Simbol keselamatan kimia memberikan informasi tingkat tinggi tentang bahaya potensial dari bahan kimia, seperti racun, mudah terbakar, korosif, dan bahaya lingkungan. Simbol-simbol ini digunakan untuk transportasi dan penyimpanan bahan kimia agar pengguna dapat mengambil tindakan keselamatan yang tepat untuk mencegah bahaya.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang simbol-simbol bahaya yang digunakan pada NFPA Diamond untuk memberikan informasi umum mengenai bahaya bahan kimia. Simbol-simbol tersebut meliputi bahaya kebakaran, kesehatan, reaktivitas, dan bahaya khusus. Diberikan pula contoh bahan kimia dan penjelasan singkat mengenai setiap jenis bahaya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai simbol-simbol bahaya yang terdapat pada bahan kimia di laboratorium beserta penjelasan dan contohnya. Simbol-simbol tersebut memberi peringatan akan sifat beracun, mudah terbakar, korosif, dan bahaya lingkungan dari bahan kimia tertentu. Prosedur pertolongan pertama juga dijelaskan untuk kecelakaan paparan bahan kimia seperti bilasan luka dan mata.
Dokumen tersebut membahas tentang simbol bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh industri. Jumlah bahan kimia yang diproduksi telah meningkat dari 1 juta ton menjadi 400 juta ton per tahun. Dokumen tersebut menjelaskan 7 kelas bahan kimia berbahaya yaitu mudah meledak, gas, cairan mudah terbakar, padatan mudah terbakar, padatan berbahaya basah, bahan oksidasi, dan bahan beracun/menular.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Senyawa organik awalnya didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen karena diasumsikan terdapat dalam makhluk hidup. Namun definisi ini berubah setelah Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea secara buatan. Senyawa organik dapat diidentifikasi melalui reaksi pemanasan, pengujian dengan air kapur, dan kertas kobalt. Hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, tak jenuh,
Simbol keselamatan kimia memberikan informasi tingkat tinggi tentang bahaya potensial dari bahan kimia, seperti racun, mudah terbakar, korosif, dan bahaya lingkungan. Simbol-simbol ini digunakan untuk transportasi dan penyimpanan bahan kimia agar pengguna dapat mengambil tindakan keselamatan yang tepat untuk mencegah bahaya.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang simbol-simbol bahaya yang digunakan pada NFPA Diamond untuk memberikan informasi umum mengenai bahaya bahan kimia. Simbol-simbol tersebut meliputi bahaya kebakaran, kesehatan, reaktivitas, dan bahaya khusus. Diberikan pula contoh bahan kimia dan penjelasan singkat mengenai setiap jenis bahaya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai simbol-simbol bahaya yang terdapat pada bahan kimia di laboratorium beserta penjelasan dan contohnya. Simbol-simbol tersebut memberi peringatan akan sifat beracun, mudah terbakar, korosif, dan bahaya lingkungan dari bahan kimia tertentu. Prosedur pertolongan pertama juga dijelaskan untuk kecelakaan paparan bahan kimia seperti bilasan luka dan mata.
Dokumen tersebut membahas tentang simbol bahan kimia berbahaya yang digunakan oleh industri. Jumlah bahan kimia yang diproduksi telah meningkat dari 1 juta ton menjadi 400 juta ton per tahun. Dokumen tersebut menjelaskan 7 kelas bahan kimia berbahaya yaitu mudah meledak, gas, cairan mudah terbakar, padatan mudah terbakar, padatan berbahaya basah, bahan oksidasi, dan bahan beracun/menular.
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Senyawa organik awalnya didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen karena diasumsikan terdapat dalam makhluk hidup. Namun definisi ini berubah setelah Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea secara buatan. Senyawa organik dapat diidentifikasi melalui reaksi pemanasan, pengujian dengan air kapur, dan kertas kobalt. Hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, tak jenuh,
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini memberikan pengenalan terhadap 35 alat-alat laboratorium kimia beserta fungsi masing-masing alat. Tujuan pengenalan alat ini adalah agar mahasiswa dapat mengenali dan menggunakan alat dengan benar pada praktikum selanjutnya."
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan penyangga dan cara kerjanya dalam mempertahankan pH ketika ditambahkan asam, basa, atau pengencer. Larutan penyangga terdiri atas campuran asam/basa lemah dan garamnya. Ketika ditambahkan asam atau basa, akan terjadi reaksi netralisasi sehingga pH tetap. Larutan penyangga ujiannya adalah campuran asam asetat dan garamnya serta campuran amonia dan gar
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
Dokumen tersebut menjelaskan tentang lambang-lambang keselamatan yang digunakan di laboratorium beserta penjelasan singkat tentang makna, contoh, dan tindakan pencegahan untuk setiap lambang. Lambang-lambang tersebut meliputi irritant, toxic, corrosive, flammable, oxidizing, explosive, extremely flammable, radioactive, dan marine pollutant. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan alat pelindung diri yang digunakan dalam pekerjaan, sepert
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Amplop undangan panitia peringatan hari besar islam (2)Warnet Raha
Surat dari panitia peringatan hari besar Islam di Mesjid Nurul Hakim Desa Bangunsari untuk Bapak Ir. H. Malik Ditu, M.Si mengenai peringatan hari besar Islam.
Teks tersebut membahas tentang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di laboratorium dan bengkel teknik sipil. Secara garis besar, kebijakan K3 bertujuan untuk menjamin keselamatan semua pihak dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat melalui peningkatan kesadaran, penyediaan peralatan pelindung, serta pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, promosi, pengobatan, dan rehabilit
Identifikasi aldehid dan keton dapat dilakukan melalui beberapa tes kimia seperti oksidasi dengan KMnO4, tes Tollens, tes Benedict, tes Fehling dan tes iodoform. Hasil percobaan menunjukkan aldehid mudah teroksidasi dan memberi warna coklat, sedangkan keton tahan terhadap oksidasi dan memberi warna ungu.
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini memberikan pengenalan terhadap 35 alat-alat laboratorium kimia beserta fungsi masing-masing alat. Tujuan pengenalan alat ini adalah agar mahasiswa dapat mengenali dan menggunakan alat dengan benar pada praktikum selanjutnya."
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
Dokumen ini membahas sifat-sifat dan kegunaan logam golongan alkali seperti litium, natrium, dan kalium. Logam-logam ini bereaksi dengan air dan oksigen untuk membentuk basa dan oksida. Natrium digunakan dalam industri sabun dan kaca, sementara kalium digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak. Litium, natrium, dan kalium diproduksi melalui proses elektrolisis garam-garam mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat larutan penyangga dan cara kerjanya dalam mempertahankan pH ketika ditambahkan asam, basa, atau pengencer. Larutan penyangga terdiri atas campuran asam/basa lemah dan garamnya. Ketika ditambahkan asam atau basa, akan terjadi reaksi netralisasi sehingga pH tetap. Larutan penyangga ujiannya adalah campuran asam asetat dan garamnya serta campuran amonia dan gar
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
Dokumen tersebut menjelaskan tentang lambang-lambang keselamatan yang digunakan di laboratorium beserta penjelasan singkat tentang makna, contoh, dan tindakan pencegahan untuk setiap lambang. Lambang-lambang tersebut meliputi irritant, toxic, corrosive, flammable, oxidizing, explosive, extremely flammable, radioactive, dan marine pollutant. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan alat pelindung diri yang digunakan dalam pekerjaan, sepert
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Dokumen tersebut membahas tentang amina dan amida. Amina adalah turunan dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amida adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional organik dengan gugus karbonil yang berikatan dengan atom nitrogen. Kedua senyawa ini memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta berbagai kegunaan.
Amplop undangan panitia peringatan hari besar islam (2)Warnet Raha
Surat dari panitia peringatan hari besar Islam di Mesjid Nurul Hakim Desa Bangunsari untuk Bapak Ir. H. Malik Ditu, M.Si mengenai peringatan hari besar Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit cacingan pada anak, termasuk pengertian cacingan, jenis-jenis cacing yang menyebabkannya, gejala dan dampaknya, serta cara penularan dan pencegahannya. Secara khusus ditekankan bahwa cacingan dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang dan prestasi belajar pada anak karena menimbulkan anemia dan gangguan nutrisi.
Tengkorak manusia terdiri dari tulang-tulang kepala yang membentuk gubah tengkorak dan dasar tengkorak. Gubah tengkorak terdiri dari tulang dahi, ubun-ubun, dan kepala belakang, sedangkan dasar tengkorak terdiri dari tulang baji dan tapis. Tulang-tulang ini dihubungkan oleh sutura. Tengkorak juga memuat rongga mulut, hidung, dan mata.
The story tells of a princess named Aurora who is cursed by an angry fairy at her christening. The fairy curses the princess to prick her finger on a spindle and fall into a deep sleep at the age of 16. When she turns 16, Aurora comes across a spinning wheel and pricks her finger, falling into a deep sleep. A prince eventually finds her and breaks the curse with true love's kiss, awakening Aurora and the entire kingdom. The moral is that what has been spoken cannot be taken back.
Teks tersebut membahas mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk definisi pertumbuhan dan perkembangan, tahapan tumbuh kembang anak, dan penjelasan mengenai retardasi mental. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa pertumbuhan terkait dengan perubahan kuantitatif sementara perkembangan terkait dengan perubahan kualitatif, tumbuh kembang anak dibagi menjadi dua tahap yaitu usia 0
Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit secara ilmiah. Sel merupakan unit terkecil yang membentuk tubuh manusia dan hewan lainnya. Sel dapat mengalami kerusakan akibat berbagai faktor seperti hipoksia, bahan kimia, agen fisik, dan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan perubahan morfologi atau kematian sel.
Dokumen tersebut merupakan jurnal yang membahas valuasi ekonomi hutan mangrove di Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini mengukur nilai manfaat ekonomi langsung, tidak langsung, pilihan dan keberadaan hutan mangrove seluas 62,502 ha tersebut dengan metode valuasi ekonomi. Hasilnya menunjukkan nilai manfaat ekonomi total hutan mangrove tersebut adalah Rp. 2.316.961.
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, contoh reaksi, dan persamaan reaksi kimia.
Dokumen tersebut berisi soal-soal logaritma dan persamaan eksponen beserta jawabannya. Terdapat 19 soal yang mencakup materi logaritma, persamaan eksponen, dan operasi pangkat.
Makalah ini membahas konsep Wawasan Nusantara sebagai pandangan bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang menegaskan persatuan dan kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara lahir dari latar belakang sejarah perjuangan melawan penjajahan dan keinginan memiliki wilayah yang utuh, serta didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Makalah ini menjelaskan pengertian, konsepsi, dan unsur-unsur Wawasan Nusantara
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimiaradian ririn
Pertolongan pertama pada kecelakaan memberikan tindakan dasar untuk menyelamatkan jiwa korban, mencegah kecacatan, dan memberikan rasa nyaman sampai pertolongan medis tiba. Ini meliputi membersihkan luka, mendinginkan luka bakar, mencuci mata, dan menolong korban keracunan udara.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor kimia berbahaya di tempat kerja. Secara umum dibahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan makalah, manfaat makalah, dan batasan masalah. Kemudian dibahas pula tentang tinjauan pustaka yang mencakup definisi faktor kimia berbahaya, klasifikasi bahan berbahaya beracun (B3), dan penjelasan simbol bahaya beberapa bahan
Jusfikar_ DBM 02 (Arti simbol bahaya).pdfFiqarJusfikar
Bahan kimia berbahaya memiliki berbagai simbol peringatan yang menunjukkan sifatnya yang mudah meledak, terbakar, beracun, korosif, atau berbahaya bagi lingkungan. Contohnya adalah simbol untuk bahan peledak, mudah terbakar, oksidator, korosif, dan racun. Penting untuk memahami simbol-simbol ini agar dapat menghindari bahaya ketika bekerja dengan bahan kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas yang disusun oleh mahasiswa bernama Osama Harahap mengenai teknologi pengolahan limbah industri, termasuk definisi limbah B3, peraturan terkait, simbol-simbol B3, dan contoh bahan kimia berbahaya."
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah lingkungan dalam pembangunan industri, termasuk pencemaran oleh limbah bahan berbahaya dan beracun serta logam berat dan bahan organik yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan. Dokumen tersebut juga membahas regulasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun serta analisis dampak lingkungan yang diperlukan.
Presentasi ini membahas tentang MSDS (Material Safety Data Sheet) yang berisi informasi keselamatan mengenai bahan kimia berbahaya. MSDS memberikan informasi tentang potensi bahaya, cara penanganan kecelakaan, dan tindakan pertolongan pertama untuk bahan kimia seperti NaOH dan HCl. Presentasi ini juga menjelaskan label bahaya NFPA dan cara penanganan kecelakaan seperti tumpahan, kontak kulit, terhirup, dan tertelan.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai alat musik tradisional Indonesia beserta asal daerah dan cara memainkannya. Terdapat 20 alat musik yang dijelaskan masing-masing memiliki jenis bunyi yang berbeda seperti aerofon, membranofon, kordofon, dan ideofon. Alat-alat musik tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Cerita ini menceritakan tentang Hang Tuah, seorang pemuda yang membela diri dari pemberontak dengan kapaknya. Ia kemudian menjadi pahlawan setelah membunuh pemberontak tersebut. Namun Tumenggung dan pegawai lain merasa iri dan menghasut raja dengan mengatakan Hang Tuah berkhianat. Akhirnya Hang Tuah diusir dari istana.
This document outlines the family tree of Drs. H.M Gaffar Hamid. It details his ancestors and their marriages which produced children. Specifically, it notes that:
1) P. Beddu married P. Nini and they had a son named Dupa
2) Dupa first married M. Said and they had a daughter named Habasiah
3) Dupa second married H. M. Said and they had a son named H. M. Sanusi Said
4) The Supreme Court ruled in 1983 that Habasiah Hamid and H. M. Sanusi Said were the rightful heirs in the inheritance case.
Makalah ini membahas tentang haji dan umrah dengan menjelaskan pengertian, syarat, rukun, dan tahapan pelaksanaan masing-masing ibadah. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan sekali seumur hidup, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Kedua ibadah tersebut memerlukan pemenuhan syarat-syarat dan pelaksanaan rukun-rukun tertentu agar sah.
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada berbagai kegiatan
antara lain kegiatan perindustrian, kesehatan, maupun kegiatan rumah tangga dapat dipastikan
akan menghasilkan limbah B3. Limbah tersebut akan dapat menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan maupun kesehatan manusia bila tidak dikelola dengan benar. Keberadaan limbah B3
sebagian besar memang berasal dari sektor industri, namun limbah B3 dari sektor domestik atau
yang disebut dengan sampah B3 permukiman juga perlu mendapat perhatian. Limbah bahan
berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat atau konsentrasinya, jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusakkan lingkungan
hidup, sehingga dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain (Peraturan Pemerintah No. 18 Pasal 1 Tahun 1999).
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Simbol- simbol B3?
2. Bagaimana Jenis – jenis B3?
3. Bagaimana cara penanggulangan B3?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui Simbol- simbol B3?
2. Untuk mengatahui Jenis – jenis B3?
3. Untuk mengatahui cara penanggulangan B3?
2. BAB II
PEMBAHASAN
1. SIMBUL – SIMBOL BERBAHAYA PADA BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA
(B3)
Seperti yang telah kita ketahui, bahan-bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium
kimia banyak yang bersifat berbahaya bagi manusia maupun bagi lingkungan sekitar. Ada yang
bersifat mudah terbakar, beracun, berbau tajam yang berdampak pada kesehatan, merusak benda-
benda di sekitarnya bahkan dapat mematikan makhluk hidup.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah atau
tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk memberi
keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat berhati-hati dalam
penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama. Untuk itu, sebelum kita
memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol tanda bahaya tersebut untuk
menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-
simbol tanda bahaya yang ada beserta keterangannya.
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
3. langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit
kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan
Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
4. Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas
dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas
atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
5. Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan
yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan
reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi
mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.
6. Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat
penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
Nama : Spontaneously Combustible Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas
atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.
Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang
kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak
dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
7. Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang
digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida
organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide,
Dicetyl perdicarbonate.
Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calcium cyanide, Carbon
tetrachloride.
8. Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus,
bakteri, tumbuhan atau hewan.
9. Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai
yang mengalir ke laut.
2. JENIS DAN PENANGGULAN B3
Pengertian B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun menurut OSHA (Occupational Safety
and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun
kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti
dan atau lingkungan.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Mengingat penting dan dampaknya Bahan Berbahaya dan Beracun bagi manusia,
lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, pemerintah
melakukan pengaturan ketat. Pengaturan pengelolaan B3 ini meliputi pembuatan,
pendistribusian, penyimpanan, penggunaan, hingga pembuangan limbah B3.
10. Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun
Jenis dan Penggolongan Bahan Berbahaya dan Beracun
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa peraturan terkait pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun. Peraturan-peraturan tersebut berisikan bagaimana pengelolaan B3 dan
tentunya jenis-jenis dan pengelompokkan (penggolongan) Bahan Berbahaya dan Beracun.
Salah satu peraturan yang mengatur pengelolaan B3 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam PP ini, B3
diklasifikasikan menjadi :
1. Mudah meledak (explosive), yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25 0
C, 760
mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
2. Pengoksidasi (oxidizing), yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama atau lebih
pendek dari waktu pembakaran senyawa standar.
3. Mangat mudah sekali menyala (extremely flammable), yaitu B3 padatan dan cairan yang
memiliki titik nyala di bawah 0 derajat C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35
0
C.
4. Sangat mudah menyala (highly flammable), yaitu bahan yang memiliki titik nyala 0-210
C.
5. Mudah menyala (flammable).
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun (highly toxic);
8. Beracun (moderately toxic), yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan
menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.
11. 9. Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
sampai tingkat tertentu.
10. Korosif (corrosive), yaitu bahan yang menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan proses
pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6,35
mm/tahun, atau mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama
atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
11. Bersifat iritasi (irritant), yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak secara
langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan peradangan.
12. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment), yaitu bahaya yang ditimbulkan
oleh suatu bahan seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC), persisten di lingkungan
(misalnya PCBs), atau bahan tersebut dapat merusak lingkungan.
13. Karsinogenik (carcinogenic), yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker.
14. Teratogenik (teratogenic), yaitu bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio.
15. Mutagenik (mutagenic), yaitu bahan yang menyebabkan perubahan kromosom (merubah
genetika).
Jenis dan klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun juga diuraikan dalam Keputusan Menteri
Kesehatan No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3 dikelompokkan dalam 4
klasifikasi yaitu :
1. Klasifikasi I, meliputi :
1. Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat
menimbulkan bahaya yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung,
karena sangat sulit penanganan dan pengamanannya;
2. Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga
menimbulkan bahaya.
2. Klasifikasi II, meliputi :
1. Bahan radiasi;
2. Bahan yang mudah meledak karena gangguan mekanik;
3. Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat)
kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput
lendir;
12. 4. Bahan etilogik/biomedik;
5. Gas atau cairan beracun atau mudah menyala yang dimampatkan;
6. Gas atau cairan atau campurannya yang bertitik nyala kurang dari 350
C;
7. Bahan padat yang mempunyai sifat dapat menyala sendiri.
3. Klasifikasi III, meliputi :
1. Bahan yang dapat meledak karena sebab-sebab lain, tetapi tidak mudah meledak
karena sebab-sebab seperti bahan klasifikasi II;
2. Bahan beracun dengan LD50 (rat) kurang dari 500 mg/kg atau setara tetapi tidak
mempunyai sifat seperti bahan beracun klasifikasi II;
3. Bahan atau uapnya yang dapat menimbulkan iritasi atau sensitisasi, luka dan
nyeri;
4. Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala
350
Csampai 600
C;
5. Bahan pengoksidasi organik;
6. Bahan pengoksidasi kuat;
7. Bahan atau uapnya yang bersifat karsinogenik, tetratogenik dan mutagenik;
8. Alat atau barang-barang elektronika yang menimbulkan radiasi atau bahaya
lainnya.
4. Klasifikasi IV, yaitu :
1. Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara;
2. Bahan pengoksid sedang;
3. Bahan korosif sedang dan lemah;
4. Bahan yang mudah terbakar.
Selain itu penggolongan bahan berbahaya dan beracun dapat dilihat juga pada SK
Menteri Perindustrian No. 148/M/SK/4/1985 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
187/1999.
13. BAB III
KESIMPULAN
Untuk mengetahui suatu limbah merupakan limbah B3 atau bukan dapat dengan melakukan
uji kualitatif dan kuantitatif. Dalam uji kuantitatif dapat menggunakan parameter pH, reaktifitas
air, pengoksidasian, mudah terbakar, kandungan amonia, kandungan sianida dan kandungan
sulfida.
Limbah B3 hasil buangan industri, kesehatan, maupun kegiatan rumah tangga yang dibuang
ke lingkungan sangat berbahaya dan dapat merusak lingkungan. Maka dari hal tersebut tidak
hanya berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu,
untuk mencegah dampak negatif dari limbah B3, yang salah satu caranya yaitu dengan
pengelolaan limbah B3 yang baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah : PP No.18 Pasal 1 dan 85
Tahun 1999. Dan penanganan limbah B3 harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah
maupun masyarakat umum, guna mencegah peredaran limbah B3 yang berbahaya ini.
14. DAFTAR PUSTAKA
Koosbandiah, Hertien Surikarti. (2011). Tosikologi Lingkungan dan Metode Uji Hayati.
Bandung : Rizqi Press.
Anonim. (2010). Pengelolaan limbah B3. [Online]. Tersedia :
http://k3pelakan.blogspot.com/2010/11/pengelolaan-limbah-bahan-berbahaya-dan.html.
[ 20 Maret 2012 ]
Anonim. (2011). Zat-zat Berbahaya dan Beracun. [Online]. Tersedia :
http://belajar.kemdiknas.go.id/index5.php?display=view&mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=181&uniq=1477. [ 13 Maret 2012 ]
15. TUGAS KESELAMATAN KERJA
BAHAN –BAHAN BERACUN DAN
BERBAHAYA
OLEH :
KELOMPOK 7
NAMA : PIPINK APRILA
PUTRI
TINGKAT : III A
AKADEMI KEPERAWATAN
(AKPER) MUNA
2016 / 2017