Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Indonesia, meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen ini juga menjelaskan strategi stratifikasi pelayanan kesehatan sekolah berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
This document contains attendance records and notes for weekly and monthly assessments of the Bee class group A taught by RA Husnul Khotimah for the 2018/2019 school year at Margaluyud Elementary School in Cimuja Village, Cimalaka District, Sumedang Regency, West Java. It also includes attendance records for the Butterfly class taught by RA Husnul Khotimah for the 2019/2020 school year at the same school.
Kerangka acuan kegiatan intervensi PIS PK pada keluarga dengan masalah gizi UPK Puskesmas Purnama tahun 2018 membahas tentang pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memberikan intervensi dini pada masalah gizi dan kesehatan keluarga. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan tersebut."
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Dokumen tersebut membahas indikator, target, dan kegiatan pendukung program gizi di provinsi Sumatera Utara untuk tahun 2023 dan 2024. Beberapa indikator utama adalah prevalensi stunting dan wasting serta persentase ibu hamil KEK dan ASI eksklusif untuk bayi. Dokumen ini juga menjelaskan strategi dan kegiatan yang dapat mendukung pencapaian target program gizi.
This document contains attendance records and notes for weekly and monthly assessments of the Bee class group A taught by RA Husnul Khotimah for the 2018/2019 school year at Margaluyud Elementary School in Cimuja Village, Cimalaka District, Sumedang Regency, West Java. It also includes attendance records for the Butterfly class taught by RA Husnul Khotimah for the 2019/2020 school year at the same school.
Kerangka acuan kegiatan intervensi PIS PK pada keluarga dengan masalah gizi UPK Puskesmas Purnama tahun 2018 membahas tentang pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan untuk memberikan intervensi dini pada masalah gizi dan kesehatan keluarga. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, sasaran, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan tersebut."
Paparan Dasar - Dasar Jabfung Adminkes dan Materi Jabatan Fungsional Adminkes pada Pelatihan Jabatan Fungsional Adminkes di BBPK Ciloto
Credit : dr. Agung Romilian
Dokumen tersebut membahas posyandu terintegrasi dan posyandu prima di Sumatera Barat yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan primer. Posyandu prima diintegrasikan dari berbagai pos pelayanan kesehatan untuk menyediakan layanan terpadu berdasarkan siklus hidup di tingkat desa. Posyandu diselenggarakan secara teratur untuk pemantauan kesehatan dan edukasi masyarakat.
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Contoh form monitoring pelaksanaan kegiatan ukmRizal Effendi
Dokumen ini berisi contoh format monitoring pelaksanaan kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang mencakup kegiatan UKM Kia dan Promkes dengan mengevaluasi ketepatan waktu, sasaran, tempat pelaksanaan, petugas yang melaksanakan, dan pencapaian hasil kegiatan.
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
Integrasi pelayanan kesehatan primer bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas melalui jejaring pelayanan hingga tingkat desa dan dusun dengan fokus pada siklus hidup sebagai sasaran utama. Standar paket pelayanan dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh klaster siklus hidup secara menyeluruh di tingkat puskesmas, posyandu, dan posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di kecamatan, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan. Terdapat struktur organisasi tim pembina dan pelaksana UKS di tingkat kecamatan dan sekolah yang bertugas membina program UKS secara terpadu dan terkoordinasi.
Dokumen tersebut membahas program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan penggunaan stiker yang menempel di rumah ibu hamil. Stiker tersebut berisi informasi penting seperti identitas ibu hamil, jadwal persalinan, fasilitas kesehatan yang akan digunakan, serta rencana kontrasepsi setelah melahirkan. Tujuannya adalah meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka
Formulir penilaian lomba masak menggunakan jagung sebagai bahan utama untuk 6 tim peserta dengan 7 kriteria penilaian yaitu kreativitas, cita rasa, penampilan, tekstur, keragaman kandungan gizi, dan presentasi. Kriteria dievaluasi dengan skor antara 50-100.
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun di luar fasilitas kesehatan melalui puskesmas, sekolah, dan komunitas dengan menggunakan pendekatan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan model sekolah sehat yang menerapkan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat."
Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep integrasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan salah satu pilar transformasi sistem kesehatan Indonesia. Integrasi pelayanan dilaksanakan melalui empat klaster yaitu klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan usia produktif dan lansia, klaster penanggulangan penyakit menular, serta klaster manajemen puskesmas. Pelayanan kesehatan primer akan diselenggarakan secara terintegrasi di ting
Dokumen tersebut membahas tentang transisi epidemiologi penyakit di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2015, di mana terjadi pergeseran dominasi penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan fokus
Contoh form monitoring pelaksanaan kegiatan ukmRizal Effendi
Dokumen ini berisi contoh format monitoring pelaksanaan kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang mencakup kegiatan UKM Kia dan Promkes dengan mengevaluasi ketepatan waktu, sasaran, tempat pelaksanaan, petugas yang melaksanakan, dan pencapaian hasil kegiatan.
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
Integrasi pelayanan kesehatan primer bertujuan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas melalui jejaring pelayanan hingga tingkat desa dan dusun dengan fokus pada siklus hidup sebagai sasaran utama. Standar paket pelayanan dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh klaster siklus hidup secara menyeluruh di tingkat puskesmas, posyandu, dan posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di kecamatan, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan. Terdapat struktur organisasi tim pembina dan pelaksana UKS di tingkat kecamatan dan sekolah yang bertugas membina program UKS secara terpadu dan terkoordinasi.
Dokumen tersebut membahas program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan penggunaan stiker yang menempel di rumah ibu hamil. Stiker tersebut berisi informasi penting seperti identitas ibu hamil, jadwal persalinan, fasilitas kesehatan yang akan digunakan, serta rencana kontrasepsi setelah melahirkan. Tujuannya adalah meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dan menurunkan angka
Formulir penilaian lomba masak menggunakan jagung sebagai bahan utama untuk 6 tim peserta dengan 7 kriteria penilaian yaitu kreativitas, cita rasa, penampilan, tekstur, keragaman kandungan gizi, dan presentasi. Kriteria dievaluasi dengan skor antara 50-100.
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun di luar fasilitas kesehatan melalui puskesmas, sekolah, dan komunitas dengan menggunakan pendekatan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan model sekolah sehat yang menerapkan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat."
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) yang meliputi tujuan, sasaran, program pokok, dan peran guru UKS/M. Salah satu program UKS/M adalah Dokter Kecil (Dokcil) yang bertugas mempromosikan perilaku hidup sehat di sekolah."
Dokumen tersebut membahas rencana koordinasi pengembangan UKS di Jawa Barat yang meliputi pembahasan mengenai faktor-faktor penentu kesehatan masyarakat, tujuan UKS, permasalahan dalam pengembangan UKS, program-program UKS, dan strategi pelaksanaan UKS di tingkat SD/MI.
Buku ini merupakan acuan bagi tim pelaksana UKS di sekolah dan Puskesmas bagaimana melaksanakan trias UKS/M yang terintegrasi dengan kegiatan belajar mengajar. Buku Saku ini berisi penjelasan langkah-langkah menerapkan kegiatan pendidikan kesehatan (gerakan literasi, sarapan bersama, PHBS) ; pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan, imunisasi); dan pembinaan lingkungan sehat (kantin sehat, kebersihan, pemanfaatan pekarangan, pembinaan kader kesehatan sekolah) dalam keseharian yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di SD, SMP, dan SMA. Program UKS bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat, dan memelihara kesehatan siswa. Program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pem
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan kesehatan sekolah, meliputi ruang lingkup, standar praktik, proses keperawatan, program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), asuhan keperawatan, diagnosa, intervensi, serta isu dan permasalahan kesehatan sekolah. Keperawatan sekolah berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
Promosi kesehatan di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman serta meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Program-programnya meliputi penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan di sekolah. Sasarannya adalah siswa, guru, karyawan sekolah, dan masyarakat
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Puskesmas Ciamis melalui kegiatan komprehensif baik di dalam maupun luar gedung puskesmas dengan menggunakan trias UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Kegiatan tersebut mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan standar minimal, stand
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Demografi Indonesia Tahun 2019 - 2045
Usia Tidak
Produktif
(Balita,
anak2)
Lansia
Usia
Produktif
Anak Sekolah
Usia Produktif
Lansia
Balita
Bonus Demografi :
Ledakan penduduk USIA
PRODUKTIF/potensial/kerja :sekitar 70 %
dari total jumlah penduduk
Bonus Demografi
Berkah? ><Bencana?
menentukan
peluang Indonesia menjadi
NEGARA MAJU
Indeks Pembangunan Manusia
meningkat
Kesempatan menyiapkan
SDM Berkualitas
3. Siapa Anak Usia Sekolah
dan Remaja?
Anak Usia Sekolah merupakan
anak umur lebih dari 6 tahun
sampai sebelum berusia 19 tahun.
Remaja adalah kelompok usia
10 tahun sampai berusia 18
tahun
5. 15- 24 th: 32%
5 – 14 th: 26%
Remaja ANEMIA
2 dari 3
perempuan usia
20 – 24 tahun
menikah<18
t ahun,
68% diantaranya
HAMIL <18th
9,1% remaja usia
10-18 th pernah
merokok
27% pengguna
NAPZAadalah
pelajar
4,4% pernah
konsumsi alkohol
50% konsumsi
makananmanis
32% konsumsi
makanan asin
11% konsumsi
makananinstan
78% konsumsi
makanan
berpenyedap
(Save The Children, April
2020)
KondisiMasa
PandemiCovid-19
1 dari 7 remaja
mengalami kelebihan berat badan
1 dari 4 remaja
mengalami stunting
Riskesdas, 2018; GSHS, 2015; SDT, 2014; SDKI, 2017; Hardinsyah, 2014
10. Upaya Kesehatan Anak
Upaya Kesehatan bagi anak
usia sekolah dan remaja
dilaksanakan minimal melalui
UKS dan PKPR
Standar Pelayanan Minimal
bagi Kab/Kota
Pernyataan Standar :
Pelayanan Kesehatan Bagi
Anak Usia Pendidikan Dasar
1.Skrining Kesehatan 1x/thn
2.Tindak Lanjutnya
Pelaksana : Puskesmas dan
Sekolah/Madrasah/Pesantren
/Panti, TP UKS
, Pemerintah daerah
Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat
- Kemendikbud : UKS Sesuai
Standar di sekolah , KTR,
Peningkatan Aktifitas Fisik
- Kemenag : UKS sesuai
standar di Madrasah dan
Pesantren , KTR,
Peningkatan Aktifitas Fisik
- Kemenkes : Kampanye
Germas dan dteksi dini
- Kemendagri : SE tuntuk
pemda entang Germas
- Pemda : kebijakan Germas,
KTR, Olahraga Komunal
Permenko
RAN No
1/2018 ttg
Kes Usia
Sekolah &
Remaja
UU No
36/2009ttg
Kesehatan PP No 2 /
2018 ttg
Standar
Pelayanan
Minimal
Permenkes
No 26 / 2019
ttg Juknis
SPM Bidang
Kesehatan
Instruksi
Presiden No
1 / 2017 ttg
Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat
Permenkes
No 25 / 2014
ttg Upaya
Kesehatan
Anak
PB 4
Menteri
tahun 2014
ttg UKS/M
RAN Kesehatan Usekrem
Indikator, target dan kegiatan 17
Kementerian/Lembaga terkait
peningkatan kesehatan usia
sekolah dan remaja
Sehat : Fisik, Psikis,
Sosial
Pasal 79 : Kesehatan Sekolah
Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan
Remaja
11.
12. INDIKATOR RENSTRA
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Nomenklatur Indikator :
Persentase Kabupaten/kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah dan
remaja sesuai kriteria dalam
kurun waktu 1 tahun
13. KESEPAKATAN/REKOMENDASI
PERTEMUAN
NASIONAL TP
UKS/M
Rakernas UKS/M tahun 2018
1. Meningkatkan kualitas dan perluasan PHBS, diperlukan
peraturan yang lebih tinggi (perpres) sebagai pengganti
Perber 4 menteri
2. Menyusun grand desain UKS/M
3. Menyempurnakan stratifikasi UKS/M
4. Mengintegrasikan sistem informasi sekolah dan madrasah
antara dan sistem informasi keseDAPODIK-PMP-
EMIShatan untuk pengembangan UKS
5. Melanjutkan pembinaan model sekolah/madrasah sehat
6. Dalam rangka mewujudkan model sekolah/madrasah sehat,
maka disusun jadwal yang meliputi orientasi hingga
evaluasi pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
Workshop Akselerasi UKS/M
Tahun 2019
Tindak lanjut Rakernas UKS/M 2018 :
1. Penyusunan Perpres UKS
dikoordinir oleh Kemenag
2. Penyusunan Stratifikasi UKS
dikoordinir oleh Kemenkes
3. Penyusunan Grand Design dan Road
Map UKS dikoordinir oleh
Kemendikbud
14. STRATIFIKASIUKS/M
1. Standarisasi Kinerja UKS/M
Sebagai alat ukur kinerja yang dilakukan oleh sekolah/madrasah
dan Puskesmas (Tim Pelaksana UKS/M) serta Kementerian /
OPD (TP UKS/M) terkait kegiatan trias UKS/M.
2. Strategi untuk meningkatkan mutu pembinaan dan
pelaksanaan
UKS/M
Sistem Monitoring dan Evaluasi Tim Pembina dan Tim Pelaksana
UKS/M
Sebagai alat bantu untuk mengetahui apa yang sudah dicapai dan
yang harus dilakukan
Sinergi program dan kegiatan antar K/L atau OPD terhadap
output yang
15. STRATIFIKASI UKS/M
Stratifikasi UKS/M Tingkat TK/RA
Starifikasi UKS/M tingkat SD/MI
Stratifikasi UKS/M tingkat SMP/Mts
Stratifikasi UKS/M tingkat SMA/MA/SMK
Kategori Minimal
Kategori Standar
Kategori Optimal
Kategori Paripurna
I N D I K A T O R
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Sekplah Sehat
4. Manajemen UKS
16. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
1 Pendidikan Kesehatan 1. Adanya rencana
pembelajaran tentang
Pendidikan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
dilaksanakan secara
kurikuler
3. Pendidikan jasmani
dilaksanakan secara
kurikuler
1. Dipenuhinya strata minimal
2. Sekolah melaksanakan
pembinaan dokter kecil
3. Sekolah/madrasah
melaksanakan
kegiatan CTPS
bersama
4. Sekolah/madrasah
melaksanakan
sarapan Bersama
dengan gizi
seimbang
5. Sekolah/madrasah
melaksanakan
kegiatan sikat gigi
bersama
1. Di penuhinya strata
standard
2. Sekolah/madrasah
melakukan peregangan
di antara jam pelajaran
3. Pendidikan kesehatan
(gizi, kebersihan diri)
terintegrasi dengan mata
pelajaran lain
1. Dipenuhinya strata optimal
2. Melibatkan orang tua
dalam pendidikan
kesehatan
2 Pelayanan
Kesehatan
1. Sekolah/madrasah
memfasilitasi
puskesmas
melaksanakan Deteksi
Dini
Tumbuh Kembang
2. Sekolah/madrasah
memeriksa kebersihan
diri peserta didik
3. Sekolah/madrasah
memfasilitasi puskesmas
dalam pemberian vitamin
A kepada peserta didik
1. Dipenuhinya standar
minimal
2. Sekolah/madrasah
melaksanakan pelayanan
P3K (pertolongan
pertama pada
kecelakaan) dan P3P
(pertolongan pertama
pada penyakit)
3. Sekolah/madrasah
melibatkan
Puskesmas
dalam penanganan
1. Dipenuhinya strata standar 1. Dipenuhinya strata optimal
2. Sekolah
menindaklanjuti hasil
Deteksi Dini Tumbuh
Kembang
3. Menurunnya jumlah hari
tidak masuk sekolah
karena sakit
4. peserta didik
memiliki status gizi
baik
Stratifikasi UKS/M untuk TK/RA
17. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
3 Pembinaan
Lingkungan
Sekolah Sehat
1. Sekolah/madrasah dengan sumber air layak,
tersedia dilingkungan sekolah dan cukup
2. Sekolah/madrasah dengan tempat cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Sekolah/madrasah memiliki toilet dengan
kondisi
baik dan terpisah
4. Sekolah/madrasah memiliki saluran drainase
5. Sekolah/madrasah memiliki lahan/ruang
terbuka hijau
6. Sekolah/madrasah memiliki tempat sampah
yang tertutup
7. Sekolah/madrasah memiliki tempat
pembuangan
sampah sementara yang tertutup
8. Ruang Kelas dalam keadaan bersih
9. Sekolah/madrasah melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk
10.Sekolah/madrasah memiliki aturan KTR, KTK,
KTP
1. Di penuhinya strata minimal
2. Sekolah/madrasah
memiliki rasio toilet
sesuai dengan
standar
3. Sekolah/madrasah
memiliki tempat sampah
yang terpilah
4. Sekolah/madrasah memiliki
lahan bermain yang aman
5. Sekolah/madras
ah menerapkan
KTR
1. Di penuhinya strata
standar
2. Sekolah/madrasah
memanfaatkan
pekarangan
sekolah/madrasa
h dengan
menanam
tanaman obat
dan pangan
3. Sekolah/madrasah
melakukan 3R
(Reduce, resuse,
recycle)
1. Di penuhi nya strata optimal
2. Air minum disediakan
oleh sekolah/madrasah
3. Sekolah/madrasah
bekerjasama dengan
pihak lain untuk
menyediakan bank
sampah
4. Sekolah/madrasah
melakukan kegiatan
pengolahan tanaman
obat dan pangan
4 Manajemen UKS 1. Buku pegangan kesehatan (Buku UKS, gizi ,
kebersihan dll)
2. Ada penanggungjawab UKS/M
3.Tersedia media KIE kesehatan (alat
peraga, poster dll)
4. Tersedia sarana prasarana olahraga
5. Tersedia dana untuk kegiatan UKS/M
dan pemeliharaan sanitasi
1. Di penuhinya strata minimal
2. Sekolah/madrasah
menggunakan buku
KIA
3. Sekolah/madrasah
menggunakan
Rapor Kesehatan
Lingkungan
4. Sekolah/madrasah
1. Di penuhinya strata
standar
2. Adanya kemitraan
dengan instansi
terkait
3. Tersedia sarana dan
prasarana
sekolah/madrasa
h aman
1. Di penuhinya strata optimal
2. Sekolah/madrasah
melakukan pembinaan
dan
pengawasan
3. Seluruh guru
terorientasi UKS/M
Stratifikasi UKS/M untuk TK/RA
18. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
1 Pendidikan Kesehatan 1. Adanya rencana
pembelajaran tentang
Pendidikan kesehatan
2. Pendidikan kesehatan
dilaksanakan secara
kurikuler
3. Pendidikan jasmani
dilaksanakan secara
kurikuler
1. Dipenuhinya strata minimal
2. Pendidikan jasmani dan
kesehatan dilaksanakan
secara ekstrakulikuler
3. Sekolah melaksanakan
literasi dengan materi
kesehatan
4. Sekolah melaksanakan
pembinaan kader
kesehatan
5. Sekolah melaksanakan
kegiatan CTPS bersama
6. Sekolah melaksanakan
sarapan Bersama dengan
gizi seimbang
7. Sekolah melaksanakan
kegiatan sikat gigi bersama
1. Di penuhinya strata standar
2. Sekolah melakukan aktifitas
fisik di antara jam
pelajaran
3. Sekolah melakukan tes
kebugaran
4. Pendidikan kesehatan
(kespro, napza, sanitasi,
gizi) terintegrasi dengan
mata pelajaran lain
1. Dipenuhinya strata optimal
2. Penerapan pendidikan
karakter dan keterampilan
hidup sehat
3. Adanya forum komunikasi
pendidik dan konselor
sebaya
4. Melibatkan orang tua dalam
pendidikan kesehatan
2 Pelayanan
Kesehatan
1. Sekolah/madrasah
memfasilitasi puskesmas
melaksanakan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan
berkala
2. Sekolah/madrasah membantu
pelaksanaan imunisasi anak
sekolah
3. Sekolah/madrasah
memeriksa kebersihan diri
peserta didik
1. Dipenuhinya standar
minimal
2. Sekolah/madrasah
melaksanakan pelayanan
P3K (pertolongan pertama
pada kecelakaan) dan P3P
(pertolongan pertama pada
penyakit)
3. Sekolah/madrasah
melibatkan Puskesmas
dalam penanganan rujukan
jika di perlukan
4. Sekolah/madrasah
memberikan obat cacing
1. Dipenuhinya strata standar
2. Sekolah/madrasah
melaksanakan layanan
konseling
1. Dipenuhinya strata optimal
2. Sekolah/madrasah
menindaklanjuti hasil
penjaringan dan
pemeriksaan berkala
3. Menurunnya jumlah hari
tidak masuk
sekolah/madrasah karena
sakit
4. peserta didik memiliki
status gizi baik
Stratifikasi UKS/M untuk SD/MI
19. Stratifikasi UKS/M untuk SD/MI
N
o
Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
3 Pembinaan
Lingkungan
Sekolah Sehat
1. Sekolah/madrasah dengan sumber air layak,
tersedia dilingkungan sekolah dan cukup
2. Sekolah/madrasah dengan tempat cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Sekolah/madrasah memiliki toilet dengan
kondisi baik dan terpisah
4. Sekolah/madrasah memiliki saluran drainase
5. Sekolah/madrasah memiliki kantin
6. Sekolah/madrasah memiliki lahan/ruang
terbuka hijau
7. Sekolah/madrasah memiliki tempat sampah
yang terutup
8. Sekolah/madrasah memiliki tempat
pembuangan sampah sementara yang
tertutup
9. Ruang Kelas dalam keadaan bersih
10. Sekolah/madrasah melaksanakan PSN
11. Sekolah /madrasahmemiliki aturan KTR, KTN,
KTK, KTP
1. Di penuhinya strata minimal
2. Sekolah/madrasah memiliki
rasio toilet sesuai dengan
standar Permendikbud
24/2007
3. Sekolah/madrasah memiliki
tempat sampah yang
terpilah
4. Sekolah/madrasah memiliki
kantin sehat
5. Sekolah/madrasah
menerapkan KTR
1. Di penuhinya strata
standar
2. Sekolah/madrasah
memanfaatkan
pekarangan sekolah
dengan menanam
tanaman obat dan
pangan
3. Sekolah/madrasah
melakukan 3R
4. Tersedia toilet MKM
(Manajemen
Kebersihan
Menstruasi)
1. Di penuhi nya strata optimal
2. Air minum disediakan oleh
sekolah/madrasah
3. Sekolah/madrasah memiliki rasio
toilet sesuai dengan standar
Kepmenkes 1429/2006
4. Kantin telah mendapatkan stiker
tanda laik higiene sanitasi
5. Tersedia toilet untuk siswa
disabilitas
6. Sekolah/madrasah bekerja sama
dengan puskesmas melakukan
pemeriksaan kualitas udara dan
skrining siswa perokok
7. Sekolah bekerjasama dengan pihak
lain untuk menyediakan bank
sampah
8. Sekolah melakukan kegiatan
pengolahan tanaman obat dan
pangan
4 Manajemen
UKS
1. Buku pegangan kesehatan (Buku UKS,
gizi
seimbang, kespro, sanitasi, Napza dll)
2. Ada penanggungjawab UKS
3. Ada KIE kesehatan (alat peraga, poster
dll)
4. Ada sarana prasarana olahraga
5. Tersedia dana untuk kegiatan UKS
dan pemeliharaan sanitasi
sekolah/madrasah
6. Terdapat kemitraan dengan Puskesmas
1. Di penuhinya strata
minimal
2. Sekolah menggunakan
buku rapor kesehatanku
3. Sekolah/madrasah
melakukan konsultasi
/ koordinasi dengan
Tim Pembina
UKS/M
4. Sekolah/madrasah
memiliki ruang
1. Di penuhinya
stratastandar
2. Adanya kemitraan
dengan
instansi
terkait
3. Tersedia sarana
dan prasarana
sekolah/madrasa
h aman
bencana
1. Di penuhinya strata optimal
2. Sekolah/madrasah melakukan
pembinaan dan pengawasan
3. Seluruh guru terorientasi
UKS/M
4. Sekolah/madrasah
menggunakan
Rapor Kesehatan Lingkungan
dan Kantin
20. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
1 Pendidikan Kesehatan 1. Adanya rencana
pembelajaran
tentang
Pendidikan
kesehatan
2. Pendidikan
kesehatan
dilaksanakan
secara kurikuler
3. Pendidikan
jasmani
dilaksanakan
secara
kurikuler
1. Dipenuhinya strata minimal
2. Pendidikan jasmani dan
kesehatan dilaksanakan secara
ekstrakulikuler
3. Sekolah/madrasah melaksanakan
literasi dengan materi kesehatan
4. Sekolah/madrasah
melaksanakan pembinaan
kader kesehatan
5. Sekolah/madrasah
melaksanakan kegiatan CTPS
bersama
6. Sekolah melaksanakan
sarapan Bersama dengan
gizi seimbang
7. Sekolah melaksanakan kegiatan
sikat gigi bersama
1. Di penuhinya strata
standar
2. Sekolah/madrasah
melakukan peregangan
di
antara jam pelajaran
3. Sekolah/madrasah
melakukan tes
kebugaran
4. Pendidikan kesehatan
(kespro, napza,
sanitasi, gizi)
terintegrasi dengan
mata pelajaran lain
1. Dipenuhinya strata optimal
2. Penerapan pendidikan
karakter dan
keterampilan
hidup sehat
3. Adanya forum komunikasi
pendidik dan
konselor sebaya
4. Melibatkan orang
tua dalam
pendidikan
kesehatan
2 Pelayanan
Kesehatan
1. Sekolah/madrasah
memfasilita
si
puskesmas
melaksanakan
penjaringan
kesehatan dan
pemeriksaan
berkala
1. Dipenuhinya standar minimal
2. Sekolah/madrasah
melaksanakan pelayanan P3K
(pertolongan
pertama pada kecelakaan) dan
P3P (pertolongan pertama
pada penyakit)
3. Sekolah/madrasah melibatkan
Puskesmas dalam
penanganan rujukan jika di
perlukan
4. Sekolah/madrasah membantu
1. Dipenuhinya strata standar
2. Sekolah/madrasah
melaksanakan
layanan
konseling
3. Kader kesehatan
melakukan
konseling sebaya
1. Dipenuhinya strata optimal
2. Sekolah/madrasah
menindaklanjuti
hasil
penjaringan dan
pemeriksaan
berkala
3. Menurunnya jumlah
hari tidak masuk
sekolah/madrasah
karena sakit
4. peserta didik
Stratifikasi UKS/M untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA/MAK
21. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
3 Pembinaan
Lingkungan
Sekolah Sehat
1. Sekolah/madrasah dengan sumber air layak,
tersedia dilingkungan sekolah dan cukup
2. Sekolah/madrasah dengan tempat cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Sekolah/madrasah memiliki toilet dengan
kondisi
baik dan terpisah
4. Sekolah/madrasah memiliki saluran drainase
5. Sekolah/madrasah memiliki kantin
6. Sekolah/madrasah memiliki lahan/ruang
terbuka hijau
7. Sekolah/madrasah memiliki tempat sampah
yang terutup
8. Sekolah/madrasah memiliki tempat
pembuangan
sampah sementara yang tertutup
9. Ruang Kelas dalam keadaan bersih
10.Sekolah/madrasah melaksanakan
pemberantasan sarang nyamuk
11.Sekolah/madrasah memiliki aturan KTR,
KTN, KTK, KTP
1. Di penuhinya strata
minimal
2. Sekolah/madrasah
memiliki rasio
toilet sesuai
dengan standar
Permendikbud
24/2007
3. Sekolah/madras
ah memiliki
tempat
sampah
yang
terpilah
4. Sekolah/madras
ah memiliki
kantin sehat
5. Sekolah/madras
ah menerapkan
KTR
1. Di penuhinya
stratastandar
2. Sekolah/madrasah
memanfaatkan
pekarangan
sekolah/madrasa
h dengan
menanam
tanaman obat
dan pangan
3. Sekolah/madrasah
melakukan 3R
(Reduce,
resuse,
recycle)
4. Tersedia toilet
MKM (Manajemen
Kebersiha
n
Menstruasi
)
1. Di penuhi nya strata optimal
2. Air minum disediakan
oleh sekolah/madrasah
3. Sekolah/madrasah memiliki rasio toilet
sesuai dengan standar Kepmenkes
1429/2006
4. Kantin telah mendapatkan stiker
tanda laik higiene sanitasi
5. Tersedia toilet disabilitas
6. Sekolah/madrasah bekerja sama
dengan
puskesmas melakukan
pemeriksaan kualitas udara dan
skrining siswa perokok
7. Sekolah/madrasah bekerjasama
dengan
pihak lain untuk menyediakan
bank sampah
8. Sekolah/madrasah melakukan
kegiatan pengolahan tanaman obat
dan pangan
Stratifikasi UKS/M untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA/MAK
22. No Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
4 Manajemen
UKS
1. Buku pegangan kesehatan (Buku UKS/M, gizi
seimbang, kespro, sanitasi, Napza dll)
2. Ada penanggungjawab UKS
3. Tersedia media KIE kesehatan (alat peraga,
poster dll)
4. Tersedia sarana prasarana olahraga
5. Tersedia dana untuk kegiatan UKS/M
dan pemeliharaan sanitasi
sekolah/madrasah
6. Terdapat kemitraan dengan Puskesmas
7. Terdapat perencanaan kegiatan
UKS di Sekolah/madrasah
1. Di penuhinya strata
minimal
2. Sekolah/madrasa
h menggunakan
buku
rapor kesehatanku
3. Sekolah/madrasah
melakukan
konsultasi /
koordinasi dengan
Tim Pembina
UKS/M
4. Sekolah/madrasa
h memiliki ruang
UKS
1. Di penuhinya
stratastandar
2. Adanya
kemitraan
dengan instansi
terkait
3. Tersedia sarana
dan prasarana
sekolah/madrasa
h aman
bencana
1. Di penuhinya strata optimal
2. Sekolah/madrasah
melakukan pembinaan dan
pengawasan
3. Seluruh guru terorientasi UKS/M
4. Sekolah menggunakan Rapor
Kesehatan
Lingkungan dan Kantin
Stratifikasi UKS/M untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA/MAK
23. PENILAIAN
1. S
T
R
A
T
A U
K
S M
I
N
I
M
A
L : M
e
m
e
n
u
h
i sem
u
a k
o
m
p
o
n
e
n
/
k
e
g
iata
n Trias U
K
S
/
M
danM
a
n
a
j
e
m
e
nU
K
S
/
Mp
a
d
aindikatorM
I
N
I
M
A
L
2
. S
T
R
A
T
A U
K
S S
T
A
N
D
A
R : M
e
m
e
n
u
h
i sem
u
a k
o
m
p
o
n
e
n
/
k
e
g
iata
n Trias U
K
S
/
M d
a
n
M
a
n
a
j
e
m
e
nU
K
S
/
Mp
a
d
aindikatorS
T
A
N
D
A
R
3. S
T
R
A
T
A U
K
S O
P
T
I
M
A
L : M
e
m
e
n
u
h
i sem
u
a k
o
m
p
o
n
e
n
/
k
e
g
iata
n Trias U
K
S
/
M
danM
a
n
a
j
e
m
e
nU
K
S
/
Mp
a
d
aindikatorO
P
T
I
M
A
L
4
. S
T
R
A
T
A U
K
S P
A
R
I
P
U
R
N
A : M
e
m
e
n
u
h
i sem
u
a k
o
m
p
o
n
e
n
/
k
e
g
iata
n Trias U
K
S
/
M d
a
n
M
a
n
a
j
e
m
e
nU
K
S
/
Mp
a
d
aindikatorP
A
R
I
P
U
R
N
A
24. KONSEP REVIEW STRATIFIKASI
UKS/M
Dapat Menjawab Permasalahan
Anak Usia Sekolah dan Remaja
(6 – 18tahun)
IndikatorBerdampakTinggi
danTerukur
Pembinaan dan Pelaksanaan
UKS/M (Mengacu Peraturan
Bersama 4 Menteri/ 2014)
1. Kesehatan Reproduksi
2. HIVAIDS
3. NAPZA
4. Gizi
5. Kesehatan Mental
6. Kekerasandan
Kecelakaan
7. Kebersihan Diri dan
Lingkungan
8. Penyakit Tidak Menular
1. Berdasarkan Bukti
Ilmiah
2. Sustainable
Development Goals
3. Indikator Nasional
Kelembagaan UKS/M
TimPembinaUKS/M
TimPelaksanaUKS/M
Pelaksanaan UKS/M
Kegiatan Trias UKS/M
IntegrasiSistemKemendikbud/ kemenag(PMP
,dll)
26. Struktur Organisasi
Tim Pembina UKS Kabupaten
Pembina : Bupati
Ketua : Wakil Bupati
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III : Kepala Kementerian Agama
Ketua Harian : Asisten yang membidangi pendidikan dan kesehatan
Sekretaris : Kepala Bagian yang membidangi pendidikan dan kesehatan
Anggota : Unsur Dinas Pendidikan yang menangani TK, SD, SMP, SMA, SMK,
PLS
Unsur Dinas Kesehatan
Unsur Kementerian Agama
Unsur PKK
Unsur PMI
Unsur lainnya yang relevan
27. Struktur Organisasi
Tim Pembina UKS Kecamatan
Ketua
(Camat)
Ketua II
(Kepala
Puskesmas)
Ketua I
(Kepala Cabang
Dinas
Pendidikan)
Ketua IV
(Ketua TP PKK)
Ketua III
(Pengawas Pendais
Kemenag)
Sekretaris
(Sekretaris Kecamatan)
Anggota:
1. Unsur Dinas Pendidikan
2. Unsur Puskesmas
3. Unsur Pengawas Pendais
4. Unsur PKK
5. Unsur PMI
6. Unsur Dinas/Instansi terkait lainnya
28. Struktur Organisasi
Tim Pelaksana UKS SMP / SMA
Ketua
(Kepala Sekolah)
Pembina
(Camat)
Sekretaris I
(Guru Pembina UKS)
Sekretaris II
(Ketua Komite Sekolah)
Anggota:
1. Unsur / Pengurus Komite sekolah
2. Unsur Puskesmas / Jaringan/Jejaring
3. Peserta Didik / Siswa
4. Guru
29. Struktur Organisasi
Tim Pelaksana UKS TK / SD
Ketua
(Kepala Sekolah)
Pembina
(Lurah/Kades)
Sekretaris I
(Guru Pembina UKS)
Sekretaris II
(Ketua Komite Sekolah)
Anggota:
1. Unsur / Pengurus Komite sekolah
2. Petugas UKS Puskesmas / Bidan Desa
3. Peserta Didik / Siswa
4. Guru