SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAGAN PENERAPAN
PPH 26




PT. PERTAMINA (PERSERO)
BAGAN PENERAPAN PPh 26


                                                        PENERIMAAN TAGIHAN (INVOICE)

                                                               DARI LUAR NEGERI

                                                                        DA
                                      IDENTIFIKASI NEGARA DOMISILI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI (WPLN)



          NEGARA MITRA PERSETUJUAN PENGHINDARAN                                               BUKAN NEGARA MITRA
                PAJAK BERGANDA INDONESIA                                                  PERSETUJUAN PENGHINDARAN
                                                                                           PAJAK BERGANDA INDONESIA

           PEMENUHAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF 1)



      MEMENUHI PERSYARATAN,                                  TIDAK MEMENUHI                       TARIF NORMAL PPH 26
     BUKAN SUBJEK PAJAK DALAM
                                                              PERSYARATAN                                  (20%)
     NEGERI 2), DAN TIDAK TERJADI
        PENYALAHGUNAAN 3)




         ACTIVE INCOME
                                         PENGECUALIAN                   PASSIVE INCOME                 TARIF PERSETUJUAN
     HAK PEMAJAKAN DI                                                                                    PENGHINDARAN
      NEGARA DOMISILI                                                  HAK PEMAJAKAN DI                 PAJAK BERGANDA
                                      ACTIVE INCOME YANG                NEGARA SUMBER                     (LAMPIRAN I)
                                      HAK PEMAJAKANNYA
                                      DI NEGARA SUMBER



           CONTOH :                                YAITU :
                                                                                            CONTOH :
•        JASA ARSITEK       1)   1) SWISS : PAYMENTS FOR SERVICES              •   BUNGA
                            2)   2) PAKISTAN : FEES FOR TECHNICAL SERVICES     •   DEVIDEN
•        JASA INVESTIGASI
                            3)   3) LUXEMBOURG : FEES FOR TECHNICAL            •   ROYALTI
•        JASA PROMOSI            SERVICES                                      •   PATENT
•        JASA AKUNTAN       4)   4) JERMAN : FEES FOR TECHNICAL SERVICES       •   PENGHASILAN DARI    PENGGUNAAN
•        JASA KONSULT AN
                                                                                   HARTA

    CATATAN :

    1)
           Lihat Bagan Pemenuhan Persyaratan Administratif
    2)     Lihat Tes Keberadaan Subjek Pajak Dala m Negeri
    3)     Lihat Daftar Istilah
1)
         BAGAN PEMENUHAN PERSYARATAN
                 ADMINISTRATIF


                                       PERSYARATAN
                                       ADMINISTRATIF


Surat Keterangan Domisili (SKD) yang disampaikan oleh WPLN kepada Pemotong/Pemungut Pajak dengan:
a. Menggunakan formulir DGT-1 dan atau DGT-2 4)
b. Telah diisi oleh WPLN dengan lengkap
c. Telah ditandatangani oleh WPLN atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan
   kelaziman di negara mitra P3B
d. Telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang
   berwenang di negara mitra P3B, yang dapat berupa tanda tangan atau diberi tanda yang setara dengan
   tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B
e. Disampaikan bersamaan dengan saat Vendor Luar Negeri menyampaikan invoice atau tagihan



                                APABILA POINT (d) TIDAK TERPENUHI


                  TETAP MEMENUHI PESYARATAN ADMINISTRATIF DENGAN SYARAT :


Melampirkan SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa Inggris
b. Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010
c. Berupa dokumen asli atau fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah
   satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak.
d. Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN
e. Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang
      berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman
   di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.



 CATATAN :
  4)
     Lihat Penggunaan Form DGT-1 atau DGT-2
4)PENGGUNAAN   FORM DGT-1 DAN DGT-2


               Digunakan oleh Orang Pribadi atau Badan yang tinggal di negara yang
               memiliki P3B dengan Indonesia dan memperoleh penghasilan di
FORM DGT-1     Indonesia terdiri dari deviden, bunga, royalti, penghasilan sehubungan
               dengan jasa, dan penghasilan lainnya yang merupakan obyek
               pemotongan/pemungutan Pajak Penghasilan



               Dapat dipergunakan lebih dari 1 kali oleh WPLN dalam jangka waktu 12
               bulan sejak disahkan oleh pejabat berwenang apabila :
               a. WPLN bertransaksi dengan Pemungut/Pemotong yang sama.
               b. Nama dan alamat WPLN tidak mengalami perubahan
               Apabila a dan b tidak terpenuhi maka menerapkan ketentuan P3B
               berikutnya WPLN cukup menyampaikan lembar kedua Form DGT-1
               yang telah diisi lengkap part IV, V, dan VI



               Digunakan oleh Orang Pribadi atau Badan yang tinggal di negara yang
               memiliki P3B dengan Indonesia dan memperoleh penghasilan di
FORM DGT-2     Indonesia khusus bentuk Institusi perbankan dan penghasilan melalui
               Kustodian sehubungan dengan Penghasilan yang diperoleh atas
               pengalihan saham dan obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di
               pasar modal Indonesia, selain bunga dan deviden.



               Dapat digunakan lebih dari satu Pemotong/Pemungut Pajak. Form
               DGT-2 Asli dapat diperbanyak oleh Pemotong/Pemungut Pajak dan
               dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Pemotong/Pemungut
               Pajak tersebut terdaftar. Kepala KPP harus menyimpan dokumen Form
               DGT-2 asli tersebut. Form DGT-2 yang telah dilegalisasi diperlakukan
               sama seperti dokumen aslinya.
2)
                                TES KEBERADAAN
                               SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI

                                           TES KEBERADAAN SUBJEK PAJAK
                                                   DALAM NEGERI


                                                    DALAM FORM DGT-1



Dalam Form DGT-1 terdapat tes atas Keberadaan Subjek Pajak Dalam Negeri dan Prosedur Penelitian Penerapan
P3B, yakni :
Keberadaan Subjek Pajak Dalam Negeri ditunjukkan berdasarkan pengisian memuat :
       Dalam Part IV butir 4 tercantum alamat WPLN di Indonesia
       Dalam Part IV butir 5 tercantum alamat WPLN mempunyai tempat tinggal tetap di Indonesia
       Dalam Part IV butir 6 tercantum tempat kediaman WPLN di Indonesia
       Dalam Part V butir 1,2,3 tercantum tempat pendirian, tempat kedudukan atau alamat kantor pusat WPLN di
       Indonesia


             P3B tidak dapat diterapkan dalam hal salah satu dari jawaban a,b,c,d memuat indikasi Subjek
                                                Pajak Dalam Negeri



             II.   Prosedur Penelitian Penerapan P3B apabilan Form DGT-1 terdapat jawaban :
                      “NO” dalam butir 3 Part IV
                      “YES” atau “NO” (sesuai kondisi sebenarnya) dalam butir 6 Part V
                      “YES” untuk seluruh pertanyaan dalam butir 7 sampai dengan butir 12 pada Part V



             P3B tidak dapat diterapkan dalam hal salah satu jawaban penerima penghasilan tidak sesuai
                                             dengan huruf a,b,c di atas
LAMPIRAN I



      DAFTAR TARIF P3B PASSIVE INCOME

                                                         Dalam Prosentase (%)

No        Treaty Partner   Ownership   Dividends   Interests     Royalties
 1   Algeria                   -           15          15            15
 2   Armenia                   -         10/15         10            10
 3   Australia                 -           15          10          10/15
 4   Austria                  25         10/15         10            10
 5   Bangladesh               10         10/15         10            10
 6   Belgium                  25         10/15         10            10
 7   Brunei                    -           15          10            15
 8   Bulgaria                  -           15          10            10
 9   Canada                   25         10/15         10            10
10   China                     -           10          10            10
11   Czech Republik           20         10/15        12,5          12,5
12   Denmark                  25        10/20          10            15
13   Egypt                     -           15          15            15
14   Finland                  25         10/15         10          10/15
15   France                   25         10/15      0/10/15          10
16   Germany                  25         10/15         10        7,5/10/15
17   Hongkong                  -         5/10          10             5
18   Hungary                   -           15          15            15
19   India                    25         10/15         10            15
20   Iran                      -           7           10            12
21   Italy                    25         10/15         10          10/15
22   Japan                    25         10/15         10            10
23   Jordan                    -           10          10            10
24   Korea North               -           10          10            10
25   Korea South              25         10/15         10            15
26   Kuwait                    -           10           5            20
27   Luxembourgh              25         10/15         10         10/12,5
28   Malaysia                  -           10          10            10
29   Mauritius                 -         10/15         10            10
30   Mexico                    -           10          10            10
31   Mongolia                  -           10          10            10
32   Netherlands               -           10          10            10
33   New Zealand               -           15          10            15
34   Norway   -   15   10   15
35   Pakistan                  25    10/15      15     10/15
36   Philipines                25    15/20    10/15      15
37   Poland                    20    10/15      10       15
38   Portugal                   -      10       10       15
39   Romania                   25   12,5/15    12,5      10
40   Russia                     -      15       15    12,5/15
41   Seychelles                 -      10       10       15
42   Singapore                 25    10/15      10       10
43   Slovakia                   -      10       10       15
44   South Africa              10    10/15      10       10
45   Spain                     25    10/15      10       10
46   Srilangka                  -      15       15       15
47   Sudan                      -      10       15       10
48   Suriname                   -      15       15       15
49   Sweden                    25    10/15      10     10/15
50   Switzerland               25    10/15      10       10
51   Syria                      -      10       10     15/20
52   Taiwan                     -      10       10       10
53   Thailand                   -    15/20      15       15
54   Tunisia                    -      12       12       15
55   Turkey                    25    10/15      10       10
56   Ukraine                   20    10/15      10       10
57   United Arab Emirates       -      10        5        5
58   United Kingdom            15    10/15      10     10/15
59   United     States    of   25    10/15      10       10
     America
60   Uzbekistan                 -     10       10       10
61   Venezuela                 10   10/15      10     10/20
62   Vietnam                    -     15       15       15
DAFTAR ISTILAH


Active Income adalah penghasilan yang diterima dan atau diperoleh Wajb Pajak yang berasal dari
kegiatan usahanya sendiri.
Bentuk Usaha Tetap adalah Bentuk Usaha yang dipergunakan oleh Orang Pribadi yang tidak
bertempat Orang Pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan, dan Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang berupa tempat kedudukan manajemen,cabang
perusahaan,kantor perwakilan, gedung kantor, dll.
Negara Domisili adalah negara asal Orang Pribadi atau Badan yang melakukan usaha di negara
lain.
Negara Sumber adalah negara tempat timbulnya suatu jenis penghasilan.
Passive Income adalah penghasilan yang diterima/diperoleh Wajib Pajak yang berasal bukan dari
kegiatannya sendiri.
Pemotong/Pemungut Pajak adalah Badan Pemerintah, Subjek Pajak Dalam Negeri, Penyelenggara
Kegiatan Bentuk Usaha Tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya yang diwajibkan untuk
melakukan pemotongan atau pemungutan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WPLN
sesuai ketentuan yang berlaku.
3)
   Penyalahgunaan Fasilitas P3B adalah a.Transaksi yang tidak memiliki substansi ekonomi dan
dilakukan dengan menggunakan struktur/skema sedemikian rupa untuk memperoleh fasilitas P3B.
b.Transaksi dengan struktur/skema yang format hukumnya berbeda dengan substansi ekonominya
untuk memperoleh fasilitas P3B.c.Penerima penghasilan bukan merupakan pemilik sebenarnya atas
manfaat ekonomis dari penghasilan.
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda adalah perjanjian antara Pemerintah Indonesia
dengan pemerintah negara/jurisdiksi lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan
pengelakan pajak.
Subjek Pajak Dalam Negeri adalah a.Orang Pribadi/Badan yang bertempat tinggal atau berada di
Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau Orang Pribadi yang dalam 1 tahun
pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b.Badan yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang
memenuhi persyaratan. c.Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.
Subjek Pajak Luar Negeri adalah Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, Orang
Pribadi yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Badan yang tidak
didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia, yang : a.Menjalankan usaha atau melakukan
kegiatan melalui BUT di Indonesia.b.Tidak dari menjalankan usaha/melakukan kegiatan melalui BUT di
Indonesia.
Surat Keterangan Domisili adalah Surat Keterangan yang berkaitan dengan Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda yang digunakan untuk membuktikan bahwa Wajib Pajak tertentu adalah
Subjek Pajak Dalam Negeri dari suatu negara tertentu yang menandatangani P3B
Wajib Pajak Luar Negeri adalah Subjek Pajak Luar Negeri baik Orang Pribadi maupun Badan yang
menerima dan atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia atau menerima dan atau
memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.

More Related Content

What's hot

Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet ckaromah95
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanDudi Wahyudi
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususkaromah95
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badanmateripenyuluhan
 
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptx
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptxPengakuan biaya akuntansi pajak.pptx
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptxIkaRani1
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -superandrosa
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilaneryeryey
 

What's hot (12)

Pph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet cPph orang pribadi brevet c
Pph orang pribadi brevet c
 
Undang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak PenghasilanUndang-undang Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan
 
Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012Bendaharawan 2012
Bendaharawan 2012
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
PPN objek
PPN objekPPN objek
PPN objek
 
P ph 21 tata cara
P ph 21 tata caraP ph 21 tata cara
P ph 21 tata cara
 
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - BadanS-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
S-PL-021-14-00-Petunjuk Awal untuk WP Baru - Badan
 
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptx
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptxPengakuan biaya akuntansi pajak.pptx
Pengakuan biaya akuntansi pajak.pptx
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
(2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan (2) pajak bendaharawan
(2) pajak bendaharawan
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 

Similar to Bagan penerapan pph 26

Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdf
Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdfPaparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdf
Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdfssuser8bbab0
 
Paparan pps pmk 196
Paparan pps pmk 196Paparan pps pmk 196
Paparan pps pmk 196ssuser5d9c52
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptxaliana42
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahRoko Subagya
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmardi1390
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Lutfi Ardhani
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editMateri sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editKppkp Bangil
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNNeea Niio
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
 
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptx
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptxPPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptx
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptxJeniferChandra2
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Kppkp Bangil
 
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021ArieWidodo14
 
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 okMamank Berbudi Santoso
 

Similar to Bagan penerapan pph 26 (20)

Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdf
Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdfPaparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdf
Paparan PPS PMK 196 Singkat (edited).pdf
 
Paparan pps pmk 196
Paparan pps pmk 196Paparan pps pmk 196
Paparan pps pmk 196
 
pajak.pptx
pajak.pptxpajak.pptx
pajak.pptx
 
PajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptxPajakYogya (5).pptx
PajakYogya (5).pptx
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintah
 
Kelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bmKelompok ppn & ppn bm
Kelompok ppn & ppn bm
 
Sosialisasi WP Badan
Sosialisasi WP BadanSosialisasi WP Badan
Sosialisasi WP Badan
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
Tax planning dan pengendalian atas unsur unsur objek withholding tax (selain ...
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editMateri sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
 
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBNResume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
Resume materi pajak dalam pengelolaan dana APBN
 
Pengantar kepabeanan
Pengantar kepabeananPengantar kepabeanan
Pengantar kepabeanan
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
 
1770 s i
1770 s i1770 s i
1770 s i
 
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptx
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptxPPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptx
PPT Ppj Lanjutan 2 Kel 1.pptx
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009
 
1770 i
1770 i1770 i
1770 i
 
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021
Paparan-PPS-PMK-196-Singkat.pdf pmk thn 2021
 
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
494ba9 tata cara potongan dan setoran pajak 2010 ok
 

More from Sidik Abdullah

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSidik Abdullah
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Sidik Abdullah
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSidik Abdullah
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSidik Abdullah
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSidik Abdullah
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Sidik Abdullah
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Sidik Abdullah
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan formSidik Abdullah
 
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)Sidik Abdullah
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)Sidik Abdullah
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1Sidik Abdullah
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessSidik Abdullah
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiaSidik Abdullah
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuanganSidik Abdullah
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarSidik Abdullah
 

More from Sidik Abdullah (20)

Surat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja baktiSurat undangan kerja bakti
Surat undangan kerja bakti
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat domisili
Surat domisiliSurat domisili
Surat domisili
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
Surat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal duniaSurat keterangan meninggal dunia
Surat keterangan meninggal dunia
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisili
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
 
Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07Surat pengantar RT. 07
Surat pengantar RT. 07
 
Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014 Notulen rapat 02 maret 2014
Notulen rapat 02 maret 2014
 
PMK 146 2013
PMK 146 2013PMK 146 2013
PMK 146 2013
 
Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)Per 08/PJ/2013 (PPN)
Per 08/PJ/2013 (PPN)
 
Cara membuat input data di excel dengan form
Cara  membuat input data di excel dengan formCara  membuat input data di excel dengan form
Cara membuat input data di excel dengan form
 
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
Sosialisasi Faktur Pajak per 24/PJ/2012 (PPN)
 
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
PMK 224/PMK.011/2012 (PPH Psl. 22)
 
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
membuat-jaringan-peer-to-peer-menggunakan-wifi-internal-laptop-wi fi-ad-hoc1
 
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan WirelessMenghubungkan dua Laptop dengan Wireless
Menghubungkan dua Laptop dengan Wireless
 
kamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesiakamus-keuangan-versi-indonesia
kamus-keuangan-versi-indonesia
 
3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
 
Lembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminarLembar persyaratan seminar
Lembar persyaratan seminar
 

Bagan penerapan pph 26

  • 1. BAGAN PENERAPAN PPH 26 PT. PERTAMINA (PERSERO)
  • 2. BAGAN PENERAPAN PPh 26 PENERIMAAN TAGIHAN (INVOICE) DARI LUAR NEGERI DA IDENTIFIKASI NEGARA DOMISILI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI (WPLN) NEGARA MITRA PERSETUJUAN PENGHINDARAN BUKAN NEGARA MITRA PAJAK BERGANDA INDONESIA PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA INDONESIA PEMENUHAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF 1) MEMENUHI PERSYARATAN, TIDAK MEMENUHI TARIF NORMAL PPH 26 BUKAN SUBJEK PAJAK DALAM PERSYARATAN (20%) NEGERI 2), DAN TIDAK TERJADI PENYALAHGUNAAN 3) ACTIVE INCOME PENGECUALIAN PASSIVE INCOME TARIF PERSETUJUAN HAK PEMAJAKAN DI PENGHINDARAN NEGARA DOMISILI HAK PEMAJAKAN DI PAJAK BERGANDA ACTIVE INCOME YANG NEGARA SUMBER (LAMPIRAN I) HAK PEMAJAKANNYA DI NEGARA SUMBER CONTOH : YAITU : CONTOH : • JASA ARSITEK 1) 1) SWISS : PAYMENTS FOR SERVICES • BUNGA 2) 2) PAKISTAN : FEES FOR TECHNICAL SERVICES • DEVIDEN • JASA INVESTIGASI 3) 3) LUXEMBOURG : FEES FOR TECHNICAL • ROYALTI • JASA PROMOSI SERVICES • PATENT • JASA AKUNTAN 4) 4) JERMAN : FEES FOR TECHNICAL SERVICES • PENGHASILAN DARI PENGGUNAAN • JASA KONSULT AN HARTA CATATAN : 1) Lihat Bagan Pemenuhan Persyaratan Administratif 2) Lihat Tes Keberadaan Subjek Pajak Dala m Negeri 3) Lihat Daftar Istilah
  • 3. 1) BAGAN PEMENUHAN PERSYARATAN ADMINISTRATIF PERSYARATAN ADMINISTRATIF Surat Keterangan Domisili (SKD) yang disampaikan oleh WPLN kepada Pemotong/Pemungut Pajak dengan: a. Menggunakan formulir DGT-1 dan atau DGT-2 4) b. Telah diisi oleh WPLN dengan lengkap c. Telah ditandatangani oleh WPLN atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B d. Telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B, yang dapat berupa tanda tangan atau diberi tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B e. Disampaikan bersamaan dengan saat Vendor Luar Negeri menyampaikan invoice atau tagihan APABILA POINT (d) TIDAK TERPENUHI TETAP MEMENUHI PESYARATAN ADMINISTRATIF DENGAN SYARAT : Melampirkan SKD yang lazim disahkan atau diterbitkan oleh negara mitra P3B yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Menggunakan bahasa Inggris b. Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 c. Berupa dokumen asli atau fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak. d. Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN e. Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud. CATATAN : 4) Lihat Penggunaan Form DGT-1 atau DGT-2
  • 4. 4)PENGGUNAAN FORM DGT-1 DAN DGT-2 Digunakan oleh Orang Pribadi atau Badan yang tinggal di negara yang memiliki P3B dengan Indonesia dan memperoleh penghasilan di FORM DGT-1 Indonesia terdiri dari deviden, bunga, royalti, penghasilan sehubungan dengan jasa, dan penghasilan lainnya yang merupakan obyek pemotongan/pemungutan Pajak Penghasilan Dapat dipergunakan lebih dari 1 kali oleh WPLN dalam jangka waktu 12 bulan sejak disahkan oleh pejabat berwenang apabila : a. WPLN bertransaksi dengan Pemungut/Pemotong yang sama. b. Nama dan alamat WPLN tidak mengalami perubahan Apabila a dan b tidak terpenuhi maka menerapkan ketentuan P3B berikutnya WPLN cukup menyampaikan lembar kedua Form DGT-1 yang telah diisi lengkap part IV, V, dan VI Digunakan oleh Orang Pribadi atau Badan yang tinggal di negara yang memiliki P3B dengan Indonesia dan memperoleh penghasilan di FORM DGT-2 Indonesia khusus bentuk Institusi perbankan dan penghasilan melalui Kustodian sehubungan dengan Penghasilan yang diperoleh atas pengalihan saham dan obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal Indonesia, selain bunga dan deviden. Dapat digunakan lebih dari satu Pemotong/Pemungut Pajak. Form DGT-2 Asli dapat diperbanyak oleh Pemotong/Pemungut Pajak dan dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan Pajak dimana Pemotong/Pemungut Pajak tersebut terdaftar. Kepala KPP harus menyimpan dokumen Form DGT-2 asli tersebut. Form DGT-2 yang telah dilegalisasi diperlakukan sama seperti dokumen aslinya.
  • 5. 2) TES KEBERADAAN SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI TES KEBERADAAN SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI DALAM FORM DGT-1 Dalam Form DGT-1 terdapat tes atas Keberadaan Subjek Pajak Dalam Negeri dan Prosedur Penelitian Penerapan P3B, yakni : Keberadaan Subjek Pajak Dalam Negeri ditunjukkan berdasarkan pengisian memuat : Dalam Part IV butir 4 tercantum alamat WPLN di Indonesia Dalam Part IV butir 5 tercantum alamat WPLN mempunyai tempat tinggal tetap di Indonesia Dalam Part IV butir 6 tercantum tempat kediaman WPLN di Indonesia Dalam Part V butir 1,2,3 tercantum tempat pendirian, tempat kedudukan atau alamat kantor pusat WPLN di Indonesia P3B tidak dapat diterapkan dalam hal salah satu dari jawaban a,b,c,d memuat indikasi Subjek Pajak Dalam Negeri II. Prosedur Penelitian Penerapan P3B apabilan Form DGT-1 terdapat jawaban : “NO” dalam butir 3 Part IV “YES” atau “NO” (sesuai kondisi sebenarnya) dalam butir 6 Part V “YES” untuk seluruh pertanyaan dalam butir 7 sampai dengan butir 12 pada Part V P3B tidak dapat diterapkan dalam hal salah satu jawaban penerima penghasilan tidak sesuai dengan huruf a,b,c di atas
  • 6. LAMPIRAN I DAFTAR TARIF P3B PASSIVE INCOME Dalam Prosentase (%) No Treaty Partner Ownership Dividends Interests Royalties 1 Algeria - 15 15 15 2 Armenia - 10/15 10 10 3 Australia - 15 10 10/15 4 Austria 25 10/15 10 10 5 Bangladesh 10 10/15 10 10 6 Belgium 25 10/15 10 10 7 Brunei - 15 10 15 8 Bulgaria - 15 10 10 9 Canada 25 10/15 10 10 10 China - 10 10 10 11 Czech Republik 20 10/15 12,5 12,5 12 Denmark 25 10/20 10 15 13 Egypt - 15 15 15 14 Finland 25 10/15 10 10/15 15 France 25 10/15 0/10/15 10 16 Germany 25 10/15 10 7,5/10/15 17 Hongkong - 5/10 10 5 18 Hungary - 15 15 15 19 India 25 10/15 10 15 20 Iran - 7 10 12 21 Italy 25 10/15 10 10/15 22 Japan 25 10/15 10 10 23 Jordan - 10 10 10 24 Korea North - 10 10 10 25 Korea South 25 10/15 10 15 26 Kuwait - 10 5 20 27 Luxembourgh 25 10/15 10 10/12,5 28 Malaysia - 10 10 10 29 Mauritius - 10/15 10 10 30 Mexico - 10 10 10 31 Mongolia - 10 10 10 32 Netherlands - 10 10 10 33 New Zealand - 15 10 15
  • 7. 34 Norway - 15 10 15
  • 8. 35 Pakistan 25 10/15 15 10/15 36 Philipines 25 15/20 10/15 15 37 Poland 20 10/15 10 15 38 Portugal - 10 10 15 39 Romania 25 12,5/15 12,5 10 40 Russia - 15 15 12,5/15 41 Seychelles - 10 10 15 42 Singapore 25 10/15 10 10 43 Slovakia - 10 10 15 44 South Africa 10 10/15 10 10 45 Spain 25 10/15 10 10 46 Srilangka - 15 15 15 47 Sudan - 10 15 10 48 Suriname - 15 15 15 49 Sweden 25 10/15 10 10/15 50 Switzerland 25 10/15 10 10 51 Syria - 10 10 15/20 52 Taiwan - 10 10 10 53 Thailand - 15/20 15 15 54 Tunisia - 12 12 15 55 Turkey 25 10/15 10 10 56 Ukraine 20 10/15 10 10 57 United Arab Emirates - 10 5 5 58 United Kingdom 15 10/15 10 10/15 59 United States of 25 10/15 10 10 America 60 Uzbekistan - 10 10 10 61 Venezuela 10 10/15 10 10/20 62 Vietnam - 15 15 15
  • 9. DAFTAR ISTILAH Active Income adalah penghasilan yang diterima dan atau diperoleh Wajb Pajak yang berasal dari kegiatan usahanya sendiri. Bentuk Usaha Tetap adalah Bentuk Usaha yang dipergunakan oleh Orang Pribadi yang tidak bertempat Orang Pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia yang berupa tempat kedudukan manajemen,cabang perusahaan,kantor perwakilan, gedung kantor, dll. Negara Domisili adalah negara asal Orang Pribadi atau Badan yang melakukan usaha di negara lain. Negara Sumber adalah negara tempat timbulnya suatu jenis penghasilan. Passive Income adalah penghasilan yang diterima/diperoleh Wajib Pajak yang berasal bukan dari kegiatannya sendiri. Pemotong/Pemungut Pajak adalah Badan Pemerintah, Subjek Pajak Dalam Negeri, Penyelenggara Kegiatan Bentuk Usaha Tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya yang diwajibkan untuk melakukan pemotongan atau pemungutan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh WPLN sesuai ketentuan yang berlaku. 3) Penyalahgunaan Fasilitas P3B adalah a.Transaksi yang tidak memiliki substansi ekonomi dan dilakukan dengan menggunakan struktur/skema sedemikian rupa untuk memperoleh fasilitas P3B. b.Transaksi dengan struktur/skema yang format hukumnya berbeda dengan substansi ekonominya untuk memperoleh fasilitas P3B.c.Penerima penghasilan bukan merupakan pemilik sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda adalah perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara/jurisdiksi lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak. Subjek Pajak Dalam Negeri adalah a.Orang Pribadi/Badan yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau Orang Pribadi yang dalam 1 tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b.Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi persyaratan. c.Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. Subjek Pajak Luar Negeri adalah Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, Orang Pribadi yang berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Badan yang tidak didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia, yang : a.Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.b.Tidak dari menjalankan usaha/melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia. Surat Keterangan Domisili adalah Surat Keterangan yang berkaitan dengan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda yang digunakan untuk membuktikan bahwa Wajib Pajak tertentu adalah Subjek Pajak Dalam Negeri dari suatu negara tertentu yang menandatangani P3B Wajib Pajak Luar Negeri adalah Subjek Pajak Luar Negeri baik Orang Pribadi maupun Badan yang menerima dan atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia atau menerima dan atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia melalui Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.