Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Larutan dapat diklasifikasikan menjadi elektrolit atau non elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Elektrolit akan terionisasi dan menghantarkan listrik, sementara non elektrolit tidak akan terionisasi dan tidak dapat menghantarkan listrik. Elektrolit dapat lebih lanjut dibedakan menjadi elektrolit kuat atau
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Larutan terdiri atas zat terlarut dan zat pelarut. Terdapat tiga jenis larutan yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit. Elektrolit kuat dan lemah dapat menghantarkan listrik sedangkan non-elektrolit tidak.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan menghantarkan listrik karena tidak terurai.
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitnovadwiyanti08
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan arus. Larutan elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasi, di mana elektrolit kuat lebih banyak terionisasi daripada elektrolit lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Larutan dapat diklasifikasikan menjadi elektrolit atau non elektrolit berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Elektrolit akan terionisasi dan menghantarkan listrik, sementara non elektrolit tidak akan terionisasi dan tidak dapat menghantarkan listrik. Elektrolit dapat lebih lanjut dibedakan menjadi elektrolit kuat atau
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Larutan terdiri atas zat terlarut dan zat pelarut. Terdapat tiga jenis larutan yaitu elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit. Elektrolit kuat dan lemah dapat menghantarkan listrik sedangkan non-elektrolit tidak.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa larutan dapat dikelompokkan menjadi elektrolit dan non elektrolit berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menghantarkan listrik karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan menghantarkan listrik karena tidak terurai.
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitnovadwiyanti08
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan arus. Larutan elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasi, di mana elektrolit kuat lebih banyak terionisasi daripada elektrolit lemah.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk definisi, contoh senyawa, dan hasil pengamatan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena terionisasi menjadi ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantar listrik karena tidak terionisasi.
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Taofik Dinata
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan konsep redoks. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak. Dokumen juga menjelaskan konsep redoks sebagai reaksi pelepasan dan penerimaan elektron, di mana zat yang melepas elektron mengalami oksidasi dan
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, meliputi definisi, contoh, dan penjelasan tentang kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik. Beberapa indikator kompetensi yang disebutkan adalah mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non elektrolit, mengelompokkan larutan berdasarkan kemampuan menghantar listriknya, serta menjelaskan penyebab perbedaan daya hantar listrik
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, meliputi definisi, jenis, dan sifatnya berdasarkan daya hantar listrik. Dokumen ini juga menjelaskan percobaan untuk mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit serta menyimpulkan perbedaan antara keduanya.
Dokumen ini membahas tentang elektrolisis yang merupakan proses penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Terdapat penjelasan tentang pengertian elektrolisis, susunan sel elektrolisis, macam-macam reaksi pada katode dan anode, hukum-hukum Faraday, serta kegunaan elektrolisis seperti pemurnian logam, penyepuhan logam, dan produksi gas.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak mengandung ion.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas akibat terionisasi, sedangkan larutan non-elektrolit tidak menghantarkan listrik karena molekulnya tidak terionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tid
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terjadi ionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat dan lemah berdasarkan derajat ionisasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, di mana larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk definisi, contoh senyawa, dan hasil pengamatan berdasarkan daya hantar listriknya. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena terionisasi menjadi ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantar listrik karena tidak terionisasi.
Bab6 larutan elektrolit dan konsep redoks Taofik Dinata
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan konsep redoks. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak. Dokumen juga menjelaskan konsep redoks sebagai reaksi pelepasan dan penerimaan elektron, di mana zat yang melepas elektron mengalami oksidasi dan
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, meliputi definisi, contoh, dan penjelasan tentang kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik. Beberapa indikator kompetensi yang disebutkan adalah mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non elektrolit, mengelompokkan larutan berdasarkan kemampuan menghantar listriknya, serta menjelaskan penyebab perbedaan daya hantar listrik
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, meliputi definisi, jenis, dan sifatnya berdasarkan daya hantar listrik. Dokumen ini juga menjelaskan percobaan untuk mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non-elektrolit serta menyimpulkan perbedaan antara keduanya.
Dokumen ini membahas tentang elektrolisis yang merupakan proses penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Terdapat penjelasan tentang pengertian elektrolisis, susunan sel elektrolisis, macam-macam reaksi pada katode dan anode, hukum-hukum Faraday, serta kegunaan elektrolisis seperti pemurnian logam, penyepuhan logam, dan produksi gas.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit melalui percobaan. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak mengandung ion.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion yang dapat bergerak bebas akibat terionisasi, sedangkan larutan non-elektrolit tidak menghantarkan listrik karena molekulnya tidak terionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tid
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya akan terionisasi menjadi ion-ion yang bergerak bebas, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terjadi ionisasi. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat dan lemah berdasarkan derajat ionisasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, di mana larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit, termasuk perbedaan sifatnya dan cara membedakannya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terjadi ionisasi, sementara larutan non-elektrolit tidak.
Bab 4 larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoksNasywaSalsabilaIX1
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit, non-elektrolit, dan reaksi redoks. Larutan dapat dibedakan menjadi elektrolit yang dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion, dan non-elektrolit yang tidak menghantarkan listrik. Reaksi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi dimana terjadi perpindahan elektron.
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
Larutan dapat dibedakan menjadi elektrolit dan non-elektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena terionisasi sempurna atau sebagian, seperti larutan garam dan asam-basa kuat/lemah. Larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terionisasi, seperti senyawa organik. Senyawa dapat pula dibedakan menjadi ion dan kovalen polar ber
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia dalam air dan penggolongan zat terlarut dalam larutan berair menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit."
Dokumen tersebut membahas tentang elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik karena menghasilkan ion, sementara non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik karena tidak menghasilkan ion. Kekuatan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya, semakin besar derajat ionisasi semakin kuat kemampuan menghantarkan listriknya.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Menguraikan pengertian kedua jenis larutan ini dan cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan hantaran listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non-elektrolit tidak mengandung ion sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, terdapat 3 jenis larutan berdasarkan kemampuannya menghantar listrik: 1) elektrolit kuat yang menyala terang dan bergelembung banyak, 2) elektrolit lemah yang redup atau tidak menyala dengan gelembung sedikit, dan 3) non-elektrolit yang tidak menyala sama sekali. Ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan inilah yang memungkinkan hantaran listrik.
2. LARUTAN ELEKTROLIT &
NON ELEKTROLIT
Nova Dwi Yanti
A1F009008
PROGRAM STUDI PRNDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
3. 1. Konduktor dan Isolator
Zat yang dapat menghantarkan listrik disebut
konduktor.
Contoh konduktor: kawat tembaga, batang
grafit, batang karbon, dll.
Bahan yang tidak menghantar listrik disebut
isolator/ insulator/ nonkonduktor.
Contoh isolator: kayu, kaca, keramik, dll.
4. 2. Menunjukkan Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: HCl, H2SO4, NaOH, NaCl,
dll.
Kemampuan suatu laruan untuk
menghantarkan listrik dapat diamati
dengan menggunakan alat uji elektrolit
8. a) Larutan Elektrolit Kuat
Adanya gelembung gas dan nyala lampu yang
terang merupakan gejala larutan tersebut
mempunyai daya hantar yang kuat disebut juga
larutan elektrolit kuat.
Mengapa??
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya
terurai menjadi ion ion (terionisasi sempurna) yang
ditandai satu arah pada persamaan reaksinya.
Karena banyak ion ion yang menghantarkan arus
listrik maka daya hantarnya kuat.
Contoh : NaCl(s) → Na+ + Cl-
9. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat
ASAM BASA
HNO3 NaOH
HBr KOH
HCl LiOH
H2SO4 Ba(OH)2
11. b) Larutan Elektrolit Lemah
Jika muncul gelembung gas sedikit dan nyala lampu
yang redup/mati berarti daya hantar listrik tersebut lemah
disebut juga larutan elektrolit lemah.
Mengapa??
Pada laruan elektrolit lemah, sebagian molekulnya
terurai menjadi ion ion (terionisasi tidak sempurna) yang
ditandai dua arah panah pada persamaan reaksinya.
Karena sedikit ion ion yang menghantarkan arus listrik
Maka daya hantarnya lemah
Contoh : CH3COOH(aq) ↔ H+ + CH3COO-
12. Senyawa yang termasuk elektrolit lemah
ASAM BASA
H2CO3 NH4OH
HF Al(OH)3
CH3COOH Zn(OH)3
HCOOH
14. Gelembung gas tidak muncul dan lampu tidak
menyala, Berarati larutan tersebut tidak dapat
menghantarkan listrik yang disebut larutan non
elektrolit
Pada larutan non elektrolit, molekul molekulnya
tidak terurai menjadi ion ion (tidak terionisasi) ,
sehingga tidak ada ion ion yang bermuatan
yang menghantarkan listrik
Contoh larutan non elektrolit: larutan gula, urea,
alkohol, air murni.
15. DATA HASIL PENGAMATAN
DAYA HANTAR
NO LARUTAN JENIS IKATAN PENGAMATAN
LISTRIK
Lampu Menyala
1. Garam Terang
Ionik Elektrolit
Dapur (NaCl) Timbul Gelembung
Gas
Lampu Tak Menyala
Asam Cuka
2. Kovalen Polar Timbul Gelembung Elektrolit
(CH3COOH)
Gas
Lampu Tak Menyala
Gula Kovalen Non
3. Tidak timbul Non Elektrolit
(C12H22O11) Polar
gelembung Gas
16. PERBEDAAN LARUTAN BERDASARKAN DAYA
HANTAR LISTRIK
ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT
1. Dapat menghantarkan listrik 1. Tidak dapat menghantarkan
listrik
2. Terjadi proses ionisasi 2. Tidak terjadi proses ionisasi
(terurai menjadi ion-ion)
3. Lampu dapat menyala terang 3. Lampu tidak menyala dan tidak
atau redup dan ada ada gelembung gas
gelembung gas
17. JENIS SIFAT DAN CONTOH
REAKSI IONISASI
LARUTAN PENGAMATAN SENYAWA
- terionisasi sempurna NaCl, HCl, NaCl Na+ + Cl-
- menghantarkan arus NaOH Na+ + OH-
NaOH,
Elektrolit Kuat listrik H2SO4 2H+ + SO4-
- lampu menyala terang KCl K+ + Cl-
H2SO4, dan KCl
- terdapat gelembung gas
- terionisasi sebagian CH3COOH, NH4OH, CH3COOH H+ +
- menghantarkan arus HCN, dan Al(OH)3 CH3COO-
Elektrolit
listrik HCN H+ + CN-
Lemah - lampu menyala redup Al(OH)3 Al3+ +
- terdapat gelembung gas 3OH-
- tidak terionisasi C6H12O6, C12H22O11, C6H12O6
- tidak menghantarkan arus
CO(NH2)2, dan C2H5OH
listrik C12H22O11
Non Elektrolit - lampu tidak menyala
- tidak terdapat CO(NH2)2
gelembunggas C2H5OH
18. 3. Teori Ion Svante Arrhenius
Menurut Arrehenius: larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik karena mengandung
ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Contohnya :
a. NaCl (aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
b. CH3COOH(aq) → CH3COO-(aq) + H+(aq)
Untuk zat non elektrolit dalam larutan, tidak terurai
menjadi ion-ion tetapi tetap berupa molekul.
Contohnya :
a. C2H5OH (l) → C2H5OH (aq)
b. CO(NH2)2 (s) → CO(NH2)2 (aq)
19. 4. Elektrolit yang berasal dari Senyawa Ion dan
Senyawa Kovalen Polar
Daya Hantar
Jenis Padatan Lelehan Larutan
Elektrolit
Senyawa Ion Nonkonduktor Konduktor Konduktor
Senyawa kovalen Nonkonduktor Nonkonduktor Konduktor
20. 5. Elektrolit Kuat & Elektrolit Lemah
Pada konsentrasi yang sama, elektrolit kuat
mempunyai daya hantar lebih baik daripada elektrolit
lemah. Hal ini terjadi karena molekul zat elektrolit kuat
akan lebih banyak yang terion jika dibandingkan
dengan molekul zat elektrolit lemah.
Banyak sedikitnya elektrolit yang mengion dinyatakan
dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi ( ), yaitu
perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan
jumlah zat yang dilarutkan.
Dirumuskan:
= jumlah zat yang mengion : jumlah zat mula-mula ;
0 1
Zat elektrolit yang mempunyai besar (mendekati 1)
disebut elektrolit kuat sedangkan yang mempunyai
kecil (mendekati 0) disebut elektrolit lemah.