Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan manajemen waktu proyek, meliputi proses-proses penting seperti mendefinisikan kegiatan, mengurutkan kegiatan, mengestimasi sumber daya dan durasi kegiatan, serta menyusun jadwal proyek. Selain itu, dibahas pula bidang pengetahuan yang perlu dikuasai manajer proyek dan teknik-teknik perencanaan waktu proyek seperti PDM dan ADM.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
Network planning digunakan untuk merencanakan proyek dengan menentukan kegiatan kritis, durasi, dan urutannya. Metode utama adalah Critical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique. Contoh kasus menunjukkan visualisasi grafik proyek, durasi maksimal 18 hari dengan jalur kritis A-B-E-H-I.
Teknik penjadwalan Line of Balance (LoB) merupakan metode yang sesuai untuk proyek dengan pekerjaan berulang seperti pembangunan rumah, jalan, atau pertokoan. Metode ini menggunakan diagram yang membandingkan waktu dan lokasi untuk merencanakan kemajuan proyek berdasarkan kecepatan produksi tiap kegiatan.
Dokumen tersebut menjelaskan penggunaan network planning untuk menentukan lintasan kritis dalam perencanaan suatu proyek. Metode ini melibatkan penentuan aktivitas, durasi, dan urutan kegiatan untuk kemudian disusun dalam diagram jaringan yang mengidentifikasi lintasan terpanjang sebagai lintasan kritis. Lintasan kritis merupakan jalur waktu pelaksanaan proyek yang paling menentukan. Dokumen juga menjelaskan penggunaan Earliest Event Time (
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKDEDE IRYAWAN
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen waktu proyek, termasuk aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan dalam manajemen waktu proyek seperti mendefinisikan aktivitas, mengurutkan aktivitas, memperkirakan durasi aktivitas, dan menyusun jadwal proyek.
2. Beberapa teknik yang disebutkan untuk manajemen waktu proyek adalah diagram jaringan proyek, precedence diagramming method (PDM), critical path method (CPM), dan pengg
1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan rencana jaringan proyek, termasuk manfaat, proses, dan teknik-tekniknya.
2. Ada dua pendekatan utama untuk mengembangkan jaringan proyek, yaitu activity on node dan activity on arrow.
3. Proses pengembangan jaringan proyek meliputi pelewatan maju untuk menentukan waktu mulai terawal, pelewatan mundur untuk menentukan waktu selesai terlambat
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan proyek, termasuk definisi penjadwalan proyek, manfaat penjadwalan proyek, kompleksitas penjadwalan proyek, waktu dan durasi kegiatan, serta beberapa metode penjadwalan proyek seperti bagan balok, kurva S, metode jalur kritis (CPM), dan PERT."
Dokumen tersebut membahas proses manajemen waktu proyek, mulai dari mendefinisikan aktivitas, mengurutkan aktivitas berdasarkan ketergantungannya, melakukan estimasi sumber daya dan durasi aktivitas, membuat diagram jaringan, dan membuat jadwal proyek dengan menggunakan tool seperti Gantt chart dan critical path analysis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Metode perencanaan proyek Critical Path Method (CPM) untuk menghitung waktu pelaksanaan proyek termasuk mengidentifikasi jalur kritis;
2. Contoh penerapan CPM pada perencanaan pengembangan produk baru dengan 7 kegiatan dan waktu pelaksanaan 54 hari;
3. Hasil perhitungan menunjukkan jalur kritis A-B-D-E-F-G dengan waktu 38 hari,
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian proyek dan manajemen proyek, cakupan manajemen proyek, faktor-faktor penting dalam manajemen proyek, tahapan perencanaan proyek, serta beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam manajemen proyek seperti work breakdown structure, critical path method, program evaluation and review technique, dan gantt chart.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis waktu proyek menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Metode PERT menggunakan tiga estimasi waktu pelaksanaan kegiatan (optimis, mungkin, pesimis) untuk menghitung rata-rata dan variansi waktu proyek secara statistik. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan metode PERT dan menggunakan tabel distribusi normal untuk memperkirakan peluang penyelesaian
Dokumen tersebut membahas perencanaan proyek teknologi informasi yang mencakup perencanaan ruang lingkup, jadwal, sumber daya, biaya, dan resiko. Topik utama yang dibahas antara lain pengumpulan kebutuhan, definisi ruang lingkup, membuat struktur rincian kerja, perencanaan jadwal, estimasi durasi aktivitas, pembuatan jadwal, perencanaan sumber daya, estimasi biaya, penentuan anggaran, identifikasi resiko, dan mer
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan waktu dan jaringan kerja dalam pengelolaan proyek, dimulai dari penjelasan mengenai metode bagan balok dan analisis jaringan kerja. Kemudian dijelaskan sistematika lengkap dalam menyusun jaringan kerja mulai dari mengidentifikasi dan menguraikan lingkup proyek hingga terminologi dan perhitungan yang digunakan."
Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung untuk memastikan proyek berjalan tepat waktu dengan memperhatikan keterbatasan biaya dan kualitas. Kegiatan manajemen waktu lebih banyak diterapkan pada fase perencanaan dan pengendalian, meliputi pendefinisian aktivitas, pengurutan aktivitas, estimasi durasi, dan penyusunan jadwal proyek.
Manajemen proyek dimulai sejak zaman kerajaan di Indonesia pada abad ke-9 Masehi. Perkembangan manajemen proyek modern dimulai pada abad ke-20 dengan dikembangkannya alat visualisasi kegiatan proyek seperti Gantt Chart dan metode kritis jalur proyek. Manajemen proyek bertujuan mengelola sumber daya untuk menyelesaikan proyek sesuai tujuan, anggaran dan jadwal yang ditentukan.
Network planning digunakan untuk merencanakan proyek dengan menentukan kegiatan kritis, durasi, dan urutannya. Metode utama adalah Critical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique. Contoh kasus menunjukkan visualisasi grafik proyek, durasi maksimal 18 hari dengan jalur kritis A-B-E-H-I.
Teknik penjadwalan Line of Balance (LoB) merupakan metode yang sesuai untuk proyek dengan pekerjaan berulang seperti pembangunan rumah, jalan, atau pertokoan. Metode ini menggunakan diagram yang membandingkan waktu dan lokasi untuk merencanakan kemajuan proyek berdasarkan kecepatan produksi tiap kegiatan.
Dokumen tersebut menjelaskan penggunaan network planning untuk menentukan lintasan kritis dalam perencanaan suatu proyek. Metode ini melibatkan penentuan aktivitas, durasi, dan urutan kegiatan untuk kemudian disusun dalam diagram jaringan yang mengidentifikasi lintasan terpanjang sebagai lintasan kritis. Lintasan kritis merupakan jalur waktu pelaksanaan proyek yang paling menentukan. Dokumen juga menjelaskan penggunaan Earliest Event Time (
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKDEDE IRYAWAN
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen waktu proyek, termasuk aktivitas-aktivitas yang perlu dilakukan dalam manajemen waktu proyek seperti mendefinisikan aktivitas, mengurutkan aktivitas, memperkirakan durasi aktivitas, dan menyusun jadwal proyek.
2. Beberapa teknik yang disebutkan untuk manajemen waktu proyek adalah diagram jaringan proyek, precedence diagramming method (PDM), critical path method (CPM), dan pengg
1. Dokumen ini membahas tentang pengembangan rencana jaringan proyek, termasuk manfaat, proses, dan teknik-tekniknya.
2. Ada dua pendekatan utama untuk mengembangkan jaringan proyek, yaitu activity on node dan activity on arrow.
3. Proses pengembangan jaringan proyek meliputi pelewatan maju untuk menentukan waktu mulai terawal, pelewatan mundur untuk menentukan waktu selesai terlambat
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan proyek, termasuk definisi penjadwalan proyek, manfaat penjadwalan proyek, kompleksitas penjadwalan proyek, waktu dan durasi kegiatan, serta beberapa metode penjadwalan proyek seperti bagan balok, kurva S, metode jalur kritis (CPM), dan PERT."
Dokumen tersebut membahas proses manajemen waktu proyek, mulai dari mendefinisikan aktivitas, mengurutkan aktivitas berdasarkan ketergantungannya, melakukan estimasi sumber daya dan durasi aktivitas, membuat diagram jaringan, dan membuat jadwal proyek dengan menggunakan tool seperti Gantt chart dan critical path analysis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Metode perencanaan proyek Critical Path Method (CPM) untuk menghitung waktu pelaksanaan proyek termasuk mengidentifikasi jalur kritis;
2. Contoh penerapan CPM pada perencanaan pengembangan produk baru dengan 7 kegiatan dan waktu pelaksanaan 54 hari;
3. Hasil perhitungan menunjukkan jalur kritis A-B-D-E-F-G dengan waktu 38 hari,
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian proyek dan manajemen proyek, cakupan manajemen proyek, faktor-faktor penting dalam manajemen proyek, tahapan perencanaan proyek, serta beberapa teknik dan alat yang digunakan dalam manajemen proyek seperti work breakdown structure, critical path method, program evaluation and review technique, dan gantt chart.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang analisis waktu proyek menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique). Metode PERT menggunakan tiga estimasi waktu pelaksanaan kegiatan (optimis, mungkin, pesimis) untuk menghitung rata-rata dan variansi waktu proyek secara statistik. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan metode PERT dan menggunakan tabel distribusi normal untuk memperkirakan peluang penyelesaian
Dokumen tersebut membahas perencanaan proyek teknologi informasi yang mencakup perencanaan ruang lingkup, jadwal, sumber daya, biaya, dan resiko. Topik utama yang dibahas antara lain pengumpulan kebutuhan, definisi ruang lingkup, membuat struktur rincian kerja, perencanaan jadwal, estimasi durasi aktivitas, pembuatan jadwal, perencanaan sumber daya, estimasi biaya, penentuan anggaran, identifikasi resiko, dan mer
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan waktu dan jaringan kerja dalam pengelolaan proyek, dimulai dari penjelasan mengenai metode bagan balok dan analisis jaringan kerja. Kemudian dijelaskan sistematika lengkap dalam menyusun jaringan kerja mulai dari mengidentifikasi dan menguraikan lingkup proyek hingga terminologi dan perhitungan yang digunakan."
Manajemen waktu proyek adalah tahapan mendefinisikan proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung untuk memastikan proyek berjalan tepat waktu dengan memperhatikan keterbatasan biaya dan kualitas. Kegiatan manajemen waktu lebih banyak diterapkan pada fase perencanaan dan pengendalian, meliputi pendefinisian aktivitas, pengurutan aktivitas, estimasi durasi, dan penyusunan jadwal proyek.
Manajemen proyek dimulai sejak zaman kerajaan di Indonesia pada abad ke-9 Masehi. Perkembangan manajemen proyek modern dimulai pada abad ke-20 dengan dikembangkannya alat visualisasi kegiatan proyek seperti Gantt Chart dan metode kritis jalur proyek. Manajemen proyek bertujuan mengelola sumber daya untuk menyelesaikan proyek sesuai tujuan, anggaran dan jadwal yang ditentukan.
Dokumen tersebut membahas tentang makna dan hakikat ekonomi, bisnis, dan sistem ekonomi serta hubungannya dengan etika bisnis dan profesi. Juga dibahas mengenai paradigma pengelolaan bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kepentingan berbagai pemangku kepentingan terhadap perusahaan."
Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiridari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945.
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 13 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank DKI Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Pematang Siantar, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank DKI khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Pematang Siantar:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
Kepada anda para warga kota Pematang Siantar, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank DKI resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#PematangSiantar #slotBankDKI #slotviaBankDKI #daftarslotBankDKI #unikbet
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfFORTRESS
"PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Besi Rumah Minimalis di Buleleng; Pintu Double Rumah Minimalis di Sawan; Pintu Dua Daun Minimalis di Abang; Pintu Garis Minimalis di Manggis.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja; solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99; Rt.005/Rw.003; Binong; Kec. Curug; Kabupaten Tangerang; Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo; Pekanbaru; Surabaya; Lampung; Palembang; Kendari; Makassar; Balikpapan; Medan; Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura; Kab Bangli; Kab Buleleng-Singaraja; Kab Gianyar; Kab Jembrana-Negara; Kab Karangasem-Amlapura; Kab Klungkung-Semarapura; Kab Tabanan; Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintudobelminimalisdidenpasar #pintudoublebesirumahminimalisdibuleleng #pintudoublerumahminimalisdisawan #pintuduadaunminimalisdiabang #pintugarisminimalisdimanggis
Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Minimalis Motif Kayu di Busung Biu; Pintu Double Rumah Modern di Seririt; Pintu Dua Minimalis Terbaru di Bebandem; Pintu Hitam Minimalis di Rendang."
2. KELOMPOK PROSES
DALAM MANAJEMEN PROYEK
LAHIRNYA
PROYEK
MEMULAI
PROYEK
PERENCANAAN
PROYEK
PENGAWASAN PROYEK
PENUTUPAN
PROYEK
WAKTU
PELAKSANAAN PROYEK
3. 9 BIDANG PENGETAHUAN YANG PERLU DIKUASAI
MANAJER PROYEK
PIRANTI
&
TEKNIK
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
MANAJM
CAKUPAN
PROYEK
MANAJM
WAKTU
PROYEK
MANAJM
BIAYA
PROYEK
MANAJM
MUTU
PROYEK
MANAJM
SDM
PROYEK
MANAJM
KOMUNI-
KASI
PROYEK
MANAJM
RESIKO
PROYEK
MANAJM
PEMBE-
LIAN
PROYEK
KEBUTUHAN
&
HARAPAN
STAKEHOLDER
PROYEK
BERHASIL
4. BAHASAN • Manajemen waktu
• Mendefinisikan kegiatan
• Mengurutkan kegiatan
• Mengestimasi sumber daya kegiatan
• Mengestimasi durasi kegiatan
• Menyusun jadwal
5. MANAJEMEN WAKTU PROYEK
• Menjamin proyek selesai tepat waktu
• Proyek yang tidak selesai tepat waktu mendapat penalti dari pemberi kerja
6. PROSES-PROSES DALAM MANAJEMEN WAKTU PROYEK
KELOMPOK PROSES
PERENCANAAN
KELOMPOK PROSES
PENGAWASAN
Mendefinisikan
kegiatan
Menyusun
jadwal
Mengestimasi
durasi
kegiatan
Mengestimasi
sumberdaya
kegiatan
Mengurutkan
kegiatan
Mengendalikan
jadwal
7. PROSES 1:
MENDEFINISIKAN KEGIATAN
• Deskripsi: Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan tertentu yang diperlukan untuk menghasilkan berbagai
serahan (deliverables) proyek sesuai persyaratan
8. MASUKAN
MENDEFINISIKAN KEGIATAN
1. Patokan cakupan
2. Faktor lingkungan perusahaan, misalnya ketersediaan piranti-piranti proyek
3. Kebijakan; prosedur; pedoman yang berlaku (aset proses organisasional)
9. PIRANTI & TEKNIK
MENDEFINISIKAN KEGIATAN
1. Menerapkan dekomposisi
2. Menggunakan template bekas proyek lain
3. Pemikiran tenaga ahli
4. Perencanaan bertahap
10. HASIL
MENDEFINISIKAN KEGIATAN
1. Daftar kegiatan
2. Atribut kegiatan, seperti:
3. Daftar milestone
• identitas,
• deskripsi,
• kendala,
• asumsi
• prasyarat,
• kegiatan selanjutnya,
• hubungan logikal,
• leads & lags,
• kebutuhan sumber daya,
• dll
11. PROSES 2:
MENGURUTKAN KEGIATAN
Ketergantungan terjadi karena :
• Alami / mandatori. Misal: pemrograman dilakukan setelah rancangan jadi
• Ditetapkan oleh tim proyek. Misal: peran-cangan dilakukan setelah hasil analisis disetujui steering
committee untuk mencegah rugi
• Ketergantungan pada pihak luar. Misal: instalasi setelah penerimaan barang
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antar kegiatan proyek.
12. MASUKAN
MENGURUTKAN KEGIATAN
1. Daftar kegiatan
2. Atribut kegiatan (lead dan lag, prasyarat, dll)
3. Daftar milestone (tonggak capaian)
4. Pernyataan cakupan proyek
5. Aset proses organisasional
13. PIRANTI & TEKNIK
MENGURUTKAN KEGIATAN
1. PDM (precedence diagramming method)
2. ADM (arrow diagramming method)
3. Penentuan sifat ketergantungan
4. Menerapkan lead (kegiatan dimulai sebelum prasyarat selesai) dan lag (kegiatan
harus menunggu beberapa waktu setelah prasyaratnya selesai)
14. PDM (PRECENDENCE DIAGRAM METHOD) atau AON
(ACTIVITY ON NODE)
Kegiatan digambarkan dengan kotak,
Panah antar kotak mewakili ketergantungan
Finish-to-start
A selesai, baru B dimulai
Finish-to-finish
A selesai, baru B bisa selesai
Start-to-start
A mulai, baru B boleh dimulai
Start-to-finish
A mulai, baru B boleh selesai
Umumnya dipakai kebutuhan finish to start
A B
A B
A B
A B
15. d = durasi kegiatan
ES = earliest start time = waktu terawal kegiatan dapat dimulai
EF = earliest finish = waktu terawal kegiatan dapat diselesaikan
LS = latest start = batas waktu paling lambat kegiatan dimulai tanpa berakibat terlambatnya proyek
selesai
LF = latest finish = batas waktu paling lambat kegiatan selesai tanpa berakibat terlambatnya proyek
selesai
Nama keg
d
LS
EF
ES
LF
PDM (PRECENDENCE DIAGRAM METHOD) atau AON (ACTIVITY ON
NODE)
16. Ilustrasi di bawah ini memberikan petunjuk bagaimana mempergunakan rumus-rumus
pada pembahasan sebelumnya, guna menyusun Jaringan PDM dari suatu informasi
tertentu yang telah diketahui . Misalnya, sebagai berikut :
Proyek terdiri dari enam kegiatan A,B,C,D,E, dan F dengan nomor urut 1,2,3,4,5, dan 6.
Kurun waktu kegiatan tercantum pada Tabel dibawah ini
Telah diketahui pula konstrain antara kegiatan- kegiatan yang bersangkutan.
Diminta menyusun jaringan PDM, menentukan jalur kritis dan kurun waktu penyelesaian proyek.
17. 1. Membuat denah node sesuai jumlah kegiatan seperti diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.
18. 2. Menentukan urutan kegiatan, konstrain, dan melengkapinya dengan atribut seperti diperlihatkan
pada Gambar ini.
20. Hitungan Mundur
•Dimulai dari kegiatan terakhir F LF(6) adalah sama dengan EF(6) = 24 (titik akhir proyek)
Dipakai angka terkecil yaitu LF(2) = 9 LS(2) = LF(2) - D(B) = 9 - 6 = 3
21. Akhimya, setelah angka-angka ES, EF, LS, dan LF dimasukkan ke dalam node yang bersangkutan,
maka diperoleh diagram PDM yang lengkap dibawah ini.
22. Jalur Kritis dan Float
Kegiatan C bukanlah kegiatan kritis karena LS tidak sama besar dengan ES, demikian juga LF
tidak sama besar dengan EF. Float kegiatan C = LF(3)-EF(3) = LS-ES = 14-13 = 8-7 = 1
Terlihat bahwa angka 24 hari lebih kecil dari pada angka masing-masing kegiatan kritis
bila dijumlahkan (5 + 6 + 7 + 6 + 8 = 32). Hal ini karena kegiatan-kegiatan tersebut
tumpang tindih.
Jalur Kritis Mengikuti Rangkaian
23. Interupsi Kegiatan
Oleh karena alasan tertentu, dalam PDM kadang-kadang dijumpai suatu kegiatan dihentikan dan
pelaksanaan selanjutnya dari sisa kegiatan tersebut ditunda. Hal ini dikenal sebagai splitting atau
interupsi. Contoh di bawah ini menjelaskan hal tersebut.
Kedua kegiatan menggali tanah dan meletakkan pipa dikerjakan secara tumpang tindih mengikuti
konstrain antara keduanya.
24. Penyajian dengan PDM dan analisis selanjutnya dengan CPM/ AOA pada Gambar dibawah ini,
akan mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya interupsi pada
pekerjaan memasang pipa 4-5-6.
Interupsi kegiatan
Proyek pemasangan pipa dengan kendala-kendala
25. Ini disebabkan karena konstrain ss (1-2) = 3, sehingga pekerjaan meletakkan pipa harus
dimulai 3 hari (bila dipakai hari sebagai satuan waktu) sesudah pekerjaan menggali tanah
mulai.
Jadi, konstrain ini menentukan kedudukan peristiwa E (4). Adapun konstrain lain, yaitu FF
(1-2) menentukan kedudukan E(6), di mana pekerjaan memasang pipa harus selesai 4 hari
setelah pekerjaan menggali tanah selesai E (3).
Sehingga peristiwa E (6) jatuh pada hari ke-15 (11 + 4), dan peristiwa E (5) yang waktunya
sama dengan E (3), haruslah terjadi pada hari ke-11.
Akibatnya, kegiatan memasang pipa 4-5-6 mengalami penundaan atau berhenti selama 3
hari (15 - 5 - 4 - 3 = 3) . Pada contoh di atas jalur kritis adalah 1 - 2 - 3 - 5 - 6 dengan total
waktu 15 hari.
Umumnya dikatakan interupsi akan terjadi bila kombinasi berbagai konstrain terhadap
kegiatan yang bersangkutan menghasilkan EF dan E5 atau LF dan L5, yang perbedaannya
melebihi kurun waktu kegiatan tersebut.
Untuk contoh di atas, hal ini terlihat konstrain-konstrain FF (1-2) menentukan EF dan 55 (1-
2 ) menentukan ES pekerjaan meletakkan pipa, di mana angka EF - E5 = 15 - 3 = 12 lebih
besar dari kurun waktu pekerjaan yang bersangkutan (= 9). Dan ini mengakibatkan interupsi
selama 12 - 9 = 3 hari
26. Pengaruh Interupsi Terhadap Pekerjaan
Dalam praktek di lapangan, adanya interupsi demikian sering menurunkan produktivitas
tenaga kerja. Oleh karenanya, diusahakan dihindari dengan berbagai cara, misalnya untuk
contoh di atas, dengan memperpanjang kurun waktu kegiatan meletakkan pipa dari 9 hari
menjadi 12 hari, dengan mengurangi jumlah tenaga dan sumber daya yang dipergunakan.
Proyek Analisa dengan metode CPM/AOA
27. Atau mengundurkan mulainya pekerjaan meletakkan pipa dari hari ke-3 menjadi
hari ke-6. Cara pertama mungkin berpengaruh terhadap efisiensi pekerjaan,
sedangkan cara kedua harus diteliti betul-betul apakah tidak berakibat terhadap
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Ini terjadi, misalnya pada hari ke-4 pelaksanaan proyek, telah direncanakan
memulai pekerjaan inspeksi pipa-pipa yang telah diletakkan di parit galian. Jadi,
kalau pekerjaan meletakkan pipa baru dimulai pada hari ke-6, maka pekerjaan
inspeksi belum dapat dimulai, sehingga akan mengacaukan jadwal pekerjaan
inspektor, demikian pula terhadap jadwal penyelesaian proyek.
28. A D M (ARROW DIAGRAMMING METHOD)
Disebut juga AOA = activities on arrow, kegiatan digambarkan dengan
anak panah
n1 dan n2 adalah nomor simpul (node); n1 < n2
d = durasi kegiatan
n1 n2
Nama kegiatan
d
Kegiatan semu (bukan kegiatan yang sebenarnya) digambarkan
untuk keperluan menunjukkan prasyarat; durasinya = 0
n1 n2
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36. PERTANYAAN
KEGIATAN DURASI PRA-
SYARAT
A 3 -
B 10 -
C 6 A
D 8 B
E 7 C,D
F 5 D
Diketahui proyek dengan kegiatan seperti pada
tabel.
Buatlah :
• Gantt chart
• Diagram jaringan dg ADM
• Diagram jaringan dg PDM
• Tentukan lintasan kritisnya
• Berapa waktu tersingkat untuk melaksanakan
proyek?
37. KEG D PRA
SYR
A 3 -
B 10 -
C 6 A
D 8 B
E 7 C,D
F 5 D
Gantt chart
0 5 10 15 20
38. DIAGRAM JARINGAN DENGAN ADM
1
𝟎
𝟎
4
𝟏𝟖
𝟏𝟖
5
𝟏𝟖
𝟏𝟖
3
𝟏𝟎
𝟏𝟎
2
𝟑
𝟏𝟐
6
𝟐𝟓
𝟐𝟓
3
A
10
F
E
C
B
6
7
5
8
D
42. DIAGRAM JARINGAN DENGAN PDM
Tinjauan berbagai lintasan:
ACE= 3+6+7= 16 BDE= 10+8+7= 25 BDF= 10+8+5= 23
Lintasan kritis = B D E (lintasan terlama)
Proyek paling cepat selesai dalam 10+8+7 = 25 minggu
A
3
9
3
0
12
B
10
0
10
0
10
C
6
12
9
3
18
D
8
10
18
10
18
E
7
18
25
18
25
F
5
20
23
18
25
A
3
9
3
0
12
B
10
0
10
0
10
C
6
12
9
3
18
D
8
10
18
10
18
E
7
18
25
18
25
F
5
20
23
18
25
43. PROSES 3:
MENGESTIMASI SUMBERDAYA KEGIATAN
Sumber daya proyek:
personil
peralatan
material (langsung & tak langsung)
Perlu estimasi kuantitas untuk menyusun & mengontrol anggaran biaya
44. PERTANYAAN PENTING DALAM PERENCANAAN:
1. Daftar kegiatan dan atributnya
2. Faktor-faktor lingkungan organisasional seperti budaya, prasarana, SDM, dll
3. Prosedur organisasi dan aturan-aturannya (aset proses organisasional)
4. Deskripsi ketersediaan sumberdaya
5. Jumlah; jenis kekhususan; waktu Tersedianya.
6. Rencana manajemen proyek
45. MASUKAN
MENGESTIMASI SUMBERDAYA KEGIATAN
• Seberapa tingkat kesulitan kegiatan dalam proyek?
• Apa ada hal yang unik dalam cakupan proyek yang akan mempengaruhi sumber daya?
• Apa pernah ada proyek sejenis? Ada kejadian historis apa? Bagaimana ditangani?
• Adakah & cukupkah: SDM, alat, material yg mampu?
• Apa perlu outsourcing sebagian pekerjaan? Ataukah ambil tenaga baru?
• Apa ada kebijakan yang bakal berpengaruh pada ketersediaan sumber daya?
46. PIRANTI & TEKNIK
MENGESTIMASI SUMBERDAYA KEGIATAN
1 Menggunakan pendapat / kebijakan ahli (internal atau konsultan luar)
2 Teknik analisis alternatif, seperti: curah pendapat (brainstorming)
3 Mengambil data-data yang dipublikasi
4 Menggunakan P/L manajemen proyek
5 Estimasi dg pendekatan dari bawah ke atas
• Dekomposisikan kegiatan pada jadwal;
• Estimasikan kebutuhan masing-masing rincian;
• Agregasikan seluruh kebutuhan sumberdaya
47. HASIL
MENGESTIMASI SUMBERDAYA KEGIATAN
1 Kebutuhan sumberdaya
• Penjelasan tentang jenis dan jumlah sumberdaya untuk setiap elemen
dalam WBS
• Sumberdaya akan didapat dari akuisisi staf atau dari luar
(sewa/kontrak)
2 Struktur rinci sumberdaya (RBS, resource breakdown structure)
3 Kalender sumber daya (kapan butuh apa)
3 Atribut / data tentang kegiatan
48. PROSES 4:
MENGESTIMASI DURASI KEGIATAN
Deskripsi: Mengestimasi waktu realistik untuk menyelesaikan suatu kegiatan, dengan sudah
memperhitungkan semua faktor yang berdampak terhadap waktu proyek, seperti:
• Elapsed time (waktu yang sudah berlalu)
• Hari kerja dalam seminggu
49. MASUKAN
MENGESTIMASI DURASI KEGIATAN
1. Faktor lingkungan organisasi
2. Prosedur organisasi dan aturan-aturannya
3. Pernyataan cakupan proyek
4. Daftar kegiatan dan atributnya
5. Kebutuhan dan waktu tersedianya sumber daya
6. Rencana manajemen proyek (resiko; estimasi biaya)
50. PIRANTI & TEKNIK
MENGESTIMASI DURASI KEGIATAN
1. Pendapat / kebijakan ahli
2. Estimasi berdasarkan analogi (top-down) . Ini hanya bila kegiatan benar-benar mirip dengan
proyek terdahulu; dilakukan oleh personil yang menguasai persoalannya.
3. Simulasi, misalnya dengan menggunakan probabilitas
4. Analisa cadangan waktu
51. MENGESTIMASI DURASI KEGIATAN
PIRANTI DAN TEKNIK (LANJ)
• Analisa dengan durasi optimistis, pesimistis, dan yang paling mungkin.
Durasi = (O + 4 M + P)/6
O = durasi optimis
M = durasi yang kemungkinannya tertinggi
P = durasi pesimis
52.
53. HASIL
DARI MENGESTIMASI DURASI KEGIATAN
1. Estimasi durasi kegiatan
2. Daftar kegiatan yang mutakhir beserta atributnya, seperti:
• identitas,
• kode,
• deskripsi,
• kendala,
• prasyarat,
• kegiatan selanjutnya,
• hubungan logikal,
• leads & lags,
• kebutuhan sumber daya,
• dll
54. PROSES 5:
MENYUSUN JADWAL
• Deskripsi: Menetapkan jadwal realistis proyek dengan melakukan analisa terhadap:
• urutan kegiatan,
• durasi kegiatan,
• kebutuhan sumberdaya kegiatan, dan
• kendala penjadwalan yang ada.
• Digunakan untuk memonitor kemajuan proyek dari aspek waktu
55. MASUKAN
DALAM MENYUSUN JADWAL
1. Ketentuan dan aturan organisasi (aset proses organisasi)
2. Cakupan proyek
3. Daftar kegiatan dan atributnya
4. Diagram jaringan kegiatan proyek (ADM; PDM)
5. Kebutuhan & deskripsi tersedianya sumberdaya
6. Estimasi durasi kegiatan
7. Rencana manajemen proyek (resiko)
56. PIRANTI & TEKNIK
DALAM MENYUSUN JADWAL
1. Analisis jaringan kegiatan
2. CPM
3. Pemampatan jadwal (percepatan):
• Crashing (meningkatkan biaya)
• Fast tracking (kegiatan serial dijadikan paralel sebagian)
4. Analisis skenario what-if
5. Pengaturan leads dan lags
6. Perangkat lunak manajemen proyek
7. Model-model penjadwalan
57. SCHEDULE DEVELOPMENT TOOLS & TECHNIQUES
Overlapped
Tasks or fast
tracking
Shortened
duration thru
crashing
Original
schedule
58. HASIL
DARI MENYUSUN JADWAL
1. Jadwal proyek
• Diagram jaringan kegiatan
• Diagram batang (bar chart)
• Milestone chart
2. Kalender proyek
3. Rencana manajemen jadwal (ada dalam rencana manajemen proyek)
4. Data model jadwal (optimis; pesimis)
5. Permintaan perubahan
6. Kebutuhan sumberdaya yang mutakhir