(1) Ekonomi sirkular merupakan sistem ekonomi dengan pendekatan closed loop dimana bahan baku, komponen, dan produk dijaga agar tetap berguna dan berharga sehingga dapat mengurangi limbah. (2) Ekonomi sirkular bertujuan untuk mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. (3) Penerapan ekonomi sirkular berimplikasi terhadap ke
1. Ekonomi Sirkular
Keberlanjutan dan Implikasinya Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja
CircularEconomy | Sustainability and Implication towards Health and Safety
Dr.GemilangLaraUtamaS., S.Pt., MIL.
KuliahPakar| Fakultas Vokasi, UniversitasBalikpapan, 25 Juli 2023
Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pascasarjana
Dosen Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Peneliti PUI-PT Center for Environment and Sustainability Science
Universitas Padjadjaran
2. Ekonomi Sirkular
Circular Economy
Sebuah sistem ekonomi dengan pendekatan closed loop dimana bahan baku, komponen, dan
produk dijaga agar tetap berguna dan berharga sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang
tidak digunakan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan akhir
– Kementerian PPN/Bappenas, Kedutaan Besar Denmark, UNDP Indonesia (2021)
Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model yang bertujuan untuk menghasilkan
pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam
perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang
disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear
– Ellen MacArthur (2015)
3. Membandingkan
Ekonomi Linier dan
Ekonomi Sirkular
Arponen, 2019
(FinnishInnovationFund Sitra)
Ekonomi linier memberikan
nilai pada setiap tahapan siklus
hidup produk, tetapi kemudian
nilainya turun dan bahkan
hilang di akhir masa pakai
(Gheewala and Silalertruksa, 2021)
4. Ekonomi sirkular
tidak hanya berbicara
pengurangan
penggunaan sumber
daya dan emisi
lingkungan. Namun,
lebih berfokus pada
memperpanjang
umur produk.
Siklus Material
yang menjadi
penting
(Gheewala and Silalertruksa, 2021)
5. Limbah tidak
lagi dipandang
sebagai sesuatu
yang perlu
disingkirkan
tetapi sebagai
sumber daya.
(Weghman, 2020)
https://www.gdrc.org/uem/waste/3r-minimization.html
9. Latif, A.; Cahyandito, M.F.; Utama, G.L.
Sustainability 2023, 15, 3405.
https://doi.org/10.3390/su15043405
Dynamic System
Modeling and
Sustainability Strategies
for Circular Economy-
Based Dairy Cow Waste
Management
Circular Economy Concept
at the Micro-Level: A Case
Study of Taruna Mukti
Farmer Group, Bandung
Regency, West Java,
Indonesia
Latif, A.; Cahyandito, M.F.; Utama, G.L.
Agriculture 2023, 13(3), 539;
https://doi.org/10.3390/agriculture13030539
11. Pada tahun 2040, produk
yang paling banyak adalah
yang cradle to cradle dan
‘net-positif’ dalam hal
keberlanjutan sosial dan
lingkungan. Penggunaan
kembali diutamakan
daripada penggantian,
pertimbangan lingkungan
dan keselamatan
mendominasi pengambilan
keputusan
Tahun 2040 menandai
pencapaian netralitas
karbon. Namun, dengan
hasil lingkungan yang telah
diprioritaskan di atas
segalanya, hal ini sering
mengorbankan kualitas
pekerjaan dan kondisi kerja.
Di tahun 2040, kekhawatiran
terbesar bagi banyak orang
hanya berpikir untuk
memiliki pekerjaan —
bukan apa yang dibutuhkan
oleh pekerjaan itu. Sebagian
besar orang berfokus untuk
mempertahankan segala
sesuatunya, sehingga ada
sedikit pertimbangan untuk
banyak hal lainnya — bukan
lingkungan, hak sosial, atau
kualitas pekerjaan.
Pada tahun 2040, semua
orang tahu bahwa karyawan
kontrak dirawat dengan baik,
tetapi mereka yang bekerja
di luar standar tidak.
Lingkungan juga tidak,
dengan sirkularitas sebagian
besar bersifat regional.
12. (1) Penanganan Limbah Industri sangat ter-otomatisasi, khususnya yang berkaitan
dengan pekerjaan yang paling berbahaya, untuk mengurangi risiko bagi personel
(2) Pelatihan ulang yang komprehensif berarti diperlukan staf yang sangat sadarakan
K3 dan terlatih dengan baik
(3) Aliran limbah lebih terkonsentrasi, risiko baru muncul dari item yang melewati
beberapa siklus
(1) Paparanaliran limbah yang cepat menyebabkan pekerja terpapar risiko yang tidak
terduga selama pemrosesan
(2) Langkah-langkah penghematan biaya berpotensi pengurangan jumlah
pemeriksaan K3 di sektor limbah
(3) Tidak adaintegrasi pertimbangan K3 ke dalampenyusunan kebijakan-kebijakan
terkait lingkungan
13. (1) Volume limbah menjadi lebih kompleks dan meningkat pesat, melebihi
kemampuan sektor ini untuk memproses limbah dengan aman
(2) Selama krisis ekonomi, keselamatan tempat kerja menjadi isu sekunder baik bagi
pemberi kerja maupun pencari kerja di sektor limbah, dan kemauan untuk terlibat
dalamperilaku berisiko meningkat
(1) Pengolahan limbah dialihdayakan ke daerah yang kurangberuntung,
menyebabkan lebih banyak perusahaan/pekerja informal yang tidak berpengalaman
menangani sampah, dengan tingkat cedera yang lebih tinggi di antarapekerja yang
tidak standar
(2) Pekerja dihadapkan dengan bahan baru yang tidak terdokumentasi di aliran
limbah