Puisi ini menggambarkan sekolah pengarang dengan menggunakan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti persegi panjang, persegi, dan lingkaran. Puisi ini juga menyoroti masalah sampah di sekolah dan janji pengarang untuk membersihkan kelas jika giliran piket. Secara keseluruhan, puisi ini sesuai untuk anak sekolah dasar karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan konten matematika geometri dasar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 1 BAB 2
Kegiatan pembelajaran 1 diawali dengan materi tentang elemen dasar musik yang berhubungan dengan waktu, yakni denyut/pulsa/ketukan dan tempo sederhana. Denyut sebagai elemen musik paling dasar menurut teori musik merupakan ketukan berulang, teratur, berdurasi pendek, dan tepat sama. Contohnya, bunyi tetesan air, detak arloji, detak jarum jam dinding, denyut nadi, detak jantung, metronome dan bunyi-bunyi lainnya. Faktanya secara umum denyut dapat dirasakan, didengar dan bahkan direspon. Oleh karena itu, terkait soal denyut ini guru dapat memberikan contoh-contoh fenomena bunyi kepada peserta didik, baik dari bunyi-bunyi di lingkungan sekitar maupun denyut yang berasal dari tubuh mereka sendiri. Pengetahuan tentang denyut menjadi bagian penting mendasar dalam pengalaman ritmis dalam musik. Materi selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah tentang persepsi temporal sederhana. Tempo pada dasarnya merupakan waktu atau kecepatan dalam ukuran langkah tertentu. Dalam konteks musik, tempo merupakan ukuran seberapa cepat musik dimainkan. Secara internasional satuan tempo disebut BPM (Beat Per Minute), yang berarti dalam satu menit terdapat berapa ketukan. Ketukan dalam satuan BPM biasa menggunakan angka, contohnya 120 BPM yang berarti ada 120 ketukan dalam satu menit. Apabila kata beat diibaratkan langkah kaki, guru dapat memberi contoh dengan langkah kaki atau tepukan tangan 4 ketukan. Dimulai dengan 4 ketukan langkah kaki atau tepukan tangan sembari diucapkan angka 1-2-3-4 secara berulang dengan kecepatan pelan. Kemudian 4 ketukan tersebut dinaikkan kecepatannya menjadi sedang hingga cepat.
modulguruku.com
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 1 BAB 2
Kegiatan pembelajaran 1 diawali dengan materi tentang elemen dasar musik yang berhubungan dengan waktu, yakni denyut/pulsa/ketukan dan tempo sederhana. Denyut sebagai elemen musik paling dasar menurut teori musik merupakan ketukan berulang, teratur, berdurasi pendek, dan tepat sama. Contohnya, bunyi tetesan air, detak arloji, detak jarum jam dinding, denyut nadi, detak jantung, metronome dan bunyi-bunyi lainnya. Faktanya secara umum denyut dapat dirasakan, didengar dan bahkan direspon. Oleh karena itu, terkait soal denyut ini guru dapat memberikan contoh-contoh fenomena bunyi kepada peserta didik, baik dari bunyi-bunyi di lingkungan sekitar maupun denyut yang berasal dari tubuh mereka sendiri. Pengetahuan tentang denyut menjadi bagian penting mendasar dalam pengalaman ritmis dalam musik. Materi selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran ini adalah tentang persepsi temporal sederhana. Tempo pada dasarnya merupakan waktu atau kecepatan dalam ukuran langkah tertentu. Dalam konteks musik, tempo merupakan ukuran seberapa cepat musik dimainkan. Secara internasional satuan tempo disebut BPM (Beat Per Minute), yang berarti dalam satu menit terdapat berapa ketukan. Ketukan dalam satuan BPM biasa menggunakan angka, contohnya 120 BPM yang berarti ada 120 ketukan dalam satu menit. Apabila kata beat diibaratkan langkah kaki, guru dapat memberi contoh dengan langkah kaki atau tepukan tangan 4 ketukan. Dimulai dengan 4 ketukan langkah kaki atau tepukan tangan sembari diucapkan angka 1-2-3-4 secara berulang dengan kecepatan pelan. Kemudian 4 ketukan tersebut dinaikkan kecepatannya menjadi sedang hingga cepat.
modulguruku.com
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru PembimbingKhususPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusifbagiPeserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewamenyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusif harusmemilikitenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi pesertadidikdengan kebutuhan khusus”. Tenaga kependidikan yang dimaksud adalah guru kelas, gurupembimbingkhusus, dan tenaga kependidikan lain yang memiliki kompetensi dalam melayani anakberkebutuhankhusus. Penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum merata dan berkembang sesuai harapan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman pendidik dan tenagakependidikanserta perencana pendidikan tentang konsep dan implementasi pendidikan inklusif. Penyebablainnyaadalah ketersediaan guru pembimbing khusus di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikaninklusifmelum mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi sekaligus meningkatkan kompetensi gurudisekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar mempunyai kompetensi melayani pesertadidikberkebutuhan khusus melalui bimbingan teknis. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat GuruDikmendan Diksus, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2022 menyelenggarakankembali bimbingan teknis pemenuhan Guru Pembimbing Khusus melalui moda daring untukmemenuhikebutuhan seluruh sekolah penyelengara pendidikan inklusif di negeri tercinta ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalammewujudkankegiatan ini. Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridha-Nya pada kita semua.Jakarta, Agustus 2022
Yaswardi
Laporan Hasil Penugasan Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Analisis Puisi Matematika III (Diah Octavianty/06081181419002)Duano Nusantara
Ini merupakan salah satu tugas menganalisis puisi yang telah dibukukan. FKIP Matematika telah berhasil memecahkan rekor MURI untuk pertama kali di Universitas Sriwijaya.
Laporan Hasil Penugasan BIMTEK Guru Pembimbing Khusus (GPK) SMP Ibrahimy 1 Su...ZainulHasan13
Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru PembimbingKhususPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang PendidikanInklusifbagiPeserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewamenyatakan bahwa: “Setiap satuan pendidikan yang melaksanakan pendidikan inklusif harusmemilikitenaga kependidikan yang mempunyai kompetensi menyelenggarakan pembelajaran bagi pesertadidikdengan kebutuhan khusus”. Tenaga kependidikan yang dimaksud adalah guru kelas, gurupembimbingkhusus, dan tenaga kependidikan lain yang memiliki kompetensi dalam melayani anakberkebutuhankhusus. Penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia belum merata dan berkembang sesuai harapan.Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan dan pemahaman pendidik dan tenagakependidikanserta perencana pendidikan tentang konsep dan implementasi pendidikan inklusif. Penyebablainnyaadalah ketersediaan guru pembimbing khusus di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikaninklusifmelum mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memenuhi sekaligus meningkatkan kompetensi gurudisekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar mempunyai kompetensi melayani pesertadidikberkebutuhan khusus melalui bimbingan teknis. Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat GuruDikmendan Diksus, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2022 menyelenggarakankembali bimbingan teknis pemenuhan Guru Pembimbing Khusus melalui moda daring untukmemenuhikebutuhan seluruh sekolah penyelengara pendidikan inklusif di negeri tercinta ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalammewujudkankegiatan ini. Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan ridha-Nya pada kita semua.Jakarta, Agustus 2022
Yaswardi
Laporan Hasil Penugasan Hasil Bimtek Guru Pembimbing Khusus
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Zainul Hasan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Analisis Puisi Matematika III (Diah Octavianty/06081181419002)Duano Nusantara
Ini merupakan salah satu tugas menganalisis puisi yang telah dibukukan. FKIP Matematika telah berhasil memecahkan rekor MURI untuk pertama kali di Universitas Sriwijaya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.pdfliakusumadewi5
Pelajar menemukan inspirasi puisi.
Pelajar menulis puisi yang memiliki kesatuan tema. Pelajar menulis puisi dengan memperhatikan citraan, diksi, dan variasi gaya bahasa.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Menganalisis Puisi.
SEKOLAHKU
Sekolahku, kau berbentuk persegi panjang
Semua lantai bisa dilihat dari luar, semuanya berbentuk persegi panjang
Warnamu sungguh sangat indah, atapmu berbentuk berbagai macam bangun
matematika
Sekolahku, kau sangat indah
Lapangan, kau berbentuk persegi panjang
Di pinggir-pinggir lapangan terdapat banyak sekali bunga
Sayang hamper semua murid membuang sampah sembarangan
Kotak sampahpun pecah
Hingga kotak sampah yang berbentuk lingkaran itu berubah menjadi ½ lingkaran
Alasnya hancur menjadi bolong
Lapanganku, maafkanlah karena aku tidak merawatmu
Kelas, kau berbentuk persegi
Papan tulis berbentuk persegi panjang
Kelas, kau begitu kotor
Petugas piket tidak membersihkanmu
Jendela tidak sama sekali di lap
Lantai tidak di sapu
Air tidak berganti
Kelas, aku berjanji
Bila aku piket, aku akan melakukan tugasku
M. SANUBARI
KELAS V KIBLATAIN SD SALAM AZ-ZAHRA PALEMBANG
Nama : Sherly Anggraini
NIM : 06081181419005
Mata Kuliah: Model Pembelajaran Inovatif
2. Analisis Puisi
1. Diksi
Dalam puisi sekolahku, pengarang menggunakan kata-kata yang mudah
dipahami oleh pembaca. Diksi yang digunakan dalam puisi ini adalah diksi
yang bermakna denotatif, makna denotatif artinya yang menyatakan arti yang
sebenarnya dari sebuah kata. Artinya disini pengarang menyatakan arti dari
sebuah kata untuk disampaikan guna mengambarkan keadaan yang bermakna
sebenarnya. Contohnya dapat kita lihat dari kata "sekolahku kau berbentuk
persegi panjang", hal ini merupakan salah satu bentuk dari diksi yang
bermakna denotatif yang artinya menyatakan bentuk ataupun arti yang
sebenarnya. Begitupun untuk setiap bait kata dalam puisi tersebut
menggunakan diksi yang sama sampai akhir.
2. Ketepatan sajak/rima
Untuk rima dalam puisi sekolahku, pengarang cenderung menggunakan rima
sempurna. Rima sempurna ialah persamaan bunyi pada suku-suku kata
terakhir. Pengarang hanya menggunakan dua suku kata yang sama pada dua
kata. Misalnya pada kata "dipinggir-pinggir", kata tersebut merupakan
merupakan salah satu bentuk dari rima sempurna, karena pada akhiran dari
kedua katakatanya terdapat bunyi " ir" yang sama satu antara lainnya.
Ketepatan rima dalam puisi sekolahku dapat dilihat dari setiap lariknya.
Larik merupakan baris dalam puisi, jadi untuk melihat ketepatan rima dalam
puisi tentunya kita harus perhatikan setiap larik dalam puisi. Larik dalam
puisi sekolahku ini Sudah cukup baik, karena dapat nikmati secara jelas rima
pada puisi ini. Meskipun tidak keseluruhan tepat rimanya, namun ada
sebagian yang mewakilinya. Contohnya ialah pada larik "sayang, hampir
semua murid membuang sampah sembarangan". Dari salah satu contoh larik
yang diambil dari puisi sekolahku sudah cukup baik ketepatanya, awalan dan
akhiran "ang" yang terdapat di dalamnya menunjukkan bahwa ada keindahan
yang mewakili secara tepat larik dalam rimanya.
3. Konten Matematika yang ada pada puisi
Konten matematika yang ada pada puisi menyatakan yang sebenarnya/sesuai
dengan apa yang di andaikannya. Seperti kata "sekolahku kau berbentuk
persegi panjang" dan “Papan tulis berbentuk persegi panjang” konten
matematika yang dapat diambil yaitu persegi panjang dan persegi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan Konten matematika yang diambil
sangat tepat sehingga pembaca mudah memahami maksud dari bait-bait yang
berisikan konten matematika.
4. Level
Level pada puisi ini menurut saya sudah tepat karena puisi ini merupakan
puisi tingkat Sekolah Dasar (SD) dan yang membuatnya juga merupakan
siswa kelas 5 yang kita ketahui bahwa kelas 5 SD telah mempelajari bentuk-
3. bentuk bangun datar seperti persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Sehingga
puisi ini sangat cocok untuk disajikan kepada siswa-siswi tingkat Sekolah
Dasar karena konten yang berisi dan makna yang terdapat pada tiap bait
sesuai dengan pemahaman yang anak SD telah miliki.