Dokumen tersebut membahas tentang peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di Indonesia. Mahasiswa memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan diharapkan dapat terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi melalui kegiatan di lingkungan keluarga, kampus, masyarakat sekitar, serta tingkat lokal dan nasional.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi untuk membangun budaya anti-korupsi dan mempersiapkan mahasiswa sebagai agen perubahan. Dokumen ini juga menjelaskan program-program pendidikan anti-korupsi yang telah dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi dan kementerian pendidikan serta materi dasar yang diajarkan dalam mata kuliah pendidikan anti-korupsi.
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dengan terlibat dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan keluarga, kampus, dan masyarakat sekitar. Keterlibatan tersebut meliputi penanaman nilai-nilai antikorupsi, pendidikan masyarakat, serta pengawasan terhadap pelayanan publik. Integritas merupakan pilar penting
Dokumen tersebut membahas program pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya korupsi dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada mahasiswa agar dapat mencegah dan memberantas korupsi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menimbulkan kerugian besar bagi negara dan masyarakat.
2) Generasi muda memiliki peran penting dalam melawan korupsi melalui pendidikan antikorupsi dan gerakan sosial.
3) Berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi perlu dilakukan untuk menciptakan integritas di kalangan pelaku publik.
Pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi membahas upaya pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi, termasuk program pendidikan anti-korupsi, tujuan, materi, dan kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa setelah mengikuti pendidikan anti-korupsi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahaskan tentang persepsi masyarakat yang menghubungkan belia dengan jenayah serta faktor-faktor yang menyumbang kepada keterlibatan belia dalam aktiviti jenayah. Ia juga menyentuh tentang data kadar keterlibatan belia dalam jenayah di beberapa negeri dan program pembangunan belia oleh Kementerian Belia dan Sukan untuk mencegah jenayah di kalangan belia.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi untuk membangun budaya anti-korupsi dan mempersiapkan mahasiswa sebagai agen perubahan. Dokumen ini juga menjelaskan program-program pendidikan anti-korupsi yang telah dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi dan kementerian pendidikan serta materi dasar yang diajarkan dalam mata kuliah pendidikan anti-korupsi.
Dokumen tersebut membahas peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi. Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dengan terlibat dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan keluarga, kampus, dan masyarakat sekitar. Keterlibatan tersebut meliputi penanaman nilai-nilai antikorupsi, pendidikan masyarakat, serta pengawasan terhadap pelayanan publik. Integritas merupakan pilar penting
Dokumen tersebut membahas program pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya korupsi dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada mahasiswa agar dapat mencegah dan memberantas korupsi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang menimbulkan kerugian besar bagi negara dan masyarakat.
2) Generasi muda memiliki peran penting dalam melawan korupsi melalui pendidikan antikorupsi dan gerakan sosial.
3) Berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi perlu dilakukan untuk menciptakan integritas di kalangan pelaku publik.
Pendidikan anti-korupsi untuk perguruan tinggi membahas upaya pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi, termasuk program pendidikan anti-korupsi, tujuan, materi, dan kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa setelah mengikuti pendidikan anti-korupsi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahaskan tentang persepsi masyarakat yang menghubungkan belia dengan jenayah serta faktor-faktor yang menyumbang kepada keterlibatan belia dalam aktiviti jenayah. Ia juga menyentuh tentang data kadar keterlibatan belia dalam jenayah di beberapa negeri dan program pembangunan belia oleh Kementerian Belia dan Sukan untuk mencegah jenayah di kalangan belia.
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKATHendri Anur
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Korupsi berdampak besar pada kemiskinan dan pendidikan di Indonesia; (2) KPK dibentuk untuk memerangi korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan; (3) Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecedasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran terhadap manusia
secara terus menerus, agar manusia tersebut menjadi pribadi yang amil
(sempurna) lahir dan batin1. Karena itu jika pendidikan menghasilkan pribadi-
pribadi yang lemah, doyan KKN, tidak bertanggungjawab, tidak bermoral,tidak mandiri, maka berarti program pendidikan itu gagal. Kegagalan tersebut mungkin disebabkan karena adanya kesalahan dalam filosofi maupun manajemen pendidikan sehingga tidak sesuai dengan cita-cita pendidikan itu sendiri. Belakangan ini kita melihat berbagai masalah pendidikan nasional sering menjadi bulan-bulanan kritik di masyarakat. Kenapa pendidikan di Indonesia tidak menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan kemanusiaan? Kita melihat sendi-sendi kehidupan bangsa saat ini tengah digoyang berbagai macam aksi kekerasan, kerusuhan, anarki, korupsi, vandalisme, dan tindakan-tindakan amoral.
Dokumen tersebut membahas perkiraan dan upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan, dengan karakteristik utama adalah globalisasi, perkembangan IPTEK, komunikasi yang semakin cepat, dan peningkatan layanan profesional. Upaya antisipasi meliputi pengembangan nilai, budaya, dan sarana pendidikan.
Dokumen tersebut merangkum perkiraan masyarakat masa depan yang ditandai oleh globalisasi, perkembangan IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat, dan tuntutan layanan profesional. Dokumen tersebut juga membahas upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan melalui pembentukan nilai, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan sarana pendidikan.
Isi isi penting masalah pembuangan bayiHafiziGhazali
Tiga faktor utama yang menyebabkan pembuangan bayi di kalangan remaja di Malaysia ialah kurang didikan agama, pengaruh rakan sebaya yang negatif, dan tekanan masyarakat terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Dokumen ini juga mengenal pasti kesan negatif masalah ini terhadap individu, masyarakat, dan negara serta langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut.
Teks tersebut membahas tentang demokrasi dan peran generasi muda dalam menjalankannya. Demokrasi dijelaskan sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyat. Generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan mengawasi pemerintah. Sekolah juga ditekankan sebagai tempat penting untuk menanamkan budaya demokrasi, misalnya melalui pemilihan OSIS secara demokratis.
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSIReformasi Polri
Buku saku ini merangkum strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam upaya mendukung program pemerintah untuk mencegah dan memberantas korupsi. Buku ini menjelaskan latar belakang pentingnya membangun budaya anti korupsi di internal polisi, nilai-nilai yang mendukung pembentukan budaya tersebut, serta dasar-dasar hukum yang menjadi acuan dalam pemberantasan kor
Pemuda memainkan peran penting dalam membangun masa depan bangsa melalui ide-ide baru dan perubahan pola pikir. Namun, sosialisasi yang memadai sangat dibutuhkan agar ide-ide pemuda dapat tersalurkan dan memberikan manfaat. Proses sosialisasi pemuda rumit karena perkembangan diri dan kebutuhan lepas dari orang tua, tetapi sosialisasi membentuk cara berpikir dan tingkah laku seseorang sesuai budaya dan ling
Tugas PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Kelompok 8 (Kelas J)
Dosen Pengampu: Normalia Sirande, S.S.,M.Pd
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
Perilaku adalah aktivitas fisik manusia yang bisa diamati. Munculnya
perilaku berkaitan dengan motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang
mendorong seseorang untuk berperilaku dalam cara tertentu atau
setidaknya mengembangkan kecenderungan untuk berperilaku tertentu
(Kast dan Rosenzweig, 1970: 296). Motivasi dapat didefinisikan
sebagai kekuatan dalam diri individu yang mendorong seseorang untuk
memuaskan kebutuhan dasarnya (Yorks, 1976)
Menurut Robert Klitgaard, pengertian korupsi adalah suatu
tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya
dalam negara, di mana untuk memperoleh keuntungan status
atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga
dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan
yang menyangkut tingkah laku pribadi. Pengertian korupsi yang
diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif
administrasi negara.
Dalam UU No.31 Tahun 1999, Pengertian korupsi yaitu setiap orang
yang dengan sengaja secara melawan untuk melakukan perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau
perekonomian negara.
Black’s Law Dictionary juga mengungkapkan mengenai Pengertian
Korupsi, Korupsi merupakan suatu perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk memberikan keuntungan yang tidak
resmi dengan mempergunakan hak-hak dari pihak lain, yang
secara salah dalam menggunakan jabatannya atau karakternya
di dalam memperoleh suatu keuntungan untuk dirinya sendiri
atau orang lain, yang berlawanan dengan kewajibannya dan juga
hak-hak dari pihak lain.
Perilaku koruptif adalah tindakan seorang individu atau kelompok
dalam menyelewengkan atau menyalahgunakan uang negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain, yang tercermin dalam sikap,tindakan, dan
pengetahuannya
Tahukah Anda bahwa korupsi yang terjadi hingga saat ini, ternyata
jejaknya dapat ditemukan jauh sebelum
Indonesia merdeka? Nah saat ini kita akan
belajar mengenai sejarah perkembangan
dan pemberantasan korupsi pada jaman pra
kemerdekaan yaitu pada zaman kerajaan-kerajaan
nusantara dan pada jaman penjajahan.
Korupsi pada zaman kerajaan kerajaan nusantara sudah mulai sejak
awal berdiri kerajaan. Pada saat itu terbentuklah hubungan penguasa
dengan pamong atau abdi dalem. Pola hubungan ini menempatkan
para pamong dan abdi dalem untuk selalu bersikap manis demi menarik
simpati raja atau sultan dan memanfaatkan kedekatan tersebut
untuk menindas dan mengeruk kekayaan dari rakyat kecil. Para pejabat
mememanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, dan ini menjadi
embrio lahirnya kalangan opurtunis, yang berpotensi mempunyaijiwa korup yang besar dikemudian hari. Pejabat harus menyetor upeti
kepada raja. Jual beli jabatan dan kedudukan kepada siapa saja yang
mampu membayar (venalty of power) menjadi suatu hal yang legal.
Pada zaman kerajaan nusantara seperti Kerajaan Singosari mengalami
perebutan kekuasaan sampai tujuh turunan (Anusopati, Tohjoyi, Ranggawuni,
Mahesa Wongateleng dan seterusnya). Kerajaan Majapahit
mengalami banyak pemberontakan seperti Kuti, Narnbi, Suro dan lainlain.
Kerajaan Demak terjadi perlawanan antara Joko Tingkir dengan
Haryo Penangsang. Kerajaan Banten, Sultan Haji merebut tahta dari
ayahnya Sultan Ageng Tirtoyoso. Motif korupsi pada zaman kerajaan
adalah kekuasaan, kekayaan dan wanita.
Upaya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi meliputi menciptakan lingkungan bebas dari korupsi, memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, dan menjadi pengontrol kebijakan pemerintah karena mahasiswa bersikap netral. Mahasiswa diharapkan dapat memainkan peran penting dalam melawan korupsi dengan menggunakan kekuatan semangat dan keberanian mereka untuk memperjuangkan keadilan.
Upaya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi meliputi menciptakan lingkungan bebas dari korupsi, memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, dan menjadi pengontrol kebijakan pemerintah karena mahasiswa bersikap netral. Mahasiswa diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memberantas korupsi di Indonesia dengan menggunakan kekuatan dan semangatnya untuk memperjuangkan kebenaran.
MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DARI KORUPSIDEMI KESEJAHTERAAN MASYARAKATHendri Anur
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Korupsi berdampak besar pada kemiskinan dan pendidikan di Indonesia; (2) KPK dibentuk untuk memerangi korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan; (3) Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk mencegah dan memberantas korupsi.
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecedasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran terhadap manusia
secara terus menerus, agar manusia tersebut menjadi pribadi yang amil
(sempurna) lahir dan batin1. Karena itu jika pendidikan menghasilkan pribadi-
pribadi yang lemah, doyan KKN, tidak bertanggungjawab, tidak bermoral,tidak mandiri, maka berarti program pendidikan itu gagal. Kegagalan tersebut mungkin disebabkan karena adanya kesalahan dalam filosofi maupun manajemen pendidikan sehingga tidak sesuai dengan cita-cita pendidikan itu sendiri. Belakangan ini kita melihat berbagai masalah pendidikan nasional sering menjadi bulan-bulanan kritik di masyarakat. Kenapa pendidikan di Indonesia tidak menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan kemanusiaan? Kita melihat sendi-sendi kehidupan bangsa saat ini tengah digoyang berbagai macam aksi kekerasan, kerusuhan, anarki, korupsi, vandalisme, dan tindakan-tindakan amoral.
Dokumen tersebut membahas perkiraan dan upaya pendidikan untuk mengantisipasi masyarakat masa depan, dengan karakteristik utama adalah globalisasi, perkembangan IPTEK, komunikasi yang semakin cepat, dan peningkatan layanan profesional. Upaya antisipasi meliputi pengembangan nilai, budaya, dan sarana pendidikan.
Dokumen tersebut merangkum perkiraan masyarakat masa depan yang ditandai oleh globalisasi, perkembangan IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat, dan tuntutan layanan profesional. Dokumen tersebut juga membahas upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan melalui pembentukan nilai, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan sarana pendidikan.
Isi isi penting masalah pembuangan bayiHafiziGhazali
Tiga faktor utama yang menyebabkan pembuangan bayi di kalangan remaja di Malaysia ialah kurang didikan agama, pengaruh rakan sebaya yang negatif, dan tekanan masyarakat terhadap remaja yang hamil di luar nikah. Dokumen ini juga mengenal pasti kesan negatif masalah ini terhadap individu, masyarakat, dan negara serta langkah-langkah untuk menangani masalah tersebut.
Teks tersebut membahas tentang demokrasi dan peran generasi muda dalam menjalankannya. Demokrasi dijelaskan sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyat. Generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dan mengawasi pemerintah. Sekolah juga ditekankan sebagai tempat penting untuk menanamkan budaya demokrasi, misalnya melalui pemilihan OSIS secara demokratis.
BUKU SAKU STRATEGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSIReformasi Polri
Buku saku ini merangkum strategi komunikasi pendidikan dan budaya anti korupsi di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam upaya mendukung program pemerintah untuk mencegah dan memberantas korupsi. Buku ini menjelaskan latar belakang pentingnya membangun budaya anti korupsi di internal polisi, nilai-nilai yang mendukung pembentukan budaya tersebut, serta dasar-dasar hukum yang menjadi acuan dalam pemberantasan kor
Pemuda memainkan peran penting dalam membangun masa depan bangsa melalui ide-ide baru dan perubahan pola pikir. Namun, sosialisasi yang memadai sangat dibutuhkan agar ide-ide pemuda dapat tersalurkan dan memberikan manfaat. Proses sosialisasi pemuda rumit karena perkembangan diri dan kebutuhan lepas dari orang tua, tetapi sosialisasi membentuk cara berpikir dan tingkah laku seseorang sesuai budaya dan ling
Tugas PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
Kelompok 8 (Kelas J)
Dosen Pengampu: Normalia Sirande, S.S.,M.Pd
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
Perilaku adalah aktivitas fisik manusia yang bisa diamati. Munculnya
perilaku berkaitan dengan motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang
mendorong seseorang untuk berperilaku dalam cara tertentu atau
setidaknya mengembangkan kecenderungan untuk berperilaku tertentu
(Kast dan Rosenzweig, 1970: 296). Motivasi dapat didefinisikan
sebagai kekuatan dalam diri individu yang mendorong seseorang untuk
memuaskan kebutuhan dasarnya (Yorks, 1976)
Menurut Robert Klitgaard, pengertian korupsi adalah suatu
tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya
dalam negara, di mana untuk memperoleh keuntungan status
atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga
dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan
yang menyangkut tingkah laku pribadi. Pengertian korupsi yang
diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif
administrasi negara.
Dalam UU No.31 Tahun 1999, Pengertian korupsi yaitu setiap orang
yang dengan sengaja secara melawan untuk melakukan perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara atau
perekonomian negara.
Black’s Law Dictionary juga mengungkapkan mengenai Pengertian
Korupsi, Korupsi merupakan suatu perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk memberikan keuntungan yang tidak
resmi dengan mempergunakan hak-hak dari pihak lain, yang
secara salah dalam menggunakan jabatannya atau karakternya
di dalam memperoleh suatu keuntungan untuk dirinya sendiri
atau orang lain, yang berlawanan dengan kewajibannya dan juga
hak-hak dari pihak lain.
Perilaku koruptif adalah tindakan seorang individu atau kelompok
dalam menyelewengkan atau menyalahgunakan uang negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain, yang tercermin dalam sikap,tindakan, dan
pengetahuannya
Tahukah Anda bahwa korupsi yang terjadi hingga saat ini, ternyata
jejaknya dapat ditemukan jauh sebelum
Indonesia merdeka? Nah saat ini kita akan
belajar mengenai sejarah perkembangan
dan pemberantasan korupsi pada jaman pra
kemerdekaan yaitu pada zaman kerajaan-kerajaan
nusantara dan pada jaman penjajahan.
Korupsi pada zaman kerajaan kerajaan nusantara sudah mulai sejak
awal berdiri kerajaan. Pada saat itu terbentuklah hubungan penguasa
dengan pamong atau abdi dalem. Pola hubungan ini menempatkan
para pamong dan abdi dalem untuk selalu bersikap manis demi menarik
simpati raja atau sultan dan memanfaatkan kedekatan tersebut
untuk menindas dan mengeruk kekayaan dari rakyat kecil. Para pejabat
mememanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, dan ini menjadi
embrio lahirnya kalangan opurtunis, yang berpotensi mempunyaijiwa korup yang besar dikemudian hari. Pejabat harus menyetor upeti
kepada raja. Jual beli jabatan dan kedudukan kepada siapa saja yang
mampu membayar (venalty of power) menjadi suatu hal yang legal.
Pada zaman kerajaan nusantara seperti Kerajaan Singosari mengalami
perebutan kekuasaan sampai tujuh turunan (Anusopati, Tohjoyi, Ranggawuni,
Mahesa Wongateleng dan seterusnya). Kerajaan Majapahit
mengalami banyak pemberontakan seperti Kuti, Narnbi, Suro dan lainlain.
Kerajaan Demak terjadi perlawanan antara Joko Tingkir dengan
Haryo Penangsang. Kerajaan Banten, Sultan Haji merebut tahta dari
ayahnya Sultan Ageng Tirtoyoso. Motif korupsi pada zaman kerajaan
adalah kekuasaan, kekayaan dan wanita.
Upaya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi meliputi menciptakan lingkungan bebas dari korupsi, memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, dan menjadi pengontrol kebijakan pemerintah karena mahasiswa bersikap netral. Mahasiswa diharapkan dapat memainkan peran penting dalam melawan korupsi dengan menggunakan kekuatan semangat dan keberanian mereka untuk memperjuangkan keadilan.
Upaya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi meliputi menciptakan lingkungan bebas dari korupsi, memberikan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, dan menjadi pengontrol kebijakan pemerintah karena mahasiswa bersikap netral. Mahasiswa diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memberantas korupsi di Indonesia dengan menggunakan kekuatan dan semangatnya untuk memperjuangkan kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti korupsi, termasuk pengertian korupsi, faktor penyebabnya, dampaknya, upaya pemberantasannya, serta peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi."
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti korupsi yang meliputi pengertian korupsi, faktor penyebab korupsi, dampak korupsi, upaya pemberantasan korupsi, dan peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi.
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas DewantaraMaz Vicarious
Tulisan ini membahas rencana pendidikan karakter antikorupsi di Indonesia. Ada yang mendukung dan menolak rencana ini. Yang menolak berargumentasi bahwa pendidikan karakter antikorupsi bukan solusi tepat untuk menangani korupsi, dapat mengaburkan tujuan pendidikan, dan pelaksanaannya di sekolah akan sulit. Tulisan ini juga menjelaskan tujuan dan pendekatan pendidikan karakter antikorupsi serta masalah korupsi di
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
Mahasiswa dituntut untuk menjadi agen perubahan dan kontrol sosial yang dapat memberikan kontribusi nyata untuk perbaikan negara. Namun, banyak mahasiswa saat ini hanya fokus pada prestasi akademik tanpa peduli lingkungan sekitar. Oleh karena itu, mahasiswa perlu merevitalisasi peran pentingnya untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan anti korupsi, termasuk pengertian korupsi, faktor penyebab korupsi, dampak korupsi, dan upaya pemberantasan korupsi melalui pendidikan."
Korupsi dan Pendidikan Anti Korupsi Fenti Anita SariFenti Anita Sari
1. Dokumen tersebut membahas tentang korupsi dan pendidikan antikorupsi, termasuk pengertian korupsi, penyebab korupsi, pengertian antikorupsi, nilai-nilai antikorupsi, dan peran sekolah dan perguruan tinggi dalam pendidikan antikorupsi.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. SILAHKAN MEMBANGUN INDONESIA
DENGAN TEKHNIK, DENGAN SEGALA
KECANGGIHAN TEKHNOLOGI,
PERTANIAN DLL, TAPI YANG PALING
UTAMA DAN TERUTAMA ADALAH
MEMBANGUN JIWA BANGSA
(NATION CHARACTER BUILDING)
3. KAMI MAHASISWA/I INDONESIA
MENGAKU BERBAHASA SATU,
“BAHASA KEBENARAN”
KAMI MAHASISWA/I INDONESIA
MENGAKU BERBANGSA SATU,
“BANGSA YANG GANDRUNG AKAN
KEADILAN”
KAMI MAHASISWA/I INDONESIA
MENGAKU BERTANAH AIR SATU,
“TANAH AIR TANPA PENINDASAN”
4. SECARA HARFIAH = Caracter Building
bermakna membangun dan atau
mengembangkan sifat-sifat, watak atau
karakter tertentu pada diri seseorang.
Dalam kontek Pendidikan Anti Korupsi
Charakter Building berarti upaya optimal
untuk menumbuhkan karakter2 utama
pada diri peserta didik (Mahasiswa) yang
sejalan atau relevan dengan sikap anti
korupsi
5. JUJUR = Transparan dan Akuntabel
Bertanggung Jawab terhadap Amanah
Mengutamakan kepentingan Umum
Mengutamakan kerja keras dan prestasi
Setia terhadap Aturan dan kepatutan
Kesadaran tinggi terhadap tanggung jawab
sosial
6. Pemahaman mendalam terhadap Karakter
anti korupsi
Menginternalisasi nilai anti korupsi
Memberikan ruang bagi tindakan atau
pelaksanaan karakter anti korupsi
7. KEPEDULIAN = keterbatasan manusia
memposisikan diri lemah perlu bantuan
orang lain, sebagai bentuk penghapusan
rasa kesombongan.
SAMA RASA = dihadapan Tuhan Nilai
ketaqwaan yang membedakan, sebagai
mahluk tuhan (hamba/abid) yang
bergantung hanya kepada-Nya.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 10Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
GERAKAN ANTI-KORUPSI
• Upaya pemberantasan korupsi tidak akan
pernah berhasil tanpa melibatkan peran serta
masyarakat.
• Dengan demikian dalam strategi
pemberantasan korupsi terdapat 3 (tiga) unsur
utama, yaitu: pencegahan, penindakan, dan
peran serta masyarakat.
• Salah satu upaya pemberantasan korupsi
adalah dengan sadar melakukan suatu
Gerakan Anti-korupsi di masyarakat
22. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 11Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
GERAKAN ANTI-KORUPSI
• Korupsi itu terjadi jika ada pertemuan antara tiga
faktor utama, yaitu: niat, kesempatan dan
kewenangan.
• Niat adalah unsur setiap tindak pidana yang lebih
terkait dengan individu manusia, misalnya
perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh
seseorang.
• Kesempatan lebih terkait dengan sistem yang
ada.
• Kewenangan yang dimiliki seseorang akan secara
langsung memperkuat kesempatan yang tersedia.
23. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 12Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
GERAKAN ANTI-KORUPSI
• Meskipun muncul niat dan terbuka kesempatan
tetapi tidak diikuti oleh kewenangan, maka
korupsi tidak akan terjadi.
• Dengan demikian, korupsi tidak akan terjadi
jika ketiga faktor tersebut, yaitu niat,
kesempatan,
• dan kewenangan tidak ada dan tidak bertemu.
• Upaya memerangi korupsi pada dasarnya
adalah upaya untuk menghilangkan atau
setidaknya meminimalkan ketiga faktor
tersebut.
24. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 15Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
B. PERAN MAHASISWA
Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat
bahwa mahasiswa mempunyai peranan yang sangat
penting.
• Kebangkitan Nasional tahun 1908
• Sumpah Pemuda tahun 1928
• Proklamasi Kemerdekaan NKRI tahun 1945
• Lahirnya Orde Baru tahun 1966
• Reformasi tahun 1998.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa
besar tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai
motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat
dan idealisme yang mereka miliki.
25. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 16Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
B. PERAN MAHASISWA
Mahasiswa memiliki karakteristik:
intelektualitas, jiwa muda, dan
idealisme
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi,
jiwa muda yang penuh semangat, dan
idealisme yang murni telah terbukti bahwa
mahasiswa selalu mengambil peran penting
dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
26. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 17Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
B. PERAN MAHASISWA
Mahasiswa didukung oleh modal dasar yang
mereka miliki, yaitu: intelegensia, kemampuan
berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan
kebenaran.
Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut
mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen
perubahan, mampu menyuarakan kepentingan
rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan
yang koruptif, dan mampu menjadi watch dog
lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.
27. CHARACTER BUILDING ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 18Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
Tantangan pemuda
masa lalu adalah
perjuangan
kemerdekaan
Indonesia dengan
memerangi
penjajah..,
..tantangan
generasi muda
Indonesia saat ini
adalah memerangi
korupsi!
28. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 20Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
C. KETERLIBATAN MAHASISWA
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan
anti korupsi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi empat wilayah, yaitu:
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan kampus
• Masyarakat sekitar
• Tingkat lokal/nasional
29. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 25Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
2. DI LINGKUNGAN KAMPUS
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti-korupsi
di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam dua
wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri,
dan untuk komunitas
mahasiswa.
Untuk konteks individu, seorang mahasiswa
diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri
tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi.
Sedangkan untuk konteks komunitas, seorang
mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar rekan-
rekannya sesama mahasiswa dan organisasi
kemahasiswaan di kampus tidak berperilaku koruptif
dan tidak korupsi.
30. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 26Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
DI LINGKUNGAN KAMPUS
Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk
menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada komunitas
mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan.
Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar,pelatihan,
kaderisasi, dan lain-lain dapat dilakukan untuk
menumbuhkan budaya anti korupsi.
Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti mencontek
misalnya, dapat dilakukan untuk menumbuhkan antara
lain nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan
kemandirian.
Kantin kejujuran adalah contoh lain yang dapat dilakukan
untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung
jawab.
31. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 27Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
3. DI MASYARAKAT SEKITAR
Hal yang sama dapat dilakukan oleh mahasiswa atau
kelompok mahasiswa untuk mengamati lingkungan di
lingkungan masyarakat sekitar, misalnya:
a. Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi
pelayanan kepada masyarakatnya dengan sewajarnya:
pembuatan KTP, SIM, KK, laporan kehilangan,
pelayanan pajak? Adakah biaya yang diperlukan untuk
pembuatan surat-surat atau dokumen tersebut?
Wajarkah jumlah biaya dan apakah jumlah biaya
tersebut resmi diumumkan secara transparan sehingga
masyarakat umum tahu?
32. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 28Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
DI MASYARAKAT SEKITAR
c. Apakah infrastruktur kota bagi pelayanan publik sudah
memadai? Misalnya: kondisi jalan, penerangan
terutama di waktu malam, ketersediaan fasilitas
umum, rambu-rambu penyeberangan jalan, dsb
c. Apakah pelayanan publik untuk masyarakat miskin
sudah memadai? Misalnya: pembagian kompor gas,
Bantuan Langsung Tunai, dsb
c. Apakah akses publik kepada berbagai informasi
mudah didapatkan?
33. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 29Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
3. DI TINGKAT LOKAL DAN
NASIONAL
Dalam konteks nasional, keterlibatan seorang
mahasiswa dalam gerakan anti korupsi
bertujuan agar dapat mencegah terjadinya
perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif
dan sistematis di masyarakat. Mahasiswa
dengan kompetensi yang dimilikinya dapat
menjadi pemimpin (leader) dalam gerakan
massa anti korupsi baik yang bersifat lokal
maupun nasional.
34. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 30Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti-korupsi
DI TINGKAT LOKAL DAN
NASIONAL
Berawal dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir
dari dalam kampus, mahasiswa dapat
menyebarkan perilaku anti korupsi kepada
masyarakat luas, dimulai dari masyarakat yang
berada di sekitar kampus kemudian akan
meluas ke lingkup yang lebih luas.