SlideShare a Scribd company logo
78
Perencanaan Jalan Raya I
Masweri/1404001010100
TIMBUNAN
GALIAN
a
b
c
L
x
BAB VI
PERHITUNGAN GALIAN (CUT) DAN TIMBUNAN (FILL)
Dari sketsa jalan yang telah ditentukan pada peta topografi, dapat dilihat
bagian timbunan maupun galian. Tampang galian dan timbunan dapat dihitung
dengan menentukan tampang melintang jalan. Pada bagian jalan yang terletak
pada bagian galian, bagian yang bersambung dapat dihitung volumenya secara
menyeluruh. Apabila diantara dua luas tampang tertentu, maka harus dihitung luas
tampang melintang rata-rata dan dikalikan jarak antara dua tampang yang
bersangkutan.
Lain halnya bila pias yang dihitung antara dua tampang yang berbeda,
yang satu galian dan yang lain timbunan. Maka harus dihitung titik potong muka
tanah dengan permukaan jalan, atau batas antara galian dan timbunan tersebut
seperti pada Gambar 6.1 di bawah ini.
Gambar 6.1 Batasa antara Galian dan Timbunan
a : b = ( L- x ) ( a+b) x = b.L
ax = b.L - b.x x =
ba
bxL

ax + bx = b.L
79
Perencanaan Jalan Raya I
Masweri/1404001010100
Dengan demikian dapat diketahui panjang bagian galian dan timbunan,
sehingga dapat dicari volumenya.
Penampang jalan yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 6.2 di
bawah ini.
Gambar 6.2 Potongan melintang jalan
Dimana lebar perkerasan jalan 2  3,75 m dengan kemiringan melintang
2 % dan bahu jalan 2  1,5 m dengan kemiringan melintangnya 4 %. Dimensi
saluran drainase direncanakan dengan talud 1 : 2, b1 = 50 cm, b2 = 150 cm dan h =
100 cm.
0,5 1,5 3,75 3,75 1,5 0,5
1,0
1,5
1,0
1,5
-2%-2%
-4% -4%
1:2 1:2
Badan jalanSaluran samping
Bahu jalan Jalur lalu lintas Bahu jalan
Saluran samping
Daerah manfaat jalan (Damaja)

More Related Content

What's hot

Lokasi pelan c
Lokasi pelan cLokasi pelan c
Lokasi pelan c
Rosnani Hassan
 
Soal pretest posttest
Soal pretest posttestSoal pretest posttest
Soal pretest posttestTA_opick
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
Pgri Cabang Majalaya
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
21010115410004
 
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi revInstrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
Hugeng Dc
 

What's hot (7)

Lokasi pelan c
Lokasi pelan cLokasi pelan c
Lokasi pelan c
 
Soal pretest posttest
Soal pretest posttestSoal pretest posttest
Soal pretest posttest
 
9c 3d
9c 3d9c 3d
9c 3d
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5Bahan kuliah 5
Bahan kuliah 5
 
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi revInstrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
Instrumen spatial literacy sistem informasi geografi rev
 

Recently uploaded

111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 

Recently uploaded (8)

111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 

Bab vi (perencanaan geometrik jalan raya)

  • 1. 78 Perencanaan Jalan Raya I Masweri/1404001010100 TIMBUNAN GALIAN a b c L x BAB VI PERHITUNGAN GALIAN (CUT) DAN TIMBUNAN (FILL) Dari sketsa jalan yang telah ditentukan pada peta topografi, dapat dilihat bagian timbunan maupun galian. Tampang galian dan timbunan dapat dihitung dengan menentukan tampang melintang jalan. Pada bagian jalan yang terletak pada bagian galian, bagian yang bersambung dapat dihitung volumenya secara menyeluruh. Apabila diantara dua luas tampang tertentu, maka harus dihitung luas tampang melintang rata-rata dan dikalikan jarak antara dua tampang yang bersangkutan. Lain halnya bila pias yang dihitung antara dua tampang yang berbeda, yang satu galian dan yang lain timbunan. Maka harus dihitung titik potong muka tanah dengan permukaan jalan, atau batas antara galian dan timbunan tersebut seperti pada Gambar 6.1 di bawah ini. Gambar 6.1 Batasa antara Galian dan Timbunan a : b = ( L- x ) ( a+b) x = b.L ax = b.L - b.x x = ba bxL  ax + bx = b.L
  • 2. 79 Perencanaan Jalan Raya I Masweri/1404001010100 Dengan demikian dapat diketahui panjang bagian galian dan timbunan, sehingga dapat dicari volumenya. Penampang jalan yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 6.2 di bawah ini. Gambar 6.2 Potongan melintang jalan Dimana lebar perkerasan jalan 2  3,75 m dengan kemiringan melintang 2 % dan bahu jalan 2  1,5 m dengan kemiringan melintangnya 4 %. Dimensi saluran drainase direncanakan dengan talud 1 : 2, b1 = 50 cm, b2 = 150 cm dan h = 100 cm. 0,5 1,5 3,75 3,75 1,5 0,5 1,0 1,5 1,0 1,5 -2%-2% -4% -4% 1:2 1:2 Badan jalanSaluran samping Bahu jalan Jalur lalu lintas Bahu jalan Saluran samping Daerah manfaat jalan (Damaja)