SlideShare a Scribd company logo
DRAFT KERANGKA KERJA
SUSTAINABLE CONSUMPTION & PRODUCTION
(SCP) INDONESIA
2013 - 2030
Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jakarta, Mei 2020
KERANGKA REGULASI
Konstitusi UUD 1945, Tujuan Nasional RI:
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia;
• Memajukan kesejahteraan umum;
• Mencerdaskan kehidupan bangsa;
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Visi Pemerintah RI periode 2019 – 2024: #IndonesiaMaju
Komitmen global:
• SDGs (2015 – 2030)
• Perjanjian Paris (Perubahan Iklim)
• Multilateral Environment Agreements (MEAs)
Pentahapan Intervensi SCP
2013 -
2014
2015 – 2019 2020 - 2024 2025 – 2030
Tahap Inisiasi Tahap Sistemik Tahap Akselerasi Tahap Mainstream/ “Delivered”
Dokumen:
Kerangka Kerja
10 Tahun SCP
Indonesia
RPJMN 2015 – 2019
SCP sbg agenda
transformasi sistemik
yang fundamental
RPJMN 2020 – 2024
SCP mendorong resource efficiency,
Low-carbon development strategy,
green economy, Circular Economy
RPJMN 2025 – 2029
[SCP = well-being, sustainable
growth, sustainable investment in
public facilities]
3 strategi:
• Lintas
Sektor:
KLHK lead
• Sektoral
(K/L)
• “Resource
Pool”:
awareness,
tools
3 strategi:
• Perubahan
Sistemik di
operasional
Pemerintah,
Bisnis, dan
kegiatan
Masyarakat di
Fasilitas publik
• Sektoral (K/L) +
Tematik substansi
aktual
• “Resource pool”:
platform
“Communities of
Practice SCP”
(bottom-up)
4 strategi:
• Pendorong “Demand”: “Green
Public Procurement” dan
Perbaikan Fasilitas Publik Ramah
Lingkungan
• Pendorong “Supply”: portofolio
produk/jasa /investasi baru yang
ramah lingkungan, “sustainable
sourcing”, Inovasi, “green
technology”, “sustainable
financing”
• “Resource pool”: Platform menu-
menu aksi konkrit SCP bagi
pemerintah, bisnis, dan
masyarakat
• Penciptaan potensi lapangan
kerja/ekonomi baru melalui jasa
pengelolaan sampah terpadu, rain
water harvesting, dan lainnya
3 strategi:
• Investasi kolektif wujudkan
fasilitas publik ramah
lingkungan sbg pusat
pertumbuhan dan
kesejahteraan masyarakat
• Perilaku ramah lingkungan
melembaga dan
membudaya di pemerintah,
bisnis, masyarakat
• Bisnis ramah lingkungan yang
“solid“ di pasar dalam negeri
dan berdaya saing di luar
negeri
1. Perubahan sistemik
• Pemerintahan: Eco-office , Green Public Procurement
• Bisnis: Perubahan di proses bisnis (sustainable sourcing,
Resource Efficient and Cleaner Production (RECP),
Sistem Manajemen Lingkungan, barang dan jasa
ramah lingkungan, Consumer Information)
• Masyarakat: Standar Pelayanan Masyarakat di Pos-Pos
Fasilitas Publik (SPM-FP)
Capaian strategis sampai akhir 2019 (1)
2. Sektoral
• Perindustrian: Standar Industri Hijau, LCGC
• Kehutanan: SVLK, SILIN, HHK, HHBK, Jasa Lingkungan,
Hutan Tanaman Energi
• Energi : Energi Baru Terbarukan, efisiensi energi
• Pariwisata: Indonesia Sustainable Tourism Awards
• Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Sustainable
Construction, Sustainable Building
• Transportasi: Sustainable Transport, ICAO Corsia, Green
Port
• Komunikasi dan Informasi: Green ICT
• Inovasi dan Teknologi : Teknologi hijau
• Keuangan : sustainability finance
• Pertanian: ISPO
• Kelautan dan Perikanan: Sustainable Fisheries
Capaian strategis sampai akhir 2019 (2)
3. Tematik Substansi Aktual
• SCP Kesehatan lingkungan: Diaper sekali pakai, Cat ber-timbal
• SCP Plastik: Circular Economy, penanganan residu
• SCP Kertas: Circular Economy, penanganan residu
4. Resource Pool:
• Platform “Communities of practice SCP”, Website :
http://standardisasi.menlhk.go.id/index.php/community-of-practice/
• Mitra: 30 komunitas/institusi
Capaian strategis sampai akhir 2019 (3)
1. Peningkatan Demand dan Supply Barang/Jasa/Teknologi Ramah
Lingkungan untuk mendorong ekonomi hijau/ekonomi
sirkular/kualitas hidup yang lebih baik
Indikator:
• Jumlah barang/jasa/teknologi dalam Daftar Rujukan Barang/Jasa
Ramah Lingkungan yang digunakan Pemerintah
• Terwujudnya platform bursa “secondary materials non limbah B3”
yang memenuhi standar proses/produk untuk dimanfaatkan bisnis
dan masyarakat
• Terwujudnya platform bursa barang/jasa/teknologi ramah
lingkungan untuk bisnis dan masyarakat
(a.l. Jasa instalasi pemanenan air hujan, instalasi pengolah
sampah organik domestik (komposting/Black-fly-soldier, dll.), jasa
“zero waste to landfill”, instalasi daur ulang air limbah, “vending
machine” untuk koleksi barang didaur-ulang, manajemen
lansekap/gardening, instalasi aquaculture, pemantauan dan
pembersihan kualitas udara rumah/kantor)
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (1)
2. Peningkatan platform “Resource Pool SCP” menuju
platform rujukan menu-menu aksi konkrit SCP di
berbagai pihak stakeholders, lengkap dengan
tutorial dan toolkits, memungkinkan untuk gerakan
massal.
Indikator: jumlah aksi konkrit SCP bagi pihak
pemerintah, bisnis dan komunitas masyarakat
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (2)
3. Showcase SDGs 12
• Ibu Kota Negara
• Labuan Bajo (model untuk 5 destinasi wisata premium)
• Fasilitas publik ramah lingkungan (Stasiun kereta api/commuter, rest-area di jalan
tol)
• Ecolabel dan Green Public Procurement
• Aksi SCP berbasis komunitas
• Circular Economy (termasuk Plastik, Kertas)
• Carbon Footprint, carbon-neutral, carbon market
• Hasil Hutan Kayu: Kayu Ringan, pellet kayu, dll
• Hasil Hutan Bukan Kayu: porang, madu, dll
• Jasa Lingkungan/Ekowisata: SNI Pengelolaan Pariwisata Alam, SNI pendakian
• (Perpres 59 tentang SDGs), reward classification untuk masing-masing aksi SDGs
Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (3)
KONTAK KAMI
11
Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Indonesia
Jl. Gatot Subroto, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII
lt. 8, Jakarta
(+6221)5733433
pustanlinghut@gmail.com
Facebook : Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
Twitter : @standar_klhk
Instagram : @standarklhk
Youtube : Pusat Standardisasi Lingkungan dan
Kehutanan
LAMPIRAN
Penjelasan Capaian Sektoral Sampai Akhir 2019
Perindustrian : Standar Industri Hijau
Menteri Perindustrian telah menerbitkan pedoman penyusunan standar industri hijau
(SIH) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 51/M-
IND/PER/6/2015. SIH ini dapat digunakan sebagai acuan para pelaku industri dalam
menyusun secara konsensus terkait dengan bahan baku, bahan penolong, energi,
proses produksi, produk, manajemen pengusahaan, pengelolaan limbah dan/atau
aspek lain yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau.
Penyusunan SIH dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek antara lain:
1.kebijakan nasional di bidang standarisasi,
2.perkembangan industri di dalam dan luar negeri,
3.perjanjian internasional,
4.serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Terdapat dua strategi dalam mewujudkan industri hijau :
Pertama, mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau.
melalui : penerapan 5 standar industri hijau, katalog bahan baku ramah
lingkungan, pedoman
umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2, panduan
pengolahan B3, dll.
Kedua, membangun industri baru dengan menerapkan prinsip-prinsip industri hijau.
melalui : prinsip penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien.
sumber : https://kemenperin.go.id/artikel/12667/Menperin-Terbitkan-Pedoman-Standar-Industri-Hijau
Perindustrian : Low Cost Green Car
(LCGC)
Kementerian Perindustrian menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah
lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan
Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil emisi karbon rendah
atau low emission carbon (LEC) yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 2013 tentang .
memproduksi mobil LCGC harus memenuhi berbagai ketentuan, diantaranya :
1.konsumsi bahan bakar kendaraan
2.radius putar dan jarak terendah dari permukaan tanah
3.penggunaan tambahan merek, model, dan logo yang mencerminkan Indonesia
4.besaran harga jual mobil LCGC paling tinggi Rp. 95 juta.
Penerbitan Permenperin No.33/2013 ini dimaksudkan untuk terus mendorong dan
mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional, khususnya industri
komponen kendaraan bermotor roda empat agar mampu menciptakan motor
penggerak, transmisi dan axle yang berdaya saing seiring dengan peningkatan
permintaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan harga terjangkau.
sumber : https://www.kemenperin.go.id/artikel/6775/Menperin-Keluarkan-Peraturan-Mobil-LCGC
Kehutanan : Sistem Verifikasi dan
Legalitas Kayu
Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) merupakan sistem pelacakan yang disusun
secara multistakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu yang beredar dan
diperdagangkan di Indonesia.
Latar belakang melandasi penerapan SVLK :
1.Komitmen Pemerintah dalam memerangi pembalakan liar dan perdagangan
kayu illegal.
2.Perwujudan good forest governance menuju pengelolaan hutan lestari.
3.Permintaan atas jaminan legalitas kayu dalam bentuk sertifikasi dari pasar
internasional
4.Sebagai bentuk "National Insentive" untuk mengantisipasi semakin maraknya
permintaan skema sertifikasi legalitas kayu dari negara asing.
SVLK mulai berlaku sejak 1 September 2009.
3 Prinsip SVLK :
Tata Kelola Kehutanan yang baik (Governance)
Keterwakilan (Representatif)
Transparansi/keterbukaan (Credibility)
sumber : http://silk.dephut.go.id/index.php/info/vsvlk/3
Kehutanan : Teknik Silvikultur Intensif
(SILIN)
Sebagai bentuk komitmen kuat Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas hutan alam,
dan pengelolaan sumber daya alam hutan yang berkelanjutan, KLHK mencanangkan
penerapan Silvikultur Intensif (SILIN) melalui Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL) No. P.12 Tahun 2018 Jo. P.4 Tahun2019, yang mewajibkan para
pemegang izin konsensi pemanfaatan hutan alam untuk menerapkan teknik SILIN seluas
20% dari luas areal produktifnya.
Menurut Prof. Moh. Naiem (UGM), 3 pilar utama silvikultur, yaitu :
pemuliaan jenis (bibit unggul),
optimalisasi kondisi lingkungan tempat tumbuh, dan
pengelolaan organisme pengganggu tanaman
Penerapan SILIN diyakini bukan hanya sekedar mewujudkan terbentuknya tegakan hutan
yang produktif, sehat dan lestari, tetapi dapat mewujudkan tercapainya optimalisasi fungsi
hutan, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Perlu untuk diketahui bahwa, selama ini potensi kayu hutan alam hanya menghasilkan 30
m3 kayu per hektar, dan dengan penerapan SILIN, produksinya dapat meningkat menjadi
120 m3 per hektar. Peningkatan volume kayu tersebut tentunya menjadi harapan
pengusahaan hutan alam.
sumber : https://www.menlhk.go.id/site/single_post/1817/
https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1756
Kehutanan : Hutan Tanaman Energi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tengah mengkaji program
hutan tanaman energi yang bisa dijadikan sumber energi baru dan terbarukan
di masa mendatang. Selain itu, pengelolan hutan yang berkelanjutan juga bisa
menopang kehidupan dan menjadi benteng dari bencana perubahan iklim.
Tanaman tersebut adalah jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai energi biofuel
dan biomassa, seperti :
1.ekaliptus, 4. akasia 7. gamal, dll
2.sengon, 5. kaliandra
3.nyamplung, 6. kemiri
Lokasinya antara lain di Telaga Bodas, Kamojang, Batang Gadis, Kerinci Seblat.
Tantangan paling besar untuk pengembangan hutan tanaman energi adalah
harga jualnya yang masih lebih tinggi dari tarif dasar listrik
sumber :
http://ebtke.esdm.go.id/post/2019/04/06/2197/optimalkan.hutan.tanaman.energi.pemerintah.dorong.pembangunan.pltbm.di.
pulau.halmahera
Kehutanan : Jasa Lingkungan Kehutanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015, Direktorat
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi
(PJLHK) memiliki tugas untuk “Melaksanakan
penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan
bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di
daerah bidang pemanfaatan jasa lingkungan hutan
konservasi.”
Jasa lingkungan dimanfaatkan masyarakat sekitar
hutan melalui pengembangan sektor wisata. Trend
saat ini menunjukkan banyak wisatawan yang lebih
memilih alam yang natural dan indah sebagai lokasi
rekreasi mereka.
sumber : https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1908
Energi : Energi Baru dan Terbarukan
Sektor ESDM merupakan sektor terbesar penyumbang PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak) yang terdiri dari PNBP Migas, Mineral dan Batubara, EBTKE dan
lainnya seperti DMO Migas, pendapatan jasa pengembangan SDM, jasa
pendidikan dan BLU jasa litbang.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan menjelaskan bahwa
Pemerintah saat ini mengintensifkan pembangunan infrastruktur energi untuk
masyarakat pedesaan, pulau terluar dan kawasan perbatasan berupa
pembangkit listrik berbasis surya, mikrohidro, bayu, arus laut, dan biomassa
dengan sistem off grid.
Sementara pengembangan pembangkit listrik EBT oleh sektor swasta melalui
sistem on-grid dan off-grid komunal yang didukung dengan revisi Permen ESDM
Nomor 50 Tahun 2017 untuk mendorong pemanfaatan EBT lebih masif..
Selain itu untuk Kebijakan Mandatori Biodiesel, penggunaan B20 telah dimulai
sejak Januari 2016, dan telah berjalan dengan baik pada sektor PSO. Sejak 1
September 2018, Pemerintah memperluas mandatori B20 ke sektor Non PSO,
seperti kelistrikan, pertambangan, perkeretaapian, industri, dan angkutan laut.
Mandatori B20 tersebut akan ditingkatkan menjadi mandatori B30 pada Januari
2020. sumber : http://ebtke.esdm.go.id/
Pariwisata : Indonesia Sustainable
Tourism (ISTA)
ISTA merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia untuk membangun kesadaran pengelola destinasi pariwisata akan
pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Pariwisata Berkelanjutan diterapkan melalui program Sustainable Tourism for
Development (STDev) yang mengutamakan prinsip: People, Planet, Prosperity,
dan Management
Selain itu, program ini juga menjadi sarana untuk menilai kualifikasi destinasi
dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di
Indonesia sesuai Peraturan Menteri Pariwisata No.14 Tahun 2016.
Pada pelaksanaan ISTA 2018, terdapat 176 peserta yang merupakan pengelola
destinasi pariwisata dari berbagai wilayah Indonesia. Jumlah peserta meningkat
dari 96 saat ISTA pertama kali diadakan pada tahun 2017.
Pemenang ISTA selanjutnya akan didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia untuk berpartisipasi dalam penghargaan destinasi pariwisata
berkelanjutan tingkat internasional, seperti ASEAN Sustainable Tourism Awards
(ASTA), serta dipromosikan pada laman Pariwisata Berkelanjutan Indonesia milik
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
sumber : https://sustainable.indonesia.travel/id/about-us
PUPR : Sustainable Construction and
Building
Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan Kementerian PUPR didorong
menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan
ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro
Pengembangan ini meliputi :
1.luas ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih besar, dan zero run off,
2.pembatasan sirkulasi kendaraan bermotor;
3.jalur pejalan kaki yang terintegrasi, termasuk untuk difabel;
4.pengembangan sistem Mekanikal, Elektrikal, Plumbing (MEP)
5.manajemen persampahan yang terintegrasi.
Sejumlah manfaatnya yakni meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber
daya listrik, air dan energi sehingga turut mendukung konservasi lingkungan.
Pada tahun 2015 telah diterbitkan Permen PU No 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan
Gedung Hijau yang bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung
hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau,
yang memiliki kinerja terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman,
ramah lingkungan, hemat energi dan air, serta sumber daya lainnya.
sumber :
https://www.pu.go.id/berita/view/16762/terapkan-green-building-kementerian-pupr-turut-kontribusi-pada-pengura
ngan-gas-rumah-kaca
Transportasi : Sustainable
Transport
Sustainable transport secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi karena adanya efisiensi biaya, waktu dan konsumsi energi. Pemerintah
terus menciptakan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dengan
harapan dapat meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi yang
berdampak langsung pada pengurangan emisi.
Proyek percontohan seperti Dukuh Atas Interchange Station Terintegrasi dengan
lima mode transportasi seperti MRT, LRT, Commuterline Jabodetabek,
Transjakarta, dan Kereta Bandara Soekarno – Hatta diharapkan dapat mefasilitasi
akses terhadap pergeseran angkutan umum, sehingga mendorong perpindahan
kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi massal.
Melalui sustainable transport maka akan dimungkinkan jika integrasi antara
dukungan pemerintah dengan berbagai pihak dan masyarakat Indonesia.
sumber : http://dephub.go.id/post/read/environmentally-sustainable-transport-56270?language=id
Transportasi : ICAO Corsia
Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengimplementasikan skema
International Civil Aviation Organization (ICAO) Carbon Offsetting and Reduction
Scheme For International Aviation (CORSIA) untuk kurangi polusi dengan menjamin
keakuratan proses monitoring konsumsi bahan bakar Monitoring-Reporting-
Verification (MRV) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Pada pertemuan ICAO Assembly 40th Session di Montreal pada tanggal 24 September –
2 Oktober 2019, Tim RAN GRK Ditjen Hubud menyampaikan 2 Information Paper dengan
judul “Indonesia Environmental Protection Program” dan “Indonesia’s Priority Measures in
Reducing Carbon Emissions in Aviation Sector”.
sumber :
https://www.icao.int/environmental-protection/CORSIA/Pages/default.aspx
http://hubud.dephub.go.id/assets/file/bukuprofil/642b4c51f9c7e286c0cb277bf96068f6_PROFIL%20DESEMBER%202019.pdf
Komunikasi dan Informasi: Green ICT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjajaki pengembangan
regulasi untuk mendorong penggunaan teknologi komunikasi informasi yang
ramah lingkungan (Green ICT).
Saat ini di Indonesia ada sekitar 850 stasiun pemancar TV, ribuan pemancar
radio, 80 juta pesawat TV dan 50-juta pesawat radio, 90.000 BTS jaringan ponsel
GSM dan CDMA, 25 ribu SSL Desa Berdering, 131 SSL Desa Pinter, dan 5.748 Pusat
Layanan Internet Kecamatan.
Tujuan dari dibuatnya regulasi Green ICT ini demi menghemat penggunaan
sumber daya energi yang stoknya kian menipis. Apalagi, konsumsi energi untuk
penerapan ICT ternyata bisa mencapai 40% dari total konsumsi energi secara
global. Salah satunya mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
melalui penghematan energi, mengurangi residu negatif operasional ICT. Antara
lain praktik daur ulang berbagai perangkat ICT yang berpotensi mencemari
lingkungan jika dibuang.
Praktik green ICT juga bisa diterapkan dalam pola kerja inovatif seperti
telecommuting, videoconferencing, media online, e-mail, e-commerce, e-paper,
e-learning, e-government dan e-filing.
sumber :
https://www.kominfo.go.id/content/detail/1621/menristek-dorong-swasta-kembangkan-green-ict/0/sorotan_media
Inovasi dan Teknologi : Teknologi
hijau
BPPT berperan dalam penyusunan rencana nasional secara makro; perumusan
kebijakan untuk mendukung pembangunan. Teknologi Hijau BPPT adalah upaya
mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi hijau memanfaatkan
ilmu pengetahuan tentang lingkungan untuk melestarikan sumber daya dan
lingkungan serta untuk mengendalikan dampak negatif dari aktivitas manusia.
Program teknologi hijau diantaranya :
1.Inisiatif Kemitraan Teknologi Hijau di Indonesia (GTPI) : merupakan kerjasama
antara BPPT dan Green Technology Korea (GTC) dan dukungan dari
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK serta Yayasan Riset Nasional Korea
untuk pengembangan sosial daur ulang sumberdaya manusia dengan
menerapkan konsep ekonomi sirkular.
2.Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya mengatasi kekeringan,
banjir, dan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
3.Micro Grid merupakan kerjasam sama dengan pemerintah Jakarta untuk
membangun sistem koneksi jaringan listrik Microgrid di Pulau Pramuka, untuk
membuat Pulau Pramuka menjadi pusat unggulan serta implementasi energi
terbarukan di pulau-pulau kecil di Indonesia.
4.proyek percontohan Pembangkit Listrik Biogas POME sebagai upaya untuk
memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit untuk diolah menjadi energi (limbah
menjadi energi).
sumber : https://www.bppt.go.id/index.php/profil/organisasi/920-green-technology-bppt-wujudkan-scp-green-
economy-di-indonesia
Keuangan : Sustainability Finance
Dalam tiga tahun terakhir OJK berhasil menyusun roadmap sustainable finance,
menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan, penerbitan
green bonds/sukuk, dan kewajiban bertahap sustainable reporting.
OJK telah menuangkan aturan sustainable finance dalam Peraturan OJK (POJK)
nomor 51 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan dan POJK
nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang
Berwawasan Lingkungan. Hal ini merupakan impelementasi dari Komitmen
IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunjuk delapan bank untuk
memulai inisiatif penyaluran kredit dengan prinsip keuangan berkelanjutan atau
sustainable finance. Bank-bank tersebut telah mengerjakan sejumlah proyek
keuangan berkelanjutan seperti energi terbarukan, efficiency energy, agrikultur
berkelanjutan, green building, industri daur ulang, dan eco tourism.
Kebijakan pembuatan laporan keberlanjutan (sustainability report) sangat
diperlukan OJK, karena pemerintah kesulitan dalam melakukan pengawasan
serta pengukuran terhadap komitmen program CSR perusahaan yang nantinya
dilaporkan berdampingan dengan laporan tahunan.
sumber : https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/default.aspx
Pertanian: ISPO
Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) adalah suatu kebijakan yang
diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan
tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia
dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik
Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap
masalah lingkungan.
Prinsip ISPO yaitu diantaranya :
1.Tersedia SOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru.
2.Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan konservasi
lahan.
3.Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru dan lainnya.
Perkembangan ISPO saat ini sudah 40 perusahaan kelapa sawit yang telah
mendapat sertifikat ISPO, 19 Perusahaan kelapa sawit dalam proses pengakuan
dari 145 perusahaan yang mengajukan sertifikasi.
sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/peran-strategis-ispo-dalam-bisnis-produk-kelapa-sawit/
KKP: Sustainable Fisheries
Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam mengupayakan
perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries) dan pemberantasan
penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur. Bersama Polandia
bergabung dalam The International Declaration on Transnational Organized
Crime in the Global Fishing Industry.
Deklarasi ini bertujuan mendorong semua negara turut dalam upaya
penyehatan laut, menciptakan industri perikanan dengan persaingan yang
sehat, dan mengutamakan sustainable use of the ocean.
Kementerian Kelautan dan Perikanan memberlakukan penghentian pemberian
izin baru atau moratorium terhadap kapal-kapal penangkap ikan berukuran
diatas 30 gross tonnage (GT) untuk mengevaluasi, dan menata ulang izin-izin
kapal yang beroperasi di Indonesia.
Moratorium juga digunakan untuk melakukan tata kelola sektor perikanan yang
baik dan benar, seperti memberlakukan kuota penangkapan ikan di suatu
wilayah WPP (wilayan pengelolaan perikanan) yang sudah over fisheries dan
bahkan menghentikan penangkapan bila kawasan tersebut perlu rehabilitasi
populasi ikan.
sumber : https://kkp.go.id/artikel/7766-wujudkan-sustainable-fisheries-indonesia-upayakan-dukungan-polandia

More Related Content

Similar to KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf

PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
OECD Environment
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Andi Samyanugraha
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Dungtji
 
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUATGREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
BenArief
 
Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013
Farhan helmy   seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013Farhan helmy   seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013
Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013Farhan Helmy
 
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)Eni PT BENEFITA
 
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)Eni Endri Yeni
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Dadang Solihin
 
EVALUASI SMART CITY 2022.pptx
EVALUASI SMART CITY 2022.pptxEVALUASI SMART CITY 2022.pptx
EVALUASI SMART CITY 2022.pptx
KominfoKotakupang1
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
Bayu Ardiansyah
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
PT. Mencari Cinta Sejati
 
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
WulanHandayani19
 
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdfMateri Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
seksipemberdayaan
 
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
infosanitasi
 
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIALAMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
Premraj Ravi
 
Laporan cocacola
Laporan cocacolaLaporan cocacola
Laporan cocacola
Rohman Efendi
 
tata nilai PBJ PNM.pptx
tata nilai PBJ PNM.pptxtata nilai PBJ PNM.pptx
tata nilai PBJ PNM.pptx
ikagunawan4
 
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
erlyndakasim2
 

Similar to KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf (20)

PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
PPT Dida Gardera-CMEA-OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fi...
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUATGREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
GREEN INVESTMENT MENUJU INDNESIA HIJAU DAN KUAT
 
Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013
Farhan helmy   seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013Farhan helmy   seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013
Farhan helmy seberapa penting uu perubahan iklim revised26062013
 
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
 
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
 
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
04-EP-05 Sustainable Reporting (Bandung)
 
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kota Kotamubagu 2025-2045
 
EVALUASI SMART CITY 2022.pptx
EVALUASI SMART CITY 2022.pptxEVALUASI SMART CITY 2022.pptx
EVALUASI SMART CITY 2022.pptx
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 
event report ENVIRONATION 2015
event report ENVIRONATION 2015event report ENVIRONATION 2015
event report ENVIRONATION 2015
 
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
Laporan kegiatan kunjungan industri PT Coca Cola Amatil Indonesia Lampung Sel...
 
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
 
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdfMateri Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
Materi Rencana Pengelolaan Hutsos dan Pendataan Nekon PS 2023.pdf
 
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
Program CSR dalam Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya melalui...
 
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIALAMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
AMALAN TERBAIK DALAM KESEJAHTERAAN SOSIAL
 
Laporan cocacola
Laporan cocacolaLaporan cocacola
Laporan cocacola
 
tata nilai PBJ PNM.pptx
tata nilai PBJ PNM.pptxtata nilai PBJ PNM.pptx
tata nilai PBJ PNM.pptx
 
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
8. KEBIJAKAN DAN REGULASI - GREEN FINANCING.pptx
 

Recently uploaded

DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 

Recently uploaded (17)

DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 

KerangkaKerjaSCPIndonesia2013-2030_28Mei2020.pdf

  • 1. DRAFT KERANGKA KERJA SUSTAINABLE CONSUMPTION & PRODUCTION (SCP) INDONESIA 2013 - 2030 Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Mei 2020
  • 2. KERANGKA REGULASI Konstitusi UUD 1945, Tujuan Nasional RI: • Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; • Memajukan kesejahteraan umum; • Mencerdaskan kehidupan bangsa; • Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Visi Pemerintah RI periode 2019 – 2024: #IndonesiaMaju Komitmen global: • SDGs (2015 – 2030) • Perjanjian Paris (Perubahan Iklim) • Multilateral Environment Agreements (MEAs)
  • 3. Pentahapan Intervensi SCP 2013 - 2014 2015 – 2019 2020 - 2024 2025 – 2030 Tahap Inisiasi Tahap Sistemik Tahap Akselerasi Tahap Mainstream/ “Delivered” Dokumen: Kerangka Kerja 10 Tahun SCP Indonesia RPJMN 2015 – 2019 SCP sbg agenda transformasi sistemik yang fundamental RPJMN 2020 – 2024 SCP mendorong resource efficiency, Low-carbon development strategy, green economy, Circular Economy RPJMN 2025 – 2029 [SCP = well-being, sustainable growth, sustainable investment in public facilities] 3 strategi: • Lintas Sektor: KLHK lead • Sektoral (K/L) • “Resource Pool”: awareness, tools 3 strategi: • Perubahan Sistemik di operasional Pemerintah, Bisnis, dan kegiatan Masyarakat di Fasilitas publik • Sektoral (K/L) + Tematik substansi aktual • “Resource pool”: platform “Communities of Practice SCP” (bottom-up) 4 strategi: • Pendorong “Demand”: “Green Public Procurement” dan Perbaikan Fasilitas Publik Ramah Lingkungan • Pendorong “Supply”: portofolio produk/jasa /investasi baru yang ramah lingkungan, “sustainable sourcing”, Inovasi, “green technology”, “sustainable financing” • “Resource pool”: Platform menu- menu aksi konkrit SCP bagi pemerintah, bisnis, dan masyarakat • Penciptaan potensi lapangan kerja/ekonomi baru melalui jasa pengelolaan sampah terpadu, rain water harvesting, dan lainnya 3 strategi: • Investasi kolektif wujudkan fasilitas publik ramah lingkungan sbg pusat pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat • Perilaku ramah lingkungan melembaga dan membudaya di pemerintah, bisnis, masyarakat • Bisnis ramah lingkungan yang “solid“ di pasar dalam negeri dan berdaya saing di luar negeri
  • 4.
  • 5. 1. Perubahan sistemik • Pemerintahan: Eco-office , Green Public Procurement • Bisnis: Perubahan di proses bisnis (sustainable sourcing, Resource Efficient and Cleaner Production (RECP), Sistem Manajemen Lingkungan, barang dan jasa ramah lingkungan, Consumer Information) • Masyarakat: Standar Pelayanan Masyarakat di Pos-Pos Fasilitas Publik (SPM-FP) Capaian strategis sampai akhir 2019 (1)
  • 6. 2. Sektoral • Perindustrian: Standar Industri Hijau, LCGC • Kehutanan: SVLK, SILIN, HHK, HHBK, Jasa Lingkungan, Hutan Tanaman Energi • Energi : Energi Baru Terbarukan, efisiensi energi • Pariwisata: Indonesia Sustainable Tourism Awards • Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Sustainable Construction, Sustainable Building • Transportasi: Sustainable Transport, ICAO Corsia, Green Port • Komunikasi dan Informasi: Green ICT • Inovasi dan Teknologi : Teknologi hijau • Keuangan : sustainability finance • Pertanian: ISPO • Kelautan dan Perikanan: Sustainable Fisheries Capaian strategis sampai akhir 2019 (2)
  • 7. 3. Tematik Substansi Aktual • SCP Kesehatan lingkungan: Diaper sekali pakai, Cat ber-timbal • SCP Plastik: Circular Economy, penanganan residu • SCP Kertas: Circular Economy, penanganan residu 4. Resource Pool: • Platform “Communities of practice SCP”, Website : http://standardisasi.menlhk.go.id/index.php/community-of-practice/ • Mitra: 30 komunitas/institusi Capaian strategis sampai akhir 2019 (3)
  • 8. 1. Peningkatan Demand dan Supply Barang/Jasa/Teknologi Ramah Lingkungan untuk mendorong ekonomi hijau/ekonomi sirkular/kualitas hidup yang lebih baik Indikator: • Jumlah barang/jasa/teknologi dalam Daftar Rujukan Barang/Jasa Ramah Lingkungan yang digunakan Pemerintah • Terwujudnya platform bursa “secondary materials non limbah B3” yang memenuhi standar proses/produk untuk dimanfaatkan bisnis dan masyarakat • Terwujudnya platform bursa barang/jasa/teknologi ramah lingkungan untuk bisnis dan masyarakat (a.l. Jasa instalasi pemanenan air hujan, instalasi pengolah sampah organik domestik (komposting/Black-fly-soldier, dll.), jasa “zero waste to landfill”, instalasi daur ulang air limbah, “vending machine” untuk koleksi barang didaur-ulang, manajemen lansekap/gardening, instalasi aquaculture, pemantauan dan pembersihan kualitas udara rumah/kantor) Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (1)
  • 9. 2. Peningkatan platform “Resource Pool SCP” menuju platform rujukan menu-menu aksi konkrit SCP di berbagai pihak stakeholders, lengkap dengan tutorial dan toolkits, memungkinkan untuk gerakan massal. Indikator: jumlah aksi konkrit SCP bagi pihak pemerintah, bisnis dan komunitas masyarakat Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (2)
  • 10. 3. Showcase SDGs 12 • Ibu Kota Negara • Labuan Bajo (model untuk 5 destinasi wisata premium) • Fasilitas publik ramah lingkungan (Stasiun kereta api/commuter, rest-area di jalan tol) • Ecolabel dan Green Public Procurement • Aksi SCP berbasis komunitas • Circular Economy (termasuk Plastik, Kertas) • Carbon Footprint, carbon-neutral, carbon market • Hasil Hutan Kayu: Kayu Ringan, pellet kayu, dll • Hasil Hutan Bukan Kayu: porang, madu, dll • Jasa Lingkungan/Ekowisata: SNI Pengelolaan Pariwisata Alam, SNI pendakian • (Perpres 59 tentang SDGs), reward classification untuk masing-masing aksi SDGs Pokok Intervensi Strategis 2020 – 2024 (3)
  • 11. KONTAK KAMI 11 Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Jl. Gatot Subroto, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII lt. 8, Jakarta (+6221)5733433 pustanlinghut@gmail.com Facebook : Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Twitter : @standar_klhk Instagram : @standarklhk Youtube : Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan
  • 13. Perindustrian : Standar Industri Hijau Menteri Perindustrian telah menerbitkan pedoman penyusunan standar industri hijau (SIH) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 51/M- IND/PER/6/2015. SIH ini dapat digunakan sebagai acuan para pelaku industri dalam menyusun secara konsensus terkait dengan bahan baku, bahan penolong, energi, proses produksi, produk, manajemen pengusahaan, pengelolaan limbah dan/atau aspek lain yang bertujuan untuk mewujudkan industri hijau. Penyusunan SIH dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek antara lain: 1.kebijakan nasional di bidang standarisasi, 2.perkembangan industri di dalam dan luar negeri, 3.perjanjian internasional, 4.serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi Terdapat dua strategi dalam mewujudkan industri hijau : Pertama, mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau. melalui : penerapan 5 standar industri hijau, katalog bahan baku ramah lingkungan, pedoman umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2, panduan pengolahan B3, dll. Kedua, membangun industri baru dengan menerapkan prinsip-prinsip industri hijau. melalui : prinsip penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien. sumber : https://kemenperin.go.id/artikel/12667/Menperin-Terbitkan-Pedoman-Standar-Industri-Hijau
  • 14. Perindustrian : Low Cost Green Car (LCGC) Kementerian Perindustrian menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Permenperin tersebut merupakan turunan dari program mobil emisi karbon rendah atau low emission carbon (LEC) yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang . memproduksi mobil LCGC harus memenuhi berbagai ketentuan, diantaranya : 1.konsumsi bahan bakar kendaraan 2.radius putar dan jarak terendah dari permukaan tanah 3.penggunaan tambahan merek, model, dan logo yang mencerminkan Indonesia 4.besaran harga jual mobil LCGC paling tinggi Rp. 95 juta. Penerbitan Permenperin No.33/2013 ini dimaksudkan untuk terus mendorong dan mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional, khususnya industri komponen kendaraan bermotor roda empat agar mampu menciptakan motor penggerak, transmisi dan axle yang berdaya saing seiring dengan peningkatan permintaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan harga terjangkau. sumber : https://www.kemenperin.go.id/artikel/6775/Menperin-Keluarkan-Peraturan-Mobil-LCGC
  • 15. Kehutanan : Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) merupakan sistem pelacakan yang disusun secara multistakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia. Latar belakang melandasi penerapan SVLK : 1.Komitmen Pemerintah dalam memerangi pembalakan liar dan perdagangan kayu illegal. 2.Perwujudan good forest governance menuju pengelolaan hutan lestari. 3.Permintaan atas jaminan legalitas kayu dalam bentuk sertifikasi dari pasar internasional 4.Sebagai bentuk "National Insentive" untuk mengantisipasi semakin maraknya permintaan skema sertifikasi legalitas kayu dari negara asing. SVLK mulai berlaku sejak 1 September 2009. 3 Prinsip SVLK : Tata Kelola Kehutanan yang baik (Governance) Keterwakilan (Representatif) Transparansi/keterbukaan (Credibility) sumber : http://silk.dephut.go.id/index.php/info/vsvlk/3
  • 16. Kehutanan : Teknik Silvikultur Intensif (SILIN) Sebagai bentuk komitmen kuat Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas hutan alam, dan pengelolaan sumber daya alam hutan yang berkelanjutan, KLHK mencanangkan penerapan Silvikultur Intensif (SILIN) melalui Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) No. P.12 Tahun 2018 Jo. P.4 Tahun2019, yang mewajibkan para pemegang izin konsensi pemanfaatan hutan alam untuk menerapkan teknik SILIN seluas 20% dari luas areal produktifnya. Menurut Prof. Moh. Naiem (UGM), 3 pilar utama silvikultur, yaitu : pemuliaan jenis (bibit unggul), optimalisasi kondisi lingkungan tempat tumbuh, dan pengelolaan organisme pengganggu tanaman Penerapan SILIN diyakini bukan hanya sekedar mewujudkan terbentuknya tegakan hutan yang produktif, sehat dan lestari, tetapi dapat mewujudkan tercapainya optimalisasi fungsi hutan, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi. Perlu untuk diketahui bahwa, selama ini potensi kayu hutan alam hanya menghasilkan 30 m3 kayu per hektar, dan dengan penerapan SILIN, produksinya dapat meningkat menjadi 120 m3 per hektar. Peningkatan volume kayu tersebut tentunya menjadi harapan pengusahaan hutan alam. sumber : https://www.menlhk.go.id/site/single_post/1817/ https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1756
  • 17. Kehutanan : Hutan Tanaman Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tengah mengkaji program hutan tanaman energi yang bisa dijadikan sumber energi baru dan terbarukan di masa mendatang. Selain itu, pengelolan hutan yang berkelanjutan juga bisa menopang kehidupan dan menjadi benteng dari bencana perubahan iklim. Tanaman tersebut adalah jenis yang dapat dimanfaatkan sebagai energi biofuel dan biomassa, seperti : 1.ekaliptus, 4. akasia 7. gamal, dll 2.sengon, 5. kaliandra 3.nyamplung, 6. kemiri Lokasinya antara lain di Telaga Bodas, Kamojang, Batang Gadis, Kerinci Seblat. Tantangan paling besar untuk pengembangan hutan tanaman energi adalah harga jualnya yang masih lebih tinggi dari tarif dasar listrik sumber : http://ebtke.esdm.go.id/post/2019/04/06/2197/optimalkan.hutan.tanaman.energi.pemerintah.dorong.pembangunan.pltbm.di. pulau.halmahera
  • 18. Kehutanan : Jasa Lingkungan Kehutanan Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) memiliki tugas untuk “Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis, dan supervisi pelaksanaan urusan di daerah bidang pemanfaatan jasa lingkungan hutan konservasi.” Jasa lingkungan dimanfaatkan masyarakat sekitar hutan melalui pengembangan sektor wisata. Trend saat ini menunjukkan banyak wisatawan yang lebih memilih alam yang natural dan indah sebagai lokasi rekreasi mereka. sumber : https://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1908
  • 19. Energi : Energi Baru dan Terbarukan Sektor ESDM merupakan sektor terbesar penyumbang PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang terdiri dari PNBP Migas, Mineral dan Batubara, EBTKE dan lainnya seperti DMO Migas, pendapatan jasa pengembangan SDM, jasa pendidikan dan BLU jasa litbang. Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini mengintensifkan pembangunan infrastruktur energi untuk masyarakat pedesaan, pulau terluar dan kawasan perbatasan berupa pembangkit listrik berbasis surya, mikrohidro, bayu, arus laut, dan biomassa dengan sistem off grid. Sementara pengembangan pembangkit listrik EBT oleh sektor swasta melalui sistem on-grid dan off-grid komunal yang didukung dengan revisi Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017 untuk mendorong pemanfaatan EBT lebih masif.. Selain itu untuk Kebijakan Mandatori Biodiesel, penggunaan B20 telah dimulai sejak Januari 2016, dan telah berjalan dengan baik pada sektor PSO. Sejak 1 September 2018, Pemerintah memperluas mandatori B20 ke sektor Non PSO, seperti kelistrikan, pertambangan, perkeretaapian, industri, dan angkutan laut. Mandatori B20 tersebut akan ditingkatkan menjadi mandatori B30 pada Januari 2020. sumber : http://ebtke.esdm.go.id/
  • 20. Pariwisata : Indonesia Sustainable Tourism (ISTA) ISTA merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk membangun kesadaran pengelola destinasi pariwisata akan pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pariwisata Berkelanjutan diterapkan melalui program Sustainable Tourism for Development (STDev) yang mengutamakan prinsip: People, Planet, Prosperity, dan Management Selain itu, program ini juga menjadi sarana untuk menilai kualifikasi destinasi dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di Indonesia sesuai Peraturan Menteri Pariwisata No.14 Tahun 2016. Pada pelaksanaan ISTA 2018, terdapat 176 peserta yang merupakan pengelola destinasi pariwisata dari berbagai wilayah Indonesia. Jumlah peserta meningkat dari 96 saat ISTA pertama kali diadakan pada tahun 2017. Pemenang ISTA selanjutnya akan didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk berpartisipasi dalam penghargaan destinasi pariwisata berkelanjutan tingkat internasional, seperti ASEAN Sustainable Tourism Awards (ASTA), serta dipromosikan pada laman Pariwisata Berkelanjutan Indonesia milik Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. sumber : https://sustainable.indonesia.travel/id/about-us
  • 21. PUPR : Sustainable Construction and Building Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan Kementerian PUPR didorong menjadi tren dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro Pengembangan ini meliputi : 1.luas ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih besar, dan zero run off, 2.pembatasan sirkulasi kendaraan bermotor; 3.jalur pejalan kaki yang terintegrasi, termasuk untuk difabel; 4.pengembangan sistem Mekanikal, Elektrikal, Plumbing (MEP) 5.manajemen persampahan yang terintegrasi. Sejumlah manfaatnya yakni meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemakaian sumber daya listrik, air dan energi sehingga turut mendukung konservasi lingkungan. Pada tahun 2015 telah diterbitkan Permen PU No 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau yang bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau, yang memiliki kinerja terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman, ramah lingkungan, hemat energi dan air, serta sumber daya lainnya. sumber : https://www.pu.go.id/berita/view/16762/terapkan-green-building-kementerian-pupr-turut-kontribusi-pada-pengura ngan-gas-rumah-kaca
  • 22. Transportasi : Sustainable Transport Sustainable transport secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena adanya efisiensi biaya, waktu dan konsumsi energi. Pemerintah terus menciptakan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dengan harapan dapat meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi yang berdampak langsung pada pengurangan emisi. Proyek percontohan seperti Dukuh Atas Interchange Station Terintegrasi dengan lima mode transportasi seperti MRT, LRT, Commuterline Jabodetabek, Transjakarta, dan Kereta Bandara Soekarno – Hatta diharapkan dapat mefasilitasi akses terhadap pergeseran angkutan umum, sehingga mendorong perpindahan kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi massal. Melalui sustainable transport maka akan dimungkinkan jika integrasi antara dukungan pemerintah dengan berbagai pihak dan masyarakat Indonesia. sumber : http://dephub.go.id/post/read/environmentally-sustainable-transport-56270?language=id
  • 23. Transportasi : ICAO Corsia Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengimplementasikan skema International Civil Aviation Organization (ICAO) Carbon Offsetting and Reduction Scheme For International Aviation (CORSIA) untuk kurangi polusi dengan menjamin keakuratan proses monitoring konsumsi bahan bakar Monitoring-Reporting- Verification (MRV) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pada pertemuan ICAO Assembly 40th Session di Montreal pada tanggal 24 September – 2 Oktober 2019, Tim RAN GRK Ditjen Hubud menyampaikan 2 Information Paper dengan judul “Indonesia Environmental Protection Program” dan “Indonesia’s Priority Measures in Reducing Carbon Emissions in Aviation Sector”. sumber : https://www.icao.int/environmental-protection/CORSIA/Pages/default.aspx http://hubud.dephub.go.id/assets/file/bukuprofil/642b4c51f9c7e286c0cb277bf96068f6_PROFIL%20DESEMBER%202019.pdf
  • 24. Komunikasi dan Informasi: Green ICT Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjajaki pengembangan regulasi untuk mendorong penggunaan teknologi komunikasi informasi yang ramah lingkungan (Green ICT). Saat ini di Indonesia ada sekitar 850 stasiun pemancar TV, ribuan pemancar radio, 80 juta pesawat TV dan 50-juta pesawat radio, 90.000 BTS jaringan ponsel GSM dan CDMA, 25 ribu SSL Desa Berdering, 131 SSL Desa Pinter, dan 5.748 Pusat Layanan Internet Kecamatan. Tujuan dari dibuatnya regulasi Green ICT ini demi menghemat penggunaan sumber daya energi yang stoknya kian menipis. Apalagi, konsumsi energi untuk penerapan ICT ternyata bisa mencapai 40% dari total konsumsi energi secara global. Salah satunya mendorong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi melalui penghematan energi, mengurangi residu negatif operasional ICT. Antara lain praktik daur ulang berbagai perangkat ICT yang berpotensi mencemari lingkungan jika dibuang. Praktik green ICT juga bisa diterapkan dalam pola kerja inovatif seperti telecommuting, videoconferencing, media online, e-mail, e-commerce, e-paper, e-learning, e-government dan e-filing. sumber : https://www.kominfo.go.id/content/detail/1621/menristek-dorong-swasta-kembangkan-green-ict/0/sorotan_media
  • 25. Inovasi dan Teknologi : Teknologi hijau BPPT berperan dalam penyusunan rencana nasional secara makro; perumusan kebijakan untuk mendukung pembangunan. Teknologi Hijau BPPT adalah upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi hijau memanfaatkan ilmu pengetahuan tentang lingkungan untuk melestarikan sumber daya dan lingkungan serta untuk mengendalikan dampak negatif dari aktivitas manusia. Program teknologi hijau diantaranya : 1.Inisiatif Kemitraan Teknologi Hijau di Indonesia (GTPI) : merupakan kerjasama antara BPPT dan Green Technology Korea (GTC) dan dukungan dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK serta Yayasan Riset Nasional Korea untuk pengembangan sosial daur ulang sumberdaya manusia dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular. 2.Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya mengatasi kekeringan, banjir, dan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan. 3.Micro Grid merupakan kerjasam sama dengan pemerintah Jakarta untuk membangun sistem koneksi jaringan listrik Microgrid di Pulau Pramuka, untuk membuat Pulau Pramuka menjadi pusat unggulan serta implementasi energi terbarukan di pulau-pulau kecil di Indonesia. 4.proyek percontohan Pembangkit Listrik Biogas POME sebagai upaya untuk memanfaatkan limbah pabrik kelapa sawit untuk diolah menjadi energi (limbah menjadi energi). sumber : https://www.bppt.go.id/index.php/profil/organisasi/920-green-technology-bppt-wujudkan-scp-green- economy-di-indonesia
  • 26. Keuangan : Sustainability Finance Dalam tiga tahun terakhir OJK berhasil menyusun roadmap sustainable finance, menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan, penerbitan green bonds/sukuk, dan kewajiban bertahap sustainable reporting. OJK telah menuangkan aturan sustainable finance dalam Peraturan OJK (POJK) nomor 51 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan dan POJK nomor 60 tahun 2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan. Hal ini merupakan impelementasi dari Komitmen IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan. Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menunjuk delapan bank untuk memulai inisiatif penyaluran kredit dengan prinsip keuangan berkelanjutan atau sustainable finance. Bank-bank tersebut telah mengerjakan sejumlah proyek keuangan berkelanjutan seperti energi terbarukan, efficiency energy, agrikultur berkelanjutan, green building, industri daur ulang, dan eco tourism. Kebijakan pembuatan laporan keberlanjutan (sustainability report) sangat diperlukan OJK, karena pemerintah kesulitan dalam melakukan pengawasan serta pengukuran terhadap komitmen program CSR perusahaan yang nantinya dilaporkan berdampingan dengan laporan tahunan. sumber : https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/default.aspx
  • 27. Pertanian: ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) adalah suatu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Republik Indonesia untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. Prinsip ISPO yaitu diantaranya : 1.Tersedia SOP/ Instruksi atau prosedur teknis pembukaan lahan baru. 2.Pembukaan lahan dilakukan tanpa bakar dan memperhatikan konservasi lahan. 3.Tersedianya rencana kerja tahunan (RKT) pembukaan lahan baru dan lainnya. Perkembangan ISPO saat ini sudah 40 perusahaan kelapa sawit yang telah mendapat sertifikat ISPO, 19 Perusahaan kelapa sawit dalam proses pengakuan dari 145 perusahaan yang mengajukan sertifikasi. sumber : http://ditjenbun.pertanian.go.id/peran-strategis-ispo-dalam-bisnis-produk-kelapa-sawit/
  • 28. KKP: Sustainable Fisheries Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam mengupayakan perikanan berkelanjutan (sustainable fisheries) dan pemberantasan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur. Bersama Polandia bergabung dalam The International Declaration on Transnational Organized Crime in the Global Fishing Industry. Deklarasi ini bertujuan mendorong semua negara turut dalam upaya penyehatan laut, menciptakan industri perikanan dengan persaingan yang sehat, dan mengutamakan sustainable use of the ocean. Kementerian Kelautan dan Perikanan memberlakukan penghentian pemberian izin baru atau moratorium terhadap kapal-kapal penangkap ikan berukuran diatas 30 gross tonnage (GT) untuk mengevaluasi, dan menata ulang izin-izin kapal yang beroperasi di Indonesia. Moratorium juga digunakan untuk melakukan tata kelola sektor perikanan yang baik dan benar, seperti memberlakukan kuota penangkapan ikan di suatu wilayah WPP (wilayan pengelolaan perikanan) yang sudah over fisheries dan bahkan menghentikan penangkapan bila kawasan tersebut perlu rehabilitasi populasi ikan. sumber : https://kkp.go.id/artikel/7766-wujudkan-sustainable-fisheries-indonesia-upayakan-dukungan-polandia