2. Pendekatan keperilakuan dalam penelitian di bidang pemasaran erat kaitannya
dengan usaha para pemasar untuk menganalisis dan memahami konsumen.
Assael (1998) merupakan salah satu pakar di bidang perilaku konsumen yang
menyusun sebuah model pengambilan keputusan konsumen secara rasional yang
menjadi panduan bagi para praktisi maupun peneliti di bidang pemasaran untuk
memahami proses pengambilan keputusan konsumen yang rasional. Pengambilan
keputusan rasional ini disebut dengan complex decision making.
Complex decision making yaitu proses pengambilan keputusan oleh konsumen pada
saat keputusan pembelian yang mengandung resiko sehingga perlu mecari
informasi dan mempertimbangkan merek.
Menurut Assael (1998) ada dua kondisi dalam complex decision making yaitu:
1. Sebuah proses pengambilan keputusan yang memerlukan pencarian informasi
2. Ada keterlibatan konsumen secara mendalam terhadap produk.
Complex decision making terjadi pada saat :
1.Harga produk mahal
2. Kinerja produk terkait dengan resiko mengkonsumsi, misalnya: produk medis atau
mobil.
3. Produk adalah produk yang rumit, misalnya: notebook, pemutar cakram padat (CD
player).
4. Produk diasosiasikan dengan ego konsumen, misalnya pakaian atau kosmetik.
5. Penelitian ini tidak mempunyai population frame yang pasti karena populasinya adalah
masyarakat yang tertarik dengan produk keuangan syariah dan mempunyai
pengetahuan tentang produk tersebut yang berupa tabungan, deposito, kredit dan
asuransi. Dalam penelitian dengan population frame yang tidak diketahui Cooper dan
Schindler (2001) dan Neuman (2000) menyarankan penggunaan metode pengambilan
sampel non-probability sampling. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah purposive sampling dengan karakteristik responden sebagai berikut:
Responden mempunyai pengalaman berinteraksi dengan institusi keuangan, baik bank,
koperasi atau asuransi.
Responden mempunyai pengetahuan tentang produk keuangan syariah.
Responden mempunyai rekening atau akun institusi keuangan baik konvensional
maupun syariah.
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah metode
survey. Kuesioner atau instrument penelitian untuk mengukur kepercayaan konsumen
dan komitmen diadopsi dari instrumen yang dikembangkan Hon dan Grunig (1999).
Konstuk
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kepercayaan konsumen dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Hon dan Grunig (1999). Instrumen
untuk mengukur komitmen juga menggunakan instrumen dari dari Hon dan Grunig
(1999). Instrumen pengukuran keyakinan pada merek mengadopsi instrumen dari Kim
dan Chan-Olmsted (2004). Instrumen pengukuran sikap pada merek mengadopsi
instrumen pengukuran dari Woo (2001). Instrumen pengukuran niat beli mengadopsi
instrumen pengukuran McKenzie (1986).
6. No Pernyataan Factor Loading
1 2 3 4 5
Kepercayaan Pada Merek
1 Lembaga keuangan syariah pilihan saya
memperlakukan saya dengan adil sebagai konsumen
0,666
2 Kapanpun manajemen lembaga keuangan syariah
pilihan saya membuat keputusan, mereka akan
memperhatikan kepentingan saya sebagai konsumen
0,661
3. Lembaga keuangan syariah pilihan saya, dapat
diandalkan untuk memenuhi janji kepada konsumen
0,781
Komitmen pada merek
1. Saya merasa bahwa lembaga keuangan syariah yang
saya pilih mencoba untuk menjaga komitmen jangka
panjang dengan saya sebagai calon konsumen
0,845
2. Lembaga keuangan pilihan saya menjaga hubungan
dengan saya sebagai konsumen
0,745
Keyakinan pada merek
1. Lembaga keuangan syariah yang saya pilih
mempunyai layanan pelanggan yang lebih baik
dibandingkan lembaga keuangan lain.
0,868
2. Lembaga keuangan syariah yang saya pilih
mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan
lembaga keuangan lain.
0,817
Sikap pada merek
1. Saya sangat menyukai lembaga keuangan syariah
pilihan saya
0,734
2. Lembaga keuangan syariah pilihan saya baik 0,943
3. Saya mempunyai persepsi positif terhadap lembaga
keuangan syariah pilihan saya
0,614
Niat Beli
1. Pada saat saya menginginkan layanan keuangan saya
akan memilih lembaga keuangan syariah pilihan saya.
0,823
2. Jika saya menginginkan layanan keuangan setahun
yang lalu, saya akan memilih lembaga keuangan
syariah pilihan saya.
0,843
3. Jika saya menginginkan layanan keuangan tahun
depan, saya akan memilih lembaga keuangan syariah
pilihan saya
0,574
8. Estimate S.E C.R
Sikap pada
merek
Kepercayaan
pada merek
0,277 0,180 1,538
Sikap pada
merek
Komitmen pada
merek
0,169 0,166 1,023
Sikap pada
merek
Keyakinan
pada merek
0,280 0,072 3,890
Niat beli Sikap pada
merek
0,720 0,138 5,227
Percaya1 Percaya pada
merek
1,000
Percaya2 Percaya pada
merek
0,824 0,151 5,441
Percaya3 Percaya pada
merek
0,723 0,164 4,401
Komit1 Komitmen pada
merek
1,000
Komit2 Komitmen pada
merek
0,949 0,177 0,5356
Yakin1 Keyakinan
pada merek
1,000
Yakin2 Keyakinan
pada merek
0.943 0,136 6,960
Sikap1 Sikap pada
merek
1,000
Sikap2 Sikap pada
merek
1.015 0.147 6.923
Sikap3 Sikap pada
merek
1.045 0.151 6.919
Niat1 Niat beli 1,000
Niat2 Niat beli 0.920 0.152 6.066
Niat3 Niat beli 1.259 0.187 6.720
9. Temuan utama dalam penelitian ini adalah faktor penjelas dari
niat beli konsumen pada produk keuangan syariah adalah
keyakinan pada merek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
anteseden dari niat beli adalah keyakinan pada merek. Konstruk
kepercayaan dan komitmen pada merek tidak memberikan
pengaruh signifikan pada sikap pada merek. Keyakinan pada
merek terkait dengan faktor emosional dan psikologis konsumen.
Kim dan Chan-Olmsted (2005) menemukan hal yang berbeda
dibandingkan penelitian ini, karena dalam penelitian mereka
komitmen pada merek, keyakinan pada merek dan kepercayaan
pada merek menunjukkan pengaruh positif signifikan pada sikap
merek. Penelitian ini menemukan bahwa variabel sikap pada
merek hanya memediasi hubungan antara keyakinan pada merek
dengan niat beli konsumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa
anteseden niat beli konsumen produk keuangan syariah terkait
dengan faktor emosional dan psikologis dari konsumen.