TPC/IP, materi komdat, materi TCP/IP, TCP/IP lengkap, materi TCP/IP lengkap gratis, materi komdat tentang TCP/IP, TCP/IP bahasa indonesia, siide TCP/IP bahasa Indonesia. TCP IP komdat bahasa indonesia, materi semester 3 komdat, materi kuliah komdat, materi kuliah komdat TCP/IP, materi komunikasi data dan pengantar jaringan tentang TCP/Ip, materi kuliah komunikasi data dan pengantar jaringan komputer.
Dokumen ini membahas tiga jenis arsitektur LAN yaitu Ethernet, Token Ring, dan FDDI. Ethernet menggunakan metode akses CSMA/CD pada topologi bus atau star. Token Ring menggunakan metode token passing di mana token dilewatkan antar stasiun dalam konfigurasi ring. FDDI menggunakan metode yang sama namun dengan kapasitas 100 MBps dan menggunakan kabel serat optik.
TPC/IP, materi komdat, materi TCP/IP, TCP/IP lengkap, materi TCP/IP lengkap gratis, materi komdat tentang TCP/IP, TCP/IP bahasa indonesia, siide TCP/IP bahasa Indonesia. TCP IP komdat bahasa indonesia, materi semester 3 komdat, materi kuliah komdat, materi kuliah komdat TCP/IP, materi komunikasi data dan pengantar jaringan tentang TCP/Ip, materi kuliah komunikasi data dan pengantar jaringan komputer.
Dokumen ini membahas tiga jenis arsitektur LAN yaitu Ethernet, Token Ring, dan FDDI. Ethernet menggunakan metode akses CSMA/CD pada topologi bus atau star. Token Ring menggunakan metode token passing di mana token dilewatkan antar stasiun dalam konfigurasi ring. FDDI menggunakan metode yang sama namun dengan kapasitas 100 MBps dan menggunakan kabel serat optik.
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesIhsan Nurhalim
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang beberapa metode akses jaringan lokal (LAN), yaitu Ethernet, Token Ring, dan FDDI. Ethernet menggunakan metode akses CSMA/CD, Token Ring menggunakan metode token passing, sedangkan FDDI menggunakan metode yang sama dengan Token Ring yaitu token passing. Ketiga metode tersebut memiliki perbedaan dalam format frame, laju data, dan implementasi fisiknya.
Protokol jaringan merupakan seperangkat aturan untuk pertukaran data antar perangkat elektronik seperti komputer. Dokumen menjelaskan pengertian protokol jaringan dan beberapa jenis protokol seperti TCP/IP, UDP, DNS, HTTPS serta fungsi protokol seperti pengemasan, kontrol koneksi, kontrol aliran, dan kontrol kesalahan.
Summary jarkom pertemuan tanggal 4 oktober 2016ramasatriaf
1. Dokumen tersebut merangkum tentang jaringan komputer menurut area cakupannya, model OSI, dan percobaan menggunakan switch dan hub dalam jaringan.
2. Model OSI dibahas melalui fungsi setiap lapisannya mulai dari physical, data link, network, transport, session, presentasi, hingga aplikasi.
3. Percobaan menggunakan switch dan hub menunjukkan perbedaan proses pengiriman data, di mana switch lebih efisien karena menyimp
Dokumen tersebut membahas tentang 7 layer OSI dan protokol-protokol yang terkait. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana protokol-protokol pada layer OSI tertentu dapat diamati menggunakan Wireshark, seperti TCP, ARP, dan UDP.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi data serial menggunakan protokol RS232. Ia menjelaskan komponen yang dibutuhkan untuk komunikasi serial seperti MSComm, tombol perintah, dan teks. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengaturan komunikasi RS232 seperti baud rate, data bit, parity, dan stop bit serta memberikan contoh kode sumber program komunikasi serial.
Protokol jaringan digunakan untuk mengatur komunikasi antar komputer melalui jaringan. Protokol menetapkan format dan arti pesan yang dipertukarkan. Model berlapis membagi protokol menjadi beberapa lapisan dimana masing-masing menangani bagian dari masalah komunikasi. Model Referensi OSI memiliki 7 lapisan dimulai dari lapisan fisik hingga aplikasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar protokol TCP/IP dan alamat IP. TCP/IP merupakan kumpulan protokol yang bekerja bersama untuk mengirimkan data secara efisien antar komputer dengan menggunakan alamat IP sebagai identitas setiap perangkat jaringan. Alamat IP terdiri dari empat oktet yang memungkinkan identifikasi unik bagi setiap perangkat di internet.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar protokol TCP/IP yang merupakan kumpulan protokol standar untuk berkomunikasi antar komputer di internet. TCP/IP memungkinkan berbagai jenis komputer dan sistem operasi untuk saling terhubung. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah, arsitektur, protokol-protokol pokok, dan cara kerja TCP/IP."
Model OSI digunakan untuk membantu memahami fungsi tiap layer dalam aliran komunikasi data di jaringan, termasuk protokol jaringan dan metode transmisi. Standar OSI terdiri atas 7 lapisan dengan peran yang berbeda, seperti application, transport, internet, dan network access layer. Subnet mask digunakan untuk membedakan bagian jaringan dan host dari alamat IP guna memudahkan routing.
Dokumen ini membahas tentang TCP/IP dan arsitektur jaringan. TCP/IP digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan (internetworking) melalui router. Protokol TCP/IP terdiri atas 5 lapisan yakni physical, network interface, internet, transport, dan application. Lapisan network interface bertugas mengatur akses jaringan dan mengkonversi frame data menjadi sinyal listrik untuk dikirim melalui media transmisi.
Jaringan Komputer Pertemuan 4-metode-aksesIhsan Nurhalim
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang beberapa metode akses jaringan lokal (LAN), yaitu Ethernet, Token Ring, dan FDDI. Ethernet menggunakan metode akses CSMA/CD, Token Ring menggunakan metode token passing, sedangkan FDDI menggunakan metode yang sama dengan Token Ring yaitu token passing. Ketiga metode tersebut memiliki perbedaan dalam format frame, laju data, dan implementasi fisiknya.
Protokol jaringan merupakan seperangkat aturan untuk pertukaran data antar perangkat elektronik seperti komputer. Dokumen menjelaskan pengertian protokol jaringan dan beberapa jenis protokol seperti TCP/IP, UDP, DNS, HTTPS serta fungsi protokol seperti pengemasan, kontrol koneksi, kontrol aliran, dan kontrol kesalahan.
Summary jarkom pertemuan tanggal 4 oktober 2016ramasatriaf
1. Dokumen tersebut merangkum tentang jaringan komputer menurut area cakupannya, model OSI, dan percobaan menggunakan switch dan hub dalam jaringan.
2. Model OSI dibahas melalui fungsi setiap lapisannya mulai dari physical, data link, network, transport, session, presentasi, hingga aplikasi.
3. Percobaan menggunakan switch dan hub menunjukkan perbedaan proses pengiriman data, di mana switch lebih efisien karena menyimp
Dokumen tersebut membahas tentang 7 layer OSI dan protokol-protokol yang terkait. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana protokol-protokol pada layer OSI tertentu dapat diamati menggunakan Wireshark, seperti TCP, ARP, dan UDP.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi data serial menggunakan protokol RS232. Ia menjelaskan komponen yang dibutuhkan untuk komunikasi serial seperti MSComm, tombol perintah, dan teks. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengaturan komunikasi RS232 seperti baud rate, data bit, parity, dan stop bit serta memberikan contoh kode sumber program komunikasi serial.
Protokol jaringan digunakan untuk mengatur komunikasi antar komputer melalui jaringan. Protokol menetapkan format dan arti pesan yang dipertukarkan. Model berlapis membagi protokol menjadi beberapa lapisan dimana masing-masing menangani bagian dari masalah komunikasi. Model Referensi OSI memiliki 7 lapisan dimulai dari lapisan fisik hingga aplikasi.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar protokol TCP/IP dan alamat IP. TCP/IP merupakan kumpulan protokol yang bekerja bersama untuk mengirimkan data secara efisien antar komputer dengan menggunakan alamat IP sebagai identitas setiap perangkat jaringan. Alamat IP terdiri dari empat oktet yang memungkinkan identifikasi unik bagi setiap perangkat di internet.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar protokol TCP/IP yang merupakan kumpulan protokol standar untuk berkomunikasi antar komputer di internet. TCP/IP memungkinkan berbagai jenis komputer dan sistem operasi untuk saling terhubung. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah, arsitektur, protokol-protokol pokok, dan cara kerja TCP/IP."
Model OSI digunakan untuk membantu memahami fungsi tiap layer dalam aliran komunikasi data di jaringan, termasuk protokol jaringan dan metode transmisi. Standar OSI terdiri atas 7 lapisan dengan peran yang berbeda, seperti application, transport, internet, dan network access layer. Subnet mask digunakan untuk membedakan bagian jaringan dan host dari alamat IP guna memudahkan routing.
Dokumen ini membahas tentang TCP/IP dan arsitektur jaringan. TCP/IP digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan (internetworking) melalui router. Protokol TCP/IP terdiri atas 5 lapisan yakni physical, network interface, internet, transport, dan application. Lapisan network interface bertugas mengatur akses jaringan dan mengkonversi frame data menjadi sinyal listrik untuk dikirim melalui media transmisi.
Modul ini membahas tentang model networking OSI dan TCP/IP. Model OSI memiliki 7 layer yang masing-masing melakukan fungsi tertentu dalam proses transmisi data, seperti enkapsulasi dan dekapsulasi header pada setiap layer. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer utama yaitu aplikasi, transport, internet, dan akses jaringan. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan dalam pendekatan masing-masing.
Dokumen ini membahas tentang pengenalan komunikasi data dan jaringan komputer. Terdapat penjelasan mengenai model komunikasi data, tugas sistem komunikasi, contoh operasi jaringan komunikasi data, protokol dan arsitektur protokol, serta model OSI.
Tiga kalimat:
Dokumen membahas revolusi komunikasi komputer pada 1980-an yang menghilangkan perbedaan antara komputer dan komunikasi data, serta penyatuan sumber informasi global melalui sistem publik tunggal. Dokumen juga membahas model-model arsitektur jaringan komputer seperti model tiga lapis dan model OSI tujuh lapis beserta protokol dan jenis jaringannya.
Bab pertama membahas dasar-dasar jaringan komputer meliputi model komunikasi OSI tujuh lapis, model TCP/IP yang terdiri atas TCP dan IP, sistem pengalamatan IP yang terbagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E, serta konsep subnetting untuk membagi jaringan besar menjadi beberapa sub jaringan lebih kecil."
Makalah ini membahas lapisan Data Link pada model OSI. Lapisan Data Link terdiri dari dua sublapisan, yaitu Media Access Control yang menangani alamat fisik dan akses media, serta Logical Link Control yang menangani deteksi kesalahan, kontrol aliran, dan dukungan multi-protokol. Lapisan Data Link bertugas mentransformasikan frame-frame jaringan menjadi bit-bit dan sebaliknya.
Model OSI (Open System Interconnection) adalah kerangka kerja tujuh lapisan yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi antar sistem terbuka yang berbeda. Model ini membagi proses komunikasi jaringan menjadi tujuh lapisan, dimulai dari lapisan fisik hingga aplikasi. Setiap lapisan berfungsi untuk mendefinisikan format dan protokol yang memungkinkan komunikasi antar sistem terbuka.
11. kumpulan soal mid produktif tkj SMK part 2 --- www.the-xp.comDwi Yulianto
Teks tersebut merupakan soal ujian tengah semester mata pelajaran Produktif TKJ yang berisi 20 pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan esai mengenai konsep-konsep jaringan komputer seperti driver, topologi jaringan, protokol komunikasi data, alamat MAC, DNS, tabrakan data, layer pada model OSI, tujuan keamanan jaringan, enkripsi data, gangguan jaringan, firewall, konektor kabel jaringan, perangkat jaringan seperti hub, repe
Mata kuliah ini membahas tentang sistem komunikasi serat optik, mulai dari komponen-komponen pendukungnya, fiber optik, sumber cahaya, bagian pemancar, penerima, hingga perkembangan lebih lanjut seperti WDM dan jaringan LAN. Mahasiswa diajarkan teori dasar komunikasi cahaya dalam serat optik beserta konsep-konsep pendukungnya.
The document discusses several network layer protocols including ICMP, ARP, DHCP, and NBTSTAT. It provides information on how each protocol works, including ICMP message formats, how ARP maps MAC addresses to IP addresses, the role of DHCP servers in automatically assigning IP addresses and configuration settings to devices on a network, and how NBTSTAT is used for NetBIOS name resolution. Examples are given of common tools used with these protocols like ping and output from the nbtstat command.
Parameter S digunakan untuk mengkarakterisasi rangkaian linear dua terminal pada frekuensi tinggi. Parameter S menggambarkan hubungan antara gelombang masuk dan keluar pada setiap terminal menggunakan koefisien S11, S12, S21, dan S22. Parameter S memiliki keuntungan karena mudah diukur dan bekerja dengan baik pada frekuensi tinggi.
Impedance matching merupakan hal penting dalam rentang frekuensi gelombang mikro. Matching dalam saluran transmisi berarti memberikan beban yang sama dengan impedansi karakteristik saluran, sedangkan dalam teori rangkaian berarti impedansi sumber sama dengan konjugasi kompleks beban. Smith chart digunakan untuk merancang rangkaian penyesuaian impedansi dengan melihat perubahan impedansi akibat penambahan elemen reaktif.
Modulasi Phase Shift Keying (PSK) adalah teknik modulasi digital yang mengubah fase sinyal pembawa berdasarkan bit data 1 dan 0. PSK memungkinkan efisiensi bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan modulasi lainnya seperti BPSK, QPSK, dan lainnya. Jenis-jenis PSK yang berkembang antara lain QPSK, 8-PSK, dan 16-PSK yang masing-masing mampu mengirim lebih banyak bit per simbol.
Kelompok 6 membahas konsekuensi jika koneksi pada topologi ring gagal dan menjelaskan sifat lalu lintas pada topologi tersebut. Mereka juga mencocokkan kondisi komunikasi dengan layer model OSI dan menjelaskan pengaruh peningkatan bandwidth dan SNR terhadap tingkat kecepatan transmisi. Kelompok tersebut kemudian mengubah data stream ke kode 2B1Q dan menjelaskan konfigurasi SONET untuk mendukung kecepatan broadband
The document discusses time domain over 13 sections, with each section labeled "Time Domain - [section number]". However, no other information is provided in the document beyond these section labels, so the content and purpose of the document cannot be determined from the information given.
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakampas03
This document discusses the development and advancement of cellular communication systems. It describes the generations of cellular networks, including 1G analog networks, 2G digital networks, and 3G packet-switched networks. It focuses on 4G networks, explaining that they will use an Open Wireless Architecture to allow terminals to seamlessly connect to different local wireless networks. 4G aims to provide high data rates, efficiency, mobility, and integration of services through technologies like OFDM, MIMO, and convergence of various wireless standards. Major challenges for 4G include terminal mobility across networks and managing handoffs and billing across multiple operators.
The document discusses key concepts in mobile communication systems, including:
1. Cellular networks segment coverage areas into cells using multiple carrier frequencies to allow frequency reuse, with different frequencies used in adjacent cells. As user density increases, cells can be split into smaller cells.
2. Frequency reuse is key to cellular systems, allowing the same frequency to be used in different cells as long as they are sufficiently separated. Proper frequency planning is needed to minimize co-channel interference between cells using the same frequency.
3. When a mobile user moves between cells, a handover transfers the call to the new cell to maintain coverage. Handover thresholds and strategies aim to balance call quality and burden on the network.
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
Dokumen tersebut membahas arsitektur sistem komunikasi bergerak khususnya sistem GSM yang terdiri dari tiga subsistem yaitu radio subsystem, jaringan dan switching subsystem, serta operation subsystem. Radio subsystem meliputi elemen-elemen seperti BTS, BSC, MS. Sedangkan jaringan dan switching subsystem meliputi MSC, HLR, VLR yang berperan dalam penyambungan serta pengelolaan lokasi pelanggan.
Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi saat bergerak dengan menggunakan jaringan nirkabel. Sistem ini membagi wilayah cakupan menjadi sel-sel kecil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan. Setiap sel dilayani oleh stasiun radio dasar dan terhubung ke pusat pengalihan gerak untuk memungkinkan pelanggan berpindah antar sel.
This document discusses the evolution of Ethernet standards over multiple generations from the original Ethernet created in 1976 to modern Gigabit Ethernet. It describes the work of IEEE Project 802 to set standards enabling interoperability among networking equipment from different manufacturers. Key standards discussed include the original 10 Mbps Standard Ethernet, as well as faster variants like Fast Ethernet operating at 100 Mbps, Gigabit Ethernet at 1 Gbps, and Ten-Gigabit Ethernet. The physical layer and data link layer are examined along with changes to Ethernet like bridging, switching, and full-duplex operation that increased speed and supported higher data rates over time.
Hub, bridge, dan switch digunakan untuk menghubungkan dan mengisolasi segmen-segmen LAN. Hub beroperasi pada level bit dan tidak mengisolasi domain tabrakan, sementara bridge beroperasi pada level frame dan dapat mengisolasi domain tabrakan untuk meningkatkan throughput total. Algoritma spanning tree digunakan untuk membentuk topologi pohon antara bridge-bridge untuk mencegah terjadinya loop pada jaringan.
This document discusses multiple access mechanisms for communication networks. It describes three main types of multiple access protocols: random access, controlled access, and channelization. Random access protocols like ALOHA and CSMA allow nodes to access the channel randomly and risk collisions. Controlled access protocols like polling, token passing, and reservation assign channel access in a coordinated fashion to avoid collisions. Channelization techniques partition the channel by frequency (FDMA), time (TDMA), or code (CDMA) to enable multiple simultaneous transmissions.
This document discusses different types of multiplexing including frequency division multiplexing (FDM), time division multiplexing (TDM), and wavelength division multiplexing (WDM). It provides examples and diagrams to illustrate how each technique works. Specifically, it explains that FDM involves modulating different signals to different carrier frequencies. TDM involves interleaving digital signals in time by assigning fixed time slots to different sources. And WDM is designed to carry high data rates by using differences in optical wavelengths similar to how FDM uses differences in frequency.
2. Pendahuluan
Merupakan Layer 2 pada Model OSI
Bertujuan menyediakan koneksi antara dua
komputer/host dengan menggunakan
pengalamatan secara fisik/Hardware
Addressing
Komunikasi hanya bisa terjadi jika kedua
host/komputer yang berkomunikasi tahu
h t/k
t
b k
ik i t h
alamat fisik masing-masing
Pengalamatan secara fisik biasa disebut
MAC Address
C dd
MAC Address diambilkan dari ID NIC
masing-masing komputer
g
g
p
3. MAC (Media Access Control)
Address
MAC Address terdiri
dari 48 bit tetapi
biasanya ditulis dalam
12 bit Heksadesimal
dengan ketentuan 6
bit sebagai kode
pabrik yang ditentukan
b ik
dit t k
oleh IEEE dan 6 bit
berikunya adalah
nomor serial peralatan
i l
l
yang dikeluarkan oleh
pabrik
4. Pengiriman Data
Untuk melakukan pengiriman data diperlukan
kombinasi antara pengalamatan secara fisik dan
pengalamatan secara logik
pengalamatan e
peng l m t n secara logik biasa di eb t deng n IP
bi
disebut dengan
Address (nomor IP), berada pada layer network
Nomor IP diperlukan oleh perangkat lunak untuk
mengidentifikasi k
id
ifik i komputer pada j i
d jaringan
Namun nomor identitas yang sebenarnya diatur oleh
NIC (Network Interface Card) atau kartu Jaringan
yang juga mempunyai nomor unik.
5. Pengiriman data pada DataLink
Layer
Penentuan waktu pengiriman data yang tepat apabila
suatu media sedang terpakai, hal ini perlu melakukan
suatu deteksi sinyal pembawa.
Pada Ethernet menggunakan metode Carrier Sense
Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD).
Pada jaringan yang dapat melakukan akses secara
g
bersamaan simultan. Maka bila Host A mengirimkan
data ke Host D, maka Host B dan C akan melakukan
deteksi jalur, dan apabila jalur sedang dipakai maka
Host B dan C akan menunggu terlebih dahulu.
6. Metode CSMA/CD
sebuah host komputer yang akan mengirim data ke
jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan
sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host
komputer lainnya (Listen).
p
y (
)
Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data
lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host
komputer tersebut diharuskan mengulang
permohonan (request) pengiriman pada selang waktu
h
(
)
i i
d
l
k
berikutnya yang dilakukan secara acak (random).
Dengan demikian maka jaringan efektif bisa
digunakan secara bergantian
7. Error Checking Pengiriman Data
Data-Link
Data Link dapat melakukan deteksi error
dan memberikan peringatan (notification)
kepada lapisan diatasnya,bahwa terjadi
p
p
y ,
j
kesalahan transmisi.
Teknik yang digunakan error detection
adalah Frame Check Sequence (FCS) dan
Cyclic Redundancy Check (CRC).
Data Link tidak melakukan error correction
error-correction
9. Generic Data Link Frame
Format
Preamble or Start Field
When computers are connected to a physical medium, there
must be a way they can grab the attention of other computers
to broadcast the message, "Here comes a frame!"
g
Various technologies have different ways of doing this process,
but all frames, regardless of technology, have a beginning
signaling sequence of bytes.
Depending up frame format: Preamble = 7 bytes, Start of
Frame Delimiter (SFD) = 1 byte
10. Generic Data Link Frame Format
Address Field
We saw how IEEE 802.3 uses Destination and Source
Addresses.
By
B the way: An idea ho a serial data link frame is
a Any
how se ial
f ame
addressed?
Unicast address – Single device
Broadcast address – All d i
B
d
t dd
devices
Multicast address – Specific group of devices
11. Generic Data Link Frame Format
Type Field
Usually information indicating the layer 3 protocols in the data field, I.e.
IP Packet.
Type field values of particular note for IEEE 802.3 frames include:
0x0600
0x0800
0x8137
0x6003
XNS (Xerox)
IP (the Internet protocol)
Novell NetWare packet formatted for Ethernet II
DECNET
12. Generic Data Link Frame Format
Data Field
Included along with this data, you must also send a few other
bytes.
They are called padding bytes, and are sometimes added so
that the frames have a minimum length for timing purposes.
LLC bytes are also included with the data field in the IEEE
standard frames.
13. Generic Data Link Frame Format
FCS
Used to insure that the data has arrived without
corruption.
More efficient than sending the data twice and
ff
h
d
h d
d
comparing the results.
Necessary to prevent errors.
y
p
14. Three Kinds of FCS
Cyclic redundancy check (CRC)
performs polynomial calculations on the data
Two-dimensional parity
adds an 8th bit that makes an 8-bit sequence have an odd or
even number of binary 1s
Internet checksum
adds the numbers to determine a number
15. Generic Data Link Frame
Format
Stop Field (Ot e data link frame formats)
e d (Other
a e o
ats)
The computer that transmits data must get the attention of
other devices, in order to start a frame, and then claim it again,
to end the frame.
The length field implies the end, and the frame is considered
ended after the FCS.
Sometimes there is a formal byte sequence referred to as an
end-frame delimiter.
end frame delimiter
16. Data Encapsulation Example
Application
A li ti
Header + data
Application Layer
Layer 4: Transport Layer
Layer 3: Network Layer
Layer 2:
Network
Layer
010010100100100100111010010001101000…
Layer 1: Physical
Layer