan pariwisata membuat semakin berkurangnya ruang terbuka hijau dan lahan pertanian yang telah dijadikan infrastruktur penunjang pariwisata. Pariwasata yang semakin berkembang mempermudah terjadinya interaksi antar masyarakat dengan masyarakat baru yang datang ke bali yang tanpa disadari telah mampu mempengaruhi kebudayaaan bali saat ini. Hal ini terlihat dengan terkomodifikasinya budaya Bali yang berdampak terhadap kehidupan social ekonomi dan budaya masyarakat Bali.
Ilmu Sosial Budaya Dasar - Komodifikasi Budaya BaliMargii Utamii
Bali merupakan pulau seribu pura yang kental dengan seni, budaya, dan keramah-tamahan penduduknya. Bali tidak memiliki (SDM) Sumber Daya Alam mineral maupun hasil tambang. Mayoritas Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi Bali berasal dari bisnis pariwisata, baik itu pariwisata seni, pariwisata budaya, pariwisata religi, dan pariwisata alam. Seni dan budaya di Bali telah ada sejak jaman prasejarah dan terus berkembang hingga membawa Bali menjadi salah satu tujuan pariwisata yang terkenal baik dalam negeri maupun mancanegara. Masyarakat Bali menekankan keseimbangan dan harmoni antara alam, manusia dan Tuhan yang dikenal dengan konsep Tri Hita Karana. Selain itu, masyarakat Bali juga percaya akan adanya “rwabhineda”(dua perbedaan yang tak terpisahkan) dan hukum alam “karmapala”(hasil perbuatan) yang menjaga Bali tetap lestari dan harmoni.
Kebudayaan dan keindahan alam Bali merupakan image pariwisata Bali yang dikenal di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya bisnis pariwisata di Bali banyak terjadi perubahan terhadap alam, budaya, dan tingkah laku ekonomi masyarakat Bali. Pesatnya perkembangan pariwisata membuat semakin berkurangnya ruang terbuka hijau dan lahan pertanian yang telah dijadikan infrastruktur penunjang pariwisata. Pariwasata yang semakin berkembang mempermudah terjadinya interaksi antar masyarakat dengan masyarakat baru yang datang ke bali yang tanpa disadari telah mampu mempengaruhi kebudayaaan bali saat ini. Hal ini terlihat dengan terkomodifikasinya budaya Bali yang berdampak terhadap kehidupan social ekonomi dan budaya masyarakat Bali.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Pada sesi ini Anda akan belajar mengenai funnel marketing, tools dalam pemasaran digital, konsep social media marketing, copywriting, content marketing, dan advertising digital
Strategi Digital Marketing, Sosial Media Untuk Promosi Online UMKMAnjrah Susanto
Ini sharing aja. Saya di undang dinas UMKM untuk berbagi topik Strategi Digital Marketing, Sosial Media Untuk Promosi Online UMKM. Alhamdulillah direspon sangat positif dan akhirnya bisa berketerlanjutan.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
Bagi seluruh lapisan masyarakat Belitung yang berada dalam daftar pertemanan dengan saya, mohon kiranya untuk sempatkan diri baca informasi yang saya postingkan di slideshare.net. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Pada sesi ini Anda akan belajar mengenai funnel marketing, tools dalam pemasaran digital, konsep social media marketing, copywriting, content marketing, dan advertising digital
Strategi Digital Marketing, Sosial Media Untuk Promosi Online UMKMAnjrah Susanto
Ini sharing aja. Saya di undang dinas UMKM untuk berbagi topik Strategi Digital Marketing, Sosial Media Untuk Promosi Online UMKM. Alhamdulillah direspon sangat positif dan akhirnya bisa berketerlanjutan.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
Bagi seluruh lapisan masyarakat Belitung yang berada dalam daftar pertemanan dengan saya, mohon kiranya untuk sempatkan diri baca informasi yang saya postingkan di slideshare.net. Terima kasih dan semoga bermanfaat.
MATERI UNTUK BIMTEK SADAR WISATA YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PARIWISATA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TGL 15 OKTOBER 2015 DI HOTEL CLARION KOTA KENDARI
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Sejarah Pariwisata Bali
Abad ke 8 Rsi Markandeya melakukan perjalanan ke pulau Bali
Bali ditemukan oleh Cornellis de Houtman (Belanda) pada
tahun 1579
“Isle de Baly” (Island of Bali)
by Antoine Prevost and
Jacob Van der Schley
1746-70
3. Abad 20 atau tepatnya pada1920 mulailah wisatawan Eropa
datang ke Bali, karena kapal – kapal dagang Belanda yaitu KPM
(Koninklijke Paketcart Maatsckapy)
“Bali diperkenalkan sebagai
the island of God”
Pertunjukan Legong Peliatan
ditampilkan di beberapa negara
untuk memperkenalkan Bali (1932)
4. Pada tahun 1930 didirikanlah hotel yang pertama di Bali yaitu Bali Hotel yang
terletak di jantung kota Denpasar
Gejolak wisata Bali mengalami kemunduruan
- Perang dunia Pertama (1939 – 1941)
- Perang dunia Kedua (1942 – 1945)
- Revolusi Indonesia (1942 – 1949)
Baru pada tahun 1956 kepariwisataan di Bali dirintis kembali.
Untuk mendukung kemajuan pariwisata, Bandara udara I Gusti Ngurah Rai
yang diresmikan pada tahun 1969
Pertumbuhan pariwisata secara fisik dimulai dari segitiga Kuta, Sanur, Ubud
sebagai daerah pengembangan awal. Nusa Dua tidak kalah progresifnya, dan
diikuti daerah lainnya.
5. Pengaruh Hindu Bali
Sebagian masyarakat Bali menganut agama Hindu. Wujud ideal dari
kebudayaan daerah Bali, tampak jelas dalam kehidupan sosial spiritual
yang bersumber pada agama Hindu.
Unsur yang terkait dengan agama Hindu antara lain:
• Mata pencaharian
• Kesenian
• Bahasa
• Pariwisata
Upacara Nyepi berkaitan dengan
Agama Hindu yang dianut oleh
Sebagian besar masyarakat di Bali,
Mampu menarik perhatian wisatawan
Untuk berkunjung ke Bali, namun
Nyepi juga mampu menjadi alasan untuk
Ditutupnya Bandara.
6. TRI HITA KARANA
Tri Hita Karana adalah konsep yang
diadopsi ajaran Hindu ditawarkan
menjadi konsep Pariwisata di kawasan
APEC.
Tri Hita Karana menitikberatkan
bagaimana antara manusia berhubungan
dengan manusia secara rukun dan damai,
hubungan manusia dengan Tuhan dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Tri Hita Karana International Conference
on Sustainable Development 2013,
Nusa Dua, Badung, Bali
“Tri Hita Karana sebagai
konsep filosofi dan kita
menawarkannya, mungkin
filosofi yang bisa menjadi
bagian dari konsep
besar sustainable development
yang memang sedang
dikembangkan untuk
menyambut apa yang disebut
sebagai setelah Milenium
Development Golds (MDGs),”
7. Budaya sebagai Komoditas Pariwisata
Kebudayaan menyediakan potensi
sekaligus menjadi sumberdaya dalam
peningkatan pariwisata di Bali.
Kebudayaan disini adalah kebudayaan di Bali,
baik dari segi adat istiadat, kesenian,
kearifan lokal, dan lain-lain yang mendukung
pariwisata di Bali.
Selain keindahan alam dan keunikan
budayanya, Bali juga terkenal karena
kesakralannya.
Karenanya kebijakan untuk pelestarian kebudayaan sangat diperlukan
untuk keberlangsungan pariwisata Bali.
8. Tragedi Bom Bali
Bom Bali I (12 Oktober 2002)
Ledakan pertama di Paddy’s Pub dan Sari Club di jalan legian
Ledakan kedua di Renon didekat kantor konsulat Amerika Serikat
mengakibatkan 202 orang tewas
“peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia”
Bom Bali II (1 Oktober 2005)
Terjadi tiga pengeboman, satu di Kuta
dan dua di Jimbaran dengan sedikitnya
23 orang tewas dan 196 lainnya
luka-luka.
9. Pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten memotivasi dengan
program recovery.
3 reaksi utama :
Gelombang solidaritas
Kecenderungan ke arah ritual (Pamarisuddha & Karipurbhaya)
Politisasi lembaga adat yang diskriminatif, memperketat kontrol terhadap
arus masuk penduduk pendatang, termasuk penertiban identitas
penduduk pendatang yang sudah menetap di Bali.
Monumen Ground Zero
"Monumen Tragedi Kemanusiaan
Peledakan Bom 12 Oktober 2002"
10. Dampak Pariwisata
Dampak Positif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Bali
Membantu masyarakat dalam hal ekonomi
Memperkenalkan karya-karya seni yang berciri khas budaya Bali
Memperkenalkan budaya serta kesenian-kesenian masyarakat Bali
Membantu para seniman bali dalam memperkenalkan karya seninya
kepada seluruh dunia
Memperkenalkan serta pada akhirnya untuk memberikan pengakuan dan
perlindungan kepada seni serta budaya masyarakat Bali tersebut.
Mendorong bangkitnya industri perhotelan (pembangunan)
Meningkatkan bursa saham (meningkatkan aktifitas ekonomi)
Meningkatkan frekuensi penggunaan alat – alat transportasi
Percampuran budaya melalui informasi dan teknologi
Masyarakat terpacu untuk melestarikan budayanya sebagai motivasi
wisatawan untuk berwisata kedaerahan
11. Dampak Negatif
Terhadap masyarakat adat Bali
• Terkikisnya kebudayaan dan kearifan local masyarakat adat itu sendiri
• Terkikisnya kebudayaan juga berdampak buruk terhadap mata
pencaharian masyarakat itu sendiri
Terhadap Lingkungan
Berkurangnya lahan pertanian, padahal sistem pengairan subak juga
merupakan suatu objek wisata yang diminati pengunjung
Di Bidang Ekonomi
Harga – harga barang yang melambung tinggi karena pariwisata, sehingga
menyusahkan masyarakat adat yang kurang mampu.
Di Bidang Agama
• Berkurangnya kesakralan upacara adat Bali (terutama di sepanjang pantai
Kuta)
• Terjadi Akulturasi Budaya, karena banyaknya pendatang.
12. Terhadap Sosial Budaya
Adanya perselisihan atau konflik kepentingan diantara para pemangku
kebijakan, kebencian dan penolakan terhadap pengembangan pariwisata, dan
munculnya masalah – masalah sosial seperti praktek sosial dan prostitusi.
Eksploitasi Budaya
Memfungsikan pola – pola kebudayaan seperti kesenian, tempat – tempat
sejarah, adat istiadat, dan monumen – monumen diluar fungsi utamanya
demi kepentingan pariwisata.
“Pariwisata adalah api. Dia harus dikendalikan.”