Pengawasan Peredaran Benih Jagung di UPT PSBTPH Wilayah IV Malang, Jawa TimurZoliand Sobilhaqq II
File ini berbasis hasil laporan Praktik Kerja Lapangan untuk mendapatkan gelar A.Md jurusan Teknologi Industri Benih, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor
Laporan hasil magang ini menyajikan prosedur, persyaratan, dan tata cara pengeluaran (ekspor) kopi dari wilayah Yogyakarta ke Denmark melalui Balai Karantina Kelas II Yogyakarta. Dalam laporan ini dijelaskan tentang proses karantina yang meliputi pemeriksaan kualitas, kelayakan, dan keamanan kopi sebelum diekspor, serta persyaratan dokumen yang harus dipenuhi seperti perijinan, sertifikasi, dan legalisasi. Langkah-langkah praktis pengeluaran kopi juga diuraikan, mulai dari pengajuan dokumen hingga pengiriman barang. Peran Balai Karantina dalam memastikan kepatuhan terhadap standar internasional serta pemenuhan regulasi menjadi fokus utama dalam laporan ini, yang diakhiri dengan kesimpulan temuan magang dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan kepatuhan dalam proses ekspor kopi.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Pengawasan Peredaran Benih Jagung di UPT PSBTPH Wilayah IV Malang, Jawa TimurZoliand Sobilhaqq II
File ini berbasis hasil laporan Praktik Kerja Lapangan untuk mendapatkan gelar A.Md jurusan Teknologi Industri Benih, Program Diploma, Institut Pertanian Bogor
Laporan hasil magang ini menyajikan prosedur, persyaratan, dan tata cara pengeluaran (ekspor) kopi dari wilayah Yogyakarta ke Denmark melalui Balai Karantina Kelas II Yogyakarta. Dalam laporan ini dijelaskan tentang proses karantina yang meliputi pemeriksaan kualitas, kelayakan, dan keamanan kopi sebelum diekspor, serta persyaratan dokumen yang harus dipenuhi seperti perijinan, sertifikasi, dan legalisasi. Langkah-langkah praktis pengeluaran kopi juga diuraikan, mulai dari pengajuan dokumen hingga pengiriman barang. Peran Balai Karantina dalam memastikan kepatuhan terhadap standar internasional serta pemenuhan regulasi menjadi fokus utama dalam laporan ini, yang diakhiri dengan kesimpulan temuan magang dan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan kepatuhan dalam proses ekspor kopi.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. Visi Perbenihan Hortikultura:
Terpenuhinya kebutuhan benih bermutu dari varietas
unggul mendukung pengembangan hortikultura yang
berdaya saing dan berkelanjutan
Kebijakan Perbenihan Hortikultura
Mandiri benih dalam negeri
Mandiri benih di setiap sentra produksi
Memperkuat lembaga perbenihan
VISI DAN KEBIJAKAN PERBENIHAN HORTIKULTURA
3. Penyebaran Varietas Unggul
(lokal + introduksi) Peningkatan Pengawasan Peredaran dan
Sertifikasi Benih Hortikultura
Penguatan dan peningkatan kapasitas
produksi BBH dan Produsen Benih (fasilitasi
pohon induk dan sarana prasarana
perbanyakan benih)
Penyediaan regulasi perbenihan
hortikultura yang kondusif untuk
industri perbenihan di dalam negeri
Pemasyarakatan Benih Bermutu
Peningkatan kapasitas SDM
Perbenihan
Perlindungan dan pemanfaatan SDG
Nasional untuk pengembangan varietas
unggul daerah melalui eksplorasi,
observasi, domestikasi, duplikasi PIT, dll.
Mendorong produsen benih untuk
melaksanakan SMM (sertifikasi
mandiri)
NET EKSPOR BENIH
STRATEGI PENGEMBANGAN PERBENIHAN
4. FOKUS
KEGIATAN
PERBENIHAN
• Sertifikasi dan Pengawasan Perbenihan
• Benih Sebar Hortikultura (Pengadaan Benih STO,
Buflo untuk memenuhi kebutuhan kampung
hortikultura)
• Benih Sumber Hortikultura (Produksi Benih
Hortikultura untuk kebutuhan kampung tahun)
• Prasarana perbenihan mendukung produksi benih
(Digitalisasi perbenihan, Agro Edi Wisata,
Perbenihan mendukung FE dan Agroindustri)
• Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Pendampingan
Pengawalan
5. BPSBTPH:
• Sertifikasi Benih
• Pengawasan Peredaran
PERAN LEMBAGA PERBENIHAN
BBH/Produsen Benih :
• Produksi/Pengadaan Benih
• Sarana produksi perbenihan
6. Tidak tersedianya informasi mengenai
ketersediaan benih bermutu yang siap
disalurkan
Kenapa
• Tidak ada data yang akurat dan realtime
mengenai ketersediaan benih bermutu
• Belum ada pengawasan terhadap mutu benih
yang akan disalurkan
• Belum ada pelaporan rutin dan sistematis
PERMASALAHAN UMUM
7. • Belum adanya inventaris sarpras
lembaga/produsen benih
• Kegiatan lembaga/produsen benih
Inventaris Kelembagaan Monitoring Pengendalian Mutu dan Sertifikasi Benih
• Pendataan Varietas Tersertifikasi belum user-friendly
• Pelaporan Produk hasil sertifikasi masih konvensional (Via
fisik/via email/pdf)
• Pelaporan Produksi dan stok masih konvensional (Via fisik/via email/pdf)
• Kuantitas benih VS Kuantitas SDM
• Inventaris Pohon/rumpun Induk
• Potensi entres / bahan perbanyakan dari pohon/rumpun induk
• Marker Benih masih berbentuk angka (No. Label)
• Kontrol Pelaporan untuk lembaga diluar pemerintahan
Monitoring Produksi, Stok dan Sebaran
PERMASALAHAN SPESIFIK
8. • Dibutuhkan pendataan terkait produksi, stok
dan penyebaran benih hortikultura di produsen
benih
• Dibutuhkan Publikasi standar mutu benih
hortikultura hingga mencapai standar, dan data
varietas yang sudah mendapat sertifikasi dan
dapat disebar
• Dibutuhkan inventarisir kelembagaan
Perbenihan Hortikultura
• Dibutuhkan aplikasi yang langsung menyentuh
kebutuhan publik
KEBUTUHAN AKAN DIGITALISASI PERBENIHAN
9. Produksi Benih Siap Sertifikasi
Persiapan Batang Bawah (Induk), Produksi Benih Siap Sertifikasi
Produksi Benih Siap Salur
Pemberian No. Induk Sertifikasi, Penyematan Label pada setiap Benih Siap Salur
Penyaluran
Identifikasi Wilayah Salur, Identifikasi Item dengan no.label yang disalurkan
PROSES PRODUKSI BENIH SIAP SALUR HINGGA PENYALURAN
10. BluePrint
Proseed Horti 2022
Produksi
BBH
(Petugas Kebun)
- Batang Bawah
- Entres
- Kegagalan
- Siap Salur
- Metode
Perbayakan
QRCode
Mitra Swasta
- Batang
Bawah
- Entres
- Kegagalan
- Siap Salur
- Metode
Perbanyakan
Pegawasan dan
Sertifikasi
BPSB
- Pohon Induk
(determinasi)
- QRCode
- Inventaris
Database
Produsen Benih
- Registrasi
- Sertifikat
- QRCode
- Unit Cost
- Stok
Database
varietas
- Inventarisasi
Penyebaran
Varietas
- Status
Pendaftaran
Dashboard
Pimpinan
12. Lembaga Produksi
Melaporkan Sarana yang
dimiliki
Melaporkan Data Pohon
Induk yang dimiliki berikut
nomor registrasinya
Menempelkan Qrcode pada
Label Pohon Induk
ALUR PELAPORAN DAERAH
Lembaga Sertifikasi
Identifikasi No. Label pada
setiap item benih yang siap
salur
User Pelapor
Melaporkan Kondisi Pohon
Induk hingga perkiraan
kapasitas Entrisnya Per
nomor registrasi
Melaporkan Jumlah Batang
Bawah yang tersedia untuk
memproduksi benih sesuai
target
Melaporkan Produksi Benih
siap sertifikasi/Pelabelan
Melaporkan Benih yang
disalurkan per No. Label
13. FITUR
APLIKASI
Tampilan berdasarkan Geospasial
Menampilkan data hasil laporan
menggunakan tampilan Peta
agar mempermudah pembacaan data
QRCode generator
Memberikan Identitas Digital pada Pohon
Induk dan Label Benih berdasarkan kode
registrasi, mempermudah pelaporan kondisi
Pohon Induk serta Labeling Benih Siap Salur
QRCode Reader
Mengidentifikasi Pohon induk dan benih siap
salur, mempercepat proses administrasi untuk
inventaris pohon induk dan benih siap salur
14. Contoh Kegunaan
QRCode pada Pohon
Induk
SEBELUM:
Pendataan Pohon Induk By No.
Registrasi
Tidak Bisa melihat kondisi akhir dari
pohon induk
Harus membawa buku/petugas
untuk mengidentifikasi pohon induk
DAMPAK PENGUNAAN APLIKASI
SETELAH:
Cukup Scan QRCode
Teridentifikasi kondisi akhir pohon induk
Pelaporan kondisi lebih mudah
Sisi Pelaporan Kondisi, cukup Scan
QRCode untuk Melaporkan
Sisi Deteksi Pohon Induk, Cukup Scan
QRCode Mengidenifikasi Pohon Induk
15. Contoh Kegunaan
QRCode pada Pohon
Induk
SEBELUM:
Pendataan Benih siap salur satu per
satu di ketik ulang
Saat penyaluran harus pendataan
ulang
Alur proses Penyaluran menjadi
lebih lama
DAMPAK PENGUNAAN APLIKASI (LANJUTAN)
SETELAH:
Pendataan Label per item lebih cepat
Tidak perlu ketik ulang untuk data label
yang sama
Alur Proses Penyaluran menjadi lebih
cepat
Sisi Pelaporan, cukup Scan QRCode
untuk Melaporkan
Sisi Penyaluran, Cukup Scan QRCode
untuk menyalurkan
16. 1.Mendapatkan data ketersediaan stok benih yang update
perkomoditas
2.Pelaporan yang update dari lembaga perbenihan
3.Pelaporan yang realtime dari petugas di lapangan
4.Tersedianya data stok, data produksi dan data distribusi
yang realtime
5.Tersedianya data pengawasan mutu benih
6.Tersedianya data sebaran varietas
CAPAIAN YANG DI HARAPKAN
MELALUI DIGITALISASI PERBENIHAN