Teks tersebut membahas konsep otoritas dalam Islam dan transisi dari fikih otoriter ke fikih otoritatif. Menurut teks, otoritas tertinggi dalam Islam adalah Tuhan, diikuti Al Quran dan Sunnah Nabi. Otoritas Tuhan diwakili melalui Al Quran, sementara Nabi dianggap otoritatif selama hidupnya untuk menafsirkan kehendak Tuhan. Setelah kematian Nabi, umat Islam merujuk pada Al Quran dan Sunnah sebagai pedoman.