Dokumen tersebut membahas dua model logistik yang dibangun untuk memprediksi kemungkinan peralihan penggunaan kendaraan dari mobil ke transportasi umum atau bus. Model pertama memprediksi peralihan berdasarkan kenaikan biaya parkir, sedangkan model kedua memprediksi peralihan berdasarkan pengurangan waktu tempuh dan biaya tiket bus. Kedua model terbukti cocok untuk mewakili data dengan persamaan regresi yang signifikan.
Dokumen ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk mengira pengeluaran dan penarikan trafik, matriks perjalanan, jumlah kutipan tol, dan pengaliran lalu lintas maksimum antara beberapa bandar menggunakan data asas transportasi. Langkah terakhir adalah untuk menentukan bilangan lorong lebuh raya yang diperlukan berdasarkan muatan jalan.
Metode Von Thunen menyatakan bahwa harga tanah ditentukan oleh jaraknya dari pusat kota. Model ini mengasumsikan kondisi homogen dan biaya angkut yang berbanding lurus dengan jarak. Harga tanah diprediksi menggunakan regresi linier sederhana antara harga dan jarak ke pusat kota.
Projek Akhir Asas Sains Data dalam PengangkutanJazlinaSuhaimi
Dokumen ini membahas permodelan aliran lalu lintas antara enam bandar menggunakan matriks asalan-tujuan. Beberapa parameter seperti kadar pengeluaran, penarikan, dan perkongsian mod pengangkutan dievaluasi untuk menentukan aliran lalu lintas. Jumlah kutipan tol dan keperluan lorong lebuh raya antara bandar dihitung berdasarkan muatan trafik.
(1) Dokumen ini membahas perhitungan aliran lalu lintas antar enam bandar dengan menggunakan data pengeluaran, penarikan, dan persentase moda transportasi. (2) Dihitung pula matriks perjalanan asal-tujuan, kutipan tol, dan jumlah lajur yang dibutuhkan untuk muatan lalu lintas maksimum. (3) Analisis visualisasi aliran lalu lintas digunakan untuk menentukan jumlah lajur yang dibut
Dokumen tersebut membahas dua model logistik yang dibangun untuk memprediksi kemungkinan peralihan penggunaan kendaraan dari mobil ke transportasi umum atau bus. Model pertama memprediksi peralihan berdasarkan kenaikan biaya parkir, sedangkan model kedua memprediksi peralihan berdasarkan pengurangan waktu tempuh dan biaya tiket bus. Kedua model terbukti cocok untuk mewakili data dengan persamaan regresi yang signifikan.
Dokumen ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk mengira pengeluaran dan penarikan trafik, matriks perjalanan, jumlah kutipan tol, dan pengaliran lalu lintas maksimum antara beberapa bandar menggunakan data asas transportasi. Langkah terakhir adalah untuk menentukan bilangan lorong lebuh raya yang diperlukan berdasarkan muatan jalan.
Metode Von Thunen menyatakan bahwa harga tanah ditentukan oleh jaraknya dari pusat kota. Model ini mengasumsikan kondisi homogen dan biaya angkut yang berbanding lurus dengan jarak. Harga tanah diprediksi menggunakan regresi linier sederhana antara harga dan jarak ke pusat kota.
Projek Akhir Asas Sains Data dalam PengangkutanJazlinaSuhaimi
Dokumen ini membahas permodelan aliran lalu lintas antara enam bandar menggunakan matriks asalan-tujuan. Beberapa parameter seperti kadar pengeluaran, penarikan, dan perkongsian mod pengangkutan dievaluasi untuk menentukan aliran lalu lintas. Jumlah kutipan tol dan keperluan lorong lebuh raya antara bandar dihitung berdasarkan muatan trafik.
(1) Dokumen ini membahas perhitungan aliran lalu lintas antar enam bandar dengan menggunakan data pengeluaran, penarikan, dan persentase moda transportasi. (2) Dihitung pula matriks perjalanan asal-tujuan, kutipan tol, dan jumlah lajur yang dibutuhkan untuk muatan lalu lintas maksimum. (3) Analisis visualisasi aliran lalu lintas digunakan untuk menentukan jumlah lajur yang dibut
BAB IV membahas tujuan, konsep, strategi, dan rencana perencanaan Kecamatan Pracimantoro. Tujuannya adalah menjadikan Pracimantoro sebagai Secondary Hub pada 2024 dengan menyelesaikan permasalahan internal dan memanfaatkan potensi daerah. Konsep yang digunakan adalah Secondary City dan Local and Community Driven Development dengan fokus pada pertanian dan pariwisata. Sasaran pada 2024 adalah terciptanya lapangan kerja, pengelolaan pariwisata
Dokumen ini membahas tentang perhitungan prioritas indikasi program berdasarkan beberapa kriteria seperti dampak, manfaat, dan nilai ekonomi. Semakin besar dampak dan manfaat suatu masalah, maka mendapat skor lebih tinggi, sebaliknya jika dampak dan manfaatnya kecil maka skor lebih rendah. Nilai ekonomi juga menjadi pertimbangan, di mana semakin besar manfaat ekonominya, skor akan lebih tinggi.
Kecamatan Pracimantoro merupakan pusat aktivitas di Kabupaten Wonogiri bagian selatan. Sarana dan prasarana seperti perdagangan, jasa, pendidikan, dan transportasi terkonsentrasi di Desa Pracimantoro. Perkembangan sepanjang jalur transportasi dan pembangunan JJLS memicu pertumbuhan aktivitas ekonomi. Deliniasi perkotaan di kecamatan ini terbagi atas kawasan perkotaan utama dan wilayah pendukung perkotaan.
Dokumen tersebut merangkum rencana pengembangan Kecamatan Pracimantoro menjadi kawasan pariwisata sekaligus hub kota sekunder pada tahun 2024. Rencananya mencakup peningkatan ekonomi dan lapangan pekerjaan melalui optimalisasi potensi pariwisata, pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkar selatan, serta peningkatan keterlibatan masyarakat dan kerjasama antar stakeholder.
Dokumen tersebut merupakan tabel rencana program kota Lima Tahun Pertama dan Kedua di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Terdapat 12 aspek strategi yang mencakup peningkatan sarana dan prasarana perkotaan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM, dan pengelolaan sektor-sektor ekonomi di kawasan tersebut. Total kebutuhan dana untuk melaksanakan program-program tersebut adalah sekit
Dokumen tersebut memberikan tabel prioritas program pembangunan kota Pracimantoro di Kabupaten Wonogiri. Program-program tersebut dievaluasi berdasarkan empat indikator yaitu manfaat, dampak, kelayakan ekonomi, dan tingkat mendesak. Program dengan skor tertinggi adalah peningkatan mutu transportasi umum perkotaan dengan total skor 33. Program-program lain yang mendapat skor tinggi adalah penambahan dan peningkatan mutu sarana pendidikan, kesehatan
Tabel menunjukkan prioritas program pembangunan di Kecamatan Pracimantoro berdasarkan aspek strategis, manfaat, dampak, dan kelayakan ekonomi. Program-program teratas berfokus pada peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pertanian dan pariwisata, serta pengembangan infrastruktur seperti jalan, air bersih, dan drainase. Program lainnya meliputi pengelolaan sampah, sanitasi, dan pemberdayaan masy
BAB IV membahas tujuan, konsep, strategi, dan rencana perencanaan Kecamatan Pracimantoro. Tujuannya adalah menjadikan Pracimantoro sebagai Secondary Hub pada 2024 dengan menyelesaikan permasalahan internal dan memanfaatkan potensi daerah. Konsep yang digunakan adalah Secondary City dan Local and Community Driven Development dengan fokus pada pertanian dan pariwisata. Sasaran pada 2024 adalah terciptanya lapangan kerja, pengelolaan pariwisata
Dokumen ini membahas tentang perhitungan prioritas indikasi program berdasarkan beberapa kriteria seperti dampak, manfaat, dan nilai ekonomi. Semakin besar dampak dan manfaat suatu masalah, maka mendapat skor lebih tinggi, sebaliknya jika dampak dan manfaatnya kecil maka skor lebih rendah. Nilai ekonomi juga menjadi pertimbangan, di mana semakin besar manfaat ekonominya, skor akan lebih tinggi.
Kecamatan Pracimantoro merupakan pusat aktivitas di Kabupaten Wonogiri bagian selatan. Sarana dan prasarana seperti perdagangan, jasa, pendidikan, dan transportasi terkonsentrasi di Desa Pracimantoro. Perkembangan sepanjang jalur transportasi dan pembangunan JJLS memicu pertumbuhan aktivitas ekonomi. Deliniasi perkotaan di kecamatan ini terbagi atas kawasan perkotaan utama dan wilayah pendukung perkotaan.
Dokumen tersebut merangkum rencana pengembangan Kecamatan Pracimantoro menjadi kawasan pariwisata sekaligus hub kota sekunder pada tahun 2024. Rencananya mencakup peningkatan ekonomi dan lapangan pekerjaan melalui optimalisasi potensi pariwisata, pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkar selatan, serta peningkatan keterlibatan masyarakat dan kerjasama antar stakeholder.
Dokumen tersebut merupakan tabel rencana program kota Lima Tahun Pertama dan Kedua di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Terdapat 12 aspek strategi yang mencakup peningkatan sarana dan prasarana perkotaan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan UMKM, dan pengelolaan sektor-sektor ekonomi di kawasan tersebut. Total kebutuhan dana untuk melaksanakan program-program tersebut adalah sekit
Dokumen tersebut memberikan tabel prioritas program pembangunan kota Pracimantoro di Kabupaten Wonogiri. Program-program tersebut dievaluasi berdasarkan empat indikator yaitu manfaat, dampak, kelayakan ekonomi, dan tingkat mendesak. Program dengan skor tertinggi adalah peningkatan mutu transportasi umum perkotaan dengan total skor 33. Program-program lain yang mendapat skor tinggi adalah penambahan dan peningkatan mutu sarana pendidikan, kesehatan
Tabel menunjukkan prioritas program pembangunan di Kecamatan Pracimantoro berdasarkan aspek strategis, manfaat, dampak, dan kelayakan ekonomi. Program-program teratas berfokus pada peningkatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pertanian dan pariwisata, serta pengembangan infrastruktur seperti jalan, air bersih, dan drainase. Program lainnya meliputi pengelolaan sampah, sanitasi, dan pemberdayaan masy
1) Rangkuman desain bertujuan mengembangkan Kecamatan Pracimantoro menjadi secondary hub city berbasis ekowisata berdasarkan komunitas pada 2024.
2) Targetnya meliputi peningkatan perekonomian dan lapangan kerja serta pengelolaan potensi wisata dan sarana prasarana.
3) Kegiatannya mencakup pembangunan jalan lingkar selatan, promosi wisata, dan peningkatan keterlibatan masyarakat.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode dan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan perencanaan wilayah, termasuk analisis, perancangan kebutuhan data, dan jadwal kegiatan.
2. Data yang dibutuhkan terbagi atas data primer yang dihimpun melalui observasi, kuesioner, wawancara, pemetaan dan foto, serta data sekunder dari dokumen dan internet.
3. Hasil analisis data a
Dokumen tersebut membahas tentang tata guna lahan, sumber daya alam, lingkungan, kependudukan, dan perekonomian di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Pracimantoro memiliki lahan pertanian yang luas namun sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan karst yang dilindungi. Sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kecamatan Pracimantoro dan Kabupaten Wonogiri.
Perencanaan wilayah dan kota di Kecamatan Pracimantoro memerlukan analisis potensi, isu, dan permasalahan untuk mengembangkan konsep pengembangan yang tepat. Kecamatan ini memiliki potensi pertanian dan pariwisata yang belum optimal, serta permasalahan ekonomi dan aksesibilitas. Studio ini akan mengidentifikasi karakteristik wilayah, isu, dan potensi untuk merumuskan strategi pengembangan fisik dan nonfisik yang men
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan ruang di Kecamatan Pracimantoro berdasarkan proyeksi penduduk pada tahun 2024. Analisis menunjukkan bahwa kebutuhan ruang untuk sarana pendidikan, kesehatan, dan permukiman akan bertambah, sedangkan untuk sarana peribadatan dan konservasi tetap.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. 35
Sedangkan kawasan pendukung perkotaan direncanakan
untuk
dapat
mendukung
kawasan
pekotaan
utama
a. Pertimbangan jalur pesawat terbang
b. Pertimbangan terhadap FAR (Floor Area Ratio)
ketika
c. Pertimbangan terhadap ALO (Angle of Light Obstruction)
Kecamatan Pracimantoro mengalami perkembangan yang pesat,
terutama di sektor perdagangan, sehingga banyak penduduk yang
melakukan
karena
migrasi
itu,
permukiman
proyeksi
masuk
kawasan
ketika
kebutuhan
ke
Kecamatan
pendukung
terjadi
ini
ledakan
disiapkan
penduduk
kawasan
mengingat
KLB
yang
kriteria
digunakan
yang
untuk
telah
disebutkan,
menentukan
KLB
di
Kecamatan Pracimantoro merupakan pertimbangan terhadap ALO.
Pertimbangan
pertama
tidak
digunakan
karena
Kecamatan
pengembangan kawasan penunjang dengan menciptakan sub pusat
tinggi bangunan maksimal adalah 6 lantai, baik untuk kawasan
sarana
perkotaan utama ataupun kawasan pendukung perkotaan.
peruntukkan
pengembangannya
sehingga
adanya
perhitungan
ketiga
Pracimantoro berjarak >10Km. berdasarkan hasil perhitungan, maka
dimana
perkotaan
untuk
Oleh
dari
diperlukan
baru
penduduk
Pracimantoro.
Namun
diarahkan
sebagai
berbagai prasarana seperti jaringan air bersih, jaringan
listrik dan sebagainya agar dapat menunjang kebutuhan perkotaan
serta dengan menyediakan kawasan permukiman, beberapa sarana
penunjang dan kawasan perdagangan.
3.3.2
Analisis Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
3.3.3
Analisis Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Berdasarkan penjelasan di Pasal 13 Undang-Undang No.
28 Tahun 2002, Garis Sempadan Bangunan merupakan sebuah
garis yang membatasi jarak bebas minimum dari sisi terluar sebuah
masa bangunan terhadap batas lahan yang dikuasai, atau batas
Tinggi bangunan adalah tinggi suatu bangunan atau bagian
bangunan yang diperbolehkan untuk dibangun rumah atau gedung.
bangunan, yang diukur dari rata-rata permukaan tanah sampai
Besarnya GSB ini bergantung pada lebar jalan yang tedapat di
setengah ketinggian atap miring atau sampai puncak dinding atau
depan bangunan (sempadan depan) dan dapat pula digunakan pada
parapet, dipilih yang tertinggi. Adapun tujuan dari perhitungan ini
sempadan samping (yang berbatasan dengan bangunan samping),
adalah untuk memberikan batasan terhadap pembangunan bangunan
sempadan
dengan ketinggian yang tidak sewajarnya. Kriteria/pertimbangan yang
belakangnya)
menentukan tinggi bangunan :
bangunan luar pagar halaman depan).
belakang
(yang
dan
sempadan
berbatasan
pagar
dengan
(yang
bangunan
berbatasan
di
dengan