1. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
B A B VI
SIKLUS AKUNTANSI TAHAP
PENGIKHTISARAN PERUSAHAAN DAGANG
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan jenisnya, perusahaan dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis,
yaitu sebagai berikut :
a. Service Business (Perusahaan Jasa)
b. Merchandising/Trading Business (Perusahaan dagang)
c. Manufacturing Business (Industri/Pabrik)
Dari sudut akuntansi keuangan, bentuk badan usaha tadi dapat dibagi
pula atas 4 (empat) jenis, yaitu :
a. Perusahaan Perseorangan
b. Perusahaan Persekutuan/Firma
c. Perseroan Terbatas
d. Bentuk lain organisasi perusahaan :
- BUMN
- Koperasi
2. PROSES PENCATATAN PERUSAHAAN DAGANG
Aktivitas perusahaan dagang sangat tinggi, sehingga pencatatan
transaksi dengan jurnal umum, tidak efektif lagi. Untuk itu diadakan Jurnal
Khusus (Special Journal) dimana setiap transaksi dicatat pada jurnal yang
sesuai dengan klasifikasi transaksi tersebut.
Jurnal Khusus terdiri atas :
i. Jurnal Penjualan
Khusus untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang dengan kredit.
ii. Jurnal Penjualan Retur dan Pengurangan Harga
Khusus untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang telah dijual
dengan kredit.
www.smakmoer.com 54
2. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
iii. Jurnal Penerimaan Kas
Mencatat transaksi yang mengakibatkan pertambahan kas.
iv. Jurnal Pembelian
Mencatat transaksi pembelian yang dilakukan dengan kredit.
v. Jurnal Pembelian Retur dan Pengurangan Harga
Khusus untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang telah dibeli
dengan kredit.
vi. Jurnal Pengeluaran Kas
Mencatat transaksi yang mengakibatkan berkurangnya kas.
vii. Jurnal Umum
Mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnal-
jurnal di atas, seperti Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, Jurnal Balik, dan
lain-lain.
3. JURNAL PENJUALAN (SALE JOURNAL)
Pada pedagang besar, umumnya transaksi penjualan biasanya dilakukan
dengan sistem kredit, dimana hal ini akan menimbulkan perkiraan piutang (D)
dan perkiraan penjualan (K).
Gambar 6.1 Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan Hal. 1
Piutang (D)
Tanggal No.Faktur Nama Langganan (Debitur) Ref.
Penjualan (K)
200X 2 117 Toko “Angin Anginan” 100.000
Maret
26 118 Toko “Latihan Lagi” 250.000
950.000
(112/411)
www.smakmoer.com 55
3. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
Untuk mempostingkan ayat jurnal tersebut ke buku besar, kita
memerlukan yang disebut dengan istilah Buku Pembantu. Buku ini berisikan
rincian dari rekening dan untuk itu dibuat sebanyak jumlah langganan. Salah
bentuk dari buku pembantu seperti yang terlihat pada gambar 6.2 di bawah ini.
Dari jurnal penjualan di atas, terlihat telah terjadi penjualan dengan
kredit kepada took “Angin Anginan” dengan faktur nomor 117, dan jika telah
diposting ke buku besar, tanda check list ( ) di berikan di jurnal penjualan.
Dalam pempostingan ke buku besar, yang dipindahkan adalah jumlah total
yang ada di jurnal penjualan tersebut, masing-masing ke buku besar penjualan
dan buku besar piutang.
Gambar 6.2 Buku Pembantu
Toko “Angin Anginan”
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 77
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
200X 2 JP1 100.000 100.000
Maret 4 JPR3 10.000 90.000
JPK 65.000 25.000
4. JURNAL PENJUALAN RETUR (SALES RETURN JOURNAL)
Merupakan kebalikan dari jurnal penjualan, yaitu perkiraan piutang akan
berkurang, dan perkiraan penjualan juga berkurang tetapi pengurangan ini
dengan menerbitkan perkiraan baru yaitu perkiraan Penjualan Retur.
Bila transaksi ini frekuensi terjadinya tidak sering, maka jurnal penjualan
retur tidak perlu dibuat, tetapi cukup dicatat pada jurnal umum saja. Namun
jika frekuensinya sering, maka diperlukan jurnal penjualan retur. Khusus untuk
rekening piutang, terjadi dua kali posting, yaitu ke buku besar piutang, dan ke
buku pembantu.
Setiap terjadi penjualan retur, maka akan dikeluarkan credit
memorandum (memo kredit) sebagai bukti transaksi, yaitu instruksi untuk
www.smakmoer.com 56
4. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
mengkreditkan rekening langganan (Buku Pembantu Piutang langganan)
tersebut.
Dari contoh jurnal penjualan di atas, dimisalkan pada tanggal 4 Maret
Toko “Angin Anginan” mengembalikan barang yang dibelinya pada tanggal 2
senilai Rp 10.000, dikeluarkan memo kredit No.17 atas kejadian ini. Untuk itu
sebelum di posting ke buku rekening langganan (Toko Angin Anginan), terlebih
dahulu dibuatkan jurnal penjualan retur seperti yang terlihat pada gambar 6.3
di bawah ini.
Gambar 6.3 Jurnal Penjualan Retur
Jurnal Penjualan Retur
Piutang (D)
Tanggal No.MK Nama Langganan (Debitur) Ref.
Penjualan (K)
200X 4 017 Toko “Angin Anginan” 10.000
Maret
90.000
(412/112)
Bila terjadi pembelian atau penjualan dengan sistem kredit, biasanya
selalu ada syarat/ikatannya (term of payment). Dalam akad kredit dibuat
lamanya kredit (→ n/30 = net per 30 hari), arti agar langganan termotivasi
untuk melunasi kredit lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka diberi
discount/korting.
Contoh :
2% → ( 2/10, n/30) = maksimum lama kredit 30 hari, bila dibayar dalam
tempo 10 hari, akan diberi potongan sebesar 2%. Jika nilai sebesar 2%
tersebut diambil oleh si pembeli, maka bagi penjual disebit dengan sales
discount (potongan penjualan)
Sistem jual beli juga ada yang mensyaratkan pembayaran dengan
memakai metode :
• FOB - shipping point ;
² Jual beli dianggap telah terjadi di gudang (tempat) penjual.
www.smakmoer.com 57
5. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
² Biaya pengiriman ditanggung pembeli.
• FOB – destination point ;
² Jual beli baru dianggap telah terjadi jika barang telah sampai di
gudang pembeli.
² Biaya pengiriman ditanggung penjual.
5. JURNAL PENERIMAAN KAS (CASH RECEIPT JOURNAL)
Kalau sebelumnya kita telah membahas semua transaksi yang
melibatkan atau mempengaruhi perkiraan kas, dalam pencatatannya semua
digabung menjadi satu. Tapi untuk perusahaan dagang, hal ini dicatat secara
terpisah. Untuk itu persyaratan yang harus dirancang adalah sebagai berikut :
a. Harus ada kolom untuk kas (Debit).
b. Kalau sering melakukan penjualan kredit, pasti sering pula memperoleh
piutang, sehingga disediakan pula kolom piutang (Kredit).
c. Sediakan pula kolom potongan penjualan (Debit) apabila langganan sering
memanfaatkan syarat kredit seperti 2/10, n/30.
d. Kolom khusus dibuat sesuai kebutuhan, kalau sering pula menjual dengan
tunai, maka dibuat pula kolom penjualan (Kredit).
e. Untuk transaksi yang frekuensinya relatif kecil, dibuatkan kolom serba-serbi
(Kredit).
Dari contoh yang sebelumnya, diketahui pada tanggal 10 Maret Toko
Angin-Anginan membayar hutangnya Rp 65.000, kemudian pada tanggal 11
Maret, perusahaan menerima pinjaman dari bank sebesar Rp 200.000, dan
pada tanggal 11 terjadi pula penjualan tunai Rp 75.000, maka dari informasi ini
kita dapat mrancang buku Jurnal Penerimaan Kas, dimana kolom serba-serbi
jumlah akhirnya tidak dipindahkan karena elemennya telah dipindahkan saat
transaksi itu terjadi. Untuk jumlah akhir bagi rekening yang lain, akan diposting
ke rekening buku besar masing-masing.
www.smakmoer.com 58
6. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
Gambar 6.4 Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas
No. Perkiraan Yang Ref. Serba-serbi Penjualan Piutang Pot.Penju- Kas
Tanggal
1)
BPK Dikreditkan (Kredit) alan (Debit) (Debit)
200X 10 039 Toko Angin-Anginan - - 65,000 1,300 63,700
Maret 11 Hutang Bank 212 200,000 - - - 200,000
12 Penjualan - 75,000 - - 75,000
600,000 300,000 780,000 47,000 1,633,000
(√) (411) (112) (412) (111)
1) Nomor Bukti Penjualan Kredit
6. STUDI KASUS
Perusahaan dagang Matahari didirikan pada tanggal 1 Mai 200X dengan
transaksi penjualan kredit dan transaksi lain sebagai berikut :
1. Pada tanggal 4 Mai 200X memperoleh sumbangan modal dari Tn. Rahmad
sebesar Rp 2.000.000, kwitansi No. 01
2. Memperoleh setoran modal dari Tn Suandi sebesar Rp 10.000.000 pada
tanggal 5 Mai, dengan kwitansi No.02.
3. Tanggal 6 meminjam uang dari Bank Pusaka Dumai,Tbk. sebesar Rp
14.500.000 dengan wesel dalam jangka waktu 90 hari dengan tingkat
bunga 24% per tahun, kwitansi No. 03.
4. Tanggal 7, dijual dagangan pada PT. NGK senilai Rp 31.400.000 dengan
syarat 2/10 , n/30, faktur No. 486.
5. Tanggal 11, penjualan barang dagangan secara tunai kepada Binbin & Co
senilai Rp 10.000.000 dengan kwitansi No.04.
6. Tanggal 15, menjual barang dagangan dengan tunai kepada toko Aneka
Murah senilai Rp 9.450.000, kwitansi No.05.
7. Tanggal 16, memperoleh penagihan dari PT. NGK untuk penjualan pada
tanggal 7 Mai, kwitansi No.06.
www.smakmoer.com 59
7. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
8. Tanggal 18, menjual barang dagangan pada PT.Sutra senilai Rp 15.000.000
dengan syarat 2/10 , n/30, faktur No. 487.
9. Tanggal 19, PT.Sutra mengembalikan barang dagangan, dikeluarkan nota
kredit No.175 sebesar Rp 1.000.000.
10. Tanggal 21, menjual barang dagang pada Nonsen & Co. dengan syarat
2/10 , n/30, senilai Rp 21.000.000, Faktur No.488.
11. Tanggal 25 mengeluarkan kwitansi No.07 untuk penjualan tunai Rp
11.900.000.
12. Tanggal 30, memperoleh penagihan dari PT. Sutera dengan kwitansi No.08.
Diminta :
a. Buatlah Jurnal Penjualan, Penerimaan Kas, dan Jurnal Umum
b. Posting ke Buku Besar dan Buku Pembantu masing-masing.
c. Hitung saldo piutang dan buku pembantu pada tanggal 31 Mai 200X.
Penyelesaian :
A. PENJURNALAN
a. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan Hal : 01
Nomor Piutang (D)
Tanggal Debitur Ref.
Faktur Penjualan (K)
www.smakmoer.com 60
8. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
b. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas Hal : 02
Debit Kredit
Tanggal No-Kw Debitur Ref.
Kas Pot.Penjualan Piutang Penjualan Serba-serbi
c. Jurnal Umum
Jurnal Umum Hal. : 03
Tanggal K.M Keterangan Ref Debit Kredit
B. BUKU BESAR SERTA SALDO MASING-MASING :
a. Buku Besar Pembantu
PT. N G K
Buku Pembantu
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
www.smakmoer.com 61
9. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
PT. Sutera
Buku Pembantu
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
Nonsen & C0.
Buku Pembantu
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
b. Buku Besar Piutang
Piutang No : 113
Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. Kredit
c. Buku Besar Penjualan
Penjualan No : 411
Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. Kredit
www.smakmoer.com 62
10. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
d. Buku Besar Penjualan Retur
Penjualan Retur No : 412
Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. Kredit
6. JURNAL PEMBELIAN
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua transaksi
pembelian yang dilakukan dengan sistem kredit. Sebagai dampaknya, setiap
kali terjadi transaksi pembelian, akan timbul pula hutang. Adapun cirri-ciri dari
jurnal pembelian antara lain :
a. Terdapatnya kolom hutang (K)
b. Kolom dirancang sesuai dengan kebutuhan
c. Untuk transaksi yang jarang terjadi, tetapi ada, dibuatkan kolom serba-
serbi.
Contoh :
- Pada tanggal 1 November 200X, dibeli barang dengan kredit dari PT. “A”.
senilai Rp 10.000
- Tanggal 2 bulan yang sama, diterima faktur dari PT. “B” atas pembelian
inventaris kantor Rp 15.000. alat kecil kantor Rp 2.000, dengan kredit.
- Tanggal 3 November, dibeli pula alat kecil toko Rp 4.000, dan inventaris
toko Rp 5.000 dengan kredit pada PT. “C”.
Gambar 6.5 Jurnal Pembelian
JURNAL PEMBELIAN
Kredit Serba-serbi
Tanggal Kreditur Ref.
Hutang Pembelian AKT AKK Perkiraan Ref. Jumlah
200X 1 PT. A 10.000 10.000 - - - -
Nov 2 PT. B 17.000 - - 2.000 Inv. Kantor 122 15.000
3 PT. C 9.000 - 4.000 - Inv. Toko 124 5.000
36.000 10.000 4.000 2.000 2.000
(211) (511) (114) (115) ( )
www.smakmoer.com 63
11. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
Pemindahan
Sama halnya dengan jurnal penjualan, jurnal pembelian juga memiliki
buku pembantu hutang. Dari contoh di atas maka buku pembantu hutangnya
sebagai berikut :
Gambar 6.6 Buku Pembantu Hutang
Buku Pembantu Hutang PT. A
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
200X 1 - 10.000 10.000
Nov 2 *) 1.000 - 90.000
Buku Pembantu Hutang PT. B
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
200X 2 - 17.000 17.000
Nov
Buku Pembantu Hutang PT. C
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo
200X 1 - 9.000 9.000
Nov
Sedangkan untuk kolom rupa-rupa di buku jurnal pembelian, transaksi
tersebut tidak perlu dibuatkan buku pembantu, tetapi langsung dipindahkan ke
buku besar.
7. JURNAL PEMBELIAN RETUR DAN PENGURANGAN HARGA
Jurnal ini adalah khusus untuk mencatat pengembalian barang yang
dibeli dengan kredit.. Jika pembelian retur ini jarang terjadi, maka
pencatatannya cukup hanya di jurnal umum saja yaitu dengan mendebitkan
hutang dan mengkreditkan pembelian retur :
www.smakmoer.com 64
12. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
Hutang xxxx
Pembelian Retur xxxx
Jika transaksi ini sering terjadi, maka perlu dirancang jurnal
khususnya, yaitu dengan menyediakan satu kolom untuk dua rekening seperti
yang terlihat pada gambar 6.7 di bawah ini. Sebagai bukti, dikeluarkan Memo
Debit, setiap terjadi transaksi harus segera di posting ke buku pembantu (lihat
buku pembantu hutang PT. A, dimana telah diposting debit Rp 1.000)
Contoh transaksi :
Sebagai lanjutan dari contoh di atas, dimisalkan terjadi pengembalian barang
yang dibeli dari PT. A sebesar Rp 1.000, pada tanggal 2 November dan untuk
itu dikeluarkan Memo Debit no. 007.
Gambar 6.7 Jurnal Pembelian Retur
Jurnal Pembelian Retur
Hutang (D)
Tanggal No. MD Nama Kreditur Ref.
Pemb.Retur (K)
200X 2 007 PT. A 1.000
Nov
1.000
(211/512)
8. JURNAL PENGELUARAN KAS
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyebabkan terjadinya pengurangan kas. Setiap terjadi pembayaran hutang,
segera dipindahkan ke buku pembantu hutang, dan per totalnya baru
kemudian dipindahkan ke buku besar hutang.
Dari contoh sebelumnya :
- Tanggal 11 November, dibayar hutang untuk PT. A dengan memperoleh
potongan 2%.
www.smakmoer.com 65
13. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
- Tanggal 15 November, dibayar hutang pada PT. B Rp 5.000 tanpa
potongan.
- Tanggal 16 November dibayar gaji karyawan Rp 10.000
Gambar 6.8 Jurnal Pengeluaran Kas
JURNAL PENGELUARAN KAS
Perkiraan yang Debit Kredit
Tanggal Ref.
didebit Serba-serbi Hutang Pot.Pembelian Kas
200X 11 PT. A - 9.000 180 8.820
Nov 15 PT. B - 5.000 - 5.000
16 Biaya Gaji 611 10.000 - - 10.000
10.000 14.000 180 23.820
( ) (211) (513) (111)
Dari transaksi-transaksi di atas, maka buku besar hutang akan terlihat
seperti pada gambar 6.9 di bawah ini.
Gambar 6.9 Buku Besar Hutang
Buku Besar Hutang No : 211
Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. Kredit
200X 30 1.000 2002 30 36.000
Nov 14.000 Nov
9. LATIHAN MANDIRI :
Selesaikanlah latihan di bawah ini dalam lembaran kertas HVS, untuk kemudian
digabungkan dengan materi perkuliahan bab VI ini :
Di bawah ini disajikan neraca perusahaan dagang Kertajaya pada
tanggal 31 Desember 2006. Saldo piutang dagang pada tanggal 31 Desember
2006 sebesar Rp 300.000, terdiri dari piutang kepada toko Merbabu Rp 10.000,
dan toko Agung Rp 200.000. Hutang dagang terdiri dari hutang kepada PT.
Utama sebesar Rp 150.000, PT. Humaniora sebesar Rp 250.000 dan PT. Duta
Angkasa sebesar Rp 100.000.
www.smakmoer.com 66
14. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
Aktiva
Kas Rp 650.000
Piutang Dagang Rp 300.000
Persediaan Barang Dagang Rp 500.000
Peralatan Kantor Rp 900.000
Akumulasi Penyusutan (180.000) Rp 720.000
JUMLAH AKTIVA Rp 2.170.000
Kewajiban dan Modal
Hutang Dagang Rp 500.000
Modal Tuan Karta Rp 1.670.000
JUMLAH PASSIVA Rp 2.170.000
Transaksi-transaksi selama bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut :
- 2 Jan, diterima uang penagihan dari toko Merbabu sebesar Rp 100.000
(Kuitansi no. 1).
- 4 Jan, dijual barang dagang kepada toko Medika sejumlah Rp 500.000
dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.1).
- 9 Jan, penjualan tunai untuk periode 4 s/d 9 Januari Rp 100.000 (kuitansi
no. 2).
- 11 Jan, dibeli barang dagang dari PT. Merdeka sejumlah Rp 750.000
dengan syarat 3/10;n/30 (faktur no. 501)
- 12 Jan, dibayar hutang kepada PT. Hutama sebesar Rp 150.000 (cek
no.1798 dan bukti pengeluaran kas no. 001)
- 13 Jan diterima uang penagihan dari toko Agung sebesar Rp 200.000
(kuitansi no. 3)
- 14 Jan, diterima uang penagihan dari toko Medika untuk faktur no. 1
(kuitansi no. 4).
- 15 Jan, dibayar biaya listrik dan telepon, Rp 56.000 (cek no. 1799 dan bukti
pengeluaran kas no. 002).
- 16 Jan, dibeli barang dagang dari Sundah & Co dengan tunai sebesar Rp
250.000 (cek no.1800 dan bukti pengeluaran kas no. 003).
- 18 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 500.000
dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.2)
- 19 Jan, dibayar hutang kepada PT.Merdeka pembelian tanggal 11 Januari
cek no. 1801 dan bukti pengeluaran kas no.004).
- 20 Jan, dibayar hutang kepada PT. Duta Angkasa sebesar Rp 100.000 cek
no.1802 dan bukti pengeluaran kas no.005).
www.smakmoer.com 67
15. STMIK - AMIK Dumai Edie S.Makmoer
Dasar Dasar Akuntansi Bab VI
- 21 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 500.000
dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no. 3).
- 22 Jan, dibeli barang dagang dari PT.Merdeka sejumlah Rp 600.000 dengan
syarat 3/10;n/30 (faktur no. 530)
- 23 Jan, dibeli barang dagang dari PT.Utama sejumlah Rp 300.000 dengan
syarat 3/10;n/30 (faktur no.6).
- 23 Jan, penjualan tunai selama 18 s/d 23 Januari berjumlah Rp 150.000
(kuitansi no. 6).
- 25 Jan, mengeluarkan nota debit no.1 sebesar Rp 62.700 kepada
PT.Merdeka untuk barang dagang yang dibeli tanggal 22 Januari.
- 26 Jan, dijual kepada toko Merbabu barang dagang sejumlah Rp 450.000
dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.4).
- 27 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 350.000
dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.5).
- 28 Jan, mengeluarkan nota kredit no.1 sebesar Rp 50.000 kepada PT.Agung
untuk penjualan yang didilakukan tanggal 21 Januari.
- 29 Jan diterima uang penagihan dari toko Agung untuk penjualan yang
dilakukan pada tanggal 18 Januari (kuitansi no. 7)
- 30 Jan, diterima uang penagihan dari toko Agung untuk penjualan yang
dilakukan pada tanggal 21 Januari (kuitansi no.8).
- 30 Jan,Dibayar gaji karyawan untuk bulan Januari 2003 sebesar Rp 850.000
(cek no.1803 dan bukti pengeluaran kas no. 006).
- 30 Jan, penjualan tunai untuk periode 25 s/d 30 Januari berjumlah Rp
145.000 (kuitansi no. 9).
Diminta :
a. Catatlah transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal khusus serta jurnal
umum dengan juga membuat buku kartu hutang dan kartu piutang untuk
masing-masing debitur atau langganan.
b. Masukkan data yang terdapat dalam buku harian tersebut ke dalam
perkiraan-perkiaraan yang bersangkutan di buku besar dengan nomor kode
perkiraan yang sesuai. Saldo yang terdapat dalam neraca pada tanggal 31
Desember 2006 dianggap sebagai saldo awal pada tanggal 1 Januari 2007.
c. Buatlah neraca saldo Perusahaan Dagang Kertajaya pada tanggal 31 Januari
2007.
d. Buatlah daftar hutang dan piutang pada tanggal 31 Januari 2007.
Selamat Bekerja
www.smakmoer.com 68