Dokumen tersebut membahas tentang pengurusan jenazah secara Islam yang meliputi memandikan, mengafani, menyalatkan, mengantar ke pemakaman, dan menguburkan jenazah. Selain itu juga membahas tentang pembagian warisan secara adil menurut ajaran Islam yang tidak hanya mementingkan satu pihak saja.
1. Di susun oleh :
Luluk Fitriyah (2021116272)
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERI
PEKALONGAN
AJAL PASTI TIBA
2. A. Pengurusan Jenazah
1. Memandikan Jenazah
Mengurus jenazah orang Islam, merupakan fardu kifayah, yaitu apabila sudah dikerjakan oleh sebagian dari orang Islam yang lain,
maka yang lainnya tidak berdosa, akan tetapi apabila tidak seorang pun yang mengerjakan kewajiban tersebut, maka semua orang
Islam dalam satu kampung atau kawasan tersebut akan berdosa.
2. Mengafani Jenazah
Mengafani jenazah adalah membungkus jenazah dengan kain. Kain kafan dibeli dari harta peninggalan mayat. Jika mayat tidak
meninggalkan harta, maka kain kafan menjadi tanggungan orang yang menanggung nafkahnya ketika ia masih hidup.
3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah adalah salat yang dikerjakan sebanyak 4 kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal.
4. Mengantar Jenazah
Setelah disalatkan jenazah dibawa ke pemakaman, posisi kepala jenazah di depan. Mengantar jenazah tidak selalu harus di
belakangnya, bahkan disunatkan di depan jenazah (mengawal).
5. Menguburkan Jenazah
Kewajiban selanjutnya ialah menguburkan jenazah. Sesuai dengan tata cara penguburan jenazah.
6. Doa Talkin Jenazah
Doa talkinadalah doa untuk mengingatkan dan memantapkan ahli kubur, agar ketika ditanya oleh Malaikat Munkar dan
Nankir dapat menjawab dengan lancar, benar, dan tidak gemetar. Membacakan doa talkinkepada orang yang baru saja
dikuburkan hukumnya adalah sunah.
3. Bagi umat Islam melaksanakan peraturan-peraturan syariat yang
sudah jelas tertuang dalam al-Quran adalah hal yang wajib,
termasuk di dalamnya adalah soal pembagian waris. Islam
mengatur persoalan waris ini sangat adil, tidak seperti dalam aturan-
aturan waris pada umat-umat agama yang dahulu. Di antara kebaikan
dan keadilan aturan waris dalam Islam yang pertama, wasiat itu tidak
boleh lebih dari satu per tiga harta peninggalan, dengan maksud
supaya tidak merugikan ahli waris yang lain, kedua tidak meng-
istimewakan kepada salah satu macam pewaris saja, ketiga
tidak menutup bagian untuk anak-anak yang belum dewasa dan
perempuan untuk menerima harta peninggalan.
B. NilaiKeadilandalamWaris
4. 1. Pengertian Waris dan Dasar Hukumnya
Kata waris dalam bahasa Arab disebut faraiḍ yang artinya bagian yang telah dipastikan kadarnya.
2. Harta warisan
Sebelum harta warisan dibagikan, maka harus dikeluarkan terlebih dahulu hal-hal yang terkait
dengan si mayit.
3. Sebab-sebab menerima atau tidak menerima harta warisan
a. Sebab-sebab menerima harta warisan
b. Sebab-sebab tidak menerima harta warisan
4.Penggolongan Ahli Waris
a. Ahli Waris laki-laki berjumlah 15 macam, yaitu :
b. Ahli waris perempuan berjumlah 10 macam, yaitu :
c. Jika ahli waris laki-laki dan perempuan ada semuanya, maka yang berhak menerima warisan
adalah Bapak, Ibu, Anak laki-laki, Anak perempuan, dan suami atau isteri.
d. Pembagian dalam harta warisan terdiri ½, 1/3, ¼, 1/6, 1/8, 2/3, dan aṣabah
5. Tujuan dan Hikmah Pembagian Warisan
Setiap aturan yang ditetapkan Allah Swt. pastilah mempunyai hikmah dan itu merupakan
kemaslahatan manusia sendiri. Syari’at waris diturunkan untuk memberikan
pengaturan bagi manusia dan memberikan rasa adil.