SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime ) yang
berdampak sangat luar biasa. Pada dasarnya korupsi berdampak buruk
pada seluruh sendi kehidupan manusia. Korupsi merupakan salah satu
faktor penyebab utama tidak tercapainya keadilan dan kemakmuran suatu
bangsa. Korupsi juga berdampak buruk pada sistem perekonomian, sistem
demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan dan tatanan
sosial kemasyarakatan. Yang tidak kalah penting korupsi juga dapat
merendahkan martabat suatu bangsa dalam tata pergaulan internasional.
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah bersifat kolosal dan ibarat
penyakit sudah sulit untuk disembuhkan. Korupsi dalam berbagai
tingkatan sudah terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan dan
dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat. Dengan kata lain
korupsi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari yang sudah
dianggap biasa. Oleh karena itu, sebagian masyarakat menganggap korupsi
bukan lagi merupakan kejahatan besar. Jika kondisi ini tetap dibiarkan
seperti itu, maka hampir dapat dipastikan cepat atau lambat korupsi akan
menghancurkan negeri ini. Oleh karena itu, sudah semestinya kita
menempatkan korupsi sebagai musuh bersama yang harus kita perangi
bersama-sama dengan sungguh-sungguh.
Karena sifatnya yang sangat luar biasa, maka untuk memerangi
atau memberantas korupsi diperlukan upaya yang luar biasa. Upaya
memberantas korupsi sama sekali bukanlah suatu pekerjaan yangh mudah.
Upaya memberantas korupsi tentu saja tidak bisa hanya menjadi
tanggungjawab institusi penegak hukum atau pemerintah saja, tetapi juga
1
merupakan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa. Oleh
karena itu, upaya memberantas korupsi harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Dalam konteks inilah mahasiswa sebagai salah satu bagian
penting dari masyarakat, sangat diharapkan berperan aktif.
B. Fokus Pembahasan
1. Apa definisi gerakan anti korupsi?
2. Bagaimana peran mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi?
3. Bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi?
4. Bagimana upaya mahasiswa dalam mencegah korupsi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi gerakan anti korupsi.
2. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi.
3. Untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa dalam rangka mencegah
korupsi.
4. Untuk mengetahui upaya mahasiswa dalam mencegah korupsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gerakan Anti Korupsi
Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya
pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah
kemerdekaan. Berbagai peraturan perundangan tentang pemberantasan
korupsi juga sudah dibuat. Demikian juga berbagai institusi pemberantasan
korupsi silih berganti didirikan, dimulai dari Tim Pemberantasan Korupsi
tahun 1967 sampai dengan pendirian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
pada tahun 2003. Namun demikian harus diakui bahwa upaya
pemberantasan korupsi yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil
maksimal. Hak ini diantara lain terlihat dari masih rendahnya angka Indeks
Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
3
Berdasarkan UU No.30 Tahun 2002, pemberantasan tindak pidana
korupsi dirumuskan sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah dan
memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisor,
monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran serta masyarakat berdasarksn peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Rumusan undang-undang tersebut
menyiratkan bahwa upaya pemberantasan tidak akan pernah berhasil tanpa
peran serta masyarakat. Dengan demikian dalam rangka strategi
pemberantasan korupsi terdapat tiga unsur utama, yaitu: pencegahan
(preventif), penindakan (investigatif), dan peran serta masyarakat (edukatif).
Pencegahan adalah upaya korupsi melalui perbaikan sistem dan
prosedur dengan membangun upaya budaya organisasi yang
mengedempankan prinsip; prinsip fairness, transparence, accountability and
responsibility yang mampu mendorong setiap individu untuk melaporkan
segala bentuk korupsi yang terjadi. Pencegahan juga sering disebut sebagai
kegiatan Anti Korupsi yang sifatnya preventif.
Penindakan adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk
menanggulangi atau memberantas terjadinya tindak pidana korupsi atau
upaya memperangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakan
hukum terhadap para pelaku korupsi. Penindakan sering juga disebut
sebagai kegiatan kontra korupsi yang sifatnya represif. Peran serta
masyarakat adalah upaya pemberantasan korupsi dengan mendorong
masyarakat untuk berperan serta memerangi korupsi sesuai dengan
kapasitas dan kewenangan masing-masing. Maka masyarakat perlu
ditanamkan nilai-nilai kejujuran serta kebencian terhadap korupsi melalui
pesan-pesan moral. Selain itu, peran aktif perorangangan, organisasi
kemasyarakatan atau lembaga swadaya masyarakat dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi juga sangat diperlukan.
4
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah adalah dengan
sadar melakukan suatu Gerakan Anti Korupsi di masyarakat. Gerakan ini
upaya bersama yang bertujuan untuk menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di
masyarakat. Dengan tumbuhnya budaya anti korupsi di masyarakat
diharapkan dapat mencegah munculnmya perilaku koruptif. Gerakan anti
korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Dalam konteks inilah peran mahasiswa sebagai salah satu
bagian penting dari masyarakat sangat diharapkan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama pada dasarnya korupsi itu
terjadi jika ada pertemuan tiga faktor utama, yaitu: niat, kesempatan, dan
kewenangan. Niat adalah unsur setiap tindak pidana yang lebih terkait
dengan individu manusia, misalnya perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh
seseorang. Sedangkan kesempatan lebih terkait dengan system yang ada.
Sementara itu, kewenagan yang dimiliki seseorang akan secara langsung
memperkuat kesempatan yang tersedia. Meskipun muncul niat dan terbuka
kesempatan tetapi tidak diikuti oleh kewenagan, maka korupsi tidak akan
terjadi. Dengan demikian, korupsi tidak akan terjadi jika ketiga faktor
tersebut tidak ada atau tidak bertemu. Sehingga upaya memerangi korupsui
pada dasarnya adalah upaya untuk menghilangkan ketiga faktor tersebut.
Gerakan anti korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh
komponen bangsa untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif.
Dengan kata lain gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan yang
memperbaiki perilaku individu (manusia) dan system untuk mencegah
terjadinya perilaku koruptif. Diyakini bahwa upaya perbaikan system
(system hukum kelembagaan serta norma) dan perebaikan perilaku manusia
(moral dan kesejahteraan) dapat menghilangkan atau setidaknya
memperkecil peluang bagi berkembangnya korupsi di negeri ini.1
1 Tim Penulis Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi
(Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian
Hukum Kepegawaian, 2011) hal, 143-145.
5
B. Peran Mahasiswa
Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat bahwa
mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut
tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yaitu dimulai dari Kebangkitan
Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi
Kemerdekaan NKRI tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan
Reformasi tahun 1998. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-
peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor
penggerak dengan berbagai gagasan, semangat, dan idealisme yang
mereka miliki.
Peran penting mahasiwa tersebut tidak dapat dilepaskan oleh
karakteristik yang mereka miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda yang
penuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbuka bahwa
mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan
bangsa Indonesia. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini
telah terbukti bahwa mahasiswa berperan sangat penting sebagai agen
perubahan (agent of change).
Dalam konteks gerakan anti korupsi mahasiswa juga diharapkan
dapat tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung
oleh kompetensi dasar yang mereka milki, yaitu: intelegensi, kemampuan
berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapakan mampu
menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat,
mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi watch dog lembaga-lembaga Negara dan penegak hukum.2
C. Keterlibatan Mahasiswa
2 Ibid, hal 145.
6
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu: di lingkungan keluarga, di
lingkungan kampus, di masyarakat sekitar, dan di tingkat local atau
nasional. Lingkungan keluarga dipercaya dapat menjadi tolak ukur yang
pertama dan utama bagi mahasiswa untuk menguji apakah proses
internalisasi anti korupsi di dalam diri mereka sudah terjadi.
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan
kampus tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa sebagai peserta didik
yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya.
Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di
masyarakat dan di tingkat lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa
sebagai seorang warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan masyarakat lainnya.
1. Di Lingkungan Keluarga
Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat
dimulai dari lingkungan keluarga. Kegiatan dapat berupa melakukan
pengamatan terhadap perilaku keseharian anggota keluarga, misalnya:
a. Apakah dalam mengendarai kendaraan bermotor bersama ayahnya atau
anggota keluarga yang lain, peraturan lalu lintas dipatuhi? Misalnya:
tidak berbelok atau berputar ditempat dimana ada larangan berbelok atau
berputar, tidak menghentikan kendaraan melewati batas marka jalan
tanda berhenti di saat lampu lalu lintas berwarna merah, tidak memarkir
atau menghentikan kendaraan ditempat dimana terdapat tanda dilarang
parker atau berhenti, dan sebagainya.
b. Apakah ketika berboncengan sepeda motor bersama kakaknya atau
anggota keluarga lainnya, tidak menjalankan motornya diatas pedestrian
dan mengambil hak pejalan kaki? Tidak mengendarai motor berlawanan
7
arah? Tidak mengendarai motor melebihi kapasitas (misalnya satu motor
berpenumpang tiga atau bahkan empat orang? Dan sebagainya.
c. Apakah ada diantara anggota keluarga yang menggunaan produk-produk
bajakan (lagu, film, software, tas, sepatu, dan lain-lain).
Pelajaran yang dapat diambil dari lingkungan keluarga ini adalah
tingkat ketaatan seseorang terhadap aturan atau tata tertib yang berlaku.
Substansi dari dilanggarnya aturan/tata tertib adalah dirugikannya orang lain
karena haknya terampas. Terampasnya hak orang lain merupakan cikal
bakal dari tindakan korupsi.
Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri
mahasiswa yang diawali dari lingkungan keluarga sangat sulit untuk
dilakukan. Justru karena anggota keluarga adalah orang-orang terdekat,
yang setiap saat bertemu dan berkumpul, maka pengamatan terhadap adanya
perilaku korupsi yang dilakukan di dalam keluarga sering kali menjadi bias.
Bagaimana mungin seorang anak berani menegur ayahnya ketika sang ayah
kerap kali melanggar peraturan lalu lintas? Apakah anak berani untuk
bertanya tentang asal usul penghasilan orang tuanya? Apakah anak memiliki
keberanian untuk menegur anggota keluarga yang lain karena menggunaan
barang-barang bajakan?
Disisi lain nilai-nilai yang ditanamkan orang tua kepada anak-
anaknya bermula dari lingkungan keluarga dan pada kenyataannya nilai-
nilai tersebut akan terbawa selam hidupnya. Jadi, ketika seorang mahasiswa
berhasil melewati masa yang sulit ini, maka dapat diharapkan ketika terjun
masyarakat mahasiswa tersebut akan selamat melewati berbagai rintangan
yang mengarah kepada tindak korupsi. Paling tidak, ada satu orang generasi
muda yang tidak tergiur untuk melakukan tindak korupsi. Jika pendidian
korupsi diikuti oleh banyak Perguruan Tinggi, maka aan diperoleh cukup
banyak generasi muda yang dapat menjadi benteng anti korupsi di
Indonesia.
8
2. Di Lingkungan Kampus
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di
lingkungan kampus dapat di bagi kedalam dua wilayah, yaitu: untuk
individu mahasiswa sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa. Untuk kontes
individu, seorang mahsiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri
tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan utnuk konteks
komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-
rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak
berperilaku koruptif dan tidak korupsi.
Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam
gerakan anti-korupsi maka pertama-pertama mahasiswa tersebut harus
berperilaku anti-koruptif dan tidak korupsi dalam berbagai tingkatan.
Dengan demikian mahasiswa tersebut harus mempunyai nilai-nilai anti-
korupsi dan memahami kotupsi dan prinsip-prinsip anti-korupsi. Kedua hal
ini dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar,
dan kuliah pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai dan pengetahuan yang
diperoleh tersebut harus diimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kata lain seorang mahasiswa harus mampu mendemonstrasikan
bahwa dirinya bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.
Berbagai bentuk kegiatan dapat dilaukan untuk menanamkan
nilai-nilai anti korupsi kepad komunitas mahasiswa dan organisasi
kemahasiswaaan agar tumbuh budaya anti korupsi di mahsiswa. Kegiatan
kampanye, sosialisasi, seminar, pelatihan, kaderisasi, dan lain-lain dapat
dilakukan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi. Kegiatan kampanye
ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk
menumbuhkan antara lain nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab,
dan kemandirian. Pendirian kantin kejujuran adalah contoh lain yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab.
Hambatan dalam penerapan pendidikan anti korupsi di lingkungan kampus:
9
1. Minimnya pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan kurangnya
political will dari pemerintah.
2. Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah-
setengah.
3. Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi.
4. Struktur birokrasi yang berorientasi keatas, termasuk perbaikan
birokrasi yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi (pendapatan),
tanpa membenahi struktur dan kultur.
5. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati
yang tidak pernah memiliki roh sama sekali.
6. Kurangnya optimal komponen komponen pengawas/pengontrol
sehingga tidak ada check and balance.
7. Banyaknya celah/ lubang lubang yang bisa dimasuki pada sistem
politik dan sistem administrasi Indonesia.
8. Kesulitan dalam penempatan atau merumuskan perkara sehingga dari
contoh-contoh kasus yang terjadi para pelaku korupsi begitu
gampangmengelak dari tuduhan yang diajukan oleh jaksa.
9. Taktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat dan masyarakat yang
semakin canggih.
10. Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam
menjalankan amanah yang diemban.
3. Di Masyarakat Sekitar
10
Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok
mahasiswa untuk mengamati lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar,
misalnya:
a. Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan
kepada masyarakatnya dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM,
KK, Laporan Kehilangan, pelayanan pajak? Adakah biaya yang
diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut?
Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya tersebut resmi
diumuman secara transparan sehingga masyarakat umum tahu?
b. Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah memadai?
Misalnya: kondisi jalan, penerangan terutama di waktu malam,
ketersediaan fasilitas umum, rambu-rambu penyeberangan jalan,
dan lain sebaginya.
c. Apakah pelayanan publik untuk masyarakat miskin sudah
memadai? Misalnya: pembgian kompor gas, Bantuan Langsung
Tunai, dan lain sebagainya.
d. Apakah akses publik kepada berbagai informasi sudah didapatkan?
4. Di Tingkat Lokal dan Nasional
Dalam konteks nasional, keterlibatan mahasiswa dalam gerakan
anti korupsi bertujuan agar dapat mencegah terjadinya perilaku koruptif dan
tindak korupsi yang masif dan sistematis dimasyarakat. Mahasiswa dengan
kompetensi yang dimilikinya dapat menjadi pemimpin (leader) dalam
geraan massa anti korupsi baik yang bersifat lokal maupun nasional.
Berawal dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir dari dalam
kampus, mahasiswa dapat menyebarkan perilaku anti korupsi kepada
masyarakat luas, dimulai dari masyarakat yang berada disekitar kampus
kemudian akan meluas ke lingkup yang lebih luas.
11
Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang dirancang dan dilaksanakan
secara bersama dan berkesinambungan antara mahasiswa dari berbagai
Perguruan Tinggi akan mampu membangunkan kesadaran masayarakat
akan buruknya korupsi yang terjadi di suatu negara.
Dari ujung Aceh sampai ke Papua, Negara Indonesia diberikan
berkah yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa. Hampir tidak ada
satu wilayah pun di negara Indonesia ini yang tidak subur atau tidak
mempunyai potensi sumber daya alam yang baik. Segala jenis kayu,
bambu, tumbuhan pangna dapat hidup dengan baik dan subur. Sedangkan i
dalam tanah tak urung melimpahnya minyak bumi, batu bara, gas alam,
panas bumi, bijih besi, tembaga, emas, aluminium, nikel sampai uranium.
Belum lagi kekayaan laut yang sanagt besar dan luas yang luar biasa besar.
Selain itu anugerah bahea Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang
sangat berlimpah sinar matahari dan hanya mempunyai dua musim yang
sangat menghidupi.
Dengan kekayaan yang sangat melimpah ini, rakyat Indonesia
seharusnya bisa hidup lebih baik dan bahkan sangat mungkin untuk
menjadi yang terbaik di dunia ini. Sudah sewajarnya kalau penduduk
Indonesia hidup sejahtera jika melihat kekayaan yang dimiliki tersebut.
Tidak ada orang yang kelaparan, tidak ada orang yang menderita karena
sakit dan tidak mampu untuk berobat, tidak ada lagi kebodohan karena
setiap orang mampu bersekolah sampai tingkat yang paling tinggi, tidak
ada orang yang tinggal dikolong jembatan lagi karena semua orang
mempunyai tempat tinggal layak, tidak ada kemacetan yang parah karena
kota tertata dengan baik, anak-anak tumbuh sehat karena ketercukupan
gizi yang baik. Anak-anak jalanan, pengemis, dan penyakit masyarakat
lain sudah menjadi cerita masa lalu yang sudah tidak ada lagi. Anak yatim,
orang-orang usia lanjut hidup sejahtera dan diperhatikan oleh pemerintah.
12
Bukan sebuah kesengajaan bahwa ditengah kata Indonesia ada kata
“ONE”, Ind-one-sia, yang berarti satu. Tentunya ini bisa diartikan bahwa
Indonesia bisa menjadi negara nomer satu di dunia. Tentu saja bisa,
dengan melihat begitu kayanya negeri ini, subur, gemah ripah loh jinawi,
Indonesia sangat potensial untuk menjadi negara nomer satu di dunia.
Tentunya dengan catatan, tidak ada korupsi, tidak ada yang mengambil
hak orang lain, dan tidak ada yang menjarah kekayaan negara.
Sebab apabila masih ada yang korupsi dan mengambil hak-hak
orang lain, Negara Indonesia tidak lagi menjadi “ONE” namun akan
berubah menjadi in-DONE-sia, “DONE”, selesai! Tamat!, Bangsa dan
Negara ini selesai! Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak lagi eksis.
Kemudian, kalau Indonesia tidak lagi eksis, Indonesia hanya menjadi
cerita masa lalu, bagaimana kelak nasib anak cucu kita? Anda bisa
membayangkan?
Oleh sebab itu, mari satukan langkah, mari perangi korupsi dengan
mengawali dari diri sendiri, dengan harapan besar bagi kekayaan negeri ini
serta kesejahteraan bangsa yang ada didalamnya. Tidak ada yang tidak
mungkin di muka bumi ini, sesuatu yang besar selalu diawali dengan satu
langkah kecil namun pasti dan penuh integritas.3
D. Upaya Mahasiswa dalam Mencegah Tindakan Korupsi
Fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti negeri kita.
Korupsi merupakan kegiatan yang bukan hanya merugikan Negara tetapi
juga masyarakat.artinya keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan sudah
mulai terancang. Maka saatnya mahasiswa sadar dan bertindak.dapun
upaya-yang di lakukan mahasiswa adalah:
a. Menciptakan lingkungan bebas korupsi di kampus.
3 Ibid, hal 145-150.
13
Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing
mahasiswa yaitu menanamkan krpada diri mereka sendiri bahwa
merek tidak boleh melakukan tindkan koprupsi, walupun itu tindfakan
yang sederhana.
b. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya
melakukan korupsi
Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai bahaya melakukan tindakan korupsi.
Mahasiswa dan masyarakat harus saling bekerjasama dalam upaya
pencegahan korupsi.
c. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak
sebagai agen pengontrol dalam pemerintahan. Kebijakan pemerintah
sangat perlu untuk di kritisi dan di kontrol jika dirasa kebijakan
tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan
kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi
masyarakat.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya
pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah
kemerdekaan. Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah adalah dengan
sadar melakukan suatu Gerakan Anti Korupsi di masyarakat. Gerakan anti
korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh
pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
Dalam konteks gerakan anti korupsi, mahasiswa juga diharapkan dapat tampil
di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi
dasar yang mereka milki. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut
mahasiswa diharapakan mampu menjadi agen perubahan, mampu
menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan
yang koruptif, dan lain sebagainya untuk kemajuan bangsa dan negara kita
tercinta yakni Indonesia.
B. Saran
15
Mahasiswa merupakan tonggak suatu Negara. Sebagai mahasiswa
sudah seyogyanya kita meningkatkan kadar iman dan taqwa kita kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena apabila kita telah mempunyai landasan iman
yang kuat, maka kita tidak akan berbuat tindak pidana seperti halnya korupsi.
Selain itu, sebagai mahasiswa kita juga harus menjadi agent of change dalam
masyarakat.
Selain itu, penulis juga menyarankan kepada para pembaca bahwa
kami dari penulis menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah kami ini. Kami
menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna dibandinkang Tuhan
Yang Maha Esa. Maka dari itu, apabila terdapat suatu hal dalam makalah
yang kami susun ini menyinggung ataupun tidak berkenan, kami meminta
maaf sebesar-besarnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian, 2011.
17

More Related Content

What's hot

Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
Reynes E. Tekay
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
monalisaibrahim
 
ANTI KORUPSI
ANTI KORUPSIANTI KORUPSI
ANTI KORUPSI
Eddy Siswanto
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
Riskymessyana99
 
Pendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsiPendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsi
AhmadPurnawarmanFais
 
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsiBab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
danianggara
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Haristian Sahroni Putra
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
monalisaibrahim
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
monalisaibrahim
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Fathur Rohman
 
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan EkonomiHubungan Korupsi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan EkonomiRia Monika Madjing
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
monalisaibrahim
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
Muhammad Rafi Kambara
 
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita SariKorupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
Fenti Anita Sari
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
Ronald Pjj Pael
 
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahBab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahnatal kristiono
 
Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Fathur Rohman
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
monalisaibrahim
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsi
Ronald Pjj Pael
 

What's hot (20)

Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
 
ANTI KORUPSI
ANTI KORUPSIANTI KORUPSI
ANTI KORUPSI
 
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsiPPT PBAK - Pencegahan korupsi
PPT PBAK - Pencegahan korupsi
 
Pendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsiPendidikan budaya anti korupsi
Pendidikan budaya anti korupsi
 
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsiBab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Ajar Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi (PBAK)
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
 
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan EkonomiHubungan Korupsi dengan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan Korupsi dengan Pertumbuhan Ekonomi
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita SariKorupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita Sari
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahBab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
 
Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010Materi 5 dampak korupsi 2010
Materi 5 dampak korupsi 2010
 
Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik Etika Pelayanan Publik
Etika Pelayanan Publik
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsi
 

Similar to Bab i

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdfPENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
NoviantiPopang
 
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
emfatkhurrozii
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
riopongsarani88
 
997.pptx
997.pptx997.pptx
997.pptx
FheliaFebronia
 
997.pptx
997.pptx997.pptx
997.pptx
FheliaFebronia
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
Imam Sarwo Edi
 
Korupsi dan bencana
Korupsi dan bencanaKorupsi dan bencana
Korupsi dan bencana
yunidarcutmutia
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
MuhdAlghazali1
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
M Saddam
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
BryanValentino1
 
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Toto Dwiarso
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
agidahtiar1
 
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptxKelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
axselpaseru
 
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdfMateri Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
FerraEkaRamadhani1
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
rickygunawan84
 

Similar to Bab i (20)

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdfPENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Klmpk 8-1.pdf
 
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
wepik-menangkal-korupsi-langkah-langkah-pencegahan-dan-pemberantasan-20240225...
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
997.pptx
997.pptx997.pptx
997.pptx
 
997.pptx
997.pptx997.pptx
997.pptx
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
 
Korupsi dan bencana
Korupsi dan bencanaKorupsi dan bencana
Korupsi dan bencana
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
Master buku-pendidikan-anti-korupsi-untuk-perguruan-tinggi-2012 1
 
Artikel korupsi
Artikel korupsiArtikel korupsi
Artikel korupsi
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
 
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptxKelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
 
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdfMateri Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
Materi Lengkap Pendidikan Anti Korupsi.pdf
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 

More from FENY DYAH

Bab i uq
Bab i uq Bab i uq
Bab i uq
FENY DYAH
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
FENY DYAH
 
Bab ii baru spi
Bab ii baru spiBab ii baru spi
Bab ii baru spi
FENY DYAH
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
FENY DYAH
 
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikanMakalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
FENY DYAH
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
FENY DYAH
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
FENY DYAH
 
Bab i ip
Bab i ipBab i ip
Bab i ip
FENY DYAH
 
Review book filsafat feny
Review book filsafat fenyReview book filsafat feny
Review book filsafat feny
FENY DYAH
 
Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5
FENY DYAH
 
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
FENY DYAH
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
FENY DYAH
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
FENY DYAH
 

More from FENY DYAH (13)

Bab i uq
Bab i uq Bab i uq
Bab i uq
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab ii baru spi
Bab ii baru spiBab ii baru spi
Bab ii baru spi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikanMakalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
Makalah kelompok 4 pusat pusat pendidikan
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
Bab i ip
Bab i ipBab i ip
Bab i ip
 
Review book filsafat feny
Review book filsafat fenyReview book filsafat feny
Review book filsafat feny
 
Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5Bab i ontologi 5
Bab i ontologi 5
 
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

Bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime ) yang berdampak sangat luar biasa. Pada dasarnya korupsi berdampak buruk pada seluruh sendi kehidupan manusia. Korupsi merupakan salah satu faktor penyebab utama tidak tercapainya keadilan dan kemakmuran suatu bangsa. Korupsi juga berdampak buruk pada sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan dan tatanan sosial kemasyarakatan. Yang tidak kalah penting korupsi juga dapat merendahkan martabat suatu bangsa dalam tata pergaulan internasional. Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah bersifat kolosal dan ibarat penyakit sudah sulit untuk disembuhkan. Korupsi dalam berbagai tingkatan sudah terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan dan dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat. Dengan kata lain korupsi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari yang sudah dianggap biasa. Oleh karena itu, sebagian masyarakat menganggap korupsi bukan lagi merupakan kejahatan besar. Jika kondisi ini tetap dibiarkan seperti itu, maka hampir dapat dipastikan cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini. Oleh karena itu, sudah semestinya kita menempatkan korupsi sebagai musuh bersama yang harus kita perangi bersama-sama dengan sungguh-sungguh. Karena sifatnya yang sangat luar biasa, maka untuk memerangi atau memberantas korupsi diperlukan upaya yang luar biasa. Upaya memberantas korupsi sama sekali bukanlah suatu pekerjaan yangh mudah. Upaya memberantas korupsi tentu saja tidak bisa hanya menjadi tanggungjawab institusi penegak hukum atau pemerintah saja, tetapi juga 1
  • 2. merupakan tanggungjawab bersama seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, upaya memberantas korupsi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam konteks inilah mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat, sangat diharapkan berperan aktif. B. Fokus Pembahasan 1. Apa definisi gerakan anti korupsi? 2. Bagaimana peran mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi? 3. Bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi? 4. Bagimana upaya mahasiswa dalam mencegah korupsi? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi gerakan anti korupsi. 2. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi. 3. Untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa dalam rangka mencegah korupsi. 4. Untuk mengetahui upaya mahasiswa dalam mencegah korupsi. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Gerakan Anti Korupsi Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah kemerdekaan. Berbagai peraturan perundangan tentang pemberantasan korupsi juga sudah dibuat. Demikian juga berbagai institusi pemberantasan korupsi silih berganti didirikan, dimulai dari Tim Pemberantasan Korupsi tahun 1967 sampai dengan pendirian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada tahun 2003. Namun demikian harus diakui bahwa upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil maksimal. Hak ini diantara lain terlihat dari masih rendahnya angka Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia. 3
  • 4. Berdasarkan UU No.30 Tahun 2002, pemberantasan tindak pidana korupsi dirumuskan sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisor, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat berdasarksn peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumusan undang-undang tersebut menyiratkan bahwa upaya pemberantasan tidak akan pernah berhasil tanpa peran serta masyarakat. Dengan demikian dalam rangka strategi pemberantasan korupsi terdapat tiga unsur utama, yaitu: pencegahan (preventif), penindakan (investigatif), dan peran serta masyarakat (edukatif). Pencegahan adalah upaya korupsi melalui perbaikan sistem dan prosedur dengan membangun upaya budaya organisasi yang mengedempankan prinsip; prinsip fairness, transparence, accountability and responsibility yang mampu mendorong setiap individu untuk melaporkan segala bentuk korupsi yang terjadi. Pencegahan juga sering disebut sebagai kegiatan Anti Korupsi yang sifatnya preventif. Penindakan adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menanggulangi atau memberantas terjadinya tindak pidana korupsi atau upaya memperangi korupsi melalui deteksi, investigasi dan penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi. Penindakan sering juga disebut sebagai kegiatan kontra korupsi yang sifatnya represif. Peran serta masyarakat adalah upaya pemberantasan korupsi dengan mendorong masyarakat untuk berperan serta memerangi korupsi sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing. Maka masyarakat perlu ditanamkan nilai-nilai kejujuran serta kebencian terhadap korupsi melalui pesan-pesan moral. Selain itu, peran aktif perorangangan, organisasi kemasyarakatan atau lembaga swadaya masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi juga sangat diperlukan. 4
  • 5. Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah adalah dengan sadar melakukan suatu Gerakan Anti Korupsi di masyarakat. Gerakan ini upaya bersama yang bertujuan untuk menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di masyarakat. Dengan tumbuhnya budaya anti korupsi di masyarakat diharapkan dapat mencegah munculnmya perilaku koruptif. Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam konteks inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarakat sangat diharapkan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama pada dasarnya korupsi itu terjadi jika ada pertemuan tiga faktor utama, yaitu: niat, kesempatan, dan kewenangan. Niat adalah unsur setiap tindak pidana yang lebih terkait dengan individu manusia, misalnya perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang. Sedangkan kesempatan lebih terkait dengan system yang ada. Sementara itu, kewenagan yang dimiliki seseorang akan secara langsung memperkuat kesempatan yang tersedia. Meskipun muncul niat dan terbuka kesempatan tetapi tidak diikuti oleh kewenagan, maka korupsi tidak akan terjadi. Dengan demikian, korupsi tidak akan terjadi jika ketiga faktor tersebut tidak ada atau tidak bertemu. Sehingga upaya memerangi korupsui pada dasarnya adalah upaya untuk menghilangkan ketiga faktor tersebut. Gerakan anti korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh komponen bangsa untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif. Dengan kata lain gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan yang memperbaiki perilaku individu (manusia) dan system untuk mencegah terjadinya perilaku koruptif. Diyakini bahwa upaya perbaikan system (system hukum kelembagaan serta norma) dan perebaikan perilaku manusia (moral dan kesejahteraan) dapat menghilangkan atau setidaknya memperkecil peluang bagi berkembangnya korupsi di negeri ini.1 1 Tim Penulis Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian, 2011) hal, 143-145. 5
  • 6. B. Peran Mahasiswa Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yaitu dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan Reformasi tahun 1998. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa- peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat, dan idealisme yang mereka miliki. Peran penting mahasiwa tersebut tidak dapat dilepaskan oleh karakteristik yang mereka miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbuka bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti bahwa mahasiswa berperan sangat penting sebagai agen perubahan (agent of change). Dalam konteks gerakan anti korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka milki, yaitu: intelegensi, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapakan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog lembaga-lembaga Negara dan penegak hukum.2 C. Keterlibatan Mahasiswa 2 Ibid, hal 145. 6
  • 7. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu: di lingkungan keluarga, di lingkungan kampus, di masyarakat sekitar, dan di tingkat local atau nasional. Lingkungan keluarga dipercaya dapat menjadi tolak ukur yang pertama dan utama bagi mahasiswa untuk menguji apakah proses internalisasi anti korupsi di dalam diri mereka sudah terjadi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus tidak bisa dilepaskan dari status mahasiswa sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi kampusnya. Sedangkan keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di masyarakat dan di tingkat lokal/nasional terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainnya. 1. Di Lingkungan Keluarga Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Kegiatan dapat berupa melakukan pengamatan terhadap perilaku keseharian anggota keluarga, misalnya: a. Apakah dalam mengendarai kendaraan bermotor bersama ayahnya atau anggota keluarga yang lain, peraturan lalu lintas dipatuhi? Misalnya: tidak berbelok atau berputar ditempat dimana ada larangan berbelok atau berputar, tidak menghentikan kendaraan melewati batas marka jalan tanda berhenti di saat lampu lalu lintas berwarna merah, tidak memarkir atau menghentikan kendaraan ditempat dimana terdapat tanda dilarang parker atau berhenti, dan sebagainya. b. Apakah ketika berboncengan sepeda motor bersama kakaknya atau anggota keluarga lainnya, tidak menjalankan motornya diatas pedestrian dan mengambil hak pejalan kaki? Tidak mengendarai motor berlawanan 7
  • 8. arah? Tidak mengendarai motor melebihi kapasitas (misalnya satu motor berpenumpang tiga atau bahkan empat orang? Dan sebagainya. c. Apakah ada diantara anggota keluarga yang menggunaan produk-produk bajakan (lagu, film, software, tas, sepatu, dan lain-lain). Pelajaran yang dapat diambil dari lingkungan keluarga ini adalah tingkat ketaatan seseorang terhadap aturan atau tata tertib yang berlaku. Substansi dari dilanggarnya aturan/tata tertib adalah dirugikannya orang lain karena haknya terampas. Terampasnya hak orang lain merupakan cikal bakal dari tindakan korupsi. Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa yang diawali dari lingkungan keluarga sangat sulit untuk dilakukan. Justru karena anggota keluarga adalah orang-orang terdekat, yang setiap saat bertemu dan berkumpul, maka pengamatan terhadap adanya perilaku korupsi yang dilakukan di dalam keluarga sering kali menjadi bias. Bagaimana mungin seorang anak berani menegur ayahnya ketika sang ayah kerap kali melanggar peraturan lalu lintas? Apakah anak berani untuk bertanya tentang asal usul penghasilan orang tuanya? Apakah anak memiliki keberanian untuk menegur anggota keluarga yang lain karena menggunaan barang-barang bajakan? Disisi lain nilai-nilai yang ditanamkan orang tua kepada anak- anaknya bermula dari lingkungan keluarga dan pada kenyataannya nilai- nilai tersebut akan terbawa selam hidupnya. Jadi, ketika seorang mahasiswa berhasil melewati masa yang sulit ini, maka dapat diharapkan ketika terjun masyarakat mahasiswa tersebut akan selamat melewati berbagai rintangan yang mengarah kepada tindak korupsi. Paling tidak, ada satu orang generasi muda yang tidak tergiur untuk melakukan tindak korupsi. Jika pendidian korupsi diikuti oleh banyak Perguruan Tinggi, maka aan diperoleh cukup banyak generasi muda yang dapat menjadi benteng anti korupsi di Indonesia. 8
  • 9. 2. Di Lingkungan Kampus Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat di bagi kedalam dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswa sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa. Untuk kontes individu, seorang mahsiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan utnuk konteks komunitas, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan- rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan anti-korupsi maka pertama-pertama mahasiswa tersebut harus berperilaku anti-koruptif dan tidak korupsi dalam berbagai tingkatan. Dengan demikian mahasiswa tersebut harus mempunyai nilai-nilai anti- korupsi dan memahami kotupsi dan prinsip-prinsip anti-korupsi. Kedua hal ini dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar, dan kuliah pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai dan pengetahuan yang diperoleh tersebut harus diimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seorang mahasiswa harus mampu mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih dan jauh dari perbuatan korupsi. Berbagai bentuk kegiatan dapat dilaukan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepad komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaaan agar tumbuh budaya anti korupsi di mahsiswa. Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar, pelatihan, kaderisasi, dan lain-lain dapat dilakukan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi. Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk menumbuhkan antara lain nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan kemandirian. Pendirian kantin kejujuran adalah contoh lain yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab. Hambatan dalam penerapan pendidikan anti korupsi di lingkungan kampus: 9
  • 10. 1. Minimnya pemimpin yang dapat dijadikan panutan dan kurangnya political will dari pemerintah. 2. Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah- setengah. 3. Karena beberapa perilaku sosial yang terlalu toleran terhadap korupsi. 4. Struktur birokrasi yang berorientasi keatas, termasuk perbaikan birokrasi yang cenderung terjebak perbaikan renumerasi (pendapatan), tanpa membenahi struktur dan kultur. 5. Peraturan perundang-undangan hanya sekedar menjadi huruf mati yang tidak pernah memiliki roh sama sekali. 6. Kurangnya optimal komponen komponen pengawas/pengontrol sehingga tidak ada check and balance. 7. Banyaknya celah/ lubang lubang yang bisa dimasuki pada sistem politik dan sistem administrasi Indonesia. 8. Kesulitan dalam penempatan atau merumuskan perkara sehingga dari contoh-contoh kasus yang terjadi para pelaku korupsi begitu gampangmengelak dari tuduhan yang diajukan oleh jaksa. 9. Taktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat dan masyarakat yang semakin canggih. 10. Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam menjalankan amanah yang diemban. 3. Di Masyarakat Sekitar 10
  • 11. Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk mengamati lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar, misalnya: a. Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakatnya dengan sewajarnya: pembuatan KTP, SIM, KK, Laporan Kehilangan, pelayanan pajak? Adakah biaya yang diperlukan untuk pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut? Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya tersebut resmi diumuman secara transparan sehingga masyarakat umum tahu? b. Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah memadai? Misalnya: kondisi jalan, penerangan terutama di waktu malam, ketersediaan fasilitas umum, rambu-rambu penyeberangan jalan, dan lain sebaginya. c. Apakah pelayanan publik untuk masyarakat miskin sudah memadai? Misalnya: pembgian kompor gas, Bantuan Langsung Tunai, dan lain sebagainya. d. Apakah akses publik kepada berbagai informasi sudah didapatkan? 4. Di Tingkat Lokal dan Nasional Dalam konteks nasional, keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi bertujuan agar dapat mencegah terjadinya perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif dan sistematis dimasyarakat. Mahasiswa dengan kompetensi yang dimilikinya dapat menjadi pemimpin (leader) dalam geraan massa anti korupsi baik yang bersifat lokal maupun nasional. Berawal dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir dari dalam kampus, mahasiswa dapat menyebarkan perilaku anti korupsi kepada masyarakat luas, dimulai dari masyarakat yang berada disekitar kampus kemudian akan meluas ke lingkup yang lebih luas. 11
  • 12. Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang dirancang dan dilaksanakan secara bersama dan berkesinambungan antara mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi akan mampu membangunkan kesadaran masayarakat akan buruknya korupsi yang terjadi di suatu negara. Dari ujung Aceh sampai ke Papua, Negara Indonesia diberikan berkah yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa. Hampir tidak ada satu wilayah pun di negara Indonesia ini yang tidak subur atau tidak mempunyai potensi sumber daya alam yang baik. Segala jenis kayu, bambu, tumbuhan pangna dapat hidup dengan baik dan subur. Sedangkan i dalam tanah tak urung melimpahnya minyak bumi, batu bara, gas alam, panas bumi, bijih besi, tembaga, emas, aluminium, nikel sampai uranium. Belum lagi kekayaan laut yang sanagt besar dan luas yang luar biasa besar. Selain itu anugerah bahea Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang sangat berlimpah sinar matahari dan hanya mempunyai dua musim yang sangat menghidupi. Dengan kekayaan yang sangat melimpah ini, rakyat Indonesia seharusnya bisa hidup lebih baik dan bahkan sangat mungkin untuk menjadi yang terbaik di dunia ini. Sudah sewajarnya kalau penduduk Indonesia hidup sejahtera jika melihat kekayaan yang dimiliki tersebut. Tidak ada orang yang kelaparan, tidak ada orang yang menderita karena sakit dan tidak mampu untuk berobat, tidak ada lagi kebodohan karena setiap orang mampu bersekolah sampai tingkat yang paling tinggi, tidak ada orang yang tinggal dikolong jembatan lagi karena semua orang mempunyai tempat tinggal layak, tidak ada kemacetan yang parah karena kota tertata dengan baik, anak-anak tumbuh sehat karena ketercukupan gizi yang baik. Anak-anak jalanan, pengemis, dan penyakit masyarakat lain sudah menjadi cerita masa lalu yang sudah tidak ada lagi. Anak yatim, orang-orang usia lanjut hidup sejahtera dan diperhatikan oleh pemerintah. 12
  • 13. Bukan sebuah kesengajaan bahwa ditengah kata Indonesia ada kata “ONE”, Ind-one-sia, yang berarti satu. Tentunya ini bisa diartikan bahwa Indonesia bisa menjadi negara nomer satu di dunia. Tentu saja bisa, dengan melihat begitu kayanya negeri ini, subur, gemah ripah loh jinawi, Indonesia sangat potensial untuk menjadi negara nomer satu di dunia. Tentunya dengan catatan, tidak ada korupsi, tidak ada yang mengambil hak orang lain, dan tidak ada yang menjarah kekayaan negara. Sebab apabila masih ada yang korupsi dan mengambil hak-hak orang lain, Negara Indonesia tidak lagi menjadi “ONE” namun akan berubah menjadi in-DONE-sia, “DONE”, selesai! Tamat!, Bangsa dan Negara ini selesai! Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak lagi eksis. Kemudian, kalau Indonesia tidak lagi eksis, Indonesia hanya menjadi cerita masa lalu, bagaimana kelak nasib anak cucu kita? Anda bisa membayangkan? Oleh sebab itu, mari satukan langkah, mari perangi korupsi dengan mengawali dari diri sendiri, dengan harapan besar bagi kekayaan negeri ini serta kesejahteraan bangsa yang ada didalamnya. Tidak ada yang tidak mungkin di muka bumi ini, sesuatu yang besar selalu diawali dengan satu langkah kecil namun pasti dan penuh integritas.3 D. Upaya Mahasiswa dalam Mencegah Tindakan Korupsi Fenomena korupsi selalu tidak berhenti menggrogoti negeri kita. Korupsi merupakan kegiatan yang bukan hanya merugikan Negara tetapi juga masyarakat.artinya keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan sudah mulai terancang. Maka saatnya mahasiswa sadar dan bertindak.dapun upaya-yang di lakukan mahasiswa adalah: a. Menciptakan lingkungan bebas korupsi di kampus. 3 Ibid, hal 145-150. 13
  • 14. Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan krpada diri mereka sendiri bahwa merek tidak boleh melakukan tindkan koprupsi, walupun itu tindfakan yang sederhana. b. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi Upaya mahasiswa ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya melakukan tindakan korupsi. Mahasiswa dan masyarakat harus saling bekerjasama dalam upaya pencegahan korupsi. c. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam pemerintahan. Kebijakan pemerintah sangat perlu untuk di kritisi dan di kontrol jika dirasa kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat. 14
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah kemerdekaan. Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah adalah dengan sadar melakukan suatu Gerakan Anti Korupsi di masyarakat. Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam konteks gerakan anti korupsi, mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka milki. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapakan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan lain sebagainya untuk kemajuan bangsa dan negara kita tercinta yakni Indonesia. B. Saran 15
  • 16. Mahasiswa merupakan tonggak suatu Negara. Sebagai mahasiswa sudah seyogyanya kita meningkatkan kadar iman dan taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa karena apabila kita telah mempunyai landasan iman yang kuat, maka kita tidak akan berbuat tindak pidana seperti halnya korupsi. Selain itu, sebagai mahasiswa kita juga harus menjadi agent of change dalam masyarakat. Selain itu, penulis juga menyarankan kepada para pembaca bahwa kami dari penulis menerima dengan lapang dada segala kritikan dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah kami ini. Kami menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna dibandinkang Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu, apabila terdapat suatu hal dalam makalah yang kami susun ini menyinggung ataupun tidak berkenan, kami meminta maaf sebesar-besarnya. 16
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Tim Penulis Pendidikan Anti Korupsi, Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Hukum Kepegawaian, 2011. 17