Perubahan Iklim: Peluang dan TantanganyaFarhan Helmy
Kuliah tentang perubahan tantangan dan peluang khususnya peran inovasi dalam mentransformasikan ekonomi ke arah pembangunan rendah emisi karbon (low emission development scenarios). Kuliah disampaikan di Center for Sustainability, Universitas Surya, www.surya.ac.id
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaDadang Solihin
Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk SMA/MA sederajat se-Priangan Timur Jurusan Ekonomi Pembangunan FE Universitas Siliwangi di Gedung Mandala Unsil-Tasikmalaya, 31 Maret 2014
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...Kamen Ride
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) AKHIR MASA JABATAN
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009 – 2013
Sebuah laporan pertanggung jawaban Termasuk Statistik Kemajuan Yang telah dicapai Provinsi Kalimantan Timur sampai dengan akhir Tahun 2012 di bidang ekonomi, sosial dan pemerintahan dalam mewujudkan misi membangun kaltim untuk semua agar tercapainya visi Kaltim Bangkit 2013.
Perubahan Iklim: Peluang dan TantanganyaFarhan Helmy
Kuliah tentang perubahan tantangan dan peluang khususnya peran inovasi dalam mentransformasikan ekonomi ke arah pembangunan rendah emisi karbon (low emission development scenarios). Kuliah disampaikan di Center for Sustainability, Universitas Surya, www.surya.ac.id
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaDadang Solihin
Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk SMA/MA sederajat se-Priangan Timur Jurusan Ekonomi Pembangunan FE Universitas Siliwangi di Gedung Mandala Unsil-Tasikmalaya, 31 Maret 2014
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR MASA JABATAN GUBERNUR KALIMANTA...Kamen Ride
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) AKHIR MASA JABATAN
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009 – 2013
Sebuah laporan pertanggung jawaban Termasuk Statistik Kemajuan Yang telah dicapai Provinsi Kalimantan Timur sampai dengan akhir Tahun 2012 di bidang ekonomi, sosial dan pemerintahan dalam mewujudkan misi membangun kaltim untuk semua agar tercapainya visi Kaltim Bangkit 2013.
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...OECD Environment
Presentation from Dida Gardera-CMEA
OECD Stakeholder dialogue: Mobilising Clean Energy Finance and Investment
Joint OECD-Government of Indonesia (GoI) Workshop at the Indo EBTKE Conex 2019, 8 November, Jakarta
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
Penurunan Biaya Logistik dan Implementasi Sistem ICT -- SISLOGNAS yang Terintegrasi Secara Nasional dan Terhubung Secara Gobal untuk Daya Saing Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
Cetak Biru Pengembangan SISLOGNAS telah ditetapkan melalui Perpres No.26/2012, tanggal 5 Maret 2012, yang mensyaratkan agar pengembangannya dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja K/L, serta Pemerintah Daerah terkait pada periode 2010-2015, dan periode selanjutnya 2016-2020, dan 2021-2025.
Pelaksanaan Cetak Biru Pengembangan SISLOGNAS menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011-2025 karena merupakan sub sistem dari kebijakan peningkatan konektifitas nasional.
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...OECD Environment
Presentation from Dida Gardera-CMEA
OECD Stakeholder dialogue: Mobilising Clean Energy Finance and Investment
Joint OECD-Government of Indonesia (GoI) Workshop at the Indo EBTKE Conex 2019, 8 November, Jakarta
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
Penurunan Biaya Logistik dan Implementasi Sistem ICT -- SISLOGNAS yang Terintegrasi Secara Nasional dan Terhubung Secara Gobal untuk Daya Saing Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
Cetak Biru Pengembangan SISLOGNAS telah ditetapkan melalui Perpres No.26/2012, tanggal 5 Maret 2012, yang mensyaratkan agar pengembangannya dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L), Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja K/L, serta Pemerintah Daerah terkait pada periode 2010-2015, dan periode selanjutnya 2016-2020, dan 2021-2025.
Pelaksanaan Cetak Biru Pengembangan SISLOGNAS menjadi bagian dari tugas dan tanggung jawab Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) 2011-2025 karena merupakan sub sistem dari kebijakan peningkatan konektifitas nasional.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf
1. DRAFT KERANGKA KERJA
SUSTAINABLE CONSUMPTION & PRODUCTION
(SCP) INDONESIA
2013 - 2030
Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jakarta, Mei 2020
2. KERANGKA REGULASI
Konstitusi UUD 1945, Tujuan Nasional RI:
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia;
• Memajukan kesejahteraan umum;
• Mencerdaskan kehidupan bangsa;
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Visi Pemerintah RI periode 2019 – 2024: #IndonesiaMaju
Komitmen global:
• SDGs (2015 – 2030)
• Perjanjian Paris (Perubahan Iklim)
• Multilateral Environment Agreements (MEAs)
3. Pentahapan Intervensi SCP
2013 -
2014
2015 – 2019 2020 - 2024 2025 – 2030
Tahap Inisiasi Tahap Sistemik Tahap Akselerasi Tahap Mainstream/ “Delivered”
Dokumen:
Kerangka Kerja
10 Tahun SCP
Indonesia
RPJMN 2015 – 2019
SCP sbg agenda
transformasi sistemik
yang fundamental
RPJMN 2020 – 2024
SCP mendorong resource efficiency,
Low-carbon development strategy,
green economy, Circular Economy
RPJMN 2025 – 2029
[SCP = well-being, sustainable
growth, sustainable investment in
public facilities]
3 strategi:
• Lintas
Sektor:
KLHK lead
• Sektoral
(K/L)
• “Resource
Pool”:
awareness,
tools
3 strategi:
• Perubahan
Sistemik di
operasional
Pemerintah,
Bisnis, dan
kegiatan
Masyarakat di
Fasilitas publik
• Sektoral (K/L) +
Tematik substansi
aktual
• “Resource pool”:
platform
“Communities of
Practice SCP”
(bottom-up)
4 strategi:
• Pendorong “Demand”: “Green
Public Procurement” dan
Perbaikan Fasilitas Publik Ramah
Lingkungan
• Pendorong “Supply”: portofolio
produk/jasa /investasi baru yang
ramah lingkungan, “sustainable
sourcing”, Inovasi, “green
technology”, “sustainable
financing”
• “Resource pool”: Platform menu-
menu aksi konkrit SCP bagi
pemerintah, bisnis, dan
masyarakat
• Penciptaan potensi lapangan
kerja/ekonomi baru melalui jasa
pengelolaan sampah terpadu, rain
water harvesting, dan lainnya
3 strategi:
• Investasi kolektif wujudkan
fasilitas publik ramah
lingkungan sbg pusat
pertumbuhan dan
kesejahteraan masyarakat
• Perilaku ramah lingkungan
melembaga dan
membudaya di pemerintah,
bisnis, masyarakat
• Bisnis ramah lingkungan yang
“solid“ di pasar dalam negeri
dan berdaya saing di luar
negeri
4.
5. 1. Perubahan sistemik
• Pemerintahan: Eco-office , Green Public Procurement
• Bisnis: Perubahan di proses bisnis (sustainable sourcing,
Resource Efficient and Cleaner Production (RECP),
Sistem Manajemen Lingkungan, barang dan jasa
ramah lingkungan, Consumer Information)
• Masyarakat: Standar Pelayanan Masyarakat di Pos-Pos
Fasilitas Publik (SPM-FP)
Capaian strategis sampai akhir 2019 (1)
6. 2. Sektoral
• Perindustrian: Standar Industri Hijau, LCGC
• Kehutanan: SVLK, SILIN, HHK, HHBK, Jasa Lingkungan,
Hutan Tanaman Energi
• Energi : Energi Baru Terbarukan, efisiensi energi
• Pariwisata: Indonesia Sustainable Tourism Awards
• Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Sustainable
Construction, Sustainable Building
• Transportasi: Sustainable Transport, ICAO Corsia, Green
Port
• Komunikasi dan Informasi: Green ICT
• Inovasi dan Teknologi : Teknologi hijau
• Keuangan : sustainability finance
• Pertanian: ISPO
• Kelautan dan Perikanan: Sustainable Fisheries
Capaian strategis sampai akhir 2019 (2)
7. 3. Tematik Substansi Aktual
• SCP Kesehatan lingkungan: Diaper sekali pakai, Cat ber-timbal
• SCP Plastik: Circular Economy, penanganan residu
• SCP Kertas: Circular Economy, penanganan residu
4. Resource Pool:
• Platform “Communities of practice SCP”, Website :
http://standardisasi.menlhk.go.id/index.php/community-of-practice/
• Mitra: 30 komunitas/institusi
Capaian strategis sampai akhir 2019 (3)
8. 1. Peningkatan Demand dan Supply Barang/Jasa/Teknologi Ramah
Lingkungan untuk mendorong ekonomi hijau/ekonomi
sirkular/kualitas hidup yang lebih baik
Indikator:
• Jumlah barang/jasa/teknologi dalam Daftar Rujukan Barang/Jasa
Ramah Lingkungan yang digunakan Pemerintah
• Terwujudnya platform bursa “secondary materials non limbah B3”
yang memenuhi standar proses/produk untuk dimanfaatkan bisnis
dan masyarakat
• Terwujudnya platform bursa barang/jasa/teknologi ramah
lingkungan untuk bisnis dan masyarakat
(a.l. Jasa instalasi pemanenan air hujan, instalasi pengolah
sampah organik domestik (komposting/Black-fly-soldier, dll.), jasa
“zero waste to landfill”, instalasi daur ulang air limbah, “vending
machine” untuk koleksi barang didaur-ulang, manajemen
lansekap/gardening, instalasi aquaculture, pemantauan dan
pembersihan kualitas udara rumah/kantor)
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (1)
9. 2. Peningkatan platform “Resource Pool SCP” menuju
platform rujukan menu-menu aksi konkrit SCP di
berbagai pihak stakeholders, lengkap dengan
tutorial dan toolkits, memungkinkan untuk gerakan
massal.
Indikator: jumlah aksi konkrit SCP bagi pihak
pemerintah, bisnis dan komunitas masyarakat
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (2)
10. 3. Showcase SDGs 12
• Ibu Kota Negara
• Labuan Bajo (model untuk 5 destinasi wisata premium)
• Fasilitas publik ramah lingkungan (Stasiun kereta api/commuter, rest-area di jalan
tol)
• Ecolabel dan Green Public Procurement
• Aksi SCP berbasis komunitas
• Circular Economy (termasuk Plastik, Kertas)
• Carbon Footprint, carbon-neutral, carbon market
• Hasil Hutan Kayu: Kayu Ringan, pellet kayu, dll
• Hasil Hutan Bukan Kayu: porang, madu, dll
• Jasa Lingkungan/Ekowisata: SNI Pengelolaan Pariwisata Alam, SNI pendakian
• (Perpres 59 tentang SDGs), reward classification untuk masing-masing aksi SDGs
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (3)
11. KONTAK KAMI
11
Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Indonesia
Jl. Gatot Subroto, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII
lt. 8, Jakarta
(+6221)5733433
pustanlinghut@gmail.com
Facebook : Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
Twitter : @standar_klhk
Instagram : @standarklhk
Youtube : Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
13. Perindustrian : Standar Industri Hijau
Menteri Perindustrian telah menerbitkan pedoman penyusunan standar industri hijau
(SIH) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 51/M-
IND/PER/6/2015. SIH ini dapat digunakan sebagai acuan para pelaku industri dalam
menyusun secara konsensus terkait dengan bahan baku, bahan penolong, energi,
proses produksi, produk, manajemen pengusahaan, pengelolaan limbah dan/atau
aspek lain yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau.
Penyusunan SIH dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek antara lain:
1.kebijakan nasional di bidang standarisasi,
2.perkembangan industri di dalam dan luar negeri,
3.perjanjian internasional,
4.serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Terdapat dua strategi dalam mewujudkan industri hijau :
Pertama, mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau.
melalui : penerapan 5 standar industri hijau, katalog bahan baku ramah
lingkungan, pedoman
umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2, panduan
pengolahan B3, dll.
Kedua, membangun industri baru dengan menerapkan prinsip-prinsip industri hijau.
melalui : prinsip penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien.
sumber : https://kemenperin.go.id/artikel/12667/Menperin-Terbitkan-Pedoman-Standar-Industri-Hijau
14. Perindustrian : Low Cost Green Car
(LCGC)
Kementerian Perindustrian menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah
lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan
Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil emisi karbon rendah
atau low emission carbon (LEC) yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2013 tentang .
memproduksi mobil LCGC harus memenuhi berbagai ketentuan, diantaranya :
1.konsumsi bahan bakar kendaraan
2.radius putar dan jarak terendah dari permukaan tanah
3.penggunaan tambahan merek, model, dan logo yang mencerminkan Indonesia
4.besaran harga jual mobil LCGC paling tinggi Rp. 95 juta.
Penerbitan Permenperin No.33/2013 ini dimaksudkan untuk terus mendorong dan
mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional, khususnya industri
komponen kendaraan bermotor roda empat agar mampu menciptakan motor
penggerak, transmisi dan axle yang berdaya saing seiring dengan peningkatan
permintaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan harga terjangkau.
sumber : https://www.kemenperin.go.id/artikel/6775/Menperin-Keluarkan-Peraturan-Mobil-LCGC
15. Kehutanan : Sistem Verifikasi dan
Legalitas Kayu
Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) merupakan sistem pelacakan yang disusun
secara multistakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu yang beredar dan
diperdagangkan di Indonesia.
Latar belakang melandasi penerapan SVLK :
1.Komitmen Pemerintah dalam memerangi pembalakan liar dan perdagangan
kayu illegal.
2.Perwujudan good forest governance menuju pengelolaan hutan lestari.
3.Permintaan atas jaminan legalitas kayu dalam bentuk sertifikasi dari pasar
internasional
4.Sebagai bentuk "National Insentive" untuk mengantisipasi semakin maraknya
permintaan skema sertifikasi legalitas kayu dari negara asing.
SVLK mulai berlaku sejak 1 September 2009.
3 Prinsip SVLK :
Tata Kelola Kehutanan yang baik (Governance)
Keterwakilan (Representatif)
Transparansi/keterbukaan (Credibility)
sumber : http://silk.dephut.go.id/index.php/info/vsvlk/3
16. Kehutanan : Teknik Silvikultur Intensif
(SILIN)
Sebagai bentuk komitmen kuat Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas hutan alam,
dan pengelolaan sumber daya alam hutan yang berkelanjutan, KLHK mencanangkan
penerapan Silvikultur Intensif (SILIN) melalui Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL) No. P.12 Tahun 2018 Jo. P.4 Tahun2019, yang mewajibkan para
pemegang izin konsensi pemanfaatan hutan alam untuk menerapkan teknik SILIN seluas
20% dari luas areal produktifnya.
Menurut Prof. Moh. Naiem (UGM), 3 pilar utama silvikultur, yaitu :
pemuliaan jenis (bibit unggul),
optimalisasi kondisi lingkungan tempat tumbuh, dan
pengelolaan organisme pengganggu tanaman
Penerapan SILIN diyakini bukan hanya sekedar mewujudkan terbentuknya tegakan hutan
yang produktif, sehat dan lestari, tetapi dapat mewujudkan tercapainya optimalisasi fungsi
hutan, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Perlu untuk diketahui bahwa, selama ini potensi kayu hutan alam hanya menghasilkan 30
m3 kayu per hektar, dan dengan penerapan SILIN, produksinya dapat meningkat menjadi
120 m3 per hektar. Peningkatan volume kayu tersebut tentunya menjadi harapan
pengusahaan hutan alam.
sumber : https://www.menlhk.go.id/site/single_post/1817/
https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1756
17. Kehutanan : Hutan Tanaman Energi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tengah mengkaji program
hutan tanaman energi yang bisa dijadikan sumber energi baru dan terbarukan
di masa mendatang. Selain itu, pengelolan hutan yang berkelanjutan juga bisa
menopang kehidupan dan menjadi benteng dari bencana perubahan iklim.
Tanaman tersebut adalah jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai energi biofuel
dan biomassa, seperti :
1.ekaliptus, 4. akasia 7. gamal, dll
2.sengon, 5. kaliandra
3.nyamplung, 6. kemiri
Lokasinya antara lain di Telaga Bodas, Kamojang, Batang Gadis, Kerinci Seblat.
Tantangan paling besar untuk pengembangan hutan tanaman energi adalah
harga jualnya yang masih lebih tinggi dari tarif dasar listrik
sumber :
http://ebtke.esdm.go.id/post/2019/04/06/2197/optimalkan.hutan.tanaman.energi.pemerintah.dorong.pembangunan.pltbm.di.
pulau.halmahera
18. Kehutanan : Jasa Lingkungan Kehutanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015, Direktorat
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
(PJLHK) memiliki tugas untuk “Melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan
bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di
daerah bidang pemanfaatan jasa lingkungan hutan
konservasi.”
Jasa lingkungan dimanfaatkan masyarakat sekitar
hutan melalui pengembangan sektor wisata. Trend
saat ini menunjukkan banyak wisatawan yang lebih
memilih alam yang natural dan indah sebagai lokasi
rekreasi mereka.
sumber : https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1908
19. Energi : Energi Baru dan Terbarukan
Sektor ESDM merupakan sektor terbesar penyumbang PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) yang terdiri dari PNBP Migas, Mineral dan Batubara, EBTKE dan
lainnya seperti DMO Migas, pendapatan jasa pengembangan SDM, jasa
pendidikan dan BLU jasa litbang.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan menjelaskan bahwa
Pemerintah saat ini mengintensifkan pembangunan infrastruktur energi untuk
masyarakat pedesaan, pulau terluar dan kawasan perbatasan berupa
pembangkit listrik berbasis surya, mikrohidro, bayu, arus laut, dan biomassa
dengan sistem off grid.
Sementara pengembangan pembangkit listrik EBT oleh sektor swasta melalui
sistem on-grid dan off-grid komunal yang didukung dengan revisi Permen ESDM
Nomor 50 Tahun 2017 untuk mendorong pemanfaatan EBT lebih masif..
Selain itu untuk Kebijakan Mandatori Biodiesel, penggunaan B20 telah dimulai
sejak Januari 2016, dan telah berjalan dengan baik pada sektor PSO. Sejak 1
September 2018, Pemerintah memperluas mandatori B20 ke sektor Non PSO,
seperti kelistrikan, pertambangan, perkeretaapian, industri, dan angkutan laut.
Mandatori B20 tersebut akan ditingkatkan menjadi mandatori B30 pada Januari
2020. sumber : http://ebtke.esdm.go.id/
20. Pariwisata : Indonesia Sustainable
Tourism (ISTA)
ISTA merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia untuk membangun kesadaran pengelola destinasi pariwisata akan
pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Pariwisata Berkelanjutan diterapkan melalui program Sustainable Tourism for
Development (STDev) yang mengutamakan prinsip: People, Planet, Prosperity,
dan Management
Selain itu, program ini juga menjadi sarana untuk menilai kualifikasi destinasi
dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di
Indonesia sesuai Peraturan Menteri Pariwisata No.14 Tahun 2016.
Pada pelaksanaan ISTA 2018, terdapat 176 peserta yang merupakan pengelola
destinasi pariwisata dari berbagai wilayah Indonesia. Jumlah peserta meningkat
dari 96 saat ISTA pertama kali diadakan pada tahun 2017.
Pemenang ISTA selanjutnya akan didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia untuk berpartisipasi dalam penghargaan destinasi pariwisata
berkelanjutan tingkat internasional, seperti ASEAN Sustainable Tourism Awards
(ASTA), serta dipromosikan pada laman Pariwisata Berkelanjutan Indonesia milik
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
sumber : https://sustainable.indonesia.travel/id/about-us
21. PUPR : Sustainable Construction and
Building
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan Kementerian PUPR didorong
menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan
ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro
Pengembangan ini meliputi :
1.luas ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih besar, dan zero run off,
2.pembatasan sirkulasi kendaraan bermotor;
3.jalur pejalan kaki yang terintegrasi, termasuk untuk difabel;
4.pengembangan sistem Mekanikal, Elektrikal, Plumbing (MEP)
5.manajemen persampahan yang terintegrasi.
Sejumlah manfaatnya yakni meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber
daya listrik, air dan energi sehingga turut mendukung konservasi lingkungan.
Pada tahun 2015 telah diterbitkan Permen PU No 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan
Gedung Hijau yang bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung
hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau,
yang memiliki kinerja terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman,
ramah lingkungan, hemat energi dan air, serta sumber daya lainnya.
sumber :
https://www.pu.go.id/berita/view/16762/terapkan-green-building-kementerian-pupr-turut-kontribusi-pada-pengura
ngan-gas-rumah-kaca
22. Transportasi : Sustainable
Transport
Sustainable transport secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi karena adanya efisiensi biaya, waktu dan konsumsi energi. Pemerintah
terus menciptakan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dengan
harapan dapat meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi yang
berdampak langsung pada pengurangan emisi.
Proyek percontohan seperti Dukuh Atas Interchange Station Terintegrasi dengan
lima mode transportasi seperti MRT, LRT, Commuterline Jabodetabek,
Transjakarta, dan Kereta Bandara Soekarno – Hatta diharapkan dapat mefasilitasi
akses terhadap pergeseran angkutan umum, sehingga mendorong perpindahan
kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi massal.
Melalui sustainable transport maka akan dimungkinkan jika integrasi antara
dukungan pemerintah dengan berbagai pihak dan masyarakat Indonesia.
sumber : http://dephub.go.id/post/read/environmentally-sustainable-transport-56270?language=id
23. Transportasi : ICAO Corsia
Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengimplementasikan skema
International Civil Aviation Organization (ICAO) Carbon Offsetting and Reduction
Scheme For International Aviation (CORSIA) untuk kurangi polusi dengan menjamin
keakuratan proses monitoring konsumsi bahan bakar Monitoring-Reporting-
Verification (MRV) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Pada pertemuan ICAO Assembly 40th Session di Montreal pada tanggal 24 September –
2 Oktober 2019, Tim RAN GRK Ditjen Hubud menyampaikan 2 Information Paper dengan
judul “Indonesia Environmental Protection Program” dan “Indonesia’s Priority Measures in
Reducing Carbon Emissions in Aviation Sector”.
sumber :
https://www.icao.int/environmental-protection/CORSIA/Pages/default.aspx
http://hubud.dephub.go.id/assets/file/bukuprofil/642b4c51f9c7e286c0cb277bf96068f6_PROFIL%20DESEMBER%202019.pdf
24. Komunikasi dan Informasi: Green ICT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjajaki pengembangan
regulasi untuk mendorong penggunaan teknologi komunikasi informasi yang
ramah lingkungan (Green ICT).
Saat ini di Indonesia ada sekitar 850 stasiun pemancar TV, ribuan pemancar
radio, 80 juta pesawat TV dan 50-juta pesawat radio, 90.000 BTS jaringan ponsel
GSM dan CDMA, 25 ribu SSL Desa Berdering, 131 SSL Desa Pinter, dan 5.748 Pusat
Layanan Internet Kecamatan.
Tujuan dari dibuatnya regulasi Green ICT ini demi menghemat penggunaan
sumber daya energi yang stoknya kian menipis. Apalagi, konsumsi energi untuk
penerapan ICT ternyata bisa mencapai 40% dari total konsumsi energi secara
global. Salah satunya mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
melalui penghematan energi, mengurangi residu negatif operasional ICT. Antara
lain praktik daur ulang berbagai perangkat ICT yang berpotensi mencemari
lingkungan jika dibuang.
Praktik green ICT juga bisa diterapkan dalam pola kerja inovatif seperti
telecommuting, videoconferencing, media online, e-mail, e-commerce, e-paper,
e-learning, e-government dan e-filing.
sumber :
https://www.kominfo.go.id/content/detail/1621/menristek-dorong-swasta-kembangkan-green-ict/0/sorotan_media
25. Inovasi dan Teknologi : Teknologi
hijau
BPPT berperan dalam penyusunan rencana nasional secara makro; perumusan
kebijakan untuk mendukung pembangunan. Teknologi Hijau BPPT adalah upaya
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi hijau memanfaatkan
ilmu pengetahuan tentang lingkungan untuk melestarikan sumber daya dan
lingkungan serta untuk mengendalikan dampak negatif dari aktivitas manusia.
Program teknologi hijau diantaranya :
1.Inisiatif Kemitraan Teknologi Hijau di Indonesia (GTPI) : merupakan kerjasama
antara BPPT dan Green Technology Korea (GTC) dan dukungan dari
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK serta Yayasan Riset Nasional Korea
untuk pengembangan sosial daur ulang sumberdaya manusia dengan
menerapkan konsep ekonomi sirkular.
2.Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya mengatasi kekeringan,
banjir, dan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
3.Micro Grid merupakan kerjasam sama dengan pemerintah Jakarta untuk
membangun sistem koneksi jaringan listrik Microgrid di Pulau Pramuka, untuk
membuat Pulau Pramuka menjadi pusat unggulan serta implementasi energi
terbarukan di pulau-pulau kecil di Indonesia.
4.proyek percontohan Pembangkit Listrik Biogas POME sebagai upaya untuk
memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit untuk diolah menjadi energi (limbah
menjadi energi).
sumber : https://www.bppt.go.id/index.php/profil/organisasi/920-green-technology-bppt-wujudkan-scp-green-
economy-di-indonesia
26. Keuangan : Sustainability Finance
Dalam tiga tahun terakhir OJK berhasil menyusun roadmap sustainable finance,
menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan, penerbitan
green bonds/sukuk, dan kewajiban bertahap sustainable reporting.
OJK telah menuangkan aturan sustainable finance dalam Peraturan OJK (POJK)
nomor 51 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan dan POJK
nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang
Berwawasan Lingkungan. Hal ini merupakan impelementasi dari Komitmen
IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunjuk delapan bank untuk
memulai inisiatif penyaluran kredit dengan prinsip keuangan berkelanjutan atau
sustainable finance. Bank-bank tersebut telah mengerjakan sejumlah proyek
keuangan berkelanjutan seperti energi terbarukan, efficiency energy, agrikultur
berkelanjutan, green building, industri daur ulang, dan eco tourism.
Kebijakan pembuatan laporan keberlanjutan (sustainability report) sangat
diperlukan OJK, karena pemerintah kesulitan dalam melakukan pengawasan
serta pengukuran terhadap komitmen program CSR perusahaan yang nantinya
dilaporkan berdampingan dengan laporan tahunan.
sumber : https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/default.aspx
27. Pertanian: ISPO
Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) adalah suatu kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan
tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia
dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik
Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap
masalah lingkungan.
Prinsip ISPO yaitu diantaranya :
1.Tersedia SOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru.
2.Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan konservasi
lahan.
3.Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru dan lainnya.
Perkembangan ISPO saat ini sudah 40 perusahaan kelapa sawit yang telah
mendapat sertifikat ISPO, 19 Perusahaan kelapa sawit dalam proses pengakuan
dari 145 perusahaan yang mengajukan sertifikasi.
sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/peran-strategis-ispo-dalam-bisnis-produk-kelapa-sawit/
28. KKP: Sustainable Fisheries
Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam mengupayakan
perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries) dan pemberantasan
penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur. Bersama Polandia
bergabung dalam The International Declaration on Transnational Organized
Crime in the Global Fishing Industry.
Deklarasi ini bertujuan mendorong semua negara turut dalam upaya
penyehatan laut, menciptakan industri perikanan dengan persaingan yang
sehat, dan mengutamakan sustainable use of the ocean.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memberlakukan penghentian pemberian
izin baru atau moratorium terhadap kapal-kapal penangkap ikan berukuran
diatas 30 gross tonnage (GT) untuk mengevaluasi, dan menata ulang izin-izin
kapal yang beroperasi di Indonesia.
Moratorium juga digunakan untuk melakukan tata kelola sektor perikanan yang
baik dan benar, seperti memberlakukan kuota penangkapan ikan di suatu
wilayah WPP (wilayan pengelolaan perikanan) yang sudah over fisheries dan
bahkan menghentikan penangkapan bila kawasan tersebut perlu rehabilitasi
populasi ikan.
sumber : https://kkp.go.id/artikel/7766-wujudkan-sustainable-fisheries-indonesia-upayakan-dukungan-polandia