SlideShare a Scribd company logo
BAB II
                                 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Besaran
          Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan
angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus
mempunyai 3 syarat yaitu :
          1. dapat diukur atau dihitung
          2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
          3. mempunyai satuan
          Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak
dapat dikatakan sebagai besaran.
          Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam

yaitu :

             1.         Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena

                        diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai

                        contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa

                        dapat diukur dengan menggunakan neraca.

             2.         Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan.

                        Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai

                        misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah jumlah.




                                                                                              II-1
2.1.1 Besaran Pokok
         Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran
pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan.


1.    Panjang
Satuan Panjang = Meter (M)
     Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3
batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa
pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini
ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada
ruang hampa selama 1/299792458 detik


2. Waktu
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
     Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun
karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747
dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari
9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133
pada ground state.
3. Massa
Satuan Massa = Kilogram (kg)
         pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian
ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga
standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina
dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya
satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian




                                                                                    II-2
mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian
pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.


4. Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
   Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di
sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel
yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak
terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan
jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.


5. Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
    Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel
air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin,
kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan
sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6. Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
    mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari
“gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak
atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat
elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel
lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12.
bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023


7. Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)




                                                                                     II-3
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari
suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar.
Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna),
biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk
mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah
intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan
radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas
radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.


         Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :

1. Sudut Datar

Satuannya Radian

2. Sudut Ruang

Satuannya Steradian



2.1.2 Besaram Turunan
                Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran
ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa,
panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-
lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran
langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran
pokok.
         suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan
itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan
besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok..




                                                                                     II-4
3.2 Kesalahan
       adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x 0. Kesalahan dapat
digolongkan menjadi tiga golongan :
       1. Keteledoran
                Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya
       kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih
       yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam
       melakukan pembacaan skala yang kecil.
       2. Kesalahan sistmatik
                Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan
       (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm,
       jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
       3. Kesalahan acak
                Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan
       (kualitatif),
       Contoh :
       - kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
       - pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
       - pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan
        hukum II Newton.
       4. Ketidakpastian pada Pengukuran
               Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen,
       tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat
       ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas
       ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang
       ditunjukkan alat ukur.


3.3 Alat-alat Praktikum
3.3.1 Alat Ukur Panjang
       1. Mistar (Penggaris)




                                                                                 II-5
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1
      mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus
      dengan skala mistar yang di baca.


      2. Jangka Sorong
               Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang
      yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya
      sampai                              dengan                           0,01cmatau0,1mm.
      Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda,
      diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
      Jangka        sorong        memiliki         dua      skala    pembacaan,       yaitu:
      a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
      b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa
      bergeser/digerakan.


      3. Mikrometer Sekrup
               Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat
      ketelitian       terkecil      yaiu       0,01        mm      atau      0,001     cm.
      Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang
      geser,       sedangkan      skala      utama       terdapat   pada     rahang   tetap.
      Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat
      yang sangat tipis.


3.3.2 Alat Ukur Massa
      1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat
          ketelitiannya hingga 0,001g.
      2. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg
          atau 0,001 g.
      3. Neraca O'Hauss atau neraca keseimbangan, yaitu neraca dengan tingkat
          ketelitian hingga 0.01 g.




                                                                                        II-6
3.3.3 Alat Ukur Waktu
      1. Stopwatch digital adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 0,01 sekon.
      2. Stopwatch analog adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 0,1 sekon.
      3. Jam adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 1 sekon.




                                                                                  II-7

More Related Content

What's hot

Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
Nadia Santosa
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
IPA 2014
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Widya arsy
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanEko Supriyadi
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
Nata Nata
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Potpotya Fitri
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
Elvininda Ervita Ningrum
 
Besaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xBesaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xEben Hutasoit
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuanAbdul Qodir
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Endang Hastutiningsih
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
Siti Mariah
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
aini01011990
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur VJ Asenk
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Rizal Ahlul F
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
tommi solos
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
Ahwal Dejiro
 
Besaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuranBesaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuran
Halimatus Sakdiah
 

What's hot (20)

Besaran, satuan, dan pengukuran
Besaran, satuan,  dan pengukuran   Besaran, satuan,  dan pengukuran
Besaran, satuan, dan pengukuran
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
 
Bab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuanBab 1 besaran dan satuan
Bab 1 besaran dan satuan
 
Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)
 
Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
Besaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls xBesaran dan satuan kls x
Besaran dan satuan kls x
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
 
Besaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuranBesaran, satuan dan pengukuran
Besaran, satuan dan pengukuran
 

Viewers also liked

Assignment help world
Assignment help worldAssignment help world
Assignment help world
Edu Gennext
 
Assignment Help World
Assignment Help WorldAssignment Help World
Assignment Help World
Edu Gennext
 
Brazing with Induction Heating
Brazing with Induction HeatingBrazing with Induction Heating
Brazing with Induction Heating
Brett Daly
 
Parfum Catalogus
Parfum CatalogusParfum Catalogus
Parfum Catalogus
Jolie-femme Glamourshop
 
Slideshow test
Slideshow testSlideshow test
Slideshow test
donauwandel
 
Para especificaciones tecnicas
Para especificaciones tecnicasPara especificaciones tecnicas
Para especificaciones tecnicas
Yury Quispe Cayetano
 
Ch04 after modifications
Ch04 after modificationsCh04 after modifications
Ch04 after modificationssaeedjaber1
 
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đối
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đốiđồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đối
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đốiHướng Trần Minh
 
Connection( less & oriented)
Connection( less & oriented)Connection( less & oriented)
Connection( less & oriented)ymghorpade
 

Viewers also liked (14)

Assignment help world
Assignment help worldAssignment help world
Assignment help world
 
Assignment Help World
Assignment Help WorldAssignment Help World
Assignment Help World
 
Brazing with Induction Heating
Brazing with Induction HeatingBrazing with Induction Heating
Brazing with Induction Heating
 
Parfum Catalogus
Parfum CatalogusParfum Catalogus
Parfum Catalogus
 
Stevia
SteviaStevia
Stevia
 
Bab 1 adi
Bab 1 adiBab 1 adi
Bab 1 adi
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Slideshow test
Slideshow testSlideshow test
Slideshow test
 
Bab iv adi
Bab iv adiBab iv adi
Bab iv adi
 
Para especificaciones tecnicas
Para especificaciones tecnicasPara especificaciones tecnicas
Para especificaciones tecnicas
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Ch04 after modifications
Ch04 after modificationsCh04 after modifications
Ch04 after modifications
 
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đối
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đốiđồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đối
đồ Thị hàm số chứa giá trị tuyệt đối
 
Connection( less & oriented)
Connection( less & oriented)Connection( less & oriented)
Connection( less & oriented)
 

Similar to Bab ii adi

UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
AgathaHaselvin
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
Jun Hidayat
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
NurMahmudah14
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Yanto Abdulah
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
JaneErlinda
 
Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)
rana anyndya
 
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptxBesaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
widyatihasibuan1
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan SatuanBesaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
Agust Panca
 
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.pptfdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
SayyidAhmadUbay
 
Alat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaAlat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaFirdika Arini
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.ppt
Widiya26
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Dwi Febriyana
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Aimee Elita Chan
 
ppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptxppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptx
BKKSMKN2Jombang
 

Similar to Bab ii adi (20)

UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
RPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan SatuanRPP Fisika Besaran dan Satuan
RPP Fisika Besaran dan Satuan
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
Materi skl 1 (besaran dan pengukuran)
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
 
Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)
 
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptxBesaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
Besaran dan Pengukuran Kelas 7 Jilid 2.pptx
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan SatuanBesaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
 
Rangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisikaRangkuman rumus fisika
Rangkuman rumus fisika
 
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.pptfdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
fdokumen.com_besaran-dan-satuan-2014ppt.ppt
 
Alat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur FisikaAlat-Alat Ukur Fisika
Alat-Alat Ukur Fisika
 
Besaran dan turunan
Besaran dan turunanBesaran dan turunan
Besaran dan turunan
 
besaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.pptbesaran-dan-satuan.ppt
besaran-dan-satuan.ppt
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
ppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptxppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptx
 

Bab ii adi

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu : 1. dapat diukur atau dihitung 2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 3. mempunyai satuan Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah jumlah. II-1
  • 2. 2.1.1 Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan. 1. Panjang Satuan Panjang = Meter (M) Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik 2. Waktu Satuan Waktu = Detik/Sekon (S) Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state. 3. Massa Satuan Massa = Kilogram (kg) pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889. Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian II-2
  • 3. mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya. 4. Arus listrik Satuan Arus Listrik = Ampere (A) Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. 1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter. 5. Suhu atau Temperature Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K) Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air. 6. Jumlah Zat satuan Jumlah Zat = Mol (Mol) mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain. Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023 7. Intensitas Cahaya satuan Intensitas Cahaya = Candela (C) II-3
  • 4. Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian. Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi : 1. Sudut Datar Satuannya Radian 2. Sudut Ruang Satuannya Steradian 2.1.2 Besaram Turunan Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain- lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok.. II-4
  • 5. 3.2 Kesalahan adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x 0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan : 1. Keteledoran Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil. 2. Kesalahan sistmatik Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm 3. Kesalahan acak Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif), Contoh : - kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang - pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana - pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton. 4. Ketidakpastian pada Pengukuran Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur. 3.3 Alat-alat Praktikum 3.3.1 Alat Ukur Panjang 1. Mistar (Penggaris) II-5
  • 6. Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala mistar yang di baca. 2. Jangka Sorong Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01cmatau0,1mm. Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu: a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong. b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa bergeser/digerakan. 3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis. 3.3.2 Alat Ukur Massa 1. Neraca digital, yaitu neraca yang bekerja dengan sistem elektronik. Tingkat ketelitiannya hingga 0,001g. 2. Neraca sama lengan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian mencapai 1 mg atau 0,001 g. 3. Neraca O'Hauss atau neraca keseimbangan, yaitu neraca dengan tingkat ketelitian hingga 0.01 g. II-6
  • 7. 3.3.3 Alat Ukur Waktu 1. Stopwatch digital adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 0,01 sekon. 2. Stopwatch analog adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 0,1 sekon. 3. Jam adalah alat ukur waktu dengan ketelitian 1 sekon. II-7