Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan bahan ajar diklat keahlian pelaut, mencakup struktur dan jenjang diklat pelaut, standar kompetensi untuk setiap jenjang pelaut sesuai konvensi STCW dan peraturan pemerintah Indonesia, serta kurikulum pelatihan untuk masing-masing jenjang keahlian pelaut.
Dokumen tersebut membahas prosedur darurat di kapal, termasuk organisasi darurat, isyarat bahaya, rencana evakuasi, nomor kontak darurat, dan manfaat rencana penanggulangan darurat."
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal sesuai dengan peraturan SOLAS dan LSA Code, termasuk daftar peralatan, cara penggunaannya, dan inspeksi berkala. Peralatan tersebut meliputi rakit penyelamat, sekoci penyelamat, pelampung, jaket pengaman, pakaian celup, alat bantu keselamatan pribadi, piroteknik, dan peralatan pelemparan tali.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
Dokumen tersebut membahas prosedur darurat di kapal, termasuk organisasi darurat, isyarat bahaya, rencana evakuasi, nomor kontak darurat, dan manfaat rencana penanggulangan darurat."
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peralatan keselamatan yang wajib ada di kapal sesuai dengan peraturan SOLAS dan LSA Code, termasuk daftar peralatan, cara penggunaannya, dan inspeksi berkala. Peralatan tersebut meliputi rakit penyelamat, sekoci penyelamat, pelampung, jaket pengaman, pakaian celup, alat bantu keselamatan pribadi, piroteknik, dan peralatan pelemparan tali.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help boost feelings of calmness, happiness and focus.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang nilai variasi pada peta laut dan cara menghitungnya. Variasi berubah sangat lambat, beberapa menit busur per tahun. Peta laut Inggris menunjukkan variasi dengan angka dan arah perubahannya (meningkat atau menurun). Contoh menghitung variasi tahun sekarang dengan diketahui variasi tahun peta dan laju perubahannya. Peta juga menunjukkan garis-garis isogon dan agon unt
SOPEP MERUPAKAN KEPANJANGAN DARI SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN, ATAU POLA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT POLUSI MINYAK DIATAS KAPAL,
SOPEP MERUPAKAN BUKU MANUAL, PETUNJUK BAGI PARA NAKHODA KAPAL DAN KKM SERTA SEMUA PERWIRA DAN ABK AGAR MENGERTI, PAHAM DAN PEDULI DENGAN PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DARI KAPAL, DAN APABILA TERJADI TUMPAHAN MINYAK DIATAS DEK KAPAL, BAGAIMANA CARANYA AGAR TIDAK TUMPAH KELAUT.
SOPEP INI BERISI FORMAT PELAPORAN KEJADIAN TUMPAH MINYAK KELAUT DAN KEPADA SIAPA-SIAPA SAJA HARUS DILAPORKAN.
DIDALAM SOPEP INI HARUS DISERTAKAN PARTIKULARS KAPAL, DRAWING KAPAL SEPERTI GENERAL ARRANGEMENT, MID SECTION, BILGE-BALLAST AND FUEL OIL TANKS & PIPING PLAN, SERTA NATIONAL CONTACT LIST YANG HARUS SELALU DIUPDATED SEPERTI LINK BERIKUT;
https://shipip.com/wp-content/files/MSC.6_Circ.18_Annex_SOPEP_31_October_2020.pdf
dari semua halaman yang berjumlah lebih dari 60 halaman, silahkan print out hanya negara-negara pelabuhan ang disinggahi saja.
https://youtu.be/4RgM_JyLQxs
Demikian SOPEP LESSONS ini,
Semoga Bermanfaat.
Shalo, Wasalam,
Rob'Wild.
Capt. Persobi Waldemar
persobiwaldemar58@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
The document discusses the International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. The ISPS Code was established as an international framework for cooperation between governments, agencies, local administrations, shipping and port industries to detect security threats and take preventative measures against security incidents. It sets out responsibilities for all involved parties at national and international levels to enhance maritime security. The goals are to ensure effective information collection and sharing related to security, provide a security assessment methodology, and ensure adequate and proportional security measures are in place.
Dokumen tersebut membahas tentang Konvensi MARPOL 73/78 yang merupakan peraturan internasional untuk mencegah polusi dari kapal. Konvensi ini melahirkan enam aneks yang mengatur berbagai jenis sampah dan limbah dari kapal beserta cara penanganannya, seperti limbah minyak, bahan berbahaya cair, sampah berbahaya, limbah manusia, sampah umum, dan emisi udara.
The document describes various safety drills and training conducted on the MV. CTP FORTUNE. It discusses firefighting drills, emergency steering drills, lifeboat drills, security drills, and pollution prevention drills. It also describes addressing non-conformities found during an internal audit through additional training, briefings, and conducting corrective action drills. The goal was to continuously improve safety procedures and familiarize the crew with emergency response.
This document provides guidance on radio communication procedures for vessels at sea. It discusses protocols for different situations like overtaking, head-on encounters, and crossing. It also outlines reporting procedures when communicating with vessel traffic services in Singapore, Thailand, and when arriving at ports in Bangkok. Key details covered include using designated radio channels, providing vessel details like ETA, draft and cargo, and coordinating pilot boarding. The overall purpose is to demonstrate proper radio communication techniques for safe vessel operations and regulatory compliance.
Fire fighting appliances adalah alat pemadam kebakaran yang diatur dalam SOLAS dan FSS code. Termasuk breathing apparatus, firefighter outfit, portable foam applicator, CO2 installation, smoke detector, fire hose, nozzle, dan fire doors yang berfungsi untuk memutus rantai api dan udara. Prosedur pemadaman kebakaran meliputi deteksi dini, evakuasi, pemadaman, dan pengoperasian CO2 jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang Port State Control (PSC) yang merupakan sistem dimana setiap negara anggota memiliki kewajiban untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal asing yang berlabuh di pelabuhan mereka untuk memastikan kapal tersebut mematuhi standar internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur inspeksi yang dilakukan oleh PSCO sebelum dan saat naik kapal.
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016Chairil Anam
Dokumen tersebut merupakan peraturan kepala badan pengembangan sumber daya manusia perhubungan tentang kurikulum program pendidikan dan pelatihan pembentukan dan peningkatan kompetensi di bidang pelayaran. Dokumen ini menetapkan kurikulum program pendidikan dan pelatihan untuk pembentukan dan peningkatan kompetensi pelaut, termasuk kurikulum untuk program diploma IV nautika dan teknika serta ahli nautika dan teknika tingkat III h
Drs. Eko S.
PUKP
Ketua : Drs. Asep S.
Wakil : Drs. Sutrisno
Sekretaris : Drs. Yusuf
Anggota :
- Capt. Bambang S.
- Capt. Yusuf S.
- Drs. Sutrisno
- Drs. Yusuf
- Drs. Eko S.
- Drs. Asep S.
Tugas :
- Penyusunan draft peraturan
- Penyusunan draft pedoman
- Penyusunan draft panduan
- Penyusunan
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang nilai variasi pada peta laut dan cara menghitungnya. Variasi berubah sangat lambat, beberapa menit busur per tahun. Peta laut Inggris menunjukkan variasi dengan angka dan arah perubahannya (meningkat atau menurun). Contoh menghitung variasi tahun sekarang dengan diketahui variasi tahun peta dan laju perubahannya. Peta juga menunjukkan garis-garis isogon dan agon unt
SOPEP MERUPAKAN KEPANJANGAN DARI SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN, ATAU POLA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT POLUSI MINYAK DIATAS KAPAL,
SOPEP MERUPAKAN BUKU MANUAL, PETUNJUK BAGI PARA NAKHODA KAPAL DAN KKM SERTA SEMUA PERWIRA DAN ABK AGAR MENGERTI, PAHAM DAN PEDULI DENGAN PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DARI KAPAL, DAN APABILA TERJADI TUMPAHAN MINYAK DIATAS DEK KAPAL, BAGAIMANA CARANYA AGAR TIDAK TUMPAH KELAUT.
SOPEP INI BERISI FORMAT PELAPORAN KEJADIAN TUMPAH MINYAK KELAUT DAN KEPADA SIAPA-SIAPA SAJA HARUS DILAPORKAN.
DIDALAM SOPEP INI HARUS DISERTAKAN PARTIKULARS KAPAL, DRAWING KAPAL SEPERTI GENERAL ARRANGEMENT, MID SECTION, BILGE-BALLAST AND FUEL OIL TANKS & PIPING PLAN, SERTA NATIONAL CONTACT LIST YANG HARUS SELALU DIUPDATED SEPERTI LINK BERIKUT;
https://shipip.com/wp-content/files/MSC.6_Circ.18_Annex_SOPEP_31_October_2020.pdf
dari semua halaman yang berjumlah lebih dari 60 halaman, silahkan print out hanya negara-negara pelabuhan ang disinggahi saja.
https://youtu.be/4RgM_JyLQxs
Demikian SOPEP LESSONS ini,
Semoga Bermanfaat.
Shalo, Wasalam,
Rob'Wild.
Capt. Persobi Waldemar
persobiwaldemar58@gmail.com
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
The document discusses the International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. The ISPS Code was established as an international framework for cooperation between governments, agencies, local administrations, shipping and port industries to detect security threats and take preventative measures against security incidents. It sets out responsibilities for all involved parties at national and international levels to enhance maritime security. The goals are to ensure effective information collection and sharing related to security, provide a security assessment methodology, and ensure adequate and proportional security measures are in place.
Dokumen tersebut membahas tentang Konvensi MARPOL 73/78 yang merupakan peraturan internasional untuk mencegah polusi dari kapal. Konvensi ini melahirkan enam aneks yang mengatur berbagai jenis sampah dan limbah dari kapal beserta cara penanganannya, seperti limbah minyak, bahan berbahaya cair, sampah berbahaya, limbah manusia, sampah umum, dan emisi udara.
The document describes various safety drills and training conducted on the MV. CTP FORTUNE. It discusses firefighting drills, emergency steering drills, lifeboat drills, security drills, and pollution prevention drills. It also describes addressing non-conformities found during an internal audit through additional training, briefings, and conducting corrective action drills. The goal was to continuously improve safety procedures and familiarize the crew with emergency response.
This document provides guidance on radio communication procedures for vessels at sea. It discusses protocols for different situations like overtaking, head-on encounters, and crossing. It also outlines reporting procedures when communicating with vessel traffic services in Singapore, Thailand, and when arriving at ports in Bangkok. Key details covered include using designated radio channels, providing vessel details like ETA, draft and cargo, and coordinating pilot boarding. The overall purpose is to demonstrate proper radio communication techniques for safe vessel operations and regulatory compliance.
Fire fighting appliances adalah alat pemadam kebakaran yang diatur dalam SOLAS dan FSS code. Termasuk breathing apparatus, firefighter outfit, portable foam applicator, CO2 installation, smoke detector, fire hose, nozzle, dan fire doors yang berfungsi untuk memutus rantai api dan udara. Prosedur pemadaman kebakaran meliputi deteksi dini, evakuasi, pemadaman, dan pengoperasian CO2 jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang Port State Control (PSC) yang merupakan sistem dimana setiap negara anggota memiliki kewajiban untuk melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal asing yang berlabuh di pelabuhan mereka untuk memastikan kapal tersebut mematuhi standar internasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur inspeksi yang dilakukan oleh PSCO sebelum dan saat naik kapal.
Peraturan Kementerian Perhubungan PK 07 BPSDM 2016Chairil Anam
Dokumen tersebut merupakan peraturan kepala badan pengembangan sumber daya manusia perhubungan tentang kurikulum program pendidikan dan pelatihan pembentukan dan peningkatan kompetensi di bidang pelayaran. Dokumen ini menetapkan kurikulum program pendidikan dan pelatihan untuk pembentukan dan peningkatan kompetensi pelaut, termasuk kurikulum untuk program diploma IV nautika dan teknika serta ahli nautika dan teknika tingkat III h
Drs. Eko S.
PUKP
Ketua : Drs. Asep S.
Wakil : Drs. Sutrisno
Sekretaris : Drs. Yusuf
Anggota :
- Capt. Bambang S.
- Capt. Yusuf S.
- Drs. Sutrisno
- Drs. Yusuf
- Drs. Eko S.
- Drs. Asep S.
Tugas :
- Penyusunan draft peraturan
- Penyusunan draft pedoman
- Penyusunan draft panduan
- Penyusunan
6 1 1_kikd_nautika kapal penangkap ikan_compile_deRamaAlif2
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Sekolah Menengah Kejuruan yang mencakup dua Kompetensi Inti yaitu Kompetensi Inti 1 tentang sikap spiritual dan Kompetensi Inti 2 tentang sikap sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sebagai lembaga non struktural di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertugas melakukan registrasi, akreditasi, penetapan penilai ahli, dan pengawasan di bidang jasa konstruksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut berisi daftar formasi lowongan kerja untuk beberapa posisi di pemerintahan Kabupaten Lombok Barat tahun anggaran 2014. Terdapat 14 posisi lowongan kerja mulai dari guru SD, guru SMP/SMA, dokter, perawat hingga auditor dan analis pendapatan daerah. Total formasi yang disediakan adalah 40 posisi.
1) Skema sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan digunakan untuk memastikan kompetensi lulusan SMK dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor dalam pelaksanaan sertifikasi.
2) Skema ini mengacu pada SKKNI dan digunakan untuk perusahaan otomotif kendaraan ringan serta bengkel terkait.
3) Tujuan skema ini adalah memastikan kompetensi kerja level II p
1) Skema sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan merupakan skema sertifikasi yang dikembangkan oleh BNSP dan Direktorat Pembinaan SMK untuk memastikan kompetensi lulusan SMK dan menjadi acuan sertifikasi kompetensi.
2) Skema ini mengacu pada SKKNI Teknik Kendaraan Ringan dan digunakan untuk memastikan kompetensi kerja Level II serta sebagai acuan bagi L
Curriculum vitae Yuliansyah, ST., MT., M.Mar.E ini berisi ringkasan latar belakang pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan tugas-tugas sebagai Kepala Seksi Tertib Bandar di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang tugas dan pelaksanaan kerja Seksi Tertib Bandar yang meliputi pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal, dan pemanduan serta pen
Dokumen tersebut membahas mengenai reformasi penyelenggaraan pendidikan terkait dengan perubahan UUD 1945 dan berbagai peraturan terkait pendidikan seperti UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, UU Perpustakaan, serta berbagai peraturan menteri dan peraturan pemerintah. Dokumen ini juga membahas mengenai kondisi guru di Jawa Tengah, masalah dan tantangan pengembangan kualifikasi, sertifikasi, dan profesionalitas guru
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk bidang pengoperasian mesin bor untuk lubang ledak tambang terbuka mineral dan batubara. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, pengertian istilah, dan komite yang membantu menyusun standar kompetensi tersebut.
Similar to Bahan Ajar & Ujian Keahlian Pelaut STIP Jakarta (20)
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...Akmad Yani Ridzani
Konvensi ILO No. 108 tahun 1958 dan Konvensi ILO No. 108 tahun 2003 mengatur tentang Dokumen Identitas Pelaut (SID) yang bertujuan untuk melindungi pelaut Indonesia yang bekerja di kapal asing maupun dalam negeri. Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan pelindungan dan kesejahteraan pelaut melalui penyempurnaan amandemen Konvensi ILO No. 185 tahun 2003 serta mengintegrasikan SID dengan sistem informasi keimigrasian, kepend
Presentasi ini membahas tentang eTRB (electronic Training Record Book), yaitu digitalisasi dari TRB konvensional untuk memungkinkan monitoring aktivitas kadet secara rutin selama praktek di atas kapal. eTRB diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kadet dengan terhubungnya pihak kampus, kapal, dan PUKP/DPKP. Rencananya eTRB akan diuji coba terlebih dahulu di beberapa kampus sebelum dil
Penerapan Perdirjen Hubla tentang Training Record Book dan Sistem Prosedur Uj...Akmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pengesahan dan pengujian buku catatan pelatihan (training record book) kadet di atas kapal. Pedoman ini mengatur tentang persyaratan kadet, tugas lembaga diklat, nahkoda, dan penguji serta mekanisme pendaftaran, pelaksanaan, dan pengesahan hasil ujian training record book.
Rencana Pengembangan Ujian Keahlian Pelaut Aplikasi CBA v.4.2 Pangkalan Data ...Akmad Yani Ridzani
Rencana Pengembangan Ujian Keahlian Pelaut Aplikasi Computer Base Assessment (CBA) v.4.2 Pangkalan Data Website Dewan Penguji Keahlian Pelaut Kementerian Perhubungan pada Rapat Kerja 2019
BAGAIMANAKAH ASSESSMENT TERHADAP PELATIHAN MARINE ENGINEER DI ENGINE ROOM SIM...Akmad Yani Ridzani
BAGAIMANAKAH ASSESSMENT TERHADAP PELATIHAN MARINE ENGINEER DI ENGINE ROOM SIMULATOR ?
(studi kasus di Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran - Pelaut Kapal Niaga KEMENHUB)
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaAkmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas rencana penyempurnaan bahan ajar program diklat pelaut tingkat I dan II bidang keahlian nautika dan teknika yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut merencanakan penyusunan modul bahan ajar baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan diklat pelaut dengan memperhatikan peraturan terbaru dan model kur
draft IMC 7.04 officer in charge of an engineering watch Akmad Yani Ridzani
This document contains a revised draft model course on Officer in Charge of an Engineering Watch. The preliminary revised draft was sent to a validation panel for review and their comments were received and incorporated as appropriate. The Sub-Committee is invited to consider the information provided and take any necessary action. The annex contains the full draft of the revised model course.
This document provides a revised draft of the model course on Officer in Charge of a Navigational Watch. The course was revised to more closely reflect the requirements of the 2010 Manila Amendments to the STCW Convention. The Sub-Committee is invited to review the draft course and take any appropriate action. The course aims to meet the mandatory minimum requirements for navigation, cargo handling and stowage, and controlling ship operations at the operational level. It outlines the entry standards, certification issued on completion, staffing requirements and teaching facilities needed.
draft IMC 7.02 chief engineer officer and second engineer officer Akmad Yani Ridzani
This document contains a revised draft model course on Chief Engineer Officer and Second Engineer Officer. It provides the framework, course outlines, detailed teaching syllabus, and instructors manual for the four functions at the management level as specified in the STCW Code. The Sub-Committee is invited to review the information and take appropriate action.
This document presents a revised draft model course on Master and Chief Mate. It aims to meet the mandatory requirements for knowledge at the management level in navigation, cargo handling and stowage, and controlling ship operations and personnel. The course covers topics such as navigation, cargo operations, stability, contingency planning, and personnel management. The subcommittee is invited to review the draft and provide feedback to further improve the training.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
2. Sesion I :
Penyusunan Bahan Ajar Diklat
Keahlian
Minggu 18 Juni 2017 DEWAN PENGUJI KEAHLIAN PELAUT (DPKP) 2
3. SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL
(PP 31 Thn 2006)
Minggu 18 Juni 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 3
KKNI &
SKKNI
STIP JAKARTA
Program PBK
Sarana & prasarana
Instruktur
Anggaran
Manajemen
LA-LPK
Aproval/
Akreditasi
DPKP & LSP
Uji Kompetensi
(UKP)
Sertifikat
Kompetensi
(COC)
Pelaku Usaha Pelayaran
SKKNI/SK/SI
Peserta
Pelatihan
4. Menurut Sapto Kuntoro sebagaimana dikutip Soeharsono (1989),
hubungan antara jenjang pendidikan di sekolah dengan
ketenagakerjaan dapat diilustrasikan seperti Gambar Piramida sbb
:
Minggu 18 Juni 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 4
5. M. Hatta Rajasa (2008), pada awal abad 21 telah tumbuh
dengan cepat era informasi (information age) atau era
digital (digital age) yang kemudian secara bertahap akan
bergeser menjadi era pengetahuan (knowledge age).
Minggu 18 Juni 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 5
IMO MODEL
Course 7.03/7.04
NICE TO KNOW
35 %
NEED TO KNOW
65 %
Competence base on : Knowledge,
Understanding & Proficiency
6. Strategi dan Proses
Interaksi
Pembelajaran
Berkualitas
Karakteristik dan Perilaku
Awal Peserta Pelatihan
Lulusan Yang Kompeten
Sarana dan
Prasarana
Pelatihan Tepat
Guna
Bahan Ajar
yang
Relevan
Kurikulum
yang
Relevan
Widyaiswara/Dosen
Professional
Manajemen STIP
yang Fasilitatif,
Rewarding, dan
Akuntabel
STANDAR SKKNI & KKNI
Kebijakan STIP yang
FasilitatifKebijakan BPSDMP
Strategi Diklat Kepelautan
Lapangan
Kerja yang
Menantang
dengan
Standar
Dunia
Standar Kinerja Dunia (STCW)
7. INPUT PROCESS
PROSES PENYEDIAAN SDM KEPELAUTAN
INCOMING
REGULATOR
REGULATOR
OPERATOROPERATOR
SOCIETYSOCIETY
QUALIFIED
PERSON
QUALIFIED
PERSON
NORMATIVE
SOCIETY
NORMATIVE
SOCIETY
DIKLAT
KEPELAU
TAN
PEMBENT
UKAN
REGULATION
METHOD
International
Qualified
Seafarer
Competence
OUTPUT OUTCOME
ADMISION
DIKLA
KEPELAU
TAN
PENJENJ
ANGAN
DIKLA
TEKNIS &
FUNGSIO
NAL BAGI
APARATU
R
E
V
A
L
U
A
SI
D
A
N
P
E
NI
L
AI
A
N
S
E
R
T
I
F
I
K
A
S
I
Aparatur
Berkualitas
& kompeten
RESOURCES
ENVIRONMENT
TRENDS OF SEA TRANSPORTATION
ROAD
MAP
KESELAMA
TAN &
PELAYANA
N TRANS
PORTASI
LAUT
SERTA
TERPENUH
INYA
PENYEDIA
AN SDM
KEPELAUT
AN
SAFE,SECURE & EFFICIENT SHIPPING ON
CLEAN OCEAN
8. Standar Pendidikan
Nasional
Standar Pendidikan
Tinggi
Standar Diklat Kepelautan
UU No.20 thn 2003 SISDIKNAS UU No.12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi
Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 1986
tentang Pengesahan International Convention on
Standard of Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers 1978
UU No.20 thn 2003 SISDIKNAS
UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
PP No. 13 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
PP No. 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan
PP No. 13 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
PP No. 4 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi
PP No. 13 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan dan
PP No. 7 Tahun 2000 Tentang Kepelautan dan
PP No. 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya
Manusia Di Bidang Transportasi
Permendikbud No. 57, 58, 59
dan 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013
Permendikbud No. 65 Tahun
2013 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan
Menengah
Permenristekdikti No. 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
SKB Menhub, Mendiknas, Menakertrans, No KM
41 tahun 2003, 5/U/KB/2003,
Kep.208.A/Men/2003 tentan Sistem Standar
Mutu Kepelautan Indonesia.
Permenhub No.70 tahun 2013 tentang Diklat,
Sertifikasi serta Dinas jaga Pelaut
Sunday, June 18, 2017 8
9. INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION
SOLAS
BESERTA
BAGIANNYA
MARPOL STCW MLC COLREG, ISPS, ISM
CODE, ETC.
ADMINISTRATION STCW ;
a)Party means a State or which the Convention has entered into force;
b)Admnistration means the Government of the Party whose flag the ship is entitled to fly;
International Convention on Standard of Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers 1978 Amended (STCW 2010)
di ratifikasi dengan Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 1986
SERTIFIKASI STCW REG. I/2 PENGUJIAN STCW REG. I/6
Certificates of competency shall be issued only by the
Administration, following verification of the authenticity
and validity of any necessary documentary evidence.
The training and assessment of seafarers, as required
under the Convention, are administered, supervised and
monitored in accordance with the provisions of section
A-I/6 of the STCW Code
Perpres Nomor 40 Tahun 2015 yaitu DJPL penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan dan administrasi Pemerintah pada Organisasi Maritim
Internasional (IMO)
12. STCW Amendemen 2010 + IMO Model Course
= Kurikulum / Ujian Diklat
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 12
13. Struktur dan Jenjang diklat
pelaut ?
Sunday, June 18, 2017 DEWAN PENGUJI KEAHLIAN PELAUT (DPKP) 13
14. Ahli Tingkat I Ahli Tingkat II Ahli Tingkat III Ahli Tingkat III
Manajemen
Ahli Tingkat IV Ahli Tingkat IV
Manajemen
Ahli Tingkat V Ahli Tingkat V
Manajemen
Master &
Deck
Departm
ent
Regulation II/2 and
STCW Code II/2
Regulation II/2 and
STCW Code II/2
Regulation II/1 and
STCW Code II/1
Regulation II/2 and
STCW Code II/2
Regulation II/3 and
STCW Code II/3
Regulation II/2,3
and STCW Code
II/2.8 and II/3.7
NCVS NCVS
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai nahkoda
di kapal semua
ukuran pada
daerah pelayaran
semua lautan
2.pelaku usaha di
bidang pelayaran
3.kewenangan
jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim 1
di kapal semua
ukuran pada
daerah pelayaran
semua lautan
2.pelaku usaha di
bidang pelayaran
3.kewenangan
jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim
jaga di kapal semua
ukuran pada daerah
pelayaran semua
lautan
2.pelaku usaha di
bidang pelayaran
3.kewenangan
jabatan sebagaimana
PM No.70 Tahun
2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim 1 di
kapal dengan ukuran
kurang dari 3000 GT
pada daerah
pelayaran semua
lautan
2.pelaku usaha di
bidang pelayaran
3.kewenangan jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim
jaga di kapal dengan
ukuran kurang dari
500 GT pada daerah
pelayaran Near
Coastal Voyage
(NCV)
2.kewenangan
jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim 1
di kapal dengan
ukuran kurang dari
3000 GT pada
daerah pelayaran
Near Coastal
Voyage (NCV)
2.kewenangan
jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim jaga
di kapal dengan
ukuran kurang dari
500 GT pada daerah
pelayaran local
2.kewenangan
jabatan sebagaimana
PM No.70 Tahun
2013
Kualifikasi Profil
lulusan :
1.sebagai mualim 1
di kapal dengan
ukuran kurang dari
500 GT pada daerah
pelayaran local
2.kewenangan
jabatan
sebagaimana PM
No.70 Tahun 2013
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil lulusan
sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi profil
lulusan sesuai KKNI
Deskripsi standar
minimal
kompetensi
Deskripsi standar
minimal
kompetensi
Deskripsi standar
minimal kompetensi
Deskripsi standar
minimal kompetensi
Deskripsi standar
minimal kompetensi
Deskripsi standar
minimal
kompetensi
Deskripsi standar
minimal kompetensi
Deskripsi standar
minimal
kompetensi
Deskripsi
Spesifikasi Standar
Minimal
Kompetensi
Program Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan I
Nautika)
Deskripsi
Spesifikasi Standar
Minimal
Kompetensi
Program Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan II
Nautika)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi Program
Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan III
Nautika)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi Program
Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan III
Nautika Manajemen)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi
Program Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan V
Nautika)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi
Program Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan IV
Nautika
Manajemen)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi Program
Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan V
Nautika)
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi
Program Diklat
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan V
Nautika
Manajemen)
Sunday, June 18, 2017 DEWAN PENGUJI KEAHLIAN PELAUT (DPKP) 14
15. Deskripsi Umum
(Training
Outcomes KKNI)
Sesuai
LampiranPerPres
No.8 Tahun 2012
tentang KKNI
level 6
Deskripsi Spesifikasi
Standar Minimal
Kompetensi Nahkoda
dan Personel Bagian
Dek
(Training Outcomes
Program Diklat
Peningkatan III
Nautika)
Regulation II/1 and
STCW Code II/1
Training Outcomes
(Kompetensi Utama)
Lulusan Diklat
Program Diklat
Peningkatan III
Nautika
Column 1 competence
table A-II/1 STCW
Code
Training Outcomes
(Kompetensi) Lulusan
(Standar Kompetensi
Lulusan)
Column 2 knowledge,
understanding,
profeciencies table A-
II/1 STCW Code
Kurikulum
(Mata Kuliah)
Part B1 Course Outline
of IMO Model Course
7.03
Bahan Kajian
Perkuliahan
(Materi)
Part C1 Detailed
Teaching Syllabus
of IMO Model
Course 7.03
Referensi/
Buku
Teks/Teach
ing aids
Instruksional
Perkuliahan
Part D1
Instructor
Manual of
IMO Model
Course 7.03
mampu
mengaplikas
ikan bidang
keahlianya
dan
memanfaatk
an ilmu
pengetahua
n, teknologi,
dan/atau
seni pada
bidangnya
dalam
penyelesaia
n masalah
serta
mampu
beradaptasi
terhadap
situasi yang
dihadapi
mampu menjadi
mualim jaga di
kapal semua ukuran
pada daerah
pelayaran semua
lautan dan memiliki
pengetahuan,
pemahaman dan
keterampilan fungsi
navigasi pada
tingkat operasional
dalam menghadapi
tantangan dan
resiko suatu
pelayaran
plan and conduct a
passage and
determine position
Merencanakan dan
melaksanakan
pelayaran dan
menentukan posisi
ability to use
celestial bodies to
determine the ships
position
Mampu
menggunakan
benda-benda
angkasa untuk
menentukan posisi
kapal
solar System (4
Jam)
1. describes
the
compositio
n and
dimension
s of the
solar
system
2. names
inferior
and
superior
planets
3. describes
the earth’s
elliptical
orbit, and
states
approxima
te
perihelion
and
aphelion
T8, T9
A1, A4,
A13, A14,
A17, A23,
A24, A25,
A26
peserta
pelatihan
harus
memiliki
pengetahua
n umum
dan dasar
dari sistem
surya, orbit
bumi dan
rotasi di
sekitar
porosnya,
dan
bagaimana
gerakan
tersebut
menyebabk
an
fenomena
musim dan
siang dan
malam.
Sunday, June 18, 2017 DEWAN PENGUJI KEAHLIAN PELAUT (DPKP) 15
17. Minggu 18 Juni 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 17
Sumber Belajar adalah segala
tempat atau lingkungan sekitar,
benda, dan orang yang memiliki
informasi dapat digunakan sebagai
wahana bagi peserta didik untuk
melakukan proses perubahan
tingkah laku.
18. Jenis Sumber Belajar
• Tempat atau lingkungan alam
• Benda
• Orang
• Bahan
• Buku.
• Peristiwa dan fakta
19. Bahan ajar adalah Bahan ajar sebagai
bagian dari sumber belajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu
pengajar / instruktur / dosen dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis. Pada prinsipnya
terdapat tiga jenis bahan ajar yakni bahan audio
(seperti radio, kaset, atau piringan hitam), bahan
visual (seperti gambar, bahan tertulis) dan bahan
audiovisual.
20. Jenis-jenis Bahan Ajar
1. Bahan cetak (printed): handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio): kaset, radio, piringan
hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual): video
compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interacitive
teaching material): Computer Assisted Instruction
(CAI), compact disk (CD), multimedia
pembelajaran interaktif.
5. Bahan Ajar Berbasis web (web based learning
materials)
21. JENIS BAHAN AJAR APA
YANG DIBUTUHKAN ?
Minggu 18 Juni 2017 21
TIM MANAJEMEN
SEKOLAH
22. Naskah
Bahan
Ajar
Melakukan analisis kebutuhan
bahan ajar yang meliputi:
Analisis SK/KD;
Analisis sumber belajar;
Pemilihan dan penentuan
bahan ajar.
PP No 19/2005
Permendiknas No 16/2007
Permendiknas No 41/2007
Panduan Penyusunan KTSP
(BSNP)
Panduan Pengembanhan Bahan
Ajar (dit PSMA)
Membuat perencanaan dan
jadwal kegiatan pengembangan
bahan ajar
Menugaskan KAJUR untuk
menyusun perencanaan
pengembangan bahan ajar
Memberi arahan teknis tentang
pengembangan bahan ajar
Menyusun rambu-rambu tentang
mekanisme pengembangan
bahan ajar
Melakukan reviu dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan
Melakukan penyusunan peta
bahan ajar
Melakukan penyusunan/
pengembangan bahan ajar
Menandatangani bahan ajar
yang telah difinalkan
layak
tidak
ya Mengfinalkan bahan ajar yang
telah direvisi
INPUT
PROSES
OUTPUT
KETUA STIP Ka. Jurusan DOSEN
Alur Prosedur Kerja Pengembangan Bahan Ajar
23. Instruksi Kerja Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
Menyiapkan SK/KD utk melakukan analisis kebutuhan
bahan ajar
Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar
Menuliskan indikator Pencapaiannya
Jenis Bahan Ajar
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar telah dibuat
Menuliskan materi pembelajarannya
Mengembangkan kegiatan pembelajarannya
Menentukan Jenis Bahan Ajar yang akan dibuat
Menentukan sumber belajarnya
24. Contoh: Bahasa Inggris
Kompetensi
Dasar
Indikator
Standar
Kompetensi
Pengalaman
Belajar
Materi
Pokok
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR
BAHAN AJAR
1.1. Mendengarkan
Memahami wacana
transaksional dan
interpersonal ringan
dan/atau monolog lisan
terutama berkenaan
dengan wacana
berbentuk report.
1. Mengidentifikasi
kelompok kata sifat
2. …….
1. Teks berbentuk
report.
2. Adjective phrase.
1. Mendiskusikan
teks report yang
didengar.
2. Mengidentifikasi
adjective phrase.
1. LKS
2. Modul
3. Kaset
4. dll.
1. Berkomunikasi lisan dan
tertulis menggunakan ragam
bahasa yang sesuai dengan
lancar dan akurat dalam
wacana interaksional
dan/atau monolog terutama
berkenaan dengan wacana
berbentuk naratif, prosedur,
spoof/recount, report, dan
news item.
25. Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Sumber
Belajar
Jenis
B. Ajar
•Menguji daya
hantar listrik
berbagai larutan
untuk
membedakan
larutan elektrolit
dan non elektrolit
•Merancang
percobaan uji
elektrolit
•Menyimpulkan ciri-
ciri hantaran arus
lsitrik dalam
berbagai larutan
berdasarkan hasil
pengamatan
•Larutan
elektrolit dan non
elektrolit
•Ciri-ciri elektrolit
dan non elektrolit
• ...........dst
•Menyusun rancangan
percobaan untuk
mengidentifikasi larutan
elektrolit dan non elektrolit
•Diskusi informasi tentang
hasil rancangan
percobaan.
•Melakukan percobaan
daya hantar listrik untuk
menentukan ciri-ciri
larutan yg bersifat elektrolit
dan non elektrolit
Laboratorium
Buku
Modul
Praktek
LKS
Mata Pelajaran : Kimia Industri
Kalas : X
Semester : 2
Standar Kompetensi :Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode
pengukuran dan terapannya
Contoh Analisis Kebutuhan Bahan Ajar
26. (DI ADAPTASI DARI ATWI SUPARMAN, 2008)
MENGIDEN-
TIFIKASI
KEBUTUHAN
INST. DAN
MENULISKAN
SK/KU
MELAKUKAN
ANALISIS
INSTRUK-
SIONAL
MENGIDEN-
TIFIKASI
PRILAKU dan
KARAKTER-
ISTIK AWAL
SISWA
MENULIS
KD
MODUL
MENULIS
GBIM
MODUL
MENULIS
JM
MODUL
MENULIS
BAHAN
PEMBLAJARAN
UJI COBA
REVISI DAN
IMPLEMENTASI
MODEL
PENGEMBANGAN MODUL KULIAH
27. Minggu 18 Juni 2017 27
STRUKTUR ISI PENYUSUNAN
BAHAN AJAR
(DI ADAPTASI DARI ATWI SUPARMAN, 2008)
28. Struktur Penyusunan Handout
Struktur isi handout minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. SK-KD
3. Materi Pembelajaran
4. Informasi Pendukung
5. Paparan Isi materi
29. Struktur Penyusunan Buku
Struktur isi buku minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. SK-KD
3. Materi Pembelajaran
4. Paparan Isi Materi
5. Latihan
6. Penilaian
30. Struktur Penyusunan Modul
Struktur isi modul minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. Petunjuk Belajar
3. SK-KD
4. Materi Pembelajaran
5. Informasi Pendukung
6. Paparan Isi materi
7. Latihan
8. Tugas/Langkah Kerja
9. Penilaian
31. Struktur Penyusunan LKS
Struktur isi LKS minimal memuat :
1. Judul/identitas
2. Petunjuk Belajar
3. SK-KD
4. Materi Pembelajaran
5. Informasi Pendukung
6. Paparan Isi materi
7. Tugas/Langkah Kerja
8. Penilaian
32. Sekurangnya Tim Penyusun
Bahan Ajar Terdiri Dari :
1. Ahli Isi (Content Experts)
2. Instructional Designer
3. Ahli Tes dan Pengukuran
4. Graphic Designer
5. Ahli Bahasa
6. Ahli Media
(Atwi
Suparman, 2013)
Prof. Dr. M.Atwi Suparman,
40. T E S
Benar-Salah MenjodohkanPilihan Ganda
OBJEKTIF
Biasa Hubungan
Antar Hal
Analisis
Kasus
Komplek Membaca
Diagram
Grafik
Gambar
Open bookClosed book
Essay
PROBLEM SOLVING
41. Tentukan kawasan kompetensi yang akan diukur
KOGNITIF
TES LISAN
TES TERTULIS
BENTUKNYA:
OBJEKTIF
URAIAN
AFEKTIF
WAWANCAR
A
OBSERVASI
MEDIUMNYA
:
ROLE
PLAY
SIMULASI
PSIKOMOTOR
NON TES
MEDIUMNYA:
SIMULASI
DEMONST.
Dll.
42. Merumuskan Kompetensi Umum
Analisis Instruksional
Garis Besar Program Pembelajaran
Satuan Acara Perkuliahan
Mengembangkan Kisi-kisi
Menulis Soal (STUDI KASUS)
43. PRINSIP-PRINSIP PENGUJIAN :
1) Mendidik, umpan balik dan memotivasi
2) Terbuka/transparan,
3) Menyeluruh, ranah pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor),
sikap dan nilai (afektif)
4) Terpadu dengan pembelajaran,
5) Objektif,
6) Sistematis,
7) Berkesinambungan,
8) Adil (fair),
9) Menggunakan acuan kriteria,
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 43
44. BENTUK PELAKSANAAN PENGUJIAN
•Tes Lisan umumnya berbentuk tanya jawab face to
face. Penilai memberikan pertanyaan (interview)
langsung kepada peserta tes.
•Tes Praktek umumnya dilakukan dengan cara
menyuruh peserta tes untuk melakukan sesuatu
pekerjaan yang bersifat fisik (praktik).
•Tes Tertulis (paper and pencil test) Dalam ujian
tertulis dikenal dua bentuk tes, yaitu tes essai
(uraian) dan tes obyektif. Dapat dilaksanakan secara
berkelompok dalam waktu bersamaan.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 44
45. Bagaimana Menetapkan Bentuk Tes yang Sesuai?
Tergantung pada beberapa pertimbangan sbb :
1) Indikator/kompetensi dasar yang akan diukur.
2) Jumlah peserta tes, bila jumlah peserta tes banyak
(seperti UAD, UAS, UKP Tulis), maka pilihan untuk
menggunakan bentuk tes obyektif adalah lebih tepat.
3) Ruang lingkup materi yang akan diujikan. Untuk tes yang
mencakup ruang lingkup materi yang luas, maka
pemakaian tes bentuk obyektif dipandang lebih sesuai
daripada tes essai, karena tes obyektif akan dapat
mencakup materi yang luas.
4) Tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Untuk
pasis tingkat operasional DP III s/d DP V, maka tes
obyektif lebih sesuai dibanding tes essai yang menuntut
tingkat berpikir tinggi.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 45
46. Sax (1980), mengidentifikasi langkah-langkah
pengembangan tes ke dalam sembilan langkah sebagai
berikut:
1.Menyusun kisi-kisi (tabel spesifikasi) tes, yang memuat: materi pokok
yang akan diteskan, aspek perilaku atau tingkatan kognitif yang akan
diukur, dan penentuan jumlah butir tes untuk setiap aspeknya.
2.Menulis butir-butir soal dengan mendasarkan pada aspek-aspek yang
telah tercantum pada tabel spesifikasi (kisi-kisi) tersebut.
3.Melakukan telaah soal tes (analisis tes secara logis);
4.Melakukan uji coba soal;
5.Analisis soal secara empiris;
6.Memperbaiki atau merevisi tes;
7.Merakit tes, dengan menyiapkan komponen-komponen pendukung
untuk penyelenggaraan tes, yang meliputi: (a) buku tes; (b) lembar
jawaban tes; (c) kunci jawaban tes; dan (d) pedoman penilaian atau
pedoman pemberian skor.
8.Melaksanakan tes; dan
9.Menafsirkan hasil tes.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 46
47. Pengujian Tertulis (paper and pencil test)
a) Soal Tes Bentuk Uraian (Essai)
Keunggulan-keunggulan tes bentuk essai tersebut
antara lain :
Jawaban harus disusun sendiri oleh peserta tes (melatih dalam
pemilihan kata kata dan menyusun kalimat)
Tidak ada kemungkinan menebak;
Dapat mengukur kemampuan yang kompleks;
Dapat digunakan untuk mengembangkan penalaran peserta tes;
Proses penyusunan soalnya relatif mudah; dan
Proses berpikir peserta tes dapat dilacak dari jawabannya.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 47
48. Namun demikian, tes bentuk essai juga mempunyai
beberapa kelemahan, antara lain:
Jumlah soal sangat terbatas, sehingga cakupan materi
(validitas isi) lemah;
Tingkat kebenaran jawaban dan penilaiannya subyektif;
Jawaban peserta tes kadang tidak relevan dengan
pertanyaan;
Pemeriksaannya sulit, hanya dapat dilakukan oleh
penyusunnya;
Skor tes umumnya kurang reliabel;
Kualitas jawaban tergantung pada kemampuan peserta tes
dalam memilih kata-kata dan menyusun kalimat; dan
Banyak dijumpai soal-soal tes uraian yang hanya
mengungkap pengetahuan yang dangkal.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 48
49. b) Soal obyektif
Beberapa kelemahan tes obyektif antara lain:
• Tidak melatih peserta tes untuk mengemukakan ide-idenya
secara tertulis;
• Kemungkinan menebak besar sekali, dan sulit dilacak;
• Memungkinkan untuk saling menyontek;
• Sulit untuk membuat soal yang baik, dan sering hanya
mengukur kemampuan yang dangkal;
• Banyak waktu yang tersita untuk membaca soal dan
jawabannya.
• Beberapa kemampuan tertentu, seperti: kemampuan
dalam mengemukakan pendapat, ide-ide dan sebagainya
tak mungkin diukur dengan tes bentuk obyektif.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 49
50. Namun demikian, soal tes obyektif juga memiliki beberapa
keunggulan yang tidak ditemukan pada soal-soal tes bentuk
essai. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah :
• Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup semua isi mata
pelajaran (representatif validitas isi baik);
• Penilaiannya mudah (bisa diwakilkan atau dengan alat scanner),
dan obyektif;
• Tugas yang harus dilakukan peserta tes jelas, sehingga tidak ada
kemungkinan bagi peserta tes untuk mengemukakan hal-hal
yang tidak relevan dengan pertanyaan;
• Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat;
• Reliabilitas skor tinggi; dan
• Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah
yang luas (UNAS, UASBN, UAS, UUB dsb).
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 50
51. Tes Bentuk Pilihan Ganda :
Tes pilihan ganda terdiri atas bagian pokok
soal/pertanyaan yang disebut STEM, dan
bagian alternatif jawaban yang disebut
OPTIONS. Opsi jawaban, terdiri atas: satu
jawaban BENAR, yaitu kunci jawaban, dan
beberapa alternatif jawaban yang disebut
pengecoh (distraktor).
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 51
52. Kaidah Penyusunan Butir Tes Pilihan
Ganda :
1)Soal harus sesuai dengan indikator.
2)Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
3)Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban hendaknya merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja. Rumusan persoalan hendaknya jangan
bertele-tele yang tidak relevan dengan persoalan.
4)Pokok soal hendaknya jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar. Atau hindarkan sifat asosiatif antara pokok soal dengan alternatif
jawabannya.
5)Pokok soal hendaknya jangan menggunakan pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
6)Pilihan jawaban harus homogen dan atau logis ditinjau dari segi materi.
7)Semua alternatif jawaban benar (kunci jawaban) hendaknya harus sulit
dibedakan dengan pengecoh-pengecohnya, khususnya bagi mereka yang
belum mencapai tujuan belajarnya.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 52
53. 8) Panjang rumusan pilihan jawaban hendaknya relatif sama. Atau, panjang
alternatif jawaban hendaknya tidak memberikan isyarat akan jawaban
yang benar.
9) Pilihan jawaban hendaknya jangan menggunakan pernyataan yang
berbunyi ”semua pilihan jawaban di atas salah” atau ”semua jawaban di
atas benar”.
10) Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan ukuran
besar kecilnya, pengurutan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan
peserta tes melihat pilihan jawabannya.
11) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus berfungsi.
12) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar.
13) Butir soal hendaknya jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
14) Penempatan alternatif jawaban yang benar (kunci jawaban) hendaknya
tidak mengikuti pola sistematis, sehingga tidak memberikan isyarat secara
jelas kepada peserta tes tentang jawaban yang benar.
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 53
54. 54
Alur Penilaian Standar Kompetensi Pelaut
Diklat Kepelautan :
IMO Model Course
KURIKULUM :
Peraturan Kepala BPSDM Perhubungan
STCW 1978 Amendemen 2010
Pengembangan Silabus & Bahan
Ajar
Penilaian (Assesment / Examination)
SISPRO UKP Peraturan DIRHUBLA
Kompetensi Bekerja Dalam Tugas,
Tanggung Jawab & Wewenang Diatas
Kapal
55. Misalkan Kurikulum diklat peningkatan :
Berdasarkan Peraturan Kepala
BPSDM Perhubungan Nomor :
PK.07/BPSDM-2016 tentang
Kurikulum Pendidikan dan
Pelatihan Peningkatan
Kompetensi Kepelautan sesuai
STCW 2010
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 55
56. Contoh : stcw Code Section III/1
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 56
57. Contoh : IMO model course 7.04
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 57
58. Contoh : Kurikulum ATT V
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 58
59. Tabel Spesifikasi (KISI-KISI) :
Untuk mendapatkan tes yang tidak menyimpang dari materi pokok (bahan) ajar
serta aspek tingkah laku yang akan diukur melalui tes tersebut, maka perlu
dibuat tabel spesifikasi (kisi-kisi).
Examination And Assesment Required Standard Of Competences In Accordance With The Methods
For Demonstrating Competence And The Criteria For Evaluating Competence
Tabulated In Columns 3 And 4 Of Table A-III/1STCW Code 1984
4. Fungsi : Controlling the operation of the ship and care for persons on board at the operational level
4.1 Kompetensi : Ensure compliance with pollutionprevention requirements
4.1.1 Knowledge, Uderstanding & Proficiencies : Knowledge of the precautions to be taken to prevent pollution of the
marine environment
Training Outcome Require Performance Subject Assesment
4.1.1.1 International
Convention for the
Prevention of Pollution
from Ships,1973, and the
Protocol of 1978 relating
thereto (MARPOL 73/78)
Technical Annexes: Annex I
to VI of MARPOL 73/78 in
detail
defines, for the purpose of
MARPOL 73/78 :
Hukum Maritim (DP.5) 1. Apa singkatan dari
Marpol ?
a. Marine polutant
b. Marine Police
c. Marine Polution
d. Marine Poltekpel
Sunday, June 18, 2017 Ir. Tata Sukapradja, MM, M.Mar.E 59
60. 09/15/04 60
Sample Multiple Choice Question
•What is the name of the presenter today?
•A. Dr. Marrow
•B. Dr. Martin
•C. Dr. Markus
•D. Dr. Morton
•Item stem: “What is the name of the presenter
today?”
•Correct answer : C. Dr. Morrow
•Distractors : A, B, & D
61. 09/15/04 61
Knowledge
•This is defined as the remembering of previously
learned material. This is the lowest level of
learning.These are the easiest types of MCQs to
create.
•Learning objectives at this level
•Know common terms, Know specific facts
•Know methods and procedures, Know basic
concepts
•Know principles
•Question verbs: define, list, state, identify, label,
name, who? when? where? what?
62. 09/15/04 62
MCQ: Knowledge
1. What is the capital of Rhode Island?
A. Central Falls
B. Middletown
C. Portsmouth
D. Providence
63. 09/15/04 63
ComprehensionComprehension
• This is defined as the ability to grasp the meaning of
material.You can have respondents do the
following:Translate material from one form to another,
Interpret material, Estimate future trends
• Learning objectives at this level
– Understand facts and principles
– Interpret verbal material
– Translate verbal material to mathematical formulae
– Estimate future consequences applied in data
• Question verbs: Explain, predict, interpret, infer, summarize,
convert, translate, give example, account for, paraphrase x?
64. 09/15/04 64
MCQ: ComprehensionMCQ: Comprehension
1. Explain what is meant by the phrase “cogito
ergo sum”?
A. I know, therefore I am
B. I am, therefore I know
C. I think, therefore I am
D. I am, therefore I think
65. 09/15/04 65
ApplicationApplication
• This refers to the ability to use learned material in new
and concrete situations. Here you have to apply rules,
methods, concepts, principles, laws, and/or theories.
• Learning objectives at this level
– Apply concepts and principles to new situations
– Apply laws and theories to practical situations
– Solve mathematical problems
• Question verbs: How could x be used to y? How
would you show, make use of, modify, demonstrate,
solve, or apply x to conditions y?
66. 09/15/04 66
MCQ: ApplicationMCQ: Application
1. If you have 8 $100 bills and you spend $200 on
shoes and $100 on books what % of the original
amount of money do you have left?
A. 24.5%
B. 37.5%
C. 62.5%
D. 86.5%
67. 09/15/04 67
AnalysisAnalysis
• This refers to the ability to break down material into its
component parts so that its organizational structure may
be understood.
• Learning objectives at this level
– Recognize unstated assumptions
– Recognize logical fallacies in reasoning
– Distinguish between facts and inferences
– Evaluate the relevancy of data
• Question verbs: Differentiate, compare / contrast, distinguish
x from y, how does x affect or relate to y? why? how? What
piece of x is missing / needed?
68. 09/15/04 68
MCQ: AnalysisMCQ: Analysis
1. Compared to laboratory settings, field settings
have more ______ validity and less ______
validity.
A. internal, external
B. construct, content
C. external, internal
D. content, construct
69. 09/15/04 69
SynthesisSynthesis
• This refers to the ability to put parts together to form a
new whole.
• Learning objectives at this level
– Write a well organized theme
– Propose a plan for an experiment
– Integrate learning from different areas into a plan for
solving a problem
– Formulates a new scheme for classifying objects
• Question verbs: Design, construct, develop, formulate,
imagine, create, change, write a short story and label the
following elements:
70. 09/15/04 70
MCQ: SynthesisMCQ: Synthesis
1. Change the below research scenario to make it a design
that will allow you to show cause and effect and be
able to generalize to a larger population.
Dr. Smith is conducting a study looking a differences in sense of
belonging of first-year students. He is comparing two groups of
students: Learning community and Traditional students.
Students self-select into the above groups.
A. Use random assignment to groups
B. Use random selection of participants
C. Both A & B
D. None of the above
71. 09/15/04 71
EvaluationEvaluation
• This is concerned with the ability to judge the value of
material for a given purpose. This is the highest level of
learning.
• Learning objectives at this level
– Judge the logical consistency of written material
– Judge the value of a work
– Judge the adequacy with which conclusions are
supported by data
• Question verbs: Justify, appraise, evaluate, judge x according
to given criteria. Which option would be better/preferable to
party y?
72. 09/15/04 72
MCQ: EvaluationMCQ: Evaluation
1. Evaluate the strength of research design described
below:
Dr. Arnold randomly assigns 100 students who have elected to
be in her study on pilot training. She controls for various
confounding variables in her study. She utilizes a pretest-
posttest control group design.
A. Excellent, it has high internal and external validity
B. Great, it has high internal validity and moderate external
validity
C. Good, it has moderate internal validity and moderate external
validity
D. Poor, it has low levels of both internal and external validity
73. Langkah-Langkah Kegiatan PBL
Fasilitator1. Pengulangan kegiatan
2. Menyimpulkan hal yang tidak
Dipelajari
3. Perangkuman hasil/ penyu-
sunan laporan ke masalah
berikutnya
4. Peran pengajar/tutor dalam PBL
Diskusi kelompok II
Narasumber1. Penentuan sumber belajaran
2. Identifikasi pengetahuan baru
3. Sintesis pengetahuan lama dan
baru untuk diterapkan pada
permasalahan
Belajar mandiri/
Individual
Fasilitator1. Identifikasi masalah
2. Analisis masalah
3. Hipotesis/penjelasan logis/
Sistematis
4. Identifikasi pengetahuan
5. Identifikasi pengetahuan yang
telah diketahui
Diskusi kelompok I
PembimbingLangkah-langkahKegiatan
74. Siapa yang berani mengajar,
Ia harus berani belajarselamanya.
(John Calton Dana)