Makalah ini membahas tentang diagnosa keperawatan pada kasus anak berusia 11 tahun dengan keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat dan nyeri di hidung. Diagnosa yang ditegakkan adalah masalah bersihkan jalan nafas karena adanya sekret di hidung dan nyeri akibat inflamasi. Intervensi yang dilakukan adalah membersihkan jalan nafas, mengeluarkan sekret, memberikan analgesik, dan memantau pernapasan. Evaluasi men
Makalah ini membahas tentang diagnosa keperawatan pada kasus anak berusia 11 tahun dengan keluhan bersin-bersin, hidung tersumbat dan nyeri di hidung. Diagnosa yang ditegakkan adalah masalah bersihkan jalan nafas karena adanya sekret di hidung dan nyeri akibat inflamasi. Intervensi yang dilakukan adalah membersihkan jalan nafas, mengeluarkan sekret, memberikan analgesik, dan memantau pernapasan. Evaluasi men
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan, petunjuk-petunjuk dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana intervensi keperawatan, serta contoh format penulisan rencana asuhan keperawatan pada seorang pasien dengan diagnose hipertermi dan resiko nutrisi kurang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang meliputi pengertian, sejarah perkembangan, karakteristik, tujuan dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan merupakan cara sistematis yang dilakukan perawat untuk menentukan kebutuhan pasien melalui pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan berfokus pada pasien. Proses ini telah berkembang sejak Florence Nightingale hingga model ter
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dasar dan fokus untuk mengevaluasi status kesehatan pasien secara komprehensif dan akurat guna merencanakan diagnosis dan tindakan keperawatan yang tepat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang menjelaskan respons manusia terhadap status kesehatan atau risiko perubahan pola, dimana perawat dapat mengidentifikasi masalah dan memberikan intervensi untuk menjaga kesehatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah, penyebab, dan kemampuan klien untuk menyelesaikan masalah. Diagnosis dapat ditulis dalam format masalah, penye
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang mencakup tujuan, materi pelajaran, dan teknik-teknik pengumpulan data untuk mengevaluasi status kesehatan pasien."
Dokumen tersebut membahas urutan penulisan laporan pendahuluan asuhan keperawatan yang meliputi cover, definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan umum, asuhan keperawatan, dan daftar pustaka. Selanjutnya membahas proses pengkajian dalam keperawatan yang meliputi pengumpulan data, sumber data, jenis data, dan teknik pengump
Dokumen ini membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah pengumpulan, penyimpanan, dan diseminasi informasi penting tentang pasien untuk memfasilitasi perawatan berkualitas, memastikan kemajuan pasien, dan memfasilitasi komunikasi antar disiplin. Dokumentasi keperawatan bermanfaat untuk hukum, jaminan mutu, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian,
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan, petunjuk-petunjuk dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan rencana intervensi keperawatan, serta contoh format penulisan rencana asuhan keperawatan pada seorang pasien dengan diagnose hipertermi dan resiko nutrisi kurang.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang meliputi pengertian, sejarah perkembangan, karakteristik, tujuan dan tahapan-tahapannya. Proses keperawatan merupakan cara sistematis yang dilakukan perawat untuk menentukan kebutuhan pasien melalui pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan berfokus pada pasien. Proses ini telah berkembang sejak Florence Nightingale hingga model ter
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dasar dan fokus untuk mengevaluasi status kesehatan pasien secara komprehensif dan akurat guna merencanakan diagnosis dan tindakan keperawatan yang tepat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diagnosis keperawatan merupakan pernyataan yang menjelaskan respons manusia terhadap status kesehatan atau risiko perubahan pola, dimana perawat dapat mengidentifikasi masalah dan memberikan intervensi untuk menjaga kesehatan. Tujuannya adalah mengidentifikasi masalah, penyebab, dan kemampuan klien untuk menyelesaikan masalah. Diagnosis dapat ditulis dalam format masalah, penye
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keperawatan yang meliputi pengertian, tujuan, tahapan, proses, prinsip, metode, pedoman, kategori, dokumentasi, dan contoh format dokumentasi implementasi keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang mencakup tujuan, materi pelajaran, dan teknik-teknik pengumpulan data untuk mengevaluasi status kesehatan pasien."
Dokumen tersebut membahas urutan penulisan laporan pendahuluan asuhan keperawatan yang meliputi cover, definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan umum, asuhan keperawatan, dan daftar pustaka. Selanjutnya membahas proses pengkajian dalam keperawatan yang meliputi pengumpulan data, sumber data, jenis data, dan teknik pengump
Dokumen ini membahas tentang pengertian, tujuan, dan manfaat dokumentasi keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah pengumpulan, penyimpanan, dan diseminasi informasi penting tentang pasien untuk memfasilitasi perawatan berkualitas, memastikan kemajuan pasien, dan memfasilitasi komunikasi antar disiplin. Dokumentasi keperawatan bermanfaat untuk hukum, jaminan mutu, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian,
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi organ pencernaan yang terlibat dalam pembentukan feses, mulai dari mulut hingga anus. Juga dijelaskan proses pembentukan feses, dimana chime yang masuk ke kolon mengalami proses absorpsi air dan zat-zat tertentu sehingga menjadi feses yang siap dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Sindrom Chusing adalah peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap yang dapat disebabkan oleh hipersekresi ACTH hipofisis, hiperplasia atau tumor adrenal, atau pemberian kortikosteroid berlebih. Gejala klinisnya antara lain berat badan bertambah, moon face, hirsutisme, dan gangguan emosi. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan lab dan imaging. Penatalaksanaan meliputi operasi, radiasi, atau obat pen
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyebaran virus dengue melalui nyamuk Aedes sebagai vektor, mulai dari infeksi virus di darah hingga menimbulkan berbagai gejala klinis seperti demam, nyeri otot/sendi, perdarahan, gangguan sistem koagulasi darah, dan edema di berbagai organ.
Dokumen tersebut membahas berbagai gangguan kebutuhan nutrisi seperti kekurangan nutrisi, kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, aneroksia nervosa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi seperti pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi, usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan, status kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosa keperawatan, yang merupakan pernyataan yang menjelaskan respons manusia terhadap status kesehatan atau risiko perubahan pola. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan diagnosa keperawatan meliputi klasifikasi dan analisis data, interpretasi data, validasi data, dan perumusan diagnosa keperawatan. Dokumen tersebut juga membedakan antara diagnosa keperawatan dan diagn
Dokumen tersebut membahas berbagai topik yang akan dipelajari dalam studi kedokteran, meliputi anatomi tubuh manusia, fisiologi dan patofisiologi organ tubuh, interaksi antar sel tubuh, epidemiologi penyakit, diagnosis medik, perencanaan pengobatan, dan manajemen pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien glaukoma yang mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan tindakan keperawatan.
2. Beberapa diagnosa keperawatan yang disebutkan adalah nyeri, gangguan penglihatan, dan kecemasan yang dialami pasien.
3. Perencanaan tindakan keperawatan bertujuan mengurangi nyeri, memaksim
Materi diagnosis keperawatan keluarga membahas definisi diagnosis keperawatan sebagai interpretasi data hasil pengkajian yang digunakan perawat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan. Ada empat kategori diagnosis keperawatan keluarga yaitu aktual, risiko, promosi kesehatan, dan sejahtera.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan keluarga yang mencakup tujuan umum dan khusus asuhan, sasaran keluarga, persiapan pemberian asuhan, model dan tahapan pengkajian, diagnosa, prioritas masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga.
Proses keperawatan terdiri dari 5 komponen utama yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Komponen-komponen ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, merencanakan intervensi, melaksanakan rencana, serta mengevaluasi hasil yang dicapai.
Proses keperawatan jiwa terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan data mengenai masalah klien secara komprehensif. Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah utama dan penyebabnya berdasarkan hasil pengkajian. Perencanaan menetapkan tujuan dan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah. Implementasi melaksanakan ren
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diagnosa keperawatan merupakan proses penilaian klinis terhadap respon manusia terhadap gangguan kesehatan melalui tiga komponen yaitu masalah, faktor penyebab, dan tanda-gejala. Proses diagnosa keperawatan meliputi klasifikasi data, analisis data, dan perumusan diagnosa keperawatan. Ada beberapa jenis diagnosa keperawatan seperti aktual, risiko, kemungkinan, dan wellness.
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
Dokumen tersebut membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Secara khusus membahas tentang faktor risiko kesehatan reproduksi wanita seperti gizi, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan stres serta dampaknya terhadap kehamilan dan kanker. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan perubahan perilaku dan desain kegiatan promosi kesehatan yang sesuai dengan setiap tah
Kb 2 perawatan paliatif pada pasien kankerUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif pada pasien kanker, meliputi tujuan perawatan paliatif secara fisik dan klinis, jenis layanan yang diberikan, tempat perawatan, peran keluarga dan masyarakat.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan pada sekelompok manusia, termasuk frekuensi dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya antara lain menentukan penyebab masalah kesehatan dan mengembangkan langkah-langkah pencegahannya. Epidemiologi menganalisis interaksi antara host, agen, dan lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. PENGERTIAN
Pernyataan yg menjelaskan respon manusia (status
kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelp. dimana perawat secara akontabilitas dpt
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti
utk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi,
mencegah dan merubah (Carpenito, 2000).
3. TUJUAN
Mengidentifikasi :
1. Masalah dimana adanya respon klien terhdp status
kesehatan atau penyakit.
2. Faktor2 yang menunjang atau menyebabkan suatu
masalah (etiologi).
3. Kemampuan klien utk mencegah atau menyelesaikan
masalah.
4. PERBEDAAN DIAGNOSA MEDIS DAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
DIAGNOSA MEDIS :
1. Fokus :
Faktor2 pengobatan penyakit.
1. Orientasi :
Keadaan patologis.
1. Cenderung tetap, mulai sakit
sampai sembuh.
2. Mengarah pada tindakan medis
yg sebagian dilimpahkan kepada
perawat.
3. Diagnosa medis melengkapi
diagnosa keperawatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Fokus :
Reaksi/respon klien terhdp
tindakan keperawatan &
tindakan medis.
1. Orientasi :
Kebutuhan dasar individu.
1. Berubah sesuai perubahan respon
klien.
2. Mengarah pada fungsi mandiri
perawat dalam melaksanakan
tindakan dan evaluasinya.
3. Diagnosa keperawatan melengkapi
diagnosa medis.
6. Klarifikasi Data
Data diperoleh dari keadaan klien yg tdk sesuai dgn
standar kriteria yg ada.
Penglompokan data a/ mengelompokkan data2 klien atau
keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan
kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria
permasalahan.
7. Interpretasi Masalah Klien
Menentukan kelebihan klien yg bisa digunakan utk
meningkatkan atau membantu memecahkan masalah
klien yg dihadapi.
Menentukan masalah klien, jika klien tdk memenuhi
standart maka klien tsb mengalami keterbatasan dlm
aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
8. Menentukan Keputusan
1. Tidak ada masalah (no problem) tetapi perlu
peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan)
a. Tdk ada indikasi respon keperawatan
b. Meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan
c. Adanya inisiatif promosi kesehatan utk meningkatkan
derajat kesehatan yg optimal.
9. Lanjutan…..
2. Masalah yg kemungkinan
a. Pola mengumpulkan data yg lengkap utk
memaastikan ada tdknya masalah yg diduga
10. Lanjutan…..
3. Masalah aktual atau resiko atau sindrom
a. Tdk mampu merawat krn klien menolak masalah dan
pengobatan
b. Mulai desain perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi utk mencegah, menurunkan atau
menyelesaikan masalah.
11. Lanjutan….
4. Masalah Kolaboratif
a. Konsultasikan dgn tenaga kesehatan profesional yg
kompeten dan bekerja secara kolaboratif pada
masalah tsb
b. Masalah kolaboratif a/ komplikasi fisiologis yg
diakibatkan dari patofisiologi, pengobatan dan situasi
yg lain
c. Tugas perawat a/ memonitor utk mendeteksi status
klien dan kolaboratif dgn tenaga medis guna
pengobatan yg tepat.
12. KOMPONEN PENULISAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
P (Problem)
Dapat ditentukan dari data yg terkumpul yg telah divalidasi dan
diidentifikasi pola.
E (Etiologi)
Dapat ditentukan dgn cara menghubungkan faktor yg berhub.
dgn masalah keperawatan yg dpt mempengaruhi status
kesehatan.
S (Simptom)
Dapat diperoleh dari hasil pengelompokan data yaitu data
subyektif (DS) dan data obyektif (DO) dgn memperhatikan
karakteristik dari pernyataan masalah (diagnosa keperawatan).
13. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. DK = P b.d E ditandai dengan S
2. DK = P b.d E
3. DK = P b.d S
Keterangan :
DK = Diagnosa keperawatan
P = Problem
E = Etiologi
S = Simptom
b.d = berhubungan dengan
14. Lanjutan…..
P = menjelaskan status kesehatan dengan singkat dan jelas.
E = Penyebab masalah yang meliputi faktor penunjang dan faktor risiko yg
terdiri dari :
Patofisiologi, yaitu semua proses penyakit yg dpt menimbulkan tanda/gejala yg mjd penyebab
timbulnya masalah keperawatan
Situasional, yaitu situasi personal (berhub dgn klien sbg individu) dan environment (berhub
dn lingk yg berinteraksi dgn klien).
Medication/treatment, yaitu pengobatan/tindakan yg diberikan yg memungkinkan terjadinya
efek yg tdk menyenangkan yg dpt diantisipasi atau dicegah dgn tindakan keperawatan.
Maturasional, yaitu tingkat kematangan/kedewasaan klien, dlm hal ini berhub dgn tingkat
pertumbuhan dan perkembangan.
S = definisi karakteristik tentang data subyektif atau obyektif sebagai
pendukung diagnosis aktual.
16. KATEGORI DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Aktual
Menjelaskan masalah kesehatan nyata saat ini sesuai dengan data
klinik yg ditemukan.
Syarat : adanya unsur P, E, S.
Contoh :
Kekurangan volume cairan tubuh b.d kehilangan cairan secara
abnormal ditandai dengan nyeri abdomen, bising usus meningkat dan
feses cair.
1. Resiko / Resiko tinggi
Menjelaskan masalah kesehatan yg nyata akan terjadi jika tidak
dilakukan intervensi keperawatan.
Syarat : adanya unsur P, E.
Contoh :
Resiko gangguan integritas kulit b.d diare yang terus menerus.
17. LANJUTAN……
3. Kemungkinan
Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan utk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan.
Masalah dan faktor pendukung belum ada tapi sudah ada faktor yg dpt
menimbulkan masalah.
Syarat : adanya unsur P dan faktor yg mungkin menimbulkan masalah
tetapi belum terjadi.
Contoh :
Kemungkinan gangguan konsep diri : rendah diri / terisolasi b.d
adanya diare.
18. LANJUTAN……
4. Syndrome / Sindrom
Diagnosa keperawatan yg terdiri dari sekelompok diagnosis
keperawatan aktual atau risiko tinggi yg diduga akan tampak krn suatu
kejadian atau situasi tertentu.
Syarat : adanya P.
Contoh :
Sindrom kurang perawatan diri. Terdiri dari :
Kurang perawatan diri : makan
Kurang perawatan diri : mandi
Kurang perawatan diri : berpakaian/berhias
Kurang perawatan diri : toileting
19. LANJUTAN……
5. Wellness (Sehat – Sejahtera)
Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga dan atau
masyarakat dlm transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke tingkat
sejahtera yg lebih tinggi.
Syarat :
a. Sesuatu yg menyenangkan pada tingkat kesejahteraan yg lebih
tinggi.
b. Adanya status & fungsi yg efektif.
c. Tidak ada unsur faktor yg berhubungan.
d. Etiologi tdk ada atau bila ada etiologinya adalah potensi klien yg
akan ditingkatkan.
Contoh :
Potensial terhadap peningkatan peran menjadi orang tua.
20. LANJUTAN……
6. Masalah kolaboratif
Komplikasi fisiologis yg diakibatkan oleh patofisiologi, berhubungan dgn
pengobatan, dan situasi yg lain.
Tugas perawat adalah memonitor utk mendeteksi status klien dan
berkolaborasi dgn tim medis.
Label : Potensial komplikasi
Contoh :
Potensial komplikasi hipoglikemi
Potensial komplikasi perdarahan
21. PERSYARATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Perumusan harus jelas dan singkat dari respon.
2. Spesifik dan akurat/pasti.
3. Dapat merupakan pernyataan dari penyebab.
4. Memberikan arahan pada asuhan keperawatan.
5. Dapat dilaksanakan oleh perawat.
6. Mencerminkan keadaan kesehatan pasien.
22. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Berorientasi kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
2. Bersifat aktual, risiko, kemungkinan, wellness, sindrom,
dan masalah kolaboratif.
3. Dapat diatasi dengan intervensi keperawatan.
4. Menyatakan masalah kesehatan individu, kelg.dan
masyarakat serta faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah tersebut.
23. Contoh Masalah Aktual
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009 DS : “Perut terasa melilit
stlh makan makanan
pedas, mencret 8x/hari”
DO :
BAB cair ada ampas, tdk
ada darah
Bising usus 10x/menit,
nada tinggi
Defisit volume
cairan
Makan makanan
yg pedas.
24. Contoh Masalah Risiko/Risiko Tinggi
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009
5-10-2009
DS : -
DO :
BB lahir 3000 g
Lahir aterm
Usia 1 hari
DS : -
DO :
BB lahir 1900 g
Lahir prematur
Usia 1 hari
Risiko hipotermi
Risiko tinggi hipotermi
Status neonatus.
Status neonatus
prematur
25. Contoh Masalah Kemungkinan
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009 DS : -
DO :
Terpasang infus ditangan
kanan
Tek darah 90/60 mmHg
Nadi 88x/menit
Suhu 37ºC
Kemungkinan
kurangnya
perawatan diri :
makan
Terpasang infus
ditangan kanan
26. Contoh Masalah Sindrom
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009 DS : -
DO :
GCS 11
Aktivitas mandi,
berpakaian, berhias,
makan,minum dan
toileting tergantung
penuh
Kuku panjang, rambut
tdk disisir, bibir pecah2,
bau mulut tdk sedap.
Sindrom kurang
perawatan diri
Penurunan
kesadaran
27. Contoh Masalah Wellness
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009 DS : “Saya bersukur anak
saya telah lahir dgn selamat,
saya ingin merawatnya
sendiri dgn baik”.
DO :
P1A0
Lahir spontan pervagina
TFU 1 jari bawah pusat
Lochea rubra
Bayi hidup AS 7-8
BB 3000 g, PB 50 cm
Potensial
peningkatan peran
menjadi orang tua
-
28. Contoh Masalah Kolaboratif
Tgl/Jam Pengelompokan Data Masalah Kemungkinan
Penyebab
5-10-2009 DS :
-“Saya takut gulanya tambah
tinggi kalau makan terlalu
banyak, jd saya habiskan
hanya ¾ porsi”.
-“Saya juga rutin olahraga 15
menit per hari”.
DO :
-GDA 160 mg%
-GDP 100 mg%
Potensial komplikasi
hipoglikemi
-
29. Analisa Data
Tgl /jam No Data Etiologi Problem
8/11/201
3
1 Ds : Pasien
mengeluh mual
Do :
Konjungtiva anemis
Porsi makan1/2
HB 11 mg%
BB Turun 2 kg dari
sebelum sakit
Obat metronidazol
Peningkatan asam
lambung
Mual
Gangguan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
2 Ds:
DO