6. 6
APA ITU EKONOMI KREATIF?
Gelombang ke-4 ekonomi setelah ekonomi pertanian,
industri dan informasi.
EKONOMI KREATIF adalah penciptaan nilai tambah berbasis ide yang lahir
dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis
pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.
EKONOMI KREATIF juga penting karena mengerakkan dan bisa menjadi
masukan/input bagi sektor-sektor lain.
INDUSTRI KREATIF adalah industri menghasilkan output dari pemanfaatan
kreativitas, keahlian, dan bakat individu untuk menciptakan nilai tambah,
lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup.
Kreativitas tidak hanya terbatas pada karya berbasis seni dan
budaya tapi juga karya berbasis iptek, engineering, invoasi dan IT
Pekerja buruh
Pekerja kreatif
kreativitas berbasis warisan budaya
kreativitas berbasis
Sains dan injiniring
7. 7
EKONOMI KREATIF
Penciptaan nilai tambah (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan) berbasis
ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif)
dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan
budaya dan teknologi
INDUSTRI KREATIF
Industri yang menghasilkan output dari pemanfaatan kreativitas,
keahlian, dan bakat individu untuk menciptakan nilai tambah,
lapangan kerja, dan peningkatan kualitas hidup
8. 8
KREATIVITAS, INOVASI DAN PENEMUAN
Kreativitas (creativity) adalah kapasitas atau kemampuan untuk
menghasilkan/menciptakan sesuatu yang unik, menghasilkan ide baru/praktis
sebagai solusi dari suatu masalah, atau melakukan sesuatu yang berbeda dari
pakem (thinking outside the box).
Inovasi (innovation) adalah transformasi atau implementasi dari ide atau
gagasan berdasarkan kreativitas dengan memanfaatkan penemuan-penemuan
yang ada untuk menghasilkan produk atau proses yang lebih baik, bernilai
tambah, dan bermanfaat.
Penemuan (invention) adalah menciptakan sesuatu yang belum pernah ada
sebelumnya dan diakui sebagai karya yang mempunyai fungsi yang unik atau
belum pernah diketahui sebelumnya.
9.
10. Ekonomi Kreatif Meningkatkan Citra dan Identitas Bangsa
Eko Nugroho
untuk Louis
Vuitton
Bayo Gale untuk
Maroon V
Batik dan Tenun
yang dipakai dalam
berbagai gaya dan
produk, bahkan
mendunia.
(foto adalah desain
dari Cotton Ink,
Indonesia Fashion
Forward)
10
11. Ekonomi Kreatif Meningkatkan Daya Saing: Inovasi dan Kreativitas
11
Overseas impact
• TV Animation: 68 couuntries, 25 languages
• Film: Overseas, box office $ 0.284 B
• Gameboy: 0.18 (shipment) *global
• Cardgame: 13B (shipment) *global
• Related products, 30.000 items overseas,
Licensing with 500 companies
Source: Ministry of Economy, Trade and Industry, Japan
Ripple Effect in Pokemon Business (2003)
1,000B Yen
2,300B Yen
12. Selain memberikan dampak positif di
bidang pariwisata, novel dan film Laskar
Pelangi juga memberikan dampak positif
terhadap peningkatan kesadaran sosial
(social responsiblity) di bidang pendidikan.
• Saat ini PT Timah banyak memberikan
beasiswa bagi anak-anak dari kalangan
tidak mampu yang dinilai berprestasi
• Menginspirasi banyak orang untuk
menjadi tenaga pengajar sosial seperti
Ibu Muslimah, tokoh guru di novel
tersebut.
Dampak Sosial Ekonomi Kreatif: Meningkatkan kualitas hidup,
kesejahteraan dan Toleransi.
"Laskar Pelangi sudah menjadi branding
yang kuat dalam pengembangan
pariwisata Belitung, dan ini membuat saya
berpikir untuk mengajak kita semua, ayo
berpikir kreatif untuk memanfaatkan
branding ini."
Andrea Hirata
13. RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
13
Tidak
Berwujud
Seni Rupa
Kerajinan
Mode
Desain
Arsitektur
Teknologi Informasi
Penelitian dan pengembangan
Permainan interaktif
Intensitas
Sumber
daya
Substansi Dominan
Media
Seni dan Budaya Desain
Kuliner
Berwujud Film, Video, Fotografi
TV dan Radio
Periklanan
Penerbitan
Musik
Seni pertunjukan
15
SUBSEKTOR
22. PROFIL 15 NEGARA TUJUAN EKSPOR KARYA KREATIF
INDONESIA 2010-2012
Hong Kong, 60.51 Hong Kong, 91.18 Hong Kong, 98.28
Perancis, 200.57 Perancis, 104.50
Perancis, 124.51
Japan, 302.53
Japan, 322.90
Japan, 370.70
Belanda, 111.74 Belanda, 99.20
Belanda, 115.10
Inggris, 182.26
Inggris, 107.64
Inggris, 118.64
Amerika Serikat, 863.53
Amerika Serikat, 810.86
Amerika Serikat, 918.77
Lainnya, 1014.63
Lainnya, 1061.10
Lainnya; 946.82
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2010 2011 2012
Jumlah
Ekspor
dalam
Juta
US
Dollar
Lainnya
Amerika
Serikat
Inggris
Thailand
Spanyol
Selandia Baru
Belanda
Malaysia
Korea
Japan
India
Perancis
Taiwan
Hong Kong
Cina
Australia
41%
5%
15%
7%
Sumber Data: UNCTAD & COMTRADE
24. 17.63 17.45 17.39 17.17
82.37 82.55 82.61 82.83
0
20
40
60
80
100
2010 2011 2012 2013
Konsumsi Rumah Tangga Ekonomi Kreatif(%) Konsumsi Rumah Tangga Non Ekonomi Kreatif (%)
642.327,6 M 707.499,4 M 781.871,9 M 866.542,1M
10,5
%
10,2% 10,8%
KONSUMSI RUMAH TANGGA EKONOMI KREATIF
(MILIAR RUPIAH)
Konsumsi rumah tangga untuk belanja karya industri kreatif terus meningkat. Di tahun
2013 konsumsi mencapai 866 T dan tumbuh pada tahun 2013 sebesar 10,8%.
28. 1
Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2
3
Peningkatan literasi mengenai
pola pikir desain (design
thinking)
4
Pengembangan dan pemanfaatan
media sebagai saluran distribusi
dan presentasi karya dan konten
kreatif
EMPAT PRINSIP PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF INDONESIA
Pelestarian seni dan
budaya sebagai inspirasi
30. PERAN AKTOR DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
• Pendorong penciptaan SDM kreatif
• Penggerak pengembangan, pemanfaatan, dan distribusi pengetahuan
• Penggerak utama dalam meningkatkan apresiasi dan literasi terhadap
kreativitas
• Kelembagaan yang kuat
• Karakter dan jatidiri bangsa
• Rasa cinta tanah air dan bangsa
• Persatuan dan kesatuan bangsa
• Kualitas hidup masyarakat
• Penggerak pengembangan industri
• Pencipta (pasar, barang & jasa kreatif,
lapangan pekerjaan)
• Pendorong penelitian dan
pengembangan
• Pembentuk komunitas & entrepreneur
kreatif
• Regulator
• Fasilitator
• Konsumen
• Investor
• Hub Agency
PERAN UTAMA INTELEKTUAL
PERAN UTAMA BISNIS
OUTPUT KOLABORASI
PERAN UTAMA PEMERINTAH
• Wadah berbagi pengetahuan
• Wadah pengembangan jejaring kreatif
• Wadah ekspresi dan eksplorasi
kreativitas
PERAN UTAMA KOMUNITAS
31. TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF NASIONAL 2005-2025
Tahap kesatu
(2005 – 2009)
Tahap kedua
(2010 – 2014)
Tahap ketiga
(2015 – 2019)
Tahap keempat
(2020 – 2024)
2025
Menata kembali
dan
meningkatkan
kesadaran dan
apresiasi
terhadap
ekonomi kreatif
di segala bidang
yang ditujukan
untuk
meningkatkan
upaya
penciptaan nilai
tambah berbasis
budaya.
Menata kembali
pengembangan
ekonomi kreatif
dan memperkuat
SDM dan
kelembagaan
pengembangan
ekonomi kreatif
yang ditujukan
untuk
menciptakan
iklim usaha yang
kondusif bagi
pengembangan
ekonomi kreatif.
Memantapkan
pengembangan
ekonomi kreatif
dengan
menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
berlandaskan
keunggulan
sumber daya
alam dan budaya
lokal, serta
sumber daya
manusia
berkualitas
dengan
kemampuan
pengembangan
dan
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi
yang terus
meningkat.
Mengarusutama-
kan kreativitas
dan mewujudkan
daya saing
global
berlandaskan
keunggulan
kompetitif di
seluruh wilayah
Indonesia yang
didukung oleh
SDM berkualitas;
sumber daya
alam dan budaya
lokal; industri
berdaya saing,
dinamis,
beragam, dan
berkelanjutan,
serta iklim usaha
yang kondusif.
Ekonomi
Kreatif
sebagai
penggerak
terciptanya
Indonesia
yang berdaya
saing dan
masyarakat
berkualitas
hidup.
31
32. 2009-2014 2015-2019 2020-2024 2025
Masyarakat dengan mindset
dan moodset kreatif yang
didukung oleh talenta
pekerja kreatif
Pemanfaatan bahan baku
dengan nilai tambah dan
tingkat utilisasi yang tinggi
serta ramah lingkungan
Sumber
Daya
Tercapainya tingkat
kepercayaan dan distribusi
informasi yang simetris
antara lembaga keuangan
dengan Industri Kreatif
Orang
Kreatif
Pembiayaan
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas orang kreatif lokal yang
didukung oleh lembaga
pendidikan yang sesuai dan
berkualitas
Meningkatnya pengembangan
dan pemanfaatan bahan baku
lokal yang ramah lingkungan dan
kompetitif
Terciptanya lembaga
pembiayaan dan akses
pembiayaan yang sesuai bagi
wirausaha kreatif lokal
Meningkatnya ketersediaan
pendidikan yang berkualitas
dan orang kreatif yang
berdaya saing dan dinamis
Meningkatnya ketersediaan
bahan baku lokal ramah
lingkungan, beragam dan
kompetitif
Terciptanya lembaga
pembiayaan dan akses
pembiayaan yang sesuai dan
kompetitif bagi wirausaha
kreatif lokal
Orang kreatif dan pendidikan
kreatif yang berkualitas dan
berdaya saing
Industri Kreatif yang unggul
di pasar domestik dan global
dengan peran dominan
wirausahawan nasional
Industri
Meningkatnya pertumbuhan dan
daya saing Industri Kreatif
Meningkatnya pertumbuhan,
daya saing, dan keragaman
Industri Kreatif
Industri Kreatif yang berdaya
saing, tumbuh, dan beragam
Ketersediaan bahan baku lokal
beragam, ramah lingkungan
dan kompetitif, serta budaya
yang hidup di masyarakat
Masyarakat berpemikiran
terbuka dan mengkonsumsi
produk kreatif lokal
Kelembagaan
Terciptanya iklim usaha yang
kondusif dan meningkatnya
apresiasi terhadap karya kreatif
lokal
Meningkatnya iklim usaha
yang kondusif dan
meningkatnya apresiasi
terhadap karya kreatif lokal
Teknologi yang mendukung
desain dan melayani
kebutuhan pasar
Infrastruk
-tur
&
Teknologi
Meningkatnya pengembangan
dan akses terhadap infrastruktur
dan teknologi yang sesuai dan
kompetitif bagi industri kreatif
Meningkatnya ketersediaan
infrastruktur dan teknologi
pengembangan Industri
Kreatif yang tepat guna dan
kompetitif
Ketersediaan infrastruktur yang
memadai dan penguasaan
teknologi tepat guna, mudah
diakses, dan kompetitif bagi
industri kreatif lokal
Iklim usaha yang kondusif dan
masyarakat berpemikiran
terbuka yang mengkonsumsi
karya kreatif lokal
Ketersediaan dan kualitas
pembiayaan yang sesuai dan
kompetitif bagi wirausaha
kreatif lokal
Meningkatnya apresiasi
pasar domestik terhadap
karya kreatif lokal
Meningkatnya keragaman
segmen dan pangsa pasar
ekonomi kreatif
Terciptanya pasar ekonomi
kreatif yang makin luas dan
bertumbuh tinggi
Keragaman pasar di dalam dan
luar negeri yang berkualitas
dan berkelanjutan
Pemasaran
32
PETA JALAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
33. 33
PRIORITAS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
2015-2019
Tahap ketiga
(2015 – 2019)
Memantapkan
pengembangan
ekonomi kreatif
dengan
menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
berlandaskan
keunggulan
sumber daya
alam dan
sumber daya
manusia
berkualitas
dengan
kemampuan
pengembangan
dan
pemanfaatan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi
yang terus
meningkat.
1. Peran ekonomi kreatif dapat dilihat sebagai:
• sektor penggerak dan mendorong penciptaan daya saing sektor
lainnya;
• industri kreatif yang terdiri dari 15 subsektor;
2. Sejalan dengan memantapkan pengembangan ekonomi kreatif, maka
kondisi-kondisi utama yang ingin dicapai pada periode 2015-2019 :
• Meningkatnya kuantitas dan kualitas orang kreatif lokal yang
didukung oleh lembaga pendidikan yang sesuai dan berkualitas;
• Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan bahan baku (alam
dan budaya) lokal;
• Meningkatnya pertumbuhan dan daya saing industri kreatif;
• Terciptanya lembaga pembiayaan dan akses pembiayaan yang
sesuai bagi wirausaha kreatif lokal;
• Meningkatnya keragaman segmen dan pangsa pasar ekonomi
kreatif;
• Meningkatnya pengembangan dan akses terhadap infrastruktur
dan teknologi yang sesuai dan kompetitif bagi industri kreatif; dan
terciptanya iklim usaha yang kondusif dan meningkatnya apresiasi
terhadap karya kreatif lokal.
34. 34
VISI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2015 - 2019
Terciptanya landasan yang kuat untuk
pengembangan Ekonomi kreatif
yang berdaya saing global
Landasan yang kuat yang ingin diwujudkan adalah kondisi dimana seluruh elemen yang diperlukan
untuk bertumbuhnya ekonomi kreatif dapat memberikan daya dukung yang kuat.
Berdaya saing global yang ingin diwujudkan adalah sebuah kondisi masyarakat yang kreatif, mampu
berkompetisi secara adil, jujur dan menjunjung tinggi etika, unggul di tingkat nasional maupun
global, dan memiliki kemampuan (daya juang) untuk terus melakukan perbaikan (continuous
improvement), dan selalu berpikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan;
35. Terciptanya landasan yang kuat untuk pengembangan Ekonomi kreatif
yang berdaya saing global
VISI
1. Meningkatkan ketersediaan
sumber daya manusia (SDM)
dan bahan baku untuk
pengembangan ekonomi
kreatif
MISI
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
2. Meningkatkan
pertumbuhan dan
daya saing
industri kreatif
1. Peningkatan kuantitas dan
kualitas orang kreatif lokal yang
didukung oleh lembaga
pendidikan yang sesuai dan
berkualitas
TUJUAN
5. Peningkatan keragaman segmen pasar dan pangsa pasar
ekonomi kreatif
3. Peningkatan
pertumbuhan dan
daya saing Industri
Kreatif
2. Peningkatan kualitas
pengembangan dan
pemanfaatan bahan baku lokal
yang ramah lingkungan dan
kompetitif
6. Peningkatan ketersediaan dan akses terhadap infrastruktur dan
teknologi yang sesuai dan kompetitif bagi industri kreatif
7. Peningkatan kualitas iklim usaha bagi industri kreatif dan
apresiasi terhadap karya kreatif dan sumber daya lokal
1.Meningkatnya kuantitas dan
kualitas orang kreatif
2.Meningkatnya kuantitas dan
kualitas tenaga kerja kreatif
3.Tersedianya bahan baku yang
berciri khas lokal, berkelanjutan
dan ramah lingkungan dari
sumber daya alam Indonesia
4.Meningkatnya penggunaan,
pengelolaan, dan perlindungan
sumber daya budaya yang
berkelanjutan.
SASARAN
4. Penyediaan akses dan pengembangan model pembiayaan
yang sesuai bagi wirausaha kreatif lokal
1. Meningkatnya
wirausaha kreatif
yang berdaya saing
secara nasional dan
internasional
2. Meningkatnya
usaha kreatif lokal
yang berdaya saing
secara nasional dan
internasional
3. Terciptanya produk
dan jasa kreatif
Indonesia yang
menjadi ikon
nasional dan
internasional
1. Terciptanya pembiayaan yang sesuai dan mudah diakses
2. Meningkatnya keragaman karya kreatif dan pangsa pasar
ekonomi kreatif
3. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang mendorong
kelancaran produksi, distribusi dan promosi produk kreatif
4. Meningkatnya ketersediaan teknologi tepat guna dan mudah
diakses
5. Terciptanya regulasi yang mendukung penciptaan iklim yang
kondusif bagi pengembangan ekonomi kreatif
6. Meningkatnya partisipasi aktif pemangku kepentingan dalam
pengembangan ekonomi kreatif
7. Terwujudnya kreativitas sebagai paradigma pembangunan dan
dalam kehidupan masyarakat
8. Meningkatnya posisi, kontribusi, kemandirian serta
kepemimpinan Indonesia dalam fora internasional
9. Meningkatnya apresiasi kepada orang/wirausaha/usaha/karya
kreatif lokal di dalam dan luar negeri
10. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap sumber daya alam
dan budaya lokal 35
38. 38
KEY MESSAGES
6 Isu Strategis menjadi 7 Isu Strategis
Fokus pengembangan pada 15 subsektor ekonomi kreatif
Fokus pengembangan diarahkan pula pada pengarusutamaan ekonomi kreatif
di setiap sektor prioritas pembangunan nasional
Empat prinsip utama landasan pengembangan ekonomi kreatif:
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Design thinking
Pelestarian seni dan budaya
Pemanfaatan media untuk meningkatkan apresiasi dan literasi masyarakat terhadap
sumber daya dan karya kreatif lokal
Kolaborasi quad-helix not triple helix
Di arahkan pada pembahasan visi 2019 (Terciptanya landasan yang kuat untuk
pengembangan Ekonomi kreatif yang berdaya saing global)
Borderless creativity
softpower
39. 39
STATISTIK EKONOMI KREATIF NASIONAL (2010-2013)
INDIKATOR SATUAN 2010 2011 2012 2013 RATA-RATA
1 Berbasis Produk Domestik Bruto
1 1 Nilai Tambah Ekonomi Kreatif (ADHB) Miliar Rupiah 472.999 526.999 578.760 641.815 555.143,62
1 2 Kontribusi Nilai Tambah Ekonomi Kreatif
Terhadap Total PDB (ADHB)
Persen 7,34 7,10 7,02 7,05 7,13
1 3 Pertumbuhan Nilai Tambah Ekonomi Kreatif
(ADHK)
Persen - 5,02 4,47 5,76 5,09
2 Berbasis Ketenagakerjaan
2 1 Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Orang 11.493.875 11.661.900 11.799.568 11.872.428 11.706.943
2 2 Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja terhadap
Ketenagakerjaan Nasional
Persen 10,62 10,63 10,65 10,72 10,65
2 3 Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Ekonomi
Kreatif
Persen - 1,46 1,18 0,62 1,09
2 4 Produktivitas Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif Ribu Rupiah/
Pekerja
Pertahun
939.480 964.030 985.515 1.038.795 981.955
3 Berbasis Aktivitas Perusahaan
3 1 Jumlah Perusahaan Ekonomi Kreatif Perusahaan 5.263.458 5.331.713 5.398.162 5.420.165 5.353.374
3 2 Kontribusi Jumlah Perusahaan terhadap Total
Usaha
Persen 9,65 9,70 9,72 9,68 9,69
3 3 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Persen - 1,30 1,25 0,41 0,98
3 4 Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif Juta Rupiah 96.703.035 105.190.164 110.144.803 118.968.032 107.751.508
3 5 Kontribusi Ekspor Terhadap Total Ekspor Persen 6,10 6,95 5,51 5,72 6,07
3 6 Pertumbuhan Ekspor Ekonomi Kreatif Persen - 8,78 4,71 8,01 7,17
4 Berbasis Konsumsi Rumah Tangga
4 1 Nilai Konsumsi Rumah Tangga Ekonomi Kreatif Juta Rupiah 642.327.558 707.499.440 781.871.935 866.542.117 749.560.263
4 2 Kontribusi Konsumsi Rumah Tangga Ekonomi
Kreatif terhadap Total Konsumsi Rumah Tangga
Persen 17,63 17,45 17,39 17,17 17,41
4 3 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Persen - 10,15 10,51 10,83 10,50
Sumber Data: BPS (2013)
40. 40
INDIKATOR DAN TARGET PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-
2025
NO
MISI/
TUJUAN
INDIKATOR 2009-2014 2015-2019* 2020-2024* 2025*
1. Mengoptimalkan pemanfaatan dan mengembangkan sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis, & berkelanjutan
1 Kontribusi Ekonomi Kreatif dalam penyerapan tenaga kerja 10.65% 10-11% 10-12% 10-12%
2 Pertumbuhan jumlah tenaga kerja Ekonomi Kreatif 1.8% 1.5-2% 1.5-2% 1.5-2%
3 Pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Ekonomi Kreatif 3.5% 3-4% 3-4% 3-4%
2. Mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan berkualitas
1 Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap PDB 7.1% 7.0-7.5% 7.5-8% 7.5-8%
2 Pertumbuhan Nilai Tambah (ADHK) Ekonomi Kreatif 5% 5-7.5% 6-9% 7-9%
3 Pertumbuhan Lapangan Usaha Kreatif 1.4% 1-2% 1-4% 2-4%
4 Kontribusi Ekspor Ekonomi Kreatif Terhadap Devisa Negara 2% 2-2.5% 2.5-3% 2.5-3%
3. Mengembangkan lingkungan yang kondusif yang mengarusutamaan kreativitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan.
1 Pertumbuhan Pembiayaan untuk Ekonomi Kreatif N/A 8-10% 11-13% 13%
2 Pertumbuhan Ekspor Karya Kreatif 7.20% 11-14% 15-17% 17%
3 Kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap Total ekspor 5.7% 6,5-7,5% 7,5-8,5% 8.5%
4 Konsentrasi Negara Tujuan Ekspor (CR5) 53% 50-55% 45-50% 45-50%
5
Peningkatan Kontribusi Karya Ekonomi Kreatif dalam Konsumsi
RT
17% 18-20% 18-20% 18-20%
6 Peningkatan penetrasi Internet 11% 16-20% 21-25% 25%
7 Peningkatan jumlah kota kreatif 4 6 8 12
8 Pertumbuhan Pendaftaran Paten domestik 13.5% 14-15% 14-15% 14-15%
9 Pertumbuhan Merk domestik 13.5% 14-15% 14-15% 14-15%
10 Pertumbuhan Desain Industri domestik 3.3% 3,5%-5% 3,5%-5% 3,5%-5%
41. Sumber: BPS, 2012; diolah
2.32
2.24
2.21
2.15
2.15
2.06
2.01
2.00
1.98
1.95
1.67
1.54
1.52
1.51
1.42
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5
Periklanan
Penerbitan & Percetakan
Desain
Kerajinan
Desain Fesyen
Wisata Kuliner ( Restoran)
Radio & televisi
Film video & Fotografi
Permainan interaktif
Layanan komputer & piranti lunak
Arsitektur
Seni Pertunjukan
Musik
Riset & pengembangan
Pasar barang seni
Backward Linkage
41
42. Sumber: BPS, 2012
1.53
1.43
1.40
1.34
1.25
1.22
1.20
1.11
1.11
1.08
1.06
1.05
1.03
1.01
1.00
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8
Wisata Kuliner ( Restoran)
Penerbitan & Percetakan
Radio & televisi
Desain Fesyen
Film video & Fotografi
Desain
Kerajinan
Arsitektur
Riset & pengembangan
Layanan komputer & piranti lunak
Periklanan
Permainan interaktif
Musik
Seni Pertunjukan
Pasar barang seni
Forward Linkage
42
43. SEKTOR-SEKTOR DENGAN ANGKA KETERKAITAN (BACKWARD LINKAGE) TINGGI
2.50
2.43
2.39
2.37
2.35
2.33
2.33
2.32
2.31
2.30
2.29
2.24
2.24
0.0 0.3 0.5 0.8 1.0 1.3 1.5 1.8 2.0 2.3 2.5 2.8
Industri Alat Angk. Mesin & Peralatannya
Hiburan dan Rekreasi
Industri Tekstil Brg. kulit & Alas kaki
Angkutan Rel
Industri Pupuk Kimia & Barang dari karet
Industri Barang lainnya
Industri Kertas dan Barang cetakan
Periklanan
Angkutan Udara
Angkutan laut
Konstruksi
Air bersih
Penerbitan & Percetakan
Sumber: BPS, 2012; diolah 43
45. Pengembangan Ekonomi kreatif
dapat mendukung pencapaian 5 misi
dari 8 misi, 5 sasaran dari 8 sasaran,
dan 16 indikasi strategis
dari 32 indikasi dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025
45
46. Visi RPJPN 2005 – 2025: “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”
1. Terwujudnya karakter bangsa (beriman dan
bertaqwa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong,
berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan
berorientasi iptek)
1. Mewujudkan
masyarakat
berakhlak mulia,
bermoral, beretika,
berbudaya &
beradab
berdasarkan falsafah
Pancasila.
MISI (8) SASARAN (8)
2. Mewujudkan bangsa
yang berdaya saing.
1. Terwujudnya
masyarakat
berakhlak mulia,
bermoral, beretika,
berbudaya dan
beradab
INDIKASI (32)
2. Makin mantapnya budaya bangsa (meningkatnya
peradaban,harkat, dan martabat manusia Indonesia,
dan menguatnya jati diri dan kepribadian bangsa)
2. Terwujudnya
bangsa yang
berdaya saing
untuk mencapai
masyarakat yang
lebih makmur dan
sejahtera
1. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dan berkesinambungan (pendapatan
perkapita, tingkat pengangguran terbuka dan jumlah
penduduk miskin)
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia,
termasuk peran perempuan dalam pembangunan.
(indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks
pembangunan gender (IPG), serta penduduk tumbuh
seimbang)
3. Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif (sektor pertanian,
pertambangan, industri manufaktur, serta jasa)
4. Terciptanya infrastruktur yang andal dan
terintegrasi (perhubungan, telematika, listrik, air)
5. Meningkatnya profesionalisme aparatur negara
(pusat dan daerah)
46
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap pencapaian misi, sasaran, dan indikasi pembangunan nasional
47. MISI (8) SASARAN (8) INDIKASI (32)
1. Terciptanya supremasi hukum dan penegakan hak-
hak asasi manusia (sistem hukum nasional,
penegakan hukum, penghormatan pada hak-hak asasi
manusia)
3. Mewujudkan
masyarakat
demokratis
berlandaskan
hukum
4. Mewujudkan
Indonesia aman,
damai, dan bersatu.
3. Terwujudnya
Indonesia yang
demokratis,
berlandaskan
hukum dan
berkeadilan
2. Menciptakan landasan konstitusional untuk
memperkuat kelembagaan demokrasi
4. Terwujudnya rasa
aman & damai
bagi seluruh
rakyat serta
terjaganya
keutuhan wilayah
NKRI dan
kedaulatan negara
dari ancaman baik
dari dalam negeri
maupun luar
negeri
3. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai
politik dalam kehidupan politik.
4. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi
yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip toleransi,
non-diskriminasi, dan kemitraan
2. TNI yang profesional, komponen cadangan dan
pendukung pertahanan yang kuat, industri pertahanan
yang andal
3. Polri yang profesional, partisipasi kuat masyarakat,
intelijen, dan kontra intelijen yang efektif, koordinasi
antara institusi pertahanan dan keamanan
5. Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai
aspek kehidupan politik (pemerintah berdasarkan
hukum, birokrasi profesional dan netral, masyarakat
sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang
mandiri, serta adanya kemandirian nasional
1. Terwujudnya keamanan nasional (martabat
kemanusiaan, keselamatan warga negara, dan
keutuhan wilayah)
47
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap pencapaian misi, sasaran, dan indikasi pembangunan nasional
48. 1. Tingkat pembangunan yang makin merata ke
seluruh wilayah (kualitas hidup, kesejahteraan,
kesenjangan)
5. Mewujudkan
pemerataan
pembangunan dan
berkeadilan
MISI (8) SASARAN (8)
6. Mewujudkan
Indonesia asri dan
lestari
5. Terwujudnya
pembangunan
yang lebih merata
dan berkeadilan
INDIKASI (32)
2. Kemandirian pangan dapat dipertahankan (kualitas
gizi, instrumen jaminan pangan untuk tingkat rumah
tangga)
6. Terwujudnya
Indonesia yang
asri dan lestari
3. Terpenuhi kebutuhan hunian (prasarana dan sarana
pendukungnya, sistem pembiayaan perumahan, kota
tanpa permukiman kumuh)
4. Terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik,
berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai
tambah bagi masyarakat
2. Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan
kekhasan sumber daya alam (nilai tambah, daya
saing bangsa, serta modal pembangunan nasional)
3. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan
perilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
1. Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan
sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup (fungsi, daya dukung, dan
kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas
kehidupan)
48
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap pencapaian misi, sasaran, dan indikasi pembangunan nasional
49. MISI (8) SASARAN (8) INDIKASI (32)
1. Terbangunnya jaringan sarana dan prasarana sebagai
perekat semua pulau dan kepulauan Indonesia
7. Mewujudkan
Indonesia menjadi
negara kepulauan
yang mandiri,
maju, kuat, dan
berbasiskan
kepentingan
nasional
8. Mewujudkan
Indonesia
berperan penting
dalam pergaulan
dunia
internasional
7. Terwujudnya
Indonesia
sebagai negara
kepulauan yang
mandiri, maju,
kuat, dan
berbasiskan
kepentingan
nasional
2. Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia di
bidang kelautan yang didukung oleh pengembangan
IPTEK
8. Terwujudnya
peranan
Indonesia yang
meningkat dalam
pergaulan dunia
internasional
3. Menetapkan wilayah NKRI, aset-aset, dan hal-hal yang
terkait dalam kerangka pertahanan negara
4. Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan
mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut
secara berkelanjutan
2. Memulihkan posisi penting Indonesia sebagai negara
demokratis besar (keberhasilan diplomasi di fora
internasional)
3. Meningkatnya kepemimpinan dan kontribusi Indonesia
dalam berbagai kerja sama internasional
1. Memperkuat dan mempromosikan identitas nasional
sebagai negara demokratis dalam tatanan masyarakat
internasional
4. Terwujudnya kemandirian nasional dalam konstelasi
global
5. Meningkatnya investasi perusahaan Indonesia di luar
negeri
5. Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran
laut
49
Kontribusi ekonomi kreatif terhadap pencapaian misi, sasaran, dan indikasi pembangunan nasional
50. TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025
RPJM ke-1
(2005 – 2009)
RPJM ke-2
(2010 – 2014)
RPJM ke-3
(2015 – 2019)
RPJM ke-4
(2020 – 2024)
2025
Menata kembali
dan membangun
Indonesia di
segala bidang
yang ditujukan
untuk
menciptakan
Indonesia yang
aman dan
damai, yang adil
dan demokratis,
dan yang tingkat
kesejahteraan
rakyatnya
meningkat
Memantapkan
penataan kembali
Indonesia di
segala bidang
dengan
menekankan
upaya
peningkatan
kualitas sumber
daya manusia
termasuk
pengembangan
kemampuan ilmu
dan teknologi
serta penguatan
daya saing
perekonomian
Memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh di
berbagai bidang
dengan
menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
perekonomian
berlandaskan
keunggulan
sumber daya
alam dan
sumber daya
manusia
berkualitas serta
kemampuan
ilmu dan
teknologi yang
terus meningkat
Mewujudkan
masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju,
adil, dan makmur
melalui
percepatan
pembangunan di
berbagai bidang
dengan
menekankan
terbangunnya
struktur
perekonomian
yang kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif di
berbagai wilayah
yang didukung
oleh SDM
berkualitas dan
berdaya saing;
dan iklim usaha
yang kondusif
Indonesi
a yang
Mandiri,
Maju,
Adil dan
Makmur
50
51. Pengembangan Ekonomi kreatif dapat
mendukung pencapaian 8 indikasi
dari 16 indikasi utama Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2015-2019
(dalam buku RPJPN 2005-2025) yang
telah ditetapkan
51
52. RPJM
Nasional ke-
3 (2015 –
2019)
Memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh di
berbagai bidang
dengan
menekankan
pencapaian daya
saing kompetitif
perekonomian
berlandaskan
keunggulan
sumber daya
alam dan
sumber daya
manusia
berkualitas serta
kemampuan ilmu
dan teknologi
yang terus
meningkat
• Sejalan dengan kondisi aman dan damai yang makin mantap di seluruh wilayah
Indonesia, kemampuan pertahanan nasional dan keamanan dalam negeri makin
menguat yang ditandai dengan:
• Terbangunnya profesionalisme institusi pertahanan dan keamanan negara.
• Kehidupan demokrasi bangsa makin mengakar dalam kehidupan bangsa.
• Mendorong tercapainya penguatan kepemimpinan dan kontribusi Indonesia
dalam berbagai kerja sama internasional.
• Kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan.
• Kesejahteraan rakyat terus membaik, meningkat sebanding dengan tingkat
kesejahteraan negara-negara berpenghasilan menengah, dan merata.
• Kualitas sumber daya manusia terus membaik ditandai oleh meningkatnya
kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan
lokal;
• Meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat;
• Meningkatnya kesetaraan gender;
• Meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta kesejahteraan dan perlindungan
anak;
• Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; dan
• Mantapnya budaya dan karakter bangsa.
• Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh
• Terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk
mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi,
seimbang, dan lestari.
• Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif.
• Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang;
• Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan
fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air.
• Pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan yang
mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
52
8 dari 16 indikasi utama Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 yang dapat
didukung oleh Pengembangan Ekonomi Kreatif
53. KERANGKA STRATEGIS
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009 - 2025
1. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
2. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2025
53
54. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
Pendidikan
kreatif yang
mendorong
penciptaan
orang kreatif
berkualitas
Ketersedia
an SDM
kreatif yang
profesional
dan
kompetitif
1
1.Kuantitas lembaga pendidikan formal dan nonformal
(ketersediaan, biaya, kesesuaian, dan sebaran).
2.Kualitas pendidikan (pengajaran, kurikulum, sarana dan
prasarana, tenaga kependidikan).
3.Pengarusutamaan kreativitas.
4.Link and match dunia pendidikan dan dunia usaha.
5.Beasiswa (ketersediaan, kesesuaian, akses, sebaran
informasi).
1.Kuantitas dan kualitas (ketersediaan, kesesuaian,
sebaran, dan partisipasi perempuan; peningkatan skill-
knowledge-attitude, penguasaan dan akses terhadap
iptek).
2.Perlindungan ketenagakerjaan.
Peningkatan
kapasitas
tenaga kerja
kreatif
Ketersediaa
n Bahan
baku (SDA
dan
Sumber
daya
Budaya)
yang
berkualitas,
beragam,
dan
kompetitif
2
Pelestarian
Sumber daya
alam
1. Perlindungan (identifikasi, dokumentasi, rehabilitasi,
revitalisasi, pengarsipan).
2. Pengembangan dan pemanfaatan (penelitian dan
pengembangan SDA lokal sebagai bahan baku
alternatif, akses terhadap hasil penelitian dan
pengembangan, akses dan distribusi terhadap bahan
baku lokal).
1. Perlindungan (identifikasi, dokumentasi, rehabilitasi dan
revitalisasi, pengarsipan).
2. Pengembangan dan pemanfaatan (penelitian dan
pengembangan, pengemasan dengan semangat
kekinian, akses dan distribusi pengetahuan budaya).
Pelestarian
Sumber daya
budaya
54
55. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
Industri
Kreatif yang
berdaya
saing,
tumbuh,
dan
beragam
3
1. Keragaman karya kreatif.
2. Kualitas karya kreatif (desain secara fungsi dan
estetika, konten, kemasan karya, pemanfaatan bahan
baku lokal, eco-product).
Produk dan
karya kreatif
yang beragam
dan berkualitas
Usaha Kreatif
berdaya saing
dan bertumbuh
1. Kuantitas entitas usaha (jumlah usaha,sebaran).
2. Kolaborasi dan linkage antar industri kreatif ataupun
dengan industri lainnya.
3. Kualitas entitas usaha (standar usaha, model bisnis
baru, brand).
Wirausaha
Kreatif berdaya
saing dan
dinamis
1. Kuantitas dan kualitas wirausaha kreatif
(profesionalisme wirausaha-skill-knowledge-attitude).
2. Kolaborasi, jejaring dan kerjasama di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Lembaga,
Sumber, dan
akses
Pembiayaan
yang sesuai
dan kompetitif
Ketersediaa
n
Pembiayaa
n yang
sesuai,
mudah
diakses dan
kompetitif
4
1. Kuantitas dan kualitas lembaga dan sumber
pembiayaan (jumlah, kesesuaian, sebaran, dan
layanan).
2. Alternatif pembiayaan (kesesuaian model, akses dan
kompetitif).
3. Matchmaking sumber pembiayaan dan akses terhadap
informasi pembiayaan.
55
56. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
Perluasan
Pasar bagi
karya/usah
a/orang
kreatif
5
Penetrasi
dan
diversifikasi
pasar dalam
dan luar
negeri
1. Ketersediaan, akses, dan distribusi informasi pasar
dalam dan luar negeri.
2. Pelayanan ekspor-impor karya kreatif.
3. Memperluas jangkauan distribusi karya, usaha, dan
jaringan pasar bagi orang kreatif di dalam dan luar
negeri (diplomasi budaya sebagai softpower, kemitraan
dengan ritel modern, peningkatan kualitas branding;
promosi; misi dagang, B to B networking di dalam dan
luar negeri).
Ketersediaa
n
Infrastruktur
dan
Teknologi
yang sesuai
dan
kompetitif
6 Perluasan
jangkauan
dan kualitas
Infrastruktur
1. Infrastruktur jaringan internet; dan infrastruktur logistik
dan energi (ketersediaan, kesesuaian, harga dan biaya,
sebaran/ penetrasi/jangkauan, performansi).
2. Infrastruktur fisik (ketersediaan, akses, prasarana)
3. Infrastruktur pembayaran non-tunai (jangkauan,
penetrasi, sebaran, model pembayaran melalui media
daring dan mobile)
Ketersediaan
Teknologi
yang
dibutuhkan
dalam rantai
nilai kreatif
1. Akses dan distribusi piranti lunak dan teknologi produksi
karya kreatif yang tepat guna secara mudah dan
kompetitif.
2. Pengembangan piranti lunak dan teknologi lokal yang
tepat guna dan kompetitif untuk menghasilkan karya
kreatif yang berkualitas.
56
57. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
Regulasi
yang
mendukung
penciptaan
Iklim usaha
yang
kondusif
untuk
berkembang
-nya industri
kreatif
Kelembaga
an dan
Iklim Usaha
Yang
Mendukung
Pengem-
bangan
Ekonomi
Kreatif
7
1. Regulasi pendidikan dan apresiasi terhadap kreativitas
(lingkungan pengembangan kreativitas).
2. Regulasi pengembangan sumber daya bagi industri kreatif.
3. Regulasi terkait penciptaan nilai kreatif (creative value
chain) dan penataan industri kreatif dan industri pendukung
penciptaan nilai kreatif (backward and forward linkage
industry).
4. Regulasi pembiayaan bagi industri kreatif.
5. Regulasi perluasan pasar karya kreatif.
6. Regulasi pengembangan dan penyediaan teknologi dan
infrastruktur pendukung industri kreatif.
7. Regulasi terkait HKI.
1. Sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antar aktor (intelektual,
bisnis, komunitas, dan pemerintah) dan orang kreatif.
2. Kuantitas dan kualitas organisasi dan wadah (ketersediaan,
kesesuaian, dan sebaran; SDM pengelola lembaga;
kualitas tata kelola organisasi lembaga).
Partisipasi
Aktif
Pemangku
Kepentingan
57
58. ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF 2009-2025
Kelembagaa
n dan Iklim
Usaha Yang
Mendukung
Pengem-
bangan
Ekonomi
Kreatif
7
Pengarus-
utamaan
Kreativitas
1.Gerakan pengarusutamaan kreativitas (Indonesia
kreatif) yang dapat meningkatkan apresiasi
masyarakat, bisnis, pendidikan dan pemerintahan
terhadap kreativitas;
2.Ketersediaan dan aktivasi ruang publik yang
memberikan ruang kebebasan berekspresi, berpikir
kritis dan kreatif.
Partisipasi
aktif dalam
Fora
Internasiona
l
1.Peningkatan diplomasi secara bilateral, regional, dan
multilateral.
2.Partisipasi dalam festival dan even internasional, dan
penyelenggaraan festival dan even internasional di
dalam negeri.
Apresiasi
orang/karya/
wirausaha/
usaha kreatif
lokal
1.Fasilitasi dan memberikan penghargaan yang
prestisius bagi orang,karya,wirausaha, dan usaha
kreatif lokal di tingkat nasional dan internasional.
2.Meningkatkan literasi masyarakat terhadap
orang,karya,wirausaha, dan usaha kreatif lokal dan
konsumsi karya kreatif lokal.
3.Meningkatkan apresiasi terhadap HKI.
Apresiasi
terhadap
sumber daya
alam dan
budaya lokal
1.Meningkatkan akses dan distribusi terhadap informasi
dan pengetahuan tentang sumber daya alam dan
sumber daya budaya lokal.
2.Meningkatkan intensitas komunikasi penggunaan
bahan baku lokal ramah lingkungan dan budaya lokal
dalam penciptaan karya.
58
59. Berdasarkan RPJPN 2005-2025 dan RPJMN 2015-2019 serta isu strategis dalam
pengembangan ekonomi kreatif nasional, maka visi pengembangan ekonomi
kreatif dapat dirumuskan sebagai berikut:
59
Ekonomi Kreatif sebagai penggerak terciptanya
Indonesia yang berdaya saing dan masyarakat
berkualitas hidup
1. Berkualitas Hidup yang ingin diwujudkan adalah sebuah kondisi masyarakat
yang bahagia, yaitu: sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, memiliki
kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, memiliki kehidupan yang
seimbang, memiliki kepedulian sosial, memiliki toleransi dalam menerima
perbedaan yang ada, dan menginterpretasikan nilai dan kearifan lokal,
warisan budaya, tradisi secara bijaksana, mampu mengembangkan dan
memanfaatkan budaya, dan menjadikan budaya sebagai dasar penciptaan
jatidiri dan karakter bangsa-nya.
2. Berdaya saing yang ingin diwujudkan adalah sebuah kondisi masyarakat
yang kreatif, mampu berkompetisi secara adil, jujur dan menjunjung tinggi
etika, unggul di tingkat nasional maupun global, dan memiliki kemampuan
(daya juang) untuk terus melakukan perbaikan (continuous improvement), dan
selalu berpikir positif untuk menghadapi tantangan dan permasalahan;
60. 60
Ekonomi Kreatif sebagai penggerak terciptanya Indonesia yang berdaya saing dan masyarakat
berkualitas hidup
VISI
1. Mengoptimalkan
pengembangan dan pelestarian
sumber daya lokal yang berdaya
saing, dinamis, dan
berkelanjutan
MISI
3. Mengembangkan lingkungan kondusif yang mengarusutamaan
kreativitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan
2. Mengembangkan
industri kreatif yang
berdaya saing,
tumbuh, beragam,
dan berkualitas
1. Peningkatan daya saing dan
kreativitas sumber daya manusia
kreatif
TUJUAN
5. Perluasan pasar di dalam dan luar negeri yang berkualitas dan
berkelanjutan
3. Peningkatan daya
saing,
pertumbuhan,
keragaman dan
kualitas industri
kreatif
2. Peningkatan perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber
daya budaya bagi industri kreatif
secara berkelanjutan
6. Peningkatan kualitas dan aksesibilitas infrastruktur dan
teknologi yang tepat guna
7. Penguatan kelembagaan dan iklim usaha yang kondusif bagi
pengembangan ekonomi kreatif
1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
pendidikan yang mendukung
penciptaan dan penyebaran orang
kreatif secara merata dan
berkelanjutan
2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
orang kreatif
3. Terciptanya bahan baku yang
berkualitas, beragam dan kompetitif
dari sumber daya alam yang
terbarukan
4. Tersedianya informasi sumber daya
budaya yang akurat dan terpercaya
dan dapat diakses secara mudah dan
cepat;
SASARAN
4. Peningkatan aksesibilitas, kesesuaian, dan kemudahan
pembiayaan bagi industri kreatif
5. Meningkatnya
wirausaha kreatif lokal
yang berdaya saing
dan dinamis
6. Meningkatnya usaha
kreatif lokal yang
berdaya saing,
bertumbuh, dan
berkualitas
7. Meningkatnya
keragaman dan
kualitas karya kreatif
lokal
8. Meningkatnya ketersediaan pembiayaan bagi industri kreatif lokal yang
sesuai,mudah diakses, dan kompetitif
9. Meningkatnya penetrasi dan diversifikasi pasar karya kreatif di dalam dan
luar negeri
10. Meningkatnya ketersediaan infrastruktur yang memadai dan kompetitif
11. Meningkatnya ketersediaan teknologi tepat guna, mudah diakses, dan
kompetitif
12. Terciptanya regulasi yang mendukung penciptaan iklim yang kondusif
bagi pengembangan ekonomi kreatif
13. Meningkatnya partisipasi aktif pemangku kepentingan dalam
pengembangan ekonomi kreatif secara berkualitas dan berkelanjutan
14. Tercapainya kreativitas sebagai paradigma pembangunan dan dalam
kehidupan masyarakat
15. Meningkatnya posisi, kontribusi, kemandirian serta kepemimpinan
Indonesia dalam fora internasional
16. Meningkatnya apresiasi kepada orang/wirausaha/usaha/karya kreatif
lokal di dalam dan luar negeri
17. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan
budaya lokal
62. SASARAN ARAH STRATEGI
1.
Meningkatn
ya kuantitas
dan kualitas
orang kreatif
1. Memfasilitasi dan mendorong pihak swasta untuk membangun lembaga
pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait kebutuhan SDM
dalam pengembangan Ekonomi Kreatif yang berkualitas dengan biaya
terjangkau
2. Memfasilitasi pengembangan program studi baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan industri kreatif
3. Mengembangkan dan memfasilitasi kerjasama lembaga pendidikan
kreatif lokal dengan lembaga pendidikan (formal dan nonformal) kreatif
di dalam dan luar negeri yang kredibel dan berkualitas
4. Meningkatkan kualitas kurikulum lembaga pendidikan kreatif yang
sesuai dengan kebutuhan industri kreatif
5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan formal dan
nonformal yang mendukung penciptaan orang kreatif
6. Meningkatkan kualitas sistem pendidikan kreatif
7. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan di lembaga
pendidikan kreatif
8. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas metode untuk
memperkenalkan kreativitas dalam sistem pendidikan melalui
pengenalan pola berpikir kritis dan problem solving approach
9. Meningkatkan alokasi anggaran pendidikan untuk mendukung
penciptaan insan kreatif Indonesia
c. Menyelaraskan antar
tahapan pendidikan serta
meningkatkan partisipasi
dunia usaha dalam
pendidikan
10. Memetakan dan meningkatkan keterhubungan antar tingkatan
pendidikan yang terkait dengan ekonomi kreatif
11. Melibatkan wirausaha dan orang kreatif dalam proses pendidikan
a. Mengembangkan lembaga
pendidikan (formal dan
non-formal) oleh
pemerintah dan swasta di
daerah yang memiliki
potensi ekonomi kreatif
b. Meningkatkan kualitas
lembaga pendidikan kreatif
melalui peningkatan
kualitas sistem
pendidikan, kurikulum,
tenaga pendidik dan
kependidikan, serta sarana
dan prasarana pendidikan
d. Memberikan akses
pendidikan ke jenjang lebih
tinggi seluas-luasnya
12. Meningkatkan porsi dan akses pemberian beasiswa bagi masyarakat,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi terkait dengan sektor industri kreatif
MISI 1: Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia
(SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif
63. SASARAN ARAH STRATEGI
2. Meningkatnya
kuantitas dan
kualitas tenaga
kerja kreatif
a. Meningkatkan kapasitas orang
kreatif
1. Mengidentifikasi dan memfasilitasi pengembangan
standar kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja
kreatif yang diakui secara global
2. Memfasilitasi pemberdayaan orang kreatif untuk
meningkatkan keterampilan (kompetensi),
pengetahuan (kapasitas), dan sikap serta perilaku
sehingga kompetitif
b. Memfasilitasi pemberdayaan
tenaga kerja dan peran
perempuan dalam
pembangunan melalui
ekonomi kreatif
3. Memfasilitasi pemberdayaan (diklat) orang kreatif
untuk meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan
iptek yang memberikan kesempatan sebesar-
besarnya kepada perempuan
c. Perlindungan tenaga kerja
kreatif Indonesia di dalam dan
luar negeri
4. Mengembangkan sistem perlindungan kerja bagi
tenaga kerja kreatif di dalam dan di luar negeri
MISI 1: Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia
(SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif
64. 1.Tersedianya
bahan baku dari
sumber daya
alam yang
berciri khas
lokal,
berkelanjutan
dan ramah
lingkungan dari
sumber daya
alam Indonesia
a.Mengembangkan sistem
pengetahuan kekayaan hayati
(sumber daya alam) Indonesia
yang akurat dan terpercaya,
serta dapat diakses dengan
mudah dan cepat, dengan
memperkuat koordinasi dan
kolaborasi antara industri,
lembaga riset pemerintah, dan
pendidikan tinggi
1. Mengintensifkan komunikasi pengembangan produk
kreatif yang berorientasi pada penghematan sumber
daya dan ramah lingkungan
2. Meningkatkan efektivitas komunikasi tentang
sumber daya terbarukan secara luas
3. Memberikan dukungan pada kegiatan dan
organisasi ilmu pengetahuan yang berperan dalam
Pengembangan Ekonomi Kreatif
a.Mengembangkan bahan baku
yang berciri khas lokal yang
berkelanjutan dan ramah
lingkungan
4. Memfasilitasi riset untuk mengembangkan material
alternatif yang berciri khas Indonesia sebagai bahan
baku
c. Menciptakan dan
meningkatkan skalabilitas
produksi dan daya saing
bahan baku lokal di dalam dan
luar negeri
5. Mengembangkan sistem produksi dan distribusi
bahan baku sehingga dapat menjamin ketersediaan
bahan baku yang berkualitas, mudah diakses dan
terjangkau bagi industri kreatif
6. Menjamin dan meningkatkan kualitas sistem
standardisasi mutu bahan baku lokal bernilai
tambah sehingga dapat bersaing di pasar dalam
negeri maupun luar negeri
7. Memfasilitasi kerjasama pemerintah, intelektual, dan
bisnis dalam pemanfaatan bahan baku lokal
SASARAN ARAH STRATEGI
MISI 1: Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia
(SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif
65. SASARAN ARAH STRATEGI
2.Meningkatnya
penggunaan,
pengelolaan,
dan
perlindungan
sumber daya
budaya yang
berkelanjutan
a. Meningkatkan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber
daya budaya
1. Meningkatkan efektivitas komunikasi tentang
budaya lokal
2. Memfasilitasi penelitian untuk
mengidentifikasi dan mengembangkan
sumber daya budaya lokal yang merupakan
inspirasi dalam pengembangan karya dan
konten kreatif yang berwawasan budaya
Indonesia
3. Memfasilitasi pendokumentasian dan
archiving karya kreatif yang akurat dan
terpercaya, serta dikelola secara profesional
b. Memfasilitasi eksperimentasi
dan eksplorasi budaya lokal
sebagai inspirasi dalam
berkarya
4. Memberikan dukungan pada kegiatan dan
organisasi seni budaya dan ilmu
pengetahuan yang berperan dalam
Pengembangan Ekonomi Kreatif
MISI 1: Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia
(SDM) dan bahan baku untuk pengembangan ekonomi kreatif
66. SASARAN ARAH STRATEGI
1. Meningkatnya
wirausaha
kreatif yang
berdaya saing
secara
nasional dan
internasional
a. Memfasilitasi penciptaan dan
peningkatan profesionalisme
(skill-knowledge-attitude)
wirausaha kreatif
1. Memfasilitasi peningkatan keterampilan-
pengetahuan-sikap wirausaha kreatif
dengan menghadirkan mentor bisnis
berpengalaman di tingkat nasional dan
global
b. Memfasilitasi kolaborasi dan
penciptaan jejaring kreatif
antar wirausaha kreatif yang
mengarusutamakan gender di
tingkat lokal, nasional, dan
global
2. Memfasilitasi kolaborasi,
kerjasama/kemitraan dan jejaring antar
wirausaha kreatif di tingkat lokal, nasional,
dan global
3. Memfasilitasi pengembangan inkubator
bisnis yang dikelola secara profesional
MISI 2: Meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri
kreatif
67. 2. Meningkatnya
usaha kreatif
yang memiliki
daya saing
industri di
tingkat nasional
dan
internasional
a. Memfasilitasi penciptaan usaha
kreatif lokal dan kolaborasi antar
usaha kreatif maupun antara
industri kreatif dengan industri
lainnya yang mengarusutamakan
gender di tingkat lokal, nasional,
dan global
1. Memfasilitasi wirausaha kreatif pemula untuk
memulai usahanya
b. Memfasilitasi kolaborasi dan
linkage antar usaha kreatif
maupun antara industri kreatif
dengan industri lainnya yang
mengarusutamakan gender di
tingkat lokal, nasional, dan global
2. Memfasilitasi co-creation dan co-production antar
usaha kreatif di tingkat lokal, nasional, dan global
3. Memfasilitasi program magang (internship)
tenaga kerja kreatif antar usaha kreatif
4. Meningkatkan industri kreatif dan industri
penunjang/pendukung usaha kreatif di dalam
negeri, serta keterkaitan industri kreatif dengan
industri lainnya dalam penciptaan nilai tambah
5. Memfasilitasi akses dunia usaha terhadap
bahan baku, sumber daya budaya, dan orang
kreatif lokal yang berkualitas dan kompetitif dan
mendorong kerja sama lembaga
pemerintah/swasta dengan industri kreatif dalam
pemanfaatan bahan baku alternatif
6. Memfasilitasi lembaga pendidikan, lembaga
pemerintah, komunitas kreatif dan usaha kreatif
untuk memanfaatkan bahan baku dan sumber
budaya lokal
c. Mengembangkan standar usaha
kreatif nasional yang diakui
secara global serta memfasilitasi
usaha kreatif lokal untuk
memenuhi standar industri kreatif
nasional dan global
7. Mengembangkan standar usaha nasional yang
memenuhi standar global sehingga dapat
meningkatkan daya saing usaha kreatif lokal
secara nasional dan internasional
8. Memfasilitasi akses dan kapasitas dunia usaha
untuk dapat memenuhi standar industri kreatif
nasional dan global
MISI 2: Meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri
kreatif
SASARAN ARAH STRATEGI
68. 3. Terciptanya
produk dan jasa
kreatif
Indonesia yang
menjadi ikon
nasional dan
internasional
a. Memfasilitasi peningkatan
kualitas, jumlah, dan
keragaman produk kreatif
melalui peningkatan riset,
kompetisi kreasi dan
pengembangan standar
produk berdaya saing di
tingkat lokal dan global
1. Menyelenggarakan dan berpatisipasi aktif
dalam kompetisi untuk kreasi produk kreatif
baik di tingkat nasional maupun internasional
2. Memfasilitasi riset dan pengembangan pada
proses kreasi dan produksi karya kreatif
(misalnya terkait dengan desain,
metode/teknik produksi, dan pengembangan
konten)
b. Mengembangkan standar
karya kreatif (untuk karya
kreatif yang dapat
dikembangkan standardnya)
3. Meningkatkan standar mutu produk dan jasa
kreatif secara bertahap dengan memfasilitasi
peningkatan kapasitas usaha untuk dapat
memenuhi standar karya kreatif nasional
SASARAN ARAH STRATEGI
MISI 2: Meningkatkan pertumbuhan dan daya saing industri
kreatif
69. 1. Terciptanya
pembiayaan
yang sesuai
dan mudah
diakses
a. Meningkatkan akses orang
kreatif terhadap pembiayaan
yang sesuai
1. Memfasilitasi dan meningkatkan mutu
layanan lembaga pembiayaan bagi industri
kreatif
b. Mengembangkan alternatif
pembiayaan yang sesuai,
dapat diakses dengan mudah,
dan kompetitif
2. Mengembangkan dan memfasilitasi
penciptaan skema/model pembiayaan yang
sesuai untuk industri kreatif yang dapat
diakses dengan mudah
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk pengembangan ekonomi kreatif yang
berdaya saing global
c. Memperkuat hubungan dan
akses informasi antara usaha
kreatif, pemerintah dengan
lembaga keuangan
3. Memfasilitasi akses pendanaan bagi
wirausaha kreatif berpotensi
SASARAN ARAH STRATEGI
70. 2. Meningkatnya
keragaman
karya kreatif
dan pangsa
pasar ekonomi
kreatif
a. Membangun sistem informasi
dan sistem komunikasi
tentang produk kreatif
Indonesia
1. Meningkatkan riset pemasaran produk kreatif di
dalam dan luar negeri
2. Membangun sistem informasi pasar karya
kreatif
3. Mengintensifkan komunikasi penggunaan
produk kreatif dalam negeri sebagai upaya
penciptaan pasar bagi produk kreatif di dalam
negeri
b. Meningkatkan kualitas
pelayanan ekspor-impor
karya kreatif
4. Memfasilitasi pelayanan satu pintu bagi ekspor
impor karya kreatif yang termasuk dalam
komoditi yang diatur tata niaga
5. Mengembangkan sistem informasi mengenai
regulasi ekspor dan impor karya kreatif dari
negara tujuan ekspor yang akurat, terpercaya,
mudah diakses, dan dikelola secara profesional
6. Meningkatkan kemampuan eksportir karya
kreatif dalam melakukan perdagangan luar
negeri
c. Memperluas jangkauan
distribusi karya/usaha/ orang
kreatif di dalam dan luar
negeri melalui diplomasi
budaya sebagai softpower
dan peningkatan kualitas
branding; promosi; misi
dagang, B to B networking
usaha/wirausaha kreatif di
dalam dan luar negeri
7. Memperluas jangkauan distribusi produk kreatif
di dalam dan luar negeri
8. Penguatan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung promosi karya kreatif
9. Mendorong dan memfasilitasi branding produk
dan jasa ekonomi kreatif Indonesia
10.Meningkatkan apresiasi pasar terhadap produk
kreatif di dalam dan luar negeri
11.Meningkatkan promosi produk kreatif /usaha
kreatif/pelaku kreatif yang memiliki nilai
ekonomis dan membawa ciri khas Indonesia ke
dunia internasional
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan
ekonomi kreatif yang berdaya saing global
ARAH STRATEGI
SASARAN
71. SASARAN ARAH STRATEGI
3. Meningkatnya
ketersediaan
infrastruktur
yang
mendorong
kelancaran
produksi,
distribusi dan
promosi produk
kreatif.
a. Menjamin ketersediaan
infrastruktur telematika-
jaringan internet; dan
infrastruktur logistik dan
energi
1.Meningkatkan kualitas infrastruktur
jaringan internet, dan infrastruktur
logistik dan energi
2.Memberikan insentif investasi teknologi
serta infrastruktur teknologi sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
3.Menyusun daftar prioritas basis
pendukung teknologi informasi dan
komunikasi bagi industri di bidang
ekonomi kreatif
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
72. SASARAN ARAH STRATEGI
4. Meningkatnya
ketersediaan
teknologi tepat
guna dan
mudah diakses
a. Memfasilitasi akses dan
pengembangan teknologi
secara mudah dan kompetitif
1. Memfasilitasi penyediaan akses software legal,
kompetitif dan mudah digunakan oleh
orang/wirausaha/usaha kreatif
b. Meningkatkan
pengembangan basis-basis
pengembangan teknologi
lokal yang mendukung
pengembangan industri
kreatif
1. Mengembangkan industri piranti keras dan piranti
lunak dalam negeri sebagai penopang teknologi
industri di bidang ekonomi kreatif
2. Mendorong dan memfasilitasi peningkatan mutu
pengemasan produk dan jasa ekonomi kreatif
c. Meningkatkan kolaborasi
antar pemangku kepentingan
dalam melakukan
pengembangan teknologi
1. Meningkatkan kemitraan yang saling
menguntungkan dengan negara yang memiliki
teknologi kreatif yang sudah maju
2. Mengembangkan inkubator-inkubator teknologi
untuk mendukung pengembangan industri kreatif
3. Mengembangkan kerja sama riset dan teknologi
multidisiplin antar institusi pendidikan di bidang
ekonomi kreatif untuk mendukung pengembangan
industri kreatif
4. Mengoptimalkan lembaga riset pemerintah untuk
mengembangkan teknologi yang mendukung
pengembangan industri di bidang ekonomi kreatif
5. Memfasilitasi pemberian bantuan dukungan
teknologi pengolahan bahan baku industri di bidang
ekonomi kreatif
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
73. SASARAN ARAH STRATEGI
5. Terciptanya
regulasi yang
mendukung
penciptaan
iklim yang
kondusif bagi
pengembangan
ekonomi kreatif
a. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
pendidikan dan apresiasi
yang mendukung
pengembangan industri
kreatif
1. Harmonisasi-regulasi pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan
memperkenalkan kreativitas dalam pendidikan
untuk mendukung pengembangan industri
kreatif
2. Harmonisasi-regulasi untuk dapat
meningkatkan literasi masyarakat terhadap
ekonomi kreatif dan kreativitas di masyarakat
b. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
pemanfaatan dan
pengembangan sumber
daya lokal bagi industri
kreatif
1. Harmonisasi-regulasi tata niaga sumber daya
alam lokal sebagai bahan baku industri kreatif
2. Harmonisasi-regulasi pelestarian
(perlindungan, pengembangan, dan
pemanfaatan) sumber daya alam (bahan baku
lokal) dan sumber daya budaya lokal
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
74. SASARAN ARAH STRATEGI
6. Terciptanya
regulasi yang
mendukung
penciptaan
iklim yang
kondusif bagi
pengembangan
ekonomi kreatif
c. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
penciptaan nilai kreatif
(creative value chain) dan
penataan industri kreatif
dan industri pendukung
penciptaan nilai kreatif
(backward and forward
linkage)
1. Harmonisasi-regulasi penataan industri kreatif
(core, backward dan forward linkage creative
industry) untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengembangan ekonomi kreatif
2. Harmonisasi-regulasi perpajakan (pajak negara
maupun pajak daerah), kepabeanan, CSR, dan
retribusi bagi industri kreatif
d. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
pembiayaan bagi industri
kreatif
1. Harmonisasi-regulasi pembiayaan (funding)
kepada industri kreatif
f. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
perluasan pasar karya
kreatif
1.Harmonisasi-regulasi untuk memperluas pasar
produk dan jasa kreatif di dalam maupun di luar
negeri
2.Harmonisasi-regulasi yang terkait dengan
perlindungan konsumen
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya
saing global
e. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-
regulasi) pembiayaan
bagi industri kreatif
1. Harmonisasi-regulasi PMA subsektor ekonomi
kreatif
75. SASARAN ARAH STRATEGI
7. Terciptanya
regulasi yang
mendukung
penciptaan
iklim yang
kondusif bagi
pengembangan
ekonomi kreatif
g. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
Hak Kekayaan Intelektual
(HKI)
1. Harmonisasi-regulasi Hak Kekayaan
Intelektual untuk dapat menjamin
perlindungan (pendaftaran yang mudah,
penegakan hukum atas pembajakan dan
tindakan melanggar HKI) bagi kekayaan
intelektual
h. Harmonisasi-regulasi
(menciptakan, de-regulasi)
ketenagakerjaan bagi orang
kreatif
1. Harmonisasi-regulasi ketenagakerjaan
orang kreatif dalam industri
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
76. SASARAN ARAH STRATEGI
8. Meningkatnya
partisipasi aktif
pemangku
kepentingan
dalam
pengembangan
ekonomi kreatif
a. Meningkatkan sinergi,koordinasi,
dan kolaborasi antar aktor
(intelektual, bisnis, komunitas, dan
pemerintah) dan orang kreatif
dalam pengembangan ekonomi
kreatif
1. Membentuk kelompok kerja pengembangan
ekonomi kreatif Nasional yang dapat mensinergikan
seluruh program dan kegiatan lintas sektor dan
lintas regional yang dikelola secara profesional
2. Memfasilitasi terciptanya forum komunikasi dan
kemitraan antar aktor (intelektual, bisnis,
komunitas, dan pemerintah) maupun antar orang
kreatif
b. Memfasilitasi pembentukan dan
peningkatan kualitas organisasi
atau wadah yang dapat
mempercepat pengembangan
ekonomi kreatif
1. Memfasilitasi pembentukan organisasi non
pemerintah (asosiasi usaha, asosiasi profesi)
sebagai rekan pemerintah dalam meningkatkan
kualitas dan daya saing usaha dan orang kreatif di
tingkat nasional dan global
2. Memfasilitasi diciptakannya lembaga-lembaga
pemerintah atau swasta yang mendorong terjadinya
industri kreatif yang lebih baik
3. Memfasilitasi pengembangan dan penguatan
komunitas kreatif di dalam dan di luar negeri
4. Meningkatkan kualitas pusat/badan/balai yang
didukung oleh Pemerintah
5. Meningkatkan kualitas tatakelola dan efektifitas
organisasi dalam lembaga pemerintahan
(Kementerian dan non Kementerian)
6. Meningkatkan kapasitas aparatur negara dalam
mengembangkan ekonomi kreatif
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
77. SASARAN ARAH STRATEGI
9. Terwujudnya
kreativitas
sebagai
paradigma
pembangunan
dan dalam
kehidupan
masyarakat
a. Memfasilitasi gerakan
pengarusutamaan kreatifitas baik di
masyarakat,bisnis, pendidikan dan
instansi pemerintahan
1. Meningkatkan dukungan pengembangan industri
kreatif dalam RPJMN dan RENSTRA Kementerian
dan Lembaga terkait
2. Meningkatkan dukungan pengembangan industri
kreatif dalam RPJPD dan RPJMD melalui
kerangka potensi unggulan daerah
3. Memfasilitasi gerakan/kegiatan yang meningkatkan
apresiasi masyarakat, lingkungan pendidikan, bisnis
dan instansi pemerintahan terhadap kreativitas dan
sumber daya lokal
4. Mengintensifkan komunikasi pentingnya kreativitas,
sumber daya budaya dan HKI sebagai modal
utama keunggulan bersaing dalam era ekonomi
kreatif
5. Mengintensifkan komunikasi untuk tidak membeli
karya kreatif ilegal/bajakan
6. Memfasilitasi pengembangan akses informasi dan
pengetahuan ekonomi kreatif di masyarakat
b. Meningkatkan ketersediaan dan
aktivasi ruang publik yang
memadai
1. Memfasilitasi peningkatan dan aktivasi ruang publik
yang memadai untuk memberikan ruang kebebasan
berekspresi, berpikir kritis dan kreatif serta asimilasi
nilai-nilai dan pertukaran pengetahuan antar
pemangku kepentingan industri di bidang ekonomi
kreatif di seluruh wilayah Indonesia
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
78. SASARAN ARAH STRATEGI
10. Meningkatnya
posisi,
kontribusi,
kemandirian
serta
kepemimpinan
Indonesia dalam
fora
internasional
a. Meningkatnya posisi, kontribusi,
kemandirian serta kepemimpinan
Indonesia dalam forum diplomasi
bilateral, regional dan multilateral
1. Menjalin kemitraan strategis dengan negara yang
sudah maju pada penciptaan creative value chain
serta penguasaan terhadap teknologi melalui forum
diplomasi bilateral, regional dan multilateral
2. Menjalin kemitraan strategis dengan negara yang
berpotensi sebagai pasar bagi karya kreatif dalam
negeri melalui forum diplomasi bilateral, regional
dan multilateral
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
a. Meningkatkan partisipasi Indonesia
dalam even-even kreatif di tingkat
internasional yang dapat
mengangkat citra Indonesia
sebagai bangsa yang kreatif
1. Memfasilitasi keikutsertaan Indonesia dalam even
kreatif Internasional yang prestisius
79. SASARAN ARAH STRATEGI
11. Meningkatnya
apresiasi
kepada
orang/karya/
wirausaha/usa
ha kreatif lokal
di dalam dan
luar negeri
a. Memfasilitasi dan memberikan
penghargaan bagi orang/karya/
wirausaha/usaha kreatif lokal di
tingkat nasional dan internasional
1. Memfasilitasi keikutsertaan
orang/karya/wirausaha/usaha kreatif yang
mendapatkan peran (mengikuti kompetisi, sebagai
pembicara, dsb) atau penghargaan di dunia
internasional
2. Melaksanakan dan memfasilitasi kegiatan
pemberian penghargaan bagi
orang/karya/wirausaha/usaha kreatif di dalam
negeri
3. Melaksanakan dan memfasilitasi kegiatan
kompetisi/festival/diskusi/ kegiatan lainnya yang
dapat menggali, mengangkat, mempromosikan
orang/karya/wirausaha/usaha kreatif lokal, serta
meningkatkan interaksi antara orang dan wirausaha
kreatif lokal dan dunia
b. Meningkatkan komunikasi
keberadaan
orang/karya/wirausaha/usaha
kreatif lokal dan konsumsi karya
kreatif lokal
1. Membangun sistem informasi dan mengintensifkan
komunikasi mengenai orang/karya/wirausaha/usaha
kreatif di Indonesia
2. Memfasilitasi gerakan dan komunikasi aktif
penggunaan produk dalam negeri untuk
meningkatkan konsumsi dan penggunaan karya
kreatif dalam negeri
c. Meningkatkan apresiasi terhadap
HKI
1. Memperkuat landasan interaksi bisnis antara
perusahaan dengan insan kreatif berupa kontrak
bisnis standar yang menghargai HKI
2. Meningkatkan layanan pendidikan dan layanan
informasi HKI kepada masyarakat
3. Memfasilitasi pendaftaran HKI yang mudah dan
terjangkau
4. Memberikan perlindungan dan menjamin
penegakan terhadap HKI
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
80. SASARAN ARAH STRATEGI
12. Meningkatnya
apresiasi
masyarakat
terhadap sumber
daya alam dan
budaya lokal
a. Meningkatkan akses dan
distribusi terhadap
informasi/pengetahuan
terhadap sumber daya alam
dan sumber daya budaya
lokal
1. Mengembangkan dan memfasilitasi akses
dan distribusi informasi dan pengetahuan
tentang sumber daya alam dan sumber
daya budaya lokal kepada masyarakat
b. Meningkatkan intensitas
komunikasi penggunaan
bahan baku lokal ramah
lingkungan dan budaya lokal
dalam penciptaan karya
1. Mengembangkan komunikasi dan gerakan
eco-product
MISI 3: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pengembangan ekonomi kreatif yang berdaya saing global
Editor's Notes
Masukkan rata-rata pertumbuhan PDB Ekraf, PDB Nasional, rata-rata nilai PDB Ekraf dan rata-rata nilai PDB Nasional
Buat Highlight statementnya
Masukkan rata-rata pertumbuhan PDB Ekraf, PDB Nasional, rata-rata nilai PDB Ekraf dan rata-rata nilai PDB Nasional
Buat Highlight statementnya
DATA COMTRADE HANYA MENCAKUP BARANG, TIDAK MENCAKUP JASA-JASA YANG MASUK DALAM EKONOMI KREATIF
RPJM ke-1 (2005 – 2009). Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, RPJM I diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat;
RPJM ke-2 (2010 – 2014). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, RPJM ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian;
RPJM ke-3 (2015 – 2019). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat
RPJM ke-4 (2020 – 2024). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3, RPJM ke-4 ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
SARAN REVISI DARI BU DEWI:
Hasil Revisi:
1. Visi direvisi sesuai matriks RPJM_Rev2.6 menggunakan versi Peta Jalan RPJP
2. Misi satu sudah direvisi sesuai matriks RPJM_Rev2.6
3. Misi tiga sudah direvisi sesuai matriks RPJM_Rev 2.6
4. Revisi tujuan sesuai dengan Roadmap
1 rp di hasilkan oleh ekonomi kreatif 2.32 rp input dari sektor lain semua perekonomian
Forward Rp.1 output Rp. 1.53 output di sektor lainnya – sebagai jasa yang di konsumsi oleh jasa pariwisata,
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
Terwujudnya masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab
Terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi iptek
Makin mantapnya budaya bangsa yang tercermin dalam meningkatnya peradaban,harkat, dan martabat manusia Indonesia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian bangsa
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera
Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita pada tahun 2025 mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah, dengan tingkat pengangguran terbuka yang tidak lebih dari 5 persen dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen;
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Secara umum peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan gender (IPG), serta tercapainya penduduk tumbuh seimbang;
Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Indonesia. Sektor pertanian, dalam arti luas, dan pertambangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien sehingga menghasilkan komoditi berkualitas, industri manufaktur yang berdaya saing global, motor penggerak perekonomian, serta jasa yang perannya meningkat dengan kualitas pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing; (industri kreatif adalah industri non manufaktur belum terlihat dalam figur ini)
Tersusunnya jaringan infrastruktur perhubungan yang andal dan terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang andal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat terpenuhi. Terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia. Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air. (pos sudah tidak relevan)
Meningkatnya profesionalisme aparatur negara pusat dan daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab, serta profesional yang mampu mendukung pembangunan nasional.
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
Terwujudnya masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab
Terciptanya supremasi hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia yang bersumber pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta tertatanya sistem hukum nasional yang mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, dan aspiratif. Terciptanya penegakan hukum tanpa memandang kedudukan, pangkat, dan jabatan seseorang demi supremasi hukum dan terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia
Menciptakan landasan konstitusional untuk memperkuat kelembagaan demokrasi;
Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan politik;
Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip toleransi, non-diskriminasi, dan kemitraan;
Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintah yang berdasarkan hukum, birokrasi yang professional dan netral, masyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang mandiri, serta adanya kemandirian nasional
Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.
Terwujudnya rasa aman & damai bagi seluruh rakyat serta terjaganya keutuhan wilayah NKRI dan kedaulatan negara dari ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri
Terwujudnya keamanan nasional yang menjamin martabat kemanusiaan, keselamatan warga negara, dan keutuhan wilayah dari ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri; Kemenparekraf bisa berkontribusi dengan pendekatan softpower melalui ekonomi kreatif dan pariwisata;
TNI yang profesional, komponen cadangan dan pendukung pertahanan yang kuat terutama bela negara masyarakat dengan dukungan industri pertahanan yang andal;
Polri yang profesional, partisipasi kuat masyarakat dalam bidang keamanan, intelijen, dan kontra intelijen yang efektif, serta mantapnya koordinasi antara institusi pertahanan dan keamanan
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan
Tingkat pembangunan yang makin merata ke seluruh wilayah diwujudkan dengan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, termasuk berkurangnya kesenjangan antarwilayah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam kualitas gizi yang memadai serta tersedianya instrumen jaminan pangan untuk tingkat rumah tangga
Terpenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh
Terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat
Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
Terwujudnya Indonesia yang asri dan lestari
Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari;
Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan nasional;
Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk menjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Terwujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional
Terbangunnya jaringan sarana dan prasarana sebagai perekat semua pulau dan kepulauan Indonesia;
Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia di bidang kelautan yang didukung oleh pengembangan IPTEK
Menetapkan wilayah NKRI, aset-aset, dan hal-hal yang terkait dalam kerangka pertahanan negara
Membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan
Mengurangi dampak bencana pesisir dan pencemaran laut
Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional
Terwujudnya peranan Indonesia yang meningkat dalam pergaulan dunia internasional
Memperkuat dan mempromosikan identitas nasional sebagai negara demokratis dalam tatanan masyarakat internasional.
Memulihkan posisi penting Indonesia sebagai negara demokratis besar yang ditandai oleh keberhasilan diplomasi di fora internasional dalam upaya pemeliharaan keamanan nasional, integritas wilayah, dan pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional.
Meningkatnya kepemimpinan dan kontribusi Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional dalam rangka mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan damai.
Terwujudnya kemandirian nasional dalam konstelasi global.
Meningkatnya investasi perusahaan-perusahaan Indonesia di luar negeri
RPJM ke-1 (2005 – 2009). Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, RPJM I diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat;
RPJM ke-2 (2010 – 2014). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, RPJM ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian;
RPJM ke-3 (2015 – 2019). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat
RPJM ke-4 (2020 – 2024). Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3, RPJM ke-4 ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Sejalan dengan kondisi aman dan damai yang makin mantap di seluruh wilayah Indonesia, kemampuan pertahanan nasional dan keamanan dalam negeri makin menguat yang ditandai dengan:
terbangunnya profesionalisme institusi pertahanan dan keamanan negara serta meningkatnya kecukupan kesejahteraan prajurit serta ketersediaan alat utama sistempersenjataan TNI dan alat utama Polri melalui pemberdayaan industri pertahanan nasional.
Kehidupan demokrasi bangsa makin mengakar dalam kehidupan bangsa sejalan dengan makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi dan kemitraan dan semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.
Kondisi itu mendorong tercapainya penguatan kepemimpinan dan kontribusi Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional dalam rangka mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan damai dalam berbagai aspek kehidupan.
Bersamaan dengan itu kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah makin mampu mendukung pembangunan nasional.
Kesejahteraan rakyat terus membaik, meningkat sebanding dengan tingkat kesejahteraan negara-negara berpenghasilan menengah, dan merata yang didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang disertai terwujudnya lembaga jaminan sosial.
Kualitas sumber daya manusia terus membaik ditandai oleh meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pelayananan pendidikan yang efisien dan efektif;
meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat;
meningkatnya kesetaraan gender;
meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta kesejahteraan dan perlindungan anak; t
ercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; dan
mantapnya budaya dan karakter bangsa.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh
terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.
Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat tercapai, serta mulai dimanfaatkannya tenaga nuklir untuk pembangkit listrik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan secara ketat; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi Indonesia;
terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Selain itu, pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
No 5 Poin 1 (Pendidikan) Beasiswa dan Penelitian (dana riset untuk pendidikan)
Perbedaan dengan visi sebelumnya: “Bangsa Indonesia yang berkualitas hidup dan bercitra kreatif di mata dunia”
Peran wanita, profesionalisme aparatur negara, wilayah perkotaan dan pedesaan tidak kumuh, pertahanan dan keamanan