ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Apakah Power Supply itu?
power supply merupakan suatu rangkaian elektronika yang mampu
merubah arus ac menjadi dc, dan menjadi sumber daya
Terdiri dari tiga macam :
a. AC/DC power supply
b. DC/DC converter
c. DC/AC inverter
Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU
termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik
arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN)
menjadi arus listrik searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen pada tv.
7. Catu Daya Switching
Beberapa keunggulan
Catu Daya Switching
a. Efesiensi besar antara
65% - 85%.
b. Kecil dan ringan.
c. Kemampuan untuk
dapat beroperasi pada
kisaran tegangan input
yang besar, Auto
voltage dengan range
antara 80 Volt – 240
Volt.
8. Catu Daya Switching
Komponen Utama yang terdapat pada catu daya Switching.
a. Pada blok Unregulated menggunakan 4 Dioda (Half Wav) Type
1N5406 dan menggunakan Elco dengan ukuran 400 Volt 220 Mf.
b. Pada blok Switching menggunakan Mosfet Type K 2141.
c. Pada blok Trafo Inventer menggunakan Trafo Type 1621-0074-00.
TVE 9614.
d. Pada blok Regulated menggunakan bermacam - macam
ukuran Dioda dan Elco sesuai dengan tegangan yang dikeluarkan
oleh Trafo Inventer.
e. Pada blok Komporator menggunakan IC Type UC 3842.
Ukuran komponen utama pada catu daya Switching tidak harus seperti apa yang tercantum diatas, bisa
saja berbeda tergantung jenis perangkat elektronik.
9. Cara kerja Catu Daya Switching:
Arus dari sumber tegangan masuk ke blok UnRegulated (Dioda
kiprox dan Elco) di blok ini Tegangan AC dirubah menjadi
Tegangan DC terus kemudian tegangan masuk blok Switching
(yang dimaksud switching ini bisa berupa IC, Transistor, Mosfet )
kemudian tegangan masuk ke blok Inventer (Trafo Inti Ferit) di blok
ini akan kembali terjadi perubahan tegangan yang tadinya
Tegangan sudah DC dirubah kembali menjadi Tegangan AC tetapi
sifat tegangannya tidak sama dengan tegangan AC dari sumber.
Kemudian tegangan masuk ke blok Regulated (Dioda Half Wave,
penyearah dan Elco), di blok ini akan kembali terjadi perubahan
tegangan yang tadinya Tegangan AC dirubah lagi menjadi DC
kemudian Tegangan baru masuk ke beban dan ada yang masuk
ke blok Komporator (Blok ini berupa IC dimana IC ini masih terletak
satu blok dengan blok catu daya Switching ).
10. Fungsi masing-masing blok Catu
Daya Switching.
a. Penyearah = Berfungsi untuk menyearahkan tegangan input
220 / 110 volt AC menjadi tegangan searah (DC). Hasil penyearahan ini merupakan tegangan DC yang
mengandung denyut dengan frekwensi 100 Hz, dikarenakan menggunakan penyearah rangkap.
b. Tapis Perata I
Berfungsi untuk meratakan tegangan hasil penyearahan. Tegangan DC disini bisa di sebut tegangan DC tidak
teregulasi (Unregulated DC Voltage). Tegangan ini belum digunakan untuk rangkaian televisi / monitor yang lain.
c. Switch Electronic
Berfungsi untuk memutus-mutus tegangan DC yang belum teregulasi dengan frekwensi yang sangat tinggi,
minimal mendekati frekwensi Horizontal Osilator. Tujuan dipakainya frekwensi yang tinggi ini untuk memperoleh
tingkat efesiensi yang tinggi. Komponen yang yang bisa digunakan untuk rangkaian switching antara lain:
Transistor, FET, SCR. Tegangan yang dihasilkan dari rangkaian switching berupa tegangan DC yang berdenyut
dengan frekwensi berkisar pada 20 Khz.
d. Tapis Perata II
Berfungsi untuk menhilangkan denyut 20 Khz. Tegangan yang dihasilkan adalah tegangan rata.
e. Error Amp
Berfungsi untuk membandingkan tegangan keluaran dengan suatu tegangan acuan (Refferance). Dari hasil
perbandingannya diperolehtegangan koreksi yang di umpankan ke Driver yang menyuplay Switching. Dengan
demikian diperoleh suatu besaran tegangan yang bisa diatur-atur.
12. Komponen yang sering digunakan
1. Trafo, baik trafo yang digunakan untuk menaikkan
tegangan (step up) atau untuk menurunkan
tegangan (step down).
2. Diode bridge, menyearahkan tegangan AC sehingga
menjadi DC.
3. kapasitor/condensator ,menstabilkan tegangan DC.
13. Power supply diharapkan dapat
melakukan fungsi berikut ini :
Rectification : konversi input listrik AC menjadi DC
Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage DC
yang sesuai dengan yang dibutuhkan
Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari
ripple ataupun noise listrik yang lain
Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan
perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan
tegangan daya input
Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari
sumber input
Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga
tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk
auto shutdown jika hal terjadi.
14.
15. Kerusakan Yang Mungkin Terjadi
Regulator tidak bekerja kerusakan pada R520&521 yang melar/putus, V517/V512/V511
short, C507/C517 melar dan C516 retak.
Tegangan tidak stabil kerusakan pada N501 dan RP511
Tegangan over kerusakan pada R522melar/putus dan V533 short
Kerusakan short V513 dapat menyebabkan rusaknya V512 atau sebaliknya
Kerusakan C517 dapat menyebabkan kerusakan V512.
TR jebol/short karena suhu yg terlalu panas dan juga karena ada komponen pendukung yg
rusak seperti elco.
Gunakan TR yg paling sesuai Seperti D2498/D1710/C5088(14, 20 dan 21 inch), C5296,
C5297, C5299 untuk 29 inch dan TR drivernya C3807/ C2655.
Tegangan naik, R 47K, 100K, 150K Pada rangkain Adjusment putus/melar.
Pertama start tegangan normal lama2 tegangan naik, TR A1015 yg sudah melemah.
16. TR A1015 short mengakibatkan power suply tidak bekerja / swicth, sering karena kena radiasi petir.
Kadang TV bisa hidup kadang drop, kadang hidupnya gambar menyempit dan tidak sinkron, ganti
Trimpot 2K2.
Pertama On TV bagus setelah beberapa detik layar menutup seperti IC vertical rusak terus membuka
dan seterusnya scara bergantian, kerusakan pada dioda IN4148 untuk tegangan umpan balik.
Tegangan tidak mau keluar padahal semua komponen bagus, ganti optocoupler.
Tegangan Drop dan bergetar disertai bunyi derik pelan pada travo inverter, ganti optocoupler.
Kerusakan optocoupler juga mengakibatkan TR jebol.
Tegangan Drop bisa juga karena C 681 2kv hangus.
Tegangan normal, TV pun menyala normal TR tidak panas tapi tiba2 TR jebol disebabkan R1K2 putus
untuk bias minus ke kaki basis TR drive C3807.
Elco kering sehingga TV tidak bisa ON / B+ drop, atau ada gangguan pada
gambar..