Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan merupakan mekanisme kerja sama antar pelayanan kesehatan dimana tanggung jawab pasien atau masalah kesehatan dirujuk dari fasilitas yang kurang mampu ke fasilitas yang lebih mampu. Tujuan sistem rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpad
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Sistem rujukan kesehatan bertujuan untuk memastikan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang merata dan komprehensif di seluruh wilayah dengan melakukan rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan tingkat kompetensi dan kapasitasnya. Sistem ini meliputi rujukan medis, manajemen, dan pengetahuan antara puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya gun
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
1. Proses adaptasi yang kompleks terjadi pada bayi baru lahir dari kehidupan intrauterus menuju kehidupan ekstrauterus, termasuk perubahan sistem pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu, pencernaan, kekebalan tubuh, ginjal, reproduksi, muskuloskeletal, neurologi, dan integumen.
2. Beberapa adaptasi utama adalah permulaan nafas, penyesuaian sirkulasi darah, pengaturan suhu tubuh, pematangan sist
Sistem rujukan kesehatan bertujuan untuk memastikan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang merata dan komprehensif di seluruh wilayah dengan melakukan rujukan antar fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan tingkat kompetensi dan kapasitasnya. Sistem ini meliputi rujukan medis, manajemen, dan pengetahuan antara puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya gun
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Modul ini membahas tentang filosofi dan paradigma kebidanan, termasuk pengertian filosofi kebidanan menurut beberapa sumber, serta empat aspek paradigma kebidanan yaitu perempuan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan balita yang mencakup:
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim meliputi perubahan sistem pernapasan, sirkulasi, dan termoregulasi.
2. Transisi kehidupan luar rahim yang meliputi perubahan darah, sistem pencernaan, imun, dan ginjal.
3. Pencegahan infeksi melalui tindakan asepsis, cuci tangan, dan menjaga kebers
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu. Dokumen ini menjelaskan konsep, jenis, prosedur, dan manfaat dari penerapan sistem rujukan mulai dari tingkat primer hingga tingkat lanjutan.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Modul ini membahas tentang filosofi dan paradigma kebidanan, termasuk pengertian filosofi kebidanan menurut beberapa sumber, serta empat aspek paradigma kebidanan yaitu perempuan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kebidanan."
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan balita yang mencakup:
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim meliputi perubahan sistem pernapasan, sirkulasi, dan termoregulasi.
2. Transisi kehidupan luar rahim yang meliputi perubahan darah, sistem pencernaan, imun, dan ginjal.
3. Pencegahan infeksi melalui tindakan asepsis, cuci tangan, dan menjaga kebers
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu. Dokumen ini menjelaskan konsep, jenis, prosedur, dan manfaat dari penerapan sistem rujukan mulai dari tingkat primer hingga tingkat lanjutan.
Makalah ini membahas sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan merupakan penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah kesehatan antar fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Tujuan sistem rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan. Sistem rujukan di Indonesia berjenjang dari fasilitas kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelayanan kesehatan, meliputi definisi, teori, tingkatan, lembaga terkait, lingkup, dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas kesehatan. Subsistem utamanya terdiri dari input, proses, output, dampak, dan umpan balik.
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBPJS Kesehatan RI
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Buku panduan ini membahas sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sistem rujukan berjenjang merupakan pengaturan pelayanan kesehatan secara bertingkat dari fasilitas kesehatan primer hingga lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien. Panduan ini menjelaskan definisi, ketentuan umum, tata cara pelaksanaan, forum komunikasi antar fasilitas kesehatan, pem
Modul ini membahas konsep dasar rujukan kesehatan dan kegiatan yang tercakup dalam sistem rujukan seperti pengiriman pasien, spesimen, pengetahuan, dan informasi. Tujuan rujukan darurat kebidanan adalah memberikan perawatan terbaik dan kerjasama antar fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar manajemen mutu pelayanan kesehatan, meliputi definisi pelayanan kesehatan, struktur dan pembagian pelayanan kesehatan, serta tujuan dari stratifikasi pelayanan kesehatan.
1. Bab ini menjelaskan pentingnya menempatkan orang pertama dalam perawatan primer dengan memberikan perhatian yang seimbang terhadap kesehatan, kesejahteraan, nilai, dan kapasitas penduduk dan tenaga kesehatan.
2. Perawatan primer berfokus pada hubungan langsung antara individu dan penyedia layanan kesehatan, serta fitur seperti orang-berpusat, kontinuitas, kelengkapan, dan integrasi layanan.
3. Conto
Berikut ini adalah bahan tanyang untuk materi Penyusunan kerangka acuan dan laporan kegiatan pada pelatihan Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan Ahli di BBPK Ciloto
Credit : dr. Yan Bani Luza, MKM (Widyaiswara BBPK Ciloto)
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang kesehatan masyarakat Indonesia dan tujuan dari kegiatan studi lapangan kebijakan kesehatan bagi mahasiswa. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat kegiatan ini bagi mahasiswa, institusi tempat magang, dan instansi kesehatan serta tugas dan fungsi unit-unit pelayanan kesehatan di puskesmas seperti laboratorium, unit gawat darurat, ketatausahaan, pengendalian penyakit men
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Pengertian Sistem Rujukan
Saudara, mekanisme hubungan
kerja yang memadukan satu pelayanan
dengan pelayanan kesehatan lain
banyak macamnya. Salah satu
diantaranya dikenal dengan nama
sistem rujukan (referal system). Apakah
anda perna merujuk pasien ke jenjang
pelayanan yang lebih baik? Indonesia
juga menganut sistem rujukan ini,
seperti yang dapat dilihat dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Inilah sebabnya
pelayanan kesehatan yang ada di
indonesia, dibedakan atas beberapa
tingkatan seperti rumah sakit yang
dibedakan atas beberapa kelas, mulai
dari kelas D pada tingkat yang paling
bawah sampai ke kelas A pada tingkat
yang paling atas.
Adapun yang dimaksud
dengan sistem rujukan di indonesia,
seperti yang telah dirumuskan
dalam SK Menteri Kesehatan RI No.
32 Tahun 1972 ialah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap
satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti
dari unit yang berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau
secara horizontal dalam arti antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya.
Dari batasan tersebut dapat dilihat
bahwa hal yang dirujuk bukan hanya
pasien saja tapi juga masalah-masalah
kesehatan lain, teknologi, sarana,
bahan-bahan laboratorium dan
sebagainya. Disamping itu, rujukan
tidak berarti berasal dari fasilitas yang
lebih tinggi, tetapi juga dapat dilakukan
di antara fasilitas-fasilitas horizontal.
Pengertian oprasional: sistem rujukan
paripurna terpadu merupakan suatu
tatanan, dimana berbagai komponen
dalam jaringan pelayanan kebidanan
dalam berinteraksi dua arah timbal
balik, antara bidan didesa, bidan dan
dokter puskesmas.
Tujuan Sistem Rujukan
Saudara, pada saat anda
melakukan rujukan pasien apakah
anda mengetahui apa tujuan yang akan
anda capai. Ini penting karena dalam
melakukan rujukan kita tidak akan
dapat bekerja secara maksimal apabila
kita tidak mengetahui apa tujuan kita
melakukan rujukan. Untuk itu mari kita
pahami apa tujuan dari rujukan yang
kita lakukan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tujuan umum sistem rujukan
Tujuan umum sistem rujukan
untuk meningkatkan mutu, cakupan
dan efisiensi pelayanan kesehatan
secara terpadu serta untuk memberikan
petunjuk kepada petugas puskesmas
tentang pelaksanaan rujukan medis
dalam rangka menurunkan angka
kematian.
Tujuan khusus sistem rujukan adalah
a. Meningkatkan kemampuan pusk-esmas
dan peningkatannya da-lam
rangka menangani rujukan
kasus “resiko tinggi” dan gawat
darurat yang terkait dengan ke-matian
ibu maternal dan bayi.
b. Menyeragamkan dan menye-derhanakan
prosedur rujukan di
wilayah kerja puskesmas.
Jenis Rujukan
Saudara rujukan Kesehatan Masyarakat
terbagi dalam beberapa jenis:
a. Rujukan sarana berupa antara lain
bantuan laboratorium kesehatan,
teknologi
b. Rujukan tenaga dalam bentuk
antara lain dukungan tenaga ahli
untuk penyidikan.
c. Rujukan operasional berupa
antara lain bantuan obat, vaksin,
pangan pada saat terjadi bencana.
d. Rujukan kasus untuk keperluan
diagnostik, pengobatan, tindakan
operasi dll.
e. Rujukan bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan lab klinik yang lebih
lengkap
f. Rujukan ilmu pengetahuan antara
lain dengan mendatangkan atau
mengirim
g. Tenaga yang kompeten atau ahli
Jalur Rujukan
Jalur rujukan terbagi menjadi
rujukan medis dan rujukan pelayanan
kesehatan masyarakat untuk lebih
jelasnya bacalah materi di bawah ini
Rujukan Pelayanan Medis :
1. Antara masyarakat dengan
puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu/
bidan di desa dengan puskesmas
3. Intern petugas / puskesmas rawat
inap
4. Antar puskesmas atau puskesmas
dengan rumah sakit, atau fasilitas
pelayanan lainnya
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rujukan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat :
1. Dari puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
2. Dari puskesmas ke instansi
lain yang lebih kompeten baik
instrasektoral maupun lintas
sektoral.
3. Bila rujukan di tingkat Kabupaten
Kota masih belum mampu
menanggulangi, bisa diteruskan
ke Propinsi / Pusat .
Ruang Lingkup Rujukan
Ruang lingkup rujukan terbagi dua
yakni :
1. Rujukan kesehatan
a. KLB
b. Terjadinya kelaparan
c. Terjadi keracunan massal
d. Masalah umum kesehatan
2. Rujukan medis
a. Konsultasi penderita
b. Pengiriman bahan pemeriksaan
Bentuk Pelayanan Yang Tersedia Da-lam
Sistem Rujukan
Bentuk pelayanan dalam system
rujukan terbagi tiga yaitu Primary
Health Care, Secondary Health Care
(RS tipe C dan D), dan Tertiary Health
Care (RS A dan B) yang akan kita bahas
lebih rinci di bawah ini:
1. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama (primary health care):
Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan untuk masyarakat
yang sakit ringan dan masyarakat
yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi
kesehatan.Oleh karena jumlah
kelompok ini di dalam suatu
populasi sangat besar (lebih
kurang 85%), pelayanan yang
diperlukan oleh kelompok ini
bersifat pelayanan kesehatan
dasar (basic health services),
atau juga merupakan pelayanan
kesehatan primer atau utama
(primary health care).Bentuk
pelayanan ini di Indonesia
adalah Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Puskesmas keliling
dan Balai pengobatan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat
kedua (secondary health services)
Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan oleh kelompok
masyarakat yang memerlukan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
perawatan nginap, yang sudah
tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer.
Bentuk pelayanan ini misalnya
Rumah Sakit tipe C dan D , dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat
ketiga (tertiary health services) :
Pelayanan kesehatan ini
diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan sekunder.
Pelayanan sudah complex, dan
memerlukan tenaga-tenaga super
spesialis. Contoh di Indonesia:
Rumah Sakit tipe A dan B.
Dalam suatu system pelayanan
kesehatan, ketiga strata atau jenis
pelayanan tersebut tidak berdiri
sendiri-sendiri, namun berada di dalam
suatu sistem, dan saling berhubungan.
Apabila pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer, maka ia menyerahkan
tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian
seterusnya. Penyerahan tanggung
jawab dari satu pelayanan kesehatan
ke pelayanan kesehatan yang lain ini
disebut “rujukan”.
Prosedur Pelaksanaan Sistem
Rujukan
Dalam membina system rujukan ini
perlu ditentukan beberapa hal:
a. Regionalisasi
Regionalisasi adalah pembagian
wilayah pelaksanaan system ruju-kan.
Pembagianwilayah ini didasar-kan
atas pembagian wilayah se-cara
administrative, tetapi dimana
perlu didasarkan atas lokasi atau
mudahnya system rujukan itu dica-pai.
Hal ini untuk menjaga agar pu-sat
system rujukan mendapat arus
penderita secara merata.
b. Tiap tingkat unit kesehatan di-harapkan
melakukan penyarin-gan
terhadap penderita yangakan
disalurkan dalam system rujukan.
Penderita yang dapat melayani
oleh unit kesehatan tersebut, tidak
perlu dikirim ke unit lain yang lebih
mampu.
c. Kemampuan unit kesehatan dan
petugas.
Kemampuan unit kesehatan ter-gantung
pada macam petugas
dan peralatannya.Walaupun de-mikian
diharapkan mereka dapat
melakukan keterampilan tertentu.
Khususnya dalam perawatan ibu
dijabarkan keterampilan yang
masing-masing diharapkan dari
unit kesehatan, beserta petugasn-ya.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dalam kaitan ini perlu ditetapkan
penggolongan penyakit, menjadi 3
golongan diantarannya:
a. Penyakit yang bersifat darurat,
yaitu penyakit yang harus segera
di tanggulangi, karena bila ter-lambat
dapat menyebabkan ke-matian.
b. Penyakit yang bersifat menahun,
yang penyembuhan dan pemuli-hannya
memerlukan waktu yang
lama dan dapat menimbulkan be-ban
pembiayaan yang tidak dapat
dipikul oleh penderita dan keluar-ganya.
c. Penyakit yang bersifat akut tetapi
tidak gawat.
Rehabilitas social, bagi penderita
yang telah sembuh dari penyakit
menahun seperti kusta dan jiwa
yang tidak dapat dikembalikan
kepada masyarakat, serta peraw-watan
kesehatan bagi orang jom-po,
terutama menjadi tanggung
jawab pemerintah
Langkah-Langkah Rujukan Dalam
Pelayanan Kebidanan
Saudara dalam pelaksanaan rujukan
anda harus memperhatikan lang-kah-
langkah dalam merujuk agar ti-dak
terjadi kesalahan ,langkah-langkah
yang dilakukan sebagai berikut;
1. Menentukan kegawatdaruratan
penderita
a. Pada tingkat kader atau dukun
bayi terlatih ditemukan penderita
yang tidak dapat ditangani sendi-ri
oleh keluarga atau kader/dukun
bayi, maka segera dirujuk ke fasil-itas
pelayanan kesehatan yang
terdekat, oleh karena itu mereka
belum tentu dapat menerapkan
ke tingkat kegawatdaruratan.
b. Pada tingkat bidan desa, puskes-mas
pembantu dan puskesmas.
Tenaga kesehatan yang ada pada
fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut harus dapat menentu-kan
tingkat kegawatdaruratan
kasus yang ditemui, sesuai den-gan
wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus menen-tukan
kasus mana yang boleh di-tangani
sendiri dan kasus mana
yang harus dirujuk
2. Menentukan tempat rujukan
Prinsip dalam menentukan
tempat rujukan adalah fasilitas pe-layanan
yang mempunyai kewenan-gan
dan terdekat termasuk fasili-tas
pelayanan swasta dengan tidak
mengabaikan kesediaan dan ke-mampuan
penderita
3. Memberikan informasi kepada pen-derita
dan keluarga
Kaji ulang rencana rujukan bersa-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ma ibu dan keluarga.Jika perlu dirujuk,
siapkan dan sertakan dokumentasi ter-tulis
semua asuhan, perawatan dan ha-sil
penilaian (termasuk partograf) yang
telah dilakukan untuk dibawa ke fasili-tas
rujukan. Jika ibu tidak siap dengan
rujukan, lakukan konseling terhadap
ibu dan keluarganya tentang rencana
tersebut.Bantu mereka membuat ren-cana
rujukan pada saat awal persali-nan.
4. Mengirimkan informasi pada tem-pat
rujukan yang dituju
a. Memberitahukan bahwa akan
ada penderita yang dirujuk.
b. Meminta petunjuk apa yang per-lu
dilakukan dalam rangka persia-pan
dan selama dalam perjalanan
ke tempat rujukan.
c. Meminta petunjuk dan cara pen-angan
untuk menolong pender-ita
bila penderita tidak mungkin
dikirim.
5. Persiapan penderita mencangkup
Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat,
Keluarga, Uang, Darah yang dising-kat
dengan BAKSOKUDA.
6. Pengiriman Penderita
7. Tindak lanjut penderita :
a. Untuk penderita yang telah
dikembalikan (rawat jalan pasca
penanganan)
b. Penderita yang memerlukan tin-dakan
lanjut tapi tidak melapor
harus ada tenaga kesehatan yang
melakukan kunjungan rumah.
Beberapa manfaat juga akan diper-oleh
jika ditinjau dari unsur pembentuk
pelayanan kesehatan terlihat sebagai
berikut :
1) Dari sudut pemerintah sebagai
penentu kebijakan
Jika ditinjau dari sudut pemerintah
sebagai penentu kebijakan keseha-tan
(policy maker), manfaat yang
akan diperoleh antara lain:
a) Membantu penghematan dana,
karena tidak perlu menyediakan
beberapa macam peralatan ke-dokteran
pada setiap sarana
kesehatan.
b) Memperjelas sistem pelayanan
kesehatan, karena terdapat
hubungan kerja antara berbagai
sarana kesehatan yang tersedia
c) Memudahkan pekerjaan admin-istrasi,
terutama pada aspek pe-rencanaan
2) Dari sudut masyarakat sebagai
pemakai jasa pelayanan ( health
consumer)
Jika ditinjau dari sudut masyarakat
sebagai pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer), man-faat
yang akan diperoleh antara
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
lain :
a) Meringankan biaya pengo-batan,
karena dapat dihindari
pemeriksaan yang sama secara
berulang-ulang
b) Mempermudah masyarakat da-lam
mendapatkan pelayanan,
karena telah diketahui dengan
jelas fungsi dan wewenang seti-ap
sarana pelayanan kesehatan
3) Dari sudut kalangan keseha-tan
sebagai penyelenggara pe-layanan
kesehatan
Jika ditinjau dari sudut kalangan
kesehatan sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan (health pro-vider),
manfaat yang akan diper-oleh
antara lain :
a) Memperjelas jenjang karier
tenaga kesehatan dengan berb-agai
akibat positif lainnya sep-erti
semangat kerja, ketekunan,
dan dedikasi
b) Membantu peningkatan penge-tahuan
dan keterampilan yakni
melalui kerjasama yang terjalin
c) Memudahkan dan atau mer-ingankan
beban tugas, karena
setiap sarana kesehatan mem-punyai
tugas dan kewajiban ter-tentu.
Macam-macam rujukan:
Sistem Kesehatan Nasional
membedakan macam rujukan yang
berlaku di indonesia menjadi dua
yakni rujukan kesehatan dan rujukan
Medik,seperti di uraikan di bawah ini :
1) Rujukan Kesehatan:
Rujukan ini terutama dikaitkan
dengan upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan.Dengan demikian
rujukan kesehatan pada dasarnya
berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services).
Rujukan kesehatan dibedakan atas
tiga macam yakni rujukan teknologi,
sarana dan operasional.
2) Rujukan Medik:
Rujukan ini terutama dikaitkan
dengan upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan.
Dengan demikian rujukan medik
pada dasarnya berlaku untuk
pelayanan kedokteran (medical
services).
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Bagan Rujukan Pelayanan
Kesehatan
Saudara, apabila sistem rujukan
ini dapat terlaksana, dapatlah diharap-kan
terciptanya pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan tertentu.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Selamat Anda telah menyelesaikan
kegiatan belajar tentang,penger-tian
sistem rujukan. tujuan sistem
rujukan,mengidentifikasi jenis ruju-kan,
mengidentifikasi dan memahami
jalur rujukan,mengidentifikasi ruang
lingkup rujukan,mengidentifikasi ben-tuk
pelayanan yang tersedia dalam
sistem rujukan,prosedur pelaksanaan
system rujukan.Langkah-langkah ruju-kan,
dan macam-macam rujukan. Den-gan
demikian Anda memahami sYstem
rujukan. Hal-hal penting yang anda pe-lajari
dari kegiatan ini adalah sebagai
System rujukan ialah suatu
system penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal
balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertical (dari
unit yang lebih mampu menangani),
atau secara horizontal (antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya).
Dalam suatu system pelayanan
kesehatan, jenis pelayanan tidak berdiri
sendiri-sendiri, namun berada di dalam
suatu sistem, dan saling berhubungan.
apabila pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer, maka ia menyerahkan
tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian
seterusnya.
Langkah-langkah rujukan dalam pe-layanan
kebidanan yaitu:
1. Menentukan kegawatdaruratan
penderita
2. Menentukan tempat rujukan
3. Memberikan informasi kepada
penderita dan keluarga
4. Mengirimkan informasi pada
tempat rujukan yang dituju
5. Persiapan penderita (BAKSOKU-DA)
6. Pengiriman Penderita
7. Tindak lanjut penderita
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11