Dokumen tersebut membahas terapi pengganti ginjal kontinu (CRRT) untuk pasien ginjal akut (AKI) di ICU. CRRT digunakan untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak terpakai, mengatur keseimbangan asam basa dan elektrolit, serta membantu stabilitas hemodinamik dan keseimbangan cairan. Terdapat beberapa jenis CRRT seperti CVVH, CVVHD, dan CVVHDF yang berbeda dalam prinsip kerjanya
Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang melibatkan proses pengubahan komposisi solut darah melalui membran semipermeabel dalam cairan dialisat. Proses ini memanfaatkan prinsip-prinsip seperti difusi, ultrafiltrasi, konveksi, dan adsorpsi untuk menghilangkan limbah dan zat beracun dari darah.
Teks tersebut membahas tentang hemodialisa sebagai pengobatan untuk gagal ginjal. Hemodialisa digunakan untuk mengeluarkan limbah metabolik dan kelebihan cairan dari tubuh dengan cara memisahkan darah pasien dari cairan dialisis melalui membran semipermeabel. Proses ini mengeluarkan zat-zat seperti urea dan kreatinin dari darah melalui proses difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi."
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxssuserdc4acc
Terapi cairan merupakan tindakan penting untuk mengganti kekurangan cairan tubuh dengan memberikan cairan infus secara intravena dalam batas fisiologis. Terapi cairan bertujuan untuk resusitasi, rumatan, atau penggantian cairan dan elektrolit, dengan mempertimbangkan jenis cairan, jumlah, dan waktu pemberian. Pemilihan terapi cairan yang tepat bergantung pada kondisi medis pasien dan tujuan terapi unt
Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang melibatkan proses pengubahan komposisi solut darah melalui membran semipermeabel dalam cairan dialisat. Proses ini memanfaatkan prinsip-prinsip seperti difusi, ultrafiltrasi, konveksi, dan adsorpsi untuk menghilangkan limbah dan zat beracun dari darah.
Teks tersebut membahas tentang hemodialisa sebagai pengobatan untuk gagal ginjal. Hemodialisa digunakan untuk mengeluarkan limbah metabolik dan kelebihan cairan dari tubuh dengan cara memisahkan darah pasien dari cairan dialisis melalui membran semipermeabel. Proses ini mengeluarkan zat-zat seperti urea dan kreatinin dari darah melalui proses difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi."
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxssuserdc4acc
Terapi cairan merupakan tindakan penting untuk mengganti kekurangan cairan tubuh dengan memberikan cairan infus secara intravena dalam batas fisiologis. Terapi cairan bertujuan untuk resusitasi, rumatan, atau penggantian cairan dan elektrolit, dengan mempertimbangkan jenis cairan, jumlah, dan waktu pemberian. Pemilihan terapi cairan yang tepat bergantung pada kondisi medis pasien dan tujuan terapi unt
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Teknik anestesia yang digunakan untuk operasi laparoscopy meliputi anestesia umum, lokal, dan regional. Anestesia umum direkomendasikan untuk prosedur laparoscopy yang lebih lama karena dapat mengendalikan ventilasi dan tekanan intraabdominal. Anestesia lokal dan regional memberikan keuntungan pemulihan yang lebih cepat namun perlu dipertimbangkan faktor teknis dan kemampuan pasien.
Teks ini memberikan informasi tentang pemberian cairan infus intravena, termasuk tujuan, indikasi, kontraindikasi, jenis cairan, komposisi, dan prosedur pemasangan infus. Jenis cairan infus dibedakan menjadi kristaloid seperti NaCl dan RL, serta koloid seperti albumin, HES, dextran, dan gelatin. Prosedur pemasangan infus meliputi persiapan peralatan, desinfeksi, penanaman jarum, dan pengaturan kece
[Ringkasan]
Continuos Renal Replacement Terapi (CRRT) merupakan terapi pengganti ginjal secara terus menerus selama 24 jam untuk mengeluarkan cairan dan solute menggunakan ekstrakorporal. CRRT dilakukan pada pasien hemodinamik tidak stabil maupun stabil untuk mengeluarkan zat yang tidak terpakai, mengatur keseimbangan asam basa dan elektrolit, serta menstabilkan hemodinamik dan keseimbangan cairan.
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah dari limbah melalui mesin cuci darah. Darah dialirkan keluar tubuh melalui akses vaskular dan disaring di dializer sebelum kembali ke tubuh. Proses ini digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan limbah dan cairan dari tubuh bagi pasien gagal ginjal akut atau kronis.
1. Syok merupakan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan oksigen jaringan yang menyebabkan disfungsi organ.
2. Ada beberapa penyebab syok seperti hipovolemia, kardiogenik, distributif seperti sepsis, dan anafilaksis.
3. Penanganan syok meliputi resusitasi cairan, oksigenasi, dan obat vasoaktif sesuai penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum tentang prosedur hemodialisis untuk membersihkan darah pasien gagal ginjal dari zat sisa dan racun. Prosedur ini bekerja dengan mendialiskan darah pasien melalui membran semipermeabel untuk memisahkan zat-zat tersebut ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sementara darah bersih kembali ke tubuh pasien. Dokumen juga menjelaskan tujuan, prinsip kerja, indikasi, kontraindik
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdfSonofZeus11
Manajemen cairan dan elektrolit membahas tentang keseimbangan cairan tubuh, anatomi dan fisiologi pembuluh darah perifer, jenis-jenis cairan intravena, prosedur insersi kateter intravena, dan komplikasinya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fungsi cairan bagi tubuh, komposisi cairan tubuh berdasarkan usia, mekanisme pergerakan cairan, dan mekanisme keseimbangan cairan tubuh.
Retensi natrium merupakan kelainan fungsional ginjal pertama dan paling sering pada pasien dengan sirosis serta memainkan peranan penting dalam pembentukan asites dan edema. Dalam perjalanan sirosis, pasien mengalami ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan air bebas larutan yang dapat menyebabkan hiponatremia dilusional dan sindrom hepatorenal. Pengobatan sindrom hepatorenal bertujuan untuk mengembalikan vasodilatasi arteri splanknik dan mening
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien hemodialisis. Terdapat konsep medis tentang pengertian, tujuan, dan proses hemodialisis serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen juga membahas konsep dasar keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan untuk klien hemodialisis dengan masalah seperti nyeri, intoleransi aktivitas, ansietas, dan gangguan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien hemodialisis. Terdapat konsep medis tentang pengertian, tujuan, dan proses hemodialisis serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen juga membahas konsep dasar keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan untuk klien hemodialisis dengan masalah seperti nyeri, intoleransi aktivitas, ansietas, dan gangguan nutrisi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Teknik anestesia yang digunakan untuk operasi laparoscopy meliputi anestesia umum, lokal, dan regional. Anestesia umum direkomendasikan untuk prosedur laparoscopy yang lebih lama karena dapat mengendalikan ventilasi dan tekanan intraabdominal. Anestesia lokal dan regional memberikan keuntungan pemulihan yang lebih cepat namun perlu dipertimbangkan faktor teknis dan kemampuan pasien.
Teks ini memberikan informasi tentang pemberian cairan infus intravena, termasuk tujuan, indikasi, kontraindikasi, jenis cairan, komposisi, dan prosedur pemasangan infus. Jenis cairan infus dibedakan menjadi kristaloid seperti NaCl dan RL, serta koloid seperti albumin, HES, dextran, dan gelatin. Prosedur pemasangan infus meliputi persiapan peralatan, desinfeksi, penanaman jarum, dan pengaturan kece
[Ringkasan]
Continuos Renal Replacement Terapi (CRRT) merupakan terapi pengganti ginjal secara terus menerus selama 24 jam untuk mengeluarkan cairan dan solute menggunakan ekstrakorporal. CRRT dilakukan pada pasien hemodinamik tidak stabil maupun stabil untuk mengeluarkan zat yang tidak terpakai, mengatur keseimbangan asam basa dan elektrolit, serta menstabilkan hemodinamik dan keseimbangan cairan.
Hemodialisa adalah proses pembersihan darah dari limbah melalui mesin cuci darah. Darah dialirkan keluar tubuh melalui akses vaskular dan disaring di dializer sebelum kembali ke tubuh. Proses ini digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan limbah dan cairan dari tubuh bagi pasien gagal ginjal akut atau kronis.
1. Syok merupakan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan oksigen jaringan yang menyebabkan disfungsi organ.
2. Ada beberapa penyebab syok seperti hipovolemia, kardiogenik, distributif seperti sepsis, dan anafilaksis.
3. Penanganan syok meliputi resusitasi cairan, oksigenasi, dan obat vasoaktif sesuai penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum tentang prosedur hemodialisis untuk membersihkan darah pasien gagal ginjal dari zat sisa dan racun. Prosedur ini bekerja dengan mendialiskan darah pasien melalui membran semipermeabel untuk memisahkan zat-zat tersebut ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sementara darah bersih kembali ke tubuh pasien. Dokumen juga menjelaskan tujuan, prinsip kerja, indikasi, kontraindik
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdfSonofZeus11
Manajemen cairan dan elektrolit membahas tentang keseimbangan cairan tubuh, anatomi dan fisiologi pembuluh darah perifer, jenis-jenis cairan intravena, prosedur insersi kateter intravena, dan komplikasinya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang fungsi cairan bagi tubuh, komposisi cairan tubuh berdasarkan usia, mekanisme pergerakan cairan, dan mekanisme keseimbangan cairan tubuh.
Retensi natrium merupakan kelainan fungsional ginjal pertama dan paling sering pada pasien dengan sirosis serta memainkan peranan penting dalam pembentukan asites dan edema. Dalam perjalanan sirosis, pasien mengalami ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan air bebas larutan yang dapat menyebabkan hiponatremia dilusional dan sindrom hepatorenal. Pengobatan sindrom hepatorenal bertujuan untuk mengembalikan vasodilatasi arteri splanknik dan mening
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien hemodialisis. Terdapat konsep medis tentang pengertian, tujuan, dan proses hemodialisis serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen juga membahas konsep dasar keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan untuk klien hemodialisis dengan masalah seperti nyeri, intoleransi aktivitas, ansietas, dan gangguan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada klien hemodialisis. Terdapat konsep medis tentang pengertian, tujuan, dan proses hemodialisis serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen juga membahas konsep dasar keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, dan perencanaan untuk klien hemodialisis dengan masalah seperti nyeri, intoleransi aktivitas, ansietas, dan gangguan nutrisi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Pendahuluan
• Gangguan fungsi renal komplikasi pada pasien
kritis, insiden AKI di icu 3%-16%
(grenvold, maulan:1991)
• AKI di icu sekitar 75% disebabkan pembedahan
dan sepsis. operasi jantung terbuka dan
menggunakan CPB - AKI adalah komplikasi
mayor.
(Canlon,stafford:1999)
• Peran perawat icu perawat ICU dalam merawat
pasien dengan alat bantu CRRT sangat penting.
Perawat perlu pengetahuan luas tentang CRRT.
6. 1.Mengeluarkan zat-zat yang tidak
terpakai
2.Mengatur keseimbangan asam basa
3.Memperbaiki kadar elektrolit
4.Mengatur Stabilitas hemodinamik
5.Mengatur keseimbangan cairan
6.Membantu dalam pemberian nutrisi
7.Mengeluarkan mediator - mediator
sepsis
(Bellomo, 1996)
2. TUJUAN
7. 1.Oliguri (Urine output <200 ml/12jam)
2.Anuria (Urine output 50ml/12 jam)
3.Urea >35 mmol/L
4.Creatinin >400 u mol / L
5.K > 6,5 mmol/L atau meningkat dengan cepat
6.Pulmonary oedem yg tidak respon dengan obat
7.Asidosis metabolik (Ph <7,1)
8.Na <110 dan >160 mmol/L
9.Temperaur >40c
10.Overdosis Zat - zat yang mengandung toksin
3. INDIKASI
8. Indikasi Lain
1.Hemodinamik yang tidak stabil
2.Kelebihan cairan yang tidak respon
dengan pengobatan diuretik.
3.Keadaaan
hiperkatabolik/trauma/rhandomyolisis
10. • Diffusion
• Convection
• Ultrafiltration
• Adsorption
5. PRINSIP DASAR
CRRT mengeluarkan molekul yang kecil
sampai besar dan juga mengeluarkan
mediator sepsis sampai dengan berat
molekulnya 50.000 dalton
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. • SCUF : Slow Continuous Ultra Filtration
Proses pengeluaran cairan secara kontinue melalui
membran semipermiable dengan filtrasi lambat tanpa
cairan pengganti.
indikasi : Kelebihan Cairan
Prinsip (Ultrafiltration)
• CVVH : Continuous Veno - Venous Hemofiltration
Cairan keluar melalui cairan Ultra filtrate pemberian
cairan pengganti dapat diberikan pre atu post filter.
Max fluid removal rate 1000 ml/jam
Indikasi : Kelebihan Cairan, AKI
Prinsip (Konveksi, Ultrafitrasi dan adsorpsi)
6. JENIS - JENIS CRRT
27. cont
• CVVHD : Continuous Veno - Venous Hemodialysys
Pergerakan cairan dengan Diffusi dan pengeluaran cairan pasien
dibantu dialysat yang dipompkan / mengalir berlawanan dengan aliran
darah
max fluid removal rate 1000ml/jam
mengeluarkan molekul kecil - sedang
Indikasi : AKI, Laktat asidosis
Prinsip (Diffusi, Ultrafiltrasi dan adsorpsi)
• CVVHDF : Continuous Veno - Venous Hemodialysis
Pergeraqkan cairan dgn difusi dan konveksi bersamaan. Pengeluaran
cairan pasien dan pemberian cairan pengganti dapat dilakukan.
max fluid removal rate 1000 ml/jam
Indikasi : fluid over load, AKi, Sepsis
Prinsip (Konveksi, DIffusi, ultrafiltrasi dan adsorpsi)
28. 1. Blood flow (aliran darah ) : 0 - 200 ml/ menit
2. Fluid loss (pengeluaran cairan ) : 0 - 200 ml/ jam
3. Fluid replacement ( Cairan Pengganti) :
• Ringer laktat dengan bicnat 10 meq/liter
• Hemosol
Cairan Dialisat : Ringer laktat
Hemosol
Perisol
1. Antikoagulan (tergantung nilai ACT)
7. PROGRAM PEMBERIAN THERAPI
29. Physician order
Blood flow : 120 ml/ min
Patient fluid removal : 50 ml/jam
Replacement solution : 0 ml/jam
Dialisat solution : 0 ml / jam
SCUF
30. Physician Order
Blood flow : 120 ml/ min
Patient fluid removal : 100ml/jam
Replacement solution : 2000ml/jam
Dialisat solution : 0 ml / jam
CVVH
31. Physician Order
Blood flow : 120 ml/ min
Patient fluid removal : 200ml/jam
Replacement solution : 0 ml/jam
Dialisat solution : 2000ml / jam
CVVHD
32. Physician Order
Blood flow : 120 ml/ min
Patient fluid removal : 200 ml/jam
Replacement solution : 2000ml/jam
Dialisat solution : 1000ml / jam
CVVHDF
33. Selain mengeset program terapi, secar rutin
juga kita memberikan dan memeriksa
• CaCl
• MgSo4
• memeriksa ACT setiap 6-8 jam
• memeriksa kadar elektrolit minimal setiap
8 jam
• memeriksa analisa gas darah 1-2 X / hari
sesuai dgn kondisi pasien
34. 8. INDIKASI PENGHENTIAN CRRT
Urine 0,5 - 1 cc/kgbb
dalam 24 jam
Terjadi penurunan
Ureum/ kreatini
(normal
Terjadi keseimbngan
asam basa
dan elektrolit
Withdrawing therapi Terjadi Komplikasi