Model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil heterogen untuk mencapai tujuan bersama melalui permainan akademik dan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, tanggung jawab, dan prestasi belajar.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari pengertian, komponen, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan model STAD. Model ini dirancang untuk menghadapi heterogenitas siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran.
Metode penelitian hukum digunakan untuk membantu siswa belajar berpikir secara sistematis tentang masalah kontemporer dengan mengarahkan siswa pada kasus, mengidentifikasi isu, memilih posisi, mengeksplorasi sikap, dan menguji fakta di balik posisi. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mendorong diskusi berbasis bukti.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT). TGT menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil heterogen untuk belajar bersama, kemudian berkompetisi dalam turnamen akademik antar kelompok. TGT dirancang untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui kerjasama dan kompetisi sehat antar kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dan mencapai tujuan belajar. Teknik-teknik pembelajaran kooperatif meliputi STAD, Jigsaw, Group Investigation, dan Struktural, yang masing-masing memiliki langkah-langkah pelaksanaan tertentu. Evaluasi pembelajaran kooperatif mempertimbangkan
Model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament melibatkan siswa belajar dalam kelompok kecil heterogen untuk mencapai tujuan bersama melalui permainan akademik dan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, tanggung jawab, dan prestasi belajar.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang terdiri dari pengertian, komponen, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangan model STAD. Model ini dirancang untuk menghadapi heterogenitas siswa dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling membantu untuk menguasai materi pembelajaran.
Metode penelitian hukum digunakan untuk membantu siswa belajar berpikir secara sistematis tentang masalah kontemporer dengan mengarahkan siswa pada kasus, mengidentifikasi isu, memilih posisi, mengeksplorasi sikap, dan menguji fakta di balik posisi. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mendorong diskusi berbasis bukti.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament (TGT). TGT menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil heterogen untuk belajar bersama, kemudian berkompetisi dalam turnamen akademik antar kelompok. TGT dirancang untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui kerjasama dan kompetisi sehat antar kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dan mencapai tujuan belajar. Teknik-teknik pembelajaran kooperatif meliputi STAD, Jigsaw, Group Investigation, dan Struktural, yang masing-masing memiliki langkah-langkah pelaksanaan tertentu. Evaluasi pembelajaran kooperatif mempertimbangkan
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran kooperatif dan langkah-langkah pelaksanaannya, khususnya model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok belajar, tes individu, penilaian berbasis peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi
Multi metode pembelajaran adalah penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pencapaian satu kompetensi dasar atau bahkan dalam satu pertemuan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih multi metode antara lain kompetensi dasar, sifat materi, jumlah siswa, pengetahuan awal siswa, dan ke
Dokumen tersebut membahas mengenai model-model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran langsung. Model-model tersebut dirancang untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa serta kurangnya variasi dan motivasi dalam pembelajaran.
Model pembelajaran Jigsaw melibatkan murid dalam diskusi kelompok untuk mempelajari materi. Guru memberi tugas kepada murid untuk membaca topik tertentu, lalu murid berdiskusi dalam kelompok ahli dan kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan teman-teman mereka. Langkah-langkah meliputi pembagian tugas, diskusi kelompok ahli dan asal, evaluasi, serta penghargaan bagi kerja tim.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi akademik yang dilakukan pengawas sekolah, mencakup pengertian, tujuan, pendekatan, dan teknik supervisi akademik individual dan kelompok yang dapat dilaksanakan untuk membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran matematika tentang bangun ruang untuk siswa kelas VI SD Negeri 08 Tebat Karai. 2. Materi akan disampaikan melalui observasi, diskusi kelompok, dan presentasi untuk menemukan ciri-ciri prisma, tabung, limas, kerucut dan bola. 3. Penilaian pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
Calon peserta Ujian Sekolah SMK Muhammadiyah Cilegon akan mendapatkan informasi jadwal, nomor peserta, kode akses dan kata sandi soal melalui aplikasi Classroom. Peserta diinstruksikan untuk segera menginstal aplikasi Classroom dan mendaftar menggunakan email aktif, kemudian bergabung ke kelas sesuai jurusan dengan menggunakan kode kelas yang telah disediakan. Aplikasi untuk mengikuti ujian menggunakan C
Model TGT (Teams game tournament) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan permainan akademik kelompok dan kompetisi antar kelompok dalam bentuk turnamen."
Dokumen tersebut membahas model-model pembelajaran kooperatif dan langkah-langkah pelaksanaannya, khususnya model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kelompok belajar, tes individu, penilaian berbasis peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi
Multi metode pembelajaran adalah penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pencapaian satu kompetensi dasar atau bahkan dalam satu pertemuan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih multi metode antara lain kompetensi dasar, sifat materi, jumlah siswa, pengetahuan awal siswa, dan ke
Dokumen tersebut membahas mengenai model-model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran langsung. Model-model tersebut dirancang untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa serta kurangnya variasi dan motivasi dalam pembelajaran.
Model pembelajaran Jigsaw melibatkan murid dalam diskusi kelompok untuk mempelajari materi. Guru memberi tugas kepada murid untuk membaca topik tertentu, lalu murid berdiskusi dalam kelompok ahli dan kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan teman-teman mereka. Langkah-langkah meliputi pembagian tugas, diskusi kelompok ahli dan asal, evaluasi, serta penghargaan bagi kerja tim.
Dokumen tersebut membahas tentang supervisi akademik yang dilakukan pengawas sekolah, mencakup pengertian, tujuan, pendekatan, dan teknik supervisi akademik individual dan kelompok yang dapat dilaksanakan untuk membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bimbingan Rakan Sebaya Guru atau Pembimbing Instruksi (Peer Coaching / Instructional Coaches) merujuk kepada strategi secara sistematik untuk memerhatikan pengajaran guru lain dengan menggunakan kitaran prakonferensi, pemerhatian dan pascakonferensi. Peer Coaching (PC) ialah salah satu strategi untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum terhadap strategi, teknik dan kemampuan guru dalam pembelajaran (Hasbrouck, 1997).
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran matematika tentang bangun ruang untuk siswa kelas VI SD Negeri 08 Tebat Karai. 2. Materi akan disampaikan melalui observasi, diskusi kelompok, dan presentasi untuk menemukan ciri-ciri prisma, tabung, limas, kerucut dan bola. 3. Penilaian pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa.
Dokumen tersebut merangkum dua model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD (Student Team Achievement Division). Model Jigsaw melibatkan siswa belajar secara kelompok dengan membagi tugas pembelajaran, sedangkan model STAD membentuk kelompok heterogen dan mengukur pencapaian kelompok berdasarkan hasil tes individu.
Dokumen tersebut membahas tentang coaching untuk meningkatkan prestasi atau pembangunan kerjaya. Coaching digunakan untuk membantu individu memaksimumkan potensi mereka sendiri dengan membimbing mereka belajar bukan mengajar. Proses coaching melibatkan pembentukan hubungan, menetapkan matlamat, mengenalpasti realiti, mempertimbangkan pilihan, dan menetapkan tindakan.
Calon peserta Ujian Sekolah SMK Muhammadiyah Cilegon akan mendapatkan informasi jadwal, nomor peserta, kode akses dan kata sandi soal melalui aplikasi Classroom. Peserta diinstruksikan untuk segera menginstal aplikasi Classroom dan mendaftar menggunakan email aktif, kemudian bergabung ke kelas sesuai jurusan dengan menggunakan kode kelas yang telah disediakan. Aplikasi untuk mengikuti ujian menggunakan C
Dokumen tersebut memberikan analisis unsur intrinsik novel meliputi tema, tokoh, penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Temanya adalah percintaan yang berubah menjadi dendam. Terdapat tokoh-tokoh utama seperti Gregory, Aditya, Anggita, dan Abimanyu. Latar tempat dan waktunya beragam mulai dari perusahaan, rumah, kafe, hingga studio TV. Alurnya campuran maju mundur. Memberikan sudut
Ulangan kenaikan kelas fisika SMA memuat soal-soal tentang konsep momentum, momen inersia, kesetimbangan benda tegar, aliran fluida ideal, dan gelombang. Jumlah soal sebanyak 35 butir terdiri atas pilihan ganda 30 butir dan isian 5 butir.
Dokumen tersebut membahas evaluasi dan rencana strategis SMK Muhammadiyah Cilegon untuk periode 2014-2018 dan 2016-2017, mencakup pencapaian target, grafik kinerja, dan rencana pengembangan sarana prasarana sekolah seperti gedung mandiri, workshop, laboratorium, dan perpustakaan.
Daftar sekolah MTS di Kota Cilegon berjumlah 33 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Kota Cilegon dengan nama dan alamat masing-masing. Beberapa sekolah terletak di kecamatan Cilegon seperti MTSN Cilegon Kebondale, MTSN Ciwandan, dan MTS Al-Furqon.
Query dirancang untuk merelasi dan menghubungkan record, data, dan field di antara tabel-tabel serta menciptakan field dan record baru. Langkah membuat query meliputi memilih tabel, menentukan informasi data yang akan ditampilkan, menjalankan query, dan menyimpannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran berbasis mahasiswa seperti small group discussion, simulasi, discovery learning, self-directed learning, cooperative learning, collaborative learning, contextual instruction, project based learning, dan problem based learning. Setiap model memiliki ciri khas kegiatan yang dilakukan mahasiswa dan dosen. Model-model tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan tertentu pada mahasiswa seperti komunikasi, penguasaan konsep, kerja sama, dan pemecahan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penyusunan bahan ajar, serta beberapa jenis bahan ajar seperti LKS, modul, dan perbedaan antara bahan ajar dengan buku teks.
Uji Kompetensi Guru (UKG) bertujuan untuk memetakan penguasaan kompetensi para guru dan mengidentifikasi kelemahan mereka dalam kompetensi pedagogik dan profesional, sehingga dapat dijadikan dasar untuk program pembinaan dan pengembangan profesi guru. UKG dilaksanakan berdasarkan aspek filosofis, teoritis pedagogik, dan empirik sosial untuk menjamin mutu profesi keguruan.
Jadwal Ulangan Tengah Semester (UTS) tahun pelajaran 2011/2012 yang berisi daftar mata pelajaran dan jadwal ujian selama seminggu mulai tanggal 3-8 Oktober 2011.
Undangan untuk pertemuan pengurus Asosiasi Tenaga Laboratorium Sekolah Kota Cilegon pada 10 Februari 2012 untuk mempersiapkan pelantikan pengurus baru, merencanakan workshop pembelajaran, dan mendapat arahan dari Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
Cooperative Learning
Disajikan oleh :
ERWIN ROOSILAWATI
Widyaiswara LPMP Jawa Tengah
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH
2. RASIONAL
1. Pemberlakuan Kurikulum 2004
2. Kompetensi guru tidak merata
3. Tantangan globalisasi
4. Empat pilar pendidikan (UNESCO)
5. Revolusi Belajar dan Pembelajaran
3. TUJUAN :
1. Menambah wawasan guru ttg berbagai
model pembelajaran
2. Meningkatkan kompetensi guru
3. Memotivasi guru untuk
memfasilitasi pembelajaran
4. PENGERTIAN
Apakah Cooperatif Learning ?
CL adalah model pembelajaran bersama-
sama dalam suatu kelompok dengan
jumlah anggota antara tiga sampai lima
orang siswa. Para anggota bekerjasama
dan saling membantu dalam
menyelesaikan tugas yang telah
diberikan guru.
5. The Basic Principles of
Cooperative Learning
1.Positive Interdependence
2.Individual Accountability
3.Simultaneous Interaction
4.Equal participation
5.Face to Face Interaction
6.Social Skill
7.Group Processing
6. Cooperative Learning
Kagan Slavin
1.Simultaneous Interaction 1. Team Recognition
2.Positive Interdependence 2. Individual Accountability
3.Individual Accountability 3. Equal Opportunities for
Success
4.Equal Participation
Johnson
1. Positive Interdependence
2. Individual Accountability
3. Group Processing
4. Sosial or Collaborative Skill
5. Face to face Promotive
Interaction
7. Bagaimana melaksanakan C-L?
Untuk Siswa :
1. Interaksi antar siswa
2. Berdiskusi untuk mengemukakan pendapat
3. Kerjasama saling membantu
Untuk Guru :
1. Merancang kegiatan
2. Menyiapkan lembar kegiatan siswa (LKS)
3. Memantau kegiatan kelompok
4. Membimbing
5. Memvalidasi
6. Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
8. MACAM-MACAM TIPE MODEL
COOPERATIVE LEARNING
Antara lain :
• Role Playing,
• Problem Based Intruction (PBI),
• Course Review Horay (Bingo),
• Mind Mapping,
• Change of pairs (Tukar pasangan)
• Debate
• Group Investigation
• Group to arround (keliling kelompok)
• Snowball Throwing
• Student Teams Achievement Divisions (STAD),
• Team Game Tournament (TGT),
• Jigsaw
9. Type Cooperative Learning
STAD
1. Class Presentation
1. Class Presentation
2. Teams
2. Teams
TGT
3. Individual Quizzes
3. Individual Quizzes
1. Teacher
1. Teacher
4. Individual
4. Individual Presentation
Presentation
Improvement score
Improvement score
2. Teams study
2. Teams study JIGSAW
5. Team recognition
5. Team recognition
3. Tournament
3. Tournament 1. Reading
1. Reading
4. Team recognition 2. Expert Group
4. Team recognition 2. Expert Group
Discussions
Discussions
3. Team reports
3. Team reports
4. Assessment
4. Assessment
5. Team recognition
5. Team recognition
10. Model pembelajaran CL tipe STAD
Menurut Robert E Slavin dan kawan-
kawan , model CL tipe STAD terdiri dari
5 komponen (fase) , yakni :
• Presentasi Kelas
• Pembentukan tim
• Kuis
• Perubahan skor individu
• Pengakuan tim
11. Nilai penghargaan kelompok
STAD dan Jigsaw
10
30 IP
10
20 IP
Score base ( dari pretes/ nilai
sebelumnya )
10 IP
10
5 IP
10
TGT
Dengan menggunakan tabel
12. Team Recognitions
STAD dan Jigsaw
Criteria Team Award Award
15-19 Good Team
20-24 Great Team
25-30 Super Team
TGT
Criteria Team Award Award
30-39 Good Team
40-44 Great Team
45 Super Team
13. Format rencana/desain pembelajaran
• Sekolah :
• Mata pelajaran :
• Kelas/semester :
• Alokasi waktu :
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
1.
2.
D. Materi pokok/uraian materi
E. Sumber belajar
F. Strategi pembelajaran
1. Pertemuan 1
2. Pertemuan 2….
( Setiap pertemuan terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup )
G. Penilaian
1.proses
2.hasil
15. Fase STAD
• Fase 1 : Guru presentasi di depan kelas,
• Fase 2 : Guru membentuk kelompok
• Fase 3 : Bekerja dalam kelompok
• Fase 4 : Scafolding. Guru melakukan bim-
bingan kepada kelompok atau kelas
• Fase 5 : Validation. Guru mengadakan validasi
hasil kerja kelompok
• Fase 6 : Quizzes. Guru mengadakan kuis
secara individual
• Fase 7 : Penghargaan kelompok
• Fase 8 : Evaluasi oleh guru
16. S E K IA N
dan
Terima Kasih
Tim Widyaiswara
LPMP Jawa Tengah