Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks. Larutan dapat dibedakan menjadi elektrolit yang dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion, dan non-elektrolit yang tidak menghantarkan listrik. Reaksi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi dimana terjadi perpindahan elektron.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia dalam air dan penggolongan zat terlarut dalam larutan berair menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit."
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Taofik Dinata
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan konsep redoks. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak. Dokumen juga menjelaskan konsep redoks sebagai reaksi pelepasan dan penerimaan elektron, di mana zat yang melepas elektron mengalami oksidasi dan
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk perbedaan sifatnya dan cara membedakannya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi ionisasi, sementara larutan non-elektrolit tidak.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia dalam air dan penggolongan zat terlarut dalam larutan berair menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit."
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Taofik Dinata
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan konsep redoks. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak. Dokumen juga menjelaskan konsep redoks sebagai reaksi pelepasan dan penerimaan elektron, di mana zat yang melepas elektron mengalami oksidasi dan
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk perbedaan sifatnya dan cara membedakannya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi ionisasi, sementara larutan non-elektrolit tidak.
Bab 2 membahas reaksi redoks dan elektrokimia, termasuk penyetaraan reaksi redoks, sel volta, elektrolisis, dan korosi. Metode penyetaraan reaksi redoks meliputi penentuan koefisien dan muatan untuk memperoleh kesetimbangan reaksi. Sel volta menghasilkan aliran listrik melalui oksidasi di anode dan reduksi di katode. Elektrolisis melibatkan reaksi redoks di kedua elektrode, sementara korosi logam merup
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Unsur alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur-unsur ini tidak ditemukan secara bebas di alam tetapi dalam bentuk senyawanya. Natrium merupakan unsur alkali paling melimpah dalam alam karena banyak ditemukan di air laut.
Pemanfaatan it & ict larutan elektrolit dan nonelektrolitamaliafitrah81
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik larutan nonelektrolit dan elektrolit, termasuk pengertian, contoh, dan kemampuan elektrolit untuk menghantarkan arus listrik karena terjadinya reaksi ionisasi. Dokumen ini juga menjelaskan model pembelajaran, pendekatan, dan media pengajaran yang digunakan untuk materi pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listrik dan jenis ikatan, mencakup larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, daya hantar listrik senyawa ion dan kovalen polar.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan bilangan oksidasi, reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi bilangan oksidasi dan aturannya, contoh reaksi reduksi dan oksidasi, serta ciri-ciri reaksi redoks.
Dokumen ini membahas tentang tabel periodik dan sifat-sifat unsur kimia. Secara singkat, dibahas tentang penemuan unsur-unsur, konfigurasi elektron unsur-unsur dalam keadaan dasar dan kation/anion, muatan inti efektif, energi ionisasi, dan afinitas elektron. Juga dibahas tentang reaktifitas unsur-unsur golongan utama dan sifat oksida mereka.
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
Dokumen ini membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terdapat ion-ion bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh dari masing-masing jenis larutan beserta soal latihan untuk memahami materi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsentrasi larutan dan berbagai cara mengukur konsentrasi larutan seperti molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol, persen berat dan bagian per juta. Juga dibahas tentang perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit serta faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, teori ion Svante Arrhenius, jenis-jenis elektrolit, konsep redoks, bilangan oksidasi, dan tata nama senyawa IUPAC.
Sel elektrolisis digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks dengan arus listrik dan memisahkan unsur-unsur dari larutan atau lelehan, seperti produksi gas hidrogen dan oksigen dari elektrolisis air.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang sifat kimia logam alkali dan alkali tanah beserta reaksi-reaksinya. Logam alkali dan alkali tanah memiliki sifat yang mirip yaitu sangat reaktif, membentuk senyawa ionik dan bereaksi kuat dengan air, oksigen, hidrogen, halogen, dan belerang. Logam alkali akan menghasilkan warna nyala berbeda ketika terbakar.
Faktor yang mempengaruhi elektrolisis dalam larutan akuas termasuk kedudukan ion dalam elektrod katod dan anod, kepekatan ion elektrolit, dan jenis elektrod. Aplikasi elektrolisis meliputi elektroplating untuk menyadur logam, pemurnian logam dengan mengubah ion logam kotor menjadi logam murni, dan pengekstrakan logam reaktif seperti natrium dan aluminium.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur golongan 1 (litium, natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium) yang memiliki elektron valensi ns1. Dibahas pula jari-jari atom, jari-jari ion, berat jenis, potensial ionisasi, elektronegativitas, dan kelimpahan mereka. Selanjutnya dibahas pula reaksi-reaksi dan senyawa yang dibentuk oleh unsur-unsur tersebut, seperti
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Teori ini dijelaskan oleh Arrhenius. Elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasinya. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yakni pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan mu
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Konsep redoks berkembang dari pengikatan dan pelepasan oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Bab 2 membahas reaksi redoks dan elektrokimia, termasuk penyetaraan reaksi redoks, sel volta, elektrolisis, dan korosi. Metode penyetaraan reaksi redoks meliputi penentuan koefisien dan muatan untuk memperoleh kesetimbangan reaksi. Sel volta menghasilkan aliran listrik melalui oksidasi di anode dan reduksi di katode. Elektrolisis melibatkan reaksi redoks di kedua elektrode, sementara korosi logam merup
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Unsur alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur-unsur ini tidak ditemukan secara bebas di alam tetapi dalam bentuk senyawanya. Natrium merupakan unsur alkali paling melimpah dalam alam karena banyak ditemukan di air laut.
Pemanfaatan it & ict larutan elektrolit dan nonelektrolitamaliafitrah81
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik larutan nonelektrolit dan elektrolit, termasuk pengertian, contoh, dan kemampuan elektrolit untuk menghantarkan arus listrik karena terjadinya reaksi ionisasi. Dokumen ini juga menjelaskan model pembelajaran, pendekatan, dan media pengajaran yang digunakan untuk materi pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis larutan elektrolit berdasarkan daya hantar listrik dan jenis ikatan, mencakup larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, daya hantar listrik senyawa ion dan kovalen polar.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan bilangan oksidasi, reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan definisi bilangan oksidasi dan aturannya, contoh reaksi reduksi dan oksidasi, serta ciri-ciri reaksi redoks.
Dokumen ini membahas tentang tabel periodik dan sifat-sifat unsur kimia. Secara singkat, dibahas tentang penemuan unsur-unsur, konfigurasi elektron unsur-unsur dalam keadaan dasar dan kation/anion, muatan inti efektif, energi ionisasi, dan afinitas elektron. Juga dibahas tentang reaktifitas unsur-unsur golongan utama dan sifat oksida mereka.
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
Dokumen ini membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terdapat ion-ion bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh dari masing-masing jenis larutan beserta soal latihan untuk memahami materi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsentrasi larutan dan berbagai cara mengukur konsentrasi larutan seperti molaritas, molalitas, normalitas, fraksi mol, persen berat dan bagian per juta. Juga dibahas tentang perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit serta faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, teori ion Svante Arrhenius, jenis-jenis elektrolit, konsep redoks, bilangan oksidasi, dan tata nama senyawa IUPAC.
Sel elektrolisis digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks dengan arus listrik dan memisahkan unsur-unsur dari larutan atau lelehan, seperti produksi gas hidrogen dan oksigen dari elektrolisis air.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang sifat kimia logam alkali dan alkali tanah beserta reaksi-reaksinya. Logam alkali dan alkali tanah memiliki sifat yang mirip yaitu sangat reaktif, membentuk senyawa ionik dan bereaksi kuat dengan air, oksigen, hidrogen, halogen, dan belerang. Logam alkali akan menghasilkan warna nyala berbeda ketika terbakar.
Faktor yang mempengaruhi elektrolisis dalam larutan akuas termasuk kedudukan ion dalam elektrod katod dan anod, kepekatan ion elektrolit, dan jenis elektrod. Aplikasi elektrolisis meliputi elektroplating untuk menyadur logam, pemurnian logam dengan mengubah ion logam kotor menjadi logam murni, dan pengekstrakan logam reaktif seperti natrium dan aluminium.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur golongan 1 (litium, natrium, kalium, rubidium, cesium, dan fransium) yang memiliki elektron valensi ns1. Dibahas pula jari-jari atom, jari-jari ion, berat jenis, potensial ionisasi, elektronegativitas, dan kelimpahan mereka. Selanjutnya dibahas pula reaksi-reaksi dan senyawa yang dibentuk oleh unsur-unsur tersebut, seperti
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Teori ini dijelaskan oleh Arrhenius. Elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasinya. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yakni pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan mu
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Konsep redoks berkembang dari pengikatan dan pelepasan oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Bab 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan nonelektrolit tidak. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yaitu pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan menghantarkan listrik karena tidak terurai.
Bab 4 - Pengenalan Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit.pptxAnandaFazrini
Larutan dapat dibedakan menjadi larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibedakan lebih lanjut menjadi elektrolit ku
Redoks dan elektrokimia membahas konsep elektrokimia yang mempelajari peristiwa di dalam sel elektrokimia yang terdiri atas 2 elektrode dan larutan elektrolit dimana terjadi proses perpindahan elektron. Dokumen ini juga menjelaskan konsep redoks, bilangan oksidasi, penyetaraan persamaan redoks, dan jenis-jenis sel elektrokimia seperti sel volta dan sel elektrolisis.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi redoks dan elektrokimia, mulai dari pengertian reaksi oksidasi dan reduksi, oksidator dan reduktor, bilangan oksidasi, penyetaraan persamaan redoks, dan jenis-jenis sel elektrokimia seperti sel galvanik dan sel elektrolisis.
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitnovadwiyanti08
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan arus. Larutan elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasi, di mana elektrolit kuat lebih banyak terionisasi daripada elektrolit lemah.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak mengandung ion.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terjadi ionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat dan lemah berdasarkan derajat ionisasinya.
Similar to Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks (20)
4. Teori Ion Svante Arrhenius
Larutan
elektrolit dapat
menghantarkan
listrik
Mengandung
ion- ion yang
dapat bergerak
bebas
Senyawa Reaksi Ionisasi
NaCl NaCl Na+ + Cl-
KOH KOH K+ + OH-
CH3COOH CH3COOH CH3COO- + H+
6. Perhatikan gambar berikut !
• Dalam air, senyawa elektrolit (NaCl )terurai menjadi
ion Na+ dan Cl-
• Dalam air, senyawa nonelektrolit (urea) tetap
sebagai molekul
10. Pada senyawa kovalen polar :
Contoh :
δ ▬
δ +
Cl
H
Terdapat gaya tarik menarik yang dapat
memutuskan ikatan- ikatan tertentu
Perhatikan !!! Tidak semua senyawa kovalen
polar tergolong elektrolit
11. Elektrolit kuat dan lemah
Derajat Ionisasi (α) Perbandingan antara
jumlah zat yang mengion
dengan jumlah zat yang
dilarutkan
0 < α < 1
• Sebagian besar / semua molekul terionisasi
• α mendekati sama dengan 1
Elektrolit Kuat
• Hanya sedikit molekul terionisasi
• α mendekati 0
Elektrolit Lemah
• Tidak ada molekul yang terionisasi
• α sama dengan 0
Non-elektrolit
17. Perkembangan Definisi Reaksi
Reduksi dan Oksidasi
Definisi
Oksigen
Tidak semua reaksi
melibatkan oksigen
Elektron
Sulit menentukan
atom yang melepas
dan menerima
Bilangan
oksidasi
Kelemahan
21. Apa yang dimaksud
dengan Bilangan
oksidasi (Biloks)?
Bilangan yang menyatakan muatan yang
diemban oleh suatu atom dalam
senyawa
22. Contoh:
Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol
H2, Bilangan Oksidasi H = 0
S8, Bilangan Oksidasi S = 0
Fe, Bilangan Oksidasi Fe = 0
Aturan Penentuan Biloks
23. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion
tunggal sama dengan muatannya
Aturan Penentuan Biloks
Biloks Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Biloks Golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
Logam Golongan Transisi
Biloks Fe dalam senyawa = +2 dan +3
Biloks Cu dalam senyawa = +1 dan +2
Biloks Au dalam senyawa = +1 dan +3
Logam Golongan Utama
24. Bilangan oksidasi atom logam dalam
senyawa selalu positif
Aturan Penentuan Biloks
Contoh: Biloks Fe2+ = +2
Biloks Na+ = +1
Biloks S2- = -2
25. Bilangan oksidasi H dalam senyawa
adalah +1, kecuali dalam hidrida, bilangan
oksidasi H adalah -1
Aturan Penentuan Biloks
Contoh:
Biloks H dalam NaH = -1
Biloks H dalam HCl = +1
Senyawa hidrida merupakan senyawa yang terbentuk
dari atom H yang berikatan dengan logam
26. Bilangan oksidasi O dalam senyawa
adalah -2, kecuali:
Aturan Penentuan Biloks
Dalam peroksida (H2O2) Biloks O = -1
Dalam F2O Biloks O = +2
27. Bilangan Oksidasi unsur-unsur golongan
VIIA dalam senyawa biner logam adalah -1
Aturan Penentuan Biloks
Contoh:
Biloks F dalam HF = -1
Biloks Cl dalam CaCl2 = -1
Biloks Cl dalam NaCl = -1
28. Bilangan Oksidasi jumlah atom dalam
senyawa adalah nol
Aturan Penentuan Biloks
Contoh:
Biloks H3PO4 = 0
(3 𝗑 Biloks H) + (1 𝗑 Biloks P) + (4 𝗑 Biloks O) = 0
29. Bilangan Oksidasi jumlah atom dalam ion
poliatom adalah sebesar muatannya
Aturan Penentuan Biloks
Contoh:
Biloks CO3
2- = -2
(1 𝗑 Biloks C) + (3 𝗑 Biloks O) = -2
30. Didalam reaksi redoks terdapat :
Oksidator
Zat yang mengalami reduksi
Reduktor
Zat yang mengalami oksidasi
Hasil Reduksi
Hasil Oksidasi
31. Contoh Reaksi Redoks :
Al Fe2O3 2Fe
+ +
0
+3
+3
Oksidasi
Reduksi
Reaksi Redoks
0 -2
Al2O3
-2
Reduktor Al
Oksidator Fe2O3
Hasil oksidasi Al2O3
Hasil reduksi Fe
32. Reaksi Autoredoks
Reaksi disproporsionasi
Reaksi redoks dimana oksidator dan reduktor
adalah zat yang sama
Contoh : Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O
Reaksi komproporsionasi
Reaksi redoks dimana hasil reduksi dan hasil
oksidasi adalah zat yang sama
Contoh : H2S + SO2 → S + 2H2O