8. REFERENSI
TENTANG CEDERA PANAS SKEP DIRKESAD NOMOR
SKEP / 537/ XII / 2005 TANGGAL 24 DESEMBER 2005.
Buku Petunjuk Teknik
1
9. KASUS CEDERA PANAS
HEAT CRAMP
(KEJANG PANAS)
HEAT EXHAUSTION
(KELELAHAN PANAS)
HEAT STROKE
(SENGATAN PANAS)
10. PENGERTIAN
Kejang Panas (Heat Cramp)
Suatu gangguan akibat latihan fisik
yang berat di lingkungan udara
atau cuaca yang sangat panas
dengan gejala khasnya timbul
kejang-kejang otot perut dan otot
badan lainnya, dan timbul secara
tiba-tiba dan berulang-ulang akibat
kekurangan elektrolit tubuh.
11. PENGERTIAN
Kelelahan Panas (Heat Exhaustion)
Suatu ganguan akibat terlalu
lamanya seseorang berada di
tempat udara atau cuaca panas
dengan gejala khususnya banyak
mengeluarkan keringat, dan terjadi
kelumpuhan peredaran darah tepi
(circulatory collaps).
12. PENGERTIAN
Sengatan Panas (Heat Stroke)
Suatu gangguan atau penyakit
akibat latihan fisik yang berat di
lingkungan udara panas atau cuaca
panas dengan kelembaban yang
tinggi, sehingga menimbulkan
gangguan yang hebat pada pusat
pengatur suhu tubuh di otak,
dengan gejala khasnya timbul
demam yang tinggi, menurunnya
kesadaran, serta kadang-kadang
disertai dengan kejang-kejang.
13. Sistem Pengaturan Suhu Badan Manusia
1) Sistem Otak
Jaringan saraf Menerima rangsangan suhu udara sekitar Otak
Organ tubuh Reaksi agar suhu tubuh tetap normal
2) Sistem Kelenjar Keringat
Suhu udara sekitar meningkat Kelenjar keringat Keringat
Proses penguapan Panas tubuh keluar
3) Sistem Pembuangan Air Seni
Suhu air seni = suhu badan
Pengeluaran air seni Panas tubuh keluar
4) Sistem Pernapasan
Udara dari paru-paru yang dikeluarkan Panas tubuh ikut keluar
5) Sistem Peredaran Darah
Darah mengalir keseluruh tubuh Membawa panas badan
keseluruh tubuh Permukaan Kulit Panas keluar tubuh
14. Pertukaran Panas Badan
dengan Panas Lingkungan
Metabolime Suatu pembakaran
zat makanan dalam tubuh yang
dapat menghasilkan tenaga yang
diperlukan untuk gerakan –
gerakan otot dan fungsi organ
tubuh
Cara pengeluaran panas melalui
kulit :
• Radiasi
• Konveksi
• Konduksi
• Evaporasi
15. Pengertian
Adalah suatu gangguan akibat latihan fisik yang
berat di lingkungan udara yang panas tinggi,
dengan gejala khasnya timbul kejang-kejang otot
perut dan otot badan yang lain, yang datang secara
mendadak dan berulang-ulang.
Penyebab
Kejang panas disebabkan oleh karena kerja otot
yang berat dalam udara panas yang melebihi 37,9
derajat celcius disertai dengan pengeluaran
keringat terlalu banyak, serta kekurangan garam.
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)
16. Gejala-gejala
1) Gelisah, kadang-kadang berteriak karena kesakitan.
2) Suhu badan normal atau sedikit meningkat.
3) Denyut nadi cepat.
4) Tekanan darah tetap normal.
5) Kulit pucat dan basah.
6) Otot-otot perut dan lainnya kejang. Kejang otot
anggota gerak, seringkali di bagian flexor tungkai atau lengan,
dan otot yang kejang ini dirasakan sangat nyeri, yang
datangnya secara hilang timbul, dan di antara serangan
kejang rasa nyeri berkurang. Pada perabaan otot-otot akan
serba tegang dan ada benjolan-benjolan.
Gejala-gejala di atas datangnya secara tiba-tiba, dan bila tidak
segera ditolong, maka serangan tersebut dapat berlangsung
berjam-jam.
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)
17. Pencegahan
Sebelum dan selama latihan agar diberikan garam
dapur dalam air minum.
Pengobatan
1) Korban dibaringkan di tempat yang teduh dan sejuk.
2) Pemberian garam dapur dalam air minum.
3) Bila ada fasilitas, berikan infus Na Cl isotonik 1 liter.
4) Pemijatan otot (masase)
KEJANG PANAS (HEAT CRAMP)
18. Pengertian
Adalah suatu gangguan akibat terlalu lama berada
di tempat yang udara atau cuacanya panas,
dengan gejala yang khas timbul pengeluaran
keringat yang banyak dan terjadi kelumpuhan
peredaran darah tepi (circulatory collaps).
Penyebab
Terjadinya pengeluaran keringat yang banyak
sekali, sehingga tubuh banyak kekurangan cairan,
serta melebarnya pembuluh darah tepi, sehingga
sebagian besar darah tertimbun pada pembuluh
darah tepi, untuk menurunkan suhu tubuh.
akibatnya darah ke otak akan berkurang.
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
19. Gejala-gejala
1) Gejala Pendahuluan
a) Lemah
b) Pusing
c) Gangguan keseimbangan ( Vertigo )
d) Sakit kepala
e) Mual
f) Penglihatan menjadi kabur
g) Mudah kaget
h) Kadang-kadang bisa kejang otot yang ringan
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
20. Gejala-gejala
2) Gejala lanjutan
a) Kadang-kadang kesadaran menurun
b) Rasa lemah dan lemas
c) Badan terasa panas
d) Mual dan muntah
e) Suhu badan pada umumnya tidak banyak perubahan
f) Denyut nadi cepat, tidak lebih 100x permenit
g) Tekanan darah turun
h) Sakit kepala, pusing, atau vertigo bertambah
i) Penglihatan bertambah kabur, pupil mata melebar
j) Sesak napas, kadang bernapas dengan pundak diangkat
k) Kulit pucat, dingin basah banyak keringat
l) Otot-otot terasa agak nyeri dan kadang-kadang ada kejang
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
21. Gejala-gejala
3) Gejala-gejala tersebut bisa sementara waktu, tetapi
ada kalanya dapat menyebabkan kematian karena kegagalan
jantung memompakan darah, atau panas yang tinggi terus
berlanjut.
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
22. Pencegahan
1) Hindari latihan fisik berat yang tidak perlu, bila udara
sangat panas.
2) Minum air harus cukup, agar jumlah urine dapat
mencapai 1 liter sehari.
3) Gunakan pakaian yang lebih tipis, ringan dan longgar
agar aliran udara atau angin mudah menembus dan segera
menguapkan keringat.
4) Bagi orang yang belum melakukan penyesuaian diri
dengan daerah tersebut harus lebih banyak minum garam
dapur (2 gram perhari dalam air minum, diberikan dalam tiga
kali atau lebih).
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
23. Pengobatan
1) Korban di baringkan di tempat yang sejuk.
2) Pakaian dilonggarkan.
3) Minum air sejuk.
4) Bila ada fasilitas, pasang infus.
KELELAHAN PANAS
(HEAT EXHAUSTION)
24.
25.
26. Pengertian
Sengatan Panas adalah suatu gangguan/penyakit
akibat latihan fisik yang berat dan lama di
lingkungan udara yang sangat panas dan
kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan
gangguan yang hebat pada pusat pengaturan
panas di otak.
Penyebab
1) Suhu udara sangat panas dengan kelembaban
yang tinggi.
2) Latihan fisik yang berat dan lama.
Kedua faktor di atas akan menimbulkan kerusakan
yang hebat pada pusat pengatur panas yang ada di
otak.
SENGATAN PANAS
(HEAT STROKE)
27. Gejala-gejala
a) Gejala Permulaan
1) Badan terasa Panas
2) Sakit Kepala
3) Pusing
4) Mual dan Muntah
5) Rasa Nyeri di dada (daerah jantung)
6) Banyak keringat
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
28. Gejala-gejala
b) Gejala lanjutan
1) Acuh tak acuh terhadap suasana lingkungan
2) Jatuh, gelisah, dan rasa ketakutan
3) Muntah-muntah
4) Suhu badan sangat tinggi (bisa mencapai 41 ̊C atau lebih)
5) Denyut nadi sangat cepat (bisa mencapai 160 atau lebih permenit)
6) Pernafasan cepat (bisa mencapai 20-30 X permenit)
7) Otot-otot kejang
8) Kulit kemerah-merahan, panas, dan kering
9) Tekanan darah bisa naik sedikit
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
29. Gejala-gejala
c) Gejala kritis
1) Suhu tubuh pada dubur (anus) lebih dari 41 ̊C
2) Terjadi Shock
3) Penurunan kesadaran
4) Kejang-kejang pada seluruh tubuh
5) Pupil sudah melebar
6) Tidak ada produksi urine (anuria)
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
30. Gejala-gejala
d) Biasanya kalau sudah muncul gejala-gejala kritis ini,
sudah sulit untuk mengatasinya di lapangan. Oleh karena itu
sangat diperlukan tenaga kesehatan lapangan yang terampil,
sehingga dapat diandalkan untuk memberikan pertolongan
darurat di lapangan (Longdarlap), khususnya dalam :
1) Mengenal gejala dini.
2) Penanggulangan kasus Cedera Panas di tempat
kejadian.
3) Mengatasi keadaan gawat darurat lain dengan
resolusinya.
4) Mengevakuasikan dan memantau kondisi korban.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
31. Pencegahan
a. Sesuaikan derajat latihan fisik yang berat di lingkungan
cuaca yang sangan panas dan kelembaban yang
tinggi.
b. Minum yang banyak, bila perlu dicampur dengan
garam dapur.
c. Pakaian yang tipis, longgar dan memudahkan
pertukaran udara pada bagian-bagian tubuh (ventilasi
yang baik).
d. Melaksanakan aklimatisasi.
e. Bila mulai merasakan gejala permulaan atau lanjutan,
segera melaporkan pada petugas kesehatan.
f. Pemantauan cuaca dengan memperhatikan index
WBGT.
g. Menyiapkan tenaga kesehatan lapangan yang
terampil.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
32. Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan
1) Kenali gejala Cedera Panas sedini mungkin, kemudian
pahami tingkat-tingkatnya, mulai dari gejala permulaan
sampai ke gejala lanjutan.
2) Amankan korban ke tempat yang teduh serta dingin,
kemudian tenangkan dari kegelisahan.
3) Lepaskan perlengkapan, buka dan longgarkan pakaian.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
33. Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan
4) Ukur suhu dubur ( Rektal / Anus ).
a) Bila suhunya terlalu tinggi, segera lakukan
pendinginan tubuh korban dengan membasahi seluruh
permukaan tubuhnya dengan air sambil dikipasi dan
dipijat-pijat ototnya.
b) Bila tidak ada air, bisa dipakai kompres
dengan bongkahan es, dan dalam keadaan darurat
bisa juga dengan merendam korban dalam air. Ini
semuanya dilkerjakan sampai suhu rektal mencapai
38,5 derajat celcius.
c) Bila suhu tubuh tidak terlalu tinggi, cukup
dikompres dengan es atau air dingin sampai suhu
rektal 38,5derajat celcius.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
34. Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan
5) Bila suhu rektal sudah mencapai 38,5 derajat celcius
tubuh si korban dikeringkan dengan handuk, diselimuti
agar hangat dan pijatan dilanjutkan, dan pantau suhu
rektal setiap 10 menit.
6) Bila disertai kejang-kejang berikan valium atau luminal.
7) Bila napas terlalu sesak berikan oksigen (bila ada
fasilitas).
8) Kalau terjadi henti napas, berikan pertolongan pernapasan
mulut ke mulut , dengan frekuensi 12 X permenit.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
35. Pengobatan
a. Pertolongan Darurat di Lapangan oleh Tenaga Kesehatan
Lapangan
9) Kalau terjadi henti napas dan henti jantung, berikan
pertolongan resusitasi oleh 2 penolong.
10) Setelah itu segera laksanakan evakuasi ke Rumah Sakit
terdekat.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
36. Pengobatan
b. Pertolongan Dokter / Paramedis di Lapangan
1) Pertolongan sama seperti di atas.
2) Berikan suntikan Glukosa 40% sebanyak 1-2 ampul @ 10
ml secara intravena.
3) Lanjutkan dengan infus Na Cl 0,9% dengan tetesan 120 x
permenit sampai 2-3 botol, infus yang dingin.
4) Bila masih kejang-kejang berikan valium 10 mg intra vena.
5) Oksigen tetap dilanjutkan.
6) Segera laksanakan evakuasi sambil memantau
kesadaran, tensi, nadi pernapasan dan suhu rektal.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
37. Pengobatan
c) Pertolongan Setelah di Rumah Sakit
1) Pertolongan dokter / paramedis seperti di atau tetap
dilanjutkan.
2) Korban dirawat di bagian gawat darurat.
3) Dilakukan periksaan laboratorium darah dan urine.
Bila keadaan kritis sudah teratasi, baru perawatannya
dipindahkan ke ruangan.
SENGATAN PANAS (HEAT
STROKE)
38.
39. Wet Bulb Globe Thermometer
(WBGT)
• DEFINISI Suatu alat untuk mengukur panas
lingkungan dan dipasang di lapangan di mana kegiatan
latihan dilaksanakan.
• Peralatan ini mengukur panas lingkungan di daerah
dengan radius lebih kurang 15 km.
• Dengan perkembangan zaman yang semakin modern
kemudian diciptakan juga alat WBGT yang ditujukan
untuk memudahkan personil kesehatan dalam
pelaksanaan tugas dilapangan maka diciptakan alat
WBGT yang digital.
41. WBGT Manual
1) Kotak Penyimpanan Peralatan WBGT.
a) Ukuran kotak.
(1) Panjang : 83,5 cm
(2) Lebar : 23 cm
(3) Tinggi : 25 cm
42. WBGT Manual
2) Bagian-bagian kotak. Kotak dibagi menjadi 5 ruangan
dengan masing-masing ruangan berisi alat-alat WBGT
tertentu.
a) Ruangan No. 1 :
Tempat menyimpan angkor dan kawat.
b) Ruangan No. 2 :
Tempat menyimpan Globe dan kawat.
c) Ruangan No. 3 :
Tempat menyimpan Erlenmeyer ,
kawat gantungan Erlenmeyer, sumbu
dan tali sumbu, pipet, botol tempat aquades.
d) Ruangan No.4 :
Tempat menyimpan kotak kayu dan di
dalam kotak terdapat 5 buah
thermometer, dan buku petunjuk
pemasangan dan pembacaan WBGT.
e) Ruangan No. 5 :
Tempat menyimpan tumpuan atau kaki
standar, kaitan gantungan 3 buah dan 2
buah mur berkuping.
43. Peralatan Wet Bulb Thermometer
Alat ini terdiri atas:
1) Gelas Erlenmeyer yang diisi penuh
dengan air suling (Aquadestilata).
2) Thermometer Fahrenheit yang
pangkalnya dibungkus dengan sumbu.
Sumbunya tersebut sebaiknya dari tali
sepatu, yang diikatkan pada pangkal
Thermometer dengan tenang.
3) Pangkal thermometer tersebut terletak
harus di atas mulut Erlemeyer.
4) Kawat gantungan.
44. Peralatan Dry Bulb Thermometer
Alat ini terdiri atas:
1) Kotak kayu dengan ukuran panjang 21
cm, lebar 20 cm dan tinggi 34 cm.
Bahan kotak dari triplek dan tulang
tulangnya dari kayu Borneo. Kotak
bagian bawah terbuka.
2) Thermometer Fahrenheit ditempatkan di
batang kayu di tengah – tengah kotak.
45. Peralatan Globe Bulb Thermometer
Alat ini terdiri atas:
1) Globe yang terdiri atas bola tembaga
dengan diameter 15 cm (6 inci), dan
dicat hitam pudar pada permukaan
luarnya. Pada bola diberi karet, dimana
thermometer dipasang melalui lubang
tersebut. Yang harus dijaga terus –
menerus yaitu cat hitam pudar pada
permukaan luar bola agar bersih dari
debu, tidak tergores pada waktu
dibersihkan dan apabila perlu diulangi
lagi pengecatannya.
2) Thermometer Fahrenheit
3) Kawat Gantungan.
47. WBGT Digital
1) Cara Pengoperasian
a) Keluarkan alat dari dalam koper
b) Pastikan sumbu putih pada WB masih tetap
bersih. Isi kotak air dengan air murni (aquadest) ¾
kotak .
c) Tempatkan alat pada tripot setinggi 1,1 meter
dari permukaan tanah.
d) Nyalakan alat dengan menekan tombol I/O
ENTER, lihat monitor, jika teganggan baterai < 6,4 Volt,
baterai harus diganti.
e) Tekan tombol r atau s untuk melihat tampilan
monitor :
- tampilan 1 : WET …………
DRY ………….
- tampilan 2 : GLOBE ……….
- tampilan 3 : WBGTi ………… ( indoors )
WBGTo ……….. ( outdoors )
- tampilan 4 : RH ……..... (relative humidity)
HI …………. ( heat index )
- tampilan 5 : BAT …….. (tegangan baterai )
48. WBGT Digital
1) Cara Pengoperasian
f) Sensor stabil setelah pemasangan 10 menit
dan hasil ukur dapat digunakan.
g) Setelah digunakan matikan alat dengan
menekan tombol I/O ENTER selama 3 detik.
h) Bersihkan dan simpan kembali dalam koper.
2) Dalam perawatan WBGT digital ini harus lebih
diutamakan karena WBGT digital ini tidak diperjual belikan di
pasaran bebas, selain itu WBGT digital ini harus selalu di
kalibrasi dalam jangka waktu tertentu sehingga hasilnya selalu
valid.
49.
50. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH PERTAMA
1) Bukalah kotak penyimpan alat WBGT.
2) Keluarkan batang besi sejumlah enam potong, yang
terdapat di atas kotak tersebut.
3) Keluarkan tumpuan / kaki standard yang disimpan di
bagian kotak nomor 5, cari batang besi yang bernomor satu
pula. Cara memasangnya dengan memasukkan drat. Kalau
nomornya sudah sejajar berarti pemasangan sudah betul.
4) Batang besi yang salah satu ujungnya bernomor satu,
ujung lainnya bernomor dua. Kemudian carilah batang besi
dengan ujung bernomor dua dan tiga ujung nomor dua
dipasang dengan nomor ujung nommor dua pula. Apabila
kedua angka itu sudah sejajar maka pemasangan sudah betul.
5) Ambil tumpuan lain yang bernomor tujuh dan ambil
pula batang besi dengan ujung bernomor tujuh. Ujung nomor
tujuh itu dipasang dengan ujung yang bernomor tujuh pula.
Pemasangan dianggap betul apabila kedua angka tujuh tadi
sudah sejajar.
51. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH PERTAMA
6) Ambil batang besi dengan ujung bernomor enam dan
lima ujung nomor enam dimasukkan ke dalam batang besi
yang bernomor enam pula. Pemasangan sudah dianggap
betul apabila kedua angka enam tadi sejajar.
7) Dua batang besi yang tersisa, dengan masing-masing
ujung bernomor empat, disambungkan satu sama lain
dengan cara memasukkan dratnya.
8) Tiang standard dengan ujung bernomor tiga
dipasangkan dengan palang standard yang bernomor tiga,
demikian pula tiang standard yang bernomor lima dipasangkan
dengan palang standard yang bernomor lima. Supaya kuat
hubungan antara palang standard dan tiang standard maka
dipasang mur berkuping, serat angkornya ditancapkan ke
dalam tanah sehingga kedudukan standard tadi jadi kuat dan
betul.
52. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH PERTAMA
9) Bawalah standard tadi ke tempat di mana alat WBGT
akan dipasang. Untuk memperkuat kedudukan standard
tersebut maka ambil angkor beserta kawatnya dan cantelkan
pada mur berkuping, serta angkornya ditancapkan ke dalam
tanah sehingga kedudukan standard tadi jadi kuat betul.
10) Pasang cantelan / gantungan pada ketiga lubang
tersebut.
53. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH KEDUA
Memasang alat Wet Bulb Thermometer.
1) Ambil Erlenmeyer dan gantungan, dan apabila
kawatnya bengkok, luruskan terlebih dahulu dan pasangkan
pada cantelan palang standart yang di tepi.
2) Keluarkan thermometer dan sumbu (tali sepatu). Tali
sepatu ini diikat dengan benang pada ujung bawah
thermometer. Thermometer dimasukkan lidi/sejenisnya untuk
penahan supaya thermometer tidak jatuh bagian bawah yang
ada sumbunya dimasukkan ke dalam Erlenmenyer. Erlenmeyer
itu diisi penuh dengan air suling, dan jarak antara ujung bawah
thermometer dengan permukaan kurang lebih 2 cm, serta
ujung bawah thermometer tadi sejajar dengan garis merah
pada batang standard.
54. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH KETIGA
Memasang alat Dry Bulb Thermometer.
1) Keluarkan kotak kayu dari tempat penyimpanannya. Ambil
thermometer dan pasangkan di dalam kotak tersebut.
2) Kotak kayu yang didalamnya terdapat thermometer
digantungkan pada cantelan bagian tengah. Ujung bawah thermometer
harus sejajar dengan tanda merah pada kedua tiang standard. Untuk
mengatur tinggi rendahnya. Cukup dengan memutar cantelan
gantungan.
55. Cara Pemasangan Peralatan WBGT
LANGKAH KEEMPAT
Memasang alat pengukur Globe Bulb Thermometer.
1) Ambil Globe (Bola tembaga) dan kawat gantungan dari
tempatnya apabila gantungan bengkok supaya diluruskan terlebih
dahulu.
2) Bola tembaga (Globe) dengan kawat gantungan dicantelkan
pada gantungan tepi lainnya.
3) Masukkan thermometer ke dalam lubang karet dari bola
tembaga. Ujung bawah thermometer harus sejajar dengan tanda
merah pada tiang standard.
57. Hal – hal yang diperhatikan
sebelum dibaca
1) Sekurang – kurangnya 25 menit
sebelum dibaca, alat Globe BulbThermometer
harus sudah dipasang.
2) Pada waktu pemasangan pertama alat Wet
Bulb Thermometer, Air pada Erlenmeyer harus
penuh dan sumbu dari ujung thermometer sampai
ke dalam air, diusahakan bahwa setiap 20 menet
sebelum thermometer pada alat wot Bulb
Thermometer di baca, sumbuh harus dibasahi
dengan jalan menetesi air suling (aquaadest)
dengan pipet pada sumbu tersebut.
3) Pemasangan peralatan WBGT harus di
lapangan yang terbuka, artinya tidak ada apapun
yang menghalangi di sekitarnya, misal pohon,
gedung dan sebagainya.
58. Pembacaan Thermometer
Pembacaan dilakukan dengan teliti, pandangan
mata harus rata – rata air dengan strip yang
ditunjukan oleh air raksa pada thermometer
tersebut.
Pencatatan
Hasil pembacaan dari ketiga thermometer pada
peralatan WBGT dicatat dalam formulir seperti pada
tabel berikut di bawah ini.
59. Perhitungan Indeks WBGT
Indeks WBGT = (0,7 X WB) + (0,2 X G) + (0,1 x DB)
Keterangan :
WBGT = Wet Globe Thermometer
WB = Wet Bulb Thermometer
G = Globe Bulb Thermometer
DB = Dry Bulb Thermometer
60. Hal – hal yang diperhatikan
1) Peralatan WBGT ini dipasang di tempat
latihan akan diselenggarakan. Peralatan ini
mengukur panas lingkungan di daerah dengan
radius lebih kurang 15 km.
2) Apabila hari hujan atau tidak ada kegiatan
latihan, peralatan WBGT disimpan, khususnya alat
Wet Bulb, alat Globe dan alat dry Bulb supaya
disimpan. Thermometer supaya diambil dari
tempatnya masing-masing dan dimasukkan ke
dalam tempatnya.
3) Sumbu dan air pada alat wet Bulb kalau
sudah kotor harus diganti. Untuk airnya kalau
memungkinkan diganti setiap hari.
4) Apabila tidak ada kegiatan/latihan, maka
semua peralatan disimpan kembali ke dalam kotak
sesuai urutan semula.
61. Standard Marinir Amerika Serikat
1) Bendera Hijau
Nilai indeks WBGT di antara 77 – 84
Latihan fisik yang berat bagi calon Parjurit yang sedang dibentuk
dihentikan, terutama kegiatan Mars, lari, atau latihan berganda. Bagi
prajurit yang sudah terlatih, kegiatan latihan fisik harus dikerjakan
dengan cara hati-hati.
2) Bendera Kuning
Bila didapatkan Indeks WBGT di antara 85 – 87
Latihan fisik yang berat dari calon prajurit yang sudah dilatih
beberapa waktu, terutama kegiatan Mars, lari, atau latihan berganda
harus dihentikan. Bagi prajurit yang sudah terlatih, kegiatan fisik
harus dikerjakan dengan pengawasan ketat.
3) Bendera Merah
Bila didapatkan Indeks WBGT di antara 88 – 89
Aktifitas fisik dari para calon prajurit yang sedang dibentuk dihentikan.
4) Bendera hitam.
Bila didapatkan Indeks WBGT di atas 89
Aktifitas fisik dari semua personel dihentikan.
62. Standard PUSKES TNI
1) Indeks WBGT mencapai 82
Perencanaan latihan berat bagi prajurit yang belum terlatih harus dilakukan hati-
hati.
2) Indeks WGT di antara 83 – 85
Latihan yang berat seperti kegiatan Mars di daerah panas tidak boleh dilakukan
untuk prajurit atau siswa baru yang belum melaksanakan penyesuaian diri
terhadap lingkungan (aklimatisasi) kurang dari 3 minggu.
3) Indeks WBGT di antara 86 – 87
Pelajaran di luar kelas di bawah terik sinar matahari harus dihindarkan.
4) Indeks WBGT di antara 88 – 90
Latihan fisik harus dikurangi bagi semua siswa yang baru menjalani pendidikan
kurang dari 12 minggu. Bagi prajurit yang sudah terlatih dan telah mengalami
aklimatisasi, dapat melakukan kegiatan fisik terbatas, dan tidak boleh lebih dari
enam jam sehari.
5) Indeks WBGT di atas 90
Semua kegiatan latihan Fisik dihentikan
63. SOAL
Diketahui suhu dalam keadaaan Lembab
(wet) : 85 ºF, kering (dry) : 80 ºF, lingkungan
: 95 ºF.
1. Berapakah nilai WBGT !
2. Berapakah nilai WBGT bila suhu celcius ! ( C : F-
32) = 5 : 9
3. Apa warna bendera & saran dari hasil nilai 1 & 2,
jika menurut indeks USA (NAVY) dan puskes TNI
64. 1. Berapakah nilai WBGT ! 86,5 ºF
2. Berapakah nilai WBGT bila suhu celcius ! ( C : F- 32) = 5 :
9 Hasil : 30,3 ºC
3. Apa warna bendera & saran dari hasil nilai 1
& 2, jika menurut indeks USA (NAVY) dan
puskes TNI
1. Hasil USA & puskes : Kuning
2. Saran
1. Latihan fisik calon prajurit pembentukan
dilakukan hati-hati
2. lat. Berat tidak boleh dilakukan yg blm
aklitimasi
65.
66. TES FORMATIF
PILIHAN BENAR SALAH
1. B-S Sengatan Panas (Heat Stroke) adalah suatu gangguan
akibat latihan fisik yang berat di lingkungan udara atau cuaca
yang sangat panas dengan gejala khasnya timbul kejang-kejang
otot perut dan otot badan lainnya, dan timbul secara tiba-tiba dan
berulang-ulang akibat kekurangan elektrolit tubuh.
2. B-S Peralatan Wet Bulb Globe Thermometer (WBGT) adalah
suatu alat untuk mengukur panas lingkungan dan dipasang di
lapangan di mana kegiatan latihan dilaksanakan.
3. B-S Nilai indeks WBGT jika didapatkan suhu dalam keadaaan
lembab (wet) : 80 ºF, kering (dry) : 70 ºF, lingkungan (globe) : 90
ºF adalah 45 ºC.
4. B-S Pemasangan bendera menurut standar PUSKES TNI jika
didapatkan suhu dalam keadaaan lembab (wet) : 90 ºF, kering
(dry) : 80 ºF, lingkungan (globe) : 100 ºF adalah bendera merah.
5. B-S Secara umum penanganan kejang panas (heat cramp)
adalah tindakan keamanan korban dan perlengkapan, pemberian
cairan air minum dan garam dapur/oralit serta dilakukan
pemijatan otot (masase).
67. TES FORMATIF
PILIHAN BENAR SALAH
6. B-S Suhu udara sangat panas dengan kelembaban yang tinggi
serta latihan fisik yang berat dan lama merupakan faktor yang
akan menimbulkan kerusakan yang hebat pada pusat pengatur
panas yang ada di otak.
7. B-S Sakit kepala, pusing, atau vertigo yang bertambah
merupakan gejala pendahuluan yang ditemukan pada korban
kelelahan panas.
8. B-S Salah satu cara pencegahan dari kelelahan panas
terutama bagi orang yang belum melakukan penyesuaian diri
dengan daerah tersebut harus lebih banyak minum air gula.
9. B-S Suhu tubuh pada dubur (anus) lebih dari 41 ̊C, penurunan
kesadaran, kejang-kejang pada seluruh tubuh serta tidak ada
produksi urine (anuria) merupakan gejala kritis pada sengatan
panas.
10.B-S Target suhu pada korban sengatan panas setelah
dilakukan pendinginan dengan membasahi seluruh permukaan
tubuhnya dengan air dingin sambil dikipasi dan dipijat-pijat
ototnya adalah 39,5 ̊C.
68. DISKUSI
1. Jelaskan pengertian dari cedera panas, kejang
panas, kelelahan panas serta sengatan panas!
2. Jelaskan peralatan wet bulb thermometer, dry
bulb thermometer, serta globe bulb
thermometer yang digunakan pada WBGT
manual!
3. Jelaskan mengenai langkah kedua, ketiga dan
keempat dalam pemasangan WBGT manual!
4. Jelaskan mengenai nilai indeks standar WBGT
menurut standar Marinir Amerika Serikat dan
standar Puskes TNI!
5. Jelaskan mengenai penyebab, gejala,
pencegahan dan pengobatan dari kejang
panas!
69. DISKUSI
6. Jelaskan penyebab dari kelelahan panas dan
sengatan panas!
7. Jelaskan gejala-gejala yang muncul pada
kelelahan panas!
8. Jelaskan gejala-gejala yang muncul pada
sengatan panas!
9. Jelaskan pencegahan dan pengobatan pada
kelelahan panas!
10. Jelaskan pencegahan dan pengobatan pada
sengatan panas!