SlideShare a Scribd company logo
CAHAYA
1. Sifat Gelombang Cahaya
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk
gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat
dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
Sifat2 cahaya :
 Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
 Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
 Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
 Dapat dijumlahkan (interferensi)
 Dapat diuraikan (dispersi)
 Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
 Bersifat sebagai gelombang dan partikel
2. Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
 Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
 Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
a. Pemantulan pada Cermin Datar
Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :
 Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
 Tinggi bayangan = tinggi benda
 Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
cermin
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus.
 Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama.
 Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan
melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II
Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan di ruang III
Nyata, terbalik, diperbesar
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
 Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
 Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
dipantulkan melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
d. Perhitungan Pembentukan Bayangan
Contoh :
Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin
cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika
tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan
yang terbentuk dan perbesaran benda.
R
s
s
f
s
s
2
'
1
1
atau
1
'
1
1




s
s
h
h
m
'
'


3. Pembiasan Cahaya
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara
cn = kecepatan cahaya dlm medium
b. Hukum Pembiasan Cahaya
i = sudut datang
r’ = sudut bias
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
n
c
c
n 
n
n'
r'
sin
i
sin

c. Pembiasan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :
 Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
 Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
 Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka
Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar
c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
d. Pembiasan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :
 Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus.
 Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
dibiaskan sejajar sumbu utama.
 Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
e. Perhitungan Pembentukan Bayangan
Contoh :
Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2
kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan indeks bias
1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai
indeks bias 1, tentukan jarak fokus lensa tsb.












2
1
1
1
)
'
(
' R
R
n
n
s
n
s
n
e. Lensa Gabungan
f. Kekuatan Lensa (P)
Contoh :
Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak fokus 50
cm, tentukan kekuatan lensa.
2
1
1
1
1
f
f
fg


f
P
1

4. Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya.
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua
gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan
amplitudo yg sama serta selisih fase tetap.
Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
 Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling
memperkuat atau konstruktif)
 Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
memprlemah atau destruktif)
Syarat interferensi maksimum
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama
(sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau
bilangan bulat kali panjang gelombang λ.
Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat,
m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh
lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ
sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
,...
2
,
1
,
0
;
sin 
 m
m
d 


m
l
pd

Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu
jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1
disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua
garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka
,...
3
,
2
,
1
;
)
(
sin 2
1


 m
m
d 


)
( 2
1

 m
l
pd



l
pd
Contoh :
Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm
sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua
ke pusat pola interfernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan
:
a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan
b. Jarak garis terang ketiga dari pusat
c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young
dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.
5. Difraksi
Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih
kecil dari panjang gelombang), maka gel ini akan mengalami
lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar
di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.
 Difraksi Celah Tunggal
Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku
,...
3
,
2
,
1
;
sin 
 m
m
d 


m
l
pd

,...
2
,
1
,
0
;
)
(
sin 2
1


 m
m
d 


)
( 2
1

 m
l
pd
 Difraksi Celah Majemuk
Pola difraksi maksimum
Pola difraksi minimum
Contoh :
Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik
sehingga menghasilkan jarak antara gelap kedua dan terang
pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa
panjang gelombang cahaya yg digunakan?
,...
2
,
1
,
0
;
sin 
 m
m
d 

,...
3
,
2
,
1
;
)
(
sin 2
1


 m
m
d 

6. Alat-alat Optik
1. Mata
2. Lup
3. Mikroskop
4. Teropong
1. Mata
 Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.
 Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah
yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/
punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat
dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya)
dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg
masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak
berakomodasi)
Mata Normal
Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap
mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR)
terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat
dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat.
Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang
benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.
Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi)
Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh
Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm
Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~
Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
Contoh :
1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh
seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang
tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal.
2. Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb
dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan
lensa kacamata yg diperlukan.
Lup
 Menggunakan sebuah lensa cembung.
 Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar
dan jelas.
Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.
Perbesaran Anguler :
- mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks
γ = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal
f = jarak fokus lup
f
Sn

 1


f
Sn

Mikroskop
 Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.
 Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan
lensa okuler.
Melihat bayangan benda tanpa akomodasi
Perbesaran bayangan :
Melihat bayangan benda dengan berakomodasi
Sob = jarak benda ke lensa objektif
Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif
Sn = jarak titik dekat mata normal
fok = jarak fokus lensa okuler
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
'










 1
'
ok
n
ob
ob
f
S
x
S
S
m
Contoh :
Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari
sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm,
jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa
tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
Teropong Bintang
 Menggunakan 2 lensa positif.
 Beda teropong bintang dg mikroskop :
mikroskop : fob < fok
letak benda dekat dg lensa objektif
teropong bintang: fob >> Fok
letak benda di jauh tak berhingga
Untuk mata tanpa akomodasi
Untuk mata berakomodasi maksimum
ok
ob
f
f
m 







 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m
Teropong Bumi
 Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif,
pembalik dan okuler.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
Teropong Panggung
 Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa
okulernya negatif.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
ok
ob
f
f
m  






 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m
ok
ob
f
f
m  






 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m
Contoh :
Teropong bintang dg jarak fokus objektifnya 4 m dan jarak
fokus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg
dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan
mata berakomodasi maksimum.

More Related Content

Similar to CAHAYA-OPTIK.pptx

Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
Arima Reo
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
BungaCahyaputri
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
LamsyahAbdilhafiz
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
fithriapuspasari
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
SudarminSudarmin3
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
home
 
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdfMateri Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
ssusercc3922
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
yusnindanadillia
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
junhidayat1
 
Meteri Cahaya
Meteri CahayaMeteri Cahaya
Meteri Cahaya
Mutiara Cess
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
Anifah Anifah
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
rinaldo sikumbang
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
Jun Hidayat
 

Similar to CAHAYA-OPTIK.pptx (20)

Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdfMateri Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
 
Meteri Cahaya
Meteri CahayaMeteri Cahaya
Meteri Cahaya
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 

More from danangpamungkas11

PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
danangpamungkas11
 
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
danangpamungkas11
 
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smpmateri pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
danangpamungkas11
 
listrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.pptlistrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.ppt
danangpamungkas11
 
EKOLOGI.pptx
EKOLOGI.pptxEKOLOGI.pptx
EKOLOGI.pptx
danangpamungkas11
 
hukum pascal.ppt
hukum pascal.ppthukum pascal.ppt
hukum pascal.ppt
danangpamungkas11
 
getaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptxgetaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptx
danangpamungkas11
 
Cahaya dan optik.pptx
Cahaya dan optik.pptxCahaya dan optik.pptx
Cahaya dan optik.pptx
danangpamungkas11
 
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptxIPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
danangpamungkas11
 
Bejana berhubungan.pptx
Bejana  berhubungan.pptxBejana  berhubungan.pptx
Bejana berhubungan.pptx
danangpamungkas11
 
Bejana berhubungan.pptx
Bejana  berhubungan.pptxBejana  berhubungan.pptx
Bejana berhubungan.pptx
danangpamungkas11
 
HUKUM PASCAL.pptx
HUKUM PASCAL.pptxHUKUM PASCAL.pptx
HUKUM PASCAL.pptx
danangpamungkas11
 
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
danangpamungkas11
 
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptxSalinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
danangpamungkas11
 
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptxppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
danangpamungkas11
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
danangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
danangpamungkas11
 
rainbow.pptx
rainbow.pptxrainbow.pptx
rainbow.pptx
danangpamungkas11
 

More from danangpamungkas11 (18)

PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
rencana kegiatan team sie event tahunan 2022-2023
 
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smpmateri pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
materi pembelajaran Gerak kinematika ipa fisika smp
 
listrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.pptlistrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.ppt
 
EKOLOGI.pptx
EKOLOGI.pptxEKOLOGI.pptx
EKOLOGI.pptx
 
hukum pascal.ppt
hukum pascal.ppthukum pascal.ppt
hukum pascal.ppt
 
getaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptxgetaran gelombang bunyi.pptx
getaran gelombang bunyi.pptx
 
Cahaya dan optik.pptx
Cahaya dan optik.pptxCahaya dan optik.pptx
Cahaya dan optik.pptx
 
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptxIPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
IPA KELAS 8 SEMESTER 2 - BUNYI.pptx
 
Bejana berhubungan.pptx
Bejana  berhubungan.pptxBejana  berhubungan.pptx
Bejana berhubungan.pptx
 
Bejana berhubungan.pptx
Bejana  berhubungan.pptxBejana  berhubungan.pptx
Bejana berhubungan.pptx
 
HUKUM PASCAL.pptx
HUKUM PASCAL.pptxHUKUM PASCAL.pptx
HUKUM PASCAL.pptx
 
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
 
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptxSalinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
 
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptxppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
ppt gerak HEWAN DAN tumbuhan.pptx
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
rainbow.pptx
rainbow.pptxrainbow.pptx
rainbow.pptx
 

Recently uploaded

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 

Recently uploaded (20)

Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 

CAHAYA-OPTIK.pptx

  • 2. 1. Sifat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Sifat2 cahaya :  Dapat mengalami pemantulan (refleksi)  Dapat mengalami pembiasan (refraksi)  Dapat mengalami pelenturan (difraksi)  Dapat dijumlahkan (interferensi)  Dapat diuraikan (dispersi)  Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)  Bersifat sebagai gelombang dan partikel
  • 3. 2. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya  Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.  Sudut datang (i) = sudut pantul (r) a. Pemantulan pada Cermin Datar Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :  Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin  Tinggi bayangan = tinggi benda  Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin
  • 4. b. Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar
  • 5. c. Pemantulan pada Cermin Cembung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 6. d. Perhitungan Pembentukan Bayangan Contoh : Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan perbesaran benda. R s s f s s 2 ' 1 1 atau 1 ' 1 1     s s h h m ' '  
  • 7. 3. Pembiasan Cahaya a. Indeks Bias n = indeks bias suatu medium c = kecepatan cahaya di udara cn = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang r’ = sudut bias n = indeks bias medium 1 n’ = indeks bias medium 2 n c c n  n n' r' sin i sin 
  • 8. c. Pembiasan pada Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :  Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.  Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
  • 9. d. Pembiasan pada Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :  Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.  Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 10. e. Perhitungan Pembentukan Bayangan Contoh : Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2 kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan indeks bias 1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai indeks bias 1, tentukan jarak fokus lensa tsb.             2 1 1 1 ) ' ( ' R R n n s n s n
  • 11. e. Lensa Gabungan f. Kekuatan Lensa (P) Contoh : Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak fokus 50 cm, tentukan kekuatan lensa. 2 1 1 1 1 f f fg   f P 1 
  • 12. 4. Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu  Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)  Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif)
  • 13. Syarat interferensi maksimum Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ. Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. ,... 2 , 1 , 0 ; sin   m m d    m l pd 
  • 14. Syarat interferensi minimum Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ. Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka ,... 3 , 2 , 1 ; ) ( sin 2 1    m m d    ) ( 2 1   m l pd    l pd
  • 15. Contoh : Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interfernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan : a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan b. Jarak garis terang ketiga dari pusat c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.
  • 16. 5. Difraksi Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gel ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.  Difraksi Celah Tunggal Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah Untuk sudut θ yg kecil, berlaku Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah Untuk sudut θ yg kecil, berlaku ,... 3 , 2 , 1 ; sin   m m d    m l pd  ,... 2 , 1 , 0 ; ) ( sin 2 1    m m d    ) ( 2 1   m l pd
  • 17.  Difraksi Celah Majemuk Pola difraksi maksimum Pola difraksi minimum Contoh : Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga menghasilkan jarak antara gelap kedua dan terang pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa panjang gelombang cahaya yg digunakan? ,... 2 , 1 , 0 ; sin   m m d   ,... 3 , 2 , 1 ; ) ( sin 2 1    m m d  
  • 18. 6. Alat-alat Optik 1. Mata 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 1. Mata  Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.  Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/ punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya) dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak berakomodasi)
  • 19. Mata Normal Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat. Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi) Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~ Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
  • 20. Contoh : 1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal. 2. Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan.
  • 21. Lup  Menggunakan sebuah lensa cembung.  Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Sifat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks γ = perbesaran anguler Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup f Sn   1   f Sn 
  • 22. Mikroskop  Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.  Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Melihat bayangan benda tanpa akomodasi Perbesaran bayangan : Melihat bayangan benda dengan berakomodasi Sob = jarak benda ke lensa objektif Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif Sn = jarak titik dekat mata normal fok = jarak fokus lensa okuler ok n ob ob f S x S S m '            1 ' ok n ob ob f S x S S m
  • 23. Contoh : Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm, jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
  • 24. Teropong Bintang  Menggunakan 2 lensa positif.  Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dg lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga Untuk mata tanpa akomodasi Untuk mata berakomodasi maksimum ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m
  • 25. Teropong Bumi  Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif, pembalik dan okuler. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks Teropong Panggung  Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa okulernya negatif. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m
  • 26. Contoh : Teropong bintang dg jarak fokus objektifnya 4 m dan jarak fokus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi maksimum.