SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan sebuah negara yang menjamin setiap hak warga
negaranya dengan sama rata dalam setiap bidang kehidupanya. Hak tersebut
merupakan hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia memiliki jaminan hukum atas adanya hak tersebut,
salah satunya ialah hak dalam memperoleh pendidikan. Pernyataan tersebut
tertuang pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berbunyi, “Setiap warga negara mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, oleh sebab itu
pendidikan menjadi sangat penting untuk diberikan kepada seluruh warga negara
Indonesia. Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai berikut,
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan sangat penting untuk diberikan kepada setiap warga negara mengingat
pentingnya fungsi dari pendidikan itu sendiri yang tertuang pada Pasal 3 Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa,
”Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulian, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab”.
Lebih lanjut, Detjen (dalam Yoldas 2015) mengemukakan bahwa, “Education
means the civilization of a human being and aims to impact the behavior of
individuals”. Hal tersebut mengungkapkan bahwa pemberian pendidikan kepada
seseorang akan mempengaruhi perkembangan perilakunya.
2
Pendidikan yang bermutu merupakan suatu hak bagi seluruh warga negara
Indonesia tanpa terkecuali, termasuk bagi warga negara yang memiliki kelainan
atau keistimewaan dalam hal fisik maupun mental dan intelektual. Hal tersebut
tertuang pada Pasal 5 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa, “Warga negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhakmemperoleh pendidikan
khusus”. Serta Ayat (4) yang menegaskan bahwa, “Warga negara yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperolehpendidikan khusus”.
Berdasarkan hal tersebut maka jelas adanya penjaminan hak yang sama kepada
warga negara berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan.
Pendidikan khusus wajib diberikan kepada warga negara berkebutuhan
khusus karena hal tersebut penting bagi kelangsungan hidupnya. Keterbatasan yang
dimiliki tidak dapat dijadikan suatu hambatan bagi seseorang yang berkebutuhan
khusus untuk mendapatkan masa depan yang cerah seperti warga negara pada
umumnya. Oleh sebab itu, pendidikan karakter juga penting untuk dikuatkan bagi
peserta didik berkebutuhan khusus agar dapat menjadikanya sebagai warga negara
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
Lebih lanjut mengenai pendidikan, Tilaar (2002, hlm. 435) menyatakan
bahwa, “Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia, yaitu suatu proses
yang meihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya”.
Pendidikan yang tengah dikuatkan bagi warga negara Indonesia ialah pendidikan
yang mengandung pendidikan karakter bagi peserta didik. Seperti yang
dikemukakan oleh (Sukiyati 2013, hlm. 236) bahwa, “Bagi bangsa Indonesia, untuk
menjadikan peserta didik sebagai orang orang baik diperlukan upaya pendidikan
karakter.
Definisi karakter merujuk pada pendapat (Sumantri 2011, hlm. 3) yang
mengemukakan bahwa, “Karakter sebagai watak, tabiat, akhlak, kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi sebagai kebajikan (virtues)”.
Lickona (dalam Komalasari dan Saripudin 2017, hlm. 16) mengidentifikasi bahwa,
“Pendidikan karakter sebagai deliberate effort to help people understand, care
about, and act upon core ethical values”. Artinya, pendidikan karakter membantu
seseorang untuk mengerti, peduli, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang
3
beretika. Karakter warga negara yang sesungguhnya akan memberikan cerminan
kepribadian suatu bangsa.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, para
peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok
dalam pembinaan karakter dan akhlak mulia (Qoyyimah, 2016). Pendidikan
karakter merupakan suatu usaha untuk mendampingi pertumbuhan seseorang agar
dapat menjadi seseorang yang bernilai. Hal tersebut sejalan dengan Ferdiawan dan
Putra (2013) yang mengemukakan bahwa, “Education at an aerly to be a factor
that determines that quality of a person when he was growing up”. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa pendidikan yang diberikan sejak dini akan
menggambarkan seseorang tersebut dimasa depanya.
Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang penting untuk diberikan
kepada generasi penerus bangsa. Komalasari dan Saripudin (2017, hlm. 17)
mengemukakan bahwa,
“Pendidikan karakter merupakan suatu habit, maka pembentukan karakter
seseorang itu memerlukan communities of character yang terdiri atas
keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media, pemerintahan dan berbagai
pihak yang mempengaruhi nilai-nilai generasi muda”.
Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Lockwood (dalam Komalasari
dan Saripudin 2017, hlm. 17) bahwa,
“Pendidikan karakter itu sebagai any school-initialed program, design in
cooperation with other community institusions, to shape directly and
systematically the behavior of young people by influencing explicitly the
nonrelativistic values believed to bring about that behavior”.
Berdasarkan hal tersebut, dapat kita ketahui pentingnya peran sekolah dalam
pendidikan karakter sebagai pengembang proses pendidikan karakter melalui
kegiatan belajar mengajar, habituasi, kegiatan ektrakulikuler, dan bekerjasama
dengan pihak keluarga dan lingkungan masyarakat dalam usaha membangun
karakter peserta didik.
Lebih lanjut, Parker 2011; Richert & Print, 2018 (dalam Reichert dan Torney
2019) mengemukakan bahwa, “In school young people learn about how to
contibute to society through formal and informal learning experiences”. Hal
tersebut mengungkap bahwa sekolah merupakan tempat dimana seseorang dapat
4
belajar mengenai kontribusi kepada masyarakat melalui pengalaman belajar formal
dan informal.
Peranan sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan karakter juga
sangat bertanggung jawab dalam mengingat pendidikan karakter karena pendidikan
karakter juga merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan
moral, dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta
didik untuk memiliki sikap terpuji dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan pembelajaran. Seperti yang dikatan oleh Zainal Aqib (2014, hlm.66) yang
mengatakan bahwa, “Pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan
guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Nilai yang sangat penting untuk diterapkan salah satunya ialah nilai
kedisiplinan. Hurlock (1978, hlm. 82) mengemukakan bahwa, “Tujuan disiplin itu
sendiri adalah untuk membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai
dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu
diidentifikasikan”. Oleh sebab itu, pembangunan karakter disiplin akan dipengaruhi
oleh banyak faktor. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Freid
(2011, hlm. 112) bahwa, “Pentingnya pembelajaran disiplin di berbagai negara
dapat dipengaruhi oleh beragam budaya yang berlaku di negara tersebut”.
Contoh perilaku tidak disiplin yang dilakukan oleh peserta didik pada
umumnya ialah seperti datang kesekolah tidak tepat waktu, tidak mengenakan
seragam sebagai mana peraturan yang telah ditetapkan, dan tidak mengerjakan
pekerjaan rumah. Terjadinya perilaku tidak disiplin di sekolah menunjukkan bahwa
telah terjadi suatu permasalahan mengenai pentingnya disiplin diri bagi peserta
didik.
Materi mengenai karakter disiplin juga berkaitan dengan beberapa
kompetensi dasar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
tingkat menengah pertama. Salah satu contohnya yaitu mengenai norma yang
meliputi agama, kesopanan, kesusilaan, dan hukum. Seorang individu dapat
menegakan keempat unsur tersebut dalam hidupnya apabila telah memiliki disiplin
diri yang baik. Karena dengan berdisiplin seseorang dapat menerapkan
5
kewajibanya sebagai seorang yang taat kepada agama, hukum yang berlaku di
negaranya, dan menjalin kehidupan yang harmonis dengan sesama manusia.
Gie (dalam Saondi dan Suherman 2012, hlm. 40) yang mengemukakan
bahwa, “Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung
dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa
senang”. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan berdisiplin maka
seseorang telah menunjukkan bahwa dirinya merupakan seseorang yang tertib dan
memiliki kesadaran akan pentingnya berperilaku sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Sekolah sebagai salah tempat berlangsungnya pendidikan karakter,
memberikan penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan belajar. Maka, mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dinilai tepat untuk menjadi
sarana dalam menumbuhkan karakter disiplin pada peserta didik karena mata
pelajaran ini memuat pendidikan nilai dan pendidikan karakter. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Budimansyah (2010, hlm.145-146) bahwa,
“Untuk membangun karakter bangsa, PKn harus memainkan peran sebagai
program kulikuler pada lembaga pendidikan formal maupun nonformal,
sebagai gerakan sosio-kultural kewarganegaraan, dan sebagai pendidikan
politik kebangsaan bagi para penyelenggara negara, pimpinan dan anggota
organisasi sosial dan organisasi politik. Ketiga peran tersebut harus dilihat
sebagai satu kesatuan”.
Tanggung jawab Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan
pendidikan karakter juga terlihat dari fungsinya sebagai pendidikan nilai. Seperti
yang dikemukakan oleh Winarno (2013, hlm. 185) bahwa,
“Fungsi PKn sebagai pendidikan nilai dapat kita sarikan dari pernyataan
bahwa PKn berfungsi sebagai pembentukan karakter warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak kewajiban untuk menjadi
warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945”.
Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat dikatakan bahwa eksistensi mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat penting dalam usaha
pembentukan karakter waga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila.
Penguatan pendidikan karakter wajib dibangun pada setiap jenis lembaga dan
jenjang pendidikan, termasuk sekolah luar biasa. Selain itu, keberadaan sekolah luar
6
biasa juga sangat penting untuk selalu menjadi perhatian pemerintah dikarenakan
semakin bertambahnya populasi peserta didik berkebutuhan khusus. Hal tersebut
sangat penting agar peserta didik mendapat kesempatan di sekolah yang memang
memfasilitasinya sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Berdasarkan informasi
yang diterima peneliti yang berasal dari Badan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, diketahui bahwa sekolah luar biasa mengedepankan tiga jenis
pendidikan yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan
karakter. Hal tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian di SLB-B
Negeri Cicendo Kota Bandung yang berfokus pada peserta didik tuna rungu jenjang
menengah pertama.
Hasil observasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 8 - 9 November 2018
pukul 08.30 sampai dengan selesai menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa
peserta didik yang datang terlambat ke sekolah, tidak mengenakan seragam sesuai
dengan sebagaimana mestinya, dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu
yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah luar biasa ialah
karena berdasarkan hasil observasi, peneliti mengetahui bahwa peserta didik tidak
mendapat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan secara rutin
dalam satu minggu.
Pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar dan model yang
digunakan dalam berkomunikasi dengan peserta didik juga tidak lepas dari
pengamatan peneliti. Peneliti meyakini bahwa pendekatan dalam metode belajar
yang dipilih oleh guru akan sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui metode apa yang
digunakan guru dalam kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Model komunikasi yang digunakan ialah dengan menggunakan bahasa
isyarat sehingga peneliti ingin mengetahui ciri atau karakteristik dari cara belajar
peserta didik berkebutuhan khusus dalam kegiatan belajar mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Untuk menggali lebih dalam
mengenai karakter disiplin peserta didik, peneliti berencana akan meneliti
kedisiplinan dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib sekolah,
7
dan disiplin beribadah. Berikut tabel jumlah peserta didik kelas VII, VIII, dan IX
beserta wali kelas yang dijadikan informan kunci dalam penelitian ini:
Tabel 1.1
Daftar Informan Penelitian
No. Kelas Jumlah Peserta
Didik
Wali Kelas
1 VII 8 Peserta Didik Hj. Rd. Siti Maryati, M. M. Pd.
2 VIII 5 Peserta Didik Asep Sumarna, S. Pd.
3 IX 8 Peserta Didik Sri Wulan, S. Pd.
- Total 21 Peserta Didik 3 Wali Kelas
Sumber: Diolah oleh Peneliti Tahun 2018
Peneliti tertarik mengangkat judul mengenai “Membangun Karakter Disiplin
melalui Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus”. Penelitian ini berfokus pada peserta didik tunarungu
jenjang menengah pertama di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung Tahun 2018.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti menarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana karakteristik mengenai cara belajar peserta didik berkebutuhan
khusus pada kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan?
1.2.2 Bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan?
1.2.3 Bagaimana kontribusi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam membangun disiplin waktu, disiplin bersikap,
disiplin tata tertib dan disiplin beribadah pada peserta didik berkebutuhan
khusus?
1.2.4 Bagaimana hasil pencapaian karakter disiplin peserta didik berkebutuhan
khusus dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan
disiplin beribadah melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti menarik
tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1.3.1 Bertujuan untuk mengetahui karakteristik mengenai cara belajar peserta
didik berkebutuhan khusus pada kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
1.3.2 Bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
1.3.3 Bertujuan untuk mengetahui sejauh apa kontribusi mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membangun disiplin
waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan disiplin beribadah pada
peserta didik berkebutuhan khusus.
1.3.4 Bertujuan untuk mengetahui hasil pencapaian karakter disiplin peserta didik
berkebutuhan khusus dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin
tata tertib dan disiplin beribadah melalui pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu
manfaat yang dilihat berdasarkan segi teori, kebijakan, praktik, serta isu dan aksi
sosial. Berikut adalah penjelasan dari manfaat penelitian ini:
1.4.1 Manfaat dari Segi Teori
Secara teori, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan konsep
keilmuan di dalam bidang Pendidikan Karakter serta Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Namun tentunya masih terdapat kekurangan di
dalamnya, seperti pendalaman materi mengenai pendidikan khusus dan
sekolah luar biasa.
1.4.2 Manfaat dari Segi Kebijakan
Berdasarkan segi kebijakan, penelitian ini mengangkat fakta mengenai
kebenaran permasalahan yang ada dalam penelitian. Untuk itu penelitian
dilakukan dengan tujuan untuk membahas faktor-faktor yang dapat memicu
permasalahan terjadi sehingga dapat dihindari.
9
1.4.3 Manfaat dari Segi Praktik
Manfaat dari segi praktik yang di harapkan dalam penelitian ini ialah bahwa
hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat guna menyelesaikan permasalahan
yang relevan pada golongan atau badan terkait yang ada dalam penelitian
ini.
1.4.4 Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial
Manfaat dari segi isu dan aksi sosial penelitian ini ialah penelitian ini dapat
bermanfaat sebagai acuan untuk menjadi solusi dalam pemecahan masalah
yang mendukung sesuai dengan pembahasan penelitian ini.
1.5 Struktur Organisasi Penulisan Tesis
Sistematika penulisan dari penelitian yang berjudul “Membangun karakter
disiplin melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada
peserta didik berkebutuhan khusus. (Studi deskriptif pada peserta didik tunarungu
jenjang menengah pertama di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung)” adalah
sebagai berikut:
1.5.1 BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian yang
di dalamnya terdapat partisipan dan tempat penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penulisan
tesis.
1.5.2 BAB II kajian pustka membahas mengenai tinjauan tentang Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, tinjauan Pendidikan Karakter, kajian
mengenai Pendidikan Khusus, dan hasil penelitian yang relevan.
1.5.3 BAB III metode penelitian yang meliputi desain penelitian yang di
dalamnya terdapat pendekatan dan metode penelitian, partisipan dan tempat
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, rencana
penelitian, validitas data, dan kerangka berpikir, serta paradigma penelitian.
1.5.4 BAB IV hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai gambaran
umum lokasi penelitian, hasil dan temuan penelitian, dan pembahasan hasil
penelitian.
1.5.5 BAB V kesimpulan, implikasi dan rekomendasi, kesimpulan merupakan
hasil dari penelitian yang di dalamnya menjawab dari perumusan masalah,
10
sedangkan rekomendasi berisi masukan tertulis kepada pihak sekolah, calon
guru, dinas pendidikan yang berwenang.

More Related Content

What's hot

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
fenty_febriani
 
Modul PKN 2012
Modul PKN 2012Modul PKN 2012
Modul PKN 2012
HelvyEffendi
 
Peran pendidikan
Peran pendidikanPeran pendidikan
Peran pendidikanhuma2
 
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Pembentukan  karakter generasi muda melaluiPembentukan  karakter generasi muda melalui
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Minna Tiani
 
Makalah ddk tujuan pendidikan
Makalah ddk tujuan pendidikanMakalah ddk tujuan pendidikan
Makalah ddk tujuan pendidikanArwinda Febri
 
J1 kelompok 1
J1 kelompok 1J1 kelompok 1
J1 kelompok 1
annidanaufallina
 
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasionalDasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
nur azis hidayatulloh
 
Bowo
BowoBowo
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
Armansyah 141611039
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Sekar Tani
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui PendidikanMembangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
Diana Ellyza
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Tugas topik 5
Tugas topik 5Tugas topik 5
Tugas topik 5
Madumithawulan
 
modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraan
Sriwijaya University
 

What's hot (19)

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Modul PKN 2012
Modul PKN 2012Modul PKN 2012
Modul PKN 2012
 
Peran pendidikan
Peran pendidikanPeran pendidikan
Peran pendidikan
 
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Pembentukan  karakter generasi muda melaluiPembentukan  karakter generasi muda melalui
Pembentukan karakter generasi muda melalui
 
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikanTujuan pendidikan
Tujuan pendidikan
 
Makalah ddk tujuan pendidikan
Makalah ddk tujuan pendidikanMakalah ddk tujuan pendidikan
Makalah ddk tujuan pendidikan
 
J1 kelompok 1
J1 kelompok 1J1 kelompok 1
J1 kelompok 1
 
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasionalDasar dan tujuan pendidikan nasional
Dasar dan tujuan pendidikan nasional
 
Bowo
BowoBowo
Bowo
 
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan NasionalPengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Nasional
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui PendidikanMembangun Bangsa Melalui Pendidikan
Membangun Bangsa Melalui Pendidikan
 
Pendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan PembangunanPendidikan dan Pembangunan
Pendidikan dan Pembangunan
 
Tugas topik 5
Tugas topik 5Tugas topik 5
Tugas topik 5
 
modul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraanmodul Pendidikan kewarganegaraan
modul Pendidikan kewarganegaraan
 

Similar to Bab 1

Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfArtikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
zuhriyahaminatus004
 
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
AfifSusanto1
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
iwan Alit
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
iwan Alit
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
QoniahHilya
 
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGIPENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
fiqifazriana
 
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdfJURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
QanitaPutriHamidah
 
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01Saifull Cataluna
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
herlindarahayu
 
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukumPendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Filsuf Gorontalo
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjoseAbel Petrus
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
presetya
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Aziz Zindani
 
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakterKegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
Rofiuddin Fahmi
 
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasarMeningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
rizkywibowopambudi
 

Similar to Bab 1 (20)

Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Makalah generasi muda
Makalah generasi mudaMakalah generasi muda
Makalah generasi muda
 
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdfArtikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
Artikel_vfgPenguatan Profil Pancasila.pdf
 
Bab 1 07110244015
Bab 1   07110244015Bab 1   07110244015
Bab 1 07110244015
 
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
7-artikel-pendidikan-karakter-berwawasan-sosio-kultural-terbit-majalah-dinami...
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docxPENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ASWAJA SEBAGAI STRATEGI DERADIKALISASI.docx
 
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGIPENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
PENDIDIKAN FORMAL DALAM PRESPEKTIF LANDASAN PSIKOLOGI
 
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdfJURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
JURNAL KPI QANITA PUTRI HAMIDAH.pdf
 
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01
Tujuanpendidikan 120412204345-phpapp01
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
 
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukumPendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
Pendidikan karakter dalam mengubah perilaku hukum
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Artikel Konseptual
Artikel Konseptual Artikel Konseptual
Artikel Konseptual
 
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakterKegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
Kegiatan pembiasaan di madrasah sebagai pendukung pendidikan karakter
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasarMeningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
Meningkatkan peran guru untuk membentuk karakter anak sekolah dasar
 

More from RezaWahyuni5

Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
RezaWahyuni5
 
Digital note sosiology chapter 1 - Felix
Digital note sosiology chapter 1 - FelixDigital note sosiology chapter 1 - Felix
Digital note sosiology chapter 1 - Felix
RezaWahyuni5
 
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - TianPerubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
RezaWahyuni5
 
Civis ms rejaa
Civis ms rejaaCivis ms rejaa
Civis ms rejaa
RezaWahyuni5
 
Tugas pkn 2 - Fasya
Tugas pkn 2 - FasyaTugas pkn 2 - Fasya
Tugas pkn 2 - Fasya
RezaWahyuni5
 
Felix
FelixFelix
PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin
RezaWahyuni5
 
Tugas PPT Sociology - Fasya
Tugas PPT Sociology - Fasya Tugas PPT Sociology - Fasya
Tugas PPT Sociology - Fasya
RezaWahyuni5
 
Kasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
Kasus diintegrasi papua sosiologi - AldoKasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
Kasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
RezaWahyuni5
 
Disintegrasi sosial - Puan
Disintegrasi sosial - PuanDisintegrasi sosial - Puan
Disintegrasi sosial - Puan
RezaWahyuni5
 
Pptdisintegrasi.naya
Pptdisintegrasi.nayaPptdisintegrasi.naya
Pptdisintegrasi.naya
RezaWahyuni5
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
RezaWahyuni5
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 4 rancangan penelitian sosial
Bab 4 rancangan penelitian sosialBab 4 rancangan penelitian sosial
Bab 4 rancangan penelitian sosial
RezaWahyuni5
 
Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..
RezaWahyuni5
 
Hakikat negara kesatuan republic indoensia
Hakikat negara kesatuan republic indoensiaHakikat negara kesatuan republic indoensia
Hakikat negara kesatuan republic indoensia
RezaWahyuni5
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
RezaWahyuni5
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
RezaWahyuni5
 
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
RezaWahyuni5
 
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
RezaWahyuni5
 

More from RezaWahyuni5 (20)

Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Digital note sosiology chapter 1 - Felix
Digital note sosiology chapter 1 - FelixDigital note sosiology chapter 1 - Felix
Digital note sosiology chapter 1 - Felix
 
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - TianPerubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap masyarakat - Tian
 
Civis ms rejaa
Civis ms rejaaCivis ms rejaa
Civis ms rejaa
 
Tugas pkn 2 - Fasya
Tugas pkn 2 - FasyaTugas pkn 2 - Fasya
Tugas pkn 2 - Fasya
 
Felix
FelixFelix
Felix
 
PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin
 
Tugas PPT Sociology - Fasya
Tugas PPT Sociology - Fasya Tugas PPT Sociology - Fasya
Tugas PPT Sociology - Fasya
 
Kasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
Kasus diintegrasi papua sosiologi - AldoKasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
Kasus diintegrasi papua sosiologi - Aldo
 
Disintegrasi sosial - Puan
Disintegrasi sosial - PuanDisintegrasi sosial - Puan
Disintegrasi sosial - Puan
 
Pptdisintegrasi.naya
Pptdisintegrasi.nayaPptdisintegrasi.naya
Pptdisintegrasi.naya
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 4 rancangan penelitian sosial
Bab 4 rancangan penelitian sosialBab 4 rancangan penelitian sosial
Bab 4 rancangan penelitian sosial
 
Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..Ppt meeting 11 bagian 1..
Ppt meeting 11 bagian 1..
 
Hakikat negara kesatuan republic indoensia
Hakikat negara kesatuan republic indoensiaHakikat negara kesatuan republic indoensia
Hakikat negara kesatuan republic indoensia
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
 
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
Kearifan Lokal (Fasya and Sabrina)
 
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
Kearifan Lokal (Isti and Kevin)
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

Bab 1

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan sebuah negara yang menjamin setiap hak warga negaranya dengan sama rata dalam setiap bidang kehidupanya. Hak tersebut merupakan hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Setiap warga negara Indonesia memiliki jaminan hukum atas adanya hak tersebut, salah satunya ialah hak dalam memperoleh pendidikan. Pernyataan tersebut tertuang pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi, “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan yang bermutu”. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, oleh sebab itu pendidikan menjadi sangat penting untuk diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia. Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai berikut, ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan sangat penting untuk diberikan kepada setiap warga negara mengingat pentingnya fungsi dari pendidikan itu sendiri yang tertuang pada Pasal 3 Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa, ”Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulian, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri, menjadi warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab”. Lebih lanjut, Detjen (dalam Yoldas 2015) mengemukakan bahwa, “Education means the civilization of a human being and aims to impact the behavior of individuals”. Hal tersebut mengungkapkan bahwa pemberian pendidikan kepada seseorang akan mempengaruhi perkembangan perilakunya.
  • 2. 2 Pendidikan yang bermutu merupakan suatu hak bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali, termasuk bagi warga negara yang memiliki kelainan atau keistimewaan dalam hal fisik maupun mental dan intelektual. Hal tersebut tertuang pada Pasal 5 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa, “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhakmemperoleh pendidikan khusus”. Serta Ayat (4) yang menegaskan bahwa, “Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperolehpendidikan khusus”. Berdasarkan hal tersebut maka jelas adanya penjaminan hak yang sama kepada warga negara berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan khusus wajib diberikan kepada warga negara berkebutuhan khusus karena hal tersebut penting bagi kelangsungan hidupnya. Keterbatasan yang dimiliki tidak dapat dijadikan suatu hambatan bagi seseorang yang berkebutuhan khusus untuk mendapatkan masa depan yang cerah seperti warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, pendidikan karakter juga penting untuk dikuatkan bagi peserta didik berkebutuhan khusus agar dapat menjadikanya sebagai warga negara yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia. Lebih lanjut mengenai pendidikan, Tilaar (2002, hlm. 435) menyatakan bahwa, “Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia, yaitu suatu proses yang meihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya”. Pendidikan yang tengah dikuatkan bagi warga negara Indonesia ialah pendidikan yang mengandung pendidikan karakter bagi peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh (Sukiyati 2013, hlm. 236) bahwa, “Bagi bangsa Indonesia, untuk menjadikan peserta didik sebagai orang orang baik diperlukan upaya pendidikan karakter. Definisi karakter merujuk pada pendapat (Sumantri 2011, hlm. 3) yang mengemukakan bahwa, “Karakter sebagai watak, tabiat, akhlak, kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi sebagai kebajikan (virtues)”. Lickona (dalam Komalasari dan Saripudin 2017, hlm. 16) mengidentifikasi bahwa, “Pendidikan karakter sebagai deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values”. Artinya, pendidikan karakter membantu seseorang untuk mengerti, peduli, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang
  • 3. 3 beretika. Karakter warga negara yang sesungguhnya akan memberikan cerminan kepribadian suatu bangsa. Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, para peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan karakter dan akhlak mulia (Qoyyimah, 2016). Pendidikan karakter merupakan suatu usaha untuk mendampingi pertumbuhan seseorang agar dapat menjadi seseorang yang bernilai. Hal tersebut sejalan dengan Ferdiawan dan Putra (2013) yang mengemukakan bahwa, “Education at an aerly to be a factor that determines that quality of a person when he was growing up”. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa pendidikan yang diberikan sejak dini akan menggambarkan seseorang tersebut dimasa depanya. Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang penting untuk diberikan kepada generasi penerus bangsa. Komalasari dan Saripudin (2017, hlm. 17) mengemukakan bahwa, “Pendidikan karakter merupakan suatu habit, maka pembentukan karakter seseorang itu memerlukan communities of character yang terdiri atas keluarga, sekolah, institusi keagamaan, media, pemerintahan dan berbagai pihak yang mempengaruhi nilai-nilai generasi muda”. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Lockwood (dalam Komalasari dan Saripudin 2017, hlm. 17) bahwa, “Pendidikan karakter itu sebagai any school-initialed program, design in cooperation with other community institusions, to shape directly and systematically the behavior of young people by influencing explicitly the nonrelativistic values believed to bring about that behavior”. Berdasarkan hal tersebut, dapat kita ketahui pentingnya peran sekolah dalam pendidikan karakter sebagai pengembang proses pendidikan karakter melalui kegiatan belajar mengajar, habituasi, kegiatan ektrakulikuler, dan bekerjasama dengan pihak keluarga dan lingkungan masyarakat dalam usaha membangun karakter peserta didik. Lebih lanjut, Parker 2011; Richert & Print, 2018 (dalam Reichert dan Torney 2019) mengemukakan bahwa, “In school young people learn about how to contibute to society through formal and informal learning experiences”. Hal tersebut mengungkap bahwa sekolah merupakan tempat dimana seseorang dapat
  • 4. 4 belajar mengenai kontribusi kepada masyarakat melalui pengalaman belajar formal dan informal. Peranan sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan karakter juga sangat bertanggung jawab dalam mengingat pendidikan karakter karena pendidikan karakter juga merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, dan pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memiliki sikap terpuji dalam menjalani kehidupan sehari-hari melalui kegiatan pembelajaran. Seperti yang dikatan oleh Zainal Aqib (2014, hlm.66) yang mengatakan bahwa, “Pembelajaran adalah upaya secara sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Nilai yang sangat penting untuk diterapkan salah satunya ialah nilai kedisiplinan. Hurlock (1978, hlm. 82) mengemukakan bahwa, “Tujuan disiplin itu sendiri adalah untuk membentuk perilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan”. Oleh sebab itu, pembangunan karakter disiplin akan dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Freid (2011, hlm. 112) bahwa, “Pentingnya pembelajaran disiplin di berbagai negara dapat dipengaruhi oleh beragam budaya yang berlaku di negara tersebut”. Contoh perilaku tidak disiplin yang dilakukan oleh peserta didik pada umumnya ialah seperti datang kesekolah tidak tepat waktu, tidak mengenakan seragam sebagai mana peraturan yang telah ditetapkan, dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Terjadinya perilaku tidak disiplin di sekolah menunjukkan bahwa telah terjadi suatu permasalahan mengenai pentingnya disiplin diri bagi peserta didik. Materi mengenai karakter disiplin juga berkaitan dengan beberapa kompetensi dasar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tingkat menengah pertama. Salah satu contohnya yaitu mengenai norma yang meliputi agama, kesopanan, kesusilaan, dan hukum. Seorang individu dapat menegakan keempat unsur tersebut dalam hidupnya apabila telah memiliki disiplin diri yang baik. Karena dengan berdisiplin seseorang dapat menerapkan
  • 5. 5 kewajibanya sebagai seorang yang taat kepada agama, hukum yang berlaku di negaranya, dan menjalin kehidupan yang harmonis dengan sesama manusia. Gie (dalam Saondi dan Suherman 2012, hlm. 40) yang mengemukakan bahwa, “Disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang”. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan berdisiplin maka seseorang telah menunjukkan bahwa dirinya merupakan seseorang yang tertib dan memiliki kesadaran akan pentingnya berperilaku sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekolah sebagai salah tempat berlangsungnya pendidikan karakter, memberikan penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan belajar. Maka, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dinilai tepat untuk menjadi sarana dalam menumbuhkan karakter disiplin pada peserta didik karena mata pelajaran ini memuat pendidikan nilai dan pendidikan karakter. Sebagaimana yang dikatakan oleh Budimansyah (2010, hlm.145-146) bahwa, “Untuk membangun karakter bangsa, PKn harus memainkan peran sebagai program kulikuler pada lembaga pendidikan formal maupun nonformal, sebagai gerakan sosio-kultural kewarganegaraan, dan sebagai pendidikan politik kebangsaan bagi para penyelenggara negara, pimpinan dan anggota organisasi sosial dan organisasi politik. Ketiga peran tersebut harus dilihat sebagai satu kesatuan”. Tanggung jawab Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam penguatan pendidikan karakter juga terlihat dari fungsinya sebagai pendidikan nilai. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno (2013, hlm. 185) bahwa, “Fungsi PKn sebagai pendidikan nilai dapat kita sarikan dari pernyataan bahwa PKn berfungsi sebagai pembentukan karakter warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak kewajiban untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat dikatakan bahwa eksistensi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat penting dalam usaha pembentukan karakter waga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Penguatan pendidikan karakter wajib dibangun pada setiap jenis lembaga dan jenjang pendidikan, termasuk sekolah luar biasa. Selain itu, keberadaan sekolah luar
  • 6. 6 biasa juga sangat penting untuk selalu menjadi perhatian pemerintah dikarenakan semakin bertambahnya populasi peserta didik berkebutuhan khusus. Hal tersebut sangat penting agar peserta didik mendapat kesempatan di sekolah yang memang memfasilitasinya sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki. Berdasarkan informasi yang diterima peneliti yang berasal dari Badan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diketahui bahwa sekolah luar biasa mengedepankan tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan karakter. Hal tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung yang berfokus pada peserta didik tuna rungu jenjang menengah pertama. Hasil observasi lapangan yang dilakukan pada tanggal 8 - 9 November 2018 pukul 08.30 sampai dengan selesai menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa peserta didik yang datang terlambat ke sekolah, tidak mengenakan seragam sesuai dengan sebagaimana mestinya, dan tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah luar biasa ialah karena berdasarkan hasil observasi, peneliti mengetahui bahwa peserta didik tidak mendapat mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan secara rutin dalam satu minggu. Pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar dan model yang digunakan dalam berkomunikasi dengan peserta didik juga tidak lepas dari pengamatan peneliti. Peneliti meyakini bahwa pendekatan dalam metode belajar yang dipilih oleh guru akan sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui metode apa yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Model komunikasi yang digunakan ialah dengan menggunakan bahasa isyarat sehingga peneliti ingin mengetahui ciri atau karakteristik dari cara belajar peserta didik berkebutuhan khusus dalam kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Untuk menggali lebih dalam mengenai karakter disiplin peserta didik, peneliti berencana akan meneliti kedisiplinan dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib sekolah,
  • 7. 7 dan disiplin beribadah. Berikut tabel jumlah peserta didik kelas VII, VIII, dan IX beserta wali kelas yang dijadikan informan kunci dalam penelitian ini: Tabel 1.1 Daftar Informan Penelitian No. Kelas Jumlah Peserta Didik Wali Kelas 1 VII 8 Peserta Didik Hj. Rd. Siti Maryati, M. M. Pd. 2 VIII 5 Peserta Didik Asep Sumarna, S. Pd. 3 IX 8 Peserta Didik Sri Wulan, S. Pd. - Total 21 Peserta Didik 3 Wali Kelas Sumber: Diolah oleh Peneliti Tahun 2018 Peneliti tertarik mengangkat judul mengenai “Membangun Karakter Disiplin melalui Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus”. Penelitian ini berfokus pada peserta didik tunarungu jenjang menengah pertama di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung Tahun 2018. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti menarik rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana karakteristik mengenai cara belajar peserta didik berkebutuhan khusus pada kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan? 1.2.2 Bagaimana pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan? 1.2.3 Bagaimana kontribusi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membangun disiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan disiplin beribadah pada peserta didik berkebutuhan khusus? 1.2.4 Bagaimana hasil pencapaian karakter disiplin peserta didik berkebutuhan khusus dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan disiplin beribadah melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan?
  • 8. 8 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti menarik tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.3.1 Bertujuan untuk mengetahui karakteristik mengenai cara belajar peserta didik berkebutuhan khusus pada kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 1.3.2 Bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 1.3.3 Bertujuan untuk mengetahui sejauh apa kontribusi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membangun disiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan disiplin beribadah pada peserta didik berkebutuhan khusus. 1.3.4 Bertujuan untuk mengetahui hasil pencapaian karakter disiplin peserta didik berkebutuhan khusus dalam berdisiplin waktu, disiplin bersikap, disiplin tata tertib dan disiplin beribadah melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu manfaat yang dilihat berdasarkan segi teori, kebijakan, praktik, serta isu dan aksi sosial. Berikut adalah penjelasan dari manfaat penelitian ini: 1.4.1 Manfaat dari Segi Teori Secara teori, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan konsep keilmuan di dalam bidang Pendidikan Karakter serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Namun tentunya masih terdapat kekurangan di dalamnya, seperti pendalaman materi mengenai pendidikan khusus dan sekolah luar biasa. 1.4.2 Manfaat dari Segi Kebijakan Berdasarkan segi kebijakan, penelitian ini mengangkat fakta mengenai kebenaran permasalahan yang ada dalam penelitian. Untuk itu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membahas faktor-faktor yang dapat memicu permasalahan terjadi sehingga dapat dihindari.
  • 9. 9 1.4.3 Manfaat dari Segi Praktik Manfaat dari segi praktik yang di harapkan dalam penelitian ini ialah bahwa hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat guna menyelesaikan permasalahan yang relevan pada golongan atau badan terkait yang ada dalam penelitian ini. 1.4.4 Manfaat dari Segi Isu dan Aksi Sosial Manfaat dari segi isu dan aksi sosial penelitian ini ialah penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk menjadi solusi dalam pemecahan masalah yang mendukung sesuai dengan pembahasan penelitian ini. 1.5 Struktur Organisasi Penulisan Tesis Sistematika penulisan dari penelitian yang berjudul “Membangun karakter disiplin melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada peserta didik berkebutuhan khusus. (Studi deskriptif pada peserta didik tunarungu jenjang menengah pertama di SLB-B Negeri Cicendo Kota Bandung)” adalah sebagai berikut: 1.5.1 BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian yang di dalamnya terdapat partisipan dan tempat penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penulisan tesis. 1.5.2 BAB II kajian pustka membahas mengenai tinjauan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tinjauan Pendidikan Karakter, kajian mengenai Pendidikan Khusus, dan hasil penelitian yang relevan. 1.5.3 BAB III metode penelitian yang meliputi desain penelitian yang di dalamnya terdapat pendekatan dan metode penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, rencana penelitian, validitas data, dan kerangka berpikir, serta paradigma penelitian. 1.5.4 BAB IV hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai gambaran umum lokasi penelitian, hasil dan temuan penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. 1.5.5 BAB V kesimpulan, implikasi dan rekomendasi, kesimpulan merupakan hasil dari penelitian yang di dalamnya menjawab dari perumusan masalah,
  • 10. 10 sedangkan rekomendasi berisi masukan tertulis kepada pihak sekolah, calon guru, dinas pendidikan yang berwenang.