1) Mawaris atau ilmu faraid membahas orang yang berhak warisan, pembagian harta, dan prosedurnya.
2) Ada syarat dan penghalang untuk menerima warisan seperti agama, pembunuhan, dan perzinaan.
3) Ada 25 golongan ahli waris tetapi yang berhak hanya 5 jika semua ada: suami/istri, ayah, ibu, anak laki, dan perempuan.
MAWARIS ADALAH SALAH SATU KAJAN DALAM ILMU FIKIH. DIMANA DIDALAM PEMBAHASAN INI AKAN DI BAHAS TENTANG PENGERTIAN, BAGIAN-BAGIAN PENERIMA WARISAN, WASIAT, PENGHALANG, DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN.
Hukum Waris Adat
Istilah dan Pengertian Hukum Adat Waris
empat unsur pokok dalam hukum adat waris dan Aturan-aturan hukum lainnya
Sifat Hukum Waris Adat
Asas Pewarisan dalam Hukum Adat
Asas-asas yang khusus yang berpangkal pada sila-sila Pancasila
Sistem Pewarisan Menurut Hukum Adat
MAWARIS ADALAH SALAH SATU KAJAN DALAM ILMU FIKIH. DIMANA DIDALAM PEMBAHASAN INI AKAN DI BAHAS TENTANG PENGERTIAN, BAGIAN-BAGIAN PENERIMA WARISAN, WASIAT, PENGHALANG, DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN.
Hukum Waris Adat
Istilah dan Pengertian Hukum Adat Waris
empat unsur pokok dalam hukum adat waris dan Aturan-aturan hukum lainnya
Sifat Hukum Waris Adat
Asas Pewarisan dalam Hukum Adat
Asas-asas yang khusus yang berpangkal pada sila-sila Pancasila
Sistem Pewarisan Menurut Hukum Adat
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian Mawaris
Mawaris juga sering disebut dengan ilmu faraid adalah
orang yang berhak menerima harta pusaka/warisan, orang yang
dapat memerima warisan, kadar pembagian yang diterima oleh
masing² ahli waris, dan tata cara pembagiannya.
Harta Benda Sebelum Diwarisi harus dilakukan hal berikut:
1) Biaya perawatan mayat sewaktu sakit
2) Biaya pengurusan mayat
3) Hak harta itu sendiri (zakat)
4) Membayar hutang
5) Wasiat apabila ada
3. Sebab-Sebab Tidak
Mendapat Harta Warisan :
1) Kekafiran
2) Pembunuhan
3) Perbudakan
4) Perzinaan
5) Murtad
Sebab-Sebab Menerima Harta
Warisan :
1) Nasab (keturunan)
2) Pernikahan
3) Wala'/Memerdekakan mayat
(jika budak)
4) Ada hubungan sesama muslim
Syarat-Syarat Mendapatkan Warisan Yaitu tidak adanya salah
satu penghalang dari penghalang² utk mendapatkan warisan,
kematian orang yg diwarisi, walaupun kematian tsb berdasarkan
vonis pengadilan, ahli waris hidup pada saat orang yg memberi
warisan meninggal dunia.
4. Golongan ahli waris
Orang yang berhak mendapat bagian harta warisan semuanya
berjumlah 25 orang, yang terdiri dari:
a) 15 orang dari pihak laki-laki, jika 15 orang tersebut ada semua
maka yang berhak menerima hanya ada 3 saja yaitu ayah, anak
laki-laki, dan suami.
b) 10 orang dari pihak perempuan, jika 10 orang tersebut ada
semua maka yang berhak menerima ada 5 saja yaitu istri, anak
perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, sdr. Perempuan
sekandung, dan ibu.
Dan apabila 25 orang itu ada semua maka yang berhak menerima
ada 5 orang yaitu suami/istri, ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak
perempuan
5. Ah Wars zawil Furud dan
Ashabah
Ahli waris drawil funud ialah ahli waris yang sudah
ditentukan secara jelas besar kecilnya, misalnya 1/2, 1/3, ¼
dan sebagainya. Sedangkan ahli waris Ashobah ialah ahli waris
yang belum tentu bagianya, mungkin menerima semua harta
atau tidak sama sekali.
Ada ahli waris yang tidak termasuk dzawil furud tetapi
mendapatkan bagian ashabah. Ashabah sendiri terbagi menjadi
3 yaitu ashabah binafsihi, ashabah bighairi, dan ashabah yang
menghabiskan waktu tertentu.
6. Hijab dan Mahjub
– Hijab berarti tutup/tabir, maksudnya ialah seorang yang
menjadi penghalang atass ahli waris lainnya untuk menerima
harta warisan. Hijab dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Hijab Hirman, yakni tertutup secara mutlak
b. Hijab Nuqson, yakni hijab yang hanya sekedar
mengurangi jumlah yang diterima ahli waris
7. Perhitungan Warisan
Dalam ilmu faraid bagian ahli waris yang sudah
ditentukan adalah ½, 1/3, ¼, 1/6, 1/8, 2/3, maka dalam
perhitungan harus dicari KPT (kelipatan persekutuan
terkecil) yang dalam ilmu farid disebut asal masalah
8. Adat dan Warisan
Menurut hukum adat, ahli waris adalah mereka yang paling
dekat dengan generasi berikutnya, yaitu mereka yang
menjadi besar dari keluarga yang mewariskan. Adapun
persamaan dan perbedaan antara adat dan warisan
Persamaan :
a. Waktu pembagian
setelah dikurangi biaya
pengurusan mayat
b. Bagian ahli waris laki
laki 2kali bagian
perempuan
Perbedaan :
a. Dibedakan antara yang
diperoleh sewaktu hidup dan
harta yang diperoleh dari orang
tuanya
b. Dalam hukum adat anak angkat
berhak menerimma warisan
sedangkan dalam hokum islam
tidak berhak menerima
9. Hikmah Warisan
1. Menghindari keserakahan salah seorang ahli
waris yang dapat merugikan ahli waris lainnya
2. Menjalin ikatan persaudaraan berdasarkan hak
dan kewajiban seimbang
3. Menghindari fitnah sesama ahli waris
4. Menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT
dan Rosul-Nya
5. Untuk mewujudkan kemaslahatan hidup
keluarga dan masyarakat
10. Warisan Menurut UU NO 7
Tahun 1989
Dalam UU NO 7 Tahun 1989 BAB
III pasal 49 berbunyi : ”
Pengadilan Agama bertugas dan
berwenang memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan
perkara-perkara ditingkat
pertama antara orang yang
beragama Islam dibidang
perkawinan, kewarisan, wasiat
dan hibah yang dilakukan
berdasarkan hukum islam wakaf
dan sodaqoh
Berdasarkan UU tersebut wewenang
pengadilan agama dalam warisan
ialah :
•Menentukan siapa yang menjadi
ahli waris
•Menentukan harta yang menjadi
warisan
•Mentukan bagian masing masing
ahli waris
•Melaksanakan pembagian warisan
11. Sistematis hukum waris yang
tersebar dalam Undang undang
1. Bab I terdiri atas 1 pasal, ketentuan umum
2. Bab II terdiri atas 5 pasal, berisi tentang ahli waris
3. Bab III terdiri atas 16 pasal, berisi tentang besarnya bagian
ahli waris
4. Bab IV terdiri atas 2 pasal, berisi tentang aul dan rad
5. Bab V terdiri atas 13 pasal, berisi masalah wasiat