SlideShare a Scribd company logo
diitetika
Definisi
 Infeksi adalah masuk dan berkembangnya
mikroorganisme dan parasit yang disebabkan
proses abnormal dalam tubuh
 Demam adalah naiknya suhu tubuh diatas
normal (37º C), umumnya dengan gejala
infeksi, tanda ketidakseimbangan produksi
panas
 Gejala infeksi : muka merah dan hangat, suhu
tubuh ↑, sakit kepala, kurang nafsu makan,
tidak nyaman, lemah, pusing, haus.
 Demam sangat↑gangguan kesadaran, pd
anak di+ kejang
Efek metabolik dari demam :
 BMR me↑13% setiap me↑ 1ºC atau BMR me↑ 40%
jika suhu tubuh pasien me↑sampai 40 ºC
 Pe↑katabolisme jaringan kehilangan protein
beban ginjal
 Me↑nya kehilangan cairan tubuh melalui urin &
keringat bila lama terjadi dehidrasi
 Kehilangan elektrolit me↑(Na dan K)
Klasifikasi
 Akut : jangka pendek, timbul tiba-2, progresif
cepat. Contoh : demaminfluenza, tonsilitis,
pneumonia, measles, chicken pox, demam
thypoid
 Kronis : min.1 minggu s.d 1 bln, dan 1 th.
Contoh : TBC, hepatitis
 Kambuhan (recurrent) : timbul dg interval
waktu tertentu selama periode 1 bln atau 1 th.
Contoh : malaria
Efek metabolik ……. lanjutan
 Pe↓ glikogen & cadangan jaringan adipose
BB ↓
 Aktifitas saluran cerna↓ kemampuan
mencerna & menyerap zat gizi ↓
 Terjadi pe↑gerakan saluran cerna deare
 Nafsu makan ber (-) dg perasaan mual dan
muntah
 Lemah, lelah, nyeri otot dan sendi
Prinsip diet secara umum
 Energi : BMR ↑13% setiap pe↑1ºC, pe (+) 10 %
utk katabolisme jaringan & 10-13 % jika pasien krg
istirahat (bisa s,d 50 % diatas KGA sesuai tk
demam/infeksi)
 Protein : di (+) 100% (2 kg/kgBB/hr) pengganti
kehilangan akibat katabolisme, bhn mkn dg nilai
biologi tinggi, minuman tinggi protein bila tdk nafsu
makan
 HA : secukupnya, mudah cerna utk mencegah
pemecahan protein, energi siap pakai  mengganti
simpanan glikogen & mencegah ketosis
Prinsip diet …… lanjutan
 Lemak : tinggi utk tambahan energi
 Air : di↑utk pengganti yang hilang lewat :
muntah, urin, diare, keringat dan untuk
membuang sisa metabolisme dan racun.
Kebutuhan 3-4 L/hr (minuman, kuah
sayur/kaldu, jus buah, susu)
 Mineral : kebutuhan mengikuti keseimbangan air.
Sumber Na & K kaldu asin, jus buah, susu.
Suplement Fe bila adaanemia
 Bentuk makanan : enteral, cair, cincang / saring
atau lunak diberikan PKTS
TUBERCULOSIS PARU (TBC)
 Penyebab : mycobacterium tuberculosis
 Terjadi pd 80% kasus, pd org dewasa sputum +
sangat infeksi
 Gejala batuk terus menerus ± 3 minggu,
umumnya dg sputum, nyeri dada, nafsu mkn &
BB↓, keringat malam hari, demam,nafas pendek
 Diet : Protein 1,2 – 1,5 g/kgBB/hr utk pembentukan
plasma protein & penyembuhan luka
 Energi : 1,5 x kebutuhan individu krn ada demam
 Mineral cukup terutama Ca & Fe
 Jika diberi obat INH (antagonis dg vit B6)  di↑vit
B6
CAMPAK
 Infeksi akut  sangat menular melalui droplet
 Gejala  flu, batuk, pneumonia, bronchitis, kulit
kasar dimuka, belakang telinga, kepala dan
dada
 Diet : makanan cair ditingkatkan menjadi lunak
secara bertahap
 Pasien encephalitis  makanan lewat pipa
untuk mencukupi kebutuhan zat gizi dan
elektrolit
POLIOMYELITIS
 Infeksi virus akut dg inflamasi & destruksi pd
spinal cord (sumsum tl blkg) paralysis &
atrofi otot
 Ada yg berefek ke otot, tulsng & ke sel syaraf
otak
 Gejala : tremor, berkeringat, apatis, sakit
kepala dan kaku pd leher, gangguan saluran
cerna, paralysis pd bag ektremitas otot spt
diafragma akhirnya menjadi atrofi
 Diet : TKTP bertahap dari cair, lunak ke biasa
Poliomyelitis …..lanjutan
 Paralysis  perlu dibantu waktu makan
 Disphagia  makanan bertahap :
1. Makanan pure + cairan kental
2. Makanan pure dibentuk dg cairan kental
3. Daging + sayur cincang halus
4. Makanan cincang kasar + cairan encer
DEMAM REMATIK
 Umum terjadi pd anak-2 dan dewasa
 Proses inflamasi akut atau kronik, terjadi 3-4 mg
setelah infeksi
 Gejala : demam ↑, sendi bengkak dan sakit,
inflamasi otot dan katup jantung
 Diet : makanan cair pd kondisi akut, ditingkatkan
ke lunak dan biasa sesuai kemampuan pasien
 Masa berbaring biasanya nafsu makan↓
 Energi utk mencapai BB Ideal, Protein ↑sesuai
toleransi pasien
 Obat kortison  Na dibatasi utk mencegah
odema
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK
(PPOK/COPD)
 Gangguan akibat asthma, bronchitis,
emphysema, merokok berat, polusi udara
 Aliran darah di bronchial tersumbat pasien
mengeluh lemah mungkin makan tdk cukup
 Diet : tujuan  utk menyeimbangkan
kebutuhan O2 & mengeluarkan CO2
 HA dpt memproduksi CO2 >> drpd lemak
dan protein
 Lemak RQ rendah sumber energi yg baik
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK ……Lanjutan
 HA ± 40%, Lemak sampai 40%, Protein tdk
lebih dari 15 %krn memberatkan kerja
jantung
 Makanan mudah cerna, PKTS (6-8 porsi/hr)
 Intake cairan dimonitor cenderung
menahan air
 Pasien odema  Na dibatasi 2-3 gr/hr
 Suplementasi vit & mineral
 Beberapa pasien perlu mkn enteral &
suplementasi formula
DIPHTERIA
 Penyakit infeksi akut, menular disebabkan o/
Corynebakterium diptheriae
 Gejala suhu sedang, malaise, kerongkongan
gatal, paralysis pharynk
 Diet makanan cair atau lunak dg susu
hangat, kaldu, krim, sup, jus buah, gelatin utk
memudahkan lewat kerongkongan, me (-) sakit
wkt menelan
 Paralysis diberi makanan lunak, infus glukosa
& asam amino
 Makanan tdk bisa lewat mulut  nasogastrik
PERTUSIS
 Batuk rejan infeksi akut dan menular yg
mempengaruhi saluran nafas
 Penyebab : Bordatella pertusis dan B.
parapertusis disebarkan melalui droplet
 Gejala 3 tahap :
1. Kerongkongan gatal, malaise, anorexia, bersin
2. Batuk, pd bayi cyanosis karena apnea & muntah
3. Batuk berkurang
o Diet : mkn lunak rendah sisa, makan secara
perlahan utk menghindari timbul gejala
INFLUENZA
 Infeksi saluran nafas akut dg demam,batuk &
myalgia
 Gejala : malaise, fatigue, nasal abstruksi,
kerongkongan gatal
 Dapat sembuh sendiri
 Diet  makanan lunak, cukup energi dan
cukup cairan
DEMAM TYPOID
 Infeksi melalui makanan  disebabkan o/
Salmonela typosa, ditularkan melaui air
terpolusi, makanan seperti susu, kerang dan
sayuran mentah
 Gejala timbul setelah masa inkubasi (7-14
hari) demam tinggi, gangguan saluran
cerna, gangguan kesadaran, diare, ulkus
dan pendarahan pada dinding usus halus
 Diet  lunak, rendah serat utk menghindari
iritasi saluran cerna
KOLERA
 Penyakit dehidrasi akut usus halus, disebabkan o/
vibrio cholerae.
 Terjadi produksi exotoxin disebabkan hipersekresi
air & Na diusus timbul diare
 Gejala : BAB coklat dan berair spt air beras, bau
amis, muntah setelah diare, kulit dingin, jari
keriput, kram otot, dehidrasi, sangat haus, anuria,
shock, coma menyebabkan kematian
 Diet : makanan blender/cincang/saring  utk
memudahkan pencernaan & penyerapan krn
gerakan saluran cerna me↓
 Lemak dibatasi/sedang
 Infus/minuman ↑pengganti cairan & elektrolit yg
hilang
GONDONGAN
 Infeksi virus akut dg diagnosa mendadak
timbul bengkak, sakit pd kelenjar paratiroid
 Menular melalui air ludah
 Gejala  suhu tbh sedikit ↑selama 1 hr,
infeksi berat diikuti sakit kepala, sakit perut,
sakit pd kelenjar paratiroid ketika makan
 Diet makanan cair ditingkatkan ke mkn
lunak/blender utk mengurangi rasa sakit
DEMAM BERDARAH
 Infeksi nyamuk yg akut, dpt berakibat fatal,
endemik didaerah tropis, penularan lewat
nyamuk Aedes Aegypti.
 Gejala : demam ↑(40ºC) 2-7 hari, diikuti
bintik merah, sakit perut, batuk, flu,
perdarahan pd kasus berat,malaise,
anorexia, sakit kepala, mual, muntah,
pharingitis ringan
 Diet makanan cair (air, jus buah)
ditingkatkan ke makanan lunak TKTP, lemak
sedang, diberi permen utk mencegah
muntah
MALARIA
 Infeksi berulang disebabkan genus
plasmodium pd nyamuk genus anopheles
 Gejala  demam dengan jeda, berkeringat,
kedinginan, pembengkakan hati dan limpa,
anemia hipochromik
 Diet  makanan TKTP (energi > 50 % KGA),
lemak sedang, banyak cairan, suplementasi
vitamin dan mineral
KOMA HEPATIKUM
 Atau hepatic ensefalopati sindroma komplek
yg ditandai dg gangguan neurological dg
komplikasi penyakit hati berat
 Fungsi hati yg normal membuang amonia
dari darah dg mengubah jadi urea u/ disekresi.
 Pd penyakit hatiamonia td dpt diubah jadi
ureaamonia darah↑racun pd otak
 Ensefalopati amonia plasma↑krn produksi
amonia o/ bakteri diusus & hati tdk dpt diubah
menjadi urea
KOMA HEPATIKUM ……Lanjutan
 Amonia darah↑tdk berkorelasi dg tk keparahan koma,
tapi metabolisme amonia ↑ spt : glutamine & ∝
ketoglutarat pd cairan cerebro spinal berkorelasi dg tk
keparahan koma
 Aromatik Amino Acid (AAA phenilalanine, tyrosine &
methionine jadi masalah pembentukan
neurotransmitter di sistim syaraf pusat yg salah
 BCAA : AAA td seimbang (N = 3.5 : 1) keadaan sakit
1 : 1  AAA ↑  ensefalopati
 Gejala : bingung, mudah marah, gangguan mental ,
kebiasaan tidur berubah, delirium (mabuk/gila),
ngantuk, sulit bangun, ekspresi wajah kosong, bicara
ngawur & monoton, tremor, nafas bau manis & apek,
KOMA HEPATIKUM ….. lanjutan
 Tujuan diet : protein rendah utk me (-) jmlh produksi
amonia
 Syarat :
1. Prot dibatasi 20-35/40 gr/hr dg BV↑atau 0,5 gr/kgBB/hr
saat koma tanpa protein (1-2 hr)/katabolisme
protein tbh  protein 10-15 g naikkan bertahap
5-7 hr s.d memenuhi kebutuhan. Protein nabati &
susu mudah ditoleransi  ↓methionenine & AAA,
BCAA↑ mengandung serat u/ mencegah
konstipasi wkt u produksi & absorpsi amonia
diusus↓ dan produksi urea nitrogen & sekresi
nitrogen urin ↓
KOMA HEPATIKUM ….. Lanjutan
 Syarat diet …. Lanjutan
1. Branched Chain Amino Acid (BCAA) berguna u/
pasien dg koma keseimbangan nitrogen (+)
BCAA  leucine, isoleucine & valin  bhn mkn :
kedelai, lentil, kentang, beras atau mkn enteral
BCAA↑(mahal & tdk enak)
2. Lemak tdk dibatasi (25 %) kec pasien menderita
steathorrea (terjadi pd 50% pasien sirosis)  diet
dg lemak MCT
3. Energi 1000-2000 kkal u/ mencegah pemecahan
jaringan & sumber AA & nitrogen. Sumber HA :
dextrosa 20 % (perifer) atau 50% lewat infus
(sentral)
KOMA HEPATIKUM ….. lanjutan
 Syarat diet … lanjutan
4. Suplemen vit larut air (5xKGA), vit K, cek Kalium
jika menggunakan diuretika
5. Pasien dg asites cairan & Na dibatasi. Jml Na
120-2000 mg/hr & cairan 1,5 – 2 L sesuai
kondisi ascites. Setiap grNa menahan 200 ml
cairan ascites
6. Pertimbangkan diuretic & nafsu makan pasien
7. Bentuk makanan mula-2 cair kemudian bertahap
sesuaikan dg kondisi pasien
8. PKTS karena anorexia
CONTOH PERHITUNGAN RASIO BCAA/AAA
BHN
MKN
BCAA AAA BCAA/
AAA
Isol Leus Valin Fenil Tyrosine
Berat mol 131 131 117 163 181
Kedelai 1800 2900 1800 2000 1300 2,66
Ikan mas 920 500 1000 770 650 3,27
Rumus perhitungan BCAA/AAA = Isol + Leuc + val (mol)
fenil + tyrosine (mol)
BCAA / AAA kedelai = 1800/131+ 2900/131+ 1800/117 = 2,66
2000/163 + 1300/181
PANKREATITIS
 Radang, edema & nekrosis pankreas krn autodigest
jaringan o/ enzym yg normal diproduksi spt tripsin
 Disebabkan krn peny saluran pankreas, operasi sumbatan
krn ada batu
 Refluk empedu ke sal pankreas iritasi & enzym proteolitik
beraksi pd jar pankreas nekrosis & perdarahan
 Krn komplikasi peny .gondongan, bakteri & penggunaan
alkohol berlebihan
 Gejala  nyeri perut, berat bag atas yg menjalar ke
punggung & diperburuk dg mkn, Nausea, kembung,
muntah, konstipasi, flatus, anorexia, BB↓, gangguan
mencerna krn gangguan enzymsteathorrea, def vit B
komplek & lar lemak. Malabsorpsi, toleransi glukosa↓,
konstr serum amilase & lipase↑
PANKREATITIS …. Lanjutan
 Diet tujuan :
1. Batasi intake mkn yg mempengaruhi kerja pankreas & cegah
kerusakan lebih lanjut, cegah serangan akut dr inflamasi atau radang
2. Atasi steathorrea, perbaiki malnutrisi, mengganti cairan & elektrolit
3. Masa akut  mkn td diberikan per-oral krn merangsang prod enzym
di pankreas
4. Beri TPN u keseimbangan cairan & elektrolit  tingkatkan cair
beningrendah lemak (15-20 %) mkn biasa sesuai kemampuan
pasien,PKTS
5. Enzym replecement u/ pencernaan & penyerapan prot & lemak
6. Vit larut lemak dlm bentuk cair jika ada steathorrea
7. Lemak MCT u↓steathorrea &↑BB
8. Ada gangguan toleransi glukosa diet DM
CHOLECYSTITIS
 Radang kandung empedu akibat infeksi kronik. Bakteri dr
amandel, gigi, sinus & apendiks mungkin menyebar lewat
aliran darah ke kandung empedu
 Gejala :
 Akut  batu empedu
 Kronik  dinding empedu merah, bengkak, kembung ,
nyeri diikuti dg nausea, muntah, flatus diabdomen atas kanan,
demam, mungkin jaundice
 Pemeriksaan lab: serum transaminase ↑, fosfatase alkali↑,
leukositosis
Diet :masa akut puasa + infus  makanan lunak, lemak↓secara
bertahap
BATU EMPEDU (CHOLELYTHIASIS, CHOLECYSTOLITHIASIS,
CHOLEDECHOLITHIASIS)
 Empedu berfungsi mengemulsi lemak, Empedu dibuat o/ hati &
dikeluarkan o/ hati jika makan lemak
 Lemak dlm lambung  merangsang keluarnya hormon
cholesystokinin lewat aliran darah masuk kandung empedu, shg
berkontraksi empedu masuk usus u/ emulsi lemak
 Pembentukan batu karena infeksi, perub komposisi empedu,
kebiasaan makan yg tdk baik atau banyak makan.
 Berhub dg obesitas
 Kombinasi batu & infeksi cholecystolithisis
 Tanpa infeksi cholelithiasis, choledocholitithiasis, terjadi ketika batu
masuk saluran empedu  sumbatan & kram
BATU EMPEDU ….. lanjutan
 Jenis batu ada 2 : batu empedu cholesterol & batu pikmen
empedu
 85 %  batu chol Kons chol↑ (sintesis cholesterol ↑
 sintesa empedu↓)chol tdk larut dlm empedu batu
 Obat spt clofibrate, estrogen ↑resiko pembentukan batu
 Gejala : ada batu tdk menunjukkan gejala, jika batu mulai
bergerak sal empedu tersumbat & terjadi kolik & nyeri berat
jika terjadi kontraksi kandung empedu
 Sakit ketika mkn berlemak & dpt terjadi 1-2 jam, jika terjadi di
kandung empedu jaundice. Jika batu tdk bergerak gejala
spt radang kronik
 Terapi : selain diet, operasi & obat u/ melarutkan batu empedu
Batu empedu … lanjutan
 Diet : lemak terbatas, BB di (-) jika obesitas,masa akut
makanan parenteral
 Gejala ber(-) jika mkn mkn yg netral. Mkn sederhana
, hindari kue, kacang, coklat, mkn berlemak, digoreng &
bergas, mkn berbumbu tajam, tinggi sisa kembung &
persitaltic↑iritasi kandung empedu
 Diet lemak↓lemak kontraksi kandung empedu sakit
 Penelitian akhir kandung empedu kontraksi & keluarkan
empedu pd saat makan mkn tinggi /rendah lemak tdk
harus ↓lemaksebaiknya mkn seimbang & hindari mkn yg
menyebabkan nyeri
Batu empedu …. lanjutan
 Jika toleran, berikan lemak 50-60 gr, jika tdk batasi lemak
(20-30g) sesuai kondisi individu. Masa akut lemak 20%,
kronik 25%. Steathorrea gunakan lemak MCT
 Diet me(-) chol tdk terlalu efektif mencegah pembentukan
batu, sebab tbh dpt sintesa batu cholesterol dr HA, AA &
sebag besar lemak. Mkn tinggi Chol : kuning telur , jerohan,
susu penuh, butter
 Prot & HA sesuai kebutuhan. Energi ut mencapai BB normal
 Pemasakan mkn  panggang, rebus, bakar, setup, pilih bm
mkn rendah lemak
 Tinggi serat terutama pectin u/ mengikat kelebihan as
empedu di sal cerna

More Related Content

What's hot

Penyuluhan rematik
Penyuluhan rematikPenyuluhan rematik
Penyuluhan rematik
Agus Prayogi
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Lestari Moerdijat
 
Presentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag pptPresentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag ppt
Santos Tos
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
Fransiska Oktafiani
 
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptxPPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
RizkaSatriawan
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
Dea Laras Cynthia
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
octo zulkarnain
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
widya1972
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
Arya Ningrat
 
DOKUMENTASI POS & CND.pptx
DOKUMENTASI POS & CND.pptxDOKUMENTASI POS & CND.pptx
DOKUMENTASI POS & CND.pptx
MilikPremiumstock903
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Amee Hidayat
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Christian Paomey
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Reyviolen
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Fransiska Oktafiani
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
Shela Rizky Tarinda
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Uwes Chaeruman
 
Askep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikanAskep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikan
Operator Warnet Vast Raha
 
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khususModul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
pjj_kemenkes
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
bennyxt4n
 

What's hot (20)

Penyuluhan rematik
Penyuluhan rematikPenyuluhan rematik
Penyuluhan rematik
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
Presentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag pptPresentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag ppt
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptxPPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
Askep enchapalitis
Askep enchapalitisAskep enchapalitis
Askep enchapalitis
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
DOKUMENTASI POS & CND.pptx
DOKUMENTASI POS & CND.pptxDOKUMENTASI POS & CND.pptx
DOKUMENTASI POS & CND.pptx
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjalAsuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
Askep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikanAskep fraktur perbaikan
Askep fraktur perbaikan
 
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khususModul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
Modul 4 komunikasi pasien kebutuhan khusus
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
 

Similar to DIET INFEKSI 1.ppt

396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
PutriPrameswari8
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusmateri-x2
 
Diare
DiareDiare
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-newPriskila Yoltuwu
 
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
Priskila Yoltuwu
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Dwi Handayani
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
Nurikhonsa
 
Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)
Himaandari
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
UGDPKMMARIDAN
 
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
Yudha09
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
Vyan Achmad
 
Gastroenteritis Udenews
Gastroenteritis   UdenewsGastroenteritis   Udenews
Gastroenteritis Udenews
UDE-NEWS
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
Operator Warnet Vast Raha
 
Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Case Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptxCase Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptx
NoviaAnggriani2
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineralReza As
 

Similar to DIET INFEKSI 1.ppt (20)

Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
 
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptxPENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
PENYAKIT-TIDAK-MENULAR-KADER.pptx
 
Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)Mari kenali fix (1)
Mari kenali fix (1)
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Gastroenteritis Udenews
Gastroenteritis   UdenewsGastroenteritis   Udenews
Gastroenteritis Udenews
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Masalah gizi
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
Case Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptxCase Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptx
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 

More from DIANADINDA2

MINERALS FOR BALLERINA.pptx
MINERALS FOR BALLERINA.pptxMINERALS FOR BALLERINA.pptx
MINERALS FOR BALLERINA.pptx
DIANADINDA2
 
carbohydrates.pdf
carbohydrates.pdfcarbohydrates.pdf
carbohydrates.pdf
DIANADINDA2
 
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdfCALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
DIANADINDA2
 
EATING DISORDER.pptx
EATING DISORDER.pptxEATING DISORDER.pptx
EATING DISORDER.pptx
DIANADINDA2
 
data kasus.pptx
data kasus.pptxdata kasus.pptx
data kasus.pptx
DIANADINDA2
 
recovery after exercise ppt.pdf
recovery after exercise ppt.pdfrecovery after exercise ppt.pdf
recovery after exercise ppt.pdf
DIANADINDA2
 

More from DIANADINDA2 (6)

MINERALS FOR BALLERINA.pptx
MINERALS FOR BALLERINA.pptxMINERALS FOR BALLERINA.pptx
MINERALS FOR BALLERINA.pptx
 
carbohydrates.pdf
carbohydrates.pdfcarbohydrates.pdf
carbohydrates.pdf
 
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdfCALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
CALORIES AND MEAL PLAN FOR BALLERINA.pdf
 
EATING DISORDER.pptx
EATING DISORDER.pptxEATING DISORDER.pptx
EATING DISORDER.pptx
 
data kasus.pptx
data kasus.pptxdata kasus.pptx
data kasus.pptx
 
recovery after exercise ppt.pdf
recovery after exercise ppt.pdfrecovery after exercise ppt.pdf
recovery after exercise ppt.pdf
 

Recently uploaded

Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
erni239369
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdfPertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
irmayanti934467
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
akbarkibas
 
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfJual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
syifafarma
 
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminalkonsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
LinurEsha1
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
ElfaRos1
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
0787plll
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
meiliska
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
hidnisa
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
syifafarma
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
nugrohoadhi239
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
nuradzhani
 
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi LupusKeperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
qj7gqwdhzm
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
UmbuArnold
 

Recently uploaded (14)

Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansiaPengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
Pengkajian Keperawatan Gerontik pada lansia
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdfPertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) DI TEMPAT KERJA.pdf
 
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1penanganan korban pingsan pada PMR wira1
penanganan korban pingsan pada PMR wira1
 
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfJual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdf
 
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminalkonsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
konsep pada anak dengan penyakit kronis atau terminal
 
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayiBuku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
Buku kms bayi bayi kecil untuk prematur bayi
 
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergergerSajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
Sajak Kijang yang lelah 3R1.pdfsfgvegegergergerger
 
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdfUPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
UPDATE-RESUSITASI-STABAILISASI-DAN-TRANSPORTASI-NEONATUS.pdf
 
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAntraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Antraks.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfJual Blue Wizard Asli  DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdf
 
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptxPPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
PPT Lokmin Okt 2020 pkm mantap sekali .pptx
 
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis LateralisLaporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
Laporan Kasus Hernia Inguinalis Lateralis
 
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi LupusKeperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
Keperawatan dewasa gangguan sistem imunologi Lupus
 
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptxPEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
PEMERIKSAAN MALARIA -RAPID (RDT) Malaria.pptx
 

DIET INFEKSI 1.ppt

  • 2. Definisi  Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme dan parasit yang disebabkan proses abnormal dalam tubuh  Demam adalah naiknya suhu tubuh diatas normal (37º C), umumnya dengan gejala infeksi, tanda ketidakseimbangan produksi panas  Gejala infeksi : muka merah dan hangat, suhu tubuh ↑, sakit kepala, kurang nafsu makan, tidak nyaman, lemah, pusing, haus.  Demam sangat↑gangguan kesadaran, pd anak di+ kejang
  • 3. Efek metabolik dari demam :  BMR me↑13% setiap me↑ 1ºC atau BMR me↑ 40% jika suhu tubuh pasien me↑sampai 40 ºC  Pe↑katabolisme jaringan kehilangan protein beban ginjal  Me↑nya kehilangan cairan tubuh melalui urin & keringat bila lama terjadi dehidrasi  Kehilangan elektrolit me↑(Na dan K)
  • 4. Klasifikasi  Akut : jangka pendek, timbul tiba-2, progresif cepat. Contoh : demaminfluenza, tonsilitis, pneumonia, measles, chicken pox, demam thypoid  Kronis : min.1 minggu s.d 1 bln, dan 1 th. Contoh : TBC, hepatitis  Kambuhan (recurrent) : timbul dg interval waktu tertentu selama periode 1 bln atau 1 th. Contoh : malaria
  • 5. Efek metabolik ……. lanjutan  Pe↓ glikogen & cadangan jaringan adipose BB ↓  Aktifitas saluran cerna↓ kemampuan mencerna & menyerap zat gizi ↓  Terjadi pe↑gerakan saluran cerna deare  Nafsu makan ber (-) dg perasaan mual dan muntah  Lemah, lelah, nyeri otot dan sendi
  • 6. Prinsip diet secara umum  Energi : BMR ↑13% setiap pe↑1ºC, pe (+) 10 % utk katabolisme jaringan & 10-13 % jika pasien krg istirahat (bisa s,d 50 % diatas KGA sesuai tk demam/infeksi)  Protein : di (+) 100% (2 kg/kgBB/hr) pengganti kehilangan akibat katabolisme, bhn mkn dg nilai biologi tinggi, minuman tinggi protein bila tdk nafsu makan  HA : secukupnya, mudah cerna utk mencegah pemecahan protein, energi siap pakai  mengganti simpanan glikogen & mencegah ketosis
  • 7. Prinsip diet …… lanjutan  Lemak : tinggi utk tambahan energi  Air : di↑utk pengganti yang hilang lewat : muntah, urin, diare, keringat dan untuk membuang sisa metabolisme dan racun. Kebutuhan 3-4 L/hr (minuman, kuah sayur/kaldu, jus buah, susu)  Mineral : kebutuhan mengikuti keseimbangan air. Sumber Na & K kaldu asin, jus buah, susu. Suplement Fe bila adaanemia  Bentuk makanan : enteral, cair, cincang / saring atau lunak diberikan PKTS
  • 8. TUBERCULOSIS PARU (TBC)  Penyebab : mycobacterium tuberculosis  Terjadi pd 80% kasus, pd org dewasa sputum + sangat infeksi  Gejala batuk terus menerus ± 3 minggu, umumnya dg sputum, nyeri dada, nafsu mkn & BB↓, keringat malam hari, demam,nafas pendek  Diet : Protein 1,2 – 1,5 g/kgBB/hr utk pembentukan plasma protein & penyembuhan luka  Energi : 1,5 x kebutuhan individu krn ada demam  Mineral cukup terutama Ca & Fe  Jika diberi obat INH (antagonis dg vit B6)  di↑vit B6
  • 9. CAMPAK  Infeksi akut  sangat menular melalui droplet  Gejala  flu, batuk, pneumonia, bronchitis, kulit kasar dimuka, belakang telinga, kepala dan dada  Diet : makanan cair ditingkatkan menjadi lunak secara bertahap  Pasien encephalitis  makanan lewat pipa untuk mencukupi kebutuhan zat gizi dan elektrolit
  • 10. POLIOMYELITIS  Infeksi virus akut dg inflamasi & destruksi pd spinal cord (sumsum tl blkg) paralysis & atrofi otot  Ada yg berefek ke otot, tulsng & ke sel syaraf otak  Gejala : tremor, berkeringat, apatis, sakit kepala dan kaku pd leher, gangguan saluran cerna, paralysis pd bag ektremitas otot spt diafragma akhirnya menjadi atrofi  Diet : TKTP bertahap dari cair, lunak ke biasa
  • 11. Poliomyelitis …..lanjutan  Paralysis  perlu dibantu waktu makan  Disphagia  makanan bertahap : 1. Makanan pure + cairan kental 2. Makanan pure dibentuk dg cairan kental 3. Daging + sayur cincang halus 4. Makanan cincang kasar + cairan encer
  • 12. DEMAM REMATIK  Umum terjadi pd anak-2 dan dewasa  Proses inflamasi akut atau kronik, terjadi 3-4 mg setelah infeksi  Gejala : demam ↑, sendi bengkak dan sakit, inflamasi otot dan katup jantung  Diet : makanan cair pd kondisi akut, ditingkatkan ke lunak dan biasa sesuai kemampuan pasien  Masa berbaring biasanya nafsu makan↓  Energi utk mencapai BB Ideal, Protein ↑sesuai toleransi pasien  Obat kortison  Na dibatasi utk mencegah odema
  • 13. PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK/COPD)  Gangguan akibat asthma, bronchitis, emphysema, merokok berat, polusi udara  Aliran darah di bronchial tersumbat pasien mengeluh lemah mungkin makan tdk cukup  Diet : tujuan  utk menyeimbangkan kebutuhan O2 & mengeluarkan CO2  HA dpt memproduksi CO2 >> drpd lemak dan protein  Lemak RQ rendah sumber energi yg baik
  • 14. PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK ……Lanjutan  HA ± 40%, Lemak sampai 40%, Protein tdk lebih dari 15 %krn memberatkan kerja jantung  Makanan mudah cerna, PKTS (6-8 porsi/hr)  Intake cairan dimonitor cenderung menahan air  Pasien odema  Na dibatasi 2-3 gr/hr  Suplementasi vit & mineral  Beberapa pasien perlu mkn enteral & suplementasi formula
  • 15. DIPHTERIA  Penyakit infeksi akut, menular disebabkan o/ Corynebakterium diptheriae  Gejala suhu sedang, malaise, kerongkongan gatal, paralysis pharynk  Diet makanan cair atau lunak dg susu hangat, kaldu, krim, sup, jus buah, gelatin utk memudahkan lewat kerongkongan, me (-) sakit wkt menelan  Paralysis diberi makanan lunak, infus glukosa & asam amino  Makanan tdk bisa lewat mulut  nasogastrik
  • 16. PERTUSIS  Batuk rejan infeksi akut dan menular yg mempengaruhi saluran nafas  Penyebab : Bordatella pertusis dan B. parapertusis disebarkan melalui droplet  Gejala 3 tahap : 1. Kerongkongan gatal, malaise, anorexia, bersin 2. Batuk, pd bayi cyanosis karena apnea & muntah 3. Batuk berkurang o Diet : mkn lunak rendah sisa, makan secara perlahan utk menghindari timbul gejala
  • 17. INFLUENZA  Infeksi saluran nafas akut dg demam,batuk & myalgia  Gejala : malaise, fatigue, nasal abstruksi, kerongkongan gatal  Dapat sembuh sendiri  Diet  makanan lunak, cukup energi dan cukup cairan
  • 18. DEMAM TYPOID  Infeksi melalui makanan  disebabkan o/ Salmonela typosa, ditularkan melaui air terpolusi, makanan seperti susu, kerang dan sayuran mentah  Gejala timbul setelah masa inkubasi (7-14 hari) demam tinggi, gangguan saluran cerna, gangguan kesadaran, diare, ulkus dan pendarahan pada dinding usus halus  Diet  lunak, rendah serat utk menghindari iritasi saluran cerna
  • 19. KOLERA  Penyakit dehidrasi akut usus halus, disebabkan o/ vibrio cholerae.  Terjadi produksi exotoxin disebabkan hipersekresi air & Na diusus timbul diare  Gejala : BAB coklat dan berair spt air beras, bau amis, muntah setelah diare, kulit dingin, jari keriput, kram otot, dehidrasi, sangat haus, anuria, shock, coma menyebabkan kematian  Diet : makanan blender/cincang/saring  utk memudahkan pencernaan & penyerapan krn gerakan saluran cerna me↓  Lemak dibatasi/sedang  Infus/minuman ↑pengganti cairan & elektrolit yg hilang
  • 20. GONDONGAN  Infeksi virus akut dg diagnosa mendadak timbul bengkak, sakit pd kelenjar paratiroid  Menular melalui air ludah  Gejala  suhu tbh sedikit ↑selama 1 hr, infeksi berat diikuti sakit kepala, sakit perut, sakit pd kelenjar paratiroid ketika makan  Diet makanan cair ditingkatkan ke mkn lunak/blender utk mengurangi rasa sakit
  • 21. DEMAM BERDARAH  Infeksi nyamuk yg akut, dpt berakibat fatal, endemik didaerah tropis, penularan lewat nyamuk Aedes Aegypti.  Gejala : demam ↑(40ºC) 2-7 hari, diikuti bintik merah, sakit perut, batuk, flu, perdarahan pd kasus berat,malaise, anorexia, sakit kepala, mual, muntah, pharingitis ringan  Diet makanan cair (air, jus buah) ditingkatkan ke makanan lunak TKTP, lemak sedang, diberi permen utk mencegah muntah
  • 22. MALARIA  Infeksi berulang disebabkan genus plasmodium pd nyamuk genus anopheles  Gejala  demam dengan jeda, berkeringat, kedinginan, pembengkakan hati dan limpa, anemia hipochromik  Diet  makanan TKTP (energi > 50 % KGA), lemak sedang, banyak cairan, suplementasi vitamin dan mineral
  • 23. KOMA HEPATIKUM  Atau hepatic ensefalopati sindroma komplek yg ditandai dg gangguan neurological dg komplikasi penyakit hati berat  Fungsi hati yg normal membuang amonia dari darah dg mengubah jadi urea u/ disekresi.  Pd penyakit hatiamonia td dpt diubah jadi ureaamonia darah↑racun pd otak  Ensefalopati amonia plasma↑krn produksi amonia o/ bakteri diusus & hati tdk dpt diubah menjadi urea
  • 24. KOMA HEPATIKUM ……Lanjutan  Amonia darah↑tdk berkorelasi dg tk keparahan koma, tapi metabolisme amonia ↑ spt : glutamine & ∝ ketoglutarat pd cairan cerebro spinal berkorelasi dg tk keparahan koma  Aromatik Amino Acid (AAA phenilalanine, tyrosine & methionine jadi masalah pembentukan neurotransmitter di sistim syaraf pusat yg salah  BCAA : AAA td seimbang (N = 3.5 : 1) keadaan sakit 1 : 1  AAA ↑  ensefalopati  Gejala : bingung, mudah marah, gangguan mental , kebiasaan tidur berubah, delirium (mabuk/gila), ngantuk, sulit bangun, ekspresi wajah kosong, bicara ngawur & monoton, tremor, nafas bau manis & apek,
  • 25. KOMA HEPATIKUM ….. lanjutan  Tujuan diet : protein rendah utk me (-) jmlh produksi amonia  Syarat : 1. Prot dibatasi 20-35/40 gr/hr dg BV↑atau 0,5 gr/kgBB/hr saat koma tanpa protein (1-2 hr)/katabolisme protein tbh  protein 10-15 g naikkan bertahap 5-7 hr s.d memenuhi kebutuhan. Protein nabati & susu mudah ditoleransi  ↓methionenine & AAA, BCAA↑ mengandung serat u/ mencegah konstipasi wkt u produksi & absorpsi amonia diusus↓ dan produksi urea nitrogen & sekresi nitrogen urin ↓
  • 26. KOMA HEPATIKUM ….. Lanjutan  Syarat diet …. Lanjutan 1. Branched Chain Amino Acid (BCAA) berguna u/ pasien dg koma keseimbangan nitrogen (+) BCAA  leucine, isoleucine & valin  bhn mkn : kedelai, lentil, kentang, beras atau mkn enteral BCAA↑(mahal & tdk enak) 2. Lemak tdk dibatasi (25 %) kec pasien menderita steathorrea (terjadi pd 50% pasien sirosis)  diet dg lemak MCT 3. Energi 1000-2000 kkal u/ mencegah pemecahan jaringan & sumber AA & nitrogen. Sumber HA : dextrosa 20 % (perifer) atau 50% lewat infus (sentral)
  • 27. KOMA HEPATIKUM ….. lanjutan  Syarat diet … lanjutan 4. Suplemen vit larut air (5xKGA), vit K, cek Kalium jika menggunakan diuretika 5. Pasien dg asites cairan & Na dibatasi. Jml Na 120-2000 mg/hr & cairan 1,5 – 2 L sesuai kondisi ascites. Setiap grNa menahan 200 ml cairan ascites 6. Pertimbangkan diuretic & nafsu makan pasien 7. Bentuk makanan mula-2 cair kemudian bertahap sesuaikan dg kondisi pasien 8. PKTS karena anorexia
  • 28. CONTOH PERHITUNGAN RASIO BCAA/AAA BHN MKN BCAA AAA BCAA/ AAA Isol Leus Valin Fenil Tyrosine Berat mol 131 131 117 163 181 Kedelai 1800 2900 1800 2000 1300 2,66 Ikan mas 920 500 1000 770 650 3,27 Rumus perhitungan BCAA/AAA = Isol + Leuc + val (mol) fenil + tyrosine (mol) BCAA / AAA kedelai = 1800/131+ 2900/131+ 1800/117 = 2,66 2000/163 + 1300/181
  • 29. PANKREATITIS  Radang, edema & nekrosis pankreas krn autodigest jaringan o/ enzym yg normal diproduksi spt tripsin  Disebabkan krn peny saluran pankreas, operasi sumbatan krn ada batu  Refluk empedu ke sal pankreas iritasi & enzym proteolitik beraksi pd jar pankreas nekrosis & perdarahan  Krn komplikasi peny .gondongan, bakteri & penggunaan alkohol berlebihan  Gejala  nyeri perut, berat bag atas yg menjalar ke punggung & diperburuk dg mkn, Nausea, kembung, muntah, konstipasi, flatus, anorexia, BB↓, gangguan mencerna krn gangguan enzymsteathorrea, def vit B komplek & lar lemak. Malabsorpsi, toleransi glukosa↓, konstr serum amilase & lipase↑
  • 30. PANKREATITIS …. Lanjutan  Diet tujuan : 1. Batasi intake mkn yg mempengaruhi kerja pankreas & cegah kerusakan lebih lanjut, cegah serangan akut dr inflamasi atau radang 2. Atasi steathorrea, perbaiki malnutrisi, mengganti cairan & elektrolit 3. Masa akut  mkn td diberikan per-oral krn merangsang prod enzym di pankreas 4. Beri TPN u keseimbangan cairan & elektrolit  tingkatkan cair beningrendah lemak (15-20 %) mkn biasa sesuai kemampuan pasien,PKTS 5. Enzym replecement u/ pencernaan & penyerapan prot & lemak 6. Vit larut lemak dlm bentuk cair jika ada steathorrea 7. Lemak MCT u↓steathorrea &↑BB 8. Ada gangguan toleransi glukosa diet DM
  • 31. CHOLECYSTITIS  Radang kandung empedu akibat infeksi kronik. Bakteri dr amandel, gigi, sinus & apendiks mungkin menyebar lewat aliran darah ke kandung empedu  Gejala :  Akut  batu empedu  Kronik  dinding empedu merah, bengkak, kembung , nyeri diikuti dg nausea, muntah, flatus diabdomen atas kanan, demam, mungkin jaundice  Pemeriksaan lab: serum transaminase ↑, fosfatase alkali↑, leukositosis Diet :masa akut puasa + infus  makanan lunak, lemak↓secara bertahap
  • 32. BATU EMPEDU (CHOLELYTHIASIS, CHOLECYSTOLITHIASIS, CHOLEDECHOLITHIASIS)  Empedu berfungsi mengemulsi lemak, Empedu dibuat o/ hati & dikeluarkan o/ hati jika makan lemak  Lemak dlm lambung  merangsang keluarnya hormon cholesystokinin lewat aliran darah masuk kandung empedu, shg berkontraksi empedu masuk usus u/ emulsi lemak  Pembentukan batu karena infeksi, perub komposisi empedu, kebiasaan makan yg tdk baik atau banyak makan.  Berhub dg obesitas  Kombinasi batu & infeksi cholecystolithisis  Tanpa infeksi cholelithiasis, choledocholitithiasis, terjadi ketika batu masuk saluran empedu  sumbatan & kram
  • 33. BATU EMPEDU ….. lanjutan  Jenis batu ada 2 : batu empedu cholesterol & batu pikmen empedu  85 %  batu chol Kons chol↑ (sintesis cholesterol ↑  sintesa empedu↓)chol tdk larut dlm empedu batu  Obat spt clofibrate, estrogen ↑resiko pembentukan batu  Gejala : ada batu tdk menunjukkan gejala, jika batu mulai bergerak sal empedu tersumbat & terjadi kolik & nyeri berat jika terjadi kontraksi kandung empedu  Sakit ketika mkn berlemak & dpt terjadi 1-2 jam, jika terjadi di kandung empedu jaundice. Jika batu tdk bergerak gejala spt radang kronik  Terapi : selain diet, operasi & obat u/ melarutkan batu empedu
  • 34. Batu empedu … lanjutan  Diet : lemak terbatas, BB di (-) jika obesitas,masa akut makanan parenteral  Gejala ber(-) jika mkn mkn yg netral. Mkn sederhana , hindari kue, kacang, coklat, mkn berlemak, digoreng & bergas, mkn berbumbu tajam, tinggi sisa kembung & persitaltic↑iritasi kandung empedu  Diet lemak↓lemak kontraksi kandung empedu sakit  Penelitian akhir kandung empedu kontraksi & keluarkan empedu pd saat makan mkn tinggi /rendah lemak tdk harus ↓lemaksebaiknya mkn seimbang & hindari mkn yg menyebabkan nyeri
  • 35. Batu empedu …. lanjutan  Jika toleran, berikan lemak 50-60 gr, jika tdk batasi lemak (20-30g) sesuai kondisi individu. Masa akut lemak 20%, kronik 25%. Steathorrea gunakan lemak MCT  Diet me(-) chol tdk terlalu efektif mencegah pembentukan batu, sebab tbh dpt sintesa batu cholesterol dr HA, AA & sebag besar lemak. Mkn tinggi Chol : kuning telur , jerohan, susu penuh, butter  Prot & HA sesuai kebutuhan. Energi ut mencapai BB normal  Pemasakan mkn  panggang, rebus, bakar, setup, pilih bm mkn rendah lemak  Tinggi serat terutama pectin u/ mengikat kelebihan as empedu di sal cerna