Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan cabang-cabang dari psikologi. Terdapat 11 cabang psikologi yang dijelaskan secara singkat yaitu psikologi forensik, psikologi kesehatan, psikologi manusia, psikologi eksperimental, psikologi konseling, psikologi pendidikan, pendekatan neurobiologi, pendekatan perilaku, pendekatan kognitif, dan pendekatan psikoanalisa. Dokumen ini juga menjelask
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Fungsionalisme: Mempelajari fungsi tingkah laku dan proses mental.
Metode yang dipakai oleh aliran fungsionalisme ini dikenal dengan nama Metode Observasi Tingkah Laku yang terdiri dari dua bagian yaitu Metode Fisiologi dan Metode Variasi Kondisi.
Metode Fisiologi: Menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal.
Metode Variasi Kondisi: Tidak semua tingkah laku manusia dapat dijelaskan dengan anatomi dan fisiologi, karena manusia mempunyai sudut psikologis. Metode variasi kondisi inilah yang merupakan metode eksperimen dari aliran fungsionalisme.
Fungsionalisme menekankan pada totalitas dalam hubungan pikiran dan perilaku. Dengan demikian, hubungan antar manusia dengan lingkungannya merupakan bentuk manifestasi dari pikiran dan perilaku.
Munculnya peradaban baru di Yunani dirasakan mengejutkan. Hal ini karena berbagai unsur yang membentuk peradaban sebenarnya sudah hadir ribuan tahun sebelumnya di Mesir kuno dan Mesopotamia, dan dari sana menyebar ke negeri-negeri tetangga. Peradaban Mesir dan Babilonia, yang berdiri di sekitar sungai-sungai besar, pada dasarnya bersifat pertanian. Penyebaran peradaban ini dimungkinkan karena adanya perdagangan, yang pada awalnya hampir seluruhnya bersifat maritim. Penyebaran ini antara lain berlangsung lewat pelaut-pelaut dari Pulau Crete, yang lalu sampai ke Yunani. Aritmatika dan semacam ilmu geometri sudah dikenal di kalangan orang Mesir kuno dan Babilonia, namun umumnya dalam bentuk yang sederhana. Namun, penalaran deduktif dari premis-premis umum adalah hasil inovasi orang Yunani.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup.
Munculnya peradaban baru di Yunani dirasakan mengejutkan. Hal ini karena berbagai unsur yang membentuk peradaban sebenarnya sudah hadir ribuan tahun sebelumnya di Mesir kuno dan Mesopotamia, dan dari sana menyebar ke negeri-negeri tetangga. Peradaban Mesir dan Babilonia, yang berdiri di sekitar sungai-sungai besar, pada dasarnya bersifat pertanian. Penyebaran peradaban ini dimungkinkan karena adanya perdagangan, yang pada awalnya hampir seluruhnya bersifat maritim. Penyebaran ini antara lain berlangsung lewat pelaut-pelaut dari Pulau Crete, yang lalu sampai ke Yunani. Aritmatika dan semacam ilmu geometri sudah dikenal di kalangan orang Mesir kuno dan Babilonia, namun umumnya dalam bentuk yang sederhana. Namun, penalaran deduktif dari premis-premis umum adalah hasil inovasi orang Yunani.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada, atas hidayah dan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dan kelompok dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan judul “ Aliran-Aliran Psikologi”.
Sholawat serta salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
mengentaskan kita dari zaman kegelapan menuju zaman penuh cahaya.
Makalah yang akan kami paparkan pada kesempatan kali ini berjudul “ Aliran-Aliran
Psikologi”, dengan segala kemampuan dan keterbatasan kami. Puji Tuhan dapat terselesaikan
meskipun banyak kendala-kendala yang kami hadapi.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami dan kelompok III
membuka kesempatan yang selebar-lebarnya untuk dapat memberikan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semua, khususnya demi
penambahan ilmu serta wawasan kita dalam ilmu psikologi. Amin
Palangkaraya, 1 Maret 2014
Penyusun
3. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan, demikian halnya dengan cabangcabang psikologi. Selama ini, ilmu psikologi yang kita ketahui hanyalah sebatas ilmu yang
mempelajari tentang kejiwaan, karakter, dan perilaku. Namun apakah memang sebatas itu
yang ada dalam ilmu psikologi?
Ilmu psikologi memiliki cabang tersendiri. Sama halnya dengan ilmu yang
lainnya.Mengetahui cabang-cabang psikologi ini bisa membantu kita untuk lebih memahami
ilmu psikologi secara komprehensif, tidak setengah-setengah. Akan sangat berbahaya jika
kita hanya mengetahui ilmu pengetahuan tidak menyeluruh.
Kali ini, kita akan melihat apa saja cabang-cabang psikologi supaya tidak keliru
memahaminya. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang psikologi,
pemahamannya terhadap bidang kajian psikologi sangatlah minim. Oleh karena itu, tidak ada
salahnya jika kita menambah khasanah pengetahuan dalam ilmu psikologi.
Cabang-cabang Psikologi Dalam ilmu psikologi, banyak cabang ilmu yang dipelajari.
Cabang-cabang psikologi ini berangkat dari paradigma serta perkembangannya dalam
interaksi sosial masyarakat. Manusia itu unik. Sehingga untuk mempelajarinya pun banyak
pendekatan yang digunakan, apalagi dari sudut pandang psikologi. Berikut ini akan kita bahas
apa saja cabang-cabang psikologi dalam ilmu psikologi.
Rumusan Masalah
:
1. Apa Saja Cabang-Cabang dari psikologi?
2. Bagaimana Pendekatan Psikologi Pendidikan?
3. Apa saja bagian-bagian dari Pendekatan Psikologi?
3
4. A. Cabang-Cabang Psikologi
1. Psikologi Forensik
Fsikologi forensic merupakan area fsikologi yang berhubunga dengan
penerapan metode psikologi dan prinsip-prinsipnya ke arena hokum. Pada umumnya
araham untuk praktik forensic merupakan penilaian dari individu yang seolah-olah
mengalami penghinaan neurologis.
Tugas psikolog forensic adalah menunjukan bahwa ada atau tidak hubungan
sebab akibat antara satu peristiawa dengan peristiwa lainnya, sehingga klien terjebak
kasus hukum, baik dalam rangka penuntutan maupun penahanan. Psikolog forensic
juga bertugas untuk mengetahui apakah ada tindakan kepura-puraan atau ketidak
stabilan neurologis terjadi pada klien.
Contoh dari psikologi forensic ini yaitu, Pada proses peradilan pidana
membutuhkan informasi dari saksi, korban, dan tersangka. Karena baik polisi, jaksa,
maupun hakim tidak melihat sendiri kejadian perkara. Tetapi polisi, jaksa, dan hakim
harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang ada. Oleh karena itu, peran
saksi sangat penting. Dalam konsep psikologi, memori saksi sangat rentan karena
banyak faktor yang menyebabkan informasi menjadi kurang akurat. Dibutuhkan
teknik psikologi untuk mengurangi bias informasi yang terjadi.Dua teknik yang biasa
digunakan adalah hipnosis dan wawancara kognitif. Untuk dapat melakukan kedua
teknik ini dibutuhkan ketrampilan. Disinilah psikologi forensik diperlukan untuk
memberikan pelatihan keterampilan tersebut. Teknik ini terutama diperlukan saat
penggalian kesaksian awal (di kepolisian), karena pada saat itulah Berita Acara
Pemeriksaan disusun. Hal yang membuat sulit adalah polisi selama ini sudah terbiasa
melakukan interogasi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun dan menekan.
2. Psikolog kesehatan
Psikologi kesehatan adalah aplikasi dari teori psikologis dan penelitian untuk
kesehatan, penyakit, dan perawatan kesehatan. Psikologi kesehatan berkaitan dengan
dimensi yang lebih luas yaitu perilaku, kesehatan, termasuk makan yang sehat,
hubungan dokter pasien, pemahaman informasi kesehatan pasien, dan keyakinan
tentang penyakit. Contoh dari psiokologi kesehatan ini yaitu, Ketika pasien
mempunyai sakit parah, maka sebagai dokter yang baik, ia harus dapat
membangkitkan semangat dan motivasi pasien untuk dapat sembuh dari penyakitnya.
Lebih dari itu, dokter juga harus mengetahui bagaimana keadaan mental pasien
berkaitan dengan kesehatannnya.
4
5. 3. Psikologi manusia
Faktor psikologi manusia adalah studi tentang bagaimana proses kognitif dan
psikologis mempengaruhi interaksi manusia dengan alat-alat dan objek dalam
lingkukngan. Tujuan penelitian dalam faktor psikologi manusia adalah objek desain
yang lebih baik dengan memperhatikan keterbatasan dan proses mental serta perilaku
manusia. Beberapa contoh dari perilaku dan kegiatan manusia yang menjadi bahan
kajian diantaranya :
A. Keterampilan menghadapi situasi : diabaikan dan mengabaikan; ditolak dan
menolak; diterima dan menerima; perlawanan; dan menjawab
B. Kehidupan : Mimpi, tidur, bangun; Komunikasi dengan manusia; Rentang waktu;
Hasrat :selera, lapar, dan haus.
4. Psikologi manusia
faktor psikologi manusia adalah study tentang bagaimana proses kognitif dan
psikologis mempengaruhi interaksi manusia dengan alat-alat dan objek dalam
lingkungan.
5. Psikologi eks perimental
sebagian besar riset psikologi dilakukan di rabotarium dibawah kondisi yang
dikendalikan (controlled condition) . Metode penilitian ini sangat ketat dengan
pendekatan ilmiah untuk menentukan dasar-dasar perilaku.
6. Psikologi konseling
psikologi konseling memfokus perhatian pada masalah – masalah kehidupan
sehari-hari, dunia akademik , social,emosional, pekerjaan dan organisasi. Psikologi
konseling bekerja disekolah , universitas dan rumah sakit. Meskipun ada perbedaan
antara psikolog klinis dan psikolog konseling.
7. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan berfokus bagaimana individu belajar melalui pengaturan
pendidikan yang efektif dan efesien dengan dipandu kaidah-kaidah psikologis
tertentu. Psikologi pendidikan terkait dengan metodologi dan proses
mengajar.Psikologi pendidikan juga mempunyai makna sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam situasi pendidikan. Keefektivan
intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, serta psikologi sosial sebagai organisasi
5
6. 8. Pendekatan Neurobiologi
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktifitas otak dan system
saraf. Pendekatan neurobiology berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan
impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh , serta menetukan proses
neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
9. pendekatan prilaku
Pendekatan prilaku beranjak dari asumsi bahwa pada dasarnya tingkah laku
adalah respon atau stimulus yang muncul. Secara sederhana tingkah laku manusia
dapat di gambarkan dalam model S-R atau kaitan antara stimulus dan respon.
10. pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekan bahwa tingkah laku adalah proses mental,
dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap nilai membandingkan, dan
menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
11. Pendekatan Psikoanalisa
Pedekatan Psikoanalisa, menurut Sigmund Feud mengatakan bahwa
kehidupan seseorang sebagian besar dikuasai atau dikedalikan alam bawah sadar. Jadi
tingkah laku manusia banyak disadari oleh hal-hal yang tidak disadari. Seperti
keinginan dan dorongan. Contoh keinginan yaitu, seorang anak menginginkan suatu
barang atau mainan. Contoh dorongan yaitu seorang anak yg lagi santai timbul ada
dorongan ingin membeli makanan.
Pendekatan Fenomenologi, yaitu tingkah laku seseorang yg dipengaruhi oleh
pandangan hidup dirinya, konsep tentang dirinya, harga dirinya, da segala hal yg
menyangkut tentang kehidupan pribadinyanya. Contoh seorang anak yg tingkah
lakunya penndiam, selalu murung karena pengalaman pribadinya selalu dicuekin dan
dilecehkan oleh teman-teman sebayanya.
6