Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk hubungan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat berbagai bentuk hubungan sosial seperti kelompok sosial, kerja sama, persaingan, dan konflik. Faktor internal seperti kebutuhan dan faktor eksternal seperti imitasi, sugesti, dan motivasi dapat mempengaruhi terjadinya hubungan sosial.
Hubungan Sosial. Materi bab 6 IPS terpadu.
Kelompok 9, EMILY FLORIE (81/11), MILSYA YEHUDA (81/20), ALBERT SIMEON (81/2)
MATERI: HUBUNGAN SOSIAL DAN JENIS JENISNYA
*HUBUNGAN SOSIAL TERDIRI DARI 2 JENIS YAITU TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL.
HUBUNGAN SOSIAL JUGA ADA YANG BERSIFAT RASIONAL, NON RASIONAL, DAN TRADISIONAL. ADA BEBERAPA TOKOH YANG MENGALAKKAN HUBUNGAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
+ PAKET SOAL (20)
Hubungan Sosial. Materi bab 6 IPS terpadu.
Kelompok 9, EMILY FLORIE (81/11), MILSYA YEHUDA (81/20), ALBERT SIMEON (81/2)
MATERI: HUBUNGAN SOSIAL DAN JENIS JENISNYA
*HUBUNGAN SOSIAL TERDIRI DARI 2 JENIS YAITU TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL.
HUBUNGAN SOSIAL JUGA ADA YANG BERSIFAT RASIONAL, NON RASIONAL, DAN TRADISIONAL. ADA BEBERAPA TOKOH YANG MENGALAKKAN HUBUNGAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT.
+ PAKET SOAL (20)
berdasarkan buku ips kelas 8, tetapi animasi belum saya berikan. dan presentasi ini cocok sebagai bahan ajar karna lengkap dengan peta konsep bahasa yang mudah dimengerti dan ringkas.
1. Hubungan sosial terjadi jika terdapat unsur berikut ini, kecuali ....
A. komunikasi
B. adanya tujuan
C. pertemuan dua individu atau lebih
D. adanya peristiwa menarik
Metode numerik merupakan suatu teknik untuk menganalisa dan menyelesaikan masalah-masalah di dalam bidang rekayasa teknik dan sain dengan menggunakan operasi perhitungan matematik
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. A. Bentuk-bentuk Hubungan Sosial
1. Pengertian hubungan sosial
Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, antara individu
dengan kelompok, atau antara kelompok yang satu dengan kelompok sosial yang lain yang
saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling membutuhkan.
2. Pengertian kelompok sosial
Kelompok sosial adalah himpunan/kesatuan individu yang hidup bersama karena ada
hubungan sosial di antara mereka.
Syarat-syarat sebuah kelompok disebut kelompok sosial:
a.Adanya kesadaran bahwa tiap anggota merupakan bagian dari kelompok
b.Ada hubungan timbal balik antara anggota merupakan bagian dari kelompok
c.Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat
d.Berstruktur, berkaidah, bersistem, berproses, dan mempunyai pola perilaku
3. 3. Bentuk-bentuk kelompok sosial
a. Kelompok sosial teratur
1. In-group dan Out-group
In-group merupakan tempat individu berorientasi dan mengidentifikasi dirinya. Out-group merupakan
lawan/saingan dari para anggota In-group.
2. Kelompok Primer dan Sekunder
Kelompok Primer (Primary Group) adalah kelompok sosial yang anggotanya saling mengenal dengan
baik dan bekerjasama dengan erat namun bersifat pribadi.
Kelompok Sekunder (Secondary Group) adalah kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, namun
tidak saling mengenal dengan baik dan hubungannya tidak langgeng.
3. Paguyuban dan Patembayan
Paguyuban (Gemeinscaft) adalah bentuk kehidupan bersama anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang murni serta bersifat alamiah dan kekal.
Patembayan (Geselscaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok, untuk jangka waktu pendek, dan
bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
4. 4. Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja
dibuat untuk mengatur hubungan antar anggota.
Informal group adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.
5. Membership Group dan Reference Group
Membership group merupakan suatu kelompok yang setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut.
Reference group merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang yang bukan anggota kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan
perilakunya.
5. b. Kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan (Crowd)
a. Kerumunan yang berinteraksi dengan struktur sosial, meliputi:
(1) Penonton atau pendengar formal, misal: penonton film, mendengarkan ceramah.
(2) Kelompok ekspresif yang telah direncanakan, misal: pesta, resepsi.
b. Kerumunan yang bersifat sementara, meliputi:
(1) Kerumunan yang kurang menyenangkan, misal: orang-orang yang sedang menunggu transportasi.
(2) Kerumunan orang yang sedang panik, misal: orang yang berusaha menyelamatkan diri dari bencana.
(3) Kerumunan penonton yang tidak direncanakan, misal: orang berkumpul melihat kecelakaan.
c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum, dibedakan menjadi:
(1) Kerumunan yang bersifat emosional, misal: orang-orang yang bertindak anarkis.
(2) Kerumunan yang bersifat amoral, misal: orang-orang yang mabuk-mabukan.
2. Publik
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan, sehingga terjadi secara tidak langsung sehingga
pengikutnya lebih luas dan jumlahnya besar.
6. c. Syarat-syarat terjadinya hubungan sosial
1. Adanya Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung (Primer) maupun tidak langsung (sekunder). Kontak sosial
yang tidak langsung dapat di lakukan melalui telepon, surat, email, dll.
Dalam kontak sosial selalu ada aksi dan reaksi.
Aksi : tindakan pertama untuk memulai kontak sosial.
Reaksi : jawaban (respon) dari aksi.
Contoh kontak sosial:
a)Antar Individu
Interaksi dari seseorang kepada seseorang lainnya karena suatu kepentingan.
b)Individu dengan kelompok
Interaksi yang dilakukan oleh seorang individu terhadap suatu kelompok sosial.
c)Antar Kelompok
Interaksi yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
7. 2. Adanya Komunikasi
Komunikasi merupakan bentuk hubungan sosial dengan tujuan untuk menyampaikan maksud
kepada seseorang atau kelompok lain agar mendapat jawaban maupun respon.
Komunikasi dapat sampaikan melalui
a) Lisan : disampaikan dengan mulut melalui kata-kata, secara langsung maupun tidak.
b) Tulisan : disampaikan melalui tulisan, surat, atau bacaan lainnya, agar mendapat respon
dari si pembaca.
c) Isyarat : disampaikan melalui gerak-gerakkan anggota tubuh dengan maksud tertentu.
8. d. Ciri hubungan sosial
a)Pelakunya lebih dari satu orang.
b)Ada komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial.
c)Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
d)Ada dimensi waktu yang akan menentukan kapan aksi dan reaksi berlangsung.
e. Bentuk-bentuk hubungan sosial
1. Bentuk hubungan sosial yang bersifat Assosiatif
a. Kerja Sama: bentuk hub. sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang mempunyai
kepentingan yang sama dan mempunyai pengetahuan yng cukup untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
b. Akomodasi: Proses interaksi sosial yang menunjuk suatu keadaan yaitu terwujudnya
keseimbangan dalam interaksi antar peroranagn atau kelompok. Akomodasi merupakan suatu
cara menyelesaikan untuk menyelesaikan pertentangan tanpa merugikan salah satu pihak.
Tujuan : a) Mengurangi pertentangan akibat perbedaan pendapat.
b) Mencegah terjadinya konflik yang lebih serius.
c) Mewujudkan kerja sama antar kelompok yang hidup terpisah akibat
psikologi dan kultur.
d) Mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang berbeda.
9. Bentuk-bentuk akomodasi
1.Coercion : bentuk akomodasi yang prosesnya dipaksakan. Biasanya salah satu pihak lebih
lemah dari pihak lain.
2.Kompromi : terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi
tuntutannya agar tercapai penyelesaian.
3.Arbitrasi : bentuk akomodasi dengan menggunakan pihak ketiga sebagai perantara untuk
menyelesaikan masalahnya.
4.Mediasi : cara penyelesaian menggunakan pihak ketiga, di mana pihak ketiga yang
diundang bersifat netral.
5.Konsiliasi : usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang berselisih, dan
sifatnya lunak.
6.Toleransi : usaha dari salah satu pihak untuk lebih mengerti dan menghindari perselisihan,
tanpa direncanakan.
7.Stalemate : bentuk akomodasi apabila kedua belah pihak yang bertikai mempunyai
kekuatan yang seimbang.
8.Ajusdikasi : penyelesaian melalui pengadilan, merupakan penyelesaian terakhir.
10. c. Asimilasi: Proses sosial dalam tindak lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok manusia serta
berusaha untuk mempersatukan tindakan-tindakan yang berbeda.
Penyebab : a)Ada kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
b)Ada individu sebagai warga kelompok yang saling bergaul secara langsung dalam waktu yang
lama.
c)Ada perubahan kebudayaan dari dua orang atau kelompok yang saling menyesuaikan.
d)Adanya persamaan unsur kebudayaan.
e)Terjadinya perkawinan campur (amalgamation).
Amalgamation: perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang
berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak yang berkewarganegaraan
Indonesia(Pasal 57 UU No.1 Tahun 1974)
11. ★ Faktor yang mempermudah terjadi asimilasi:
a) Toleransi.
b) Saling menghargai orang asing dan kebudayaannya.
c) Ada kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
d) Kesamaan unsur budaya.
e) Sikap terbuka dari golongan di masyarakat.
f) Amalgamation.
g) Menghadapi musuh bersama.
★ Faktor yang menghalangi terjadi asimilasi:
a) Kehidupan golongan tertentu yang terisolasi dari masyarakat umum.
b) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
c) Takut dan beranggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari
kebudayaan yang dimiliki
d) Ikatan yang kuat terhadap kebudayaan yang dimiliki.
e) Kecurigaan dan kecemburuan sosial pada kelompok yang lain.
12. d. Akulturasi: suatu proses sosial yang terjadi bila suatu kebudayaan dihadapkan dengan
kebudayaan lain yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan itu melebur atau menyatu tetapi
tidak menghilangkan kepribadian kedua kebudayaan secara singkat.
2. Bentuk hubungan sosial yang bersifat dissosiatif
Hubungan sosial yang bersisfat dissosiatif adalah proses hubungan sosial yang mengarah kepada
perpecahan dan merenggangnya solidaritas keliompok. Hubungan sosial yang bersifat
dissosiatif dapat berupa persaingan, kontravensi, dan permusuhan.
1. Persaingan (competition)
Persaingan adalah usaha atau tindakan dari individu atau kelompok untuk memperlihat kan
keunggulan masing-masing.
1. Menyalurkan keinginan yang bersifat kompetitif
2. Timbiulnya solidaritas kelompok, sehingga rasa kesetia kawanan menjadi tinggi
3. Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dengan baik
4. Sebagai alat penyeleksi tindajkan yang dapat menghasilkan kerja yang baik
Persaingan yang tidak wajar dapat mengakibatkan pertikaian dan benturan fisik
13. Hal-hal yang menyebabkan persaingan:
1. Perbedaan pendapat mengenai hal yang prinsip.
2. Perselisihan yang menyangkut harga diri dan kebangsaan masing-masing pihak.
3. Persamaan kepentingan dalam hal yang sama.
4. Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok masyarakat.
2. Kontravensi (Contravention)
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berbeda diantara persaingan dan
pertentangan. Ditandai sikap tidak senang dan tersembunyi terhadap orang lain serta
dapat berubah kebencian.
Macam Kontravensi :
1.Bersifat umum : penolakan, protes, keengganan, dan mengganggu.
2.Bersifat biasa : makian, celaan, dan sanggahan.
3.Bersifat intensif : gosip, hasutan, dan mengecewakan pihak lain.
4.Bersifat rahasia : penghinaan, dan pengingkaran janji.
5.Bersifat taktis : intimidasi, ancaman, provokasi, dan teror.
14. 3. Pertentangan (Conflict)
Pertentangan adalah suatu pproses sosial yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok
yang berusaha mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawannya disertai
dengan tindakan kekerasan serta ancaman.
Penyebab :
1. Perbedaan pendirian, pandangan sikap, dan perasaan antar perorangan atau
kelompok.
2. Perbedaan budaya, suku, maupun bangsa.
3. Bentrokan antar kepentingan dalam bidang ekonomi, politik, faham, dll.
4. Perubahan sosial yang cepat.
15. B. Faktor yang Menyebabkan Hubungan Sosial
★ Faktor Hubungan Sosial
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
★ Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial
Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan sosial adalah sebagai
berikut.
a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melalui perkawinan
antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik dan berinteraksi.
b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkan orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya.
c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dari apapun.
d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
16. ï‚´ Faktor Eksternal yang menyebabkan terjadinya hubungan sosial
1. Imitasi: adalah suatu proses belajar dangan cara meniru-niru perilaku orang lain. berperan
dalam proses hunungan sosial karena dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan
positif dalam memenuhi kaidah dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat atau sebaliknya.
2. Sugesti: pengaruh yang diberikan oleh individu pada pihak lain sehingga orang tersebut
terpengaruh pada sugesti dan akn bertindak tanpa berpikir secara kritis. Sugesti dapat berwujud
sikap, perilaku, pendapat, saran, petuah, pola pikir, atau semacamnya.
3. Identifikasi: keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi identik dengan orang lain yang di
tirunya. proses identifikasinya tidak hanya terjadi melalui rangkaian proses peniruan perilaku saja,
tetapi juga melalui proses kejiwaan yang sangat dalam.
4. Simpati: Proses kejiwaan seseorang yang merasa tertarik pada seseorang atau kelompok karena
sifatnya, penampilannya, kewibawaannya, atau perbuatannya. simpati juga dapat
disampaikan pada seseorang saat saat khusus, seperti kelulusan, ulang tahun, dan kenaikan
kelas.
5. Motivasi: Dorongan, pengaruh atau stimulasi yang diberikan oleh seseorang atau kelompok
pada orang atau kelompok lain. Motivasi dapat di berikan oleh siapa saja pada siapa saja.
6. Empati: Proses kejiwaan individu untuk larut dalam perasaan orang lain,walau scara pribadi tidak
saling mengenal.
17. C. Dampak
★ Dampak (+) (Assosiatif)
a) Memanbah teman dan saudara.
b) Menambah Wawasan dan pengetahuan.
c) Dengan Kerjasama yang baik pekerjaan akanterasa ringan.
d) Mengurangi pertentangan.
e) Memungkinkan terjadi Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi, dan Akulturasi.
★ Dampak (-) (Dissosiatif)
a) Pertentangan mengkibatkan perpecahan
b) Perbedaan budaya berakibat hilangnya salah satu kebudayaan.
c) Persaingan yang tidak sehat menimbulkan dendam.
d) Bentrok antar kepentingan pribadi
e) Perbedaan status sosial mengkibatkan keenggangan antar individu maupun
kelompok
18. Tujuan melakukan hubungan sosial
Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses
sosial secara langsung atau tidak langsung.
Proses sosial secara langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses
sosial tidak langsung dilakukan antara lain dengan menggunakan sarana komunikasi
seperti telepon dan surat.
Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:
a. menjalin hubungan persahabatan;
b. menjalin hubungan usaha;
c. mendiskusikan sebuah persoalan;
d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.
Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Proses
dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu
kontak sosial dan komunikasi.