SlideShare a Scribd company logo
AUDIT PRODUKSI BERSIH
                                 TUGAS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Produksi Bersih




                              Disusun Oleh :
                    Ambar Suci Lestarie 101411001


                    Kelas         : 3A
                    Program Studi : D3-Teknik Kimia


                    Dosen         : Ir. Emma Hermawati, MT.




            Tanggal Penyerahan           : 9 November 2012




             POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
                                  2012
AUDIT PRODUKSI BERSIH


1. Pengertian Audit Produksi Bersih
   Audit produksi bersih adalah suatu perangkat manajemen yang terdiri dari suatu kajian
   sistematis, terdokumentasi, periodic, dan obyektif dari suatu proses, produk, dan operasi
   suatu   kegiatan   usaha/perusahaan   yang   dirancang    untuk   mengidentifikasi   dan
   menyediakan informasi mengenai peluang-peluang untuk mengurangi resiko terhadap
   lingkungan.


2. Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih
   Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih meliputi :
   a. Kebijakan perusahaan
   b. Renana peningkatan efisiensi proses
   c. Kemungkinan pengembangan strategi manajemen limbah yang efisien dan ekonomis
   d. Rancangan alur produk
   e. Penjelasan sumbber, kuantitas, dan jenis limbah yang ditimbulkan
   f. Informasi mengenai unit operasi, bahan baku, produk, pemakaian air, dan limbah
      yang terjadi
   g. Penjelasan ketidak efisienan proses da unit yang manajemennya perlu perbaikan
   h. Penentuan target untuk pengurangan limbah
   i. Peningkatan kesadaran tenaga kerja mengenai keuntungan dari pengurangan limbah
   j. Peningkatan pengetahuan mengenai proses yang akrab lingkungan
   k. Sistem informasi
   l. Sistem tanggap darurat (emergency response)


3. Manfaat dan Fungsi Audit Produksi Bersih
   a. Manfaat Audit Produksi Bersih
           Upaya terdokumentasi dan terinvestarisasi untuk memperoleh peluang penerapan
           Produksi Bersih
           Mengetahui potensi pencemaran yang terjadi
Membantu pihak manajemen dalam menetapkan pilihan alternative penerapan
      Produksi Bersih
      Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya
      minimisasi limbah, daur ulang pengolahan dan pembuangan limbah yang aman.
      Mendukung prinsip Pemeliharaan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan
      Pembangunan Berkelanjutan.
      Dalam jangka panjang dapatmeningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
      penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
      Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi eksploitasi
      sumberdaya alam melalui penerapan daaur ulang limbah di dalam proses yang
      akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai tujuan
      Pembangunan Berkelanjutan.
      Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih
      strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction and in
      process recycling) yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan
      demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk
      pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan.
      Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
      Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
      produk yang dihasilkan.
      Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.


b. Fungsi Audit Produksi Bersih
      Untuk mengevaluasi, mensintesis,
4. Tahap-Tahap Audit Produksi Bersih




        5. Parameter dan Kriteria Audit



Elemen Produksi Bersih                Parameter            Kriteria Audit

A. Sumber Daya           - Training karyawan      Adanya training tentang
   Manusia                                        maintenance, penanganan material/
                                                  chemical lingkungan / AMDAL
                                                  penanganan B3
- Latar belakang SDM                       Berkaitan dengan bidang yang
                                                                     ditekuni (Pendataan)

B. Penggunaan bahan   -       Jumlah bahan penolong yang       - Dosis optimal sesuai SOP
   penolong                   digunakan                        - Batas kadaluarsa

                      -       Karakteristik bahan penolong &   - Tak menggunakan dye jenis azoic
                              dyestuff                             - Tak menggunakn clorine pada proses
                                                                   bleaching
                                                               - Nilai toksisitas (LD50) rendah 50
                                                                      mg/kg
                                                               -     Kandungan logam
                                                                    berat :
                                                                    Cc    500 mg/kg dye stuff
                                                                    Cr total 100
                                                                    Cu         250
                                                                    Ni         200
                                                                    Sn         250
                                                                    Zn        1500

                          -   Penggunaan kostik soda               - Sistem Recovery kostik soda

                          - Penyimpanan bahan penolong         -    Sistem first in – first out inventory

                          - Pengelolaan internal pergudangan       - Good House Keeping

                          - Penggunaan bahan kimia                 - Sesuai instruksi kerja/MSDS

C. Penggunaan Air         - Pemanfaatan air panas                  - Adanya recovery/panas dengan HE

                          - Pencatatan konsumsi air                - Flow indicator / flow meter

                                                                   - Adanya aliran daur ulang/jaringan
                          - Distribusi penggunaan air
                                                                     perpipaan

D. Penggunaan Steam       - Pemanfaatan kondensat                  - Adanya daur ulang kondesat
- Pemasangan steam trap
                  - Steam loses                        - Kondisi insulasi pipa steam dan
                                                         kondesat

E. Peralatan      - Jadwal maintenanee                 - SOP/ instruksi kerja

                  - Frekwensi shutdown peralatan       - SOP/ instruksi kerja

                                                       - SOP/ instruksi kerja
                  - Pengoperasian alat
                                                       - Tidak adanya bocor/ spillage

F. Limbah Padat   - Penanganan sisa kemasan            - Pemanfaatan kembali

                                                       - Sistem Penanganan Kebersihan
                  - Kebersihan lokasi
                                                       - SOP/ instruksi kerja

                  - Penanganan limbah padat            - Adanya pemisahan limbah B3,
                                                         limbah non B3, limbah yang dapat
                                                         dimanfaatkan
                                                       - PP No. 18 th. 1999 / PP No. 85 th.
                                                         1999 ttg pengelolaan limbah B3
                                                       - Prosedur/ SOP (intruksi kerja)
                                                        limbah padat

                  - Penyebab timbunan                  - Kesalahan manusia
                   limbah                              - Peralatan malfunction
                                                       - Pengelolaan internal
                                                        (house keeping)
                                                       - Prosedur penanganan yang tak
                                                         sesuai

G. Limbah Gas     - Konsentrasi emisi gas              - SK Men LH No. 13/ 95
                  - Konsentrasi bahan kimia di ruang   - SK Manaker No. SE-01/men/1997
                    kerja
H. Limbah Cair              - Debit                                   - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
                            - Kualitas limbah                         - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
                            - Alat ukur debit                         - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
                            - Kebutuhan chemical untuk IPAL           - SOP / Intruksi kerja
                            - Sistem pengaliran limbah                - Adanya segregas limbah
                            - Efektifitas IPAL                        - SOP / rancangan alat

I. Penggunan Bahan          - Konsumsi solar di genset                - Efisiensi pembahasan
  Bakar                     - Konsumsi solar di boiler


          6. Persiapan Pelaksanaan Audit
             a. Tim Audit
                 Sebelum melaksanakan audit internal, terlebih dulu harus disusun tim Audit Internal.
                 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tim audit :
                    Kegiatan audit dibawah tanggung jawab langsung Divisi Lingkungan suatu
                     Perusahaan.
                    Anggota tim Audit bisa berkisar 4 – 6 Auditor tergantung ruang lingkup audit.
                    Tim Audit diketuai satu orang sebagai pemimpin Audit (Lead Auditor) dengan
                     beberapa anggota tim yang masing-masing punya keahlian yang diperlukan.
                    Tenaga ahli dari luar bisa dipertimbangkan jika diperlukan untuk keahlian tertentu
                    Setiap Auditor menangani aspek-aspek tertentu yang relevan dengan ruang
                     lingkup Produksi Bersih.
                    Aspek atau elemen Produksi Bersih harus diaudit oleh         Auditor pengalaman
                     dengan kualifikasi memadai.


             b. Tahapan Pelaksanan Audit
                 Tahapan Pelaksanaan Audit secara garis besar terdiri dari :
                 o   Penentuan ruang lingkup Audit
                 o   Kunjungan ke pabrik / lokasi
                 o   Analisis data
                 o   Penyusunan rekumendasi
o   Pembuatan laporan
   o   Persentasi hasil Audit
   Waktu pelaksanaan Audit secara berurutan diperkirakan sekitar 2 (dua) minggu.
   Pelaksanaan Audit harus dibuat dalam penjadwalan yang ditetapkan terlebih dahulu.
   Beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam penyusunan jadwal pelaksanaan audit,
   diantara lain :
    Berkoordinasi dengan pihak-pihak atau unit kerja yang akan diaudit
    Penjadwalan seharusnya tidak terlalu ketat, tetapi harus menyediakan alokasi
       waktu cadangan untuk kerja ekstra atau mengadakan diskusi yang diperlukan
    Setiap akhir hari kerja sebaiknya disediakan waktu maksimal 1 jam untuk
       melakukan evaluasi hasil audit
    Setelah kunjungan lapangan perlu disediakan waktu beberapa jam ke kantor untuk
       memeriksa dan mengumpulkan data pendukung
    Jadwal harus disesuaikan oleh pihak manajemen pabrik


c. Penyiapan Proses Audit
   Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dikerjakan dalam persiapan audit antara
   lain :
    Penyusunan lembar kerja Audit sebagai intrumen untuk pengumpulan bukti-bukti
       audit harus dilakukan secara cermat, sistematis dan menyeluruh.
    Mengadakan meeting dengan pihak manajemen untuk membahas palaksanaan
       audit, penentuan ruang lingkup audit, dan konfirmasi jadwal pelaksanaan audit.
    Lembar Kerja Audit bisa didistribusikan sebelumnya ke unit kerja terkait untuk
       memperlancar proses audit.
    Melengkapi sarana pendukung seperti ruang kerja, peralatan komputer dan
       printer, ATK, dan tenaga pendukung.
    Setiap hari auditor harus sudah memahami dan mengerti ruang lingkup pekerjaan
       dan instrument lembar kerja audit yang menjadi tanggung jawabnya.
    Tim Auditor sebaiknya mengadakan kunjungan awal agar lebih memahami
       kondisi lapangan yang akan diaudit.
7. Pelaksanaan Audit
   a. Penggunaan Lembar Kerja
      Lembar kerja sebagai instrument Audit yang sudah dipersiapkan (lampiran) akan
      digunakan untuk membimbing Auditor dalam pengumpulan bukti audit yang efektif
      dan mempermudah menghasilkan kesimpulan.
       Daftar Lembar Kerja Instrumen Audit :
         Lembar Kerja No. 1 Kajian Awal (Initial Review)
         Lembar Kerja No. 2 Audit Management dan Sumber Daya Manusia
         Lembar Kerja No. 3 Bahan Baku dan Pembantu
         Lembar Kerja No. 4 Proses Produksi
         Lembar Kerja No. 5 Peralatan
         Lembar Kerja No. 6 Penggunaan Air Bersih
         Lembar Kerja No. 7 Pemanfaatan Steam
         Lembar Kerja No. 8 Limbah Padat
         Lembar Kerja No. 9 Emisi Gas
         Lembar Kerja No. 10 Limbah Cair
         Lembar Kerja No. 11 Bahan Bakar dan Listrik


   b. Teknik Audit
      Tujuan utama Auditor adalah menemukan bukti Audit untuk dievaluasi terhadap
      kriteria Audit yang telah ditetapkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh auditor
      pada saat melaksanak audit:
         Selalu berfikiran terbuka, terus bertanya jika ada keraguan tentang kelengkapan
         informasi.
         Jangan membuat yang diwawancara (Auditee) dalam situasi bermasalah.
         Auditor bertugas mengajukan pertanyaan, bukan memberikan komentar.
         Dihindari memberikan berbagai pertanyaan sekaligus.
         Pertanyaan harus bersifat terbuka, dihindari sedapat mungkin pertanyaan dengan
         jawaban “ya / tidak
         Mengklarifikasi kembali dengan personil yang diwawancarai.
Auditor bertugas mengaudit system dan prosedur tidak mengaudit kinerja
       personil.
       Informasi yang diperoleh melalui wawancara sebaiknya di verifikasi dengan
       pengamatan langsung, atau pengukuran dokumentasi yang valid.


c. Evaluasi
   Evaluasi audit dilakukan terhadap bukti-bukti audit yang berhasil dikumpulkan dan
   diolah. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan bukti-bukti audit dengan
   kriteria audit yang telah ditetapkan sebelumnya.
   Tahapan evaluasi diharapkan dapat menghasilkan penyimpangan yang terjadi dan
   bisa diberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi eksisting yaitu
   kinerja proses produksi industri tekstil. Form Hasil Evaluasi Audit disediakan di
   setiap lembar kerja aspek yang diaudit.
   Tahapan Evaluasi :
   o   Identifikasi Kondisi Eksisting
       Uraian kondisi eksisting dijabarkan dari hasil pengamatan lapangan, pengolahan
       data lembar kerja dan review data sekunder yang berhasil dikumpulkan.
   o   Evaluasi Permasalahan
       Temuan audit yang telah dibandingkan dengan Kriteria audit atau standar proses
       produksi tekstil yang efisien serta standar pengolahan lingkungan, yang berlaku
       akan dijabarkan dalam evaluasi permasalahan. Evaluasi bisa dilengkapi dengan
       dampak terhadap lingkungan, potensi berbahaya dari limbah dan potensi
       pemborosan yang terjadi.
   o   Rekomendasi
       Auditor harus memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi
       eksisting yang telah dievaluasi sehingga dapat ditingkatkan kinerja produksi
       bersih dari suatu proses industri tekstil. Rekomendari bisa berupa hal-hal yang
       bersifat teknis, manajerial, dan prosedural.
d. Laporan Audit
              Laporan Audit disusun agar dapat didokumentasikan dengan baik dan dijadikan acuan
              dalam pelaksanaan rekomendasi berupa implementasi Produksi Bersih dan
              pelaksanaan Audit mendatang (reaudit).
              Beberapa hal yang harus dimuat dalam laporan audit adalah :
                 Pendahuluan, yang berisi waktu, lama dan tujuan audit, ruang lingkup audit, dan
                  anggota tim auditor
                 Executive Sumary, berisi hal-hal prinsip dan ringkas tentang hasil temuan audit
                  dan rekomendasi yang diberikan
                 Hasil pelaksanaan audit berisi uraian rinci setiap tahap pelaksanaan audit
                 Lampiran, yang berisi data pendukung instrument audit, Kriteria audit dan
                  informasi-informasi lain yang terkait


                                           DAFTAR PUSTAKA


Akbar,      A.,         2012.    Tahapan     Pelaksanaan    Audit     Produksi    Bersih.      Diakses:
         http://www.scribd.com/doc/86023861/Pelaksanaan-Audit-Tahapan-Dan-Contoh
Modul Produksi Bersih Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung
Sigit,   W.       P.,    2011.   Audit     Lingkungan   –   Manfaat    Produksi   Bersih.      Diakses:
         http://industri17winda.blog.mercubuana.ac.id/2011/07/05/audit-lingkungan-manfaat-
         produksi-bersih/

More Related Content

What's hot

Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
infosanitasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Joy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Joy Irman
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Joy Irman
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Joy Irman
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Joy Irman
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Joy Irman
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
infosanitasi
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Joy Irman
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
Doris Agusnita
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
infosanitasi
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Joy Irman
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Joy Irman
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
Wulan Marayani
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
awarisusanti
 
pengolahan limbah plastik
pengolahan limbah plastikpengolahan limbah plastik
pengolahan limbah plastik
naviaekas
 

What's hot (20)

Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air LimbahKriteria Pengelolaan Air Limbah
Kriteria Pengelolaan Air Limbah
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
Pengolahan sampah
Pengolahan sampahPengolahan sampah
Pengolahan sampah
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRIPENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
pengolahan limbah plastik
pengolahan limbah plastikpengolahan limbah plastik
pengolahan limbah plastik
 

Similar to Audit produksi bersih

Lingkungan saja ind ii pres kd
Lingkungan saja ind ii pres  kdLingkungan saja ind ii pres  kd
Lingkungan saja ind ii pres kd
Indonesia Infrastructure Initiative
 
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. MoersidikAspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
Satria
 
Agama teknologi alam sekitar
Agama   teknologi alam sekitarAgama   teknologi alam sekitar
Agama teknologi alam sekitar
Mira Alvina
 
Agama teknologi alam sekitar
Agama   teknologi alam sekitarAgama   teknologi alam sekitar
Agama teknologi alam sekitar
Mira Alvina
 
Ppt
PptPpt
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
Joy Irman
 
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptxPPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
JaelaniBtn1
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
Arfanhandrah
 
23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso
adiregita
 
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Made Yenny Puspitarini
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
Restu Mumpuni
 
1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri
Winarto Winartoap
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Rista Uyul
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
LindriFiamelda1
 
HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)
ibadil haqqi
 
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
National Standardization Agency of Indonesia
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Joy Irman
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
Ikhwan To
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Yeni Hardika
 

Similar to Audit produksi bersih (20)

Lingkungan saja ind ii pres kd
Lingkungan saja ind ii pres  kdLingkungan saja ind ii pres  kd
Lingkungan saja ind ii pres kd
 
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. MoersidikAspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. Moersidik
 
Agama teknologi alam sekitar
Agama   teknologi alam sekitarAgama   teknologi alam sekitar
Agama teknologi alam sekitar
 
Agama teknologi alam sekitar
Agama   teknologi alam sekitarAgama   teknologi alam sekitar
Agama teknologi alam sekitar
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Baku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air LimbahBaku Mutu Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah
 
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptxPPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
PPT BPPW Banten_Wahyu Purwanta.pptx
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso23 manajemen dalam-iso
23 manajemen dalam-iso
 
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri1609 ksp-kimia industri
1609 ksp-kimia industri
 
Standard Presentasi PT HAN
Standard Presentasi PT HANStandard Presentasi PT HAN
Standard Presentasi PT HAN
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
 
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptxP2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
P2 PLI - Ruang Lingkup Limbah.pptx
 
HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)HSE Training BBB (25 mei 18)
HSE Training BBB (25 mei 18)
 
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
2_Efisensi_Produksi_SNI_by_Polytron
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Penanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustriPenanggulangan limbah lndustri
Penanggulangan limbah lndustri
 
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasProses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
 

Audit produksi bersih

  • 1. AUDIT PRODUKSI BERSIH TUGAS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Produksi Bersih Disusun Oleh : Ambar Suci Lestarie 101411001 Kelas : 3A Program Studi : D3-Teknik Kimia Dosen : Ir. Emma Hermawati, MT. Tanggal Penyerahan : 9 November 2012 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012
  • 2. AUDIT PRODUKSI BERSIH 1. Pengertian Audit Produksi Bersih Audit produksi bersih adalah suatu perangkat manajemen yang terdiri dari suatu kajian sistematis, terdokumentasi, periodic, dan obyektif dari suatu proses, produk, dan operasi suatu kegiatan usaha/perusahaan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menyediakan informasi mengenai peluang-peluang untuk mengurangi resiko terhadap lingkungan. 2. Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih meliputi : a. Kebijakan perusahaan b. Renana peningkatan efisiensi proses c. Kemungkinan pengembangan strategi manajemen limbah yang efisien dan ekonomis d. Rancangan alur produk e. Penjelasan sumbber, kuantitas, dan jenis limbah yang ditimbulkan f. Informasi mengenai unit operasi, bahan baku, produk, pemakaian air, dan limbah yang terjadi g. Penjelasan ketidak efisienan proses da unit yang manajemennya perlu perbaikan h. Penentuan target untuk pengurangan limbah i. Peningkatan kesadaran tenaga kerja mengenai keuntungan dari pengurangan limbah j. Peningkatan pengetahuan mengenai proses yang akrab lingkungan k. Sistem informasi l. Sistem tanggap darurat (emergency response) 3. Manfaat dan Fungsi Audit Produksi Bersih a. Manfaat Audit Produksi Bersih Upaya terdokumentasi dan terinvestarisasi untuk memperoleh peluang penerapan Produksi Bersih Mengetahui potensi pencemaran yang terjadi
  • 3. Membantu pihak manajemen dalam menetapkan pilihan alternative penerapan Produksi Bersih Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya minimisasi limbah, daur ulang pengolahan dan pembuangan limbah yang aman. Mendukung prinsip Pemeliharaan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam jangka panjang dapatmeningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien. Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi eksploitasi sumberdaya alam melalui penerapan daaur ulang limbah di dalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction and in process recycling) yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan. Memperkuat daya saing produksi di pasar global. Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja. b. Fungsi Audit Produksi Bersih Untuk mengevaluasi, mensintesis,
  • 4. 4. Tahap-Tahap Audit Produksi Bersih 5. Parameter dan Kriteria Audit Elemen Produksi Bersih Parameter Kriteria Audit A. Sumber Daya - Training karyawan Adanya training tentang Manusia maintenance, penanganan material/ chemical lingkungan / AMDAL penanganan B3
  • 5. - Latar belakang SDM Berkaitan dengan bidang yang ditekuni (Pendataan) B. Penggunaan bahan - Jumlah bahan penolong yang - Dosis optimal sesuai SOP penolong digunakan - Batas kadaluarsa - Karakteristik bahan penolong & - Tak menggunakan dye jenis azoic dyestuff - Tak menggunakn clorine pada proses bleaching - Nilai toksisitas (LD50) rendah 50 mg/kg - Kandungan logam berat : Cc 500 mg/kg dye stuff Cr total 100 Cu 250 Ni 200 Sn 250 Zn 1500 - Penggunaan kostik soda - Sistem Recovery kostik soda - Penyimpanan bahan penolong - Sistem first in – first out inventory - Pengelolaan internal pergudangan - Good House Keeping - Penggunaan bahan kimia - Sesuai instruksi kerja/MSDS C. Penggunaan Air - Pemanfaatan air panas - Adanya recovery/panas dengan HE - Pencatatan konsumsi air - Flow indicator / flow meter - Adanya aliran daur ulang/jaringan - Distribusi penggunaan air perpipaan D. Penggunaan Steam - Pemanfaatan kondensat - Adanya daur ulang kondesat
  • 6. - Pemasangan steam trap - Steam loses - Kondisi insulasi pipa steam dan kondesat E. Peralatan - Jadwal maintenanee - SOP/ instruksi kerja - Frekwensi shutdown peralatan - SOP/ instruksi kerja - SOP/ instruksi kerja - Pengoperasian alat - Tidak adanya bocor/ spillage F. Limbah Padat - Penanganan sisa kemasan - Pemanfaatan kembali - Sistem Penanganan Kebersihan - Kebersihan lokasi - SOP/ instruksi kerja - Penanganan limbah padat - Adanya pemisahan limbah B3, limbah non B3, limbah yang dapat dimanfaatkan - PP No. 18 th. 1999 / PP No. 85 th. 1999 ttg pengelolaan limbah B3 - Prosedur/ SOP (intruksi kerja) limbah padat - Penyebab timbunan - Kesalahan manusia limbah - Peralatan malfunction - Pengelolaan internal (house keeping) - Prosedur penanganan yang tak sesuai G. Limbah Gas - Konsentrasi emisi gas - SK Men LH No. 13/ 95 - Konsentrasi bahan kimia di ruang - SK Manaker No. SE-01/men/1997 kerja
  • 7. H. Limbah Cair - Debit - SK Gub. Jabar No.6 th 1999 - Kualitas limbah - SK Gub. Jabar No.6 th 1999 - Alat ukur debit - SK Gub. Jabar No.6 th 1999 - Kebutuhan chemical untuk IPAL - SOP / Intruksi kerja - Sistem pengaliran limbah - Adanya segregas limbah - Efektifitas IPAL - SOP / rancangan alat I. Penggunan Bahan - Konsumsi solar di genset - Efisiensi pembahasan Bakar - Konsumsi solar di boiler 6. Persiapan Pelaksanaan Audit a. Tim Audit Sebelum melaksanakan audit internal, terlebih dulu harus disusun tim Audit Internal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tim audit :  Kegiatan audit dibawah tanggung jawab langsung Divisi Lingkungan suatu Perusahaan.  Anggota tim Audit bisa berkisar 4 – 6 Auditor tergantung ruang lingkup audit.  Tim Audit diketuai satu orang sebagai pemimpin Audit (Lead Auditor) dengan beberapa anggota tim yang masing-masing punya keahlian yang diperlukan.  Tenaga ahli dari luar bisa dipertimbangkan jika diperlukan untuk keahlian tertentu  Setiap Auditor menangani aspek-aspek tertentu yang relevan dengan ruang lingkup Produksi Bersih.  Aspek atau elemen Produksi Bersih harus diaudit oleh Auditor pengalaman dengan kualifikasi memadai. b. Tahapan Pelaksanan Audit Tahapan Pelaksanaan Audit secara garis besar terdiri dari : o Penentuan ruang lingkup Audit o Kunjungan ke pabrik / lokasi o Analisis data o Penyusunan rekumendasi
  • 8. o Pembuatan laporan o Persentasi hasil Audit Waktu pelaksanaan Audit secara berurutan diperkirakan sekitar 2 (dua) minggu. Pelaksanaan Audit harus dibuat dalam penjadwalan yang ditetapkan terlebih dahulu. Beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam penyusunan jadwal pelaksanaan audit, diantara lain :  Berkoordinasi dengan pihak-pihak atau unit kerja yang akan diaudit  Penjadwalan seharusnya tidak terlalu ketat, tetapi harus menyediakan alokasi waktu cadangan untuk kerja ekstra atau mengadakan diskusi yang diperlukan  Setiap akhir hari kerja sebaiknya disediakan waktu maksimal 1 jam untuk melakukan evaluasi hasil audit  Setelah kunjungan lapangan perlu disediakan waktu beberapa jam ke kantor untuk memeriksa dan mengumpulkan data pendukung  Jadwal harus disesuaikan oleh pihak manajemen pabrik c. Penyiapan Proses Audit Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dikerjakan dalam persiapan audit antara lain :  Penyusunan lembar kerja Audit sebagai intrumen untuk pengumpulan bukti-bukti audit harus dilakukan secara cermat, sistematis dan menyeluruh.  Mengadakan meeting dengan pihak manajemen untuk membahas palaksanaan audit, penentuan ruang lingkup audit, dan konfirmasi jadwal pelaksanaan audit.  Lembar Kerja Audit bisa didistribusikan sebelumnya ke unit kerja terkait untuk memperlancar proses audit.  Melengkapi sarana pendukung seperti ruang kerja, peralatan komputer dan printer, ATK, dan tenaga pendukung.  Setiap hari auditor harus sudah memahami dan mengerti ruang lingkup pekerjaan dan instrument lembar kerja audit yang menjadi tanggung jawabnya.  Tim Auditor sebaiknya mengadakan kunjungan awal agar lebih memahami kondisi lapangan yang akan diaudit.
  • 9. 7. Pelaksanaan Audit a. Penggunaan Lembar Kerja Lembar kerja sebagai instrument Audit yang sudah dipersiapkan (lampiran) akan digunakan untuk membimbing Auditor dalam pengumpulan bukti audit yang efektif dan mempermudah menghasilkan kesimpulan.  Daftar Lembar Kerja Instrumen Audit : Lembar Kerja No. 1 Kajian Awal (Initial Review) Lembar Kerja No. 2 Audit Management dan Sumber Daya Manusia Lembar Kerja No. 3 Bahan Baku dan Pembantu Lembar Kerja No. 4 Proses Produksi Lembar Kerja No. 5 Peralatan Lembar Kerja No. 6 Penggunaan Air Bersih Lembar Kerja No. 7 Pemanfaatan Steam Lembar Kerja No. 8 Limbah Padat Lembar Kerja No. 9 Emisi Gas Lembar Kerja No. 10 Limbah Cair Lembar Kerja No. 11 Bahan Bakar dan Listrik b. Teknik Audit Tujuan utama Auditor adalah menemukan bukti Audit untuk dievaluasi terhadap kriteria Audit yang telah ditetapkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh auditor pada saat melaksanak audit: Selalu berfikiran terbuka, terus bertanya jika ada keraguan tentang kelengkapan informasi. Jangan membuat yang diwawancara (Auditee) dalam situasi bermasalah. Auditor bertugas mengajukan pertanyaan, bukan memberikan komentar. Dihindari memberikan berbagai pertanyaan sekaligus. Pertanyaan harus bersifat terbuka, dihindari sedapat mungkin pertanyaan dengan jawaban “ya / tidak Mengklarifikasi kembali dengan personil yang diwawancarai.
  • 10. Auditor bertugas mengaudit system dan prosedur tidak mengaudit kinerja personil. Informasi yang diperoleh melalui wawancara sebaiknya di verifikasi dengan pengamatan langsung, atau pengukuran dokumentasi yang valid. c. Evaluasi Evaluasi audit dilakukan terhadap bukti-bukti audit yang berhasil dikumpulkan dan diolah. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan bukti-bukti audit dengan kriteria audit yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahapan evaluasi diharapkan dapat menghasilkan penyimpangan yang terjadi dan bisa diberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi eksisting yaitu kinerja proses produksi industri tekstil. Form Hasil Evaluasi Audit disediakan di setiap lembar kerja aspek yang diaudit. Tahapan Evaluasi : o Identifikasi Kondisi Eksisting Uraian kondisi eksisting dijabarkan dari hasil pengamatan lapangan, pengolahan data lembar kerja dan review data sekunder yang berhasil dikumpulkan. o Evaluasi Permasalahan Temuan audit yang telah dibandingkan dengan Kriteria audit atau standar proses produksi tekstil yang efisien serta standar pengolahan lingkungan, yang berlaku akan dijabarkan dalam evaluasi permasalahan. Evaluasi bisa dilengkapi dengan dampak terhadap lingkungan, potensi berbahaya dari limbah dan potensi pemborosan yang terjadi. o Rekomendasi Auditor harus memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi eksisting yang telah dievaluasi sehingga dapat ditingkatkan kinerja produksi bersih dari suatu proses industri tekstil. Rekomendari bisa berupa hal-hal yang bersifat teknis, manajerial, dan prosedural.
  • 11. d. Laporan Audit Laporan Audit disusun agar dapat didokumentasikan dengan baik dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan rekomendasi berupa implementasi Produksi Bersih dan pelaksanaan Audit mendatang (reaudit). Beberapa hal yang harus dimuat dalam laporan audit adalah :  Pendahuluan, yang berisi waktu, lama dan tujuan audit, ruang lingkup audit, dan anggota tim auditor  Executive Sumary, berisi hal-hal prinsip dan ringkas tentang hasil temuan audit dan rekomendasi yang diberikan  Hasil pelaksanaan audit berisi uraian rinci setiap tahap pelaksanaan audit  Lampiran, yang berisi data pendukung instrument audit, Kriteria audit dan informasi-informasi lain yang terkait DAFTAR PUSTAKA Akbar, A., 2012. Tahapan Pelaksanaan Audit Produksi Bersih. Diakses: http://www.scribd.com/doc/86023861/Pelaksanaan-Audit-Tahapan-Dan-Contoh Modul Produksi Bersih Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung Sigit, W. P., 2011. Audit Lingkungan – Manfaat Produksi Bersih. Diakses: http://industri17winda.blog.mercubuana.ac.id/2011/07/05/audit-lingkungan-manfaat- produksi-bersih/