Laporan ini membahas hasil penyelidikan geologi dan geoteknik untuk merancang bendungan di Sungai Surumana, Sulawesi Tengah. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kondisi batuan, tanah, dan struktur geologi di lokasi proyek, serta sifat mekaniknya untuk merancang fondasi dan struktur bendungan yang memadai. Lokasi bendungan direncanakan di Desa Ongulara dan Malino, dengan ketinggian 95 m dari
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem jaringan irigasi rawa, termasuk perencanaan awal tata letak saluran, tata guna lahan, unit kesesuaian lahan, prasarana hidraulik, tata letak bangunan pengendali air, dan pengamanan banjir.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Rusdianto
Google Earth dapat mengubah satuan ukur dari mil ke meter dan kilometer dengan memilih perlihatan universal transverse mercator pada menu Pilihan setelah membuka aplikasi.
System Planning Jaringan Irigasi Rawa.pptxssusereb31bc
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem jaringan irigasi rawa, termasuk perencanaan awal tata letak saluran, tata guna lahan, unit kesesuaian lahan, prasarana hidraulik, tata letak bangunan pengendali air, dan pengamanan banjir.
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Rusdianto
Google Earth dapat mengubah satuan ukur dari mil ke meter dan kilometer dengan memilih perlihatan universal transverse mercator pada menu Pilihan setelah membuka aplikasi.
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kegiatan pertambangan batu kapur di Kabupaten Bandung Barat. Dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pelaksanaan studi, status studi amdal, kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang, deskripsi rona awal lingkungan secara geofisika, biologi, dan sosial ekonomi."
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang terdiri dari 9 topik. Setiap kegiatan belajar memuat tujuan, uraian materi, latihan, dan tes untuk memastikan pemahaman mahasiswa sebelum melanjutkan ke topik berikutnya. Modul ini dirancang agar mahasiswa belajar secara mandiri sesuai urutan yang ditentukan.
Dokumen tersebut melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah dengan menghitung berat dan momen berbagai bidang pembentuk dinding serta tekanan tanah aktif dan pasif. Perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan terhadap penggulingan dan pergeseran melebihi batas minimum yang diisyaratkan, sehingga dinding penahan tanah tersebut stabil.
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis bangunan yang digunakan pada sistem irigasi, di antaranya bendung, alat ukur, penguras, pelimpah, bagi, bagi sadap, talang, cross drain, gorong-gorong, sadap, dan corongan. Setiap bangunan memiliki fungsi khusus untuk mengatur dan mengalirkan air sesuai kebutuhan irigasi.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria perencanaan saluran irigasi. Terdapat penjelasan mengenai data perencanaan seperti topografi, kapasitas rencana, data geoteknik, dan data sedimen. Juga dijelaskan mengenai perencanaan saluran tanah tanpa pasangan, saluran pasangan, terowongan, dan saluran tertutup beserta rumus dan kriteria hidrolis yang terkait.
Modul ini membahas tentang gambar bangunan air untuk desain irigasi, meliputi dasar-dasar gambar konstruksi, jenis gambar yang dibutuhkan, ketentuan gambar, contoh gambar bangunan utama dan saluran irigasi. Modul ini merupakan bagian dari seri modul hybrid learning untuk paket keahlian teknologi konstruksi dan properti.
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanYahya M Aji
Dokumen ini membahas inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan, mencakup prinsip, pengertian, ruang lingkup, jenis inspeksi dan pemeliharaan, kriteria personil, ketentuan teknis, serta contoh pekerjaan pemeliharaan saluran dan inlet.
1. Dokumen ini membahas pendampingan perencanaan pembangunan water tank untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Desa Tirtomoyo dan Saptorenggo.
2. Metode yang digunakan meliputi penelitian sumber air dengan geolistrik, uji daya sondir tanah, dan perencanaan struktur water tank berkapasitas 100m3 dengan sistem struktur beton bertulang dan pondasi strous.
3. Biaya pembangunan water tank tersebut diperkirakan
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Laporan ini membahas observasi bendung Simongan di Kota Semarang. Bendung ini berfungsi untuk mengurangi banjir dan sebelumnya juga digunakan untuk irigasi. Laporan menjelaskan bagian-bagian bendung seperti tubuh bendung, bangunan pengambilan, pembilas, pengelak, penguras, dan perlengkapan lainnya serta fungsi dan perawatan bendung Simongan."
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana kegiatan pertambangan batu kapur di Kabupaten Bandung Barat. Dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pelaksanaan studi, status studi amdal, kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang, deskripsi rona awal lingkungan secara geofisika, biologi, dan sosial ekonomi."
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang terdiri dari 9 topik. Setiap kegiatan belajar memuat tujuan, uraian materi, latihan, dan tes untuk memastikan pemahaman mahasiswa sebelum melanjutkan ke topik berikutnya. Modul ini dirancang agar mahasiswa belajar secara mandiri sesuai urutan yang ditentukan.
Dokumen tersebut melakukan perhitungan stabilitas dinding penahan tanah dengan menghitung berat dan momen berbagai bidang pembentuk dinding serta tekanan tanah aktif dan pasif. Perhitungan menunjukkan bahwa faktor keamanan terhadap penggulingan dan pergeseran melebihi batas minimum yang diisyaratkan, sehingga dinding penahan tanah tersebut stabil.
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis bangunan yang digunakan pada sistem irigasi, di antaranya bendung, alat ukur, penguras, pelimpah, bagi, bagi sadap, talang, cross drain, gorong-gorong, sadap, dan corongan. Setiap bangunan memiliki fungsi khusus untuk mengatur dan mengalirkan air sesuai kebutuhan irigasi.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang kriteria perencanaan saluran irigasi. Terdapat penjelasan mengenai data perencanaan seperti topografi, kapasitas rencana, data geoteknik, dan data sedimen. Juga dijelaskan mengenai perencanaan saluran tanah tanpa pasangan, saluran pasangan, terowongan, dan saluran tertutup beserta rumus dan kriteria hidrolis yang terkait.
Modul ini membahas tentang gambar bangunan air untuk desain irigasi, meliputi dasar-dasar gambar konstruksi, jenis gambar yang dibutuhkan, ketentuan gambar, contoh gambar bangunan utama dan saluran irigasi. Modul ini merupakan bagian dari seri modul hybrid learning untuk paket keahlian teknologi konstruksi dan properti.
Dokumen ini membahas perencanaan irigasi dan bangunan air untuk lahan sawah seluas 747,852 ha di daerah Kusamba, Bali. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan debit saluran, dimensi saluran, pintu air, skema irigasi, dan diagram alir. Dokumen ini juga membahas definisi irigasi, tujuan dan manfaat irigasi, serta data yang dibutuhkan dalam perencanaan seperti data topografi, kapasitas saluran, dan kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Inspeksi Dan Pemeliharaan Drainase JalanYahya M Aji
Dokumen ini membahas inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan, mencakup prinsip, pengertian, ruang lingkup, jenis inspeksi dan pemeliharaan, kriteria personil, ketentuan teknis, serta contoh pekerjaan pemeliharaan saluran dan inlet.
1. Dokumen ini membahas pendampingan perencanaan pembangunan water tank untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Desa Tirtomoyo dan Saptorenggo.
2. Metode yang digunakan meliputi penelitian sumber air dengan geolistrik, uji daya sondir tanah, dan perencanaan struktur water tank berkapasitas 100m3 dengan sistem struktur beton bertulang dan pondasi strous.
3. Biaya pembangunan water tank tersebut diperkirakan
Dokumen tersebut membahas perencanaan drainase pada ruas jalan Simpang Busur-Kampung Tunjum Kabupaten Kutai Barat. Tujuan penelitian adalah mengetahui debit air dan merencanakan dimensi saluran drainase untuk kala ulang 25 tahun. Hasilnya menunjukkan debit air yang harus dialirkan dan dimensi saluran drainase yang direncanakan."
Evaluasi GL Terpadu Minahasa, Sulawesi Utara.pptxAris Dwi Nugroho
Evaluasi geologi lingkungan kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memberikan informasi tentang sumber daya geologi, kebencanaan geologi, dan kesesuaian lahan berdasarkan aspek geologi untuk pengembangan wilayah. Penelitian ini menganalisis data primer dan sekunder untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan serta memberikan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan wilayah."
Dokumen ini membahas rencana revitalisasi empat embung di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah untuk meningkatkan ketersediaan air di musim kemarau. Meliputi survei kondisi, investigasi geoteknik, dan desain rinci revitalisasi untuk memulihkan fungsi embung dalam menampung air hujan dan memenuhi kebutuhan air 400-800 kk.
Kak kak detail desain regulating dam way sekampung.alimKeren_slide
Dokumen ini membahas rencana detail desain Regulating Dam Way Sekampung untuk mengatur aliran Sungai Way Sekampung agar sumber daya airnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Lingkup pekerjaan mencakup survei topografi, geologi, hidrologi, dan desain bangunan bendungan serta fasilitas pendukungnya. Tujuannya adalah mendapatkan desain yang memenuhi kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan.
Dokumen ini membahas berbagai isu strategis dan permasalahan di Kota Batam terkait infrastruktur, kependudukan, ekonomi, lahan, dan lingkungan. Isu-isu yang diangkat antara lain kondisi jalan yang membutuhkan perbaikan, masalah banjir, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pengelolaan lahan. Dokumen ini juga menyarankan berbagai upaya dan program untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut.
Dokumen ini membahas gambaran umum pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya. Terdapat informasi mengenai administrasi wilayah, kebijakan tata ruang, sistem transportasi, dan penggunaan lahan di kecamatan Tanjung Priok. Kebijakan tata ruang bertujuan mengurangi lingkungan buruk, meningkatkan drainase, dan mengatasi kemacetan lalu lintas di sekitar pelabuhan. Sebagian besar lahan digunakan untuk perumahan.
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Azmi Zouma
Model aliran air tanah di timur Cekungan Bandung digunakan untuk memprediksi penyebaran polutan dari industri tekstil. Pemodelan menunjukkan bahwa secara umum polutan akan bergerak ke arah selatan, dengan variasi lokal ke tenggara dan barat daya, mengikuti arah aliran air tanah bawah tanah.
20220606_Pengelolaan Urun Daya Situ Cibeureum_v0 [Autosaved].pptxAnggaPratamaP
Usulan pengelolaan Situ Cibeureum di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang meliputi perbaikan pintu air, pengembangan kawasan wisata, dan kerja sama antara pemerintah dengan perusahaan swasta untuk pemeliharaan situ.
Surat ini memberikan tanggapan atas permohonan rekomendasi perizinan penambangan untuk pembangunan bendungan Bener. Surat menyatakan bahwa proyek bendungan Bener merupakan Proyek Strategis Nasional, dan bahwa lokasi penambangan batu quarry untuk proyek tersebut sesuai dengan peraturan tata ruang. Surat ini menyimpulkan bahwa izin pertambangan tidak diperlukan untuk proyek ini karena dilaksanakan untuk kepentingan
1. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
BAB
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air bersih merupakan salah satu indikator tingkat pelayanan pemerintah
bagi rnasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa air merupakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup atau bagi pemenuhan hajat hidup semua orang.
Penyediaan air bersih sebagai salah satu sarana yang sangat diperlukan selama ini
menjadi permasalahan yang banyak mengemuka terutama pada rnusim kemarau. Pada
umumnya permasalahan yang timbul adalah Ketersediaan air baku untuk air bersih
yang sangat terbatas, berkurangnya produksi air bersih dalam kuantitas maupun
kualitasnya.
Peningkatan pelayanan penyedina air memerlukan sumber daya yang besar.
Disamping itu sangat sulit untuk menemukan sumber air yang belum
dimanfaatkan(sumber air baru), sehingga lebih memungkinkan dengan mengupayakan
pemanfaatan sumber air yang ada secara optimal.
Pembangunan Bendungan Surumana di DAS Surumana ini penting
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan bendungan sebagai
infrastruktur penyedia air baku, sekaligus waduk yang berfungsi sebagai
pengendali banjir. Untuk mendapatkan konstruksi bangunan Bendungan
yang layak, baik ditinjau dari aspek lingkungan, teknik, ekonomi,
maupun sosial dan budaya, maka harus dilaksanakan Detail Desain
Bendungan Wairoro di Kabupaten Halmahera Tengah.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyelidikan geologi dan geologi teknik dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai
data dan informasi mengenai aspek geologi dan geologi teknik permukaan dan bawah
permukaan tanah yang mencakup, sebaran serta sifat tanah baik sifat fisik maupun sifat
mekanisnya.
Data yang diperoleh dari hasil penyelidikan di lapangan ditambah data hasil
laboratorium dan data sekunder lainnya akan dituangkan dalam bentuk laporan
geologi teknik, yang bertujuan untuk dapat digunakan sebagai data dasar dalam
menunjang perencanaan teknik terhadap pembangunan bendungan dimaksud serta
bangunan pelengkapnya.
Maksud dilaksanakannya pekerjaan geologi ini adalah untuk :
• Untuk mengetahui formasi batuan dan jenis batuan serta penyebarannya baik secara
vertikal (urutan stratigrafi) maupun horizontal (pelamparan).
• Untuk mengetahui adanya struktur geologi aktif ataupun pasif di sekitar dan di
dalam daerah genangan.
I - 1
2. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
• Untuk mengetahui hubungan antar formasi batuan, selaras atau tidak selaras
(kesinambungan).
Kegiatan geologi teknik adalah suatu usaha untuk mencari sifat teknik mengenai
parameter fisik dan mekanik yang digunakan untuk kepentingan desain.Dari ketiga
maksud di atas, tujuan dari kegiatan geologi ini adalah untuk menunjang pembuatan
desain rinci Bendungan Surumana. Kegiatan geologi dan geologi teknik tersebut
dilakukan dengan pemantauan geologi lapangan dan dilanjutkan dengan uji insitu dan
uji laboratorium terhadap sampel yang diambil.
1.3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan ini di Desa Ongulara dan Malino, Kecamatan Banawa Selatan,
Kabupaten Donggala, Propinsi Sulawesi Tengah. Data-data lokasi Bendungan
Surumana berdasarkan Studi Kelayakan Pembangunan Bendungan Surumana di Kab.
Sulawesi Tengah, Tahun 2018 oleh PT. Wecon, data teknis bendungan adalah sebagai
berikut :
Rencana bendungan Surumana yang berada di sungai Surumana
termasuk wilayah DAS Surumana dengan luas 34.264,87 Ha. Jumlah
DAS yang berada di Wilayah Sungai Surumana berdasarkan Permenhut
No.SK. 511/Menhut-V/2011; tanggal 7 September 2011tentang
Penetapan Wilayah Sungai Sulawesi.
a. Koordinat lokasi (UTM) : X = 790890, Y = 9894621
b. Lokasi : Desa Ongulara dan Malino, Kec. Banawa Selatan, Kab.
Donggala, Sulawesi Tengah.
c. Jarak dari kota (weda) : +80 km
d. Estimasi tinggi bendungan
dari galian terdalam : 95 m
e. Potensi tampungan : ± 61.2 juta m3
f. Nama Sungai : Surumana
Adapun lokasi administrasi pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 1.1.
I - 2
3. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
I - 3
4. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Gambar 1.1 Peta Administrasi Lokasi Rencana Bendungan Surumana
(Pemerintah Kabupaten Sulawesi Tengah).
I - 4
5. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
1.4. STUDI TERDAHULU
Studi dan penyelidikan terdahulu yang pernah dilakukan di daerah
rencana Bendungan Wairoro ini adalah:
• Penyelidikan geologi berskala regional yang hasil penyelidikannya berupa Peta
Geologi Regional Tinjau Lembar Palu – Sulawesi, dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Bandung – Direktorat Geologi Tata Lingkungan pada
tahun 1976.
1.5. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pekerjaan investigasi geoteknik :
1.5.1 Penyelidikan Geologi
A. Aspek Geologi Umum Bendungan
Penyelidikan geologi dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan yang
meliputi aspek-aspek geomorfologi, stratigrafi (jenis-jenis batuan
penyusunnya) dan struktur geologi.
Tinjauan geomorfologi digunakan untuk mengetahui pola alur, bentuk
penampang melintang pada as dalam kaitannya dengan tipe bendungan yang
cocok maupun lokasi as.
Penyelidikan batuan ditinjau untuk mengetahui jenis dan sifat batuan
terutama dalam kaitannya dengan daya dukung, kemantapan lereng,
permeabilitas dan kemungkinan akan adanya kebocoran. Stratigrafi
diperlukan untuk mengetahui urut-urutan lapisan batuan yang ada di daerah
penyelidikan dengan tujuan untuk mengetahui kedalaman batuan
keras/dasar dalam kaitan untuk menentukan kedalaman pondasi.
Struktur geologi ditinjau melalui pengamatan dan pengukuran gejala struktur
geologi yang ada dilapangan untuk mengetahui kemungkinan adanya
patahan atau kekar-kekar yang memungkinkan terjadinya kebocoran atau
rembesan, serta pengaruhnya terhadap kesetabilan bangunan terhadap
seismisitas.
B. Aspek Geologi Teknik Bendungan
a. Pemetaan Geologi
I - 5
6. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Pemetaan geologi dituangkan ke dalam peta dengan skala 1 : 2000 untuk
daerah as bendungan dan skala 1 : 50.000 untuk menentukan posisi
lokasi test pit.
b. Pemboran Inti
Pada pemboran inti untuk penyelidikan geologi bawah permukaan
dilakukan dengan menggunakan mesin tipe putar hidrolis “Yanmar”
dengan kapasitas 150 m dan mesin penggerak yanmar 12 PK serta mesin
pompa air sanchin 120-8 PK, core barrel dengan jenis doubel core barel
dan single core barel pada rencana as bendungan.
Inti batuan dideskripsi untuk mendapatkan data mengenai jenis, sifat
dan kondisi batuan bawah permukaan.
c. Standart Penetration Test (SPT)
Standart penetration test dilakukan pada soil atau batuan lunak dengan
inteval test kedalaman 2 m, menggunakan hammer assembly berat 63,5
kg, tinggi jatuh 75 cm dan split spoon tube panjang 45 cm.
d. Water Pressure Test
Uji permeabilitas (water pressure test dengan menggunakan mechanical
singgle packer) dengan panjang test 5 m, uji ini untuk mendapatkan nilai
lugeon.
C. Klasifikasi Geologi Teknik Batuan
Klasifikasi klas batuan untuk geologi teknik didasarkan pada klasifikasi
CRIEPI, Jepang, 1992. Klasifikasi kekuatan batuan Bienawski, 1984. Tabel
derajat pelapukan batuan ISRM, 1978.
D. Mekanika Tanah dan Mekanika Batuan
Pengujian mekanika ini menggunakan sample yang diperoleh dari test
pitting pada area material urugan maupun pada area material filter dan
agregat beton.
a. Material Tanah :
I - 6
7. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Tanah bahan timbunan yang diperlukan adalah tanah yang berjenis clay
plastis yang berasal dari pelapukan batuan dasar maupun batuan dasar
yang terdiri atas clay, dicari pada lokasi terdekat dengan daerah
bendungan
Untuk mengetahui sifat tanah / mekanika tanah diamati secara visual
dan pengujian secara kasar dilapangan melalui remasan, pijitan dan
gulungan, kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil pengujian
terdahulu yang pernah dilakukan terhadap jenis tanah serupa.
Pengujian Laboratorium meliputi :
• Particle size analysis
• Specific gravity test
• Moisture content test
• Liquit limit test
• Plastic limit test
• Compaction test
b. Material filter dan agregat beton
Bahan pasir dicari dengan mengumpulkan informasi mengenai pasir
yang biasa digunakan dalam pembangunan oleh masyarakat setempat,
kemudian mendatangi lokasi dan mengamati secara visual jenis pasir
dimaksud.
Bahan batu yang diperlukan untuk bangunan dicari dengan
mengumpulkan informasi mengenai batu yang biasa digunakan dalam
pembangunan oleh masyarakat setempat, kemudian mendatangi lokasi
dan mengamati secara visual jenis batu dimaksud. Batu yang diamati
dibedakan antara jenis batu yang dapat digunakan sebagai bahan
pasangan dan bahan agregat beton. Pengujian Laboratorium meliputi :
• Specific gravity and absorption test
• Na2SO4 durability test
• Los Angeles test
• Alkali aggressive chemicel test
c. Material Batu (Quarry)
I - 7
8. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Quarry direncanakan terdapat pada bukit sebelah kanan sungai.
Pengujian Laboratorium meliputi :
• Specific gravity and absorption test
• Na2SO4 durability test
• Uniaxial compression test (one dimensional compression test/kuat
tekan).
E. Kegempaan dan Seismisitas
Analisa kegempaan dan seismisitas dilakukan dengan mengumpulkan data
gempa dan zona seismik pada lokasi penyelidikan. Perhitungan koefisien
gempa dilakukan dengan mengacu pada formula yang diberikan oleh Litbang
Pengairan berikut ini ;
Formula : Kh = ad / g
ad = b1 x (ac x Z)b2
Keterangan :
Kh = koefisien gempa horisontal
ad = percepatan gempa rencana (gal)
g = percepatan gravitasi (980 cm/det2
; 1 gal = 1cm//det2
ac = percepatan gempa dasar (gal)
Z = zona seismik
b1; b2 = koefsien tipe pondasi
1.5.2 Sumuran Uji / Test Pit
Test Pit dilakukan untuk pengujian rencana Borrow Area sebanyak 3 titik.
1.5.3 Pengujian Laboratorium
Pengujian Laboratorium meliputi :
• Sample Tanah :
o Sifat Fisik (Index Properties)
o Sifat Keteknikan (Engineering Properties)
• Sample Batuan :
o Sifat Fisik (lndex Properties)
o Sifat Keteknikan (Engineering Properties)
1.5.4 Pembuatan Laporan
I - 8
9. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Laporan hasil penyelidikan berupa Laporan Penunjang Geologi dibuat sebanyak
10 rangkap.
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..............................................................................................................1
1.3 Lokasi Pekerjaan...................................................................................................................2
1.4 Studi Terdahulu....................................................................................................................4
1.5 Lingkup Pekerjaan................................................................................................................4
1.5.1 Penyelidikan Geologi.....................................................................................................4
1.5.2 Sumuran Uji / Test Pit...................................................................................................7
1.5.3 Pengujian Laboratorium................................................................................................7
1.5.4 Pembuatan Laporan......................................................................................................7
Gambar 1.1 Peta Administrasi Lokasi Rencana Bendungan.......................................................3
I - 9
10. PT. WECON
Jalan Kiara Asri Utara No. 12, Komp. Bumi Asri
Sukapura Kiaracondong, Bandung 40286
Telp/Fax : (022) 7223568
Wecon2015@gmail.com
LAPORAN PENDUKUNG GEOLOGI
Detail Desain Waduk Wonodadi di Kabupaten Pacitan
Laporan hasil penyelidikan berupa Laporan Penunjang Geologi dibuat sebanyak
10 rangkap.
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..............................................................................................................1
1.3 Lokasi Pekerjaan...................................................................................................................2
1.4 Studi Terdahulu....................................................................................................................4
1.5 Lingkup Pekerjaan................................................................................................................4
1.5.1 Penyelidikan Geologi.....................................................................................................4
1.5.2 Sumuran Uji / Test Pit...................................................................................................7
1.5.3 Pengujian Laboratorium................................................................................................7
1.5.4 Pembuatan Laporan......................................................................................................7
Gambar 1.1 Peta Administrasi Lokasi Rencana Bendungan.......................................................3
I - 9