Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai ukuran statistik untuk mengukur karakteristik data, seperti ukuran tendensi sentral (rata-rata, median, modus), ukuran lokasi (persentil, kuartil, desil), dan ukuran dispersi (ragam, simpangan baku). Diuraikan pula rumus dan contoh penghitungan untuk masing-masing ukuran tersebut berdasarkan data sewa kamar apartemen.
Statistika Deskriptif - Bab 03 - Ukuran PemusatanZombie Black
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur karakteristik data, termasuk ukuran tendensi sentral seperti rata-rata, median, dan modus; serta ukuran lokasi seperti persentil, kuartil, dan desil. Contoh penghitungan dilakukan untuk data sewa kamar apartemen.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan dan penyebaran data, termasuk cara menghitung rata-rata, median, modus, kuartil, desil, persentil, deviasi standar, dan koefisien variasi untuk data yang tidak dikelompokkan dan dikelompokkan. Tujuan pembelajaran adalah memahami dan menghitung berbagai ukuran tersebut untuk menganalisis distribusi data.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dan penyajian data, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika, data dan datum, sampel dan populasi, serta berbagai diagram dan pola penyajian data seperti diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, histogram, dan poligon frekuensi.
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran PenyimpanganArie Khurniawan
Modul ini membahas konsep-konsep statistik dasar seperti nilai sentral, ukuran variasi, dan latihan soal. Nilai sentral meliputi rata-rata, median, dan modus. Ukuran variasi mencakup simpangan rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi, dan jarak data. Modul ini juga menyertakan contoh soal untuk mempelajari penerapan konsep-konsep tersebut pada data yang tidak dikelompokkan dan dikelompokkan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai ukuran statistik untuk mengukur karakteristik data, seperti ukuran tendensi sentral (rata-rata, median, modus), ukuran lokasi (persentil, kuartil, desil), dan ukuran dispersi (ragam, simpangan baku). Diuraikan pula rumus dan contoh penghitungan untuk masing-masing ukuran tersebut berdasarkan data sewa kamar apartemen.
Statistika Deskriptif - Bab 03 - Ukuran PemusatanZombie Black
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur karakteristik data, termasuk ukuran tendensi sentral seperti rata-rata, median, dan modus; serta ukuran lokasi seperti persentil, kuartil, dan desil. Contoh penghitungan dilakukan untuk data sewa kamar apartemen.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran pemusatan dan penyebaran data, termasuk cara menghitung rata-rata, median, modus, kuartil, desil, persentil, deviasi standar, dan koefisien variasi untuk data yang tidak dikelompokkan dan dikelompokkan. Tujuan pembelajaran adalah memahami dan menghitung berbagai ukuran tersebut untuk menganalisis distribusi data.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dan penyajian data, termasuk definisi statistika, jenis-jenis statistika, data dan datum, sampel dan populasi, serta berbagai diagram dan pola penyajian data seperti diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, histogram, dan poligon frekuensi.
Statistika Ekonomi I : Nilai Pusat Dan Ukuran PenyimpanganArie Khurniawan
Modul ini membahas konsep-konsep statistik dasar seperti nilai sentral, ukuran variasi, dan latihan soal. Nilai sentral meliputi rata-rata, median, dan modus. Ukuran variasi mencakup simpangan rata-rata, simpangan baku, koefisien variasi, dan jarak data. Modul ini juga menyertakan contoh soal untuk mempelajari penerapan konsep-konsep tersebut pada data yang tidak dikelompokkan dan dikelompokkan.
Hand out matkul statistika dasar m tholib Muhamad Tholib
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang mata kuliah Statistika Dasar yang meliputi identitas mata kuliah, uraian pokok-pokok perkuliahan, dan penyajian data statistika termasuk tabel distribusi frekuensi, histogram, dan ogive.
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptRomadhonDwiCahyoNugr
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Statistika deskriptif melibatkan pengolahan data tanpa kesimpulan sedangkan statistika inferensi menganalisis data untuk menghasilkan generalisasi. Statistika berperan dalam metode ilmiah dengan menyediakan instrumen, sampel, variabel, dan analisis data.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ukuran pemusatan data, yaitu rata-rata, median, dan modus. Rata-rata digunakan untuk mewakili seluruh data, median mewakili nilai tengah data, sedangkan modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Dokumen tersebut membahas tentang teori sampling, termasuk pengertian sampling dan populasi, teknik pengambilan sampel, penyajian data sampel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, kurva ogif, dan box plot. Juga dibahas mengenai distribusi sampling yang memungkinkan untuk memperkirakan karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang penyajian dan distribusi frekuensi data. Tujuannya antara lain untuk mengelompokkan data berdasarkan karakteristik yang sama, mempermudah analisis, dan menunjukkan pola yang muncul. Ada beberapa cara untuk menyusun data secara sistematis seperti berdasarkan waktu, wilayah, atau frekuensi. Metode penyajian frekuensi meliputi tabel distribusi frekuensi tunggal, kelompok, dan kumul
1. Analisis deskriptif digunakan untuk mempelajari pola data dan membuat dugaan selanjutnya. Statistik deskriptif meliputi sari numerik, distribusi, dan pencilan.
2. Sari numerik meliputi ukuran pemusatan seperti rata-rata dan median serta ukuran penyebaran seperti simpangan baku. Distribusi menggambarkan pola penyebaran data. Pencilan adalah data yang berbeda jauh dari data lain.
3. Analisis deskriptif
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistik dasar seperti modus, median, simpangan baku, dan koefisien variasi. Modus adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu data, sedangkan median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan. Simpangan baku mengukur seberapa jauh suatu data bervariasi dari rata-rata, sementara koefisien variasi mengukur variasi data relatif terhadap rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat data statistik dan distribusi frekuensi. Sifat-sifat data statistik meliputi nilai relatif, nilai nyata, batas bawah dan atas relatif serta nyata, serta pembulatan angka. Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data berdasarkan variabel dan frekuensi kemunculannya ke dalam tabel yang meliputi kelas, batas kelas, dan jenis tabel seperti frekuensi tunggal, kum
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Statistika deskriptif melibatkan pengolahan data tanpa pengambilan kesimpulan, sedangkan statistika inferensi melibatkan analisis data dan pengambilan kesimpulan umum. Metode ilmiah digunakan dalam statistika untuk mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan mengambil kesimpulan.
Ukuran pemusatan adalah ukuran yang menunjukkan pusat dari segugus data yang telah diurutkan. Beberapa ukuran pemusatan penting adalah rata-rata, median, dan modus. Ukuran ini berguna untuk membandingkan dua populasi atau contoh karena sulit membandingkan setiap anggota secara individu.
0818.0927.0089| Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Bali| Duaznco BuildingMargionoPriadi
"KAMI DUAZ&CO merupakan pengkaji teknis yang berpengalaman semenjak 2015 untuk melakukan audit bangunan, penyusunan kajian sertfikat laik fungsi (SLF) hingga proses permohonan penerbitan SLF Info Call 0818.0927.0089
Jasa Konsultan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan di Duaznco Bali. Mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gedung yang telah dibangun memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Bali, Duaznco menawarkan jasa konsultasi profesional untuk membantu pemilik bangunan mendapatkan SLF dengan mudah dan cepat.
Mengapa Memilih Jasa Konsultan SLF Duaznco Bali?
Duaznco adalah perusahaan konsultan yang telah berpengalaman dalam membantu pemilik bangunan di Bali untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi. Ada beberapa alasan mengapa Duaznco menjadi pilihan yang tepat:
- Pengalaman dan Keahlian
Duaznco memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengurus berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, komersial, hingga industri.
- Layanan Profesional dan Terpercaya
Duaznco terkenal dengan layanan profesional yang terpercaya. Mereka memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk memastikan bangunan Anda mendapatkan sertifikasi yang diperlukan tanpa kendala.
- Pendekatan yang Personal
Setiap proyek ditangani dengan pendekatan yang personal, di mana konsultasi dilakukan secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan spesifik dari setiap klien.
Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali
Biaya pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis bangunan, ukuran, dan kompleksitas proyek. Namun, secara umum, biaya ini mencakup beberapa komponen utama:
- Survey dan Inspeksi
Tahap awal ini melibatkan inspeksi menyeluruh oleh tim ahli untuk menilai kondisi bangunan dan memastikan bahwa semua persyaratan teknis terpenuhi.
- Penyusunan Laporan Teknis
Setelah inspeksi, tim akan menyusun laporan teknis yang mendetail mengenai kondisi bangunan dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini penting untuk proses pengajuan SLF.
- Pengurusan Administrasi
Proses administrasi melibatkan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan SLF ke instansi terkait.
- Konsultasi dan Pendampingan
Duaznco juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan selama proses pengurusan SLF, termasuk bantuan dalam melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas.
Info 0818.0927.0089
website https://duaznco.com/
Bali Office
Jl. Cokroaminoto No. 460, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali 80116
Hand out matkul statistika dasar m tholib Muhamad Tholib
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang mata kuliah Statistika Dasar yang meliputi identitas mata kuliah, uraian pokok-pokok perkuliahan, dan penyajian data statistika termasuk tabel distribusi frekuensi, histogram, dan ogive.
PERTEMUANN PENDAHULUAN Statistika Konsep Statistika PERTEMUAN I & II.pptRomadhonDwiCahyoNugr
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Statistika deskriptif melibatkan pengolahan data tanpa kesimpulan sedangkan statistika inferensi menganalisis data untuk menghasilkan generalisasi. Statistika berperan dalam metode ilmiah dengan menyediakan instrumen, sampel, variabel, dan analisis data.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai ukuran pemusatan data, yaitu rata-rata, median, dan modus. Rata-rata digunakan untuk mewakili seluruh data, median mewakili nilai tengah data, sedangkan modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Dokumen tersebut membahas tentang teori sampling, termasuk pengertian sampling dan populasi, teknik pengambilan sampel, penyajian data sampel dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, kurva ogif, dan box plot. Juga dibahas mengenai distribusi sampling yang memungkinkan untuk memperkirakan karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang penyajian dan distribusi frekuensi data. Tujuannya antara lain untuk mengelompokkan data berdasarkan karakteristik yang sama, mempermudah analisis, dan menunjukkan pola yang muncul. Ada beberapa cara untuk menyusun data secara sistematis seperti berdasarkan waktu, wilayah, atau frekuensi. Metode penyajian frekuensi meliputi tabel distribusi frekuensi tunggal, kelompok, dan kumul
1. Analisis deskriptif digunakan untuk mempelajari pola data dan membuat dugaan selanjutnya. Statistik deskriptif meliputi sari numerik, distribusi, dan pencilan.
2. Sari numerik meliputi ukuran pemusatan seperti rata-rata dan median serta ukuran penyebaran seperti simpangan baku. Distribusi menggambarkan pola penyebaran data. Pencilan adalah data yang berbeda jauh dari data lain.
3. Analisis deskriptif
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep statistik dasar seperti modus, median, simpangan baku, dan koefisien variasi. Modus adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu data, sedangkan median adalah nilai tengah data yang telah diurutkan. Simpangan baku mengukur seberapa jauh suatu data bervariasi dari rata-rata, sementara koefisien variasi mengukur variasi data relatif terhadap rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat data statistik dan distribusi frekuensi. Sifat-sifat data statistik meliputi nilai relatif, nilai nyata, batas bawah dan atas relatif serta nyata, serta pembulatan angka. Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data berdasarkan variabel dan frekuensi kemunculannya ke dalam tabel yang meliputi kelas, batas kelas, dan jenis tabel seperti frekuensi tunggal, kum
Statistika melibatkan pengumpulan, penyajian, dan analisis data dengan metode tertentu untuk mengambil kesimpulan. Statistika deskriptif melibatkan pengolahan data tanpa pengambilan kesimpulan, sedangkan statistika inferensi melibatkan analisis data dan pengambilan kesimpulan umum. Metode ilmiah digunakan dalam statistika untuk mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan mengambil kesimpulan.
Ukuran pemusatan adalah ukuran yang menunjukkan pusat dari segugus data yang telah diurutkan. Beberapa ukuran pemusatan penting adalah rata-rata, median, dan modus. Ukuran ini berguna untuk membandingkan dua populasi atau contoh karena sulit membandingkan setiap anggota secara individu.
Similar to bab03-ukuranpemusatan-090318095104-phpapp02.pdf (20)
0818.0927.0089| Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Bali| Duaznco BuildingMargionoPriadi
"KAMI DUAZ&CO merupakan pengkaji teknis yang berpengalaman semenjak 2015 untuk melakukan audit bangunan, penyusunan kajian sertfikat laik fungsi (SLF) hingga proses permohonan penerbitan SLF Info Call 0818.0927.0089
Jasa Konsultan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan di Duaznco Bali. Mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gedung yang telah dibangun memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Bali, Duaznco menawarkan jasa konsultasi profesional untuk membantu pemilik bangunan mendapatkan SLF dengan mudah dan cepat.
Mengapa Memilih Jasa Konsultan SLF Duaznco Bali?
Duaznco adalah perusahaan konsultan yang telah berpengalaman dalam membantu pemilik bangunan di Bali untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi. Ada beberapa alasan mengapa Duaznco menjadi pilihan yang tepat:
- Pengalaman dan Keahlian
Duaznco memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengurus berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, komersial, hingga industri.
- Layanan Profesional dan Terpercaya
Duaznco terkenal dengan layanan profesional yang terpercaya. Mereka memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk memastikan bangunan Anda mendapatkan sertifikasi yang diperlukan tanpa kendala.
- Pendekatan yang Personal
Setiap proyek ditangani dengan pendekatan yang personal, di mana konsultasi dilakukan secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan spesifik dari setiap klien.
Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali
Biaya pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis bangunan, ukuran, dan kompleksitas proyek. Namun, secara umum, biaya ini mencakup beberapa komponen utama:
- Survey dan Inspeksi
Tahap awal ini melibatkan inspeksi menyeluruh oleh tim ahli untuk menilai kondisi bangunan dan memastikan bahwa semua persyaratan teknis terpenuhi.
- Penyusunan Laporan Teknis
Setelah inspeksi, tim akan menyusun laporan teknis yang mendetail mengenai kondisi bangunan dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini penting untuk proses pengajuan SLF.
- Pengurusan Administrasi
Proses administrasi melibatkan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan SLF ke instansi terkait.
- Konsultasi dan Pendampingan
Duaznco juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan selama proses pengurusan SLF, termasuk bantuan dalam melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas.
Info 0818.0927.0089
website https://duaznco.com/
Bali Office
Jl. Cokroaminoto No. 460, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali 80116
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Habibatut Tijani
Program Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online di Kecamatan Sambikerep bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar dengan memberikan edukasi dan bimbingan dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital, membantu mendaftarkan usaha ke marketplace, dan mengelola media online secara efektif. Dengan pendekatan teori jaringan sosial dan partisipatif aktif, program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta dan komunitas secara keseluruhan.
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxabiddah0606
"Mie Gacoan" adalah sebuah merk dagang dari jaringan restaurant mie pedas No. 1 di Indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Nama "Gacoan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "jagoan" atau "andalan". Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi market leader F&B terbesar di Indonesia. Mengusung konsep bersantap modern dengan harga yang affordable, kehadiran "Mie Gacoan" telah mendapatkan apresiasi luar biasa di setiap market dimana "Mie Gacoan" hadir untuk melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulannya. Oleh karena itu, inovasi akan selalu dikedepankan agar "Mie Gacoan" tetap relevan dan menjadi pilihan terbaik bagi para customer loyal.
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfFORTRESS
"PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Besi Rumah Minimalis di Buleleng; Pintu Double Rumah Minimalis di Sawan; Pintu Dua Daun Minimalis di Abang; Pintu Garis Minimalis di Manggis.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja; solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99; Rt.005/Rw.003; Binong; Kec. Curug; Kabupaten Tangerang; Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo; Pekanbaru; Surabaya; Lampung; Palembang; Kendari; Makassar; Balikpapan; Medan; Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura; Kab Bangli; Kab Buleleng-Singaraja; Kab Gianyar; Kab Jembrana-Negara; Kab Karangasem-Amlapura; Kab Klungkung-Semarapura; Kab Tabanan; Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintudobelminimalisdidenpasar #pintudoublebesirumahminimalisdibuleleng #pintudoublerumahminimalisdisawan #pintuduadaunminimalisdiabang #pintugarisminimalisdimanggis
Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Minimalis Motif Kayu di Busung Biu; Pintu Double Rumah Modern di Seririt; Pintu Dua Minimalis Terbaru di Bebandem; Pintu Hitam Minimalis di Rendang."
3. 3
3
UKURAN-UKURAN
STATISTIK
Ukuran Tendensi Sentral (
Ukuran Tendensi Sentral (Central tendency
Central tendency
measurement
measurement):
):
– Rata-rata (
Rata-rata (mean
mean)
)
– Nilai tengah (
Nilai tengah (median
median)
)
– Modus
Modus
Ukuran Lokasi (
Ukuran Lokasi (Location measurement
Location measurement):
):
– Persentil (
Persentil (Percentiles
Percentiles)
)
– Kuartil (
Kuartil (Quartiles
Quartiles)
)
– Desil (
Desil (Deciles
Deciles)
)
4. 4
4
UKURAN-UKURAN
STATISTIK
Ukuran Dispersi/Persebaran (
Ukuran Dispersi/Persebaran (Dispersion
Dispersion
measurement
measurement):
):
– Jarak (
Jarak (Range
Range)
)
– Ragam/Varian (
Ragam/Varian (Variance
Variance)
)
– Simpangan Baku (
Simpangan Baku (Standard deviation
Standard deviation)
)
– Rata-rata deviasi (
Rata-rata deviasi (Mean deviation
Mean deviation)
)
5. 5
5
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement)
)
Rata-rata (
Rata-rata (mean
mean)
)
– Jika data berasal dari suatu sampel, maka rata-
Jika data berasal dari suatu sampel, maka rata-
rata (mean) dirumuskan
rata (mean) dirumuskan
Data Tidak Berkelompok
Data Tidak Berkelompok
Data Berkelompok
Data Berkelompok
Dimana
Dimana x
xi
i = nilai tengah kelas ke-i
= nilai tengah kelas ke-i
f
fi
i = frekuensi kelas ke-i
= frekuensi kelas ke-i
n
x
x i
∑
=
∑
∑
=
i
i
i
f
x
f
x
6. 6
6
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement) (L)
) (L)
Rata-rata (
Rata-rata (mean
mean) – (Lanjutan)
) – (Lanjutan)
– Jika data merupakan data populasi, maka rata-
Jika data merupakan data populasi, maka rata-
rata dirumuskan
rata dirumuskan
Data Tidak Berkelompok
Data Tidak Berkelompok
Data Berkelompok
Data Berkelompok
Dimana
Dimana x
xi
i = nilai tengah kelas ke-i
= nilai tengah kelas ke-i
f
fi
i = frekuensi kelas ke-i
= frekuensi kelas ke-i
N
xi
∑
=
µ
∑
∑
=
i
i
i
f
x
f
µ
7. 7
7
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement) (L)
) (L)
1.
1. Median
Median
– Merupakan suatu nilai yang terletak di tengah-
Merupakan suatu nilai yang terletak di tengah-
tengah sekelompok data setelah data tersebut
tengah sekelompok data setelah data tersebut
diurutkan dari yang terkecil sampai
diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar.
terbesar.
– Suatu nilai yang membagi sekelompok data
Suatu nilai yang membagi sekelompok data
dengan jumlah yang sama besar.
dengan jumlah yang sama besar.
– Untuk data ganjil, median merupakan nilai yang
Untuk data ganjil, median merupakan nilai yang
terletak di tengah sekumpulan data, yaitu di
terletak di tengah sekumpulan data, yaitu di
urutan ke-
urutan ke-
– Untuk data genap, median merupakan rata-rata
Untuk data genap, median merupakan rata-rata
nilai yang terletak pada urutan ke- dan
nilai yang terletak pada urutan ke- dan
2
1
+
n
2
n
1
2
+
n
8. 8
8
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement) (L)
) (L)
1.
1. Median – (Lanjutan)
Median – (Lanjutan)
– Jika datanya berkelompok, maka median dapat
Jika datanya berkelompok, maka median dapat
dicari dengan rumus berikut:
dicari dengan rumus berikut:
Dimana
Dimana
LB
LB =
= Lower Boundary
Lower Boundary (tepi bawah kelas median)
(tepi bawah kelas median)
n
n = banyaknya observasi
= banyaknya observasi
f
fkum<
kum< = frekuensi kumulatif kurang dari kelas median
= frekuensi kumulatif kurang dari kelas median
f
fmedian
median = frekuensi kelas median
= frekuensi kelas median
I
I = interval kelas
= interval kelas
I
f
f
LB
Median
median
kum
n
.
2 <
−
+
=
9. 9
9
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement) (L)
) (L)
1.
1. Modus
Modus
– Merupakan suatu nilai yang paling sering muncul
Merupakan suatu nilai yang paling sering muncul
(nilai dengan frekuensi muncul terbesar)
(nilai dengan frekuensi muncul terbesar)
– Jika data memiliki dua modus, disebut bimodal
Jika data memiliki dua modus, disebut bimodal
– Jika data memiliki modus lebih dari 2, disebut
Jika data memiliki modus lebih dari 2, disebut
multimodal
multimodal
10. 10
10
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(
(Central tendency measurement
Central tendency measurement) (L)
) (L)
1.
1. Modus – (Lanjutan)
Modus – (Lanjutan)
– Jika data berkelompok, modus dapat dicari
Jika data berkelompok, modus dapat dicari
dengan rumus berikut:
dengan rumus berikut:
Dimana
Dimana
LB
LB =
= Lower Boundary
Lower Boundary (tepi bawah kelas dengan
(tepi bawah kelas dengan
frekuensi terbesar/kelas modus)
frekuensi terbesar/kelas modus)
f
fa
a = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
sebelumnya
sebelumnya
f
fb
b = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
sesudahnya
sesudahnya
I
I = interval kelas
= interval kelas
I
f
f
f
LB
Modus
b
a
a
.
+
+
=
11. 11
11
DATA TIDAK BERKELOMPOK
DATA TIDAK BERKELOMPOK
Berikut adalah data sampel tentang nilai sewa bulanan
Berikut adalah data sampel tentang nilai sewa bulanan
untuk satu kamar apartemen ($). Berikut adalah data
untuk satu kamar apartemen ($). Berikut adalah data
yang berasal dari 70 apartemen di suatu kota tertentu:
yang berasal dari 70 apartemen di suatu kota tertentu:
425 430 430 435 435 435 435 435 440 440
440 440 440 445 445 445 445 445 450 450
450 450 450 450 450 460 460 460 465 465
465 470 470 472 475 475 475 480 480 480
480 485 490 490 490 500 500 500 500 510
510 515 525 525 525 535 549 550 570 570
575 575 580 590 600 600 600 600 615 615
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(Contoh Penghitungan)
(Contoh Penghitungan)
12. 12
12
Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata Hitung (Mean)
Median
Median
Karena banyaknya data genap (70), maka median
Karena banyaknya data genap (70), maka median
merupakan rata-rata nilai ke-35 dan ke-36, yaitu
merupakan rata-rata nilai ke-35 dan ke-36, yaitu
(475 + 475)/2 = 475
(475 + 475)/2 = 475
Modus
Modus = 450 (muncul sebanyak 7 kali)
= 450 (muncul sebanyak 7 kali)
80
,
490
70
356
.
34
=
=
=
∑
n
x
x i
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(Contoh Penghitungan) (L)
(Contoh Penghitungan) (L)
13. 13
13
DATA BERKELOMPOK
DATA BERKELOMPOK
Dari contoh Bengkel Hudson Auto
Dari contoh Bengkel Hudson Auto
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(Contoh Penghitungan) (L)
(Contoh Penghitungan) (L)
Biaya ($)
Biaya ($)
Frekuensi
Frekuensi
(f
(fi
i)
)
x
xi
i
Frekuensi
Frekuensi
kumulatif
kumulatif
Lower
Lower
Boundary
Boundary
f
fi
ix
xi
i
50 – 59
50 – 59 2
2 54,5
54,5 2
2 49,5
49,5 109,0
109,0
60 – 69
60 – 69 13
13 64,5
64,5 15
15 59,5
59,5 838,5
838,5
70 – 79
70 – 79 16
16 74,5
74,5 31
31 69,5
69,5 1192,0
1192,0
80 – 89
80 – 89 7
7 84,5
84,5 38
38 79,5
79,5 591,5
591,5
90 – 99
90 – 99 7
7 94,5
94,5 45
45 89,5
89,5 661,5
661,5
100 – 109
100 – 109 5
5 104,5
104,5 50
50 99,5
99,5 522,5
522,5
Total
Total 50
50 3915,0
3915,0
14. 14
14
DATA BERKELOMPOK (L)
DATA BERKELOMPOK (L)
Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata Hitung (Mean)
Median
Median
Modus
Modus
3
,
78
50
0
,
3915
=
=
=
∑
∑
i
i
i
f
x
f
x
UKURAN TENDENSI SENTRAL
UKURAN TENDENSI SENTRAL
(Contoh Penghitungan) (L)
(Contoh Penghitungan) (L)
75
,
75
10
.
16
15
5
,
69 2
50
=
−
+
=
Median
72
10
.
9
3
3
5
,
69 =
+
+
=
Modus
15. 15
15
KELEBIHAN & KEKURANGAN
KELEBIHAN & KEKURANGAN
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata Hitung (Mean)
– Kelebihan:
Kelebihan:
Melibatkan seluruh observasi
Melibatkan seluruh observasi
Tidak peka dengan adanya penambahan data
Tidak peka dengan adanya penambahan data
Contoh dari data :
Contoh dari data :
3
3 4
4 5
5 9
9 11
11 Rata-rata = 6,4
Rata-rata = 6,4
3
3 4
4 5
5 9
9 10
10 11
11 Rata-rata = 7
Rata-rata = 7
– Kekurangan:
Kekurangan:
Sangat peka dengan adanya nilai ekstrim (
Sangat peka dengan adanya nilai ekstrim (outlier
outlier)
)
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Kel. I
Kel. I :
: 3
3 4
4 5
5 9
9 11
11 Rata-rata = 6,4
Rata-rata = 6,4
Kel. II
Kel. II :
: 3
3 4
4 5
5 9
9 30
30 Rata-rata = 10,2
Rata-rata = 10,2
16. 16
16
KELEBIHAN & KEKURANGAN
KELEBIHAN & KEKURANGAN
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
Median
Median
– Kelebihan:
Kelebihan:
Tidak peka terhadap adanya nilai ekstrim
Tidak peka terhadap adanya nilai ekstrim
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Kel. I
Kel. I :
: 3
3 4
4 5
5 13
13 14
14
Kel. II
Kel. II :
: 3
3 4
4 5
5 13
13 30
30
Median I = Median II = 5
Median I = Median II = 5
– Kekurangan:
Kekurangan:
Sangat peka dengan adanya penambahan data (sangat
Sangat peka dengan adanya penambahan data (sangat
dipengaruhi oleh banyaknya data)
dipengaruhi oleh banyaknya data)
Contoh: Jika ada satu observasi baru masuk ke dalam
Contoh: Jika ada satu observasi baru masuk ke dalam
kelompok I, maka median = 9
kelompok I, maka median = 9
17. 17
17
KELEBIHAN & KEKURANGAN
KELEBIHAN & KEKURANGAN
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
RATA-RATA , MEDIAN & MODUS
Modus
Modus
– Kelebihan:
Kelebihan:
Tidak peka terhadap adanya nilai ekstrim
Tidak peka terhadap adanya nilai ekstrim
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Contoh: Dari 2 kelompok data berikut
Kel. I
Kel. I :
: 3
3 3
3 4
4 7
7 8
8 9
9
Kel. II
Kel. II :
: 3
3 3
3 4
4 7
7 8
8 35
35
Modus I = Modus II = 3
Modus I = Modus II = 3
– Kekurangan:
Kekurangan:
Peka terhadap penambahan jumlah data
Peka terhadap penambahan jumlah data
Cohtoh: Pada data
Cohtoh: Pada data
3
3 3
3 4
4 7
7 8
8 9
9 Modus = 3
Modus = 3
3
3 3
3 4
4 7
7 7
7 7
7 8
8 9
9 Modus = 7
Modus = 7
18. 18
18
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(
(Location measurement
Location measurement)
)
Persentil (
Persentil (Percentiles
Percentiles)
)
– Persentil merupakan suatu ukuran yang membagi
Persentil merupakan suatu ukuran yang membagi
sekumpulan data menjadi 100 bagian sama besar.
sekumpulan data menjadi 100 bagian sama besar.
– Persentil ke-p dari sekumpulan data merupakan
Persentil ke-p dari sekumpulan data merupakan
nilai data sehingga paling tidak p persen obyek
nilai data sehingga paling tidak p persen obyek
berada pada nilai tersebut atau lebih kecil dan
berada pada nilai tersebut atau lebih kecil dan
paling tidak (100 - p) percent obyek berada pada
paling tidak (100 - p) percent obyek berada pada
nilai tersebut atau lebih besar.
nilai tersebut atau lebih besar.
19. 19
19
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(
(Location measurement
Location measurement)
)
Persentil (
Persentil (Percentiles
Percentiles) (Lanjutan)
) (Lanjutan)
– Cara pencarian persentil
Cara pencarian persentil
Urutkan dari dari yang terkecil ke terbesar.
Urutkan dari dari yang terkecil ke terbesar.
Cari nilai i yang menunjukkan posisi persentil
Cari nilai i yang menunjukkan posisi persentil
ke-p dengan rumus:
ke-p dengan rumus:
i = (p/100)n
i = (p/100)n
Jika i bukan bilangan bulat, maka bulatkan ke
Jika i bukan bilangan bulat, maka bulatkan ke
atas. Persentil ke-p merupakan nilai data pada
atas. Persentil ke-p merupakan nilai data pada
posisi ke-i.
posisi ke-i.
Jika i merupakan bilangan bulat, maka persentil
Jika i merupakan bilangan bulat, maka persentil
ke-p merupakan rata-rata nilai pada posisi ke-i
ke-p merupakan rata-rata nilai pada posisi ke-i
dan ke-(i+1).
dan ke-(i+1).
20. 20
20
Berdasarkan kasus sewa kamar apartemen
Berdasarkan kasus sewa kamar apartemen
Persentil ke-90
Persentil ke-90
– Yaitu posisi data ke-(p/100)n = (90/100)70 = 63
Yaitu posisi data ke-(p/100)n = (90/100)70 = 63
– Karena i=63 merupakan bilangan bulat, maka persentil ke-90
Karena i=63 merupakan bilangan bulat, maka persentil ke-90
merupakan rata-rata nilai data ke 63 dan 64
merupakan rata-rata nilai data ke 63 dan 64
– Persentil ke-90 = (580 + 590)/2 = 585
Persentil ke-90 = (580 + 590)/2 = 585
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(Contoh Penghitungan)
(Contoh Penghitungan)
425 430 430 435 435 435 435 435 440 440
440 440 440 445 445 445 445 445 450 450
450 450 450 450 450 460 460 460 465 465
465 470 470 472 475 475 475 480 480 480
480 485 490 490 490 500 500 500 500 510
510 515 525 525 525 535 549 550 570 570
575 575 580 590 600 600 600 600 615 615
21. 21
21
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(
(Location measurement
Location measurement)
)
Kuartil (
Kuartil (Quartiles
Quartiles)
)
– Kuartil merupakan suatu ukuran yang membagi
Kuartil merupakan suatu ukuran yang membagi
data menjadi 4 (empat) bagian sama besar
data menjadi 4 (empat) bagian sama besar
– Kuartil merupakan bentuk khusus dari persentil,
Kuartil merupakan bentuk khusus dari persentil,
dimana
dimana
Kuartil pertama = Percentile ke-25
Kuartil pertama = Percentile ke-25
Kuartil kedua = Percentile ke-50 = Median
Kuartil kedua = Percentile ke-50 = Median
Kuartil ketiga = Percentile ke-75
Kuartil ketiga = Percentile ke-75
22. 22
22
Berdasarkan kasus sewa kamar apartemen
Berdasarkan kasus sewa kamar apartemen
Kuartil ke-3
Kuartil ke-3
– Kuartil ke-3 = Percentile ke-75
Kuartil ke-3 = Percentile ke-75
– Yaitu data ke-(p/100)n = (75/100)70 = 52.5 = 53
Yaitu data ke-(p/100)n = (75/100)70 = 52.5 = 53
– Jadi kuartil ke-3 = 525
Jadi kuartil ke-3 = 525
425 430 430 435 435 435 435 435 440 440
440 440 440 445 445 445 445 445 450 450
450 450 450 450 450 460 460 460 465 465
465 470 470 472 475 475 475 480 480 480
480 485 490 490 490 500 500 500 500 510
510 515 525 525 525 535 549 550 570 570
575 575 580 590 600 600 600 600 615 615
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(Contoh Penghitungan)
(Contoh Penghitungan)
23. 23
23
UKURAN LOKASI
UKURAN LOKASI
(
(Location measurement
Location measurement)
)
Desil (
Desil (Deciles
Deciles)
)
– Merupakan suatu ukuran yang membagi
Merupakan suatu ukuran yang membagi
sekumpulan data menjadi 10 bagian sama besar
sekumpulan data menjadi 10 bagian sama besar
– Merupakan bentuk khusus dari persentil, dimana:
Merupakan bentuk khusus dari persentil, dimana:
Desil ke-1 = persentil ke-10
Desil ke-1 = persentil ke-10
Desil ke-2 = persentil ke-20
Desil ke-2 = persentil ke-20
Desil ke-3 = persentil ke-30
Desil ke-3 = persentil ke-30
…
…
…
…
Desil ke-9 = persentil ke-90
Desil ke-9 = persentil ke-90