Dokumen tersebut merangkum tentang bioteknologi hewan (hewan transgenik). Ia menjelaskan definisi hewan transgenik, sejarah singkat pengembangan hewan transgenik seperti tikus dan ayam, serta tiga cara utama untuk menyisipkan gen asing ke dalam genom hewan yaitu mikroinjeksi DNA, transfer gen menggunakan retrovirus, dan transfer gen menggunakan sel cangkokan embrionik. Tujuan manipulasi genetik pada hewan antara l
2. Pengertian
• Hewan transgenik merupakan hewan yang
mengandung sisipan gen asing di dalam
genomnya.
• Penyisipan gen ini menyebabkan terjadinya
perubahan fenotipik yang dapat bersifat
menyeluruh maupun parsial.
3. • Gen asing dikonstruksi menggunakan
teknologi DNA rekombinan.
• Gen asing harus disertai dengan sekuen
lainnya yang agar bisa bersatu dengan DNA
organisme target dan bisa diekspresikan
secara benar.
4. Sejarah singkat hewan
transgenik:
• Rekayasa genetik melalui teknik transgenik
telah lama digunakan pada hewan baik
pada taraf penerapan maupun
eksperimental.
• Hewan yang telah berhasil dikembangkan
menjadi hewan transgenik adalah mencit
sebagai hewan pioneer yang pertama kali
dibuat.
5. • Saat ini telah dikembangkan tikus,
kelinci, domba, sapi dan babi.
• Domba dan kambing transgenik telah
berhasil mengekspresikan protein
asing di dalam susunya.
• Ayam transgenik bisa mensintesis
protein manusia di dalam putih
telurnya.
6. Dua aspek yang dapat diharapkan
dalam pemanfaatan teknik
transgenik:
(1) “perbaikan” kinerja atau produktivitas ternak/hewan
secara lebih cepat dibandingkan teknik pemuliaan
konvensional.
misalnya adalah usaha untuk menyisipkan gen yang
merangsang pertumbuhan dan produksi susu.
(2) “introduksi” komponen keunggulan tertentu yang
sama sekali baru. penyisipan gen untuk produksi
protein farmasetik melalui susu, produksi organ tubuh
untuk pencangkokan pada manusia, ketahanan
terhadap penyakit tertentu, sistem kekebalan tubuh,
dan kemampuan pemanfaatan pakan yang lebih baik
7. Hewan transgenik dikembangkan
dengan 3 cara/ teknik penyisipan gen
• Mikroinjeksi DNA,
• Transfer gen dengan media retrovirus
• Transfer gen dengan media sel
cangkokan embrionik.
8. Mikroinjeksi DNA
• Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan
injeksi langsung gen terpilih yang diambil dari
anggota lain dalam spesies yang sama ataupun
berbeda ke dalam pronukleus ovum yang telah
dibuahi.
9. Pada metode ini, sel telur yang telah
dihasilkan dari proses superovulasi dan
fertilisasi in vitro diinjeksi dengan gen asing.
Untuk mempertahankan posisi sel telur
digunakan tabung kecil.
Proses injeksi larutan yang berisi copy gen
asing (transgen) ke dalam pronukleus betina
dilakukan dengan menggunakan jarum yang
sangat halus.
Selanjutnya sel telur diintroduksikan ke
oviduk betina pengganti/ induk angkat
12. Transfer gen dengan media
retrovirus
• Transfer gen dengan media retrovirus
menggunakan retrovirus sebagai vektor,
kemudian menginjeksikan DNA ke dalam
sel inang.
• DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam
genom untuk bekerja.
13. Transfer gen dengan media sel
cangkokan embrionik
Transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik
diaplikasikan dengan menggunakan sequence DNA
yang diharapkan muncul ke dalam kultur in vitro sel
cangkokan embrionik.
Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
Sel kemudian berikatan dalam embrio pada tahap
perkembangan blastosit.
Blastosit kemudian diimplantasi ke induk angkat
sehingga dihasilkan keturunan chimera.
Untuk mendapatkan keturunan yang homozigot
dilakukan perkawinan secara berulang-ulang antara
sesama keturunan chimera.
15. Manipulasi genetik dilakukan
untuk beberapa tujuan, yaitu:
Tujuan utama dari pemanfaatan teknik transgenik adalah
terjadinya perubahan fenotipik yang dapat bersifat
menyeluruh maupun parsial.
Pada bidang pertanian, dengan manipulasi genetik
dihasilkan hewan yang memiliki karakter yang diharapkan
(breeding), pangan yang lebih sehat dihasilkan lebih cepat
(kualitas pangan) dan resistensi terhadap infeksi bakteri
yang tersebar bebas (resistensi penyakit).
Bidang industri, produk baru (kambing yang menghasilkan
sutra laba-laba) dapat diciptakan.
Dalam bidang riset, memunculkan model riset baru (mencit
transgenik) dan evolusi yang dipaksa (organisme baru
dengan karakter yang lebih diharapkan).