Usaha baru memiliki kecenderungan untuk gagal. Tingkat kegagalan yang tinggi ini oleh sebagian peneliti disebut sebagai liability of newness, yang mengacu pada fakta bahwa perusahaan sering goyah karena orang-orang yang memulai usaha tidak dapat menyesuaikan dengan cepat peran baru mereka dan karena perusahaan tidak memiliki track record dengan pembeli dan penjual dari pihak luar. Menurut Stinchombe, berunjuk pada kenyataan bahwa risiko mati (bangkrut) perusahaan yang masih baru adalah tinggi dan risiko ini akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia perusahaan. Membangun sebuah tim usaha baru yang berbakat dan berpengalaman adalah salah satu jalan perusahaan untuk dapat mengatasi keterbatasan ini.