Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
Peraturan ini menetapkan baku mutu air limbah domestik dan kewajiban pengolahan air limbah domestik. Air limbah domestik harus diolah sebelum dibuang dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemerintah daerah dapat menetapkan baku mutu lebih ketat berdasarkan kajian ilmiah tentang daya tampung lingkungan dan teknologi pengolahan.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
Peraturan ini menetapkan baku mutu air limbah domestik dan kewajiban pengolahan air limbah domestik. Air limbah domestik harus diolah sebelum dibuang dan memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemerintah daerah dapat menetapkan baku mutu lebih ketat berdasarkan kajian ilmiah tentang daya tampung lingkungan dan teknologi pengolahan.
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Metode pengukuran dan penentuan sampel timbulan sampah meliputi pengukuran langsung, analisis beban-hitungan, analisis berat-volume, dan analisis keseimbangan bahan. Sampel ditentukan secara acak proporsional berdasarkan strata lokasi dan sosial ekonomi. Jumlah sampel minimum ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan dan ketidakpastian yang dapat diterima. Komposisi dan jumlah timbulan sampah dihitung berdasarkan penguk
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)infosanitasi
Dokumen ini memberikan panduan operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Tinja (IPLT) secara mendetail, mulai dari persyaratan teknis untuk setiap unit pengolahan, persiapan pengoperasian, hingga operasi dan pemeliharaan rutin untuk menjaga kinerja IPLT.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pengertian plastik, jenis-jenis plastik, dampak limbah plastik, dan cara mengolah limbah plastik menjadi biji plastik atau bahan bakar minyak melalui proses pembakaran.
Dokumen tersebut membahas sejumlah pertimbangan lingkungan yang perlu diperhatikan dalam proyek pembangunan pelabuhan, termasuk pengelolaan material pengerukan, ekologi laut dan pantai, emisi udara, pengelolaan sampah dan limbah berbahaya, kebisingan, serta dampak terhadap keanekaragaman hayati. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi untuk menangani berbagai dampak lingkungan tersebut selama tahap
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. MoersidikSatria
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek teknologi yang relevan dalam pengendalian pencemaran lingkungan, mencakup prinsip-prinsip pengelolaan limbah, upaya prevensi, kontrol, dan remediasi, serta penerapan teknologi bersih pada berbagai tahapan proses produksi dan pengolahan limbah.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Dokumen tersebut memberikan persyaratan teknis penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan Tempat Penampungan Sementara 3R (TPS 3R) dalam penanganan sampah rumah tangga. TPS merupakan tempat penampungan sampah sementara selama maksimal 24 jam sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sedangkan TPS 3R melakukan pemilahan, daur ulang, dan komposing sampah. Dokumen ini menjelaskan kriteria
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
TPST merupakan tempat pengolahan sampah secara terpadu yang melakukan pemisahan, pencucian, pengemasan, dan pengiriman produk daur ulang. TPST perlu memiliki fasilitas pre-processing, pemilahan, pengolahan fisik dan kimia, serta pengolahan lain seperti kompos dan RDF. Perancangan TPST meliputi analisis material, identifikasi pemanfaatan, perhitungan akumulasi dan kapasitas, serta penentuan tata letak dan luas lahan
Operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)infosanitasi
Dokumen ini memberikan panduan operasi dan pemeliharaan unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Tinja (IPLT) secara mendetail, mulai dari persyaratan teknis untuk setiap unit pengolahan, persiapan pengoperasian, hingga operasi dan pemeliharaan rutin untuk menjaga kinerja IPLT.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas instalasi penanganan limbah cair dan padat dari industri tapioka. Terdapat beberapa proses pengolahan limbah yaitu proses mekanik (penyaringan, pengambilan endapan), biologi (pemisahan bakteri), fisika (penyortiran zat padat), dan kimia (penghilangan asam sianida). Limbah akan dialirkan melalui proses sedimentasi, fermentasi, dan pengkomposan sebelum dibuang ke perairan. Proses ini
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pengertian plastik, jenis-jenis plastik, dampak limbah plastik, dan cara mengolah limbah plastik menjadi biji plastik atau bahan bakar minyak melalui proses pembakaran.
Dokumen tersebut membahas sejumlah pertimbangan lingkungan yang perlu diperhatikan dalam proyek pembangunan pelabuhan, termasuk pengelolaan material pengerukan, ekologi laut dan pantai, emisi udara, pengelolaan sampah dan limbah berbahaya, kebisingan, serta dampak terhadap keanekaragaman hayati. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi untuk menangani berbagai dampak lingkungan tersebut selama tahap
Aspek Teknologi dalam Pengendalian Pencemaran - Setyo S. MoersidikSatria
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek teknologi yang relevan dalam pengendalian pencemaran lingkungan, mencakup prinsip-prinsip pengelolaan limbah, upaya prevensi, kontrol, dan remediasi, serta penerapan teknologi bersih pada berbagai tahapan proses produksi dan pengolahan limbah.
Teknologi alam sekitar menggunakan sains untuk melindungi sumber dan alam sekitar serta mengawal kesan aktiviti manusia. Ia menekankan pembangunan mampan yang memenuhi aspek sosial, ekonomi dan alam sekitar. Teknologi ini menggunakan sumber semula jadi dan bahan kitar semula untuk menjimatkan tenaga, melindungi alam dan menggalakkan sumber boleh diperbaharui. Insinerator merupak
Teknologi alam sekitar menggunakan sains untuk melindungi sumber dan alam sekitar serta mengawal kesan aktiviti manusia. Ia berfokus kepada tenaga boleh diperbaharui, bangunan hijau, dan nanoteknologi hijau untuk memastikan pembangunan mampan dari segi sosial, ekonomi dan alam sekitar. Insinerator merupakan kaedah mengurus sisa pepejal melalui pembakaran terkawal untuk men
Program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah abu batubara ini bertujuan untuk meminimalisir dampak limbah, memanfaatkannya sebagai bahan baku semen PCC, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Limbah abu akan diolah menjadi bahan konstruksi ramah lingkungan melalui pelatihan kepada masyarakat, diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan pendapatan mereka.
Dokumen tersebut membahas tentang baku mutu air limbah domestik dan pengendalian pencemaran air. Terdapat parameter-parameter yang harus dipenuhi untuk air limbah domestik seperti pH, BOD, TSS, dan lemak/minyak. Upaya pengendalian meliputi pengurangan pencemaran di sumber dan pengolahan air limbah secara alami maupun sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3), mulai dari definisi, identifikasi, pengendalian, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan, dan penimbunan limbah B3. Hal-hal penting yang difokuskan adalah larangan membuang, mengencer, dan mengimpor limbah B3 secara langsung ke lingkungan.
(1) Dokumen tersebut membahas pelatihan audit lingkungan yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan IPB dan Depdiknas. (2) Pelatihan ini membahas sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001 yang mencakup perencanaan, implementasi, pengecekan, dan tindakan perbaikan. (3) ISO 14001 bertujuan untuk membantu perusahaan mengelola dampak lingkungan dari kegiatannya.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal ujian praktik kejuruan untuk program keahlian Kimia Industri pada SMK. Terdapat 9 standar kompetensi yang akan diuji meliputi kemampuan menyiapkan peralatan dan bahan proses, melaksanakan proses, menghentikan proses, menangani limbah, menguji mutu produk, dan melaporkan hasil proses. Ujian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melaksanakan proses
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri, meliputi definisi limbah industri, jenis-jenisnya berdasarkan sumber, senyawa, dan wujud limbah, serta karakteristik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah merancang pengelolaan limbah industri mulai dari membentuk tim pengelola, menilai limbah, hingga menerapkan dan meninjau rencana pengelolanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah B3 dan tata cara penanganannya di PT. Aetra Air Tangerang WTP Sepatan. Ia menjelaskan definisi dan jenis limbah B3, serta cara pengolahan dan penyimpanan limbah B3 cair dan padat yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium berdasarkan instruksi kerja yang berlaku. Dokumen tersebut juga menyinggung prosedur tanggap darurat untuk kebakaran atau tumpahan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan efisiensi produksi nasional melalui penerapan standar dari perspektif pelaku industri. Penerapan standar dapat mengurangi limbah, pemborosan, dan biaya produksi serta meningkatkan mutu produk dan daya saing industri. Standarisasi diharapkan mendorong inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teks tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri yang meliputi identifikasi sumber pencemaran, penentuan program pengendalian, pengolahan limbah sesuai jenisnya, dan penggunaan berbagai metode pengolahan seperti aerobik, anaerobik, dan bioremediasi untuk menangani berbagai jenis limbah industri.
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gasYeni Hardika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas secara umum dan khususnya di PT Badak NGL.
2. Metode pengolahan limbah cair secara umum meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. PT Badak NGL menerapkan proses pemisahan cairan dari zat pencemar, pemberian oksigen, dan penetralan pH untuk mengolah limbahnya.
3
Proses pengolahan limbah cair dalam industri pengolahan gas
Audit produksi bersih
1. AUDIT PRODUKSI BERSIH
TUGAS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Produksi Bersih
Disusun Oleh :
Ambar Suci Lestarie 101411001
Kelas : 3A
Program Studi : D3-Teknik Kimia
Dosen : Ir. Emma Hermawati, MT.
Tanggal Penyerahan : 9 November 2012
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
2. AUDIT PRODUKSI BERSIH
1. Pengertian Audit Produksi Bersih
Audit produksi bersih adalah suatu perangkat manajemen yang terdiri dari suatu kajian
sistematis, terdokumentasi, periodic, dan obyektif dari suatu proses, produk, dan operasi
suatu kegiatan usaha/perusahaan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan
menyediakan informasi mengenai peluang-peluang untuk mengurangi resiko terhadap
lingkungan.
2. Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih
Ruang Lingkup Audit Produksi Bersih meliputi :
a. Kebijakan perusahaan
b. Renana peningkatan efisiensi proses
c. Kemungkinan pengembangan strategi manajemen limbah yang efisien dan ekonomis
d. Rancangan alur produk
e. Penjelasan sumbber, kuantitas, dan jenis limbah yang ditimbulkan
f. Informasi mengenai unit operasi, bahan baku, produk, pemakaian air, dan limbah
yang terjadi
g. Penjelasan ketidak efisienan proses da unit yang manajemennya perlu perbaikan
h. Penentuan target untuk pengurangan limbah
i. Peningkatan kesadaran tenaga kerja mengenai keuntungan dari pengurangan limbah
j. Peningkatan pengetahuan mengenai proses yang akrab lingkungan
k. Sistem informasi
l. Sistem tanggap darurat (emergency response)
3. Manfaat dan Fungsi Audit Produksi Bersih
a. Manfaat Audit Produksi Bersih
Upaya terdokumentasi dan terinvestarisasi untuk memperoleh peluang penerapan
Produksi Bersih
Mengetahui potensi pencemaran yang terjadi
3. Membantu pihak manajemen dalam menetapkan pilihan alternative penerapan
Produksi Bersih
Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya
minimisasi limbah, daur ulang pengolahan dan pembuangan limbah yang aman.
Mendukung prinsip Pemeliharaan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan
Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam jangka panjang dapatmeningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi eksploitasi
sumberdaya alam melalui penerapan daaur ulang limbah di dalam proses yang
akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai tujuan
Pembangunan Berkelanjutan.
Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih
strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction and in
process recycling) yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan
demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk
pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan.
Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
produk yang dihasilkan.
Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.
b. Fungsi Audit Produksi Bersih
Untuk mengevaluasi, mensintesis,
4. 4. Tahap-Tahap Audit Produksi Bersih
5. Parameter dan Kriteria Audit
Elemen Produksi Bersih Parameter Kriteria Audit
A. Sumber Daya - Training karyawan Adanya training tentang
Manusia maintenance, penanganan material/
chemical lingkungan / AMDAL
penanganan B3
5. - Latar belakang SDM Berkaitan dengan bidang yang
ditekuni (Pendataan)
B. Penggunaan bahan - Jumlah bahan penolong yang - Dosis optimal sesuai SOP
penolong digunakan - Batas kadaluarsa
- Karakteristik bahan penolong & - Tak menggunakan dye jenis azoic
dyestuff - Tak menggunakn clorine pada proses
bleaching
- Nilai toksisitas (LD50) rendah 50
mg/kg
- Kandungan logam
berat :
Cc 500 mg/kg dye stuff
Cr total 100
Cu 250
Ni 200
Sn 250
Zn 1500
- Penggunaan kostik soda - Sistem Recovery kostik soda
- Penyimpanan bahan penolong - Sistem first in – first out inventory
- Pengelolaan internal pergudangan - Good House Keeping
- Penggunaan bahan kimia - Sesuai instruksi kerja/MSDS
C. Penggunaan Air - Pemanfaatan air panas - Adanya recovery/panas dengan HE
- Pencatatan konsumsi air - Flow indicator / flow meter
- Adanya aliran daur ulang/jaringan
- Distribusi penggunaan air
perpipaan
D. Penggunaan Steam - Pemanfaatan kondensat - Adanya daur ulang kondesat
6. - Pemasangan steam trap
- Steam loses - Kondisi insulasi pipa steam dan
kondesat
E. Peralatan - Jadwal maintenanee - SOP/ instruksi kerja
- Frekwensi shutdown peralatan - SOP/ instruksi kerja
- SOP/ instruksi kerja
- Pengoperasian alat
- Tidak adanya bocor/ spillage
F. Limbah Padat - Penanganan sisa kemasan - Pemanfaatan kembali
- Sistem Penanganan Kebersihan
- Kebersihan lokasi
- SOP/ instruksi kerja
- Penanganan limbah padat - Adanya pemisahan limbah B3,
limbah non B3, limbah yang dapat
dimanfaatkan
- PP No. 18 th. 1999 / PP No. 85 th.
1999 ttg pengelolaan limbah B3
- Prosedur/ SOP (intruksi kerja)
limbah padat
- Penyebab timbunan - Kesalahan manusia
limbah - Peralatan malfunction
- Pengelolaan internal
(house keeping)
- Prosedur penanganan yang tak
sesuai
G. Limbah Gas - Konsentrasi emisi gas - SK Men LH No. 13/ 95
- Konsentrasi bahan kimia di ruang - SK Manaker No. SE-01/men/1997
kerja
7. H. Limbah Cair - Debit - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
- Kualitas limbah - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
- Alat ukur debit - SK Gub. Jabar No.6 th 1999
- Kebutuhan chemical untuk IPAL - SOP / Intruksi kerja
- Sistem pengaliran limbah - Adanya segregas limbah
- Efektifitas IPAL - SOP / rancangan alat
I. Penggunan Bahan - Konsumsi solar di genset - Efisiensi pembahasan
Bakar - Konsumsi solar di boiler
6. Persiapan Pelaksanaan Audit
a. Tim Audit
Sebelum melaksanakan audit internal, terlebih dulu harus disusun tim Audit Internal.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tim audit :
Kegiatan audit dibawah tanggung jawab langsung Divisi Lingkungan suatu
Perusahaan.
Anggota tim Audit bisa berkisar 4 – 6 Auditor tergantung ruang lingkup audit.
Tim Audit diketuai satu orang sebagai pemimpin Audit (Lead Auditor) dengan
beberapa anggota tim yang masing-masing punya keahlian yang diperlukan.
Tenaga ahli dari luar bisa dipertimbangkan jika diperlukan untuk keahlian tertentu
Setiap Auditor menangani aspek-aspek tertentu yang relevan dengan ruang
lingkup Produksi Bersih.
Aspek atau elemen Produksi Bersih harus diaudit oleh Auditor pengalaman
dengan kualifikasi memadai.
b. Tahapan Pelaksanan Audit
Tahapan Pelaksanaan Audit secara garis besar terdiri dari :
o Penentuan ruang lingkup Audit
o Kunjungan ke pabrik / lokasi
o Analisis data
o Penyusunan rekumendasi
8. o Pembuatan laporan
o Persentasi hasil Audit
Waktu pelaksanaan Audit secara berurutan diperkirakan sekitar 2 (dua) minggu.
Pelaksanaan Audit harus dibuat dalam penjadwalan yang ditetapkan terlebih dahulu.
Beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam penyusunan jadwal pelaksanaan audit,
diantara lain :
Berkoordinasi dengan pihak-pihak atau unit kerja yang akan diaudit
Penjadwalan seharusnya tidak terlalu ketat, tetapi harus menyediakan alokasi
waktu cadangan untuk kerja ekstra atau mengadakan diskusi yang diperlukan
Setiap akhir hari kerja sebaiknya disediakan waktu maksimal 1 jam untuk
melakukan evaluasi hasil audit
Setelah kunjungan lapangan perlu disediakan waktu beberapa jam ke kantor untuk
memeriksa dan mengumpulkan data pendukung
Jadwal harus disesuaikan oleh pihak manajemen pabrik
c. Penyiapan Proses Audit
Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dikerjakan dalam persiapan audit antara
lain :
Penyusunan lembar kerja Audit sebagai intrumen untuk pengumpulan bukti-bukti
audit harus dilakukan secara cermat, sistematis dan menyeluruh.
Mengadakan meeting dengan pihak manajemen untuk membahas palaksanaan
audit, penentuan ruang lingkup audit, dan konfirmasi jadwal pelaksanaan audit.
Lembar Kerja Audit bisa didistribusikan sebelumnya ke unit kerja terkait untuk
memperlancar proses audit.
Melengkapi sarana pendukung seperti ruang kerja, peralatan komputer dan
printer, ATK, dan tenaga pendukung.
Setiap hari auditor harus sudah memahami dan mengerti ruang lingkup pekerjaan
dan instrument lembar kerja audit yang menjadi tanggung jawabnya.
Tim Auditor sebaiknya mengadakan kunjungan awal agar lebih memahami
kondisi lapangan yang akan diaudit.
9. 7. Pelaksanaan Audit
a. Penggunaan Lembar Kerja
Lembar kerja sebagai instrument Audit yang sudah dipersiapkan (lampiran) akan
digunakan untuk membimbing Auditor dalam pengumpulan bukti audit yang efektif
dan mempermudah menghasilkan kesimpulan.
Daftar Lembar Kerja Instrumen Audit :
Lembar Kerja No. 1 Kajian Awal (Initial Review)
Lembar Kerja No. 2 Audit Management dan Sumber Daya Manusia
Lembar Kerja No. 3 Bahan Baku dan Pembantu
Lembar Kerja No. 4 Proses Produksi
Lembar Kerja No. 5 Peralatan
Lembar Kerja No. 6 Penggunaan Air Bersih
Lembar Kerja No. 7 Pemanfaatan Steam
Lembar Kerja No. 8 Limbah Padat
Lembar Kerja No. 9 Emisi Gas
Lembar Kerja No. 10 Limbah Cair
Lembar Kerja No. 11 Bahan Bakar dan Listrik
b. Teknik Audit
Tujuan utama Auditor adalah menemukan bukti Audit untuk dievaluasi terhadap
kriteria Audit yang telah ditetapkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh auditor
pada saat melaksanak audit:
Selalu berfikiran terbuka, terus bertanya jika ada keraguan tentang kelengkapan
informasi.
Jangan membuat yang diwawancara (Auditee) dalam situasi bermasalah.
Auditor bertugas mengajukan pertanyaan, bukan memberikan komentar.
Dihindari memberikan berbagai pertanyaan sekaligus.
Pertanyaan harus bersifat terbuka, dihindari sedapat mungkin pertanyaan dengan
jawaban “ya / tidak
Mengklarifikasi kembali dengan personil yang diwawancarai.
10. Auditor bertugas mengaudit system dan prosedur tidak mengaudit kinerja
personil.
Informasi yang diperoleh melalui wawancara sebaiknya di verifikasi dengan
pengamatan langsung, atau pengukuran dokumentasi yang valid.
c. Evaluasi
Evaluasi audit dilakukan terhadap bukti-bukti audit yang berhasil dikumpulkan dan
diolah. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan bukti-bukti audit dengan
kriteria audit yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tahapan evaluasi diharapkan dapat menghasilkan penyimpangan yang terjadi dan
bisa diberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi eksisting yaitu
kinerja proses produksi industri tekstil. Form Hasil Evaluasi Audit disediakan di
setiap lembar kerja aspek yang diaudit.
Tahapan Evaluasi :
o Identifikasi Kondisi Eksisting
Uraian kondisi eksisting dijabarkan dari hasil pengamatan lapangan, pengolahan
data lembar kerja dan review data sekunder yang berhasil dikumpulkan.
o Evaluasi Permasalahan
Temuan audit yang telah dibandingkan dengan Kriteria audit atau standar proses
produksi tekstil yang efisien serta standar pengolahan lingkungan, yang berlaku
akan dijabarkan dalam evaluasi permasalahan. Evaluasi bisa dilengkapi dengan
dampak terhadap lingkungan, potensi berbahaya dari limbah dan potensi
pemborosan yang terjadi.
o Rekomendasi
Auditor harus memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kondisi
eksisting yang telah dievaluasi sehingga dapat ditingkatkan kinerja produksi
bersih dari suatu proses industri tekstil. Rekomendari bisa berupa hal-hal yang
bersifat teknis, manajerial, dan prosedural.
11. d. Laporan Audit
Laporan Audit disusun agar dapat didokumentasikan dengan baik dan dijadikan acuan
dalam pelaksanaan rekomendasi berupa implementasi Produksi Bersih dan
pelaksanaan Audit mendatang (reaudit).
Beberapa hal yang harus dimuat dalam laporan audit adalah :
Pendahuluan, yang berisi waktu, lama dan tujuan audit, ruang lingkup audit, dan
anggota tim auditor
Executive Sumary, berisi hal-hal prinsip dan ringkas tentang hasil temuan audit
dan rekomendasi yang diberikan
Hasil pelaksanaan audit berisi uraian rinci setiap tahap pelaksanaan audit
Lampiran, yang berisi data pendukung instrument audit, Kriteria audit dan
informasi-informasi lain yang terkait
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., 2012. Tahapan Pelaksanaan Audit Produksi Bersih. Diakses:
http://www.scribd.com/doc/86023861/Pelaksanaan-Audit-Tahapan-Dan-Contoh
Modul Produksi Bersih Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung
Sigit, W. P., 2011. Audit Lingkungan – Manfaat Produksi Bersih. Diakses:
http://industri17winda.blog.mercubuana.ac.id/2011/07/05/audit-lingkungan-manfaat-
produksi-bersih/