Evaluasi geologi lingkungan kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memberikan informasi tentang sumber daya geologi, kebencanaan geologi, dan kesesuaian lahan berdasarkan aspek geologi untuk pengembangan wilayah. Penelitian ini menganalisis data primer dan sekunder untuk menghasilkan peta kesesuaian lahan serta memberikan rekomendasi untuk perencanaan pengembangan wilayah."
1. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
EVALUASI GEOLOGI LINGKUNGAN
KABUPATEN MINAHASAS, PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2021
BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Garut, 25 Mei 2022
Oleh:
Kelompok Geologi Lingkungan
Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan
Badan Geologi, KESDM
2. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Pendahuluan
• Pengembangan suatu wilayah terutama untuk pengembangan kawasan
perkotaan harus mempertimbangkan faktor fisik kebumian baik yang
bersifat sebagai faktor pendukung maupun faktor kendalanya.
• Geologi lingkungan memberikan sajian informasi kondisi geologi suatu
daerah yang meliputi sumber daya geologi dan kebencanaan geologi.
Sumber daya geologi yang meliputi kondisi morfologi, sifat fisik
tanah/batuan dan keairan merupakan faktor pendukung dalam
pengembangan wilayah, sedangkan kebencanaan geologi seperti gempa
bumi, tsunami, letusan gunung api, gerakan tanah dan abrasi merupakan
faktor pembatas (kendala) dalam pengembangan suatu wilayah.
• Perlunya dilakukan kajian geologi lingkungan di daerah terdampak
gempabumi agar dapat memberikan rekomendasi dan arahan
pemanfaatan lahan berdasarkan kesesuaian lahan yang sesuai dengan
aspek geologi lingkungan.
3. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Maksud dan Tujuan
• Maksud kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai karakteristik geologi lingkungan yang meliputi aspek
ketersediaan airtanah, kemiringan lereng, daya dukung
tanah/batuan, sumber daya air tanah dan air permukaan, sumber
daya bahan bangunan. Aspek lainnya yang juga harsu
dipertimbangkan adalah kebencanaan geologi, baik : gempabumi,
tsunami, letusan gunungapi, gerakan tanah maupun likuifaksi.
• Adapun tujuannya untuk memberikan masukan informasi geologi,
baik yang bersifat pendukung maupun sebagai kendala terhadap
penyusunan pengembangan wilayah.
4. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Metoda Penelitian
• Penyelidikan geologi lingkungan ini mengikuti tahapan kegiatan seperti
yang telah dikemukakan di atas, yaitu terdiri atas 4 (empat) kegiatan
utama yaitu: Persiapan dan kajian data sekunder, Pengumpulan data
primer, Pengolahan data dan Penggambaran Peta Kesesuaian Lahan
Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan serta Penyusunan laporan
• Pengumpulan data primer dilakukan pada tanggal 3-9 Maret 2021
dengan fokus lokasi di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
• Hasil dari pengamatan lapangan dituangkan dalam beberapa peta
tematik dan dilakukan overlay sehingga diperoleh Peta Kesesuaian Lahan
Berdasarkan Aspek Geologi Lingkungan Kabupaten Minahasa
6. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DATA – DATA KEGEOLOGIAN
ASPEK PENDUKUNG
1. Air tanah (terkait penyediaan air bersih)
2. Morfologi (terkait kemudahan kontruksi dan aksesbilitas)
3. Jenis batuan (terkait kemudahan fondasi)
ASPEK KENDALA
1. Kebencanaan geologi
• Gempa bumi : terkait gangguan stabilitas kontruksi
• Tsunami : terkait dengan kerusakan lahan, bangunan, dan konstruksi
• Gerakan tanah : terkait dengan kerusakan lahan, bangunan,
dan konstruksi
• Letusan gunungapi : terkait dengan kerusakan lahan dan bangunan
2. Lahan basah : terkait kesulitan pengeringan dan pemadatan lahan
3. Kerapatan sungai : terkait kesulitan pembangunan infrastuktur
ASPEK PERENDAH KELAYAKAN
1. Banjir : kelayakan menjadi rendah jika terdapat potensi banjir
7. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PEMBOBOTAN Nilai
ASPEK PENDUKUNG PENTING POSITIF TINGGI
ASPEK PENDUKUNG KURANG
PENTING
POSITIF RENDAH
ASPEK KENDALA PENTING NEGATIF TINGGI
ASPEK KENDALA KURANG
PENTING
BOBOT NOL
7
PEMBOBOTAN KESESUAIAN LAHAN
8. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KRITERIA PENILAIAN KESEUAIAN LAHAN BERDASARKAN
ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN
a. Komponen Daya Dukung Geologi
8
No. Komponen Bobot Kisaran Kelas Nilai Skor
1
Ketersediaan air tanah untuk
memenuhi kebutuhan air
bersih
14
Tinggi Baik 3 42
Sedang Sedang 2 28
Rendah Buruk 1 14
2
Morfologi (kemudahan konstruksi dan
aksesibilitas)
8
Datar (0 – 5%) Baik 3 24
Landai (5 – 15%) Sedang 2 16
Terjal (>15%) Buruk 1 8
3
Daya Dukung Tanah dan
Batuan (kemudahan fondasi
bangunan ringan, kedalaman
< 2 Meter)
2
Tinggi Baik 3 6
Sedang Sedang 2 4
Rendah Buruk 1 2
9. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
No Komponen Bob
ot
Kisaran Kelas Nilai Skor Keterangan
1. Kerentanan Gempabumi Menggangu
stabilitas konstruksi
-4
Sangat rendah
Baik 0 0
Rendah
Menengah Sedang 1 -4
Tinggi Buruk 2 -8
2.
Potensi Landaan Tsunami Kerusakan lahan,
bangunan, dan konstruksi
-3
Tidak Berpotensi Baik 0 0
Kejadian potensi
tsunami rendah
Rendah Baik 0 0
Menengah Sedang 1 -3
Tinggi Buruk 2 -6
3.
Kerentanan Gerakan Tanah
Kemantapan konstruksi
-2
Sangat rendah Baik 0 0
Rendah Sedang 1 -2
Menengah Buruk 2 -4
4. Gunungapi Kerusakan lahan danbangunan -1
Aman Baik 0 0
Tidak ada gunung
api
Kawasan Rawan I Sedang 1 -1
Kawasan Rawan II Buruk 2 -2
9
b. Komponen Bahaya Geologi (1)
10. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
No Komponen Bobot Kisaran Kelas Nilai Skor Keterangan
5. Lahan Basah / Rawa -2
Kering Baik 0 0
Basah Buruk 1 -2
6.
Kerapatan Sungai (terkait
dengan pembangunan
infrastruktur)
-2
Rendah Baik 0 0
Sedang Sedang 1 -2
Tinggi Buruk 2 -4
b. Komponen Bahaya Geologi (2)
c. Aspek perendah
Banjir Jika terdapat potensi banjir, kesesuaian lahan menjadi rendah
KISARAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH
TINGGI SEDANG RENDAH
10
72 47/46 21/20 -2
Kesesuaian Tinggi : faktor pendukung tinggi, faktor kendala rendah, mudah dillaksanakan dan
biaya rendah Kesesuaian Sedang : faktor pendukung berimbang dengan faktor kendala,
pengerjaan sedang, biaya sedang Kesesuaian Rendah : faktor pendukung rendah, faktor kendala
tinggi, pengerjaan sulit, biaya tinggi
11. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DOKUMENTASI KEGIATAN
Koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa di Tondano
12. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Pengukuran dan pengambilan
sampel air di Mataair Panas
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pengukuran dan pengambilan
sampel air di Mataair Tondano
13. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Pengambilan sampel tanah
permukaan untuk uji daya dukung
tanah di Tondano
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pengambilan sampel tanah
permukaan untuk uji daya
dukung tanah di Tondano
14. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Bekas kejadian gerakan tanah di
Tondano yang menyebabkan
tertutupnya jalan penghubung
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kondisi kawah gunungapi Lokon
di Perbatasan Kabupaten
Minahasa dan Kota Tomohon
15. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Pengunaan Geotekstil sebagai
upaya mencegah rembesan air lindi
di TPA Sampah Tondano
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kolam penampungan air lindi
pada TPA Sampah Tondano
19. BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
1. Karakteristik geologi lingkungan yang ada di Kabupaten Minahasa,
baik yang bersifat sebagai pendukung maupun sebagai kendala
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
perencanaan pengembangan wilayah perkotaan. Berdasarkan
pengamatan lapangan dan analisis tumpang susun (overlay) peta
tematik geologi lingkungan, maka ksesuaian lahan berdasarkan
aspek geologi lingkungan Kabupaten Minahasa dapat dibeda
menjadi : Kesesuaian Lahan Tinggi, Kesesuaian Lahan Sedang dan
Kesesuaian Lahan Rendah.
2. Hasil evaluasi geologi lingkungan ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai data pelengkap dalam penyusunan Revisi Rencana Tata
Ruang dan Wilayah Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
KESIMPULAN DAN SARAN