SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Condrovisoko R.U

INDUSTRI
Masalah Lingkungan dalam
pembangunan industri
   Pembangunan yang terus meningkat di segala bidang, khususnya pembangunan
    di bidang industri, semakin meningkatkan pula jumlah limbah yang dihasilkan
    termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan
    dan kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
    dan bahaya terhadap kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya, limbah
    bahan berbahaya dan beracun harus dikelola secara khusus agar dapat
    dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya.
    Pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas telah mendorong Pemerintah
    untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
    1994 tanggal 30 April 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
    Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 26,
    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3551) yang kemudian
    direvisi dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995
    tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang
    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 1995 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
    Indonesia Nomor 3595). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 ini kembali
    diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
    Indonesia Tahun 1999 Nomor 31) dan terakhir diperbaharui kembali melalui
    Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang.
   Dasar hukum dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ini antara lain
    adalah Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
    ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
    Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara
    Nomor 3215) sebagaimana kemudian diperbaharui dengan Undang-
    undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan
    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699, mulai berlaku sejak
    diundangkan tanggal 19 September 1997) serta Undang-undang Nomor
    5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984
    Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274).
    Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun
    1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
    makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
    mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
    manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan yang dimaksud dengan
    pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan
    fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
    pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan,
    dan pengendalian lingkungan hidup.
    Inti masalah lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik antara
    makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya yang bersifat
    organik maupun anorganik yang juga merupakan inti permasalahan
    bidang kajian ekologi.
   Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan
    Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah oleh Pasal
    3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
    Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan
    hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas
    berkelanjutan, dan asas manfaat dan bertujuan untuk mewujudkan
    pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam
    rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
    masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada
    Tuhan Yang Maha Esa.
    Kata-kata “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
    hidup” sebagaimana tercantum dalam tujuan tersebut di atas merupakan
    “kata kunci” (key words) dalam rangka melaksanakan pembangunan
    dewasa ini maupun di masa yang akan datang. (Koesnadi Hardjasoemantri,
    1990: 127).
    Istilah “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan”
    merupakan suatu terjemahan bebas dari istilah “sustainable development”
    yang menggambarkan adanya saling ketergantungan antara pelestarian
    dan pembangunan. Istilah ini untuk pertama kalinya mulai diperkenalkan
    oleh The World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang
    diterbitkan pada tahun 1980 yang menekankan bahwa kemanusiaan, yang
    merupakan bagian dalam alam, tidak mempunyai masa depan kecuali bila
    alam dan sumber daya alam dilestarikan. Dokumen ini menegaskan bahwa
    pelestarian tidak dapat dicapai tanpa dibarengi pembangunan untuk
    memerangi kemiskinan dan kesengsaraan ratusan juta umat manusia.
Keracunan Bahan
Logam/Metaloid Pada
Industrialisasi
 Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi
  Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara
  yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang
  tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-
  buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging
  dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam
  berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
  Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari
  bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran
  logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses
  yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut
  oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri
  yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan
  keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya.
  Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat
  berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan
  udara).
Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari
  udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua
  tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan
  mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian
  (akar, batang, daun dan buah).
   Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada
   tanaman dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya.
   Selanjutnya manusia yang termasuk ke dalam kelompok
   omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut
   dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat
   bernapas, air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta
   ternak (berupa daging, telur, dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada
  logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5
  g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid
  yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke
  dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang
  termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai
  lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa contoh logam berat
  yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium
  (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni),
  dan seng (Zn).
 Arsen
  Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat
  kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar
  arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang
  berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut
  dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia.
  Menurut National Institute for Occupational Safety and
  Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab terhadap
  berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
  Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang
  sangat kuat.
 Merkuri
  Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara
  alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu
  kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna
  keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila
  dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain
  untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga
  digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik,
  termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
  Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08
  mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah
  penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk
  logam murni dan organik daripada bentuk anorganik.
  Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila
  bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan
  membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih.
  Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan krim
  antiseptik.
 Timbal
  Logam timbal (Pb) merupakan logam yang
  sangat populer dan banyak dikenal oleh
  masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh
  banyaknya Pb yang digunakan di industri
  nonpangan dan paling banyak menimbulkan
  keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah
  sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat
  kehitaman, serta mudah dimurnikan dari
  pertambangan.
  Dalam pertambangan, logam ini berbentuk
  sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena.
  Senyawa ini banyak ditemukan dalam
  pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang
  ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah
  sering menyebabkan keracunan.
Keracunan Bahan Organis Pada
Industrialisasi
 Keracunan Bahan Organis Pada Industrialisasi
  Pencemaran terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam
  limbah lepas masuk lingkungan hingga terjadi perubahan
  kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan berbahaya
  dapat diklasifikasikan:
  1. industri kimia organik maupun anorganik
  2. penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan
  baku atau bahan penolong
  3. peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik.
  Lingkungan sebagai badan penerima akan menyerap bahan
  tersebut sesuai dengan kemampuan. Sebagai badan penerima
  adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan lautan
  yang masingmasing mempunyai karakteristik berbeda.
  Air di suatu waktu dan tempat tertentu berbeda karakteristiknya
  dengan air pada tempat yang sama dengan waktu yang
  berbeda,Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alami serta
  pengaruh faktor lain.
 Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena
  interaksi pengaruh luar disebut daya dukung lingkungan. Daya
  dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat yang lain
  berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang
  mempengaruhinya turut menetapkan nilai daya dukung.
  Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi
  dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan
  komponen lingkungan secara fisika, kimia dan biologis sebagai
  akibat dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai
  lingkungan yangdisebut perobahan kualitas.
  Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah
  kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu
  memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada
  padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan
  komponen bahan pencemar yang terkandung.
  Pada beberapa daerah di Indonesia sudah ditetapkan nilai
  kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian kecil.
  Sedangkan kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya
  penetapan kualitas lingkungan mengingat program
  industrialisasi sebagai salah satu sektor yang memerankan andil
  besar terhadap perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu
  bangsa.
 Penggunaan air yang berlebihan, sistem pembuangan
  yang belum memenuhi syarat, karyawan yang tidak
  terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan
  dalam mengidentifikasikan sumber pencemar.
  Produk akhir, seperti pembungkusan, pengamanan
  tabung dan kotak, sistem pengangkutan, penyimpanan,
  pemakaian dengan aturan dan persyaratan yang tidak
  memenuhi ketentuan merupakan sumber pencemar juga
Analisis Dampak Lingkungan
 Analisis Dampak Lingkungan

  Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah
  kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
  dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
  hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
  tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
  Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu
  proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh
  terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
  lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi,
  sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat.
  Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27
  Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak
  Lingkungan Hidup".
 Dokumen AMDAL terdiri dari :
  • Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
  Hidup (KA-ANDAL)
  • Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
  • Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
  • Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
  AMDAL digunakan untuk:
  • Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
  • Membantu proses pengambilan keputusan tentang
  kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau
  kegiatan
  • Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis
  dari rencana usaha dan/atau kegiatan
  • Memberi masukan untuk penyusunan rencana
  pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
  • Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang
  ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
 Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
  • Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen
  AMDAL
  • Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab
  atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
  dilaksanakan, dan
  • masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang
  terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
  AMDAL.
  Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus
  diperhatikan, yaitu:
  1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia
  menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan
  menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping
  by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di
  Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun
  2006
  2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut,
  maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan
  Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
  3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan
  AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
  4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
 SUMBER :
 http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/04/pe
  mbangunan-dan-masalah-lingkungan.html
 http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/re
  ad/2008/09/23/263/bahaya-logam-berat-dalam-
  makanan
 http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/re
  ad/2008/09/23/263/bahaya-logam-berat-dalam-
  makanan
 http://kandiwa.blogspot.com/2010/12/industri.ht
  ml
 http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_Mengenai_
  Dampak_Lingkungan

More Related Content

What's hot

Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum LingkunganSatria
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganhendricksonsagala
 
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANKERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANNesha Mutiara
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifArif Rachman
 
Pengantar rekayasa-lingkungan
Pengantar rekayasa-lingkunganPengantar rekayasa-lingkungan
Pengantar rekayasa-lingkunganthiarramadhan
 
Pengertian lingkungan
Pengertian lingkunganPengertian lingkungan
Pengertian lingkunganEly Yuliati
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSeger Sugiyanto
 
Masalah lingkungan hidup
Masalah lingkungan hidupMasalah lingkungan hidup
Masalah lingkungan hidupasroatulhasanah
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Nurul Afdal Haris
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunanfebry777
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraZainal Abidin
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkunganguestcb0db
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunanfebry777
 

What's hot (20)

Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1Hukum Lingkungan - 1
Hukum Lingkungan - 1
 
Hukum Lingkungan
Hukum LingkunganHukum Lingkungan
Hukum Lingkungan
 
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkunganIlmu teknologi & pengetahuan lingkungan
Ilmu teknologi & pengetahuan lingkungan
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGANKERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
KERUSAKAN, MANFAAT, DAN RESIKO LINGKUNGAN
 
Pelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arifPelestarian lingkungan; arif
Pelestarian lingkungan; arif
 
Pengantar rekayasa-lingkungan
Pengantar rekayasa-lingkunganPengantar rekayasa-lingkungan
Pengantar rekayasa-lingkungan
 
Pengertian lingkungan
Pengertian lingkunganPengertian lingkungan
Pengertian lingkungan
 
Materi 4 amdal
Materi 4 amdalMateri 4 amdal
Materi 4 amdal
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Masalah lingkungan hidup
Masalah lingkungan hidupMasalah lingkungan hidup
Masalah lingkungan hidup
 
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian I)
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
 
Pengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik LingkunganPengantar Teknik Lingkungan
Pengantar Teknik Lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Lingkungan hidup-2
Lingkungan hidup-2Lingkungan hidup-2
Lingkungan hidup-2
 

Similar to Industri Pencemaran

Lingkungan hidup (2)
Lingkungan hidup (2)Lingkungan hidup (2)
Lingkungan hidup (2)Fatwa Rohman
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...SMAN5PATAMPANUA
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS annisa berliana
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganDiki Alnastain
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah LingkunganEndang Manik
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkunganaudi15Ar
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxTutikVeriana1
 
makalah lingkungan.docx
makalah lingkungan.docxmakalah lingkungan.docx
makalah lingkungan.docxRiRi625721
 
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaTugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaRaniSarah2
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tFebria Rahma Dewi
 
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptx
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptxPTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptx
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptxAldieMunandar
 

Similar to Industri Pencemaran (20)

Lingkungan hidup (2)
Lingkungan hidup (2)Lingkungan hidup (2)
Lingkungan hidup (2)
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
Lingkungan Hidup Geografi XI IIS
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Sda udara
Sda udaraSda udara
Sda udara
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah Lingkungan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
makalah lingkungan.docx
makalah lingkungan.docxmakalah lingkungan.docx
makalah lingkungan.docx
 
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaTugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptx
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptxPTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptx
PTT Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Masyarakat.pptx
 

More from condro23

Protocol internet
Protocol internetProtocol internet
Protocol internetcondro23
 
Sistem keamanan komputer
Sistem keamanan komputerSistem keamanan komputer
Sistem keamanan komputercondro23
 
elemen elemen dari multimedia
elemen elemen dari multimediaelemen elemen dari multimedia
elemen elemen dari multimediacondro23
 
elemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediaelemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediacondro23
 
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediaPerangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediacondro23
 
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediaPerangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediacondro23
 
Cover ekotek
Cover ekotekCover ekotek
Cover ekotekcondro23
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangancondro23
 
Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill condro23
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungancondro23
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungancondro23
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillcondro23
 

More from condro23 (15)

Protocol internet
Protocol internetProtocol internet
Protocol internet
 
Sistem keamanan komputer
Sistem keamanan komputerSistem keamanan komputer
Sistem keamanan komputer
 
elemen elemen dari multimedia
elemen elemen dari multimediaelemen elemen dari multimedia
elemen elemen dari multimedia
 
elemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediaelemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimedia
 
Dabol
DabolDabol
Dabol
 
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediaPerangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
 
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimediaPerangkat pembuatan aplikasi multimedia
Perangkat pembuatan aplikasi multimedia
 
Cover ekotek
Cover ekotekCover ekotek
Cover ekotek
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill Kependudukan soft skill
Kependudukan soft skill
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Pengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skillPengetahuan lingkungan soft skill
Pengetahuan lingkungan soft skill
 

Industri Pencemaran

  • 2. Masalah Lingkungan dalam pembangunan industri  Pembangunan yang terus meningkat di segala bidang, khususnya pembangunan di bidang industri, semakin meningkatkan pula jumlah limbah yang dihasilkan termasuk yang berbahaya dan beracun yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya pencemaran lingkungan dan bahaya terhadap kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya, limbah bahan berbahaya dan beracun harus dikelola secara khusus agar dapat dihilangkan atau dikurangi sifat bahayanya. Pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas telah mendorong Pemerintah untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 tanggal 30 April 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3551) yang kemudian direvisi dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3595). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994 ini kembali diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31) dan terakhir diperbaharui kembali melalui Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang.
  • 3. Dasar hukum dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ini antara lain adalah Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215) sebagaimana kemudian diperbaharui dengan Undang- undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699, mulai berlaku sejak diundangkan tanggal 19 September 1997) serta Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274). Lingkungan hidup didefenisikan oleh Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan yang dimaksud dengan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Inti masalah lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya yang bersifat organik maupun anorganik yang juga merupakan inti permasalahan bidang kajian ekologi.
  • 4. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah oleh Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas manfaat dan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata-kata “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup” sebagaimana tercantum dalam tujuan tersebut di atas merupakan “kata kunci” (key words) dalam rangka melaksanakan pembangunan dewasa ini maupun di masa yang akan datang. (Koesnadi Hardjasoemantri, 1990: 127). Istilah “pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan” merupakan suatu terjemahan bebas dari istilah “sustainable development” yang menggambarkan adanya saling ketergantungan antara pelestarian dan pembangunan. Istilah ini untuk pertama kalinya mulai diperkenalkan oleh The World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Dunia) yang diterbitkan pada tahun 1980 yang menekankan bahwa kemanusiaan, yang merupakan bagian dalam alam, tidak mempunyai masa depan kecuali bila alam dan sumber daya alam dilestarikan. Dokumen ini menegaskan bahwa pelestarian tidak dapat dicapai tanpa dibarengi pembangunan untuk memerangi kemiskinan dan kesengsaraan ratusan juta umat manusia.
  • 5. Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi  Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah- buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
  • 6. Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat terjadi jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam lingkungan (air, tanah, dan udara). Sumber utama kontaminan logam berat sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah). Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada pada tanaman dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur, dan susu).
  • 7. Sesungguhnya, istilah logam berat hanya ditujukan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3. Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur. Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng (Zn).  Arsen Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat.
  • 8.  Merkuri Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai. Walaupun Hg hanya terdapat dalam konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk logam murni dan organik daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih dan krim antiseptik.
  • 9.  Timbal Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
  • 10. Keracunan Bahan Organis Pada Industrialisasi  Keracunan Bahan Organis Pada Industrialisasi Pencemaran terjadi akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan hingga terjadi perubahan kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat diklasifikasikan: 1. industri kimia organik maupun anorganik 2. penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau bahan penolong 3. peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik. Lingkungan sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan. Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan lautan yang masingmasing mempunyai karakteristik berbeda. Air di suatu waktu dan tempat tertentu berbeda karakteristiknya dengan air pada tempat yang sama dengan waktu yang berbeda,Air berbeda karakteristiknya akibat peristiwa alami serta pengaruh faktor lain.
  • 11.  Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar disebut daya dukung lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat yang lain berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut menetapkan nilai daya dukung. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan secara fisika, kimia dan biologis sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa perubahan nilai lingkungan yangdisebut perobahan kualitas. Limbah yang mengandung bahan pencemar akan merubah kualitas lingkungan bila lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung yang ada padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan komponen bahan pencemar yang terkandung. Pada beberapa daerah di Indonesia sudah ditetapkan nilai kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian kecil. Sedangkan kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya penetapan kualitas lingkungan mengingat program industrialisasi sebagai salah satu sektor yang memerankan andil besar terhadap perekonomlan dan kemakmuran bagi suatu bangsa.
  • 12.  Penggunaan air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat, karyawan yang tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasikan sumber pencemar. Produk akhir, seperti pembungkusan, pengamanan tabung dan kotak, sistem pengangkutan, penyimpanan, pemakaian dengan aturan dan persyaratan yang tidak memenuhi ketentuan merupakan sumber pencemar juga
  • 13. Analisis Dampak Lingkungan  Analisis Dampak Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup".
  • 14.  Dokumen AMDAL terdiri dari : • Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) • Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) • Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) • Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) AMDAL digunakan untuk: • Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah • Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan • Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan • Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup • Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
  • 15.  Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: • Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL • Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan • masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006 4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
  • 16.  SUMBER :  http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/04/pe mbangunan-dan-masalah-lingkungan.html  http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/re ad/2008/09/23/263/bahaya-logam-berat-dalam- makanan  http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/re ad/2008/09/23/263/bahaya-logam-berat-dalam- makanan  http://kandiwa.blogspot.com/2010/12/industri.ht ml  http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_Mengenai_ Dampak_Lingkungan