SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
POTENSI
PASAR BIOETANOL
Pasar bioetanol dunia saat ini
dikuasai oleh Fuel Grade (FG)
etanol dengan perbandingan
FG : Non FG = 91,6% : 8,4%.
Pada regional ASEAN
Perbandingan Pasar FG: Non
FG = 85,5%:15,5%.
Pasar bioetanol Indonesia saat
ini hanya Non FG dengan rata-
rata peningkatan konsumsi
sangat kecil yaitu 6% (sekitar 13
juta liter per tahun)
Harga etanol Asia (Philippine)
sekitar Rp. 6.700,- per liter (FG).
Harga etanol Brazil sekitar Rp.
4.500 - 6400,- per liter (FG).
Untuk pasar FG diprediksi sulit
untuk bersaing harga
Satu-satunya peluang pasar FG
adalah dukungan implementasi
kebijakan pemerintah untuk
pengembangan bioetanol sebagai
biofuel untuk substitusi bahan bakar
minyak di Indonesia.
PRODUKSI ETANOL DARI
BERBAGAI MACAM BAHAN BAKU
Product
ETHANOL
SUGAR BASED :
Molasses, Sugar
cane, Sugar beets
Fermentation Distillation
STARCH BASED :
Corn, Cassava,
Shorgum, Grains
Liquefaction Saccharification Fermentation Distillation
Pretreatment
CELLULOSIC
BASED : Baggase,
Wood, Straw
Pretreatment Fermentation Distillation
Enzymatic Hydrolysis
GROUP SAKARIDA
Monosakarida Group Detail
Glukosa - Paling umum dari Monosakarida
Fruktosaa - Paling banyak ditemukan pada buah dan madu
Galaktosa - Isomer dari Glukosa dan komponen dari laktosa
Disakarida Group Detail
Maltosa Glukosa-Glukosa Dipecah menjadi 2 Glukosa melalui enzim maltase
Sukrosa Glukosa-Fruktosa Dipecah melalui enzim invertase ekstarseluler
Laktosa Glukosa-Galaktosa Dipecah melalui (bakteri) enzim laktase
Trisakarida Group Detail
Maltotriose Glukosa-Glukosa-Glukosa Gugus Gula terakhir yang dapat difermentasi oleh yeast
setelah semua gugus yang lain telah hilang
Sakarida Group Detail
Dextrin Rantai Glukosa Unfermentable Sugat oleh Yeast
Starches Rantai Glukosa Dipecah melalui enzim Amylase
Sellulase Rantai Glukosa Dipecah melalui enzim Sellulase
ENZIM
Dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan,
seperti suhu, pH,
konsentrasi substrat
dan inhibitor. Jika
lingkungannya tidak
sesuai, maka enzim
akan rusak atau
tidak dapat bekerja
dengan
Faktor Yang
Mempengaruhi
Kinerja Enzim
Induced fit (induksi pas).
Sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang
tidak kaku (fleksibel).
Ketika substrat
memasuki sisi aktif
enzim, bentuk sisi aktif
berubah bentuk sesuai
dengan bentuk substrat
kemudian terbentuk
kompleks enzim-substrat.
Cara Kerja Enzim ( 2 )
Enzim merupakan
senyawa organik
berupa protein
yang berfungsi
sebagai katalis
dalam metabolisme
tubuh, sehingga
disebut juga
biokatalisator.
Pengertian Lock and key (gembok
dan anak kunci) .
Setiap enzim memiliki
sisi aktif yang tersusun
dari sejumlah asam
amino dengan bentuk
yang spesifik, sehingga
hanya molekul dengan
bentuk tertentu yang
dapat menjadi substrat
bagi enzim.
Cara Kerja Enzim ( 1 )
APA ITU ENZIM ?
Urutan mekanisme kerja enzim adalah sebagai berikut:
1. Permukaan substrat berkontak dengan daerah spesifik pada
permukaan molekul enzim yang disebut dengan tempat aktif.
2. Terjadi pembentukan senyawa antara yang bersifat sementara,
disebut kompleks enzim-substrat.
3. Molekul substrat ditransformasi dengan penyusunan kembali atom-
atom, pemutusan molekul substrat, atau kombinasi dengan molekul
substrat lainnya.
Enzim bekerja dengan cara meng-katalis reaksi sehingga
meningkat-kan kece-patan reaksi yang dilakukan dengan
menurunkan energi aktivasi (energi yang dibutuhkan untuk
reaksi).
Enzim memiliki sisi aktif / sisi katalis dan dapat bekerja bolak-
balik. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit dan tidak
mengubah kesetimbangan
4. Molekul substrat yang telah ditransformasi dilepaskan dari molekul
enzim karena sudah tidak muat lagi di dalam tempat aktif enzim.
5. Enzim yang tidak mengalami perubahan menjadi bebas untuk
bereaksi dengan molekul substrat lainnya
BAGAIMANA ENZIM BEKERJA ?
Enzim Sumber Aksi
α-amylase Bacillus sp. Hanya rantai α-1,4 yang dibelah
untuk produksi α-dextrin,
maltosa dan G(3) oligosakarida
atau lebih
α-amylase ( sakarifikasi ) Bacillus amylosacchariticus Pemecahan rantai α-1,4
menghasilkan α-dextrin, maltosa,
G(3), G(4) oligosakarida dan lebih
dari 50 % Glukosa
β-amylase Malted Bakery Pemecahan rantai α-1,4
menghasilkan terbatas pada
dextrin dan β-Maltosa
Glukoamylase Aspergillus sp ; Rhizopus sp Pemecahan rantai α-1,4 dan
Pemecahan rantai α-1,6
menghasilkan β-Glukosa
JENIS ENZIM DAN PERAN-NYA
• Fermentable Substrate :
Glucose, Fructose,
Maltose , Sucrose
• Anaerobic , 30 – 37 OC
• Ethanol Tolerance 150
g/L
Saccharomyces
cerevisiae
Process Detail
• Fermentable Substrate :
Glucose, Fructose,
Sucrose
• Anaerobic , 30 OC
• Ethanol Tolerance 100
g/L
Zymomonas
Mobilis
Process Detail
• Fermentable Substrate :
Glucose dan Cellulase
• Anaerobic , 30 OC
• Ethanol Tolerance 30
g/L
Clostridium
Thermocellum
Process Detail
• Fermentable Substrate :
Glucose dan Xylose
• Microaerophilic , 26-35 OC
• Ethanol Tolerance 35-47
g/L
Pitchia Stipites
Process Detail
JENIS MIKROORGANISME DAN
KARAKTERISTIKNYA
APA ITU YEAST ?
Mikroorganisme Jenis Jamur yang tak
berhifa yang Bersel Satu dan mempunya
ukuran 3 -5 Mikron
Reproduksi dengan cara budding atau fission
Ditemukan alami pada anggur dan buah
lainnya
Dapat dengan mudah diperbanyak
Memetabolisme Gula untuk hidup dan
berkembng
In fact : Yeast dapat berpindah mode dari respirasi
menuju fermentasi. Bahwa meskipun ada oksigen, ragi aka
n selalu mengambil rute fermentasi untuk memanfaatkan
glukosa jika glukosa ada dalam konsentrasi tinggi (disebut
efek Crabtree).
Kebanyakan yang digunakan adalah
Saccharomyces cerevisiae meskipun tipe
lainnya seperti Pombe juga bisa digunakan.
KOMPOSISI KIMIA YEAST
Karbohidrat Protein Asam Nukleat Lipids
18 – 44 % 36 – 60 % 4 – 8 % 4 – 7 %
Total Inorganic
6 – 10 % Trace
Vitamin
Sel Yeast terdiri dari 75 % air dan 25 % bahan kering yang terdiri dari :
APA YANG DIBUTUHKAN YEAST
UNTUK TUMBUH KEMBANG ?
Yeast
Growth
Requirement
Air
Karbon
Oksigen /
Lipids
Nitrogen
Vitamin
Inorganic
Ion
75 % komposisi yeast
adalah air. Min. 15 %
untuk tumbuh. Dan lebih
suka tumbuh dalam
keadaan Asam
* Fermentble
Carbohydrat (Sugar and
Starch ) digunakan
sebagai sumber Energi
* Lipid untuk biosintesis
membran dimana dapat
dihasilkan oleh yeast
ketika ada oksigen
* Asam amino dan peptida
dibutuhkan untuk perkembangan
yeast dan sintesis enzim
Tetapi yeast dapat memanfaatkan
/ menggunakan Low Molecular
Weight material nitrogenous
seperti ion ammonia inorganic
dan urea
Pengatur dan kofaktor
penting dari berbagai
proses metabolisme
* Yeast membutuhkan sejumlah
ion anorganik untuk
pertumbuhan dan fermentasi
yang optimal
Yeast Saccharomyces tidak dapat tumbuh tanpa batas dalam kondisi anaerobik kecuali jika
disuplai dengan suplemen nutrisi tertentu, khususnya sterol dan asam lemak tak jenuh.
Kedua senyawa ini merupakan komponen penting dari membran sel yeast dan ragi tidak
dapat mensintesisnya secara anaerobik.
Saat ragi tumbuh dan bertunas, ia berbagi asam lemak dan sterol awalnya dengan sel anak.
Pembagian ini, ketika sel ragi terus tumbuh dan bertunas, akhirnya 'mengencerkan' asam
lemak dan sterol yang dibutuhkan dalam membran sel. Setelah beberapa generasi tanpa
sumber oksigen atau prekursor lipid yang terbentuk sebelumnya dari konstituen membran
sel yang diperlukan, ragi tidak akan dapat memfermentasi gula. Ini bukan masalah dalam
kondisi aerobik karena sterol dan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan disintesis de novo
dari karbohidrat.
Sterol dalam ragi yang tumbuh secara aerobik dapat mencapai 1% berat kering total, tetapi
dengan pertumbuhan anaerobik dan tidak ada sterol yang dapat digunakan dalam media,
mereka mengencerkan hingga nilai kurang dari 0,1%
Membran plasma sel ragi terutama lipid dan protein dengan sejumlah kecil karbohidrat dan
bertindak sebagai penghalang antara sitoplasma dan bagian luar sel. Ini sangat penting
karena mengatur apa yang masuk dan keluar dari sel
KEBUTUHAN YEAST [ 1 ]
Nitogen di proses propagasi dibutuhkan untuk pertumbuhan yeast. Di proses
fermentasi untuk pertumbuhan yeast secara konstan
Free Amino Nitrogen (FAN) didefinisikan sebagai jumlah asam amino
individu, ion amonium, dan peptida kecil (di- dan tripeptida) dalam
media hasil fermentasi. FAN adalah ukuran umum yang penting dari
nutrisi ini, yang merupakan nitrogen yang dapat diasimilasi yeast
selama fermentasi. FAN merupakan produk degradasi protein dalam
bahan baku seperti sorghum , tetes dll.
Ketika kandungan gula tinggi dan nutrisi yang penting kurang, proses
fermentasi akan terhambat. Tingkat yang tidak memadai dari nitrogen
yang dapat diasimilasi sering menjadi penyebabnya.
Bahan Baku Total FAN Useable FAN
Molases 267 141
Jagung 70 58
Gandum
Oat / Haver 193 159
KEBUTUHAN YEAST [ 2 ]
Vitamin adalah regulator dan kofaktor penting
dari berbagai proses metabolisme. Fungsi utama
mereka adalah enzimatik dan mereka umumnya
bertindak baik sebagai ko-enzim atau prekursor
untuk enzim yang sepenuhnya aktif.
Kebutuhan ini juga dapat bervariasi
antara respirasi aktif dan pertumbuhan
di satu sisi, dan fermentasi alkohol di
sisi lain.
Biotin fungsi metabolisme untuk Semua reaksi
karboksilasi dan dekarboksilasi
Thiamin (B1) Dekarboksilasi fermentatif piruvat
Penataan ulang dalam siklus pentosa
Riboflavin (B2) (Di bawah anaerobiosis) sebagai
koenzim dalam reaksi oksidasi/reduksi
Yeast membutuhkan sejumlah ion anorganik untuk
pertumbuhan dan fermentasi yang optimal dan
persyaratan ini bervariasi tergantung pada i) strain
yeas, ii) media pertumbuhan, dan iii) interaksi
dengan logam . Kation penting diantaraya seng,
mangan, magnesium, kalsium, tembaga, kalium
dan besi
Magnesium adalah kation divalen
intraseluler yang paling melimpah dalam
ragi dan bertindak terutama sebagai
kofaktor enzim
Fungsi Magneisum antara lain :
1. Stimulasi sintesis asam lemak esensial
2. Pengurangan efek penghambatan
logam berat
3. Pengaturan tingkat ionik seluler
4. Aktivasi ATPase membran
5. Mempertahankan integritas dan
permeabilitas membran
VITAMIN
DAN
ION ORGANIC
KEBUTUHAN YEAST [ 3 ]
FASE PERTUMBUHAN YEAST
0
50
100
150
200
250
300
0 10 20 30 40 50 60
Jumlah
Sel
(
per
counting
square
)
Jam
Acceleration
Phase
Lag
Phase
Exponential
Phase
Stationary
Phase Declining
Phase
Lag Phase :
Pada fase ini yeast beradaptasi
dengan media baru baru dan
melakukan aktivitas metabolisme.
Fase ini berakhir saat pembelahan sel
pertama selesai.
Acceleration Phase :
Kecepatan pembelahan pada fase ini
meningkat sampai generasi ke tiga
bahkan sampai generasi empat
dengan ukuran sel yang kecil
Exponential Phase :
Pada fase ini percepatan pertumbuhan
mulai konstan dan maksimal. Yeast
dapat menjaga / memaksimalkan pada
fase ini dengan proses fed batch yaitu
dengan cara tambahan pemberian
nutrisi secara bertahap
Stationary Phase :
Pada fase ini percepatan
pertumbuhan mulai berkurang akan
tetapi peningkatan produksi etanol
terjadi. Dan yeast dapat bertahan
tanpa adanya tambahan nutrisi
Declining Phase:
Skema fase ini tingkat kematian
yeast meningkat sedangkan tingkat
pembelahan dan jumlah yeast
mengalami penurunan
Kecepatan pembelahan yeast berkisar 2
ssampai 3 jam ( dibawah kondisi terbaik
bisa mencapai 1.5 jam ) disislain kecepatan
pembelahan bakteri sekitar 20 menit.
Pengaruh toleransi ethanol kepada
perkembangbiakan bakteri lebih lemah
daripada yeast
Ketika proses propagasi dimulai, ada 3 juta
yeast pada 3 ja dan 10 bakteri pada 20
menit. Dan pada saat 9 jam julah yeast dan
bakteri akan sama
YEAST VS BAKTERI
PERTEMUAN KE - 1 ( INTRODUCTION AND MICROORGANISME ).pptx

More Related Content

Similar to PERTEMUAN KE - 1 ( INTRODUCTION AND MICROORGANISME ).pptx

Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanYeni Kurnia
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungSilvi Natalia
 
Teknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeTeknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeNuruliswati
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxDaniPatrick2
 
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Muhamad Izzah
 
Basic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapBasic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapFitra Harahap
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptymargo983
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptymargo983
 
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptx
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptxLIPID & MEMBRAN (5-6).pptx
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptxmitamaharani5
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruadeputra93
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Ismail Ibrahim
 

Similar to PERTEMUAN KE - 1 ( INTRODUCTION AND MICROORGANISME ).pptx (20)

Teknologi Enzim
Teknologi EnzimTeknologi Enzim
Teknologi Enzim
 
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
 
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULERDASAR DASAR BIOMOLEKULER
DASAR DASAR BIOMOLEKULER
 
Tapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagungTapai dari beras jagung
Tapai dari beras jagung
 
Teknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempeTeknologi Fermentasi pada tempe
Teknologi Fermentasi pada tempe
 
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptxPertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
Pertemuan 3. Metabolisme dan Nutrisi Mikrobiologi.pptx
 
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
Basic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahapBasic theory pkm p fitra humala harahap
Basic theory pkm p fitra humala harahap
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
 
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Farmakognosi-Pertemuan-8.ppt
 
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptx
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptxLIPID & MEMBRAN (5-6).pptx
LIPID & MEMBRAN (5-6).pptx
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptxKelompok 5 Fitokimia I.pptx
Kelompok 5 Fitokimia I.pptx
 
Fermentasi
Fermentasi Fermentasi
Fermentasi
 
Enzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaruEnzim revisi terbaru
Enzim revisi terbaru
 
13 fermentasi
13 fermentasi13 fermentasi
13 fermentasi
 
Farmentasi kimia
Farmentasi   kimiaFarmentasi   kimia
Farmentasi kimia
 
Biokimia enzim lipid
Biokimia   enzim lipidBiokimia   enzim lipid
Biokimia enzim lipid
 
Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2Pp enzim dan protein lain 2
Pp enzim dan protein lain 2
 

Recently uploaded

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierbudi194705
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompeteIwanBasinu1
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfIftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf114210034
 

Recently uploaded (20)

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 

PERTEMUAN KE - 1 ( INTRODUCTION AND MICROORGANISME ).pptx

  • 1. POTENSI PASAR BIOETANOL Pasar bioetanol dunia saat ini dikuasai oleh Fuel Grade (FG) etanol dengan perbandingan FG : Non FG = 91,6% : 8,4%. Pada regional ASEAN Perbandingan Pasar FG: Non FG = 85,5%:15,5%. Pasar bioetanol Indonesia saat ini hanya Non FG dengan rata- rata peningkatan konsumsi sangat kecil yaitu 6% (sekitar 13 juta liter per tahun) Harga etanol Asia (Philippine) sekitar Rp. 6.700,- per liter (FG). Harga etanol Brazil sekitar Rp. 4.500 - 6400,- per liter (FG). Untuk pasar FG diprediksi sulit untuk bersaing harga Satu-satunya peluang pasar FG adalah dukungan implementasi kebijakan pemerintah untuk pengembangan bioetanol sebagai biofuel untuk substitusi bahan bakar minyak di Indonesia.
  • 2. PRODUKSI ETANOL DARI BERBAGAI MACAM BAHAN BAKU Product ETHANOL SUGAR BASED : Molasses, Sugar cane, Sugar beets Fermentation Distillation STARCH BASED : Corn, Cassava, Shorgum, Grains Liquefaction Saccharification Fermentation Distillation Pretreatment CELLULOSIC BASED : Baggase, Wood, Straw Pretreatment Fermentation Distillation Enzymatic Hydrolysis
  • 3. GROUP SAKARIDA Monosakarida Group Detail Glukosa - Paling umum dari Monosakarida Fruktosaa - Paling banyak ditemukan pada buah dan madu Galaktosa - Isomer dari Glukosa dan komponen dari laktosa Disakarida Group Detail Maltosa Glukosa-Glukosa Dipecah menjadi 2 Glukosa melalui enzim maltase Sukrosa Glukosa-Fruktosa Dipecah melalui enzim invertase ekstarseluler Laktosa Glukosa-Galaktosa Dipecah melalui (bakteri) enzim laktase Trisakarida Group Detail Maltotriose Glukosa-Glukosa-Glukosa Gugus Gula terakhir yang dapat difermentasi oleh yeast setelah semua gugus yang lain telah hilang Sakarida Group Detail Dextrin Rantai Glukosa Unfermentable Sugat oleh Yeast Starches Rantai Glukosa Dipecah melalui enzim Amylase Sellulase Rantai Glukosa Dipecah melalui enzim Sellulase
  • 4. ENZIM Dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti suhu, pH, konsentrasi substrat dan inhibitor. Jika lingkungannya tidak sesuai, maka enzim akan rusak atau tidak dapat bekerja dengan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Enzim Induced fit (induksi pas). Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Cara Kerja Enzim ( 2 ) Enzim merupakan senyawa organik berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam metabolisme tubuh, sehingga disebut juga biokatalisator. Pengertian Lock and key (gembok dan anak kunci) . Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino dengan bentuk yang spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Cara Kerja Enzim ( 1 ) APA ITU ENZIM ?
  • 5. Urutan mekanisme kerja enzim adalah sebagai berikut: 1. Permukaan substrat berkontak dengan daerah spesifik pada permukaan molekul enzim yang disebut dengan tempat aktif. 2. Terjadi pembentukan senyawa antara yang bersifat sementara, disebut kompleks enzim-substrat. 3. Molekul substrat ditransformasi dengan penyusunan kembali atom- atom, pemutusan molekul substrat, atau kombinasi dengan molekul substrat lainnya. Enzim bekerja dengan cara meng-katalis reaksi sehingga meningkat-kan kece-patan reaksi yang dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi (energi yang dibutuhkan untuk reaksi). Enzim memiliki sisi aktif / sisi katalis dan dapat bekerja bolak- balik. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit dan tidak mengubah kesetimbangan 4. Molekul substrat yang telah ditransformasi dilepaskan dari molekul enzim karena sudah tidak muat lagi di dalam tempat aktif enzim. 5. Enzim yang tidak mengalami perubahan menjadi bebas untuk bereaksi dengan molekul substrat lainnya BAGAIMANA ENZIM BEKERJA ?
  • 6. Enzim Sumber Aksi α-amylase Bacillus sp. Hanya rantai α-1,4 yang dibelah untuk produksi α-dextrin, maltosa dan G(3) oligosakarida atau lebih α-amylase ( sakarifikasi ) Bacillus amylosacchariticus Pemecahan rantai α-1,4 menghasilkan α-dextrin, maltosa, G(3), G(4) oligosakarida dan lebih dari 50 % Glukosa β-amylase Malted Bakery Pemecahan rantai α-1,4 menghasilkan terbatas pada dextrin dan β-Maltosa Glukoamylase Aspergillus sp ; Rhizopus sp Pemecahan rantai α-1,4 dan Pemecahan rantai α-1,6 menghasilkan β-Glukosa JENIS ENZIM DAN PERAN-NYA
  • 7. • Fermentable Substrate : Glucose, Fructose, Maltose , Sucrose • Anaerobic , 30 – 37 OC • Ethanol Tolerance 150 g/L Saccharomyces cerevisiae Process Detail • Fermentable Substrate : Glucose, Fructose, Sucrose • Anaerobic , 30 OC • Ethanol Tolerance 100 g/L Zymomonas Mobilis Process Detail • Fermentable Substrate : Glucose dan Cellulase • Anaerobic , 30 OC • Ethanol Tolerance 30 g/L Clostridium Thermocellum Process Detail • Fermentable Substrate : Glucose dan Xylose • Microaerophilic , 26-35 OC • Ethanol Tolerance 35-47 g/L Pitchia Stipites Process Detail JENIS MIKROORGANISME DAN KARAKTERISTIKNYA
  • 8. APA ITU YEAST ? Mikroorganisme Jenis Jamur yang tak berhifa yang Bersel Satu dan mempunya ukuran 3 -5 Mikron Reproduksi dengan cara budding atau fission Ditemukan alami pada anggur dan buah lainnya Dapat dengan mudah diperbanyak Memetabolisme Gula untuk hidup dan berkembng In fact : Yeast dapat berpindah mode dari respirasi menuju fermentasi. Bahwa meskipun ada oksigen, ragi aka n selalu mengambil rute fermentasi untuk memanfaatkan glukosa jika glukosa ada dalam konsentrasi tinggi (disebut efek Crabtree). Kebanyakan yang digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae meskipun tipe lainnya seperti Pombe juga bisa digunakan.
  • 9. KOMPOSISI KIMIA YEAST Karbohidrat Protein Asam Nukleat Lipids 18 – 44 % 36 – 60 % 4 – 8 % 4 – 7 % Total Inorganic 6 – 10 % Trace Vitamin Sel Yeast terdiri dari 75 % air dan 25 % bahan kering yang terdiri dari :
  • 10. APA YANG DIBUTUHKAN YEAST UNTUK TUMBUH KEMBANG ? Yeast Growth Requirement Air Karbon Oksigen / Lipids Nitrogen Vitamin Inorganic Ion 75 % komposisi yeast adalah air. Min. 15 % untuk tumbuh. Dan lebih suka tumbuh dalam keadaan Asam * Fermentble Carbohydrat (Sugar and Starch ) digunakan sebagai sumber Energi * Lipid untuk biosintesis membran dimana dapat dihasilkan oleh yeast ketika ada oksigen * Asam amino dan peptida dibutuhkan untuk perkembangan yeast dan sintesis enzim Tetapi yeast dapat memanfaatkan / menggunakan Low Molecular Weight material nitrogenous seperti ion ammonia inorganic dan urea Pengatur dan kofaktor penting dari berbagai proses metabolisme * Yeast membutuhkan sejumlah ion anorganik untuk pertumbuhan dan fermentasi yang optimal
  • 11. Yeast Saccharomyces tidak dapat tumbuh tanpa batas dalam kondisi anaerobik kecuali jika disuplai dengan suplemen nutrisi tertentu, khususnya sterol dan asam lemak tak jenuh. Kedua senyawa ini merupakan komponen penting dari membran sel yeast dan ragi tidak dapat mensintesisnya secara anaerobik. Saat ragi tumbuh dan bertunas, ia berbagi asam lemak dan sterol awalnya dengan sel anak. Pembagian ini, ketika sel ragi terus tumbuh dan bertunas, akhirnya 'mengencerkan' asam lemak dan sterol yang dibutuhkan dalam membran sel. Setelah beberapa generasi tanpa sumber oksigen atau prekursor lipid yang terbentuk sebelumnya dari konstituen membran sel yang diperlukan, ragi tidak akan dapat memfermentasi gula. Ini bukan masalah dalam kondisi aerobik karena sterol dan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan disintesis de novo dari karbohidrat. Sterol dalam ragi yang tumbuh secara aerobik dapat mencapai 1% berat kering total, tetapi dengan pertumbuhan anaerobik dan tidak ada sterol yang dapat digunakan dalam media, mereka mengencerkan hingga nilai kurang dari 0,1% Membran plasma sel ragi terutama lipid dan protein dengan sejumlah kecil karbohidrat dan bertindak sebagai penghalang antara sitoplasma dan bagian luar sel. Ini sangat penting karena mengatur apa yang masuk dan keluar dari sel KEBUTUHAN YEAST [ 1 ]
  • 12. Nitogen di proses propagasi dibutuhkan untuk pertumbuhan yeast. Di proses fermentasi untuk pertumbuhan yeast secara konstan Free Amino Nitrogen (FAN) didefinisikan sebagai jumlah asam amino individu, ion amonium, dan peptida kecil (di- dan tripeptida) dalam media hasil fermentasi. FAN adalah ukuran umum yang penting dari nutrisi ini, yang merupakan nitrogen yang dapat diasimilasi yeast selama fermentasi. FAN merupakan produk degradasi protein dalam bahan baku seperti sorghum , tetes dll. Ketika kandungan gula tinggi dan nutrisi yang penting kurang, proses fermentasi akan terhambat. Tingkat yang tidak memadai dari nitrogen yang dapat diasimilasi sering menjadi penyebabnya. Bahan Baku Total FAN Useable FAN Molases 267 141 Jagung 70 58 Gandum Oat / Haver 193 159 KEBUTUHAN YEAST [ 2 ]
  • 13. Vitamin adalah regulator dan kofaktor penting dari berbagai proses metabolisme. Fungsi utama mereka adalah enzimatik dan mereka umumnya bertindak baik sebagai ko-enzim atau prekursor untuk enzim yang sepenuhnya aktif. Kebutuhan ini juga dapat bervariasi antara respirasi aktif dan pertumbuhan di satu sisi, dan fermentasi alkohol di sisi lain. Biotin fungsi metabolisme untuk Semua reaksi karboksilasi dan dekarboksilasi Thiamin (B1) Dekarboksilasi fermentatif piruvat Penataan ulang dalam siklus pentosa Riboflavin (B2) (Di bawah anaerobiosis) sebagai koenzim dalam reaksi oksidasi/reduksi Yeast membutuhkan sejumlah ion anorganik untuk pertumbuhan dan fermentasi yang optimal dan persyaratan ini bervariasi tergantung pada i) strain yeas, ii) media pertumbuhan, dan iii) interaksi dengan logam . Kation penting diantaraya seng, mangan, magnesium, kalsium, tembaga, kalium dan besi Magnesium adalah kation divalen intraseluler yang paling melimpah dalam ragi dan bertindak terutama sebagai kofaktor enzim Fungsi Magneisum antara lain : 1. Stimulasi sintesis asam lemak esensial 2. Pengurangan efek penghambatan logam berat 3. Pengaturan tingkat ionik seluler 4. Aktivasi ATPase membran 5. Mempertahankan integritas dan permeabilitas membran VITAMIN DAN ION ORGANIC KEBUTUHAN YEAST [ 3 ]
  • 14. FASE PERTUMBUHAN YEAST 0 50 100 150 200 250 300 0 10 20 30 40 50 60 Jumlah Sel ( per counting square ) Jam Acceleration Phase Lag Phase Exponential Phase Stationary Phase Declining Phase Lag Phase : Pada fase ini yeast beradaptasi dengan media baru baru dan melakukan aktivitas metabolisme. Fase ini berakhir saat pembelahan sel pertama selesai. Acceleration Phase : Kecepatan pembelahan pada fase ini meningkat sampai generasi ke tiga bahkan sampai generasi empat dengan ukuran sel yang kecil Exponential Phase : Pada fase ini percepatan pertumbuhan mulai konstan dan maksimal. Yeast dapat menjaga / memaksimalkan pada fase ini dengan proses fed batch yaitu dengan cara tambahan pemberian nutrisi secara bertahap Stationary Phase : Pada fase ini percepatan pertumbuhan mulai berkurang akan tetapi peningkatan produksi etanol terjadi. Dan yeast dapat bertahan tanpa adanya tambahan nutrisi Declining Phase: Skema fase ini tingkat kematian yeast meningkat sedangkan tingkat pembelahan dan jumlah yeast mengalami penurunan
  • 15. Kecepatan pembelahan yeast berkisar 2 ssampai 3 jam ( dibawah kondisi terbaik bisa mencapai 1.5 jam ) disislain kecepatan pembelahan bakteri sekitar 20 menit. Pengaruh toleransi ethanol kepada perkembangbiakan bakteri lebih lemah daripada yeast Ketika proses propagasi dimulai, ada 3 juta yeast pada 3 ja dan 10 bakteri pada 20 menit. Dan pada saat 9 jam julah yeast dan bakteri akan sama YEAST VS BAKTERI