Daya tarik wisata merupakan dasar dari pengembangan pariwisata, hal ini merupakan elemen penting dalam produk pariwisata. Tanpa adanya faktor daya tarik yang substansial, pariwisata yang berorientasi untuk kesenangan atau untuk berlibur tidak memungkinkan dikembangkan. Meskipun demikian masih ada peluang-peluang lain, misalnya saja perjalanan bisnis, dinas pemerintah, tonferensi, keagamaan dan berbagai maksud perjalanan wisata lainnya.
Daya Tarik wisata dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Sistem umum dari pengelompokkan yang sering dipakai adalah :
- Daya tarik alam, yang berbasiskan segala pada ling-kungan alam.
- Daya tarik budaya, yang berbasiskan pada kegiatan manusia.
- Daya tarik khusus, yang biasanya dibuat secara khusus oleh manusia untuk menarik kunjungan wisatawan.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Wisata Bahari adalah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Jenis wisata ini dapat memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan langsung diantaranya berperahu, berenang, snorkeling, diving, pancing, dan lain-lain. Kegiatan tidak langsung seperti kegiatan olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer dan pemandangan wilayah pesisir dan laut.
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Sumber Daya AlamIrwan Haribudiman
Sumberdaya - segala sesuatu yg bernilai bila diproduksi, diolah & digunakan. (subyektif, tergantung pandangan individu, kemajuan teknologi & waktu).
Dalam konteks pariwisata adalah segala sesuatu, baik berupa alam maupun hasil budaya manusia yang menarik dan unik bagi wisatawan.
Sumberdaya bagi pariwisata :
Berupa kenampakan, sosial, budaya dan segala sesuatu yg bernilai ekonomis u/ diolah dalam industri pariwisata.
Sumberdaya yang dipasarkan tidak berdiri sendiri, artinya harus selalu ditunjang oleh pengelolaan, penataan, dan ditunjang fasilitas yang terkait dengan kepariwisataan.
Sumberdaya pada umumnya mempunyai fungsi ganda, jadi tidak hanya sebagai objek wisata yang dapat dilihat saja, tapi harus ada sesuatu yang dapat dikerjakan dan dibeli sebagai oleh-oleh. Ruang untuk kawasan wisata pun berfungsi ganda, seperti kawasan pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, cagar alam, konservasi dan sebagainya.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Wisata Bahari adalah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Jenis wisata ini dapat memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan langsung diantaranya berperahu, berenang, snorkeling, diving, pancing, dan lain-lain. Kegiatan tidak langsung seperti kegiatan olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer dan pemandangan wilayah pesisir dan laut.
Studi Kelayakan Bisnis Pariwisata - Sumber Daya AlamIrwan Haribudiman
Sumberdaya - segala sesuatu yg bernilai bila diproduksi, diolah & digunakan. (subyektif, tergantung pandangan individu, kemajuan teknologi & waktu).
Dalam konteks pariwisata adalah segala sesuatu, baik berupa alam maupun hasil budaya manusia yang menarik dan unik bagi wisatawan.
Sumberdaya bagi pariwisata :
Berupa kenampakan, sosial, budaya dan segala sesuatu yg bernilai ekonomis u/ diolah dalam industri pariwisata.
Sumberdaya yang dipasarkan tidak berdiri sendiri, artinya harus selalu ditunjang oleh pengelolaan, penataan, dan ditunjang fasilitas yang terkait dengan kepariwisataan.
Sumberdaya pada umumnya mempunyai fungsi ganda, jadi tidak hanya sebagai objek wisata yang dapat dilihat saja, tapi harus ada sesuatu yang dapat dikerjakan dan dibeli sebagai oleh-oleh. Ruang untuk kawasan wisata pun berfungsi ganda, seperti kawasan pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, cagar alam, konservasi dan sebagainya.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
kelestarian sumberdaya suatu perairan seperti halnya sumberdaya perairan karang adalah dimana sumberdaya perairan karang tersebut dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya
s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairans e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di s
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Fitri Indra Wardhono
Ada banyak definisi mengenai pembangunan perdesaan. Dower, Michael dkk (2003) menyebutkan salah satu definisi yang paling mendekati :
Pembangunan Perdesaan adalah proses yang disengaja atas aspek : ekonomi, sosial, politik, budaya dan lingkungan, yang diharapkan akan berlangsung berkelanjutan, dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal di wilayah perdesaan.
Penekanan pada proses yang disengaja dan berkelanjutan: pembangunan perdesaan bukanlah urusan yang berumur pendek. Pembangunan perlu dilakukan selama bertahun-tahun dan dengan cara yang disengaja.
Pembangunan perdesaan bukan tentang melindungi status quo, melainkan tentang perubahan yang disengaja untuk membuat segalanya lebih baik.
Salah satu ciri kawasan perdesaan adalah bangkitnya gaya hidup wirausahawan, yang tertarik untuk mendirikan usaha pariwisata kecil (dan lainnya), membawa serta modal keuangan, jaringan kontak, pengetahuan pasar, dan ide-ide wirausaha dari kota-kota. Beberapa pengusaha baru datang sebagai pasangan atau mitra, beberapa sebagai keluarga, beberapa sebagai pasangan. Tidak semua keterampilan kewirausahaan baru ini telah menggerakkan ekonomi perdesaan.
Terdapat transisi masyarakat perdesaan tradisional dari menjadi anggota "masyarakat jarak pendek" menjadi "masyarakat terbuka," yakni dengan adanya perubahan dalam hal sistem kontrol, konflik, dan tingkat pemberdayaannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari masyarakat perdesaan yang akan semakin berkembang dan dengan permasalahan yang semakin kompleks. Pariwisata perdesaan dapat berakar pada pertanian berbasis atau agrowisata, tapi berkembang menjadi jauh lebih beragam, dan terus terdiversifikasi. Pariwisata perdesaan adalah serangkaian aktivitas niche dalam aktivitas niche yang lebih besar.
Keragaman situasi ekonomi di wilayah perdesaan telah mendorong dikembangkannya sembilan jenis situasi ekonomi perdesaan, baik yang ditemukan secara terpisah, apaupun merupakan kombinasi.
Wilayah perdesaan dapat didefinisikan sebagai daerah yang ekonominya didasarkan pada industri agraria/perhutanan tradisional, atau setidaknya ekstraksi (tetapi tidak biasanya pengolahan) sumber daya alam. Penurunan peran yang berlangsung terus-menerus dalam kepentingan relatif sektor pertanian dan pertumbuhan sektor jasa pasca-industri telah menyebabkan tumbuhnya banyak industri baru, termasuk pariwisata, di kawasan perdesaan. Lebih lanjut, di banyak daerah, baik yang berkembang secara ekonomi maupun yang kurang berkembang, kegiatan industri perdesaan skala kecil telah menjadi fenomena khas.
Masyarakat perdesaan memiliki berbagai karakteristik yang, secara kolektif, dapat menyebak mereka diidentifikasi sebagai lebih tradisional daripada masyarakat perkotaan kontemporer, tetapi banyak wilayah perdesaan berada dalam keadaan perubahan yang konstan, paling tidak dalam kaitannya dengan penyerapan, atau penolakan mereka terhadap nilai-nilai, struktur dan karakteristik sosial dan spasial perkotaan.
Ini adalah kumpulan ayat Al Qur'an yang "semoga" dapat membantu untuk meruqyah diri sendiri, atau orang lain, jika diperkirakan sumber permasalahannya berupa gangguan dari luar,khususnya yang bersikap gaib. Bangguan tersebut dapat berupa kecanduan "game online", penyakit keturunan, badan yang dirasakan "tidak nyaman", dll.
Mohon maaf saya sendiri bukan peruqyah. Saya hanya mengkristalkan pengalaman berbagai peruqyah yang pernah mengunakan ayat-ayat tertentu, yang pengalaman ini cukup bertaburan di internet untuk dapat dimanfaatkan.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
kelestarian sumberdaya suatu perairan seperti halnya sumberdaya perairan karang adalah dimana sumberdaya perairan karang tersebut dapat bermanfaat dan dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya
s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairans e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di s
Perdesaan, sebagai tempat akan dilaksanakannya pembangan pariwisata perdesaan...Fitri Indra Wardhono
Ada banyak definisi mengenai pembangunan perdesaan. Dower, Michael dkk (2003) menyebutkan salah satu definisi yang paling mendekati :
Pembangunan Perdesaan adalah proses yang disengaja atas aspek : ekonomi, sosial, politik, budaya dan lingkungan, yang diharapkan akan berlangsung berkelanjutan, dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal di wilayah perdesaan.
Penekanan pada proses yang disengaja dan berkelanjutan: pembangunan perdesaan bukanlah urusan yang berumur pendek. Pembangunan perlu dilakukan selama bertahun-tahun dan dengan cara yang disengaja.
Pembangunan perdesaan bukan tentang melindungi status quo, melainkan tentang perubahan yang disengaja untuk membuat segalanya lebih baik.
Salah satu ciri kawasan perdesaan adalah bangkitnya gaya hidup wirausahawan, yang tertarik untuk mendirikan usaha pariwisata kecil (dan lainnya), membawa serta modal keuangan, jaringan kontak, pengetahuan pasar, dan ide-ide wirausaha dari kota-kota. Beberapa pengusaha baru datang sebagai pasangan atau mitra, beberapa sebagai keluarga, beberapa sebagai pasangan. Tidak semua keterampilan kewirausahaan baru ini telah menggerakkan ekonomi perdesaan.
Terdapat transisi masyarakat perdesaan tradisional dari menjadi anggota "masyarakat jarak pendek" menjadi "masyarakat terbuka," yakni dengan adanya perubahan dalam hal sistem kontrol, konflik, dan tingkat pemberdayaannya. Hal ini merupakan konsekuensi dari masyarakat perdesaan yang akan semakin berkembang dan dengan permasalahan yang semakin kompleks. Pariwisata perdesaan dapat berakar pada pertanian berbasis atau agrowisata, tapi berkembang menjadi jauh lebih beragam, dan terus terdiversifikasi. Pariwisata perdesaan adalah serangkaian aktivitas niche dalam aktivitas niche yang lebih besar.
Keragaman situasi ekonomi di wilayah perdesaan telah mendorong dikembangkannya sembilan jenis situasi ekonomi perdesaan, baik yang ditemukan secara terpisah, apaupun merupakan kombinasi.
Wilayah perdesaan dapat didefinisikan sebagai daerah yang ekonominya didasarkan pada industri agraria/perhutanan tradisional, atau setidaknya ekstraksi (tetapi tidak biasanya pengolahan) sumber daya alam. Penurunan peran yang berlangsung terus-menerus dalam kepentingan relatif sektor pertanian dan pertumbuhan sektor jasa pasca-industri telah menyebabkan tumbuhnya banyak industri baru, termasuk pariwisata, di kawasan perdesaan. Lebih lanjut, di banyak daerah, baik yang berkembang secara ekonomi maupun yang kurang berkembang, kegiatan industri perdesaan skala kecil telah menjadi fenomena khas.
Masyarakat perdesaan memiliki berbagai karakteristik yang, secara kolektif, dapat menyebak mereka diidentifikasi sebagai lebih tradisional daripada masyarakat perkotaan kontemporer, tetapi banyak wilayah perdesaan berada dalam keadaan perubahan yang konstan, paling tidak dalam kaitannya dengan penyerapan, atau penolakan mereka terhadap nilai-nilai, struktur dan karakteristik sosial dan spasial perkotaan.
Ini adalah kumpulan ayat Al Qur'an yang "semoga" dapat membantu untuk meruqyah diri sendiri, atau orang lain, jika diperkirakan sumber permasalahannya berupa gangguan dari luar,khususnya yang bersikap gaib. Bangguan tersebut dapat berupa kecanduan "game online", penyakit keturunan, badan yang dirasakan "tidak nyaman", dll.
Mohon maaf saya sendiri bukan peruqyah. Saya hanya mengkristalkan pengalaman berbagai peruqyah yang pernah mengunakan ayat-ayat tertentu, yang pengalaman ini cukup bertaburan di internet untuk dapat dimanfaatkan.
Pedoman RIPPDA beserta Lampiran A, B dan C berasal dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, yang berhasil penulis ‘selamatkan’, dari diubah dari format cetakan menjadi format tulisan. Karena itu pada beberapa tempat masih akan didapat kesalahan akibat proses pengubahan.
Sementara Lampiran D dan seterusnya, bersumber dari pengalaman mengerjakan berbagai kegiatan pengembangan kepariwisataan. Dari pengalaman tersebut penulis memperoleh sejumlah tulisan yang cukup berharga untuk sekedar disimpan di dalam laptop. Dengan niat untuk turut menyebar luaskan ilmu terkait kepariwisataan, maka kumpulan tulisan tersebut kami hadirkan bersama buku pedoman tersebut, sebagai Lampiran D dan seterusnya.
Tulisan pada Lampiran D dan seterusnya tersebut berasal dari berbagai sumber, yang ‘sayangnya’ sebagian besar tidak tercatat dengan baik. Karena itu, penggunaannya disarankan tidak untuk dijadikan rujukan/referensi ilmiah, di mana dalam lingkungan akademis, keabsahan rujukan/referensi merupakan suatu keharusan. Tulisan ini hanyalah sekedar penambah wawasan tentang kepariwisataan, serta membuka jalan bagi pencarian lebih lanjut rujukan/referensi dari aspek yang dibahas dalam kumpulan tulisan ini. Kepada pihak-pihak yang merupakan sumber dari tulisan tersebut, yang kebetulan tidak kami catat, kami hanya dapat berharap kiranya Allah jualah yang dapat membalas amal shalih tersebut dengan pahala yang mengalir tidak putus-putus, selama ilmu tersebut masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan beberapa pihak yang ‘kebetulan’ terekam, dan dapat kami cantumkan dalam kumpulan tulisan ini, antara lain dari UGM, selain adanya balasan dari Allah tersebut, kami juga menghaturkan banyak terima kasih.
Evaluasi penguasaan ayat ayat al qur’an untuk pelaksanaan ruqyah syar’iyyahFitri Indra Wardhono
Untuk menjadi peruqyah perlu dibekali ayat-ayat khusus, disamping yang umum seperti Al Fatihah, Al Baqarah, Ayat Qursy, 3 Qul. Berikut ini ditampilkan ayat-ayat tersebut, serta evaluasi kita (jika ingin menjadi peruqyah) seberapa jauh/banyak kita sudah menguasainya.
Kejawèn adalah suatu paham keagamaan campuran yang dianut orang-orang Jawa, yang merupakan ramuan di antara adat keagamaan asli Jawa yang percaya pada alam ghaib dengan pengaruh Hindu-Budha dari zaman Majapahit dan pengaruh agama Islam dari zaman Demak. Dalam perkembangannya, paham keagamaan kejawèn tersebut kadangkala lebih condong kepada Hindu-Budha, kadangkala lebih condong pada Islam, atau lebih mengutamakan kejawaannya, dan atau kemudian ada pula yang condong pada Kristen-Katolik. Kecederungan itu ada yang sifatnya sebagai pedoman hidup dan ada yang sifatnya mengejek dan mencela antara satu dengan yang lain.
Upacara pokok kejawèn adalah slametan, yaitu perjamuan kerukunan sosio-religius yang diikuti oleh para tetangga bersama dengan beberapa sanak saudara dan sahabat. Upacara ini diadakan bertepatan dengan saat-saat penting di dalam kehidupan (perkawinan, kehamilan, kelahiran anak, kematian, dll.), peristiwa-peristiwa komunal yang setiap tahun diadakan (bersih desa, pesta dusun/kampung yang setiap tahun diadakan bersama dengan upacara pembersihan atau persucian tertentu) dan segala macam kesempatan bila kesejahteraan umum dan keseimbangan digoncangkan. Pandangan religius kejawèn dipusatkan pada kesatuan hidup. Dalam ungkapan upacara-upacara simbolis, pandangan ini berpusat pada kesatuan harmonis dalam lingkungannya sendiri, entah itu keluarganya, tetangganya atau desanya. Dalam ungkapan yang mistik, agama Jawa memusatkan perhatiannya kepada hubungan langsung dan pribadi seseorang dengan “Yang Tunggal”. Kebangkitan aliran kejawèn dewasa ini tidak terlepas dari pandangannya terhadap agama-agama yang ada di Indonesia. Meskipun bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, tidak berarti bangsa Indonesia seluruhnya beragama, karena kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bukan monopoli pemeluk agama saja, akan tetapi hak setiap orang sekalipun tidak mengikuti agama tertentu. Pengikut aliran kejawèn adalah orang yang ber-Tuhan, akan tetapi belum tentu beragama (resmi yang diakui di Indonesia). Mereka menghayati dan menyembah Tuhan dengan caranya sendiri di luar ajaran agama dan ternyata mendapatkan apa yang mereka cari. Atas dasar hal itu, selanjutnya mereka berusaha membentuk organisasi baru dan tersendiri yang serupa dengan agama. Mereka merasa lebih cocok dengan cara penghayatan yang mereka temukan daripada cara yang diajarkan agama yang mungkin pernah mereka peluk.
Ruqyah (dengan huruf ra’ di dhammah) adalah yaitu bacaan untuk pengobatan syar’i (berdasarkan riwayat yang shahih atau sesuai ketentuan ketentuan yang telah disepakati oleh para ulama) untuk melindungi diri dan untuk mengobati orang sakit. Bacaan ruqyah berupa ayat ayat al-Qur’an dan doa doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al-Qur’an dan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa ruqyah merupakan penyembuhan yang bermanfaat sekaligus penawar yang sempurna bagi penyakit hati dan fisik dan bagi penyakit dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu mampu melawan firman-firman Rabb bumi dan langit yang jika firman-firman itu turun ke gunung makai ia akan memporakporandakan gunung gunung. Oleh karena itu tidak ada satu penyakit hati maupun penyakit fisik melainkan ada penyembuhnya.
Tata cara meruqyah adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah.
2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat dipahami.
3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.
4. Membaca Surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun. Dan seluruh Al Qur’an, pada dasarnya dapat digunakan untuk meruqyah. Akan tetapi ayat-ayat yang disebutkan dalil-dalilnya, tentu akan lebih berpengaruh.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.
6. Orang yang meruqyah hendaknya memperdengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat Al Qur’an maupun doa-doa dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Supaya penderita belajar dan merasa nyaman bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.
7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam meruqyah. Ia menjawab: “Seperti tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (HR Muslim, kitab As Salam, 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan: “Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikannya, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. [HR Abu Dawud, 4/3901 dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184].
8. Jika meniupkan ke dalam media yang berisi air atau lainnya, tidak masalah. Untuk media yang paling baik ditiup adalah minyak zaitun.
9. Mengusap yang sakit dengan tangan kanan.
10. Bagi yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di tempat yang
Ruqyah adalah Seni Penyembuhan dari segala macam penyakit baik fisik, psikis, gangguan makhluk halus maupun serangan sihir yang telah diajarkan oleh Rasulullah Sholallau ‘Alaihi wassalam (Seorang Nabi Utusan Tuhan Terahir di Muka Bumi ini). Selain itu Ruqyah juga merupakan seni perlawanan, perlindungan dan pembentengan diri dari segala macam mara bahaya yang bersifat fisik, maupun psikis.
Energi Ruqyah berasal dari keberkahan dan mu’jizat bacaan ayat Suci Al Qur’an dan Doa-doa Nabi Muhammad SAW.
Agar rumah tidak seram dan angker laksana kuburan. Agar rumah tidak menjadi tempat nongkrong Iblis dan syetan, supaya rumah menjadi sarang kebaikan dan keberkahan, maka hiasilah dengan sholat-sholat sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah. Beliau bersabda, “Kerjakanlah sholat kalian di rumah, dan janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar).
Yang dimaksud di sini adalah sholat sunnah, sebagaimana diterangkan dalam riwayatnya yang lain, “Wahai manusia, sholatlah di rumah kalian. Karena sesungguhnya sholat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya, kecuali sholat yang wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam sabdanya yang lain, “Apabila seseorang telah melaksanakan sholatnya di masjid, maka hendaknya ia memberikan bagian dari sholatnya untuk rumahnya. Karena Allah akan menjadikan kebaikan di rumahnya karena sholat yang dilakukannya.” (HR. Muslim)
Para pelaku pariwisata Indonesia seyogyanya melakukan perencanaan yang matang dan terarah untuk menjawab tantangan sekaligus menangkap peluang yang akan “ bersliweran ” atau lalu lalang di kawasan kita. Pemanfaatan peluang harus dilakukan melalui pendekatan “ re-positioning ” keberadaan masing-masing kegiatan pariwisata dimulai dari sejak investasi, promosi, pembuatan produk pariwisata, penyiapan jaringan pemasaran internasional, dan penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesemuanya ini harus disiapkan untuk memenuhi standar internasional sehingga dapat lebih kompetitif dan menarik, dibandingkan dengan kegiatan yang serupa dari negara-negara disekitar Indonesia.
Seperti halnya manusia yang merupakan bagian dari alam, maka karya manusia yang timbul itu pada hakekatnya merupakan sebagian dari alam itu juga.
Oleh karena itu suatu karya seharusnya tidak menimbulkan disharmoni dengan alam sekitarnya maupun disharmoni dengan manusia calon pemakai itu sendiri.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil merupakan merupakan kekayaan yang dikuasai oleh negara, yang perlu dijaga kelestariannya dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik bagi generasi sekarang maupun bagi generasi yang akan datang.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan dengan cara mengintegrasikan kegiatan: antara Pemerintah-Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antar sektor, antara Pemerintah,dunia usaha dan masyarakat, antara ekosistem daratan & lautan; dan antara ilmu pengetahuan dan manajemen.
Panduan penataan ruang & pengembangan kawasan - Sebuah panduan dari BappenasFitri Indra Wardhono
Secara umum, buku ini memuat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang dan
pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan serta pedoman praktis yang dapat digunakan
di dalam penataan ruang kawasan-kawasan spesifik seperti perkotaan, perdesaan, wilayah
pariwisata di pesisir, dan di kawasan rawan bencana longsor.
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari BappenasFitri Indra Wardhono
Teori menyebutkan bahwa salah satu cara yang efektif dalam membangun
wilayah adalah melalui pengembangan kawasan, lebih khusus lagi melalui
pendekatan klaster. Dalam suatu klaster, berbagai kegiatan ekonomi dari para pelaku
usaha saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain menghasilkan barang
dan jasa yang unik. Bagaimana mengembangkan kegiatan usaha yang saling
mendukung itu merupakan kunci bagi pengembangan ekonomi suatu wilayah.
Buku “Penyusunan Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk
Percepatan Pembangunan Daerah” ini disusun berdasarkan penelaahan literatur
dan pengamatan lapangan. Banyak kajian telah dilakukan dan banyak buku telah
ditulis mengenai berbagai aspek pengembangan kawasan, namun yang
menggabungkan semua kajian dan buku tentang pengembangan kawasan-kawasan
itu menjadi satu masih belum ada. Buku ini dimaksudkan untuk mengisi kekurangan
itu.
Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi
Pemerintah Daerah, baik tingkat propinsi maupun dan khususnya tingkat
kabupaten/kota, bahkan bagi tingkat kecamatan dan desa dalam menyusun
perencanaan pengembangan kawasan di wilayahnya, baik secara individual maupun
secara terpadu. Diharapkan buku ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun program, kebijakan dan rencana pengembangan kawasan.
Buku ini akan terus disempurnakan agar semakin memenuhi kebutuhan
semua pihak. Untuk itu saran perbaikan dari para pembaca dan pengguna buku ini
sangat diharapkan.
Tata Cara Pengembangan Kawasan - Sebuah Pedoman dari Bappenas
Deskripsi dtw menurut jenisnya
1. Lampiran - 1
Daya Tarik Wisata
1- Daya Tarik Alam
a- lklim
Suhu udara yang hangat, cahaya matahari, dan iklim kering, seringkali
dipertimbangkan sebai kondisi yang disukai oleh wisatawan terutama
wisatawan yang berasal dari daerah musim dingin. Kondisi ini seringkali
dikaitkan dengan daya tarik pantai, laut dan gunung yang memberi
peluang kepada wisatawan untuk melakukan rekreasi. Iklim sebagai
daya tarik menyebabkan perlu dilakukannya konservasi terhadap iklim
tersebut dengan melakukan pengendalian terhadap polusi udara.
Perubahan iklim di suatu daerah perlu dipertimbangkan dalam
mengevaluasi iklim sebagai daya tarik. Iklim yang diinginkan (misalnya :
iklim kering) yang panjang merupakan keunggulan suatu hal yang patut
untuk dipertimbangkan, sehingga investasi yang ditanarnkan dalam
bentuk fasilitas pelayanan dan infrastruktur dapat dimaksimalkan.
Evaluasi musim merupakan dasar pertimbangan bagi peluang sumber
daya wisata yang dimiliki dan target pasar untuk memperpanjang musim
kunjungan ke daerah bersangkutan. Pada musim panas memungkinkan
kunjungan wisatawan yang lebih banyak dibandingkan musim hujan.
b- Pemandangan Alam
Pemandangan alam yang indah dapat menjadi motivasi utama bagi
wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat, khususnya bila daerah
tersebut telah memiliki konservasi terhadap tempat tersebut. Konservasi
yang dilakukan menyebabkan kebersihan dan karakter alam dari
lingkungan tersebut dapat dijaga dan dipertahankan. Daya tarik lansekap
perkebunan teh di Puncak, Jawa Barat atau hamparan persawahan
merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Dengan pemandangan alam yang indah, dapat dikembangkan berbagai
jenis aktivitas wisata, misalnya saja piknik, berkemah, pendakian gunung
atau sebagai tempat peristirahatan selama perjalanan. Sementara
pemandangan alam yang indah yang memiliki jarak cukup jauh dapat
dikembangkan wisata adventure dengan aktivitas, seperti panjat tebing,
arung jeram dan penjelajahan alam. Pemandangan alam yang memiliki
daya tarik cukup tinggj perlu dilindungi dengan pengembangan taman-
taman nasional, sehingga pembangunan yang terjadi di kawasan
tersebut dapat dikendalikan
2. Lampiran - 2
c- Pantai dan Laut
Pantai dan laut umumnya diasosiasikan dengan aktivitas renang,
selancar, berjemur, perahu, ski air, penyelaman, mancing dan berbagai
aktivitas air lainnya. Komponen ini merupakan daya tarik bagi wisatawan
untuk melakukan rekreasi atau relaksasi atau bahkan minat khusus,
seperti olah raga selam. Potensi, seperti ini banyak sekali dimiliki
daerah-daerah di Indonesia. Dengan kombinasi suhu dan iklim yang
mendukung potensi ini sangat layak untuk dikembangkan. Namun, tidak
lupa yang perlu diperhatikan adalah proses pertindungan tertiadap
kawasan tersebut, sehingga daya tarik yang dimilikj dapat tetap dijaga
kelestariannya dan dapat dipertahankan secara jangka panjang.
d- Flora dan Fauna
Flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah lain dapat merupakan
daya tarik penting bagi suatu daerah, terutama bila dipadukan dengan
pemandangan alam yang indah. Bunga Raflesia, Anggrek Hutan,
Komodo, Anoa dan jenis lainnya merupakan daya tarik yang kuat, yang
dapat dijual kepada wisatawan. Setiap daerah dapat mengidentiffkasi
potena flora dan fauna yang dimiliki. Pada beberapa kondia jumlah
fauna yang berlebihan di suatu tempat memungkinkan daerah untuk
niengembangkan wisata buru dengan pengendalian yang ketat dari
pemerintah.
Pada beberapa kasus, pariwisata sebagai salah satu faktor pendukung
dilakukannya periindungan terhadap flora dan fauna dapat dijadikan
suatu justifikasi. Kepunahan hewan-hewan langka akibat ulah manusia,
menjadikan pariwisata sebagai alasan rasional untuk melakukan
pertindungan. Kebun binatang, akuarium dan taman tumbuh-tumbuhan
yang memiliki spesies khusus bila dikelola dan dikembangkan dengan
baik dapat merupakan daya tarik kuat untuk pengembangan pariwisata.
e- Lingkungan Alam Khusus
Lingkungan alam khusus, seperti pegunungan, formasi geologi khusus,
gua, geysers, mata air panas dan aktivitas gunung berapi medium
merupakan daya tarik bagi wisatawan minat khusus atau wisatawan
Umum lainnya. Pengembangan spa dengan adanya mata air panas
dengan mempertimbangkan aspek pasar merupakan peluang
pengembangan pariwisata, seperti yang sudah dilakukan di beberapa
Kabupaten/Kota. Pegunungan Jayawijaya di Irian Jaya merupakan daya
tarik tersendiri bagi wisatawan minat khusus yang ingin menaklukan
pegunungan tersebut, dan bagi beberapa daerah potensi-potensi ini
dapat menjadi sumber pendapatan daerah.
3. Lampiran - 3
f- Taman Nasional dan Kawasan Lindung
Seperti telah diungkapkan sebelumnya dalam flora dan fauna, beberapa
jenis spesies yang ada perlu mendapat perlindungan khusus karena
jumlahnya yang semakin terbatas. Biasanya untuk melakukan
periindungan, dibentuk atau ditetapkanlah kawasan lindung di mana
habitat berada. Adanya taman nasional dan kawasan lindung ini perlu
untuk disurvey dan dievaluasi sebagai salah satu daya tarik wisata.
Bila dampak pengembangan pariwisata tidak mengganggu proses
perlindungan yang dilaksanakan maka pertimbangan kawasan tersebut
sebagai daya tarik dapat dilakukan. Namun, sebaliknya RIPPDA juga
perlu untuk merekomendasikan untuk metindungi suatu kawasan dan
berbagai jenis kegiatan bila didalamnya terdapat spesies hewan atau
tumbuhan yang dilindungi meskipun sebelumnya bdum terdapat
dokumen yang mengaturnya.
Tim perencana perlu mengkaji kriteria dan standar yang ditetapkan pada
taman atau kawasan lindung yang sudah ada. Hal ini selanjutnya
diaplikasikan dalam proses perencanaan. Evaluasi fasilitas taman
nasional dan kawasan lindung sebagai daya tarik perlu menekankan
konsep bahwa wisatawan yang datang perlu diberi pendidikan tentang
konsep perlindungan alam, sehingga diharapkan secara sadar mereka
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
g- Pariwisata Kesehatan
Umumnya lingkungan alam juga banyak dimanfaatkan untuk pariwisata
kesehatan. Mata air panas, kebersihan udara atau daya tarik alam
lainnya memiliki fungsi kesehatan yang dapat dijual kepada wisatawan.
Spa merupakan salah satu bentuk produk wisata yang ditawarkan
kepada pasar.
2- Daya Tarik Budaya
a- Kawasan Budaya, Sejarah dan Arkeologis
Kawasan budaya, sejarah dan arkeologis termasuk di dalamnya
monumen-monumen nasional, gedung-gedung bersejarah, gereja, candi,
mesjid dan tempat berlangsungnya peristiwa sejarah merupakan daya
tarik utama di sebagian besar daerah di Indonesia. Daya tarik ini
diperuntukan untuk dilindungi, sehingga pariwisata yang dikembangkan
harus sesuai dengan peran yang diemban oleh kawasan ini.
4. Lampiran - 4
b- Budaya Daerah
Budaya daerah, tradis dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah
merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
Budaya daerah ini termasuk di dalamnya kepercayaan, pakaian adat,
upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan agama biasanya dikaitkan;
dengan kehidupan pedesaan atau pedalaman. Meskipun hal ini
merupakan daya tarik bagi wisatawan namun perlindungan terhadapnya
perlu dilakukan, sehingga kebudayaan yang ada dapat dilestarikan dan
tetap terjaga. Selain itu permasalahan akibat kontak sosial penduduk
setempat dengan wisatawan dapat diantisipasi dengan baik.
c- Aktivitas Ekonomi
Bentuk daya tarik budaya lainnya adalah aktivitas ekonomi masyarakat,
seperti : proses pemetik teh, pembuatan batik, proses pengolahan
lahan, nelayan tradisional dan teknik agribisnis. Selain itu pasar
tradisional yang ada di berbagai daerah di Indonesia juga merupakan
daya tarik yang dapat dijual kepada wisatawan. Hal ini tidak memeriukan
investasi agar dapat dinikmati oleh wisatawan.
d- Kawasan Perkotaan
Variasi arsitektur yang dimiliki oleh kawasan perkotaan merupakan daya
tarik budaya yang ditawarkan. Bangunan bersejarah, pusat kota, fasilitas
perdagangan, restoran, taman dan kehidupan malam merupakan daya
tarik bagi banyak wisatawan. Bentuk pengelolaan potensi pariwisata ini
adalah dengan mengembangkan wisata kota dengan mengajak
wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat menank di kawasan
perkotaan. Eksplorasi oleh wisatawan terhadap berbagai daerah tanpa
pemandu merupakan altematif menarik yang ditawarkan. Biasanya hal
ini dilakukan dengan menyediakan fasiiitas transportasi khusus dengan
mengunjungi tempat-tempat tersebut atau dengan menjual buku-buku
petunjuk wisata perkotaan kepada wisatawan.
e- Museum dan Fasilitas Budaya Lainnya
Biasanya di suatu daerah terdapat berbagai jenis museum. Arkeologi,
sejarah, alam, kerajinan dan seni, ilmu pengetahuan, tekndogi dan
industri, dan subjek-subjek lainnya merupakan jenis-jenis museum yang
ada. Pendirian museum ini pada awalnya adalah untuk konsumsi
masyarakat lokal, namun kemudian berkembang untuk wisatawan pada
umumnya. Selain itu pusat-pusat budaya, seperti galeri dan toko antik,
merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
5. Lampiran - 5
f- Festival Budaya
Festival budaya yang biasanya dimasukkan ke dalam calendar of event,
merupakan daya tarik yang bemilai tinggi bila dikelola dengan baik.
Tradisi lokal dan kesenian dapat merupakan daya tarik utama.
g- Kesukuan, Agama dan Nostalgia
Pada beberapa daerah khusus, faktor suku, agama dan nostalgia perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu alasan mengapa wisatawan
melakukan suatu perjalanan, sehingga suatu daya tarik tertentu dapat
diasosiasikan untuk dapat menarik segmen pasar tertentu. Sebagai
contoh perjalanan Lebaran yang sering dilakukan oleh sebagian besar
bangsa Indonesia. Ini merupakan potensi wisatawan nusantara bagi
daerah untuk dapat dimanfaatkan.
Sementara untuk wisman banyak perjalanan nostalgia yang dilakukan
oleh orang-orang Belanda yang ingin mengenang perang dunia baik yang
dilakukan oleh orang-orang veteran atau pun keluarga yang ingin
mengunjungi kuburan atau bekas tempat tinggal orang tua mereka.
3- Daya Tarik Khusus
Jenis Daya Tarik khusus, secara khusus tidak berkaitan langsung dengan daya
tarik alam maupun budaya. Jenis daya tarik ini sengaja dibuat untuk menarik
wisatawan.
a- Taman Ria dan Sirkus
Taman ria umumnya bertemakan sejarah, petualangan, fantasi, orientasi
masa depan atau kombinasi aspek-aspek tersebut ditawarkan kepada
wisatawan dalam bentuk pengalaman, tontonan, belanja atau
tunggangan. Taman ria yang sudah dikenal di Indonesia ini adalah Dunia
Fantasi di Ancol Jakarta. Pengembangan taman-taman, seperti ini telah
menjadi salah satu trend untuk menarik wisatawan datang ke suatu
tempat.
Dalam menarik pasar dan penghasilan, suatu taman ria dapat berhasil,
seperti apa yang terjadi di Disneyland Amerika, namun seringkali
mengalami kegagalan, sehingga dalam proses perencanaan, perlu
melakukan analisis kelayakan ekonomi dengan baik dan mendalam.
Selain taman ria yang bersifat permanen dimungkinkan pula
pengembangan taman atau event-event yang bersifat temporer,
misalnya : pameran perdagangan atau pun sirkus yang berkeliling.
Namun, di Indonesia, khususnya kabupaten/kota hal ini belum
berkembang dengan baik, sehingga belum mampu untuk menarik
6. Lampiran - 6
kunjungan wisatawan ke daerah. Hanya kota-kota besar saja yang
mampu untuk mengembangkan Daya Tarik wisata ini.
b- Belanja
Belanja merupakan aktivitas signifikan bagi wisatawan untuk
mengeluarkan uang yang dimilikinya. Hal ini perlu dipertimbangkan
dalam perencanaan pariwisata baik sebagai daya tarik maupun sebagai
bagian dari pelayanan. Wisatawan Jepang terkenal sebagai wisatawan
yang memiliki tingkat belanja cukup tinggi terhadap barang-barang yang
ditawarkan untuk kemudian di bawa kembali ke negaranya.
Pada beberapa kota, pengembangan pusat-pusat perbelanjaan dapat
menarik kunjungan wisatawan ke kota tersebut. Berbagai jenis barang
ditawarkan dengan harga kompetitif dibandingkan dengan daerah-
daerah lainnya. Selain di perkotaan, hasil kerajinan dan seni di daerah
juga dapat dipertimbangkan sebagai daya tarik. Hal ini dapat merupakan
sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat.
c- Pertemuan, Konferensi dan Konvensi
Konferensi, kursus, seminar, pertemuan dan pelatihan dapat merupakan
salah satu daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan. Saat ini telah
banyak kota maupun daerah yang berfungsi sebagai tempat
penyelenggaraan hal tersebut. Hal ini didukung dengan fasilitas
pertemuanyang disediakan oleh hotel di suatu daerah. Hampir semua
daerah memiliki potensi ini dan dapat dikembangkan.
Pengembangan potensi ini tentu saja disertai berbagai pertimbangan.
Salah satu pertimbangan yang umumnya diambil adalah adanya Daya
Tarik lain yang bersifat komplementaritas bagi peserta pertemuan yang
akan diadakan. Kunjungan mereka ke suatu tempat biasanya disertai
dengan kunjungan ke Daya Tarik wisata, berekreasi, belanja dan hiburan.
Selain itu aksesibilitas ke daerah tersebut haruslah memadai, terutama
untuk pertemuan skala besar, karena dengan aksesibilitas yang baik dari
semua daerah pertemuan yang diadakan dapat dilakukan lebih efisien
bila dibandingkan daerah yang kurang memiliki aksesibilitas yang baik.
Peluang ini patut diperhatikan oleh setiap daerah dengan melakukan
evaluasi untuk menentukan kelayakan ekonomi dan pasar yang akan
dipilih serta fasilitas yang akan dikembangkan. Standar-standar fasilitas
pertemuan perlu dikaji untuk menghasilkan kesesuaian dengan
permintaan yang ada.
7. Lampiran - 7
d- Hiburan
Hiburan di suatu daerah merupakan daya tarik untuk dikembangkan.
Hiburan malam, seperti diskotik, pub dan restoran di suatu kawasan
wisata merupakan pelengkap dari daya tarik wisata di suatu daerah.
Pengembangan fasilitas ini tentu harus mengacu pada normanorma
yang berlaku di daerah, sehingga dalam pengembangannya nanti tidak
terjadi benturan-benturan yang tidak diharapkan.
Dalam perencanaan perlu ditentukan hiburan apa yang sesual untuk
dikembangkan dan di mana tempat yang sesuai perlu ditentukan. Pada
beberapa daerah, budaya daerah dapat turut mendukung keberadaan
daya tarik ini. Tarian daerah disertai dengan nyanyiannya mungkin
sesuai untuk diadakan dalam sebuah pub. Hal ini akan banyak
memberikan wama terhadap pariwisata di daerah tersebut.
e- Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga
Fasilitas rekreasi dan olah raga umumnya merupakan konsumsi bagi
masyarakat lokal. Namun, pada beberapa kondisi fasilitas rekreasi dapat
merupakan suatu daya tarik utama bagi setiap daerah. Pelaksanaan
even-even olah raga baik itu lokal, nasional dan terutama intemasional
dapat mendorong perlumbuhan kunjungan wisatawan ke suatu daerah.
Even selancar, terjun payung, golf dan even-even lainnya merupakan
daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Potensi
alam dapat merupakan suatu keunggulan bagi daerah untuk
mengembangkan everven olah raga. Dengan ombak yang baik di suatu
daerah dapat mendukung pelaksanaan even olah raga intemasional
selancar. Kondisi kandungan perikanan di lautan dapat menarik even
olah raga memancing. Tebing yang terjal dapat menarik even olah raga
memanjat tebing. Dan masih banyak potensi-potensi lainnya yang dapat
dikembangkan oleh daerah.
Dalam RIPPDA, potensi-potensi tersebut diungkapkan dengan jelas,
sehingga dapat dianalisis kegiatan olah raga apa yang sesuai untuk
dikembangkan di daerah. Hal ini disertai dengan target pasar yang dapat
diraih dengan adanya pengembangan pariwisata yang dilakukan.
f- Hotel dan Kawasan Wisata
Pada beberapa kasus hotel maupun suatu kawasan wisata secara
independen dapat berperan sebagai daya tarik wisata. Hotel-hotel
bersejarah dan aktivitas yang dapat dilakukan selama wisatawan tinggal
dapat merupakan suatu daya tarik tersendiri.
8. Lampiran - 8
g- Moda Transportasi Spesifik
Fasilitas transportasi dapat merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk
berkunjung ke suatu daerah. Perjalanan dengan kereta api tua di
Ambarawa atau di perkebunan saat ini merupakan objek wisata yang
ditawarkan kepada wisatawan. Ataupun penyusuran sungai dengan
kapal-kapal tradisional juga merupakan daya tarik suatu daerah.
Pemandangan dan pengalaman selama perjalanan merupakan daya tarik
utama. Dalam perencanaan kondisi ini perlu dievaluasi, sehingga dapat
dijadikan suatu daya tarik yang cukup tinggi untuk dapat ditawarkan
kepada wisatawan.